Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Farid Gumilar
"Populasi umat Islam di dunia, khususnya penduduk Muslim di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi industri pariwisata. Pada tahun 2019, Indonesia dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia, mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia. Meski begitu, aspek industri perhotelan di Indonesia masih mendapatkan skor yang relatif buruk. Selain itu, ada sepuluh destinasi di Indonesia yang akan dikembangkan wisata halal, tentunya industri perhotelan dapat berkontribusi untuk kemajuan wisata halal di Indonesia. Penelitian ini ingin mengidentifikasi beberapa atribut Muslim Friendly (Muslim Friendly) pada industri perhotelan, yang mana atribut tersebut dapat mempengaruhi loyalitas konsumen pada industri perhotelan di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa atribut halal food & beverage dan halal service quality berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

The population of Muslims in the world, especially the Muslim population in Indonesia is increasing. This can affect the tourism industry. In 2019, Indonesia was named the best halal tourism destination in the world, outperforming 130 destinations from around the world. Even so, aspects of the hospitality industry in Indonesia still get a relatively poor score. In addition, there are ten destinations in Indonesia that will be developed for halal tourism, of course the hotel industry can contribute to the advancement of halal tourism in Indonesia. This study wants to identify some Muslim Friendly (Muslim Friendly) attributes in the hospitality industry, which attributes can affect consumer loyalty in the hospitality industry in Indonesia. This study found that the attributes of halal food & beverage and halal service quality have an effect on consumer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Fitrianni Fathurochman
"

ABSTRAK

Makanan halal merupakan aspek terpenting bagi konsumen Muslim. Konsep halal yang diperhatikan tidak hanya masalah bahan baku yang terbebas dari unsur haram, namun juga seluruh aspek mulai dari bahan baku sampai cara memprosesnya yang menentukan halal tidaknya suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat intensi atau minat beli konsumen Muslim terhadap makanan halal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior, dimana dari teori tersebut akan digunakan  3  (tiga) variabel independen untuk meneliti minat atau intensi, yaitu sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma subyektif dan kontrol perilaku. Selain ketiga variabel tersebut, digunakan juga variabel tambahan yaitu religiusitas dan kesadaran halal. Melalui penelitian ini akan dilihat apakah variabel religiusitas, kesadaran halal, sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi membeli makanan halal. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 198 responden, dan metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan norma subyektif berpengaruh terhadap intensi membeli makanan halal, sedangkan religiusitas, kesadaran halal dan kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap intensi membeli makanan halal

 

 


ABSTRACT

 

Halal food is an essential aspect of Muslim consumers. The halal concept is concerned not only with raw materials that are free from illicit elements but also all aspects ranging from raw materials to how to process them that determine whether or not a halal product. This study aims to look at the intention of buying interest of Muslim consumers towards halal food. The study is built through the Theory of Planned Behavior, in which the author will use three independent variables to examine interests or intentions, namely, attitude towards behavior, subjective norms, and behavior control. Besides these three variables, additional variables are also used, namely religiosity and halal awareness. Through this research, it will be seen whether the variables of religiosity, halal awareness, attitudes, subjective norms, and  behavior control have a positive and significant effect on the intention to buy halal food. The number of samples in this study was 198 respondents, and the data analysis method used was Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS software. The results showed that subjective attitudes and norms affect the intention to buy halal food, while religiosity, halal awareness, and behavior control do not affect the intention to buy halal food.

 

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejig dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Alam Muhajir
"Pertumbuhan restoran halal di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan. Peluang bisnis restoran halal di Jakarta terbilang cukup tinggi. Selain karena penduduknya yang mayoritas muslim, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan, potensi pasar makanan halal menjadi lebih besar bahkan mampu menarik konsumen dari kalangan non-Muslim. Etika kerja Islam dapat menjadi kunci utama untuk membangun motivasi dan mengarahkan sumber-sumber daya insani restoran halal agar mampu bekerja optimal dengan berlandaskan nilai-nilai Islam. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan etika kerja Islam oleh para karyawan yang bekerja di restoran bersertifikat halal di DKI Jakarta terhadap komitmen organisasi dan pada kinerja. Penelitian ini menggunakan uji analisis Partial Least Square (PLS) dengan sampel karyawan restoran halal di DKI Jakarta.  Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bila Etika kerja Islam terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment.  Etika kerja Islam juga terbukti secara statistik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Affective commitment, maupun continuance commitment tidakterbukti memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (job performance). Variabel normative commitment terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (job performance).

The growth of halal restaurants in Indonesia is currently increasing, therefore, the opportunity for halal restaurant business in Jakarta is quite high. Apart from being a Muslim-majority population, with increasing awareness of health, the potential of the halal food market is even greater and able to attract consumers from non-Muslims. Islamic work ethics can be the main key to building motivation and directing halal restaurant human resources to be able to work optimally based on Islamic values. This study aims to determine the application of Islamic work ethics by employees who work in halal-certified restaurants in Greater Jakarta towards organizational commitment and on performance. This study used Partial Least Square (PLS) analysis with employees of halal restaurants in Greater Jakartaas the sample of this research. From the research conducted, the researcher found that the Islamic work ethic was statistically proven to have a positive effect on affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. Islamic work ethics are also proven to be statistically positive effect on employee performance. Affective commitment, and continuance commitment are not proven to have impacton employee performance (job performance). Normative commitment variables proved to have a positive effect on employee performance (job performance)."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Januar Rizki
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan anjloknya wisatawan asing muslim berkunjung ke Jepang. Hal tersebut berdampak langsung terhadap turunnya konsumen restoran halal Jepang di Osaka dan Tokyo. Terdapat sejumlah restoran yang tutup selama pandemi hingga saat ini. Namun, terdapat juga restoran halal Jepang di Osaka dan Tokyo yang masih bertahan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pelaku usaha restoran halal Jepang di Jepang pasca-pandemi Covid-19. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan terhadap 10 restoran halal Jepang di Osaka dan Tokyo, serta melakukan wawancara dengan 4 orang pelaku usaha restoran halal Jepang. Penelitian menunjukkan pelaku usaha restoran halal Jepang mengalami dampak negatif akibat pandemi Covid-19, seperti penurunan jumlah pelanggan dan pembatasan kegiatan usaha, mereka tetap mempertahankan optimisme dan komitmen untuk berbisnis dalam sektor restoran halal. Namun, pelaku usaha percaya restoran halal tetap memiliki potensi pasar signifikan di Jepang. Biaya operasional yang tinggi, termasuk pemenuhan persyaratan dan sertifikasi halal, menjadi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan bisnis mereka. Meskipun demikian, pelaku usaha restoran halal Jepang tetap optimistis dan beradaptasi dengan keadaan dengan inovasi serta bekerja sama dengan pihak terkait.

The number of international Muslim visitors to Japan has collapsed due to the outbreak of the COVID-19 pandemic. This has caused a direct impact on the decline in consumers of Japanese halal restaurants in Osaka and Tokyo. There are a number of restaurants that have been temporarily or permanently closed during the pandemic until now. However, there are also Japanese halal restaurants in Osaka and Tokyo that still survive today. This study aims to analyze the perceptions of halal-certified Japanese restaurants entrepreneurs in Japan after the Covid-19 pandemic. In this study, qualitative research method was used to collect the data by observing 10 Japanese halal restaurants in Osaka and Tokyo, and interviewing 4 Japanese halal restaurant entrepreneurs. Although the research shows that Japanese halal restaurant businesses have experienced negative impacts due to the Covid-19 pandemic, such as a decrease in the number of customers and restrictions on business activities, they keep maintaining optimism and commitment to doing business in the halal food industry. However, the business actors believe that halal restaurants still have significant market potential in Japan. High operational costs, including fulfillment of halal certification requirements, are the main factors that affect their business sustainability. Nonetheless, Japanese halal restaurant businesses remain optimistic and adapt to the situation by keep doing some innovations and cooperating with related parties."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rihlah Farhati
"Halal lifestyle meluas dari sektor makanan ke sektor non-food. Beberapa produk non-food menjadi pelopor sebagai ‘produk bersertifikasi halal pertama’ dalam kategorinya. Penelitian ini melihat attitude dan purchase intention terhadap halal branding pada produk non-food, dengan menggunakan theory of reasoned action. Penelitian kuantitatif ini diuji pada wanita milenial melalui survei online dan LISREL dengan Structural Equational Model (SEM). Model ini menilai pengaruh religiosity, knowledge, subjective norm, dan product quality terhadap attitude; serta pengaruh attitude terhadap purchase intention. Hasilnya menunjukkan efek signifikan pada attitude terhadap purchase intention, juga efek signifikan pada hubungan antara religiosity, subjective norm, dan product quality terhadap attitude

The Halal lifestyle's prominence extends from food to non-food sectors. Some non-food products become the pioneers as 'First Halal-Certified' in their category. This research investigates purchase intention for halal branding in non-food products using the theory of reasoned action. This quantitative research tested on millennial women via online surveys and LISREL to analyzed Structural Equational Model. The model assesses religiosity, knowledge, subjective norms, and product quality on attitude; and the effect of attitude on purchase intention. The results show significant effect on attitude towards purchase intention, also significant effect for relationships between religiosity, subjective norm, and product quality towards attitude. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Azzahrah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh personal intrinsic religiosity dan halal product knowledge millenial Muslim Indonesia terhadap intensi pembelian produk makanan halal. Data responden yang digunakan dalam penilitian sebanyak 710 responden millenial Muslim Indonesia. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.8 digunakan untuk mengevaluasi hubungan hipotesis antar variabel yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) terhadap halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) terhadap halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) terhadap halal purchase intention (HPI), serta halal product awareness (HPA) terhadap halal purchase intention (HPI). Penelitian ini juga menemukan peran mediasi parsial HPA pada pengaruh PIR terhadap HPI, dan  peran mediasi parsial HPA pada pengaruh HPK terhadap HPI.

This study aims to determine the influence of personal intrinsic religiosity and halal product knowledge Indonesian Muslim millenial on halal food product purchase intention. Data used in this study were 710 data from Indonesian Muslim millennials respondents. Structural Equation Modelling (SEM) analysis with LISREL 8.8 software was used to evaluate the hypothesized relationships between variables in this study. The study results found that there was 13.008px13.008px; personal intrinsic religiosity (PIR) 13.008px;-size: 13.008px;"halal product awareness (HPA), halal product knowledge (HPK) towards halal product awareness (HPA), personal intrinsic religiosity (PIR) towards halal purchase intention (HPI), halal product knowledge (HPK) towards halal purchase intention (HPI), and halal product awareness (HPA) towards halal purchase intention (HPI).  This study also found that there is parcial mediation of HPA in the influence PIR towards HPI, and parcial mediation of HPA in the influence HPK towards HPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wistanti Savitri
"Meningkatnya kesadaran mengenai produk halal dan standar dalam proses produksinya, membuat sertifikasi halal menjadi perhatian dalam perkembangan industri halal. Dalam menghadapi tantangan dan persaingan global, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang berimplikasi akan diwajibkannya sertifikasi halal. Kondisi masih rendahnya tingkat partisipasi, kesadaran maupun pengetahuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM terhadap sertifikasi halal, membuat dibutuhkannya upaya dalam mempersiapkan penerapannya. Berangkat dari permasalahan tersebut, skripsi ini bertujuan untuk membentuk struktur hirarki pemecahan masalah yang ada dan menentukan prioritas alternatif terbaik yang dapat dilakukan.
Dengan menggunakan metode analytic hierarchy process AHP, data yang dikumpulkan merupakan hasil wawancara dan pengisian kuesioner perbandingan berpasangan oleh para ahli pada bidang halal, UMKM dan pelaku usaha yang termasuk user yang akan terkena dampak langsung. Berdasarkan hasil analisis perhitungan AHP, menunjukkan bahwa kriteria pada struktur hirarki terdiri dari kesadaran 0.422 , pengetahuan 0.223 , aksesibilitas 0.210 , dan sistem produksi 0.145 yang berurutan berdasarkan besaran bobot pertimbangannya. Sedangkan alternatif yang menjadi prioritas dalam pemecahan masalah terkait yaitu, pemberian sosialisasi 0.417, pembinaan dan pendampingan 0.269, penyediaan pusat informasi yang harmoni dan transparan 0.196, dan penyediaan lembaga advokasi 0.118 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif yang sebaiknya diprioritaskan yaitu pemberian sosialisasi dengan perolehan nilai akhir terbesar dibandingkan alternatif lainnya.

Increasing awareness about halal products and standards in their production process, making halal certification as a concern in the development of halal industry. In facing the challenges and global competition, the Government of Indonesia issued the Law of the Republic of Indonesia Number 33 Year 2014 about Halal Product Guarantee which implies the mandatory of halal certification. The low level of participation, awareness and knowledge of micro, small and medium entrepreneurs SMEs towards halal certification, makes it necessery to prepare its implementation. Departing from the problem, this thesis aims to form the hierarchy structure of problem solving and determine the best alternative priority that can be done.
By using analytic hierarchy process AHP method, the collected data is the result of interview and filling of pairwise comparison questionnaires by experts in halal, SME and business actor including user that will be affected directly. Based on the results of AHP calculation analysis, indicating that the criteria in the hierarchical structure consist of awareness 0.422, knowledge 0.223, accessibility 0.210, and production system 0.145 sequentially based on the weighting scale of consideration. While the priority alternatives in problem solving are socialization 0.417, coaching and mentoring 0.269, provision of harmony and transparent information center 0.196, and provision of advocacy institutions 0.118. So it can be concluded that the alternative should be prioritized is the provision of socialization because the greatest value of the end compared to other alternatives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Austra Heraduta Jananuragadi
"Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, salah satu langkah untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen Muslim yang cenderung mengikuti aturan agama Islam untuk mengonsumsi yang halal dan menghindari yang haram sesuai dengan syariat Islam adalah dengan menyediakan label halal pada setiap produk makanan dan minuman yang diimpor ke Indonesia. Namun, sayangnya produk makanan dan minuman impor yang memiliki label halal masih terbatas jumlahnya. Ketiadaan label halal membuat konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi produk tanpa label halal tersebut (Wibowo & Madusari, 2018). Namun, tidak sedikit masyarakat Muslim yang hanya membeli dan mengkonsumsi makanan dan minuman hanya dengan memperhatikan tanggal kadaluwarsanya saja, tanpa memerhatikan keberadaan label halal dalam kemasan tersebut (Amalia & Fauziah, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa mereka memerhatikan informasi mengenai produk tersebut, bahwa produk mereka aman dan diperbolehkan untuk dikonsumsi sesuai syariat Islam. Selain itu, ketika dihadapkan pada produk makanan dan minuman yang sulit untuk diverifikasi kehalalannya, kepercayaan memainkan peran yang penting (Ali, Xiaoling, Sherwani, & Ali, 2018). Dalam hal ini, konsumen percaya bahwa produk yang dikonsumsi tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk makanan dan minuman impor non-logo halal dari negara nonmuslim. Peneliti melakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan responden yang pernah membeli produk makanan dan minuman impor non-logo halal dari negara nonmuslim. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3 dan IBM SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran beragama, kualitas konten, kualitas informasi, kesadaran merek, dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian. Keputusan pembelian juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kesadaran merek juga memediasi hubungan antara kesadaran beragama, kualitas konten, dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian. Kepercayaan konsumen memediasi hubungan antara kualitas konten dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian, namun tidak memediasi hubungan antara kesadaran beragama dan keputusan pembelian.

As a country with a majority Muslim population, one of the steps to accommodate the needs of Muslim consumers who tend to follow Islamic religious rules to consume halal and avoid unlawful things in accordance with Islamic law is to provide a halal label on every food and beverage product imported into Indonesia. However, the number of imported food and beverage products that have a halal label is still limited. The absence of a halal label makes consumers more careful in deciding to buy or consume products without the halal label (Wibowo & Madusari, 2018). However, several Muslims only buy and consume food and drinks by paying attention to the expiry date, without paying more attention to the existence of a halal label on the package (Amalia & Fauziah, 2018). This shows that they pay attention to information that gives them information assuring them that these products are safe and allowed to be consumed according to Islamic law. In addition, with food and beverage products that are difficult to verify as halal, trust plays an important role (Ali, Xiaoling, Sherwani, & Ali, 2018). In this case, consumers believe that the product consumed is in accordance with Islamic law. This study tries to identify the factors that influence muslim consumer behavior towards imported non-halal food and beverage products from nonmuslim countries. Researchers conducted quantitative research using respondents who had purchased non-halal imported food and beverage products from non-Muslim countries. The analytical method used is the PLS-SEM using the SmartPLS 3 and IBM SPSS 26 software. The results showed that there was a significant relationship between religious consciousness, content quality, information quality, brand awareness, and consumer towards purchase decisions. Purchase decisions also have a significant relationship to consumer loyalty. Brand awareness also mediated the relationship between religious consciousness, content quality, and information quality towards purchase decisions. Consumer trust mediated the relationship between content quality and information quality towards purchase decisions, but shows no relationship between religious consciousness and purchase decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gistya Isma Thihara
"Street food (SF) sangat populer dan digemari oleh masyarakat di seluruh dunia. Tercatat sebanyak 2,5 miliar orang di dunia dan jutaan orang di negara berkembang mengkonsumsi street food setiap harinya. Pada negara berkembang, Makanan yang dijual oleh SF umumnnya diolah pada ruangan terbuka dengan praktik kebersihan yang buruk, infrastruktur sanitasi yang tidak layak, dan minimnya ketersediaan air bersih. Kontaminasi makanan oleh E. coli telah dilaporkan oleh banyak negara, diantaranya India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Filipina, China, dan Sudan yang dikaitkan dengan higiene sanitasi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis hubungan higiene sanitasi (bahan makanan, penyimpanan makanan matang, peralatan, dan higiene personal penjamah makanan) dengan kontaminasi Escherichia coli pada street food di negara berkembang. Desain studi yang digunakan adalah systematic review dengan metode PRISMA yang dianalisis dengan sintesis naratif pada 10 literatur, dengan rincian 9 jurnal dan 1 skripsi UI yang dipublikasikan antara tahun 2012 hingga 2021. Berdasarkan hasil kajian, Seluruh literatur dilakukan di Indonesia, menggunakan desain studi cross-sectional, dan hanya 1 literatur yang instrumennya dilakukan uji realibilitas. Sebagian besar menggunakan referensi jurnal, Buku/Modul/Diktat, dan peraturan/publikasi resmi instansi terkait. Variabel yang banyak diteliti adalah higiene personal penjamah makanan. kesimpulan pada penelitian ini yaitu pada variabel bahan makanan, permasalahan yang ditemukan adalah penyimpanan terbuka dan penggunaan bahan makanan yang tidak memiliki izin. Permasalahan pada penyimpanan makanan matang adalah penyimpanan makanan pada wadah terbuka. Pada variabel peralatan yang ditemukan adalah praktik pencucian yang jarang dilakukan dan tidak adanya penyimpanan khusus. Dan pada higiene personal penjamah makanan, masalah yang ditemukan adalah tidak mencuci tangan dengan sabun, tidak menggunakan APD, kebiasaan buruk, seperti merokok, menggaruk anggota badan, bersin, penggunaan perhiasan, dan tidak menutup luka.

Street food (SF) is popular and loved by people around the world. Every day, as many as 2.5 billion people worldwide and millions of people in developing countries consume street food. In developing countries, SF generally prepares their food in open spaces with poor hygiene practices, inadequate sanitation infrastructure, and a lack of clean water. Many countries reported food contamination by E. coli, including India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Philippines, China, and Sudan. These countries are associated with poor sanitary hygiene. This study aims to analyze the relationship of sanitary hygiene (food ingredients, cooked food storage, equipment, and personal hygiene of food handlers) with Escherichia coli contamination on street food in developing countries. The study design used in this research is a systematic review using the PRISMA method, analyzed by narrative synthesis on 10 works of literature, with details of 9 journals and 1 thesis published between 2012 and 2021. Based on the review result, all literature was conducted in Indonesia, using a cross-sectional study design, and only 1 literature whose instrument was tested for reliability. Most of them use reference journals, books/modules/dictation, and regulations/official publications of relevant agencies. The variable that is widely studied is the personal hygiene of food handlers. The conclusion in this study, on food ingredients the problems found are the open storage and the use of unlicensed food ingredients. The problem with cooked food storage is that the food is stored in open containers. On the equipment variables, the researcher found that they rarely washed and the absence of specific storage. For the personal hygiene of food handlers, the problems are the lack of washing hands with soap, not using PPE, and bad habits, such as smoking, scratching limbs, sneezing, wearing jewelry, and not covering wounds"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Frans Putra Negara
"Industri dan konsumsi makanan dan kosmetik di Indonesia terus tumbuh setiap tahun dan; ini membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan industri-industri ini telah ditempatkan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional pada 2015-2035 oleh Kementerian Perindustrian. Pertumbuhan industri ini meningkat serta produk ilegal, produk kedaluwarsa, dan bahan beracun. Pada 2017, 2.500 item makanan dan kosmetik tidak sesuai dengan peraturan BPOM. Untuk mengatasi hal ini, BPOM meluncurkan kebijakan baru yaitu 2D Barcode untuk digunakan dalam sistem track and trace mereka. Penelitian ini menggunakan model sistem  dinamis untuk sistem track and trace baru di BPOM. Penelitian ini bertujuan untuk menguji rasionalitas kebijakan ini, mengevaluasi berbagai alternatif, dan mengidentifikasi hambatan sistem.
Dalam studi ini, sistem diagram kausal loop dikembangkan sebagai model konseptual berdasarkan kesimpulan pemangku kepentingan. Setelah kausal loop akan dilanjutkan dengan membuat stock and flow diagram untuk melihat pengaruh implementasi 2D Barcode BPOM dalam mengatasi penjualan produk kosmetik dan makanan palsu di Indonesia. Di model penelitian ini akan juga membandingkan kebijakan BPOM sebelumnya di sistem pengawasan. Terdapat 3 alternatif skenario kebijakan dalam meningkatkan pengawasan produk. Skenario 1, peningkatan jumlah anggaran BPOM di bidang pengawasan. Skenario 2, penurunan biaya registrasi 2D Barcode pada produk. Skenario 3 yaitu kombinasi dari 2 keijakan sebelumnya.

Food and cosmetics industry and consumption in Indonesia continues to grow every year and; these help Indonesias economic growth. The growth of these industries has been placed in the National Industrial Development Master Plan in 2015-2035 by The Ministry of Industry. The growth of these industries increases along with the increase of many of infractions such as illegal products, expired products, and toxic materials. In 2017, 2.500 items of food and cosmetic products were not conforming with the BPOM regulations. In order to deal with this, BPOM launched a new regulation to use 2D Barcode as a track and trace system. This study uses a system dynamics model to simulate the effects of 2D Barcode as a new track and trace system in BPOM. This study aims to investigate the rationality of this policy, evaluate other different alternatives, and identify the system obstacles.
In this study, the causal loop system diagram was developed as a conceptual model based on the stakeholders conclusion. Next step is built stock and flow diagram to see the impact of the implementation of 2D Barcode in overcoming the sale of counterfeit cosmetic and food products in Indonesia. In this research model, it will also compare BPOMs previous policies in the surveillance system. There are 3 alternative scenarios in increasing product supervision. Scenario 1 is increasing the number of BPOM budgets in the supervision sector. Scenario 2 is decreasing the 2D Barcode product registration fee. Scenario 3 is a combination of two previous policies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>