Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Primalova Septiavy Estiadewi
"Kecemasan dewasa muda dalam menghadapi Quarter-life crisis berdampak pada terganggunya proses pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa muda. Intervensi yang digunakan adalah Terapi Kelompok Terapeutik dewasa muda dan Thought Stoppung. Kerangka yang digunakan adalah Model Stres Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy. Aplikasi TKT dan Thought Stopping dapat membantu pemenuhan tugas perkembangan dan manajemen kecemasan dewasa muda. Analisa dilakukan pada 36 klien. Hasil Analisa menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tugas dan aspek perkembangan serta penurunan angka Quarter-life crisis dan tanda dan gejala kecemasan. Saran dari Karya Ilmiah Akhir ini adalah untuk meningkatkan kemampuan klien dewasa muda menstimulasi aspek perkembangan dan manajemen kecemasan untuk mendukung tugas perkembangan dewasa muda “intimacy” baik dari teman, keluarga maupun perawat CMHN.

The anxiety experienced by young adults in facing a Quarter-life crisis affects their growth and development processes. The interventions used were Therapeutic Group Therapy for young adults and Thought Stopping. The frameworks used were Stuart's Stress Adaptation Model and Roy's Adaptation Model. The application of Therapeutic Group Therapy and Thought Stopping can assist in fulfilling developmental tasks and managing anxiety in young adults. The analysis was conducted on 36 clients. The results showed an improvement in developmental tasks and aspects, as well as a decrease in the incidence of Quarter-life crisis and anxiety symptoms. The recommendation from this final scientific work is to enhance young adults' ability to stimulate developmental aspects and manage anxiety to support the developmental task of "intimacy" from friends, family, and CMHN nurses."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanudin
"Pasien Diabetes Mellitus, akan menimbulkan masalah gangguan  fisik yaitu nyeri akut/kronis, dan gangguan psikologis (kecemasan,) bila tidak ditanganii dengan baik.Tujuan dari penelitian ini menerapkan terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, dan psikoedukasi keluarga pada kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini mengunakan desain penelitian operasional research dengan jumlah sampel 38 individu dibagi menjadi 18 induvidu kelompok kontrol dan 22 kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga  secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKN, edukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri, terapi penghentian pikiran, terapi otot progresif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan karena dapat menurunkan nyeri dan ansietas pada klien diabetes melitus, meningkatkan kemampuan pasien dan kemampuan keluarga dalam merawat nyeri dan ansietas dengan diabetes melitus.

Diabetes Mellitus patients will cause physical problems, namely acute/chronic pain, and psychological disorders (anxiety) if not treated properly. The aim of this research is to apply thought stopping therapy, progressive muscle relaxation, and family psychoeducation in the control and intervention groups. This research used an operational research design with a sample size of 38 individuals divided into 18 control groups and 22 intervention groups. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there were differences between the control group which was given TKN, family education, assistance and independent training and the intervention group which was given TKN, family education, assistance and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation significantly (p value < 0.05). The application of TKN, family education, mentoring and independent training, thought stopping therapy, progressive muscle therapy and family psychoeducation are recommended because they can reduce pain and anxiety in clients with diabetes mellitus, increase the patient's ability and the family's ability to treat pain and anxiety with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Norman Wijaya Gati
"Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan terapi reminisence.
Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS.
Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi pencapaian integritas diri.

Elderly changing biologically, psychologically and socially through time. They need support to adapt changes in their lifetime. The purpose of this scientific work is to know the Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to therapeutic group therapy, and 10 depressed elderly continued with Reminiscence therapy.
The Result shows there were increasing personal integrity and decreasing symptom of depression and situational low sel-esteem.
Therapeutic group therapy help elderly adapt the changes, while Reminiscence decrease depression and situational low self-esteem. Need further research about factors influence personal integrity in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Wuri Wuryaningsih
"Upaya promosi kesehatan jiwa sejak masa anak-anak penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karya ilmiah akhir ini bertujuan menggambarkan hasil penerapan terapi kelompok terapeutik anak toddler dengan memberdayakan ibu dan kader kesehatan jiwa. Metode yang digunakan adalah penerapan terapi kelompok terapeutik dalam program Community Mental Health Nursing. Terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan kemandirian anak, kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak toddler secara holistik (motorik, kognitif, bahasa, emosikepribadian, moral-spiritual, psikososial), dan kemampuan kader kesehatan jiwa membantu keluarga untuk memfasilitasi perkembangan kemandirian anak toddler. Perawat Jiwa di Puskesmas dapat menerapkan terapi kelompok terapeutik dengan memberdayakan ibu, keluarga, dan kader kesehatan jiwa.

Mental health promotion in toddlerhood has important role to improve of Indonesian human resource quality. This scientific report describes implementation of toddler’s group therapeutic therapy by empowering mother and mental health cadre. The method used is toddler’s group therapeutic therapy in community mental health nursing program. The result showed the therapy could promote the achievement of autonomy in toddlerhood, the mothers’ ability in stimulating the holistic development of the toddlers (motoric, cognitive, language, emotion, personality, morale – spiritual, and psychosocial), and mental health cadre’s ability to help toddler’s family for otonomy development achievement. Mental health nurses in primary health care can implement the group therapeutic therapy by mother and mental health cadre empowerment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Laela
"ABSTRAK
Ibu postpartum dengan bayi prematur beresiko mengalami postpartum blues dan ansietas, hal ini
disebabkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh ibu postpartum dengan bayi
prematur. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi thought stopping dan terapi
suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur. Metode
penelitian yang digunakan quasi-experiment with control group pretest-post test design dengan
metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum dengan bayi
prematur yang dirawat diruang Perina ? Nicu sebanyak 62 responden. Hasil penelitian
menunjukkan ada penurunan postpartum blues dan ansietas secara bermakna (p-value= 0,000)
pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi
suportif, dan lebih besar penurunan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang hanya
mendapat tindakan keperawatan Ners.. Terapi thought stopping dan terapi suportif mampu
menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur

ABSTRACT
Postpartum mothers with premature infants at risk for postpartum blues and anxiety, it is due to the
many problems faced by postpartum mothers with premature infants. The purpose of this study
identified the influence of thought stopping therapy and supportive therapy against postpartum
blues and anxiety postpartum mothers with premature infants. The method used a quasiexperimental
control group pretest-posttest design with consecutive sampling method. The sample
in this study is postpartum mothers with premature infants who were treated in the Perinatology -
Nicu were 62 respondents. The results showed differences in postpartum blues and anxiety levels
postpartum mothers with premature infants significant (p-value = 0.000) between the groups
thought stopping therapy and supportive therapy with groups that receive Ners nursing actions.
Thought stopping therapy and supportive therapy can lower postpartum blues and anxiety levels
for postpartum mothers with premature infants"
2016
T46173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Yuwono
"Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan
Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan identitas diri agar tidak terjadi kebingungan peran yang dapat memunculkan ide bunuh. Tujuan dari penelitian ini menerapakan Terapi Kelompok Terapeutik dan Family Psychoeducation Therapy (FPE) sebagai upaya pencegahan ide bunuh diri pada remaja dengan pendekatan model adaptasi stres Stuart. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 42 individu yang dibagi menjadi 20 remaja dalam kelompok kontrol dan 22 remaja dalam kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKT, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKT, FPE, pendampingan, dan latihan mandiri secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKT dan FPE direkomendasikan karena dapat menurunkan ide bunuh diri, meningkatkan tugas dan aspek perkembangan, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat remaja.

Adolescents must be able to achieve the task of developing self-identity so that role confusion does not occur which can give rise to suicidal ideation. The aim of this research is to apply Therapeutic Group Therapy and Family Psychoeducation Therapy (FPE) as an effort to prevent suicidal ideation in adolescents using the Stuart stress adaptation model approach. This research used an operational research design with a sample size of 42 individuals divided into 20 teenagers in the control group and 22 teenagers in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKT, mentoring, and independent training and the intervention group that was given TKT, FPE, mentoring, and independent training (p value < 0.05). The implementation of TKT and FPE is recommended because it can reduce suicidal ideation, improve tasks and developmental aspects, and increase the family's ability to care for adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Kusumawati
"Tahap perkembangan anak usia sekolah dikenal dengan industry vs inferiority berada pada rentang usia 6-12. Karya ilmiah ini bertujuan menggambarkan hasil pelaksanaan terapi kelompok terapeutik TKT anak usia sekolah di komunitas dengan melibatkan 30 orang anak usia sekolah berusia 8-9 tahun, dibagi dalam dua kelompok besar. Metode yang digunakan adalah case study. Kelompok I dilakukan tindakan keperawatan ners dan tindakan keperawatan ners spesialis psikoedukasi keluarga dan terapi kelompok terapeutik. Kelompok II hanya dilakukan tindakan keperawatan ners dan terapi kelompok terapeutik.
Hasil tindakan keperawatan menunjukkan semua anak usia sekolah mengalami peningkatan dalam aspek perkembangan dan kemampuan industry serta kemampuan keluarga. TKT mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah secara signifikan. Pelaksanaan TKT anak usia sekolah dengan melibatkan orang tua pada saat terapi sangat direkomendasikan pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dengan memberdayakan KKJ sebagai mitra perawat dalam mencapai perkembangan fase industry.

Stage of school age development are known by the industry versus inferiority that are range in the 6 12 years. This paper aims to describe the results of the implementation of group therapy, therapeutic TKT school age in the community by involving 30 school age, children are range 8 9 years, were divided into two large groups. The method used is a case study. Group I action nursing nurses and specialist nurses nursing actions family psychoeducation group therapy and therapeutic to empower the role KKJ of the volunteer in the home visit. Group II only do nurses and nursing actions therapeutic group therapy.
The results of nursing actions show all school age has increased in the aspects of development and the ability of industry and the ability of the family. TKT implementation of school age by involving parents at the time therapy is highly recommended in order of mental health services in the community by empowering KKJ as nursing partners in achieving the development phase of industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Indri Kurniasari
"Pendahuluan:Masalah psikososial kurang diperhatikan dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Umum. Hal itu terlihat dari intervensi keperawatan untuk masalah psikososial yang belum maksimal dan berkembang. Pasien di Rumah Sakit Umum belum memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah psikososial yang dialami akibat dari gangguan fisik yang terjadi. Metode: Intervensi keperawatan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien sebagai kelompok satu, sedangkan terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien lainnya sebagai kelompok dua. Hasil: Penelitian ini menunjukkan penurunan tanda gejala serta peningkatan kemampuan lebih maksimal dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah siatuasional setelah diberikan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga. Pembahasan: kombinasi pemberian terapi penghentian pikiran,terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga, memaksimalkan penurunan tanda gejala serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah situasional dengan pendekatan model adaptasi Roy.

Introduction: Psychosocial problems are less considered in the treatment of patients in General Hospitals. This can be seen from nursing interventions for psychosocial problems that have not been maximized and developed. Patients in General Hospitals do not yet have the ability to overcome psychosocial problems experienced as a result of physical disorders that occur Methods: Nursing intervention thought stopping therapy, cognitive therapy, family psychoeducation were given to 18 patients as group one, while mind cessation therapy and family psychoeducation were given to 18 other patients as group two. Results: This study showed a decrease in signs of symptoms and an increase in maximal ability to overcome anxiety and low cianational self-esteem after being given mind cessation therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation. Discussion: a combination of thought stopping therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation, maximizing symptom reduction and improving the patient's ability to cope with anxiety and situational low self-esteem with Roy's adaptation model approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Nur Hidayati
"Klien dengan penyakit fisik cenderung mengalami ansietas dan kondisi tersebut dapat memperburuk kondisi fisiknya. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap respons ansietas klien. Responden sejumlah 71 klien ansietas dengan penyakit fisik, terdiri dari 36 klien mendapatkan paket pertama yaitu tindakan ners dan ners spesialis (terapi penghentian pikiran, relaksasi otot progresif dan psikoedukasi keluarga) serta 35 klien mendapatkan paket kedua yaitu tindakan ners dan ners spesialis (terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga).
Analisis dilakukan terhadap tanda dan gejala dan kemampuan klien dan keluarga sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan. Hasil penerapan tindakan paket pertama dan paket kedua menunjukkan penurunan tanda gejala ansietas secara bermakna pada semua respons, kedua paket tidak ada perbedaan signifikan. Kedua paket tindakan ini direkomendasikan untuk mengatasi ansietas pada klien.

Clients with physical illness tend to experience anxiety and the condition can worsen their physical condition. The aim of this study was to determine the result of the implementation of the thought stopping therapy, progressive muscle relaxation therapy, cognitive therapy and family psychoeducation for client with anxiety. A total of 71 anxiety clients with physical illness participated in this study, from which 36 clients received the first intervention: general nurses and nurse specialists intervention (thought stopping therapy, progressive muscle relaxation and family psychoeducation) and 35 clients received the second intervention: general nurses and nurse specialists intervention (cognitive therapy and family psychoeducation).
The analysis was conducted on the signs and symptoms of anxiety clients and the ability of clients and families before and after the nursing intervention. The results of the first and second of nursing intervention showed a decrease in signs and symptoms of anxiety on all the responses and the increased capacity of clients and families in overcoming anxiety. There was no significant difference from giving the first and second intervention in the reduction of the signs and symptoms of anxiety. This intervention, therefore, is recommended to overcome anxiety in clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Widiyatmini
"Anak usia sekolah merupakan tahapan perkembangan psikososial yang berada pada tahap Industry vs Inferiority. Tahap perkembangan anak usia sekolah jika tidak tercapai akan menimbulkan perilaku yang menyimpang. Perilaku agresif adalah perilaku menyimpang yang dapat timbul jika perkembangan anak usia sekolah tidak tercapai secara optimal. Latihan asertif merupakan intervensi keperawatan yang dapat mencegah timbulnya perilaku agresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perkembangan dan kemampuan asertif pada anak sekolah setelah diberikan terapi kelompok terapeutik, psikoedukasi keluarga dan latihan asertif. Desain penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment yang melibatkan 40 anak usia sekolah. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan perkembangan dan kemampuan asertif anak usia sekolah secara bermakna setelah diberikan terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah, psikoedukasi keluarga, dan latihan asertif lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada kelompok lain (pvalue < 0.05). Terapi kelompok terapeutik anak sekolah, psikoedukasi keluarga dan latihan asertif direkomendasikan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah untuk peningkatan kesehatan jiwa.

School age children are a stage of psychosocial development at an industrial versus inferiority stage..The progress stage of school age if not achieved will result in a distorted behavior. Aggressive behavior is aberrant behavior that can arise if school age development is not reached optimally. Aserative exercise is an intervention of nursing that can prevent aggressive behavior. This study aims to know the difference in development and the acertative skills of schoolchildren after being given therapy of the therapeutic group, psychoeducated family and aserative exercise. This research design uses a quasy experimental method involving 40 school-aged children. Results show that there has been an increase in asertive growth and ability for school age children in meaningful form after being given terapeutic group therapy of school age children, family psychoeducated and aserative exercise is higher in meaning than in group."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>