Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levi Fitalopa Prastono
"Tidur menjadi salah satu kebutuhan fisiologis bagi manusia dalam proses pemulihan tubuh. Kualitas tidur yang baik merupakan kebutuhan dasar untuk menjaga status kesehatan fisik. Pekerja shift memiliki jadwal kerja yang berubah-ubah yang mengakibatkan perubahan irama sirkandia tubuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dengan status kesehatan fisik pada pekerja shift di PT. X, Jakarta Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan teknik total sampling pada 120 responden pekerja shift di PT. X. Hasil analisis uji chi-square menunjukan bahwa adanya hubungan antara kualitas tidur dengan status kesehatan fisik (p value=0.028, α= 0,05). Rekomendasi bagi pekerja diperlukan pelayanan kesehatan untuk masalah kualitas tidur dalam upaya meningkatkan status kesehatan fisik.

Sleep is one of the physiological needs for humans in the body's recovery process. Good quality sleep is a basic need to maintain physical health status. Shift workers have a changing work schedule that results in changes in the body's circadian rhythm. This study aims to identify the relationship between sleep quality and physical health status of shift workers at PT. X, North Jakarta. The research design used was cross-sectional with a total sampling technique of 120 shift workers respondents at PT. X. The results of the chi-square test analysis show that there is a relationship between sleep quality and physical health status (p value = 0.028, = 0.05). Recommendations for workers are that health services are needed for sleep quality problems in an effort to improve physical health status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azma Dwi K. Sasole
"ABSTRAK
Aktivitas fisik dan kualitas tidur merupakan dua faktor penting yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Pekerja perkantoran merupakan individu yang rentan terhadap pola hidup sedenter, sehingga memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah. Tingkat aktivitas fisik yang rendah ini diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas tidur dari para pekerja perkantoran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik pada kualitas tidur pekerja perkantoran.
Metode penelitian ini adalah potong lintang dengan subjek penelitian pekerja perkantoran di Jakarta. Data aktivitas fisik diperoleh dari pengisian International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) versi Bahasa Indonesia dan data kualitas tidur diperoleh dari pengukuran Pittsburghs Sleep Questionnaire Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia.
Hasil yang ditemukan adalah rerata jumlah energi ekspenditur subjek penelitian adalah 2865 MET-menit/minggu dan rerata indeks kualitas tidur subjek penelitian adalah 6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang bermakna antara jumlah energi ekspenditur dan indeks kualitas tidur pekerja perkantoran di Jakarta dengan kekuatan korelasi yang bisa diabaikan (p = 0,28; r = 0,15).
Hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur terjadi secara tidak langsung. Kualitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kelelahan dan tingkat stres. Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko terjadinya kelelahan dan stres, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas tidur.

ABSTRACT
Physical activity and sleep quality are two of important factor that may affect our health. Office workers are individuals who are vulnerable to having a sedentary lifestyle, so they lack of physical activity. Lack of physical activity suspected to be related to sleep quality in office workers. This study aimed to examine the correlation between physical activity and sleep quality in office workers.
The method of his study is cross-sectional and the subjects are office workers at Jakarta. The physical activity data was acquired from International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Indonesian version and the sleep quality data was acquired from Pittsburghs Sleep Questionnaire Index (PSQI) Indonesian version.
Results of the data founds subjects median of total energy expenditure is 2865 MET-minutes/weeks and subjects median of sleep quality index is 6. The result of this study showed that there is no significant correlation between total energy expenditure and sleep quality index in office workers at Jakarta with the neglectable power of correlation (p = 0,28; r = 0,15).
The relation between physical activity and sleep quality are indirectly. Sleep quality is affected by several factors, among them are fatigue and stress. Physical activity may decrease the risk of fatigue and stress, that are indirectly may increase sleep quality.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriarto Nugroho
"ABSTRAK
Pendahuluan : Perawat rumah sakit memiliki risiko mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian tahun 2012 di Salatiga dan Semarang menemukan 52,6% perawat mengalami gangguan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola kerja gilir dengan kualitas tidur dan prevalensi kejadian gangguan kualitas tidur pada perawat dua rumah sakit militer di Jakarta.
Metode : Desain penelitian menggunakan comparative cross sectional melibatkan 183 perawat dua rumah sakit militer yaitu 83 perawat dari rumah sakit yang menerapkan pola 2 kerja gilir perhari dan 100 perawat dari rumah sakit yang menerapkan pola 3 kerja gilir perhari. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data karakteristik faktor pekerja dan pekerjaan. Penilaian kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index yang telah divalidasi.
Hasil : Prevalensi gangguan kualitas tidur pada perawat 52,5%, pada kelompok 2 kerja gilir perhari didapat prevalensi 63,9 % dan pada kelompok 3 kerja gilir perhari didapat prevalensi 43 %. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pola kerja gilir dengan kualitas tidur dengan ORsuaian=3,09 dan 95%CI = 1,44 - 6,62. Status pernikahan menunjukkan hubungan bermakna dengan kualitas tidur dengan ORsuaian= 5,58 dan 95%CI = 2,08 ? 14,93. Masa kerja juga menunjukkan hubungan bermakna dengan kualitas tidur dengan ORsuaian= 3,78 dan 95%CI = 1,73 ? 8,23.
Kesimpulan dan Rekomendasi : Terdapat hubungan antara pola kerja gilir dengan gangguan kualitas tidur pada perawat di dua rumah sakit militer di Jakarta. Faktor lain yang berhubungan adalah status pernikahan serta masa kerja. Saran bagi manajemen rumah sakit yakni merubah pola kerja gilir menjadi 3 kerja gilir perhari. Edukasi berupa penyuluhan tentang kerja sehat dan sleep hygiene serta menyediakan ruangan khusus yang nyaman untuk perawat di setiap ruang perawatan untuk melepas lelah pada saat dinas.

ABSTRACT
Introduction : Nurses at hospital are at risk getting sleep quality disorder. Previous study in 2012 in Salatiga and Semarang showed that 52,6 % nurses suffers sleep quality disorder. The aim of this research are to know the asscociation betwen workshift pattern and the prevalence of sleep quality disorder among nurses at two military hospitals in Jakarta.
Method : The design of research is compartive cross sectional which involved 183 nurses from two military hospitals, consists of 83 responders from hospital which apply workshift pattern 2 shifts perday and 100 responders from hospital which apply workshift pattern 3 shifts perday. Interview was taken to seek the employee characteristic and job characteristic data. Assesment of sleep quality using quesioner from Pittsburg Sleep Quality Index which has been validated.
Result : Prevalence of sleep quality disorder is 52,5%. In group with 2 workshift perday the prevalence is 63,9% and group with 3 workshift perday prevalence is 43%. From test of analitic statistic, it can be conclude that there is significant connection between workshift pattern with sleep quality ORadj= 3,09 and 95%CI = 1,44 - 6,62. Marital Status conclude that there is significant connection between marital status with sleep quality ORadj= 5,58 and 95%CI = 2,08 ? 14,93. Period of working conclude that there is significant connection between period of working with sleep quality ORadj= 3,78 and 95%CI = 1,73 ? 8,23.
Conclusion and Recommendation : There is a asscociation between workshift pattern and sleep quality disorder. The other factors are marital status and period of working. Suggest to hospital is changes workshift pattern into 3 times perday. Education about work healthy and socialisation of sleep hygiene and also add special room for nurse to relax.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Dwiastani
"Fungsi tidur adalah menjaga keseimbangan fisiologi dan psikologis individu. Kondisi kronis yang dialami pasien menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan fisiologis maupun psikologis yang adakalanya mengharuskan untuk menjalani hospitalisasi. Aspek yang melingkupi intervensi hospitalisasi menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi kualitas tidur pasien. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling dan diterapkan pada 105 sampel yaitu pasien dengan diagnosis penyakit kronis berusia ³18 tahun, mampu berkomunikasi secara efektif dan tengah menjalani perawatan di unit rawat jalan dan rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara hospitalisasi dengan kualitas tidur pada pasien penyakit kronis. Penelitian ini dianalisis dengan uji Chi Square dan Mann-Whitney. Pasien penyakit kronis cenderung memiliki kualitas tidur buruk terkait dengan kondisi intenal yaitu faktor keluhan fisik, stress emosional, dan kebiasaan yang dilakukan (p = 0.015; p = 0.004; p = 0.001). Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat melakukan intervensi terhadap gangguan tidur yang dialami pasien.

The function of sleep is to maintain an individuals physiological and psychological balance. Chronic conditions experienced by patients cause physiological and psychological changes that sometimes require hospitalization. The aspects surrounding the hospitalization intervention are one of the factors that can affect the quality of the patient's sleep. This study used a cross sectional design with purposive sampling and was applied to 105 samples, namely patients with a diagnosis of chronic disease aged ³18 years, able to communicate effectively and were undergoing treatment in the outpatient unit and inpatient care. The purpose of this study was to determine the relationship between hospitalization and sleep quality in patients with chronic disease. This study was analyzed by Chi Square and Mann-Whitney tests. Chronic disease patients tend to have poor sleep quality related to internal conditions, namely physical complaints, emotional stress, and habits (p = 0.015; p = 0.004; p = 0.001). This study recommends that nurses intervene in sleep disorders experienced by patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Idris
"Pekerjaan perawat di Rumah Sakit sangat bervariasi baik jenis dan jumlahnya, sehingga perawat memiliki beban kerja yang tinggi dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini menjelaskan hubungan kualitas tidur dan shift kerja dengan kelelahan kerja. Metode penelitian semi kuantitatif yang bers i fat analitik dengan rancangan cross sectional. Tempat penelitian di RSUD kota Bekasi, dengan sampel 100 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja dan Piitsburg Sleep Quality Index untuk kualitas tidur.
Analisis data univariat menunjukkan responden mengalami kelelahan sedang (83%), dan kualitas tidur buruk (71%), sedangkan hasil bivariat menggunakan nilai pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu kualitas tidur dengan nilai p=0.009 (p value < 0.05), dan status kesehatan dengan nilai p=0.033. Kesimpulan kualitas tidur dan status kesehatan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan perawat di RSUD Kota Bekasi.

Hospital nurse jobs in highly variable both type and quantity, thus making the nurses have a high workload and this can lead to fatigue. The purpose of this study was to determine the relationship of shift work sleep quality and fatigue work. Semi-quantitative research methods with the analytic cross sectional design. Hospital research site in Bekasi city, with a sample of 100 nurses. Measurement of fatigue using the Fatigue Feelings Questionnaire Measuring Work and Piitsburg Sleep Quality Index for the quality of sleep.
Univariate analysis of the data showed respondents experienced moderate fatigue (83%), and poor sleep quality (71%), while the bivariate results using Pearson correlation values which are related to fatigue is sleep quality with p = 0.009 (p value of <0.05), and health status with p = 0.033. In conclusion, the quality of sleep and health status are factors that most influence the fatigue of nurses in hospitals Bekasi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pentha Mayasari
"ABSTRAK
Hubungan kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasimengemudi, jarak tempuh dengan kelelahan pengemudi trukmuatan barang pada PT. X.Pembimbing : Doni Hikmat Ramdhan SKM., MKKK., Ph.DPengemudi profesional dengan karakteristik pekerjaan yang monoton denganjarak tempuh yang panjang dan durasi mengemudi yang lama bahkan melewati waktuistirahat yang seharusnya sehingga bertentangan dengan ritme sirkadian alami, sertaposisi duduk pengemudi yang terus menerus sepanjang perjalanan dapat menyebabkankelelahan pada pengemudi. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kuantitas tidur sertaburuknya kualitas tidur dan sleep hygiene pengemudi. Pengemudi pada PT. X bertugasmelakukan pendistribusian BBM menggunakan mobil tangki berkapasitas 16.000 Ldengan rata-rata jarak tempuh yang ditempuh lebih dari 300 km dan durasi perjalananlebih dari 8 jam. Berbagai kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelelahan padapengemudi PT. X. Penelitian analitik dengan desain cross-sectional ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasimengemudi dan jarak tempuh dengan kelelahan pengemudi truk muatan barang pada PT.X. Penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018 inimenggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu: kuesioner, tensimeter, oksimeterdan alat smartwatch fitbit. Analisis data menggunakan uji beda mean dan uji chi square.Dari uji beda mean diketahui bahwa terjadi kelelahan kerja pada pengemudi PT. X setelahselesai mengemudi. Dari uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan antarakuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene dan jarak tempuh dengan kelelahanpengemudi muatan barang pada PT. X.Kata Kunci:Kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasi mengemudi, jarak tempuh, kelelahan.

ABSTRACT
Relationship between sleep quantity, sleep quality, sleephygiene, duration of driving and mileage with fatigue ontruckload drivers at PT. XCounsellor Doni Hikmat Ramdhan SKM., MKKK., Ph.DProfessional drivers with monotonous work characteristics with long mileage and long driving duration even past supposed rest periods so as to conflict with naturalcircadian rhythms, as well as continuous driver seats along the way may cause driverfatigue. This condition is exacerbated by the lack of quantity of sleep as well as poor sleepquality and sleep hygiene drivers. The driver at PT. X has the task of distributing fuelusing a tank with a capacity of 16,000 L with an average mileage taken over 300 km andthe duration of travel more than 8 hours. These various conditions can cause fatigue inthe driver of PT. X. Analytical research with cross sectional design is aimed to analyzethe relationship between the quantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene, drivingduration and mileage with driver truckload fatigue at PT. X. Research conducted inFebruary to June 2018 uses several data collection tools, namely questionnaires,tensimeter, oximeter and smartwatch fitbit tool. Data analysis used mean difference testand chi square test. From the different test mean known that there is fatigue work on thedriver PT. X after driving. From chi square test obtained that there is relation betweenquantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene and mileage with fatigue of driver of goodscargo at PT. X.Keywords Sleep quantity, sleep quality, sleep hygiene, duration of driving, distances mileage,fatigue"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Selvia Juliana
"ABSTRAK
Aktivitas fisik yang berlebih dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional terhadap 265 orang remaja yang dipilih dengan teknik proportioned stratified random sampling di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Selatan. Aktivitas fisik remaja diukur dengan menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), sedangkan kualitas tidur remaja diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). Promosi kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesehatan remaja khususnya dalam hal aktivitas fisik dan kualitas tidur.

ABSTRACT
Physical activities are an essential factor in determining the quality of sleep among adolescences. Physical and mental health issues in teenagers may be resulted from the bad quality of sleep. The purpose of this study was to identify the correlation of physical activities and sleep quality in adolescences. This correlative study employed analytical cross sectional design. 265 observers from a senior high school in jakarta were selected by using proportioned stratified random sampling technique. The International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to examine the level of physical activity, while The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) was used to measure the quality of sleep. The result showed no significant relationship between physical activities and sleep quality (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). The study suggested health promotion for adolescences, particularly concerning physical activities and sleep quality.
"
2014
S61505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevan Deby Anbiya Muhammad Sunarno
"Penelitian dan kajian mengenai sleep deprivation selama ini baru dilihat berdasarkan pernyataan dari responden penelitian, korban maupun saksi mata yang sifatnya sangat subjektif. Tingginya angka kecelakaan yang muncul akibat dari sleep deprivation dan sulitnya mencari data yang objektif mengenai kuantitas dan kualitas tidur yang sebenarnya dialami oleh pekerja, khususnya pekerja shift operator hauling truck masih menjadi masalah yang besar, khususnya di bidang keilmuan K3. Penelitian ini merupakan cross sectional study. Variabel dari penelitian ini adalah kuantitas tidur, kualitas tidur, salivary alpha amylase, tekanan darah, denyut nadi, kadar oksigen dalam darah, temperatur tubuh, karakteristik individu, sleep hygiene dan beban kerja. Penelitian dilakukan selama 1 bulan di perusahaan tambang di Indonesia. Secara umum, rata-rata durasi tidur versi Fitbit pada operator hauling truck dengan pola 2 shift adalah sebesar 149 menit atau 2 jam 29 menit sedangkan pada pola 3 shift adalah sebesar 182 menit atau 3 jam 8 menit. Kualitas tidur versi Fitbit pada operator hauling truck dengan pola 2 shift adalah sebesar 13 pada REM, 38 pada light sleep dan 12.7 pada deep sleep. Sedangkan pada pola 3 shift adalah sebesar 14.2 pada REM, 44.7 pada light sleep dan 13.1 pada deep sleep.

The study of sleep deprivation has only recently been seen based on statements from research respondents, victims and eyewitnesses who are very subjective. The high number of accidents arising from sleep deprivation and the difficulty of finding objective data on the actual quantity and quality of sleep experienced by workers, especially shift operator hauling truck workers is still a big problem, especially in the field of OHS science. This is a cross sectional study. The variables of this study are quantity of sleep, quality of sleep, salivary alpha amylase, blood pressure, heart rate, blood oxygen levels, body temperature, sleep hygiene, individual characteristics and workload. Research conducted for 1 month in mining company in Indonesia. The average sleep duration of Fitbit on hauling truck operator with 2 shift pattern is 149 minutes or 2 hours 29 minutes while in 3 shift pattern is 182 minutes or 3 hours 8 minutes. Quality of sleep on hauling truck operator with 2 shift pattern is 13 in REM, 38 in light sleep and 12.7 in deep sleep. While the pattern of 3 shifts is 14.2 in REM, 44.7 in light sleep and 13.1 in deep sleep."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husairi
"Operator haul truck merupakan salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi untuk mengalami kelelahan kerja fatigue disebabkan oleh penerapan shift kerja, gangguan kuantitas dan kualitas tidur, serta pengaruh berbagai faktor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara shift kerja, kuantitas dan kualitas tidur, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan fatigue pada operator haul truck. Desain studi cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuisioner Fastigue Assessment Scale FAS, pengukuran tingkat stress menggunakan alat cocorometer, serta pengukuran kuantitas dan kualitas tidur menggunakan alat fitbit di antara 196 responden laki-laki yang bekerja sebagai operator haul truck. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kuantitas tidur OR = 3,222, p = 0,028 dan kualitas tidur OR = 2,800, p = 0,025 dengan kelelahan, sedangkan shift kerja tidak memiliki hubungan yang signifukan dengan kelelahan. Faktor risiko lain yang juga memiliki hubungan signifikan dengan kelelahan pada operator haul truck di PT X adalah beban mental OR = 2,296, p = 0,027 , lingkungan kerja OR = 2,400, p = 0,014, monotoni pekerjaan OR = 3,371, p = 0,002, usia OR = 2,708, p = 0,005, dan sleep hygiene OR = 3,840, p = 0,001.

Haul truck operator is one of the high risk occupations in experiencing fatigue caused by the implementation of shift work, sleep quantity and quality disturbance, other related factors. The objective of this study was to analyze the relationship between shift work, quantity and quality of sleep, and other factors associated with fatigue on the haul truck operator. A cross sectional study was conducted in this study using questionnaires of Fatigue Assessment Scale FAS, measurement of stress using cocorometer, and measurement of sleep quantity and quality using fitbit among 196 male respondents who work as haul truck operator. The result of this study shown there is a significant correlation between the quantity of sleep OR 3,222, p 0,028 and fatigue, also between the quality of sleep OR 2,800, p 0.025 and fatigue. However, shift work has no significant correlation with fatigue. Other factors, including mental workload OR 2,296, p 0,027, work environment OR 2,400, p 0,014, monotonous work OR 3,371, p 0,002, age OR 2,708, p 0,005, and sleep hygiene OR 3,840, p 0,001 also have significant correlation with operator fatigue in PT X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Yohana
"Pekerja sopir kendaraan umum merupakan agregat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya terkait kualitas tidur yang buruk mengakibatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling terdapat 107 responden sebagai subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Fatigue Severity Scale (FSS) secara luring. Hasil uji bivariat menggunakan uji Chi square didapatkan hasil p-value 0,002 (α<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum.

Public transportation drivers are a high-risk group for various health issues, one of which is poor sleep quality leading to fatigue. This study aims to examine the relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers in Bogor City. A cross-sectional study design was employed, with consecutive sampling used to select 107 respondents as research subjects. Data was collected through offline questionnaires using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Fatigue Severity Scale (FSS). Bivariate analysis using the Chi-square test yielded a p-value of 0.002 (α < 0.05). The study concludes that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>