Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhira Shabira
"Perkembangan dan kepopuleran media sosial Instagram menghadirkan selebritas baru yang disebut dengan Influencer. Mudahnya akses ke media sosial dan ramainya fenomena Influencer memberikan kesempatan generasi milenial untuk mendapatkan berbagai terpaan informasi termasuk gaya parenting dari Influencer. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pembentukan pengetahuan pola pengasuhan anak pada orang tua milenial melalui konten pola asuh anak milik Influencer. Ditinjau melalui tiga unsur dialektika dari teori konstruksi sosial realitas yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan melakukan wawancara dan observasi pada orang tua usia milenial. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya konstruksi sosial realitas pengetahuan pola pengasuhan anak yang terbentuk pada orang tua usia milenial dari pengamatan konten media sosial Influencer. Proses pembentukan pengetahuan tersebut terjadi lewat dialektika eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Eksternalisasi dilihat dari bagaimana kesadaran orang tua usia milenial terhadap pola asuh orang tuanya terdahulu, stigma sosial pola asuh anak, dan kemudahan akses informasi. Objektivasi ditinjau dari 3 hal yaitu alasan dalam memilih Influencer, aktualisasi abstrak, dan aktualisasi konkret. Internalisasi dinilai dari pengaruh eksternal, pola asuh yang diinternalisasi, motivasi internal, dan pencapaian internalisasi.

The growth and popularity of Instagram social media, there are also new famous figures called Influencers. Easy access to social media and the hectic Influencer phenomenon provides the millennial generation the opportunity to get various exposures to information, including the parenting style of Influencers. This study wanted to find out how the process of forming knowledge of parenting patterns in millennial parents from Influencer parenting content. Judging through the three dialectical elements of the theory of social construction of reality, namely externalization, objectification and internalization. The paradigm used in this research is constructivist. This study uses a case study by conducting interviews and observations on millennial parents. The results showed that the social construction of the reality of parenting knowledge was formed in millennial parents from observasing Influencer social media content. The construction of knowledge occurs through the dialectic of externalization, objectivation, and internalization. Externalization is seen from how millennial parents are aware of their previous parenting patterns, social stigma, and easy access to information. Objectivation is viewed from selctive Influencers, abstract actualization, and concrete actualization. Internalization is assessed from external influences, internalized parenting patterns, internal motivation, and goals to be achieve"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmira Listiawardany
"Berlandaskan Service Dominant Logic, Value Co-Creation, dan Information Adoption Model, model penelitian ini mengkaji terkait pengaruh Social Media Interactions pada konten destinasi wisata terhadap Visit Intention dan Behavioral Engagement, serta melibatkan Source Credibility, Homophily, dan Content Quality sebagai perantara pada hubungan tersebut. Untuk memberikan implikasi yang lebih spesifik, penelitian ini juga membandingkan bagaimana model tersebut pada dua jenis konten yang berbeda, yakni antara konten influencer dengan konten pengguna biasa (UGC). Penelitian ini menggunakan metode kuesioner survei dan mendapatkan sebanyak 313 sampel yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu berdomisili di Indonesia, rentang usia 17 – 43 tahun, menggunakan media sosial, dan terpapar oleh konten destinasi wisata dalam 1 bulan terakhir. Berdasarkan analisis menggunakan perangkat lunak SmartPLS, penelitian ini menemukan bahwa Social Media Interactions yang terjadi pada konten destinasi wisata berpengaruh positif terhadap minat konsumen mengunjungi destinasi wisata (Visit Intention) serta memicu perilaku keterlibatan mereka terhadap konten (Behavioral Engagement). Homophily dengan sumber konten destinasi dan kualitas konten destinasi wisata (Content Quality) juga terbukti memiliki peran sebagai perantara pada hubungan tersebut. Disamping itu, temuan pada penelitian ini juga mendapatkan perbedaan antara konten influencer dengan UGC. Pada konten influencer, Behavioral Engagement dipengaruhi oleh Homophily dan Content Quality. Lain halnya dengan UGC, Behavioral Engagement dipengaruhi oleh Social Media Interactions. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan implikasi manajerial pada bidang pemasaran digital, khususnya terkait penggunaan media sosial dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.

This research uses a survei questionnaire method and obtained 313 samples that meet this research criteria, which are those who located in Indonesia, age 17 to 43, using social media, and exposed to destination content in the last 1 month. Based on analysis using SmartPLS software, this study found that Social Media Interactions on destination content positively influence consumers' interest in visiting the destination (Visit Intention) and trigger their engagement behavior with the content (Behavioral Engagement). Homophily with the content source and the quality of the destination content (Content Quality) were also proven to play intermediary roles in this relationship. Additionally, the findings of this study revealed differences between influencer content and UGC. In influencer content, Behavioral Engagement is influenced by Homophily and Content Quality. On the other hand, in UGC, Behavioral Engagement is influenced by Social Media Interactions. The results of this research are expected to provide theoretical contributions and managerial implications in the field of digital marketing, particularly regarding the use of social media and its influence on consumer behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faika Yufandi Sujudi
"Celebrity endorsement merupakan salah satu strategi marketing yang paling sering dilakuan oleh para pelaku bisnis. Pemanfaatan celebrity endorsement saat ini menjadi semakin personal dimana promosi tidak hanya dilakukan melalui media sosial bisnis perusahaan tersebut, tetapi juga dilakukan pada media sosial selebriti tersebut. Hal ini mengarah pada kemunculan Social Media Influencer atau SMI. Dalam menyajikan konten promosi, seorang SMI membawa nilai, elemen, atau tema inti dari konten yang disebut sebagai news values. Analisis news values dilakukan pada konten Cristiano Ronaldo yang merupakan selebriti dan SMI. Melalui analisis konten secara eksplanatif dalam jurnal ilmiah ini menunjukan bahwa Cristiano Ronaldo sebagai SMI dengan status selebriti memberikan news values yang kuat pada setiap konten yang diberikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam pengaplikasiannya, news values konten promosi produk Nike oleh Cristiano Ronaldo yaitu, entertainment, celebrity, good news, surprise, magnitude, audio-visuals, motivasi, testimonial, challenge, dan momen. Entertainment serta celebrity menjadi salah satu news values paling kuat pada konten Instagram Cristiano Ronaldo.

Celebrity endorsement is one of the most frequently used marketing strategies by business people. The use of celebrity endorsements is now becoming more personal where promotions are not only done through the company's business social media but also on the celebrity's social media. This leads to the emergence of Social Media Influencers or SMI. In presenting promotional content, an SMI brings values, elements, or core themes from the content which are called news values. The news values analysis was carried out on the content of Cristiano Ronaldo who is a celebrity and SMI. Through an explanatory content analysis in this scientific journal, it shows that Cristiano Ronaldo as an SMI with celebrity status provides strong news values for each content provided. The results of the analysis show that in its application, the news values of promotional content for Nike products by Cristiano Ronaldo are entertainment, celebrity, good news, surprise, magnitude, audio-visuals, motivation, testimonial, challenge, and moment. Entertainment and celebrity are among the strongest news values in Cristiano Ronaldo's Instagram content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Surya Anantatama
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji hiperrealitas Modest Fashion yang dilakukan oleh influencer fashion traveler melalui foto perjalanan berwisata yang diunggah di Instagram. Dian pelangi merupakan seorang fesyen desainer dan juga influencer fashion traveler yang memiliki pengaruh di Indonesia. Rekam gambar dari aktivitas berwisata yang dilakukan dengan penggunaan modest fashion di abadikan melalui teknologi kamera yang diunggah di Instagram ini kemudian dijelaskan melalui pemikiran Jean Baudrillard yang dimulai dari masyarakat konsumeris hingga hiperrealitas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara crawling data akun media sosial Instagram Dian Pelangi kemudian gambar yang sesuai dengan konsep terkait influencer fashion traveler di analisis menggunakan semiotika sosial guna menampilkan sumber semiotik yang kemudian dielaborasi dengan gagasan yang dimiliki oleh Baudrillard terkait masyarakat konsumeris dan hiperrealitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hiperrealitas modest fashion yang dilakukan oleh Dian Pelangi melalui unggahan foto perjalanan wisata di Instagram untuk menaikkan nilai yang sebelumnya melekat pada nilai kegunaan Modest Fashion sebagai pakaian sederhana menjadi nilai simbol baru. Dian Pelangi sebagai influencer fashion traveler melakukan aktivitas berwisata guna membedakan dirinya dengan influencer fashion lainya sehingga apa yang tampak dari penggunaan modest fashion Dian Pelangi berbeda dengan influencer modest fashion lainnya. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unggahan foto penggunaan modest fashion dalam berwisata di Instagram menampilkan sisi berbeda dalam pembentukan nilai baru dalam penggunaan modest fashion di media sosial Instagram

ABSTRACT
This study examines the Modest Fashion hyperreality carried out by influencer fashion travelers through photos of travel trips uploaded on Instagram. Dian Pelangi is a fashion designer and influencer of fashion traveler who has influence in Indonesia. Image recordings of travel activities carried out with the use of modest fashion are captured through camera technology uploaded on Instagram and then explained through Jean Baudrillard`s thoughts, starting from consumerist society to hyperreality. Data collection was done by crawling data from Dian Pelangi`s Instagram social media account and then drawing in accordance with the concepts related to influencer fashion traveler in an analysis using social semiotics to display semiotic sources which were then elaborated on Baudrillard`s ideas related to consumerism and hyperreality. The results showed that there was a modest hyperreality of fashion carried out by Dian Pelangi through uploading travel photos on Instagram to increase the value previously attached to the value of the usefulness of Modest Fashion as simple clothing into a new symbol value. Dian Pelangi is a fashion traveler influencer to do activities to distinguish herself from other fashion influencers so that what appears from the use of Dian Pelangi`s fashion modest is different from other fashion modest influencers. Then, the results of this study indicate that uploading photos of the modest use of fashion in traveling on Instagram show a different side in forming new values ​​in the use of modest fashion on Instagram social media.
"
2019
T53068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sugiharto
"ABSTRAK
Stalking menjadi fenomena yang terjadi di media sosial. Stalking mengalami peningkatan seiring dengan mudahnya memperoleh akses internet dan juga pengguna handphone smartphone yang dimiliki. Aktivitas stalking juga dilakukkan keepada rekan kerja, teman, pacar dan mantan pacar. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk mengidentifikasi aktivitas stalking di media sosial pada generasi milenial. Kedua untuk menganalisis aktivitas stalking pada generasi milenial di media sosial. Metode dalam penelitian ini menggunakan mix methode dengan strategi eksploratoris sekuensial. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitiana dalah teori komunikasi interpersonal, konsep kepemudaan, teori ketahanan nasional dan konsep ketahanan keluarga. Hasil penelitian ini adalah aktivitas stalking juga mempunyai dampak pada ketahanan nasional kerena menurut Catastrope the last information itu sangat penting, karena berkaitan dengan aktivitas stalking yang berlanjut disebarkan secara bertubi-tubi melalui media online dan media sosial, akan menimbulkan ketidakstabilan, ketidaknyamanan, dan ketidakseimbangan. Dan dalam sistem ketahanan nasional dibutuhkan faktor kontrol, di media sosial faktor kontrolnya adalah aturan (etika).

ABSTRACT
Stalking becomes a phenomenon that occurs in social media. Stalking has increased as it has easy access to internet and smartphone smartphone users. Stalking activity is also done keepada co-workers, friends, boyfriend and ex-boyfriend. The purpose of this first study is to understand the utilization of social media by millenial generation. Second, to analyze stalking phenomenon done by millenial generation in social media. Method in this research use mix methode with sequential exploratory strategy. While the theories used in the study dalah interpersonal communication theory, the concept of youth, the theory of national resilience and the concept of family resilience. The result of this research is that stalking activity also has an impact on national resilience because according to Catastrope the last information it is very important, as it is related to continuous stalking activity spread through the media online and social media, will cause instability, discomfort, and imbalance. And in the national defense system required the control factor, in social media the control factor is the rule (ethics)."
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T50287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Banilia Janata
"Artikel ini mengkaji tentang hubungan antara individu yang lahir setelah tahun 2000-an dan para selebriti yang mempengaruhi mereka dengan menelusuri tagar #ootd atau yang biasa disebut outfit of the day di media sosial Instagram. Pada masa ini, influencer memainkan peran penting dalam aliran pendapatan/revenue streams untuk merek lokal karena mereka dianggap sebagai sumber yang terpercaya di era digital ini. Peran influencer telah mengambil alih industri pemasaran, hal ini disebabkan oleh para influencer yang menghasilkan lebih banyak gerakan/dampak dibandingkan dengan iklan tradisional. Konsumen saat ini lebih mengandalkan ulasan yang terkesan jujur, testimoni, dan rekomendasi word-of-mouth dari influencer sosial favorit mereka (Henderson, 2017). Melalui teori pemasaran media sosial Chaffey (2012), tulisan ini akan menyelami lebih dalam mengenai konteks pemasaran influencer di Indonesia. Tidak sedikit orang yang menerapkan bentuk pemasaran ini untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik pelanggan dengan potensial baru serta membantu meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka (Garnes, 2021). Studi ini menguraikan dampak besar influencer bahwa pemasaran influencer telah mengambil alih industri pemasaran untuk merek fashion dengan mempromosikannya melalui tagar #OOTD di Instagram.

This article examines the relationship between those born after the 2000s and the celebrities who influence them by tracing the hashtag #ootd (outfit of the day) on social media Instagram. Influencers today play a significant role in ensuring revenue streams for local brands since they are considered credible sources in this digital era. Influencer marketing generates more online movements than other forms of traditional advertisement. Consumers today rely more on authentic reviews, testimonials, and word-of-mouth recommendations from their favorite social influencers (Henderson, 2017). Through Chaffey’s (2012) social media marketing theory, this paper will dive deeper into the context of influencer marketing in Indonesia. Many brands have enforced this form of marketing to increase brand awareness, attract new potential customers, and help boost their business growth (Garnes, 2021). This study elaborates on the current impact of influencers on fashion brands by promoting the #OOTD hashtag on Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap pola
pengasuhan orang tua middle childhood dari keluarga miskin. Sebanyak 78
orang menjadi partisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner untuk
mengukur variabel dukungan sosial dan pola pengasuhan. Variabel dukungan
sosial diukur menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived
Social Support oleh Zimet, dkk., (1988), sedangkan variabel pola pengasuhan
diukur menggunakan alat ukur Parenting Style Development Questionnaire
Short Version oleh Robinson, dkk., (1995). Pada penelitian ini, sebanyak 74
partisipan menerapkan pola pengasuhan authoritative, dua menerapkan pola
pengasuhan authoritarian, dan dua sisanya menerapkan pola pengasuhan
permissive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pola pengasuhan authoritative dan
permissive, Sebaliknya, dukungan sosial mempengaruhi pola pengasuhan
authoritarian secara signifikan.

ABSTRAK
This study aims to determine the effect of social support on parenting style of
middle childhood parents from poor families. A total of 78 parents were
involved in the study by completing questionnaires to measure social support
and parenting style. Social support was measured by using Multidimensional
Scale of Perceived Social Support from Zimet, et al. (1988), whereas parenting
styles were measured by using Parenting Style Development Questionnaire
Short Version from Robinson, et al. (1995). In this study, 74 participants were
found to apply authoritative parenting style, two apply authoritarian parenting
style, and two others apply permissive parenting style. The result of this study
indicates that social support has no significant effect on both authoritative and
permissive parenting style. In contrast, social support effects authoritarian
parenting style significantly."
2015
S59154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Putri Meidina
"The emergence of social media platforms has affected people’s everyday life. One of the most popular social media platforms is Instagram. Nowadays, Instagram has become a platform where social media influencers produce content, distribute content, and engage with the public. Of course, there are several tactics SMIs use to attract and influence the audience. In this paper, the author would like to address to the extent Instagram influencers implement strategic communication and what degree of sophistication. This paper will develop a framework to examine how social media influencers use strategic communication to attract and influence the public. This paper use Hans Danial (@eatandtreats) as an illustration of a social media influencer that has been applying strategic communication. By developing a framework to examine SMIs, it can be found that social media influencer, specifically Instagram influencers, has employed several communication strategies to produce content, distribute content, and engage with the public. Instagram influencers utilize Instagram’s features in their ways/style as their strategic communication.

Munculnya platform media social telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satu platform social media terpopuler adalah Instagram. Saat ini, Instagram telah menjadi platform untuk influencer memproduksi konten, mendistribusikan konten, dan berhubungan dengan public. Tentu saja, ada beberapa taktik yang dilakukan oleh influencer untuk memikat dan mempengaruhi public. Dalam tulisan ini, penulis ingin membahas sejauh mana Instagram influencer menerapkan komunikasi strategis dan sampai tingkat manakah tingkatnya. Makalah ini menggunakan Hans Danial (@eatandtreats) sebagai gambaran tentang influencer media social yang telah menerapkan komunikasi strategis. Dengan mengembangkan kerangka kerja untuk meneliti influencer, diketahui bahwa influencer media sosisal, khusunya Instagram influencer telah menggunakan beberapa strategi komunikasi untuk menghasilkan konten, mendistribusikan konten, dan berhubungan dengan public. Influencer Instagram memanfaatkan fiture Instagram dengan cara atau gaya mereka sendiri sebagai strategi komunikasi mereka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Josephine
"Emotional support ES merupakan pola pengasuhan yang responsif, positif, dan tidak memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Penelitian terdahulu telah meneliti hubungan antara ES orang tua dengan performa executive function EF anak prasekolah, namun masih lebih berfokus pada ibu sebagai sumber emotional support. EF merupakan kemampuan kognitif yang berfungsi untuk mengontrol perilaku bertujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara emotional support ayah dan ibu terhadap performa cool dan hot executive function anak prasekolah usia 48-72 bulan. Sebanyak 61 partisipan ibu dan anak, serta 43 partisipan ayah ikut serta dalam penelitian ini. Anak diberikan beberapa tes EF, lalu ayah dan ibu diminta untuk bermain secara terpisah dengan anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum terdapat hubungan antara ES ibu dengan performa hot EF anak, namun peran jenis kelamin dan usia anak serta tingat SSE dan pendidikan orang tua yang besar terhadap EF membuat hubungan kedua variabel tersebut menjadi tidak signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengasuhan orang tua yang responsif dan hangat terhadap performa EF anak usia dini.

Emotional support ES is a term for responsive, positive, and non intrusive parenting. Previous research had been conducted to see the relationship between parents emotional support and preschoolers executive function EF , yet still focused on mother as the provider. EF is a set of cognitive function that controls goal directed behavior.
This study aimed to assess the relationship between parents emotional support and preschoolers cool and hot EF. About 61 preschool children aged 48 72 months with their mother, and 43 preschool children aged 48 72 months with their father participated in this study. EF tests were delivered to the children, and after that were asked to play with their mother and father.
Result found that in general, only maternal ES correlated with preschoolers hot executive function. However, the large influences of child gender and age, family socioeconomic level, and parents educational level toward EF made the relationship between EF and ES not significant. This study's results hopefully can broaden the view about parents emotional support and preschoolers executive function.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Herwanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kesehatan mental orang tua terhadap gaya pengasuhan pada anak usia sekolah di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024. Metodologi menggunakan pendekatan cross-sectional survey yang melibatkan 110 orang tua anak usia sekolah di Kabupaten Tangerang yang berperan sebagai pengasuh utama anak sebagai syarat untuk penelitian ini. Mereka dipilih dengan menggunakan metode clustur random sampling dan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan diuji menggunakan Self-Reporting Quisioner 29 (SRQ-29) untuk kesehatan mental dan Parenting Styles And Dimensions Questionnaire (PSDQ) untuk gaya pengasuhan. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara kesehatan mental orang tua dengan gaya pengasuhan pada anak usia sekolah dengan p-value 0.025 melalui uji Chi-Square dan korelasi positif sebesar 0.213 sehingga hubungan kedua variabel bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin baik kualitas kesehatan mental orang tua maka gaya pengasuhan kepada anak akan lebih baik.

This research aims to explore the relationship between parents' mental health and parenting styles in school-aged children in Tangerang Regency in 2024. The methodology employs a cross-sectional survey approach involving 110 parents of school-aged children in Tangerang Regency who act as the primary caregivers for their children as a requirement for this research. They were selected using a combination of cluster random sampling and purposive sampling methods. Data were collected through validated questionnaires and tested using the Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ-29) for mental health and the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) for parenting styles. Data were analyzed using IBM SPSS version 25. The research results indicate a significant relationship between parental mental health and parenting styles in school-aged children, with a p-value of 0.025 through the Chi-Square test and a positive correlation of 0.213. This suggests that the relationship between the two variables is direct, meaning that the better the quality of the parents' mental health, the better their parenting style will be."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>