Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfrina Irene
"Narkotika dan psikotropika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi dapat disalahgunakan. Kemungkinan adanya penyalahgunaan ini membuat pengadaan narkotika dan psikotropika perlu diawasi. Salah satu upaya dalam pengontrolan distribusi narkotika dan psikotropika adalah dengan melakukan pelaporan berkala secara elektronik melalui Sistem Informasi Pelaporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika & Psikotropika Nasional atau disingkat SIPNAP. Laporan ini dibuat agar calon apoteker dapat menggunakan aplikasi SIPNAP dan membuat laporan narkotika dan psikotropika dengan tepat dan mengerti peraturan yang mengaturnya. Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah dengan studi literatur melalui data narkotika dan psikotropika yang ada pada Apotek Atrika periode Maret dan pada aplikasi SIPNAP, serta peraturan perundang-undangan. Kesimpulan laporan ini adalah bahwa data sediaan narkotika dan psikotropika yang dibutuhkan pada pelaporan SIPNAP adalah nama, bentuk, kekuatan sediaan, jumlah persediaan awal dan akhir bulan, jumlah yang diterima, dan jumlah yang diserahkan. Alur pelaporan narkotika dan psikotropika melalui SIPNAP adalah registrasi unit layanan, login sesuai registrasi, memasukkan data narkotika dan psikotropika yang ada pada apotek, memasukkan laporan narkotika dan psikotropika, dan mengirim laporan. Pelaporan narkotika dan psikotropika harus dilakukan setiap bulan dan paling lambat dilaporkan setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Jika terdapat kelalaian dalam pelaporan, sanksi yang dapat diberikan berupa teguran, peringatan, denda administratif, penghentian sementara kegiatan, atau pencabutan izin.

Narcotics and psychotropics are drugs or substances that are useful in the field of medicine and scientific development, but can be misused. This possibility of abuse means that the distribution of narcotics and psychotropic substances needs to be monitored. An effort to control the distribution of narcotics and psychotropic substances is to carry out periodic reporting electronically through Sistem Informasi Pelaporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika & Psikotropika Nasional or abbreviated as SIPNAP. This report was created so that prospective pharmacists can use SIPNAP application and make reports on narcotics and psychotropic substances correctly and understand the regulations that govern them. The method used in this report is a literature study through data on narcotics and psychotropic substances available at Atrika Pharmacy for the March period and on the SIPNAP application, as well as statutory regulations. The conclusion of this report is that the data on narcotic and psychotropic preparations required for SIPNAP is Universitas Indonesia the name, form, strength of the preparation, quantity at the beginning and end of the month, quantity received, and quantity delivered. The flow for reporting narcotics and psychotropic substances through SIPNAP is registering with the service unit, logging in according to registration, entering data on narcotics and psychotropic substances at the pharmacy, entering narcotics and psychotropic reports, and sending the report. Reporting on narcotics and psychotropic substances must be done every month and must be reported no later than the 10th of the following month. If there is negligence in reporting, sanctions that can be given are in the form of reprimands, warnings, administrative fines, temporary suspension of activities, or revocation of permits."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar, termasuk di dalamnya obat narkotika dan psikotropika, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat termasuk narkotika dan psikotropika, PBF merujuk pada ketentuan yang terdapat dalam Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Setiap PBF dalam melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat terutama narkotika dan psikotropika harus memenuhi persyaratan CDOB dan kemudian melakukan pelaporan kepada Badan Pengawaas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan/atau kehilangan narkotika dan psikotropika dari jalur distribusi resmi, serta berbagai bentuk penyalahgunaan lainnya. Oleh karena itu, dilakukan kajian mengenai evaluasi penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di PBF Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 3. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk melihat kesesuaian dalam penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di KFTD Cabang Jakarta 3 dengan CDOB. Melalui tugas khusus ini diketahui penyimpanan dan pelaporan narkotika dan psikotropika di PBF KFTD Cabang Jakarta 3 sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam CDOB dan Permenkes No. 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, serta telah menyampaikan laporan bulanan yang diunggah melalui website Sistem Pengawasan Obat BPOM.

Pharmaceutical Distributor (PBF) are companies in the form of legal entities that have permits for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug substances in large quantities, including narcotics and psychotropic drugs, in accordance with law statutes. In procuring, storing and distributing drugs including narcotics and psychotropics, pharmaceutical distributor refers to the regulation contained in the Good Distribution Practice (GDP). Each pharmaceutical distributor in procuring, storing, and distributing drugs, especially narcotics and psychotropics, must meet GDP requirements and then report to the National Agency of Drug and Food Control (BPOM) to prevent deviations and/or loss of narcotics and psychotropics from official distribution channels, as well as various other forms of abuse. Therefore, a study was conducted regarding the evaluation of storage and reporting of narcotics and psychotropics at PBF Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3rd Branch. The purpose of this research was to see the suitability of storage and reporting of narcotics and psychotropics at KFTD Jakarta 3rd Branch with GDP. Through this research it is known that the storage and reporting of narcotics and psychotropics at PBF KFTD Jakarta 3rd Branch has met the requirements set out in the GDP and Permenkes No. 3 of 2015 about Distribution, Storage, Destruction, and Reporting of Narcotics, Psychotropics, and Pharmacy Precursors, and has submitted monthly reports which are uploaded via the Drug Monitoring System website of the BPOM."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Manuela
"Narkotika, psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu (OOT) merupakan golongan obat yang dapat dijual oleh apotek tertentu dan memerlukan perhatian khusus dalam proses pengelolaannya. Apotek Roxy Biak memiliki persediaan yang lengkap hingga mampu memenuhi kebutuhan obat-obat narkotika, psikotropika, prekursor dan OOT sesuai permintaan pada resep. Adanya resep narkotika, psikotropika, prekursor dan OOT yang masuk ke apotek ini setiap harinya, membuat penulis terpicu untuk menelaah profil peresepan obat-obat tersebut guna mengetahui jenis obat yang banyak dibutuhkan dan memiliki frekuensi penggunaan yang tinggi. Penulis juga perlu melakukan analisis pareto untuk menentukan kelompok obat yang butuh diprioritaskan persediaannya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menentukan obat narkotika, psikotropika, prekursor, dan OOT yang paling banyak diresepkan dan memiliki penjualan tertinggi selama tiga puluh satu hari terakhir di periode November hingga Desember 2022 serta memprediksi kebutuhan pengadaan untuk periode berikutnya. Metode yang digunakan adalah studi literatur, pengamatan lapangan, pencatatan resep selama tiga puluh satu hari terakhir, dan penarikan laporan pembelian dan penjualan obat. Hasil menunjukkan bahwa peresepan obat narkotika memiliki persentase 9,41%, psikotropika 44,62%, prekursor 31,68%, dan OOT 14,29%. Obat narkotika yang paling banyak diresepkan adalah Codikaf 20 mg, psikotropika adalah Braxidin, prekursor adalah Rhinos SR, dan OOT adalah Hexymer 2 mg. Dapat disimpulkan bahwa golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah obat psikotropika sebanyak 8.269 obat dan persentase 44,62%. Prioritas tertinggi dalam perencanaan kebutuhan obat untuk diadakan di periode berikutnya jatuh pada kelompok obat psikotropia khususnya obat-obat kelas A.

Narcotics, psychotropics, precursors, and certain drugs (OOT) are a class of drugs that can be sold by certain pharmacies and require special attention in the management process. Roxy Biak Pharmacy has a complete inventory to meet the needs of narcotics, psychotropics, precursors, and OOT according to prescription requests. The prescriptions for narcotics, psychotropics, precursors, and OOT that enter this pharmacy every day has motivated the author to examine the prescriptions profiles for these drugs to find out the types of drugs that were much needed and frequently used. A pareto analysis to determine which drug need to be prioritized for supplies. This report aims to determine which narcotics, psychotropics, precursors, and OOT drugs were most prescribed and had the highest sales during the last thirty-one days from November to December 2022 and predict procurement needs for the following period. The methods used were literature studies, observations, recording prescriptions for the last thirty-one days, and withdrawing reports on drug purchases and sales. The results showed the percentage of prescribing narcotics was 9.41%, psychotropics 44.62%, precursors 31.68%, and OOT 14.29%. The most widely prescribed narcotic was Codikaf 20 mg, the psychotropic was Braxidin, the precursor was Rhinos SR, and the OOT was Hexymer 2 mg. In conclusion, the most widely prescribed class of drugs was psychotropic with 8,269 drugs and a percentage of 44.62%. The highest priority in planning the need for drugs in the next period falls on the psychotropic group, especially class A drugs."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Febrianti
"Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker baik dalam bentuk maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan bagi pasien. Resep dikatakan rasional apabila terdapat informasi terkait obat yang akan diberikan kepada pasien. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi pada telaah peresepan. Penyusunan tugas khusus ini menggunakan metode studi literatur, dengan menggunakan resep yang diperoleh tahun 2022 di Apotek Atrika. Penulis menganalisis permasalah kelengkapan resep meliputi kelengkapan aspek administratif, aspek klinis, dan aspek farmasetik. Resep dikaji dengan menggunakan referensi Farmakope Indonesia edisi III, Info Spesialite Obat, PIONAS, dan MIMS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kekurangan pada kajian administratif seperti jenis kelamin pasien, berat badan pasien, alamat pasien, nomor telepon pasien, dan tanda tangan atau paraf dokter.

Prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist, either in form or electronically, to provide and deliver pharmaceutical preparations and/or medical devices to patients. A prescription is said to be rational if there is information relating to the drug to be given to the patient. The preparation of this special assignment aims to overcome problems that may occur in the recipe review. The preparation of this special assignment uses the literature study method, using recipes obtained in 2022 at the Atrika Pharmacy. The author analyzes the problem of prescription completeness including the completeness of administrative aspects, clinical aspects, and pharmaceutical aspects. Recipes were reviewed using references to the Indonesian Pharmacopoeia, Edition III, Drug Specialist Info, PIONAS, and MIMS. So it can be concluded that there are still deficiencies in administrative studies such as patient gender, patient weight, patient address, patient telephone number, and doctor's signature or initials."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febryani Angelica
"Personil merupakan salah satu bagian dari CDOB yang harus memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dengan mengikuti pelatihan dan memiliki kompetensi sebelum memulai tugas, terutama personil yang menangani obat atau bahan obat yang memerlukan persyaratan yang lebih ketat seperti narkotika dan psikotropika. Tujuan dari tugas khusus ini adalah adalah memberikan materi dan pelatihan kepada personil di KFTD Tangerang tentang prosedur operasi standar narkotika dan psikotropika. Metode yang digunakan dalam memberikan pelatihan adalah pemberian materi, tanya jawab, dan test. Test diberikan kepada personil sebelum dan sesudah materi diberikan. Materi yang digunakan bersumber dari SOP KFTD Tangerang yang telah disesuaikan berdasarkan CDOB. Pelatihan prosedur operasi kerja terkait narkotika dan psikotropika meliputi penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan penanganan produk rusak, kadaluarsa dan tidak layak.

Personnel are a part of CDOB who must meet the required qualifications by training and should have competency before starting their task, especially personnel who handle drugs or raw materials that need more specified condition such as narcotics and psychotropics. The purpose of this study is to provide materials and training to personnel at KFTD Tangerang regarding to standard operating procedures about narcotics and psychrotropics. The method used in providing training is study material, question and answer, and tests. Tests were gave to personnel before and after the material is given. The materials used are sourced from KFTD Tangerang’s SOP which has been adjusted based on CDOB. SOP training about narcotics and psychotropics are included in receiving, storing, distributing and handling damaged, expired, and inappropriate products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Cindy Nathania Usman
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika Periode Maret 2018 bertujuan agar calon apoteker mampu memahami fungsi dan standar pelayanan kefarmasian di apotek, memahami tanggung jawab, tugas dan wewenang seorang apoteker dalam melakukan pengelolaan apotek dan praktik kefarmasian serta memahami permasalahan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya. Praktik kerja ini dilakukan selama 4 minggu dengan tugas khusus yang berjudul ldquo;Rancangan Apotek yang Bekerjasama dengan Praktik Dokter dan Memperoleh Jatah Pengobatan Rujuk Balik dari BPJS rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon Apoteker dapat membuat rancangan apotek yang bekerjasama dengan praktik dokter serta memiliki sistem rujuk balik dari BPJS secara tepat dan benar.

ABSTRACT
Internship at the Atrika Pharmacy period March 2018 aims to enable pharmacist to understand the functions and standards of pharmacy services at the pharmacy, understand the responsibilities, duties and authority of a pharmacist in managing pharmacies and pharmacy practices and understand the problems faced and how to solve them. This work practice was carried out for 4 weeks with a special assignment entitled Pharmacy Design in Collaboration with Doctor Practices and Obtaining Remedies for Referral Treatment from BPJS . The purpose of this particular task is so that Pharmacists can make a pharmacy design that collaborates with physician practice and has a referral system back from BPJS appropriately and correctly."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uci Ramadhani
"ABSTRAK
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016, Apotek adalah tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apoteker harus memiliki kompetensi dalam melakukan manajemen dan pelayanan farmasi klinik di Apotek. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilakukan mengingat pentingnya peran Apoteker di Apotek. Tujuan dari Praktik Kerja Profesi Apoteker ini adalah untuk memahami peran dan tanggung jawab Apoteker di Apotek, memperolah pengetahuan dan pengalaman terkait praktik kefarmasian di Apotek, serta memperolah gambaran nyata permasalahan praktik kefarmasian di Apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisis Rancangan Klinik Pratama Kerjasama BPJS dengan Tiga Dokter Umum dan Waktu Pelayanan 24 Jam. Tujuan penulisan tugas khusus ini adalah membuat rancangan klinik pratama kerjasama BPJS yang dapat diimplementasikan.

ABSTRACT
According to Minister of Health Decree number 73 year 2016, Pharmacy is a place of pharmaceutical facility where pharmaceutical practice is done by a pharmacist. Pharmacist should have competencies in conducting management and clinical pharmacy at a Pharmacy. Internship for Pharmacist is held in order to understand the roles of Pharmacist in a Pharmacy. The aims of the Internship are to understand the roles and responsibilities of Pharmacist, gain knowledges and experiences about pharmaceutical practices and get to know the real condition of pharmaceutical practice rsquo s problems at a pharmacy. The special assignment rsquo s title that was given is Design Analysis of First Degree Clinic in collaboration with National Medical Insurance, Three Doctors and Twenty Four Hour Service Time. The aim of this assignment is to make a design of First Degree Clinic in collaboration with National Medical Insurance that can be implemented in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
"ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP di Apotek Atrika dilakukan pada tanggal 2 Maret ndash; 30 Maret 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan melakukan pelayanan farmasi klinik di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang terdiri dari, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pelayanan farmasi klinik juga dilakukan, yang terdiri dari pengkajian resep, peracikan, penyerahan obat, pelayanan informasi obat, konseling, dan pelayanan kefarmasian di rumah. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah baik, namun perlu dilengkapi dengan prasarana berupa lemari pendingin dan ruang konseling untuk meningkatkan minat pasien dalam pemberian konseling.

ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Atrika Pharmacy held on March 2nd to March 30th, 2017. The aim of profession internship to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internship that is learning about management of pharmaceutical product activities among other planning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Learning about Clinical pharmaceutical care activities among other starting from prescriptions review, compounding, dispensing, drug information giving, counseling, and home pharmacy care. Pharmaceutical care at Atrika Pharmacy has been good, but need to be equipped with infrastructure as refrigerator and counseling room to increase patient interest in counseling."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lola Miftahul Fidini
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Atrika bertujuan untuk mengetahui peran dan fungsi apoteker di apotek terutama dalam aspek profesional yang mencakup mencakup ilmu kefarmasian dan pelayanan kefarmasian dan aspek managerial. Tugas khusus yang diberikan adalah penilaian farmasi klinik resep obat Covid-19. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengkaji kelengkapan aspek administrasi, farmasetika, dan klinis yang terdapat pada 2 (dua) resep untuk pasien Covid-19.

Pharmacist Internship Program at Atrika Apotek aims to determine the role and functions of pharmacists in pharmacies primarily in the professional aspects of pharmacy which includes covers science and pharmaceutical services and managerial aspects. The specific task given was clinical pharmacy assessment of Covid-19 drug prescriptions. The aim of this special assignment is to examine the completeness of the administrative, pharmaceutical and clinical aspects in 2 prescriptions for Covid-19 patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Agus Putera Hardijanto
"ABSTRAK
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Setelah Jaminan Kesehatan Nasional diterapkan, apotek telah menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA yang dilaksanakan di Apotek Atrika bertujuan untuk memahami peranan, tugas, serta tanggung jawab apoteker di apotek. Selain itu, melalui PKPA diharapkan calon apoteker mendapatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman praktis dalam melakukan pelayanan kefarmasian di apotek. Calon apoteker juga diharapkan dapat mempelajari secara langsung manajemen apotek dan mengetahui gambaran nyata mengenai permasalahan yang dapat di apotek. Tugas khusus yang diberikan adalah analisis rancangan kerjasama Apotek dengan praktik dokter bersama yang melayani program rujuk balik di Jakarta Selatan yang dapat diimplementasikan. Secara umum, Apotek Atrika telah melaksanakan praktik pelayanan kefarmasian dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di apotek.

ABSTRACT
A pharmacy is a pharmaceutical care facility where a clinical practice is done by a pharmacist. Once the National Health Insurance is applied, pharmacies have become one of the spearheads of health services for the people, so pharmacists are required to improve their knowledge and skills in order to improve the quality of services. The internship at the Atrika Pharmacy is aimed to make the student of apothecary profession understand the role, duty, and responsibility of pharmacist in pharmacies. In addition, through this internship, the student of apothecary profession is expected to gain insight, knowledge, skills, as well as practical experience in doing the clinical services in pharmacies. The students of apothecary profession are also expected to learn directly the management of pharmacies and know the real picture of the problems in the pharmacy. The special assignment given is the analysis of the cooperation plan between pharmacist and doctor in the National Health Insurance program at South Jakarta. Overall, Atrika Pharmacy has performed good clinical practices, the author also gained the ability to understand the role, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions to problems in pharmacies."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>