Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narisa Narendraputri
"Studi saat ini meneliti efek dari etnis pada kemalasan social (social loafing) menggunakan keterampilan matematika yang dikenal sebagai salah satu keterampilan terbaik dan paling banyak digunakan masyarakat Timur, yang berbeda dari penelitian sebelumnya pada pengukuran variabel untuk mengukur keterampilan kuantitatif peserta. 40 murid University of Queensland direkrut sebagai peserta. Penelitian ini menggunakan 2 (etnis: Timur atau Barat) dengan 2 (kondisi tugas: individu atau kelompok) desain kelompok independen untuk mengukur keakuratan tugas dalam menghitung jumlah uang. Keseluruhan tugas adalah untuk menghitung uang sebagai bagian dari eksperimen kemalasan social (social loafing). Hasil penelitian tidak mendukung dua hipotesis. Implikasi praktis ditempatkan di lapangan kerja yang berlaku pada keberhasilan organisasi merekrut karyawan baru dan kerja sama tim.

The current study investigated the effect of ethnicity on social loafing using mathematical skill that is known to be one of the best and most used skill by Eastern society, which is differed from the previous studies on measurement of the variable on measuring participants’ quantitative skill. 40 University of Queensland students were recruited as participants. This study used a 2 (ethnicity: Eastern or Western) by 2 (task condition: individual or group) independent group design to measure the accuracy of task in calculating amount of money. The task completed was to count the money as a part of social loafing experiment. Results have not supported the two hypotheses. Practical implication placed on work field that applicable in organizational success of recruiting new employee and teamwork."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Halerry Emillia Yusuf
"Orang-orang dari beragam etnis memegang keyakinan dalam melihat representasi budaya lainnya, seperti stereotip. Seperti etnis timur yang dianggap memiliki kinerja lebih baik dalam keterampilan matematika daripada orang etnis barat. Social loafing digunakan sebagai asosiasi kinerja mereka berdasarkan etnis stereotip untuk melihat performa mereka. Sebanyak 40 siswa dikumpulkan dalam 2 etnis (etnis: Timur atau Barat) dengan 2 kondisi (kondisi tugas: individu atau kelompok) kelompok independen desain yang bertujuan untuk menyelidiki apakah ada efek social loafing dalam keterampilan matematika antara orang-orang dari etnis timur dan barat. Hasil menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan dari social loafing yang berlaku pada kelompok barat, dan ditemukan bahwa stereotip peserta etnis timur menunjukkan akurasi yang lebih baik dalam kemampuan matematika dibandingkan dengan etnis barat. Penelitian ini juga berlaku untuk rekrutmen kerja dalam hal kemampuan matematika.

People from different ethnicities have beliefs that held by others culture representation, such as stereotyping. Eastern, are perceived to have better performance in mathematical skill than Western people. Social loafing will be used as an association of their performance based on ethnicity stereotyping to see their involvement. A total of 40 students were gathered in a 2 (ethnicity: Eastern or Western) by 2 (task condition: individual or group) independent group designs aiming to investigate whether there is social loafing effect in mathematical skill between people from Eastern and Western countries. Result concludes there is no relationship of social loafing in group effect found within stereotyped ethnicity of Eastern participants to show better accuracy in mathematical ability. The current study is also applicable for workplace recruitment in terms of mathematical ability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Yoanda
"Remaja dengan disabilitas intelektual ringan memiliki kebutuhan untuk berinteraksi seperti remaja normal namun mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungan karena rendahnya keterampilan sosial yang mereka miliki. Oleh karena itu remaja dengan disabilitas intelektual memerlukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka. Social Stories trade merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan sosial pada remaja mulai dari mereka yang memiliki disabilitas intelektual tingkat moderate hingga mereka dengan inteligensi lebih tinggi.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah Social Stories trade dapat meningkatkan keterampilan sosial khususnya dalam meminta bantuan guru pada remaja dengan disabilitas intelektual ringan.
Berdasarkan hasil pelatihan keterampilan sosial menggunakan Social Stories trade pada remaja dengan disabilitas intelektual ringan IQ 52 skala Wechsler ditemukan adanya perubahan pada keterampilan sosial partisipan. Partisipan yang awalnya tidak bisa menampilkan perilaku meminta bantuan kepada guru saat ini mampu untuk menampilkan perilaku tersebut dengan bantuan verbal prompt oleh guru. Penggunaan kalimat deskriptif dan ilustrasi gambar dalam modul Social Stories trade berfungsi untuk memberikan gambaran perilaku yang diharapkan untuk ditampilkan oleh partisipan. Penggunaan kalimat affirmative dan directive berfungsi untuk mengarahkan partisipan kepada respon perilaku yang diharapkan muncul."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isma Kania Muthmainah
"Kompetensi seorang manajer proyek memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan suatu proyek. Kompetensi tersebut tidak hanya membutuhkan kompetensi hard skill saja tetapi juga kompetensi soft skill. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis tentang critical soft skill competence manajer proyek terhadap kinerja biaya. Pada penelitian ini kompetensi soft skill akan dikelompokkan menjadi Konsep Diri (self-concept), Motif (motives), dan Karakter (Trait). Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja critical soft skill competence Manajer Proyek yang mempengaruhi kinerja biaya proyek infrastruktur. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan menggunakan metode regresi maka diperoleh 4 critical soft skill competence, yaitu : costumer service orientation, teamwork, initiative, dan analytical thingking.

Competence of project manager has a significant influence on the project success. Competence does not only require hard skills competence but also soft skills competence. Therefore, the analysis needs to be done about critical soft skills competence of the project manager on cost performance. In this research, soft skills competencies are grouped into self-concept, motives, and trait. The aim of this research is to find out the critical soft skills competence that affects the cost performance of infrastructure project. Based on the result of the analysis using a regression method are obtained 4 critical soft skills competence, such as : costumer service orientation, teamwork, initiative, dan analytical thingking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Clara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara status sosial ekonomi orang tua dan sosialisasi anak di keluarga dalam menunjang prestasi belajar siswa di sekolah. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara mendalam. Agar data mempunyai validitas yang kuat, maka dilakukan cross chek terhadap orang tua, teman dan guru dari sampel utama tersebut. Guna memperoleh gambaran yang nyata, selain wawancara dilakukan juga observasi, serta penyebaran angket kepada 104 orang responder (siswa) sebagai data pendukung. Pemilihan 8 sampel utama dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan khusus dengan melalui kriteria tertentu, terdiri dari 4 orang siswa yang orang tuanya mempunyai status sosial ekonomi "tinggi?, dan status sosial ekonomi "rendah" 4 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Artinya bahwa siswa yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonomi tinggi mempunyai banyak kesempatan memiliki berbagai fasilitas yang diberikan keluarga seperti bimbirgan belajar, les privat, kebutuhan buku, komputer, penyediaan ruang belajar khusus dan lain sebagainya.
Hasil penelitian memberikan kecenderungan bahwa kemampuan untuk memiliki dan menggunakan berbagai fasilitas pendidikan, ternyata hampir sebagian besar responden yang memiliki prestasi belajar "tinggi" memanfaatkan secara maksimal fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan belajar. Sedangkan yang tidak memanfaatkan secara maksimal fasilitas-fasilitas tersebut walaupun dari golongan status sosial ekonomi tinggi, ternyata prestasi belajar siswa rendah. Hasil wawancara yang mendalam terhadap responden utama dan didukung oleh survey terhadap 100 siswa, ternyata ada variabel lain yang cukup menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa, variabel tersebut adalah sosialisasi anak di dalam keluarga. Artinya siswa yang berasal dari status sosial ekonomi "tinggi", kalau tidak ada perhatian. dari orang tua dan alokasi pembagian belajar yang tepat di rumah serta tidak aktif (jarang) berkomunikasi dengan keluarga, ternyata ada kecenderungan bahwa prestasi belajar siswa tersebut rendah begitu juga sebaliknya, dan dari responden pendukung ditemukan pula bahwa kebanyakan siswa yang mendapatkan pelajaran tambahan seperti: les privat, bimbingan belajar, dan kelompok belajar, mempunyai prestasi tinggi, hanya sebagian kecil saja siswa yang mempunyai prestasi rendah.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh status sosial ekonomi saja, tetapi juga faktor lain yang berasal dari sosialisasi siswa dalam keluarga. Salah satu faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajari adalah kemampuan (IQ).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru dan orang tua sebagai pendidik untuk lebih memperhatikan anak/siswa dalam proses pembelajarannya dengan melihat latar belakang kondisi status sosial ekonomi yang dimiliki, sehingga nantinya siswa tersebut dapat memperoleh prestasi belajar yang diinginkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Cipta Hasiholan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koordinasi pengembangan sumber daya manusia apamtur pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Banten. Penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptitf Berdasarkan hasil pcnclitian bahwa pada dimensi strategi ditemukan tidak adanya perencanaan strategi mcngcnai pengcmbangan pegawai dan tidak adanya koordinasi antara Kanwil-Kanwil di seluruh Indonesia (khususnya Kanwil Banten) dengan BPSDM selaku penyelenggara diklat mengenai kebutuhan diklat yang dipcrlukan. Dimensi Struktur Kanwil Banten ditemui : (1) tidak adanya baperjakat: (2) tingkatan yang terdapat antara top manajemen dengzm tingkatan hirarki yang paling rendah pada Kanwil Banten yang bersifat administratif masih terlalu tinggi yaitu 5 tingkat organisasi, sehingga masih banyak staf yang mempunyai beban tugas terlalu ringan; (3) rendahnya peran kanwil dalam pengembangan pegawai. hal ini karena pengembangan pegawai masih tersemral pada Sckrctaris Jcnderal (kantor pusat); (4) pendelegasian wewenang dalam pengembangan pegawai masih setengah hati. Pada dimensi sistem ditemui kemampuan pegawai kanwil dalam melaksanakan lugas cukup baik, namun sikap pcgawai akan aktualisasi diri rendah sehingga penilaiazm prestasi atau kinclja individu meniadi rendah. Pada dimensi gaya kepernimpinan ditemui masih tcrpusatnya kekuasaan/kewenangan pada pimpinan. Pada dimensi kebutuhan pokok pegawai ditemui renilahnya gaji yang diterima pegawai. Pada dimensi kemampuan teknis pegawai, sudah ada upaya peningkatan kemampuan teknis pegawai melalui diklat, namun belum ada evaluasi untuk mengetahui sejauh mana perubahan prcstasi pcgawai setelah di training.
Kesimpulan peneliti dari temuan tersebut adalah tidak adanya koordinasi kanwil-kanwil diseluruh indonesia khususnya Kanwil Banten dengan BPSDM dan Sekretaris Ienderal. Penulis menyarankan : (1) rnembual renstra mengenai pengembangan pegawai dan melakukan koordinasi dengan BPSDM selaku penyelenggara diklat, sehingga pegawai termotivasi untuk meningkatkan prestasi; (2) Mcningkatkan peran kanwil dalam pengembzmgan pegawai; (3) sistem pengembangan sebagaimana terdapat pada undang-Lmdang masih sccara umum sehingga perlu ada kebiijakan intern mengenai indikator keberhasilan sebagai penggati dari DP3, sehingga dapat meningkatkan motivasi pegawai. (4) perlu membentuk sosok pemimpin yang delegatif untuk menuju pcrkembangan kemampuan pegawai, (5) lerpenuhinya kebutuhan pokok pcgawai, (6) meningkatkan pclatihan teknis yang berhubungan dengan hukum dan Hak Asasi Manusia
The purpose of this research was to know the apparatus of human resource development coordination in District Otiice of law and human right department in Banten year 2008-2009. This research is qualitative descriptive interpretive. Base on the output of the research that is on the strategic dimension is found that there is no strategic planning about the staffs development and no coordination between District Offices in Indonesia (especially in the District Office of Banten) with BPSDM as the supporter of education and training for the education and training requirement that needed. In the District Office of Banten?s dimension structure are found; (I) no baperjakat; (2) the level that exist between top management with the lowest hierarchy level in the District Office of Banten administratively still too high which has 5 levels of organization, so that still many staffs who have no burden of duty, (3) the role of the District Office to develop its staff is still low, it is because 'in developing the staff is still centralized on the General Secretary (central office) (4) the authority delegation to develop the staff is still with a "half heart". In the system dimension is found that the capability of the staff in the District Office in implementing the duty is good enough. But the staffs attitude of self actuality is low so that the achievement appraisal or individual work becomes low. In leadership style dimension is found that there is a power/authority centralized on the leader. In the staff's basic need dimension is found that there is still having a small salary that accepted by the staff. In the staffs technical capability dimension, there has been an effort to develop the staff?s technical capability through education and training, but there is no staff yet to know how far the change of the staffs achievement aficr being trained.
The conclusion of researcher from those findings is 1 there is no coordination between District Offices in Indonesia especially the District Office of Banten with thc committee of Law and Human Right Resource Development and General Secretary in developing the staff. The writer suggest : (1) make a strategic planning about the staff?s development and do the coordination with BPSDM as the supporter of education and training, so that the staffs are motivated to develop their achievement; (2) develop the District 0ffice?s role in developing the staff; (3) the development system that exist in the laws is still general so it needs the internal policy about the successful indicator as the substitute of DP3, so it can develop the staffs motivation; (4) need to shape the figure of the leader who is delegate to develop the staffs capability; (5) fulfill the staffs basic need; (6) develop technical training which connect to the law and human right.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muharipin
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa kelas III Semester II SDN 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 13 orang. Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan angket/tes dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati jalannya proses tindakan yang dilakukan. Angket/tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai. Dokumentasi digunakan untuk bahan penunjang proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik pada siswa kelas III semester 2 SDN 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2015/2016 sebelum dilakukan tindakan sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan persentase keberhasilannya adalah 26%. Setelah dilakukan tindakan penggunaan media gambar beseri hasil belajar tergolong sangat baik. Hal ini terbukti dengan persentasi keberhasilan pada variabel hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu 70% dan siklus 2 adalah 100%."
Mataram: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 MBSN 11:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadzar Allimin
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil pelaporan penyelesaian permasahan periode 1 januari – 17 Oktober 2012 yang diproses penyelesaiannya oleh BN menyebutkan, total Pengaduan sejumlah 4.603 kasus CTKI/TKI, dalam proses penyelesaian 2.196 dan pengaduan berhasil diselesaikan hanya sejumlah 1.297 (28%). Berdasarkan anlisis penyebab rendahnya penyelesaian permasalahan dikarenakan motivasi dan kemampuan mediator yang rendah. Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran dugaan tersebut, peneliti mengukur korelasinya menggunakan MARS Model pada para mediator. Dari hasil interpretasi data maka bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel dari MARS model yang berkorelasi dengan kinerja hanyalah variabel kemampuan (Ability), lebih lanjut aspek dari variabel Kemampuan (Ability) yang berkorelasi dan mempengaruhi Kinerja adalah aspek kemampuan Penalaran, Aspek kemampuan perundang-undangan, aspek kemampuan dasar mediator dan aspek tenggat waktu. Sehingga menyusun program intervensi untuk memperbaiki kondisi tersebut.

ABSTRACT
Based on the result of the report of problems solving period 1 January-17 October 2012 which is processed completion by BN mention, the amount of complaint are 4603 cases CTKI/TKI, in the completion process are 2196 and the complaints successfully resolved only 1.297 (28%) cases. Based on analysis of the cause of the modest problems solving due to the motivation and ability of low mediator. To find out and to prove rightness of the allegations, researcher measured the correlation used MARS Model on mediators. From the results of the interpretation of the data it can be concluded that the variables of the MARS model is correlated with the performance variable capability (Ability), further aspects of the variable Ability (Ability) are correlated and affect the performance aspect is the ability of reasoning, the ability of regulatory aspects, aspects basic skills and aspects mediator deadlines. Thus formulate intervention programs to improve the condition."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T31352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>