Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 98005 Document(s) match with the query
cover
Dinda Tasya
"Penerapan sistem pembelajaran jarak jauh sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 memberikan pengaruh terhadap kesehatan jiwa remaja. Selama pembelajaran jarak jauh, remaja seringkali mengalami jenuh; malas melakukan aktivitas; tugas yang terlalu banyak; sulit berkonsentrasi; cemas; bahkan stres yang nantinya berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan jiwa. Dukungan sosial dari orang disekitarnya terutama orang tua yang merupakan orang terdekat bagi remaja akan memberikan pengaruh positif kepada remaja terutama selama pembelajaran jarak jauh ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial orang tua pada remaja selama pembelajaran jarak jauh. Sampel penelitian ini adalah 313 siswa SMP Negeri 5 Depok dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) (r = 0,962) hanya mengukur pada Sub Skala Dukungan Sosial Orang Tua. Hasil penelitian menunjukkan selama pembelajaran jarak jauh remaja memperoleh dukungan sosial orang tua yang tinggi. Diperlukan adanya promosi kesehatan terkait pentingnya dukungan sosial orang tua bagi perkembangan dan kesehatan jiwa remaja terutama selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

The application of the distance learning system as an effort to prevent the transmission of COVID-19 has an impact on the mental health of adolescents. During distance learning, adolescents often experience boredom; are lazy to do activities; have too many tasks; difficulty concentrating; anxiety; and even stress that has the potential to cause mental health problems. Social support from the people around them, especially parents who are the closest people to adolescents, will have a positive influence on adolescents, especially during distance learning. This study is a quantitative study with a descriptive design that aims at the description of parent social support to adolescents during distance learning. The sample in this study was 313 students of SMP Negeri 5 Depok with a simple random sampling technique. This study used the Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) instrument (r = 0.962) only to measure the Parental Social Support Sub Scale. The results showed that during distance learning, adolescents received high parental social support. There is a need for health promotion related to the importance of parental social support for the development and mental health of adolescents, especially during distance learning."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Fitrianingrum Hariyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah dukungan sosial dan home literacy environment (HLE) memiliki kontribusi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi anak kelas satu hingga tiga SD saat PJJ. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan penelitian ini adalah 320 orang tua berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, berdomisili di JABODETABEK. Pengambilan data dilakukan secara online melalui Google Form, mengunggah poster ke media sosial, menghubungi beberapa sekolah di JABODETABEK, menitipkan kuesioner kepada dosen pembimbing dan beberapa guru. Dukungan sosial diukur melalui Interpersonal Support Evaluation List (ISEL), HLE diukur melalui Literacy Environment Questionnaire (HLEQ) dan kesiapan orang tua diukur melalui HBL Teacher Readiness. Hasil uji multiple regression menunjukkan bahwa dukungan sosial dan HLE berkontribusi terhadap kesiapan orang tua mengajar literasi anak kelas satu hingga tiga SD selama PJJ. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengajar literasi, orang tua tidak hanya membutuhkan HLE melainkan juga bantuan dari pihak lain berupa dukungan sosial agar dapat meningkatkan kesiapan orang tua dalam mengajar literasi anak SD selama PJJ.

This study aims to see whether social support and home literacy environment (HLE) have a contribution to the readiness of parents to teach literacy for children in grades one to three of an elementary school during online learning. This research is non-experimental research with a quantitative approach. The participants of this study were 320 parents, male and female, domiciled in JABODETABEK. Data collection was carried out online via Google Form, uploading posters to social media, contacting several schools in JABODETABEK, entrusting questionnaires to supervisors and several teachers. Social support was measured through the Interpersonal Support Evaluation List (ISEL), HLE was measured through the Literacy Environment Questionnaire (HLEQ) and parental readiness was measured through the HBL Teacher Readiness. The results of the multiple regression test show that social support and HLE contribute to the readiness of parents to teach literacy for children in grades one to three of an elementary school during online learning. This shows that to teach literacy, parents need not only HLE but also assistance from other parties in the form of social support in order to increase the readiness of parents in teaching literacy to elementary school children during online learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Cita Warastri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh social power yang dimiliki orang tua yang terdiri dari expert power, referent power, reward power, legitimate power, dan coercive power terhadap intensi pembelian untuk produk perawatan pribadi di kalangan remaja dengan mengambil studi kasus remaja berusia 14-18 tahun yang
berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, dan sekitarnya. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dalam software SPSS 19. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa expert power, referent power, reward power,dan legitimate power yang dimiliki orang tua secara signifikan memengaruhi intensi pembelian remaja untuk produk perawatan pribadi.

ABSTRACT
This research discusses about the effect on parental social power which consists of expert power, referent power, reward power, legitimate power, and coercive power on teen?s purchase intention for personal care products. This research was conducted tih a case study of teenagers aged 14-18 years old in Jakarta, Bogor,and the surrounding area. The data was analyzed using regression analysis in
SPSS 19. The result indicates that expert power, referent power, reward power,and legitimate power have significant effect on teen?s purchase intention for personal care products."
2013
S46696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninda Permata Khairani
"Skripsi ini membahas mengenai dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua terhadap anak dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di TK Labschool Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk dukungan sosial orang tua terhadap anak dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di TK Labschool Jakarta; (2) mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat pemberian dukungan sosial orang tua terhadap anak dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di TK Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan sejak April hingga Juli 2021, melalui wawancara mendalam secara daring dengan para informan yaitu wakil kepala sekolah, guru, orang tua, dan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua terhadap anak yaitu meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Faktor pendorong dalam pemberian dukungan sosial oleh orang tua selama PJJ diantaranya adalah harapan orang tua agar anak dapat beradaptasi dalam sistem sekolah online, kekhawatiran orang tua bahwa anak akan kesulitan jika tidak didampingi karena anak masih berada di jenjang TK, dan terkait dengan tuntutan anak kedepannya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah gangguan jaringan internet, kesibukan orang tua, dan kesulitan orang tua untuk menahan dan melatih kesabaran.

This thesis discusses about the social support provided by parents for their children during the implementation of Distance Learning (PJJ) at TK Labschool Jakarta. The objectives of this research are: (1) to describe the forms of parental social support for children during the implementation of Distance Learning (PJJ) at TK Labschool Jakarta; (2) to describe the motivating and inhibiting factors for providing parental social support to children during the implementation of Distance Learning (PJJ) at TK Labschool Jakarta. This research uses a qualitative approach and the type of descriptive research. This research was conducted from April to July 2021, through in-depth online interviews with informants, namely vice principal, teachers, parents, and children. The results showed that the forms of social support provided by parents to children include emotional support, appreciation support, instrumental support, and informational support. Factors that drive the parents in providing social support during Distance Learning (PJJ) include these matters: parents' expectations towards their children’s ability to adapt to the online-school system, parents' concerns on their children’s ability to study online by themselves since the children are still at Kindergarten level, and other things related to the demands of their children in the future. While the inhibiting factors are internet network disturbances, busy parents, and parents' difficulties in holding back themselves and practice patience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Pia Januarti
"Frekuensi konflik dengan orang tua mengalami peningkatan pada usia remaja. Ketika menghadapi konflik dengan orang tua, remaja menggunakan beberapa jenis koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran koping remaja ketika berkonflik dengan orang tua. Desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional dengan 213 responden yang diambil secara acak berstratifikasi di SMP Perguruan Rakyat 1 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan koping kontrol sekunder sebanyak 67%, sedangkan responden yang menggunakan koping kontrol primer sebanyak 33%. Peneliti merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua agar memberikan pendidikan pada remaja terkait cara menggunakan koping konstruktif bila mengalami konflik dengan orang tua.

Frequency of conflict with parents has increased in adolescence. When dealing with conflict, teen using some type of coping. This study aims to describe the adolescent coping toward conflicts with parents. This study used quantitative research design and cross-sectional approach with 213 respondents using stratified random sampling in SMP Perguruan Rakyat 1 Jakarta. The results showed that the majority of respondents used secondary control coping as many as 67%, while respondents who used primary control coping as many as 33%. Researcher recommend on educational institutions, healthcare institutions, and parents to provide education on how to use coping constructively in adolescents toward conflicts with parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Purnomo
"Keluhan ketidaknyamanan muncul pada pelaksanaan Pembelajaran jarak jauh diterapkan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan ketidaknyamanan muskuloskeletal pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2018 yang memiliki pengetahuan sebelumnya mengenai mekanika tubuh. Penelitian menggunakan desain cross-sectional, deskriptif kuantitatif, cluster random sampling, pada sebanyak 298 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire (CMDQ). Hasil penelitian menunjukkan beberapa responden mengalami keluhan muskuloskeletal pada punggung bawah (25.3%), pinggul (18.7%), dan leher (18.1%). Keluhan paling banyak dirasakan oleh responden perempuan dan yang memiliki indeks massa tubuh normal. Responden yang memiliki kebiasaan olahraga (65.8%), didominasi oleh olahraga aerobik (37.9%), frekuensi satu kali seminggu (48.5%), dan durasi 30-60 menit (89.8%) memiliki perilaku tubuh yang baik saat penggunaan laptop (57.7%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan muskuloskeletal. Rekomendasi dari penelitian ini, yaitu perlunya penerapan perilaku ergonomis saat penggunaan laptop selama pembelajaran jarak jauh dan pengaturan jadwal olahraga.

The musculoskeletal complaints emerge during the distance learning implementation in Covid-19 era. This study describes musculoskeletal discomfort complaints in students of the University of Indonesia Health Sciences 2018 who have prior knowledge about body mechanics. The study is a cross-sectional design and quantitative descriptive on 298 students. The instrument used in this research is Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire (CMDQ). The results illustrate several respondents experienced musculoskeletal complaints and most of them occurred in the lower back (25.3%), hips (18.7%), and neck (18.1%). Complaints are also mostly felt by women and normal body mass index respondents. Additionally, respondents who exercise regularly (65.8%), is dominated by aerobic exercise (37.9%), 1x frequency (48.5%), 30-60 minutes exercise duration (89.8%); have a good body behavior when using laptop (57.7%). In conclusion, most respondents experience musculoskeletal complaints. Recommendations from this study are the need to apply ergonomic behavior when using laptop and schedule regular execise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Soemadi
"Remaja merupakan asset masa depan bangsa, artinya remaja harus menjadi manusia masa depan yang dapat memimpin bangsa, untuk itu remaja dituntut berkualitas. Tetapi pada kenyataannya seringkali remaja justru membuat keresahan di masyarakat salah satunya tawuran remaja.
Berbagai penyebab terjadinya tawuran, penelitian ini difokuskan pada Pola asuh keluarga dan pergaulan teman sebaya pada remaja yang melakukan tawuran dengan melihat pola asuh keluarga dan pergaulan dengan teman sebaya. Adapun bertujuan (1) mendapatkan gambaran pola asuh keluarga dalam kaitannya dengan remaja yang tawuran (2) mendapatkan gambaran lingkungan pertemanan berkaitan dengan remaja yang tawuran (3) menemukan faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi timbulnya tawuran remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi literatur dan wawancara, serta observasi. Pengambilan sample dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2003 di STM ?X" Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh keluarga yang dilakukan keluarga siswa antara lain ijin keluar rumah, pelaksanaan sholat, pelaksanaan puasa, tidak dilaksanakan secara rutin. Hal ini disebabkan karena orangtua yang sibuk sehingga tidak ada perhatian untuk anak, orangtua tidak mengajarkan sholat, dan tidak rutin mengikuti puasa. Orangtua tidak memberi sanksi apapun walaupun tahu perilaku anak tidak disiplin. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan dalam rumah tangga, anak melakukan pekerjaan rumah tangga.
Pertemuan antar keluarga untuk berkomunikasi, tidak dimanfaatkan oleh sebagian besar anak untuk mengeluarkan pendapat karena situasi dalam keluarga yang tidak mendukung misalnya keributan dalam keluarga dan kelelahan orangtua dalam bekerja. Dari hal tersebut yang dilakukan adalah pola asuh permisif dimana orangtua membiarkan anak berbuat sesuatu tanpa bimbingan dan pengarahan.
Faktor lain yang memicu tawuran adalah pertemuan remaja, dimana sebagian besar waktunya berada dalam lingkungan teman, demikian halnya dengan para siswa. Sebagian besar siswa kegiatannya sehari hari sehabis pulang sekolah khususnya sering nongkrong, bergerombol dan pulang pada malam hari. Pembicaraan mereka umumnya berkisar tentang penyerangan, dan apabila ada kelompok lain yang menyerang, merekapun ikut menyerang. Teman-teman informan siswa kadang-kadang juga ikut dalam tawuran tersebut. Kedekatan tempat tinggal dan seringnya mereka bertemu membuat ikatan kuat antar mereka. Dan hal tersebut teman membawa pengaruh perilaku remaja.
Selain faktor pola asuh keluarga dan pergaulan dengan teman ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi perilaku anak yaitu kemiskinan, sekolah dan pihak sekolah. Kemiskinan ditunjukkan dengan tempat tinggal keluarga siswa pada daerah bantaran kali dan pemukiman kumuh yang berdesak desakan. Dimana pada keluarga yang tinggal di bantaran kali dan rel kereta api, tempat tinggal dengan dinding yang beralaskan plastik dan dos bekas. Sementara itu 3 siswa dimana keluarga bertempat tinggal di daerah pemukiman padat. Kondisi lingkungan menyulitkan orangtua dan siswa untuk berinteraksi.
Faktor lain adalah sekolah, dimana sekolah kurang tegas dalam membuat aturan misalnya pengambilan report, dan pengiriman surat teguran kepada orangtua. Dalam pengambilan raport, sekolah tidak mewajibkan orangtua yang mengambil raport sehingga raport boleh diambil siapa saja, sehingga orangtua bisa mewakilkan siapa saja. Sistem administrasi sekolah dalam pengiriman surat ke orangtua tidak menggunakan staf sekolah tetapi diberikan kepada siswa sehingga surat tidak sampai dan komunikasi orangtua dengan sekolahpun tidak ada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regia Lidwina Ginandra
"Perubahan kegiatan belajar menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) membawa berbagai perubahan yang dapat menyebabkan menurunnya semangat dan keterlibatan, yang disebabkan karena menurunnya motivasi akademik pada siswa SMA. Motivasi akademik dapat ditingkatkan dengan faktor internal, yaitu persepsi terhadap dukungan sosial dan grit. Penelitian ini ingin melihat kontribusi dari persepsi terhadap dukungan sosial dan grit secara bersama-sama pada motivasi akademik. Pengukuran motivasi akademik pada penelitian ini menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi terhadap dukungan sosial diukur dengan menggunakan Social Provisions Scale (SPS) dan grit diukur dengan Grit Short Scale (GRIT-S). Data dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Sebanyak 222 siswa SMA yang sedang menjalani PJJ dilibatkan dalam penelitian ini, dan berdasarkan analisis multiple linear regression, didapatkan hasil bahwa persepsi terhadap dukungan sosial dan grit secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan senilai 8.7% terhadap motivasi akademik (F = 10.3, R = 0.087, Adjusted R = 0.078, p<0.05). Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait untuk menjaga dan mengembangkan dukungan sosial dan juga grit pada siswa agar motivasi akademik dapat tetap baik walaupun dihadapkan pada kondisi PJJ.

The change in learning activities from face-to-face classes to distance learning brings various changes that can cause a decrease of student’s enthusiasm and involvement. This changes is caused by a decrease in academic motivation in high school students. Academic motivation can be increased by internal factors, namely perceived social support and grit. This study wants to see the contribution of perceived social support and grit on academic motivation. This study use Academic Motivation Scale (AMS) for measuring academic motivation, Social Provisions Scale (SPS) for measuring perceived social support, and Grit Short Scale (GRIT-S) for measuring grit. The data in this study were obtained using a questionnaire distributed through online platform. A total of 222 high school students who were undergoing PJJ were involved in this study. Based on multiple linear regression analysis, it was found that the perceived social support and grit had a significant contribution of 8.7% to academic motivation (F = 10.3, R = 0.087, Adjusted R = 0.078, p = 0.05). Therefore, related parties need to maintain and develop social support and grit for students so that academic motivation can remain high even when faced with distance learning conditions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculata
"Parental support dan psychological control merupakan dimensi dari perilaku orangtua yang umumnya digunakan untuk menjelaskan perilaku orangtua dalam konteks perkembangan anak. Parental support didefinisikan sebagai tingkat penerimaan atau kehangatan yang diekspresikan orangtua kepada anak (Bean, Barber, dan Crane, 2006) dan psychological control didefinisikan sebagai kendali oleh orangtua yang dapat menganggu perkembangan psikologis dan emosi pada anak (Barber, 1996). Perilaku orangtua memiliki peran penting dalam perkembangan identitas moral di masa remaja (Lapsley dan Stey, 2014) dan ditemukan dapat memprediksi identitas moral (Hart, 2005). Identitas moral didefinisikan sebagai tingkatan penting tidaknya menjadi bermoral bagi seseorang (Blasi, 1983). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parental support dan psychological control dengan identitas moral pada remaja akhir. Partisipan penelitian berjumlah 347 remaja akhir. Alat ukur Children’s Report of Parent Behavior (CRPBI) digunakan untuk mengukur parental support dan Psychological Control Scale-Youth Self-Report (PCS-YSR) digunakan untuk mengukur psychological control. Identitas moral diukur dengan Moral Identity Questionnaire (MIQ). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara parental support dan identitas moral pada remaja akhir (r = .186, p = .001) dan terdapat hubungan yang signifikan antara psychological control dan identitas moral pada remaja akhir (r = -.178, p = .001). Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran orangtua dalam pembentukan identitas moral di masa remaja akhir.

Parental support and psychological control are dimensions of parenting that generally used to explain parental behavior in child development context. Parental support defined as the level of acceptance or warmth that parents express toward their children (Bean, Barber, dan Crane, 2006) and psychological control defined as control attempts that intrude into the psychological and emotional development of the child (Barber, 1996). Parental behavior play an important role in moral identity development during adolescence (Lapsley dan Stey, 2014) and have been found to be predictive of moral identity (Hart, 2005). Moral Identity defined as the extent to which being moral is central or essential to one’s sense of self (Blasi, 1983). This research was conducted to find the relationship between parental support and psychological control with moral identity among late adolescence. Participants of this research were 347 late adolescents. Children’s Report of Parent Behavior (CRPBI) was used to measure parental support and Psychological Control Scale-Youth Self-Report (PCS-YSR) was used to measure psychological control. Moral Identity was measured using Moral Identity Questionnaire (MIQ). The result show significant correlation between parental support and moral identity among late adolescence (r = .186, p = .001) and also show significant correlation between psychological control and moral identity among late adolescence (r = -.178, p = .001). This results show parent has an important role in moral identity development in late adolescence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmi
"Makalah proyek akhir ini mengkaji perilaku informasi mahasiswa Program Sarjana Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG) dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama COVID-19, mahasiswa terkendala dalam mengakses koleksi perpustakaan secara langsung. Sementara, Perpustakaan STIMLOG sebagai penyedia sarana dan prasarana informasi belum memiliki gambaran perilaku informasi mahasiswa selama PJJ sehingga upaya adaptasi dalam layanan yang diberikan kepada mahasiswa belum dilakukan secara optimal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan selama enam bulan (Oktober 2021 hingga Maret 2022).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku informasi mahasiswa STIMLOG yang menyangkut dimensi perasaan, pikiran, dan tindakan mahasiswa selama PJJ sesuai dengan Tahapan ISP Process, terdapat perbedaan hasil dilapangan yaitu pada tahapan inisiasi mahasiswa STIMLOG awalnya belum memiliki minat dalam topik yang ada sehingga merasa terpaksa untuk membuat karya tulis. Mahasiswa tetap melakukan pencarian informasi karena tuntutan deadline tugas yang diberikan. Pada tahapan koleksi informasi ditemukan mahasiswa masih melakukan tahap pencarian informasi secara bersamaan sehingga perasaan bingung dirasakan mahasiswa dari awal pencarian hingga berakhir. Pada tahapan merepresentasikan hasil, mahasiswa menyajikan hasil informasi secara subyektif tergantung dari dosen atau juri yang memberikan tugas.

This final project paper examines the information behavior of undergraduate school students Higher Logistics Management (STIMLOG) in distance learning (PJJ). During COVID-19, students are constrained in accessing library collections directly. Meanwhile, STIMLOG Library as a provider of information facilities and infrastructure has not have a description of student information behavior during PJJ so that adaptation efforts in the services provided to students have not been carried out optimally. This research is a qualitative research with case study method. Data collection was carried out during six months (October 2021 to March 2022).
The results showed that the behavior of STIMLOG student information concerning the dimensions of feelings, thoughts, and actions students during PJJ in accordance with the ISP Process Stages, there are differences in results in the field, namely at the initiation stage, STIMLOG students did not initially have interest in the existing topic so that they feel compelled to write a paper. Permanent student search for information because of the demands of the given task deadlines. In stages collection of information found students are still doing the information search stage simultaneously so that students feel confused from the beginning of the search until end. At the stage of representing the results, students present the results of information subjectively depends on the lecturer or jury who gives the assignment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>