Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thoqui Rafael Gratiano
"Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi akademik mahasiswa baru angkatan 2020 yang harus bertransisi ke kehidupan perkuliahan secara daring akibat pandemi COVID-19. Hasil analisis statistik menggunakan teknik regresi berganda dengan sampel sejumlah 322 mahasiswa (Musia = 18,09, 72,98% perempuan) menunjukkan bahwa dua faktor, yaitu kesiapan belajar daring dan kemampuan metakognitif, memprediksi sekitar 47% varians dari resiliensi akademik. Dengan demikian, agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan situasi perkuliahan di tengah pandemi, mereka membutuhkan kesiapan untuk belajar daring dan kemampuan metakognitif. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa institusi pendidikan perlu mempertimbangkan kesiapan siswanya ketika memutuskan untuk mengubah pembelajaran menjadi daring sebagai upaya untuk mengatasi disrupsi pendidikan akibat situasi krisis seperti pandemi COVID-19. Intervensi yang menyasar kesiapan belajar daring dan kemampuan metakognitif juga dapat dilakukan untuk membantu pemelajar mengoptimalkan proses belajar mereka. Studi berikutnya disarankan agar mengindentifikasi faktor lain yang berkontribusi terhadap resiliensi akademik, serta menggunakan sampel dengan variabilitas karakteristik lebih tinggi.

This study aims to identify factors that contribute to academic resilience of first-year university students who, due to the COVID-19 pandemic, must switch to online learning in the midst of adapting to college life. A multiple regression analysis using data from 322 first-year students (Mage = 18,09, 72,98% female) found that 47% of the variance in academic resilience score can be attributed to two factors, which are online learning readiness and metacognitive ability. Therefore, online learning readiness and metacognitive ability are needed in order for first-year university students to adapt successfully to challenges associated with online learning in the middle of a pandemic. This result implies that educational institution must consider students’ online learning readiness when choosing to adopt online learning as a response to mitigate the impact of education disruption due to crisis, such as COVID-19 pandemic. Intervention that aims to increase students’ online learning readiness and metacognitive ability can be considered so that students can optimize their learning process. Subsequent studies should seek to identify other factors that contribute to academic resilience and to use a more diverse sample."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Gerald Nicholas
"Penelitian ini meneliti mengenai sumbangan kesadaran metakognitif dan optimism terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa baru yang menjalani kuliah dalam jaringan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 327 orang dan populasi sampel merupakan mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Data penelitian dan data demografis partisipan didapatkan dari kuesioner daring melalui google form. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 24. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Dari hasil analisis regresi sederhana didapatkan hasil β kesadaran metakognitif sebesar 0,389 dan β optimisme sebesar 0,433. Interpretasi yang muncul dari hasil ini adalah kesadaran metakognitif memberikan sumbangan sebesar 15% dan optimisme memberikan sumbangan sebesar 19% terhadap resiliensi akademik. Hal ini terjadi karena optimisme dapat muncul sebagai karakteristik yang muncul dari dalam diri individu dan dapat ditularkan dari lingkungan disaat kesadaran metakognitif hanya dari dalam diri individu saja. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pada mahasiswa baru di Universitas Indonesia, optimisme menjadi faktor yang lebih kuat dalam munculnya resiliensi akademik.

This research investigates the contributions of metacognitive awareness and optimism toward academic resilience of first year students which in online learning. The number of participants in this research is 327 and the sample population is new undergraduate students in Universitas Indonesia. The research and demographic data of the participants collected from online questionnaire through google form. The data analysis was performed using SPSS application version 24. The analysis technique which was used is simple linear regression. From the regression, the reesults are β = 0,389 for metacognitive awareness and β = 0,433 for optimism. The interpretation of the results are metacognitive awareness contribute 15% and optimism contribute 19% toward academic resilience. The result happen because of optimism could emerge as an individual characteristic and spread through the environment. In the other hand, metacognitive awareness could only emerge from individual characteristics. The results show that optimism is the stronger predictor on the emergence of academic resilience on first year students in Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monichica Salsha Devina
"Meski pandemi masih berlangsung, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan. Pembelajaran daring tidak mudah dilakukan, terutama bagi para guru Sekolah Dasar (SD) kelas awal. Kesiapan pembelajaran daring dapat membantu mereka lebih maksimal melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran teacher efficacy dan resiliensi terhadap kesiapan pembelajaran daring. Partisipan merupakan guru SD kelas awal yang mengajarkan membaca secara daring (N = 155). Alat ukur yang digunakan adalah Readiness for Online Learning Questionnaire, Teacher’s Sense of Efficacy Scale, dan Connor-Davidson Resilience Scale. Data dianalisis menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamaan, terdapat peran signifikan teacher efficacy dan resiliensi terhadap kesiapan pembelajaran daring. Secara parsial, peran teacher efficacy lebih besar dibandingkan resiliensi. Analisis tambahan pada karakteristik demografis partisipan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesiapan pembelajaran daring yang signifikan antar guru dari jenis sekolah berbeda. Guru SD swasta lebih siap mengajar secara daring dibandingkan guru Madrasah Ibtidaiyah.

Though the pandemic is still there, learning activities must still go on. However, online learning is not easy to do, especially for early-grade elementary school teachers. Readiness for online learning can help them more optimally carry out education. This study aims to examine the role of teacher efficacy and resilience in online learning readiness. The participants were early-grade elementary school teachers who taught reading online (N = 155). The measuring tools used are the Readiness for Online Learning Questionnaire, Teacher's Sense of Efficacy Scale, and the Connor-Davidson Resilience Scale. Data were analyzed using multiple linear regression. The results show that simultaneously, there is a significant role of teacher efficacy and resilience on online learning readiness. Partially, the role of teacher efficacy is greater than resilience. Additional analysis of the participants' demographic characteristics showed significant differences in online learning readiness between teachers from different types of schools. Private elementary school teachers are more prepared to teach online than Madrasah Ibtidaiyah teachers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Erawati
"ABSTRAK
Waham merupakan masalah keperawatan yang menempati peringkat kelima di RSJ
Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan penanganan waham dengan terapi
metakognitifbelum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah
memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi metakognitifterhadap intensitas
waham dan kemampuan metakognitif pada klien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo
Magelang. Metode penelitian adalah ?Quasi experimental pre-post test with control
group? dengan intervensi terapi metakognitif. Pengambilan sampel secara purposive
sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner karakteristik responden,
intensitas waham dan kemampuan metakognitif.Terapi metakognitif dilakukan pada
kelompok intervensi dengan delapan kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif secara
bermakna(p value<α 0,05) pada kelompok intervensi. Penurunan intensitas waham
dan peningkatan kemampuan metakognitif pada klien yang mendapatkan terapi
metakognitif lebih besar secara bermakna (p value<α 0,05) dibandingkan dengan
yang tidak mendapatkan terapi metakognitif. Peningkatan kemampuan metakognitif
berhubungan secara bermakna (p value<α 0,05) dengan penurunan intensitas waham
pada kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif. Direkomendasikan untuk
menerapkan terapi metakognitif pada klien skizofrenia dengan waham di RSJ oleh
perawat yang mempunyai kompetensi.

ABSTRACT
Delusion ranked fifth in Mental Hospital Prof.Dr.SoeroyoMagelang and
metacognitive therapy never done to schizophrenia clients withdelusions in
Indonesia.The aim of this research was to describe comprehensive by the influence of
metacognitive therapy on delusion intensity and metacognitive ability. Design of this
research was using ?Quasi experimentalpreposttestwith control group by using
purposive sampling procedure. A sample consist of 26 respondents as intervention
group dan 26respondents as control group. Metacognitive therapy was administered
individually with eight sessions for intervention group and therapy as usual for
control group. The results of this research depictedthat the delusion intensity and
metacognitive abilities have improvedsignificantly (p value< 0,05) on intervention
group. Intensity delusion and metacognitive abilities for intervention group was
compared with control group showed the significant different (p value< 0,05). There
were correlations between intensity delusion and metacognitive ability (p value<
0,05). The recommendations of this research findings to conduit were to conduct
metacognitive therapy regulary for schizophrenic client with delusion, and ensureit is
practiced by a qualified nurse."
2013
T33300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suha Azka Sabila
"Perubahan metode pembelajaran saat pandemi COVID-19 memunculkan berbagai tantangan bagi mahasiswa, termasuk mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) yang tuntutan belajarnya berbeda dari mahasiswa pada umumnya. Hal ini dapat memicu terjadinya academic burnout, yaitu mahasiswa merasa kelelahan akibat tuntutan belajar, memiliki sikap sinis dan tidak peduli terhadap pembelajaran, serta merasa tidak kompeten sebagai mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor yang dapat melindungi mahasiswa dari academic burnout adalah trait emotional intelligence (EI), atau sekumpulan kecenderungan perilaku dan persepsi individu terhadap kemampuannya dalam mengenali, memproses, dan memanfaatkan informasi terkait emosi (Petrides et al., 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trait EI terhadap academic burnout mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia selama pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Dengan menggunakan alat ukur Maslach Burnout Inventory-Student Survey dan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form, hasil penelitian menunjukkan bahwa trait EI berperan secara signifikan dalam memprediksi academic burnout, (n=219; R2=.22, p<.05). Dengan kata lain, trait EI berkontribusi sebesar 22% terhadap academic burnout. Hasil ini mengindikasikan bahwa trait EI merupakan faktor penting dalam mencegah academic burnout sehingga trait EI dapat dipertimbangan dalam program prevensi dan intervensi academic burnout mahasiswa.

Changes in learning methods during the COVID-19 pandemic created various challenges for students, including Health Science Cluster (HSC) students whose academic demands are different from students in general. This could trigger academic burnout, which refers to feeling of exhaustion due to study demands, having a cynical and detached attitude toward one’s study, and feeling incompetent as a student. One of the factors that could protect students from academic burnout is trait emotional intelligence (EI), which refers to a constellation of behavioral dispositions and self-perceived abilities to recognize, process, and utilize emotion-ladden information (Petrides et al., 2004). Thus, this study aims to determine the role of trait EI on academic burnout in HSC students at public universities in Indonesia during online learning in the COVID-19 pandemic. Using the Maslach Burnout Inventory-Student Survey and Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form, the result showed that trait EI have a significant role in predicting academic burnout, (n=219; R2=.22, p<.05). In other words, trait EI accounted for 22% of academic burnout. This indicates that trait EI is an important factor in preventing academic burnout, therefore trait EI can be considered in academic burnout’s prevention and intervention program."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estin Yuliastuti
"Pandemi Covid-19 berdampak bagi mahasiswa keperawatan khususnya terkait aspek psikologis. Dampak psikologis tersebut memberikan tekanan psikologis tersendiri, tetapi juga dapat memberikan timbulnya perubahan yang positif. Perubahan tersebut adalah post-traumatic growth (PTG) dan resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentfiikasi pengaruh acceptance and commitment therapy (ACT) terhadap PTG dan resiliensi pada mahasiswa keperawatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pretest-posttest with control group. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 30responden pada kelompok intervensi dan 30 responden pada kelompok kontrol. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu mahasiswa aktif program sarjana reguler Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun pertama, nilai PTG <72 dan resiliensi <33, serta bersedia menjadi responden dalam penelitian. Data diambil sebelum dan setelah diberikan tindakan ACT dengan menggunakan kuesioner Post-Traumatic Growth Inventory dan Connor-Davidson Resilience Scale 10 serta dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan PTG dan resiliensi sebelum dan sesudah diberikan ACT dengan p-value 0,001 (p<0,05). Selain itu, terdapat perbedaan PTG dan resiliensi yang signifikan sesudah diberikan ACT antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,001 (p<0,05). ACT direkomendasikan sebagai terapi keperawatan spesialis untuk meningkatkan PTG dan resiliensi pada mahasiswa keperawatan di masa pandemi.

Covid-19 pandemic has had an impact on nursing students, especially related to psychological aspects. The psychological impacts provide psychological distress, but it can also provide positive changes. These changes are post-traumatic growth (PTG) and resilience. The purpose of this study was to identify the effect of acceptance and commitment therapy (ACT) towards PTG and resilience among nursing students during the Covid-19 pandemic. This study used a quasi-experimental pretest-posttest design with control group. Sampling in this study used a purposive sampling technique with a sample of 30 respondents in the intervention group and 30 respondents in the control group. The inclusion criteria in this study were active students of the regular undergraduate program of Nursing, Faculty of Health, Universitas Muhammdiyah Surakarta in the first year, PTG value <72 and resilience <33, and willing to be respondents in the study. Data were taken before and after being given ACT using Post-Traumatic Growth Inventory and Connor-Davidson Resilience Scale 10 questionnaires and univariate and bivariate analysis were performed. The results of this study indicated a change in PTG and resilience before and after being given ACT with p-value 0.001 (p<0.05). In addition, there was a significant difference in PTG and resilience after being given ACT between the intervention group and the control group with p-value 0.001 (p<0.05). ACT was recommended as a specialist nursing therapy to improve PTG and resilience among nursing students during pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Rursakinah
"Mahasiswa baru menghadapi banyak tantangan saat memasuki perguruan tinggi. Namun, tantangan yang dihadapi mahasiswa baru angkatan 2020 bertambah dengan adanya perkuliahan daring akibat pandemi COVID-19. Adapun pandemi COVID-19 merupakan peristiwa traumatis yang dapat meningkatkan traumatic event stress mahasiswa baru. Ditemukan adanya hubungan yang negatif antara kesiapan belajar daring dan optimisme dengan traumatic event stress. Kesiapan belajar dan optimisme menjadi penting untuk diteliti guna mengetahui besaran pengaruhnya terhadap tingkat stres mahasiswa baru. Penelitian ini merupakan penelitian regresi sederhana yang bertujuan untuk melihat besaran kontribusi kesiapan belajar daring dan optimisme terhadap traumatic event stress mahasiswa baru. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa baru yang berjumlah 327 orang (88 laki-laki dan 238 perempuan; rata-rata usia = 18,10). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa optimisme dan kesiapan belajar daring tidak signifikan dalam berkontribusi terhadap traumatic event stress (p>0,05, p=0,48, p=0,65, secara berurutan). Besaran kontribusi optimisme dan kesiapan daring terhadap traumatic event stress sangatlah minim (R2=0,02%, R2=0,01%, secara berurutan). Seluruh hipotesis dalam penelitian ini ditolak dan adapun diskusi serta saran mengenai hasil penelitian ini akan dijelaskan lebih lanjut

First year students face many challenges when entering university. However, the challenges faced by first year students of the 2020 are increased by online learning due to the COVID-19 pandemic. The COVID-19 pandemic is sugested as traumatic event that can increase students traumatic event stress. It was found that there was a negative relationship between readiness to online learning and optimism with level of traumatic event stress. Readiness to online learning and optimism are important to be researched in order to see the magnitude of their effect on students level of stress. This research is a simple regression research which aims to see the contribution of readiness to online learning and optimism on students level of traumatic event stress. The participants of this study were 327 of first year students (88 male and 238 female; mean age = 18.10). The results of the regression analysis showed that optimism and readiness to online learning were not significant in contributing on traumatic event stress levels (p> 0.05, p=0.48, p=0.65, respectively). The contribution of optimism and readiness to online learning on traumatic event stress levels is minimal (R2 = 0.02%, R2 = 0.01%, respectively). All hypotheses in this study are rejected and implications this study are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Diesa Maretha
"Pada masa pandemi COVID-19, berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dapat berdampak terhadap kesejahteraan keluarga, termasuk di dalamnya adalah kepuasan pernikahan (Prime, Wade, & Browne, 2020). Di Indonesia, terdapat peningkatan angka konsultasi mengenai permasalahan dalam hubungan keluarga yang diterima oleh Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (2020). Kontribusi kepuasan pernikahan terhadap resiliensi keluarga menjadi hal yang penting untuk diteliti karena keluarga merupakan gabungan dari subsistem dan fungsi yang saling memengaruhi satu sama lain (Korja et al., 2016). Penelitian ini melibatkan 120 ibu menikah yang memiliki anak pertama berusia toddler. Variabel resiliensi keluarga diukur dengan menggunakan Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan variabel kepuasan pernikahan diukur dengan ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS Scale). Hasil analisis menggunakan regresi linear sederhana menunjukkan adanya kontribusi positif yang signifikan dari kepuasan pernikahan terhadap resiliensi keluarga. Selain itu, hasil analisis menggunakan Pearson Correlation juga menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan resiliensi keluarga dan kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu ibu dan keluarga memahami pentingnya peran kepuasan pernikahan pada ibu dengan anak usia toddler terhadap resiliensi keluarga

During the COVID-19 pandemic, there are several changes and challenges in different aspects of life that could impact the family’s wellbeing, including marital satisfaction (Prime, Wade, & Browne, 2020). In Indonesia, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (2020) found an increase in the amount of consultation that was related to family problem. The contribution of marital satisfaction to family resilience becomes a very important topic as a family consists of subsystems and functions that are mutually influencing (Korja et al., 2016). This study involves 120 married mothers whose first children are of toddlers-age. Family resilience is measured using Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) and marital satisfaction is measured using ENRICH Marital Satisfaction Scale (EMS Scale). Simple linear regression analysis shows a positive and significant contribution of marital satisfaction on family resilience. In addition to that, Pearson Correlation analysis also shows a positive and significant correlation between family and family resilience as well as marital satisfaction. These findings hopefully could bring awareness to mothers and their families regarding the importance of mothers’ marital satisfaction on family resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Lisa Marsaulina
"Di masa pandemi ini, berbagai macam perubahan dan adaptasi dalam setiap aspek kehidupan memiliki dampak terhadap kesejahteran keluarga (Prime, Wade, & Browne, 2020). Dalam keadaan ini, resiliensi keluarga memiliki peran yang penting dalam membantu keluarga dalam melakukan adaptasi dan menghadapi situasi sulit (Walsh, 2016). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiliensi keluarga adalah mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi mindful parenting terhadap resiliensi keluarga pada ibu dengan anak usia toddler selama masa pandemi COVID-19. Sebanyak 120 ibu yang memiliki anak pertama berusia toddler dan berdomisili di Indonesia menjadi pastisipan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner mindful parenting dan resiliensi keluarga secara daring. Mindful parenting diukur melalui Interpersonal Mindful Parenting Scale dari Duncan, et al. (2009) sedangkan resiliensi keluarga diukur menggunkaan Walsh Family Resilience Questionnaire dari Walsh (2016). Data dalam penelitian ini dianalisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi mindful parenting yang signifikan terhadap resiliensi keluarga. Sebanyak 19,3% variasi skor resiliensi keluarga dapat dijelaskan oleh skor mindful parenting.

During this COVID-19 pandemic, various changes and adaptations that occur in every aspect of life have an impact on family’s wellbeing (Prime, Wade, & Browne, 2020). In this situation, family resilience has an important role in helping families to adapt and overcome adverse situations (Walsh, 2016). One of the factors that can increase family resilience is mindful parenting. The aim of this research is to examine the contribution of mindful parenting toward family resilience among Toddler’s Mothers during COVID-19 Pandemic. Total of 120 mothers who have first child aged toddler and live in Indonesia were completed all questionnaires of mindful parenting and family resilience by online. Mindful parenting was measured by Interpersonal Mindful Parenting Scale (IM-P) (Duncan et al., 2009) while family resilience was measured by Walsh Family Resilience Questionnaire (Walsh, 2016). Data were analyzed with simple linear regression analysis. Results show that there is a significant contribution of mindful parenting on family resilience, where 19,3 % of family resilience’s variation score can be explained by mindful parenting’s variation score."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agum Gumelar
"Resiliensi akademik menjadi hal yang sangat penting yang dimiliki oleh mahasiswa di tengah pandemi Covid-19. Dampak dari Covid-19 yang mengganggu segala aktivitas serta menghambat kegiatan mahasiswa yang dapat menyebabkan stres bagi mahasiswa. Resiliensi akademik dan optimisme menjadi hal yang membantu mahasiswa untuk bisa menjalani pendidikan di tengah pandemi saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan stres akibat pandemi dan optimisme dengan resiliensi akademik pada mahasiswa baru. Partisipan dari penelitian ini merupakan mahasiswa baru berjumlah 327 mahasiswa yang berasal dari Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dimana hasil dari penelitian r(327) = -0,145, p < 0,001 menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stres dengan resiliensi akademik pada mahasiswa baru. Hasil lainnya r(327) = 0,615, p < 0,001 membuktikan bahwa optimisme memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan resiliensi akademik pada mahasiswa baru.

Academic resilience is very important for students in the midst of the Covid-19 pandemic. The impact of Covid-19 which disrupts all activities and hinders student activities which can cause stress for students. Academic resilience and optimism are things that help students to be able to study in the midst of the current pandemic. The purpose of this study was to see the relationship between pandemic stress and optimism and academic resilience in freshmen. Participants of this study were 327 freshmen from the University of Indonesia. This study is a correlational study, where the results of the study r (327) = -0.145, p <0.001 indicate that there is a negative and significant relationship between stress and academic resilience in freshmen. Other results r (327) = 0.615, p <0.001 proved that optimism has a positive and significant relationship with academic resilience in freshmen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>