Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Limanauw, Marchellino Edmond Aprico
"Pendahuluan: Ansietas dan depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang banyak ditemukan pada pasien diabetes melitus. Ansietas dan depresi yang tidak tertangani dapat mengakibatkan kondisi penyakit semakin memburuk dan menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh tindakan keperawatan ners dan spesialis: terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas, depresi, kemampuan pasien dan keluarga merawat diabetes. Metode: Desain penelitian menggunakan quasy-experimental pre-postest with control group. Kelompok kontrol terdiri 29 pasien DM dan keluarga yang mendapatkan tindakan keperawatan ners saja, sedangkan kelompok intervensi terdiri dari 30 pasien DM dan keluarga yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga. Penelitian dilakukan di poliklinik endokrin-metabolik RSCM, di mana pemberian intervensi dilakukan secara daring dengan 5 – 8 kali pertemuan dalam 30 hari. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat.  Hasil: Tindakan keperawatan ners dan spesialis dapat menurunkan ansietas dan depresi secara bermakna, meningkatkan kemampuan menerima dan berkomitmen serta kemampuan keluarga merawat pasien DM secara bermakna. Penurunan ansietas dan depresi, serta peningkatan kemampuan pasien dan keluarga pada kelompok intervensi lebih besar secara bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: Tindakan keperawatan ners dan spesialis dapat digunakan untuk mengatasi ansietas dan depresi pada pasien DM. Rekomendasi: Tindakan keperawatan ners dapat digunakan sebagai tindakan keperawatan oleh ners generalis untuk mengatasi ansietas dan depresi pasien DM di rumah sakit. Tindakan keperawatan jiwa spesialis: terapi penerimaan komitmen dan psikoedukasi keluarga dapat digunakan oleh ners spesialis keperawatan jiwa untuk mengatasi ansietas dan depresi pada pasien diabetes melitus di rumah sakit.

Anxiety and depression are mental health problems that are widely found in patients with diabetes mellitus. Untreated anxiety and depression can result in worsening disease conditions and reduce the quality of life. This study was conducted to see the effect of generalist and specialist nursing intervention: acceptance and commitment therapy and family psychoeducation on anxiety, depression, the ability of patients and families to treat diabetes. Methods: The study design used quasy-experimental pretest-postest with control group. The control group consisted of 29 DM patients and their families who received generalist nursing intervention only, while the intervention group consisted of 30 DM patients and their families who received generalist nursing intervention, acceptance and commitment therapy and family psychoeducation. The study was conducted at the endocrine-metabolic outpatient department of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, where the intervention was administered online with 5-8 meetings in 30 days. Data analysis uses univariate and bivariate tests. Results: Generalist and specialist nursing intervention can significantly reduce anxiety and depression, and significantly improve the ability to accept and commit and the ability of families to care for DM patients. Decreased anxiety and depression, as well as improvements in patient and family abilities in the intervention group were significantly greater than in the control group. Conclusion: Generalist and specialist nursing intervention can be used to address anxiety and depression in DM patients. Recommendation: Generalist nursing intervention can be used as nursing intervention by nurse generalists to overcome anxiety and depression of DM patients in hospitals. Specialist nursing intervention: acceptance and commitment therapy and family psychoeducation can be used by psychiatric nurse specialist to address anxiety and depression on diabetes mellitus patients in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Riris Ocktryna
"Pasien HIV/AIDS mengalami kondisi depresi dan ansietas sebesar 20-40%, kondisi ini
disebabkan karena penyakit yang dideritanya sehingga mempengaruhi dalam menerima
dan menjalankan pengobatan serta perawatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh
Acceptance and Commitement Therapy dan Family Psychoeducation terhadap
kemampuan menerima dan berkomitmen dalam mengatasi kondisi depresi dan ansietas
pada pasien HIV/AIDS di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain: Quasi Eksperimen
Pre-Post test With control Group” dengan intervensi Acceptance Commitment Therapy
(ACT) dan Family Psychoeducation (FPE) sampel 60 pasien HIV/AIDS, dengan cara
Consecutive Sampling, 30 pasien mendapat ACT dan FPE dan 30 ACT. Hasil: pasien
yang mendapat ACT dan FPE secara bermakna menurunkan kondisi depresi dan ansietas
lebih besar dibanding hanya ACT. Pasien yang mendapatkan ACT dan FPE meningkat
kemampuan menerima dan berkomitmen secara bermakna menurunkan kondisi depresi
lebih besar dibandingkan dengan hanya ACT. Rekomendasi penggunaan ACT dan FPE
sebagai psikoterapi untuk menurunkan kondisi depresi dan ansietas pasien HIV/AIDS

HIV / AIDS patients experience depression and anxiety at 20-40%, this condition
is due to her illness that affect the treatment received and the running and
maintenance. Aim determine the influence of Acceptance and commitement
Therapy and Family psychoeducation on the ability to accept and commit and
overcome depression and anxiety in patients with HIV/AIDS in Cipto
Mangunkusumo hospital. Design: Quasi Experiments With Pre-post test control
group "with the intervention Acceptance Commitment Therapy (ACT) and Family
psychoeducation (FPE) samples of 60 patients with HIV/AIDS, with Consecutive
Sampling, 30 patients received ACT & FPE and 30 received only ACT. Results:
The patients were given ACT and FPE significantly reduced depression and
anxiety conditions are also bigger than just ACT. Patients who received ACT and
FPE obtained increased ability to accept and commit significantly reduced
depression greater than the ACT. Recommended use of ACT and FPE as
psychotherapy for depression and anxiety reduce HIV/AIDS patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Alfonsa Batmanlussy
"Pendahuluan: Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa yang mempengaruhi aspek pikiran, perasaan dan perilaku seorang individu dan dapat ditandai dengan gejala positif maupun negatif sehingga menyebabkan individu mengalami kesulitan dalam menilai dan mendefinisikan realita. Prevalensi orang dengan skizofrenia di Sulawesi Utara berada di angka 0,19% atau 1 per 1000 penduduk. Gejala skizofrenia terbagi dua yaitu gejala positif dan negatif, salah satu gejala negatif adalah defisit perawatan diri. Dampak yang ditimbulkan oleh defisit perawatan diri dapat berupa gangguan fisik, gangguan dalam menjalani kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta gangguan pada aspek psikososial. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi masalah defisit perawatan diri pada pasien dan juga memberikan pengetahuan bagi keluarga tentang cara merawat pasien defisit perawatan diri. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi perilaku, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif terhadap gejala defisit perawatan diri, kemampuan pasien melakukan perawatan diri, dan kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit perawatan diri. Metode: Menggunakan desain penelitian Quasy experiment pre-post with control group yang dianalisis menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Penelitian menunjukkan penurunan gejala defisit perawatan diri, peningkatan kemampuan pasien dalam merawat diri, dan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit perawatan diri. Rekomendasi: Tindakan keperawatan ners, terapi perilaku, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif direkomendasikan sebagai upaya untuk menurunkan gejala defisit perawatan diri pada pasien, meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri, dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat pasien.

Introduction: Schizophrenia is a mental illness that affects the thoughts, feelings and behaviour of an individual and can be characterised by both positive and negative symptoms that cause individuals to experience difficulties in assessing and defining reality. The prevalence of people with schizophrenia in North Sulawesi is 0.19% or 1 per 1000 population. Symptoms of schizophrenia are divided into two positive and negative symptoms, one of the negative symptoms is self-care deficit. The impact caused by self-care deficits can be physical impairment, impairment in living personal and work life, as well as impairment in psychosocial aspects. Therefore, action is needed to overcome the problem of self-care deficits in patients and also provide knowledge for families on how to care for patients with self-care deficits. Aims: To determine the effect of nursing standard, behavioural therapy, family psychoeducation, and supportive therapy on symptoms of self-care deficits, the ability of patients to perform self-care, and family's ability to care for patients with self-care deficits. Methods: Using Quasy experiment pre-post with control group research design which was analysed using univariate and bivariate analyses. Results: The study showed a decrease in symptoms of self-care deficits, an increase in the patient's ability to care for themselves, and an increase in the family's ability to care for patients with self-care deficits. Recommendations: Standard nursing intervention, behavioural therapy, family psychoeducation, and supportive therapy are recommended as an effort to reduce symptoms of self-care deficits in patients, improve patients' ability to perform self-care, and improve family's ability to care for patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Kusumawati
"Tuberkulosis sering menimbulkan dampak psikologis berupa ansietas dan depresi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi penerimaan-komitmen terhadap ansietas, depresi, kemmapuan mengubah pikiran negative dan menerima-berkomitmen klien tuberkulosis di Kota Depok. Desain penelitian menggunakan Quasi experimental pre and post test with control group. Subjek penelitian adalah 60 klien tuberculosis yang direkruit secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan kondisi ansietas, depresi dan peningkatan kemampuan mengubah pikiran negatif serta kemampuan menerima-berkomitmen lebih besar pada klien yang mendapatkan terapi daripada klien yang tidak mendapatkan terapi. Terapi ini direkomendasikan sebagai terapi keperawatan pada klien yang mengalami ansietas dan depresi.

Tuberculosis often psychological impact, mostly are anxiety and depression. This study aims to determine effect of CT and ACT to tuberculosis client anxiety, depression, ability to change negative thoughts, acceptance and commitment. This study applied quasi experimental design of pre and post test with control group. There were 60 clients that were recruited by simple random sampling. Results showed decrease of anxiety and depression level, increased ability to change negative thoughts and increase accept and are committed who have CT and ACT than clients that did not receive therapy. It is recommended as nursing intervention to clients who experience anxiety and depression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Sarfika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan logoterapi terhadap kondisi depresi, ansietas, kemampuan mengubah pikiran negatif, dan kemampuan memaknai hidup klien diabetes melitus di RSUP Dr. M Djamil Padang. Desain penelitian quasi ekspermental non equivalent control group. Responden terdiri dari 29 orang kelompok yang mendapatkan terapi kognitif dan logoterapi, 31 orang kelompok yang hanya mendapatkan terapi kognitif, dan 30 orang kelompok yang tidak mendapatkan terapi. Terapi kognitif dan logoterapi diberikan sebanyak 5 sesi dalam 5 kali pertemuan, sedangkan logoterapi 4 sesi dalam 5 kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi kognitif dan logoterapi dan pemberian terapi kognitif saja sama-sama menurunkan kondisi depresi secara bermakna, tetapi terapi kognitif dan logoterapi menurunkan kondisi depresi lebih besar dibanding terapi kognitif saja. Terapi kognitif dan logoterapi menurunkan kondisi ansietas lebih besar dibanding terapi kognitif saja. Pemberian terapi kognitif dan logoterapi dan pemberian terapi kognitif saja sama-sama meningkatkan kemampuan mengubah pikiran negatif secar bermakan, tetapi terapi kognitif dan logoterapi meningkatkan kemampuan mengubah pikiran negatif lebihih besar dibanding dengan terapi kognitif saja. Terapi kognitif dan logoterapi meningkatkan kemampuan memaknai hidup lebih besar dibanding terapi kognitif saja. Terapi kognitif dan logoterapi direkomendasikan pada klien diabetes melitus yang mengalami depresi dan ansietas.

The research aims to determine the effect of cognitive therapy (CT) and logotherapy for depression, anxiety, ability to change the negative thoughts and ability to make sense of life for diabetes mellitus client at RSUP Dr. M. Djamil Padang. The research design quasi eksperimental non equivalent control group, of 29 person are given cognitive therapy and logotherapy group, 31 person the only given cognitive therapy group, and 30 person are not given therapy group. CT are given as much as 5 sessions in 5 meetings, and logotherapy are given as much as 4 sessions in 5 meetings.
The result of research shows the same significant on reducing depression between CT and logotherapy with CT, but the CT and logotherapy group the higher on the reducing depression than CT group. CT and logotherapy group on the reducing anxiety the higher than CT group. CT and logtherapy and CT group increasing ability to change the negative thoughts the same significant, but CT and logotherapy the higher than CT group. CT and Logotherapy group increasing ability to make sense of life the higher than the CT group. CT and logotherapy are recommended for the diabetes mellitus client who depression and anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31917
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Muliani
"Pengaruh terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan depresi klien diabetes melitus di Rumah Sakit Umumxii 100 hal 12 tabel 4 skema 18 lampiranAbstrakDiabetes melitus memberi dampak terjadinya ansietas dan depresi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, terapi penghentian pikiran dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap ansietas, depresi, kemampuan mengubah kognitif dan perilaku, kemampuan keluarga dan kadar gula darah klien diabetes melitus.
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental without control group. Jumlah responden 32 orang. Instrumen ansietas dan depresi menggunakan HADS, nilai ansietas 12,1 dikatakan ansietas, serta nilai depresi 6,6 tidak depresi.
Hasil penelitian menunjukkan kombinasi tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga secara bermakna p

Effect of cognitive behavioral therapy, Thought stopping, and family psychoeducation against anxiety and depression clients diabetes mellitus in the General Hospital xii 100 12 things schema table 4 18 attachmentsAbstract Diabetes mellitus affects the occurrence of anxiety and depression.
The research objective was to determine the influence of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, therapy discontinuation of mind and family psychoeducation therapy against anxiety, depression, cognitive abilities and behavioral change, the ability of family and blood sugar levels of diabetes mellitus clients.
Quantitative research with quasi experimental design without control group. The number of respondents 32 people. Instruments using HADS anxiety and depression, anxiety value of 12.1 is said to anxiety and depression value of 6.6 is not depressed.
The results showed the combination of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, cessation of mind and psychoeducation families were significantly p
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Yunitri
"Depresi merupakan masalah psikososial paling banyak dialami oleh pasien kanker di Indonesia dibandingkan dengan penyakit kronik lainnya yaitu sekitar 98%. Depresi dapat menjadi faktor penghambat proses pengobatan sehingga tiga kali lebih berisiko untuk tidak mematuhi pengobatan yang direncanakan dan 40-90% pasien kanker tidak mendapatkan terapi untuk mengatasi depresinya. Terapi kelompok suportif ekspresif berpotensi untuk menurunkan depresi pada pasien dengan kondisi kronik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif ekspresif terhadap depresi dan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre-post test with control group, responden kelompok intervensi 49 pasien kanker dan kelompok kontrol 52 pasien di RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker, pada Juni 2012. Pengukuran depresi menggunakan Hamilton Depression Scale dan pengukuran kemampuan mengatasi depresi menggunakan kuesioner. Terapi kelompok suportif ekspresif diberikan sebanyak 8 sesi dalam 6 kali pertemuan. Analisa data menggunakan uji ancova.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat depresi 9.15 pada kelompok intervensi (p=0.0001) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol 0.28 (p=0.108) dan peningkatan kemampuan mengatasi depresi pada kelompok intervensi mengalami peningkatan 4.08 (p=0.0001) dibandingkan dengan kelompok kontrol 0.12 (p=0.491). Terapi kelompok suportif ekspresif dapat menurunkan depresi dan meningkatkan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker.

Depression is the most common problem that occur in cancer patient in Indonesia than other chronic illness, it is around 98%. Depression can disturb the treatment.patient with this are three times in chance for not taking the medication and 40-90% cancer patient did not have treatment to solve their depression problem. Supportive expressive group therapy potentially decreased depression in chronic illness patient.
The aims of this research is to determine the effect of supportive expressive group therapy for depression and ability to solve depression in cancer patient. This reseach use quasi-experimental design pre-post test with control group, sample in intervention group is 49 cancer patient and 52 patient in control group in RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker in June 2012. Depression measure use hamilton depression scale and questionaire to measure patient ability to solve depression. Supportive expressive group therapy session provides as many as eight in six meetings. Data analysis using ancova.
The results showed decreased of depression 9.15 for intervention group (p=0.0001), higher than control group only 0.28 (p=0.108) dan the patient ability to solve depression increased in intervention group 4.08 (p=0.0001) higher than control group only 0.12 (p=0.491). supportive expressive group therapy can decrease depression and increase patient ability to solve depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31228
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Jek Amidos
"Masalah keperawatan skizofrenia yang paling banyak ditemukan adalah risiko perilaku kekerasan, halusinasi dan harga diri rendah. Ditemukan 55% klien risiko perilaku kekerasan, halusinasi dan harga diri rendah yang mengalami kekambuhan dan tidak patuh minum obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pangaruh Acceptance and Commitment Therapy dan Pendidikan Kesehatan kepatuhan minum obat terhadap gejala, kemampuan menerima dan berkomitmen pada pengobatan dan kepatuhan klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre testpost test with control group. Tehnik pengambilan sampel ini adalah purposive sampling, dimana sampel penelitian ini 90 orang klien skizofrenia, 30 kelompok intervensi yang diberikan Acceptance and Commitment Therapy dan pendidikan kesehatan kepatuhan minum obat, 30 kelompok intervensi yang diberikan Acceptance and Commitment Therapy dan 30 kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini ditemukan penurunan gejala risiko perilaku kekerasan, halusinasi dan harga diri rendah serta peningkatan kemampuan menerima dan berkomitmen pada pengobatan dan kepatuhan klien skizofrenia yang medapatkan Acceptance and Commitment Therapy dan pendidikan kesehatan kepatuhan minum obat lebih besar secara bermakna dibandingkan kelompok yang hanya mendapatkan Acceptance and Commitment Therapy (pvalue < 0.05). Acceptance and Commitment Therapy dan pendidikan kesehatan kepatuhan minum obat direkomendasikan sebagai terapi keperawatan dan pendukung terapi keperawatan lanjutan dalam merawat klien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan, halusinasi dan harga diri rendah.

Schizophrenia nursing problems most commonly found is the risk of violent behavior, hallucinations, and low self esteem. Found 55% of client risk violent behavior, hallucinations, and low self-esteem who have a relapse and medication adherence.
This study aims to obtain the effects Acceptance and Commitment Therapy and Health Education adherence to symptoms, ability to accept and commit to treatment and compliance in schizophrenia clients Mental Hospital of Medan, North Sumatra. This research design quasi-experimental pre-test post-test with control group. This sampling technique was purposive sampling, where the sample is 90 clients with schizophrenia, 30 the intervention group were given Acceptance and Commitment Therapy and medication adherence health education, intervention group were given 30 Acceptance and Commitment Therapy and 30 control group.
Results of this study found a reduction in symptoms risk of violent behavior, hallucinations, and low self-esteem and increased ability to accept and commit to the treatment of schizophrenia and compliance client who gets Acceptance and Commitment Therapy and health education medication adherence was significantly greater than the group that only get Acceptance and commitment Therapy (pvalue <0.05). Acceptance and Commitment Therapy and medication adherence health education recommended as a therapeutic nursing and therapy support advanced nursing care for clients in the risk of schizophrenia with violent behavior, hallucinations, and low self esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sukandar
"Ansietas yang terjadi pada penyakit hipertensi dan diabetes milletus dapat disebabkan oleh faktor pridesposisi dan faktor presitipasi. Karya ilmiah akhir ini bertjuan untuk melamporkan efektifitas terapi generalis dan spesialis terhadap penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien hipertensi dan diabetes milletus. Penanganan ansietas pada klien hipertensi dan diabetes milletus menggunakan pendekatan model stress adaptasi Stuart yang membantu penulis dalam melakukan asuhan keperawatan melalui proses keperawatan dari mulai pengkajian, menegakan diagnosa, menyusun perencanaan, melakukan implementasi, dan melakukan evaluasi untuk menurunkan tanda gejala ansietas dan meningkatkan kemampuan dalam mengatasi ansietas. Pemberian terapi generalis, penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, dan psikoeduksi keluarga diberikan pada klien hipertensi dan diabetes milletus dapat menurunkan tanda gejaka ansietas dan meningkatkan kemampuan dalam mengatasi ansietas. Kombinasi terapi generalis dan spesialis (penghentian pikiran, relaksasi otot progresif, dan psikoedukasi keluarga) direkomendasikan untuk diberikan pada klien ansietas dengan hipertensi dan diabetes milletus.

Anxiety that occurs in hypertension and diabetes mellitus can be caused by pridesposition factors and precipitation factors. This final scientific paper aims to report the effectiveness of generalist and specialist therapy in reducing signs and symptoms and increasing the ability of clients with hypertension and diabetes mellitus. Handling anxiety in hypertension and diabetes mellitus clients uses the Stuart adaptation stress model approach which helps the author in carrying out nursing care through the nursing process starting from the assessment, establishing a diagnosis, planning, implementing, and evaluating to reduce signs of anxiety symptoms and increase the ability to cope anxiety. Giving generalist therapy, stopping thoughts, progressive muscle relaxation, and family psychoeducation given to clients with hypertension and diabetes mellitus can reduce anxiety symptoms and increase ability to cope with anxiety. A combination of generalist and specialist therapy (thought stopping, progressive muscle relaxation, and family psychoeducation) is recommended for anxiety clients with hypertension and diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Duma
"Masalah psikologis yang paling banyak dirasakan oleh klien kanker adalah ansietas dan depresi. Ansietas dan depresi yang dialami klien kanker bukan hanya berdampak pada kualitas hidup, juga berdampak pada pengobatan yang dilakukan, memperpanjang waktu hospitalisasi dan menimbulkan efek negatif pada prognosis serta ketahanan hidup klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan Logoterapi terhadap ansietas dan depresi, kemampuan relaksasi dan kemampuan memaknai hidup klien kanker di RS Dharmais Jakarta.
Desain penelitian quasi eksperimental pre test-post test with control group. Sampel penelitian 90 orang klien kanker, 30 kelompok intervensi yang diberikan PMR dan Logoterapi, 30 kelompok intervensi 2 yang diberikan logoterapi dan 30 kelompok kontrol.
Hasil penelitian ditemukan penurunan ansietas dan depresi serta peningkatan kemampuan relaksasi dan kemampuan memaknai hidup klien kanker yang mendapatkan PMR dan logoterapi lebih besar dibandingkan kelompok yang mendapatkan hanya logoterapi (p value < 0,05). Terapi PMR dan logoterapi direkomendaikan sebagai terapi keperawatan lanjutan dalam merawat klien kanker dengan ansietas dan depresi.

Most psychological problems experienced by cancer clients are anxiety and depression. Anxiety and depression experienced by clients of cancer not only affects the quality of life, also made an impact on treatment, hospitalization and prolong a negative effect on prognosis and survival of the client. This study aims to obtain the effects of Progressive Muscle Relaxation Therapy (PMR) and Logotherapy to decrease anxiety and depression, increase the ability relaxation skills and life meaning ability of the client's cancer life in Dharmais Hospital Jakarta.
Quasi-experimental research design pre test-post test with control group. Sample from 90 the client's cancer, consisting of 30 intervention group 1, 30 intervention group 2 and 30 control group.
The result showed decrease the condition anxiety, depression and increase relaxation capability and life meaning ability of the client's cancer life , who get PMR and logotherapy greater than the group who received only logotherapy (p value <0.05). PMR and logotherapy recommended in the treatment of advanced nursing in cancer care for clients with anxiety and depression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>