Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Amaliyah
"Anak usia sekolah rentan mengalami kecemasan diakibatkan karena kurangnya kehadiran orang tua dalam mendampingi anaknya dalam tahap tumbuh kembangnya termasuk dalam masa sekolahnya. Hal ini semakin parah akibat adanya situasi pandami COVID-19 yang menyebabkan semua anak usia sekolah harus melakukan segala kegiatan pembelajaran melalui daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 di kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah metode cross-sectional yang dilakukan pada anak usia sekolah berusia 9-12 tahun di SD Negeri Depok Jaya 1 sebanyak 333 sampel yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pendampingan orang tua dengan kecemasan anak usia sekolah pada pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 Di Depok. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui skrining kesehatan mental secara berkala dan mengadakan penyuluhan mengenai peran pendampingan orang terhadap kecemasan anak.

School-aged children are susceptible to experiencing anxiety caused by the limited presence of parents in accompanying their children in their growth and development stages, including during their school years. It has deteriorated due to the COVID-19 pandemic situation which has caused all school-aged children to carry out all learning activities online or through distance learning (PJJ). The study aimed to determine the relationship between parents’ assistance and school-aged childrens’ anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. This research used a cross-sectional method. The samples weref 333 school-aged children aged 9-12 years at SD Negeri Depok Jaya 1 which was selected using purposive sampling. The results showed a positive relationship between parents’ assistance and school-aged children’s anxiety in distance learning during the COVID-19 pandemic in Depok City. The results of this study are expected to improve mental health services through periodic mental health screening and conduct counselling regarding the role of parents’ assistance towards school-aged children’s anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Kurniasari
"Kecemasan merupakan fenomena yang sering dilaporkan dan terjadi pada anak sebelum anak menjalani tindakan operasi di rumah sakit. Kecemasan pada anak berdampak pada psikologis anak sampai pada penolakan tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan sebelum operasi pada anak usia sekolah dan remaja di kamar operasi urologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat. Desain cross sectional, dengan sampel 86 responden melalui proporsional stratified random sampling. Analisa menggunakan Chi-Square dan Independen T-test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan sedang dialami oleh 54,7% responden. Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami anak usia sekolah dan remaja di kamar operasi urologi cukup tinggi dengan cemas sedang. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak pada penelitian ini yaitu usia, pengalaman dioperasi sebelumnya, kehadiran keluarga, waktu tunggu pasien sebelum operasi dengan tingkat kecemasan sebelum operasi. Sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin anak dengan kecemasan anak sebelum operasi. Penelitian ini merekomendasikan penurunan waktu tunggu pasien sebelum operasi sebagai salah satu intervensi persiapan operasi.

Anxiety is a phenomenon that is often reported and occurs in children before the child underwent surgery in the hospital. Anxiety in children has psychological effects on children to the refusal of surgery. This study aims to analyze the factors associated with preoperative anxiety in school-age children and adolescents in the urology operating
room of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Central Jakarta. Cross sectional design, with a sample of 86 respondents with each sample consisting of 43 respondents of school age children and 43 teenage respondents through proportional stratified random sampling. Analysis using Chi square and Independent T-test. The results show that anxiety level is being experienced by 54.7% of respondents. The conclusion that the level of anxiety experienced by school-age children and adolescents in the urology operating room is quite high with moderate anxiety. There is a significant relationship between the characteristics of children in this study, namely age, previous surgery experience, family presence, patient waiting time before surgery with anxiety levels before surgery. While not found a significant relationship between the sex of the child with child anxiety before surgery. This study recommends reduction in patient waiting time as an operative preparation intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Bahtiar
"Pembelajaran yang efektif perlu dibentuk selama perubahan sistem menjadi jarak jauh karena hal tersebut dapat memengaruhi tingkat kecemasan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan profesi ners. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan untuk melanjutkan pendidikan profesi ners. Desain yang digunakan yaitu deskriptif korelasional, dengan sampel 100 Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia. Instrumen yang digunakan yaitu efektivitas pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19 dan Zung Self-rating Anxiety Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas pembelajaran jarak jauh dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan untuk melanjutkan pendidikan profesi ners (p = 0,002; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa dapat meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri dalam menghadapi lingkungan baru di jenjang pendidikan profesi dengan mengembangkan program yang dapat menurunkan angka kecemasan untuk melanjutkan pendidikan profesi. Penelitian lebih lanjut yang menghubungkan minat dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan profesi disarankan.

Effective learning needs to be established during the system change to distance because it can affect the anxiety level of students to continue their professional nursing education. This study aims to identify the relationship between the effectiveness of distance learning and the level of anxiety of nursing students to continue nursing professional education. The design used is descriptive correlational, with a sample of 100 Nursing Students, University of Indonesia. The instruments used are the effectiveness of online learning during the COVID-19 pandemic and the Zung Self-rating Anxiety Scale. The results showed that there was a significant relationship between the effectiveness of distance learning and the anxiety level of nursing students to continue nursing professional education (p = 0.002; = 0.05). This study recommends that students can increase readiness and confidence in facing a new environment at the level of professional education by developing programs that can reduce anxiety levels to continue professional education. Further research linking interest and motivation to continue professional education is suggested."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tingkat kecemasan merupakan salah satu variasi respon yang, muncul pada anak saat
menghadapi sirkumsisi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat
kecemasan anak dalam menghadapi sirkumsisi. Desain pada penelitian ini adalah
deskriptif sederhana. Sampel diambil dengan metode purposif sampling dan melibatkan
26 anak yang berusia 6-13 tahun. lnstrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner
yang, memuat data demografi umur dan pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui
tingkat kecemasan responden. Pengumpulan data dilakukan tanggal 1 dan 3 Mei 2006
di Kelurahan Mekarsari, Depok. Data dianalisa dengan menggunakan tendensa sentral
mean, median, modus dan standar deviasi serta dihitung pula proporsi dan persentase
tingkat kecemasan anak. Hasil penelitian ini didapatkan umur responden terbanyak
adalah 7 tahun. Tingkat kecemasan yang ditemukan dengan proporsi terbanyak adalah
kecemasan sedang (57%). Saran bagi penelitian berikutnya adalah perlunya menambah
sampel penelitian dan memperluas wilayah observasi serta melakukan studi Iebih lanjut
tentang koping anak."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5552
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Dinda Gunawan
"Latar belakang: Pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) secara global menyebabkan pemerintah Indonesia untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan transmisi COVID-19. Kebijakan ini berdampak pada perubahan gaya hidup anak melalui penutupan sekolah dan fasilitas rekreasional sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik dan perubahan pola tidur anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan gangguan tidur pada anak usia sekolah dasar di masa pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada 437 subjek. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahun 2020 yang menggunakan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan Children Sleep Habits Questionnaire-Abbreviated (CSHQ-A). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 60,87% subjek tidak aktif dan sebanyak 73,23% subjek mengalami gangguan tidur selama pandemi COVID-19. Hasil uji analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan gangguan tidur (p=0,248).
Kesimpulan: Sebagian besar anak usia sekolah dasar tidak aktif melakukan aktivitas fisik, kurang tidur pada hari biasa, tidur cukup pada akhir pekan, dan mengalami gangguan tidur selama pandemi COVID-19. Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan gangguan tidur pada anak usia sekolah dasar selama pandemi COVID-19.

Introduction: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) globally affected the Indonesian government to implement the large-scale social restriction to prevent the COVID-19 transmission. The policy has altered children’s lifestyles through the closure of schools and recreational facilities which caused the decline in children’s physical activity level and the alteration of children’s sleep pattern. This study aims to determine the relationship between elementary school-aged children’s physical activity level and sleep disorders during the COVID-19 pandemic.
Method: This study was conducted with a cross-sectional design on 437 subjects. The research used secondary data collected in 2020 to obtain the data through the Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) and the Children Sleep Habits Questionnaire-Abbreviated (CSHQ-A). The data were analyzed using the Chi-square analysis test.
Result: This study showed that 60,87% of the subjects were not physically active and 73,23% of the subjects had sleep disorders. The statistical analysis test showed no significant relationship (p 0.05) between children’s physical activity level and sleep disorders.
Conclusion: The majority of elementary school-aged children were not physically active and had sleep disorders during the COVID-19 pandemic. There was not a significant relationship between elementary school-aged children’s physical activity level and sleep disorders during the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audrey Achmadsyah
"Modelling dan Tell-Show-Do termasuk dalam metode tata laksana perilaku kecemasan dental anak. Video efektif digunakan dalam bidang kesehatan. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah penayangan video restorasi gigi anak yang diujikan pada usia 10-11 tahun. Responden berjumlah 66 anak dengan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan Facial Image Scale modifikasi. Penelitian terdiri dari uji kualitatif terhadap kuisioner dan video dan uji kuantitatif terhadap tingkat kecemasan anak. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon dengan batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna tingkat kecemasan sebelum dan setelah penayangan video restorasi gigi anak. Video tidak menimbulkan tingkat kecemasan yang lebih buruk.

Modelling and Tell Show Do are included as child dental anxiety management. Video is effective to be used in health field. The purpose of this study was to determine the difference of anxiety level before and after video viewing for children aged 10 11 years. The study was divided into qualitative test for validating Modified FIS and video, and quantitative test for anxiety level on 66 children. Statistical analysis was using Wilcoxon test with significance level of 0.05. The results showed significant difference between anxiety level before and after child dental restoration video viewing. The video does not cause worse anxiety level. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Sere Yulia Maulita
"Metode manajemen perilaku modelling dan Tell-Show-Do dapat difasilitasi media,salah satu media yang efektif adalah video. Penelitian ini bertujuan mengetahuiperbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah penayangan video restorasigigi pada anak usia 7-8 tahun. Tahapan penelitian berupa uji kualitas video dankuesioner FIS yang dimodifikasi dan uji kuantitatif terhadap perbedaan tingkatkecemasan dengan prosedur berupa pengisian kuesioner FIS yang dimodifikasisebelum dan sesudah penayangan video pada 57 anak. Analisis statistikmenggunakan uji Wilcoxon dengan batas kemaknaan 0,05. Terdapat perbedaantingkat kecemasan sebelum dan sesudah penayangan video restorasi gigi padaanak usia 7-8 tahun, namun perbedaan tersebut tidak bermakna.

Modelling and Tell Show Do can be facilitated by media, one of effective mediais video. This study aimed to determine difference in anxiety level before andafter dental restoration video view in children aged 7 8 years. Research procedures were video and modified FIS questionnaire quality test and quantitative test of anxiety level difference by filling modified FIS questionnaire before and after video view by 57 children. Statistical analysis was done using Wilcoxon test with a significance limit of 0.05. There is difference in anxiety level before and after dental restoration video view, but the difference is not significant."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Noviyanti
"Kecemasan menjelang prosedur operasi merupakan hal umum yang dialami jutaan pasien anak setiap tahunnya. Stres dan kecemasan pre-operasi yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif terhadap kondisi anak seperti terjadinya nyeri pasca operasi yang lebih berat dan pemulihan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas edukasi menggunakan media animasi audiovisual terhadap kecemasan anak pra-sekolah sebelum tindakan operasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Controlled Trial Designs (RCTs). Responden dibagi secara acak menjadi 2 kelompok (masing-masing n=26), Kelompok A: menggunakan animasi audiovisual yang diproduksi sendiri berisi informasi terkait prosedur pembedahan; Kelompok B: kelompok kontrol. Kecemasan anak-anak sebelum operasi dinilai menggunakan Modified Yale Preoperative Anxiety Scale (mYPAS) pada titik waktu yang berbeda: sehari sebelum operasi (T0/baseline), di ruang persiapan operasi (T1), dan sesaat sebelum induksi anestesi (T2). Skor kecemasan dianalisis menggunakan Generalized Linear Models (GLM). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor kecemasan yang signifikan antara kelompok yang diberikan edukasi dengan media animasi audiovisual dengan kelompok kontrol pada pengukuran kedua (MD: -11,73; p<0,05). Edukasi dengan media animasi audiovisual berpengaruh terhadap kecemasan anak pra-sekolah sebelum tindakan operasi, sehingga dapat dipertimbangkan dan diintegrasikan dalam program persiapan pre-operasi sebagai intervensi keperawatan yang dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk anak yang menjalani tindakan operasi.

Anxiety before surgical procedures is a common thing experienced by millions of pediatric patients every year. Excessive pre-operative stress and anxiety can have a negative impact on the child's condition, such as more severe post-operative pain and poor recovery. This study aims to identify the effectiveness of education using audiovisual animation on preoperative anxiety in preschool children. This research used a Randomized Controlled Designs (RCTs). The children were randomly divided into 2 groups (n = 26 for each), Group A: using a self-produced audio-visual animation which contains information related to the surgical procedure; Group B: controlled group. Children’s preoperative anxiety was determined by the modified Yale Preoperative Anxiety Scale (mYPAS) at different time points: the night before surgery (T0/baseline), at pre-anesthetic holding room (T1), and just before anesthesia induction (T2). Anxiety scores were analyzed using Generalized Linear Models (GLM). The results of the analysis showed that there was a significant difference in anxiety scores between the group that was given education using audiovisual animation media and the control group in the second measurement (T2) (MD: -11.73; p<0.05). Education using audiovisual animation media has an effect on preoperative anxiety in preschool children. The results of this study can be considered and integrated into the pre-operative preparation program as a nursing intervention carried out independently by nurses for children undergoing surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Cassandra
"Introduksi: Gangguan cemas merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi pada anak dan remaja. Gangguan cemas dapat berdampak terhadap fungsi sosial maupun fungsi akademik seperti penghindaran sekolah, penurunan performa akademis hingga kejadian terhentinya sekolah. Oleh karena itu, sesuai rekomendasi American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, deteksi dini gangguan cemas pada anak dan remaja penting untuk dilakukan, agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih berat di kemudian hari. Salah satu kuesioner self-report untuk deteksi dini gangguan cemas pada anak dan remaja adalah Screen for Child Anxiety and Related Emotional Disorders (SCARED) Child Version. Kuesioner ini terdiri dari 41 item dengan waktu pengisian 8 – 10 menit, namun saat ini belum tersedia dalam Bahasa Indonesia. Objektif: Memperoleh SCARED Child Version versi Indonesia yang sahih secara isi dan andal. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dengan tujuan uji validitas isi dan uji reliabilitas. Uji validitas isi dilakukan dengan melibatkan sembilan orang ahli. Uji reliabilitas yang dilakukan adalah uji konsistensi internal pada 123 subjek yang terpilih secara random sampling di dua sekolah menengah pertama (SMP) dan dua sekolah menengah atas (SMA). Hasil: Uji validitas isi kuesioner SCARED Child Version versi Indonesia mendapatkan rerata nilai CVR/Ave sebesar 0,88 dan S-CVI/Ave sebesar 0,94. Uji reliabilitas konsistensi internal kuesioner SCARED Child Version versi Indonesia mendapatkan nilai total Cronbach’s Alpha total sebesar 0,927 dan nilai ICC sebesar 0,928. Simpulan: SCARED Child Version versi Indonesia dapat menjadi alat ukur yang memiliki kesahihan isi (validitas isi) dan keandalan (reliabilitas) yang baik untuk mendeteksi dini gangguan cemas pada remaja.

Introduction: Anxiety disorders are one of the most common disorders in children and adolescents. Anxiety disorders can have an impact on social function and academic function, such as school avoidance, decreasing academic performance and drop out of school. Therefore, according to the recommendations of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, early detection of anxiety disorders in children and adolescents is important, to prevent more severe negative impacts. One of the self-report questionnaires for early detection of anxiety disorders in children and adolescents is the Screen for Child Anxiety and Related Emotional Disorders (SCARED) Child Version. This questionnaire consists of 41 items and can be completed in 8 – 10 minutes, but currently it is not yet available in Indonesian. Objective: To obtain a valid and reliable Indonesian version of SCARED Child Version. Methods: This is a cross-sectional study design, with the aim of testing content validity and reliability. Content validity test was performed by involving nine experts. Reliability test was assessed by measurement of internal consistency, carried out on 123 subjects selected by random sampling from two middle schools and two high schools. Results: The content validity test of the Indonesian version of the SCARED Child Version resulted in CVR/Ave value of 0.88 and S-CVI/Ave of 0.94. The internal consistency reliability test of the Indonesian version of the SCARED Child Version resulted in a total Cronbach's Alpha value of 0.927 and an ICC value of 0.928. Conclusion: The Indonesian version of the SCARED Child Version showed a good content validity and good reliability as a measuring tool for early detection of anxiety disorders in adolescents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Elsa Hedia
"Latar belakang: Mahasiswa kedokteran telah menunjukkan tingkat ansietas yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Hal ini memiliki berbagai implikasi negatif sehingga dibutuhkan usaha untuk menanggulanginya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menilik resiliensi sebagai salah satu faktor protektif terhadap ansietas. Namun, belum ada penelitian yang menguji hubungan antara resiliensi dan ansietas pada mahasiswa kedokteran di Indonesia terkhususnya pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara resiliensi dengan ansietas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tingkat 3 di masa pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada mahasiswa FKUI tingkat 3 dengan menggunakan kuesioner CD-RISC25 untuk menilai tingkat resiliensi dan kuesioner K10 untuk menilai ansietas subjek. Analisis hubungan kedua variabel dilakukan menggunakan uji Mann Whitney.
Hasil: Hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap data resiliensi dibandingkan dengan faktor ansietas menunjukkan distribusi tidak normal (p<0,05), dengan rerata nilai 69,39 ± 14,11. Berdasarkan uji Mann Whitney, resiliensi dan ansietas menunjukkan hubungan yang signifikan (asymp. sig. (2-tailed) = 0,00) di mana tingkat resiliensi yang lebih rendah berhubungan dengan ansietas.
Kesimpulan: Resiliensi memiliki hubungan signifikan yang berbanding terbalik dengan ansietas pada mahasiswa FKUI tingkat 3.

Introduction: Medical students have shown higher anxiety levels compared to the general population. As this has many negative implications, so efforts are needed to overcome it. Previous studies have looked into resilience as one of the protective factors for anxiety. However, there have been no studies that examine the relationship between resilience and anxiety in medical students in Indonesia, especially during the era of COVID-19 pandemic. This study aims to determine the relationship between resilience and anxiety in third year medical students of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia during the COVID-19 pandemic.
Method: This study used a cross-sectional design on third year medical students of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia using CD-RISC25 questionnaire to see resilience and K10 questionnaire to see subject’s anxiety. Analysis of the two variables was conducted using the Mann Whitney test.
Result: The result of the Kolmogorov-Smirnov test for resilience data compared to the anxiety factors showed that the data is not normally distributed (p<0.05), with a mean score of 69,39 ± 14,11. According to the Mann Whitney test, resilience and anxiety showed a significant relationship (asymp. sig. (2-tailed) = 0.00) in which lower resilience level is correlated with anxiety.  
Conclusion: Resilience has significant and inverse relationship with anxiety in third year medical students of Faculty of Medicine Universitas Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>