Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonita Sekar Andini
"Artikel ini mengamati konsumsi penonton terhadap video Mukbang dan bagaimana pengaruhnya. Mukbang berasal dari kata “Meogneun” dari bahasa Korea yang artinya makan, dan “Bangsong” yang artinya siaran. Oleh karena itu, Mukbang mengacu pada aktivitas makan yang disiarkan secara online atau di platform video online. Belakangan ini, konten jenis ini kerap menempati trending list di platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, TikTok, seiring dengan semakin populernya Mukbang. Meski konten Mukbang diproduksi untuk hiburan bagi penonton, beberapa risiko mengintai dari kebiasaan menonton video Mukbang. Aktivitas online tersebut diyakini dapat memicu individu untuk membentuk perilaku yang identik dengan kecanduan pola makan. Dampak negatif lainnya juga tercermin dari kecenderungan gangguan makan akibat makan di luar kebiasaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penonton menggunakan video Mukbang untuk memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan teori uses and gratification oleh Katz dan Blumler. Artikel ini juga ingin menganalisis dampak terpaan video Mukbang terhadap penontonnya. Juga, dengan menunjukkan peningkatan pesat obesitas di negara tertentu karena konsumsi Video Mukbang. Menggunakan Diagram Uses and Gratification untuk membantu menganalisis konsumsi Video Mukbang dan kebutuhan spesifik penontonnya. Menonton Mukbang, aktivitas terkait YouTube yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi subjek penelitian empiris, menyimpulkan bahwa YouTube memiliki potensi implikasi negatif bagi penonton yang menonton Video Mukbang menggunakan Youtube sebagai platform mereka.

This article highlights the audience's consumption of Mukbang videos and how they have an impact. Mukbang comes from the words "Meogneun" from Korea, which means eating, and "Bangsong", which means broadcast. Therefore, Mukbang refers to eating activities broadcast online or on online video platforms. In recent times, this type of content often occupies trending lists on social media platforms, such as YouTube, Instagram, TikTok, along with the increasing popularity of Mukbang. Although Mukbang content is produced for entertainment for the audience, some risks lurk from the habit of watching Mukbang videos. Such online activities are believed to trigger individuals to form behaviours identical to addiction patterns. Another negative impact is also reflected in the tendency of eating disorders due to eating habits outside the habit. This study aims to highlight how audiences use Mukbang videos to meet their needs based on the uses and gratification theory by Katz and Blumler. This article also wants to analyse the impact of exposure to Mukbang videos on the audience. Also, by showing the rapidly increasing obesity in a particular country because of the consumption of Mukbang Videos. Using the Uses and Gratification Diagram to help analyse the consumption of Mukbang Videos and its specific audience needs. Mukbang Watching, a YouTube-related activity that has increased in popularity in recent years, has been the subject of empirical research, concluding that YouTube has potential for negative implications for viewers who watch Mukbang Videos using Youtube as their platform.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Aryobudi Satrianto
"Artikel ini mempelajari bagaimana makanan Indonesia direpresentasikan oleh para vlogger platform YouTube
yang tinggal di luar negeri. Terlepas dari kenyataan bahwa makanan Indonesia memiliki beragam rasa dan
proses memasak yang rumit yang melibatkan rempah-rempah dan bumbu yang kaya (Maharani, 2019), namun
secara komersial tertinggal. Saat makanan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam (Hananto, 2020) sudah
terkenal, hal ini tentu mempengaruhi cara pandang orang asing terhadap makanan Indonesia, seperti yang
terlihat di Amerika Utara, di mana terdapat lebih dari 1,000 restoran makanan Thai yang tersebar di Amerika
Serikat (Keasberry, 2020). Dengan menggunakan teori jaringan sosial komunikasi (Ritzer, 2014) dan
menganalisis keberadaan makanan Indonesia di luar negeri melalui konten-konten di platform Youtube, makalah
ini akan mengeksplorasi kemungkinan mempromosikan makanan Indonesia dengan memahami representasi
media makanan Indonesia di luar negeri, seperti dilansir vlogger YouTube terkenal.

This article examines the representation of Indonesian YouTube platform vloggers living abroad. Even
though Indonesian food has a wide variety of flavours and a complicated cooking process involving rich
spices and seasonings (Maharani, 2019), it is lagging commercially. Food from other countries such as
Thailand and Vietnam (Hananto, 2020) is well-known. This popularity affects how foreigners view
Indonesian food, as seen in North America, where more than 1000 Thai Food restaurants across the United
States (Keasberry, 2020). Using the social communication networking theory (Ritzer, 2014) and analysing
the presence of Indonesian food abroad through Youtube content, this paper will explore the possibility of
promoting Indonesian food by understanding the representation of Indonesian food media abroad reported
by YouTube vloggers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Mahdiyah
"Keadaan gizi kurang atau lebih terjadi karena kegagalan mencapai konsumsi gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi mahasiswa UNJ - Rawamangun, seperti jenis kelamin, pengetahuan gizi dan sikap pemenuhan gizi.
Penelitian ini merupakan analisis terhadap data sekunder yang dilaksanakan pada bulan Juni 2001. Pengambilan data secara cross-sectional dilakukan terhadap 327 mahasiswa UNJ tahun 2000. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik dan multivariat dengan perangkat komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 48 % responden memiliki pola konsumsi yang balk. Terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara status sosial ekonomi dan sikap pemenuhan gizi dengan pola konsumsi mahasiswa UNJ.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola program kesehatan dan program pendidikan agar diberikan penyuluhan gizi yang diharapkan dapat mengubah sikap pemenuhan gizi yang positif.
Selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengukur jumlah konsumsi atau asupan gizi mahasiswa UNJ untuk mengetahui pola konsumsinya.

Factors Associated to Meal Pattern of Students in Universitas Negeri Jakarta, in 2000The under nutrition and over nutrition occurs doe to the failure in balance nutrition. The objective of this study is to investigate related the meal pattern of students in Universitas Negeri Jakarta (UNJ) - Rawamangun, such as a gender, socio-economic status, nutritional knowledge and the attitude of nutritive food.
This study used secondary data analysis that carried out in June 2001. A cross-sectional study was conducted with sample of 327 students districts in Universitas Negeri Jakarta were collected in 2000. Data analysis conducted of logistic regression analysis and multivariable method was done using statistic package.
The result showed that 48 % of respondent have a good meal pattern. There were significant correlations between socio-economic status and attitude to the nutritive food with students meal pattern (p < 0,05).
The nutritional education program to promote nutritional guidelines should be conducted forward good attitude of nutritive food.
Hopefully another study could be conducted to know a better and stronger association between meal pattern with food consumption or food intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addini Pascaramadhani
"Meningkatnya risiko kejadian obesitas pada remaja disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah konsumsi fast food yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food siswa SMA Islamic Village, Kabupaten Tangerang pada tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Data karakteristik personal, pengaruh lingkungan sosial, aksesibilitas, dan pengaruh paparan iklan fast food diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi dan besar porsi fast food diperoleh dari semi-quantitative FFQ. Kuesioner dan FFQ tersebut diberikan kepada 205 siswa SMA Islamic Village, Kabupaten Tangerang yang dipilih dengan sistem sampling acak sederhana. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak sekolah terhadap restoran fast food.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 54,6% responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering. Selain itu, terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh peer group (p=0,001), besar uang saku (p=0,010), dan pengaruh paparan iklan fast food (p=0,000) dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh paparan iklan fast food merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Siswa dengan pengaruh paparan iklan fast food yang kuat berpeluang 2,6 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan siswa dengan pengaruh lemah setelah dikontrol variabel status pekerjaan ibu, uang saku, dan pengaruh peer group. Diperlukan edukasi gizi mengenai gizi seimbang, anjuran konsumsi zat gizi harian, jenis, kandungan, dan dampak konsumsi fast food agar siswa terhindar dari konsumsi fast food yang berlebihan.

The risk of adolescents obesity has increased by some factors, one of the them is the excessive of fast food consumption. The aim of this study is to determine the dominant factor in fast food consumption frequency among the students of SMA Islamic Village, Kabupaten Tangerang in 2014. This study used a quantitative method and cross-sectional design. It used questionnaire about personal characteristics, social influences, accessibility, amount of pocket money, and fast food advertisements influences. Semi-quantitative FFQ also used to determine the fast food frequency. Those questionnaires were given to 205 SMA Islamic Village students which selected by simple random sampling. Moreover, this study also used software Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between school and fast food restaurants.
Result showed that 54,6% of respondents consumed fast food often. Furthermore, there is a difference proportion in peer group influences (p=0,001), amount of pocket money (p=0,010), and fast food advertisements influences (p=0,000) in determining the frequency of fast food consumption. Based on multiple regression analysis, fast food advertisements influence is the dominant factor in determining fast food consumption frequency. Students who have strong influences from fast food advertisements has an opportunity 2,6x more often to consume fast food than students who have weak influences after controled by other factors, such as mother employment status, amount of pocket money, and peer group influences. Nutrition education about balance diet, nutrition daily allowance, and fast food is needed to prevent the students consume excessive fast food.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naelita Ariesta Putri
"Hasil analisis Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014 menyatakan bahwa hanya 6,7% remaja di Indonesia yang memiliki kualitas konsumsi yang baik. Hal ini didapatkan dari penilaian terhadap keragaman, proporsi, dan kecukupan konsumsi. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas konsumsi makanan seseorang adalah dengan menggunakan healthy eating index. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi makanan melalui penggunaan healthy eating index pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Kuesioner yang digunakan yaitu Semi- quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) terkait data asupan makan, Perceived Stress Scale (PSS) terkait tingkat stres, Food Choice Questionnaire terkait alasan pemilihan makan, Pengetahuan Gizi, Health Belief Items terkait keyakinan kesehatan, dan Multidimensi onal Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) terkait body image. Hasil analisis univariat memperlihatkan bahwa 51.9% responden memiliki kualitas konsumsi makanan kategori rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p-value: 0,002), tingkat stres ((p-value: 0,042), pengaruh media sosial (p-value: 0,002), health belief, dan body image (p-value: 0,009). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi image (p-value: 0,091), alasan pemilihan makan image (p-value: 0,563), dan uang saku bulanan image (p-value: 0,988) dengan kualitas konsumsi makanan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk dilakukannya edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan teratur sesuai dengan pedoman gizi seimbang dengan memanfaatkan media sosial untuk dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan.

The results of the 2014 SKMI analysis in adolescents stated that the quality of adolescent consumption when viewed as a whole in Indonesia showed a figure that was still quite low at 6.7 percent, this was because in terms of the proportion and adequacy of consumption in adolescents was not good. One of the indicators that can be used to assess the quality of a person's food consumption is to use a healthy eating index. This study aims to determine the factors related to the quality of food consumption through the use of a healthy eating index in Regular S1 students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. The study used a cross-sectional study design with a quantitative approach. Data collection was carried out in May-June 2022 through filling out an online questionnaire by respondents (n=140). The questionnaires used were the Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) related to eating intake data, the Perceived Stress Scale (PSS) related to stress levels, the Food Choice Questionnaire related to the reasons for eating selection, Nutritional Knowledge, Health Belief Items related to health beliefs, and the Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) related body image. The results of this study showed that 51.9% of respondents had a low category of food consumption quality. The results of the analysis showed a meaningful relationship between gender, stress levels, social media influences, health beliefs, and body image. Meanwhile, no meaningful relationship was found between nutritional knowledge, reasons for eating, and monthly allowances with the quality of food consumption. Based on the results of the study, the author suggests to be educated regarding the importance of consuming healthy and regular foods in accordance with balanced nutritional guidelines by utilizing social media to improve the quality of food consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philip Go
"ABSTRAK
Netflix masuk ke pasar Australi dan menemukan masalah dengan proses penetrasi ke market local. Untuk mengerti lebih lanjut kertas riset ini ditunjukkan untuk menganalisa kemampuan Netflix dibanding para kompetitornya. Riset ini juga mencoba menjelaskan persepsi dengan lebih dalam akan preferensi konsumen untuk fitur di servis online video streaming.
ABSTRACT
Netflix entered the Australian market and found problems as they try to penetrate the local market. To further understand this problem, this research paper is aimed to analyse Netflix's capabilities in comparison to their competitors. This research also aims to explain deeply the perception of consumer preference for features in the online video streaming service."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atini Rahmatika Fauzi Murod
"Tren meningkatnya pariwisata pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJM) Indonesia untuk tahun 2022-2024 menyoroti peran penting Daerah Super Prioritas (DSP) dalam meningkatkan ekonomi lokal dan infrastruktur pariwisata. Krisis yang dialami semasa pandemi mengubah paradigma pemasaran pariwisata, mendorong perusahaan untuk mengadopsi strategi digital yang lebih inovatif, terutama melalui short video marketing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dan mekanisme short video marketing terhadap inspirasi dan niat perjalanan dengan mempertimbangkan karakteristik pribadi sebagai moderasi. Analisis menggunakan SPSS 27 dan SmartPLS 4.0 Data dikumpulkan melalui survei yang melibatkan 522 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presenter attractiveness, destination attractiveness, content vividness, dan video design attractiveness berpengaruh terhadap inspirasi perjalanan penonton yang pada akhirnya memengaruhi niat untuk melakukan perjalanan sedangkan karakteristik pribadi tidak signifikan memoderasi. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi praktisi pemasaran pariwisata dalam merancang konten video yang efektif untuk menginspirasi dan memotivasi calon wisatawan.

The increasing trend in tourism outlined in Indonesia's Mid-Term National Development Plan for the years 2022-2024 highlights the significant role of Super Priority Regions in enhancing local economies and tourism infrastructure. The crisis experienced during the pandemic has reshaped the tourism marketing landscape, prompting companies to adopt more innovative digital strategies, particularly through short video marketing. This study aims to analyze the impact and mechanisms of short video marketing on travel inspiration and intention, considering personal characteristics as moderating factors. Analysis was conducted using SPSS 27 and SmartPLS 4.0. Data were collected through a survey involving 522 respondents. The results indicate that presenter attractiveness, destination attractiveness, content vividness, and video design attractiveness significantly influence viewers' travel inspiration, which subsequently affects their travel intention, while personal characteristics do not significantly moderate these relationships. These findings provide crucial insights for tourism marketing practitioners in designing effective video content to inspire and motivate potential travelers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Grinaldi
"Intertaste merupakan salah satu program kuliner yang dihadirkan dalam kanal YouTube BINUS TV untuk meningkatkan pengetahuan kuliner para audiens. Program feature kuliner ini bertujuan untuk memberikan referensi restoran atau rumah makan dengan gaya yang sederhana, elegan dan dinamis. Dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa Hotel Management BINUS University, konten dan komentar dalam program Intertaste dapat memberikan pengaruh. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konten dan komentar dalam program Intertaste terhadap pengetahuan kuliner mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014 baik secara individual maupun simultan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eskplanatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus, yang mana sampelnya diambil langsung dari mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014. Data diperoleh dari penilaian sampel melalui kuesioner yang disebarkan dengan metode eksperimen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Hasil analisis data menunjukkan pengaruh konten dan komentar dalam program Intertaste berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan kuliner mahasiswa Hotel Management BINUS University angkatan tahun 2014.
Intertaste is a culinary program in the YouTube channel of BINUS TV to increase the culinary knowledge of its audience. This culinary feature is intended to give references about restaurants with simple, elegant yet dynamic style. In the efforts to increase the knowledge of Hotel Management students of BINUS University, the content and comments on Intertaste could contribute influences. The purpose of this research is to detect influences of content and comments for culinary knowledge of Hotel Management students of BINUS University year 2014. The type of this research is explanative research. The sampling technique used is sensus, whereas the population for this research is used as samples. The data is obtained through the samples by spreading questionnaire with experiment method. The data analysis method used in this research is Mann-Whitney test. The result of the data analysis shows significant influences of content and comments of Intertaste to culinary influences of Hotel Management students of BINUS University year 2014."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asmelya Dini Nurjannah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering terjadi pada anak usia prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Picky eating dapat menyebabkan kekhawatiran tentang komposisi nutrisi dari makanan dan berbagai dampak kesehatan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan oleh orang tua terhadap kejadian picky eating pada anak usia prasekolah di Indonesia. Desain penelitian ini adalah desain cross sectional dan menggunakan instrumen Child Feeding Questionnaire (CFQ) serta Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 457 responden yang dipilih dengan teknik multistage cluster sampling di 10 Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 37,4% anak berperilaku picky eating. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara praktik tekanan untuk makan (p<0,001), pembatasan makanan (p<0,001), dan kontrol makan anak (p=0,004) dengan kejadian picky eating. Untuk mencegah perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu melakukan pengenalan berbagai jenis makanan kepada anak tanpa tekanan atau paksaan, meluangkan waktu makan bersama, memberikan contoh perilaku makan yang baik, dan melibatkan anak dalam persiapan makanan.

Picky eating behavior often occurs in preschoolers and this may caused by many factors. Picky eating may cause concern about the nutritional composition of foods and various adverse health effects. This study aims to identify the relationship between parental feeding practices and the incidence of picky eating in preschool- aged children in Indonesia. The design of this study is a cross sectional design and used Child Feeding Questionnaire (CFQ) and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ). This research was conducted by involving 457 respondents who were selected using a multistage cluster sampling technique in 10 provinces in Indonesia, namely D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, and Sulawesi Selatan. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis (Chi Square test). The results showed that there were 37.4% children with picky eating behavior. Bivariate test showed that there was a significant relationship between the practice of pressure to eat (p<0.001), food restriction (p<0.001), and food monitoring (p=0.004) with the incidence of picky eating. To prevent picky eating behavior in children, parents need to introduce various types of food to their children without pressure or coercion, spend time eating together, provide a good examples of eating behavior, and involve children in food preparation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>