Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M FADLAN
"Penelitian ini mengkaji fenomena perawatan kulit wajah yang dilakukan oleh mahasiswa pria di Universitas Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan, wawancara mendalam, dan pengumpulan data sekunder. Temuan data yang ada pada penelitian ini menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan ambiguitas maskulin dan beauty standard dalam melakukan kebiasaan perawatan kulit wajah. Konstruksi maskulin dan beauty standard yang ada pada masyarakat sangat memengaruhi pria untuk menyikapi fenomena tersebut. Isu tersebut juga memperlihatkan adanya isu konseptual yang berkaitan dengan konstruksi gender di masyarakat.

This study examines the phenomenon of facial skin care carried out by male students at the University of Indonesia. The methods used in this study were observation, in-depth interviews, and secondary data collection. The findings of the data in this study show that men have a tendency to masculine ambiguity and beauty standards in carrying out facial skin care habits. The masculine construction and beauty standards that exist in society greatly influence men to respond to this phenomenon. This issue also shows that there are conceptual issues related to the gender construction in society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Syafira Gustia
"Produk skincare Korea kini mulai menarik perhatian dan diminati oleh konsumen global, termasuk Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan produk-produk yang beragam, rejimen skincare Korea juga kerap dikenal meliputi langkah-langkah dan produk yang cukup banyak. Menerapkan metode rejimen skincare Korea bukanlah suatu hal yang mudah, terutama bagi kalangan mahasiswa yang belum lama mulai merawat wajah dan belum memiliki penghasilan tetap. Adaptasi penggunaan skincare Korea dalam rutinitas perawatan kalangan mahasiswa membentuk ritual konsumen yang berbeda dibandingkan target konsumen di Korea. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ritual konsumen pengguna produk skincare Korea pada kalangan mahasiswa dengan menggunakan teori perilaku konsumen dan konsep ritual konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Perilaku ritual konsumen dijabarkan berdasarkan komponen-komponen ritual yang ada di dalamnya. Masing-masing konsumen diidentifikasi ke dalam empat tingkat ritualisasi berbeda. Hasil penelitian menunjukkan keunikan komponen-komponen ritual serta adanya keunikan karakteristik dan kategori konsumen berdasarkan tingkat ritualnya. Kedua dasar analisis tersebut juga menunjukkan karakteristik unik dari kalangan mahasiswa sebagai konsumen produk skincare Korea.

Korean skincare products is now garnering attention and interest among global consumers, including Indonesia. Not only do they introduce various types of product, Korean skincare routine is known to include plenty of steps and products. Applying them to our daily routine is not an easy task, especially for university students that haven't started taking care of their skin that long and not yet have a fixed income. Adapting Korean skincare into their own skincare routine develops a unique consumer ritual compared to the consumers in Korea. This study aims to analyze the consumer ritual on Korean skincare usage among university students using consumer behavior theory and consumer ritual concept. This research use qualitative approach and ethnographic method. Consumer ritual behavior are interpreted based on the ritual components in them. Each consumer is also identified by ritual degree. The research found several uniqueness within the ritual components, also unique characteristics and consumer category from each ritual degree. Both of that analysis also show the unique characteristics of university students as Korean skincare consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Anabel
"Tesis ini membahas mitos-mitos tentang kecantikan yang beredar di masyarakat kita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis linguistik dan semiotik. Penelitian terhadap mitos dilakukan dengan mengamati konotasi yang dibangun oleh pengiklan melalui rekayasa tanda-tanda verbal dan ikonis pada lima iklan media cetak produk perawatan kulit wajah wanita. Kelima iklan yang dijadikan korpus penelitian ini adalah iklan pelembap Ultima II Essentials, pelangsing wajah Clarins Shaping Facial Lift, pencerah kulit wajah SK-II Facial Treatment Essence, antipenuaan Clinique Repairware Laser Focus, dan pemulus kulit wajah Sampar Poreless Magic Peel. Dari hasil wawancara dengan pengiklan dan dari hasil diskusi kelompok terfokus dengan kelompok sasaran, diketahui adanya perbedaan dan persamaan konotasi di antara kedua belah pihak. Hasil penelitian menunjukkan mitos-mitos tentang kecantikan yang beredar di masyarakat kita.

This thesis discusses beauty myths that circulate in our society. This research is a qualitative research by means of linguistic and semiotic analyses. This research about myths is conducted by observing connotations built by the advertisers through verbal and iconic signs in five printed advertisements of facial skin care products for women. The five advertisements are Ultima II Essentials moisturizer, Clarins Shaping Facial Lift facial slimming product, SK-II Facial Treatment Essence skin lightening product, Clinique Repairware Laser Focus for anti aging, and Sampar Poreless Magic Peel for flawless skin. From interviews with the advertisers and the results of a focus group discussion with the prospects, it is known that there are differences and similarities in how both parties connote the signs. The results of this research show beauty myths that circulate in our society."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Pratiwi
"Instagram sebagai salah satu media sosial berbasis visual berkontribusi dalam membentuk konstruksi kecantikan di era digital melalui fitur filter yang ada pada Instagram story. Penelitian ini menganalisis penggunaan filter kecantikan yang digunakan pada Instagram story untuk melihat pengaruhnya dalam mengonstruksi kecantikan dan menjadi media pengawasan bagi perempuan di era digital. Berdasarkan hasil survei terhadap 125 responden, ditemukan dua filter terfavorit yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini. Filter kecantikan yang digemari adalah filter yang memberikan tampilan natural yang tidak terlalu memberikan kesan bahwa wajah telah difilter sehingga dipercaya sebagai wajah asli penggunanya. FGD dipilih untuk menggali lebih lanjut mengenai penggunaan filter oleh 10 orang peserta. Hasil analisis menunjukkan bahwa filter dapat membuat kulit terlihat lebih halus, cerah, dan bening seperti tanpa cela. Penggunaan filter menunjukkan bahwa filter kecantikan dianggap sangat membantu menambah rasa percaya diri karena filter membuat tampilan wajah penggunanya menjadi lebih baik. Perasaan lebih baik ini didasarkan pada objektifikasi diri yang menilai tampilan diri maupun orang lain untuk saling membandingkan. Dapat disimpulkan bahwa filter memberikan efek pengawasan bagi penggunanya yang mendisiplinkan tampilan perempuan di media sosial.

Instagram as one of the visual social media contributes in shaping the construction of beauty in the digital era through its features, filter in Instagram story. This study analyzes the use of beauty filters used in Instagram story to see their influence in constructing beauty and being a surveillance media for women in the digital era. Based on the results of a survey of 125 respondents, it was found that the two most favorite filters that become the main data sources in this study. The favorite beauty filter is a filter that gives a natural look that doesn't give the impression that the face has been filtered so that it is believed to be the user's real face. The FGD was chosen to explore more about the use of filters by 10 participants. The results of the analysis show that the filter can make the skin look smoother, brighter, clearer, and flawless. The use of filters shows that beauty filters are considered very helpful in increasing self-confidence because filters make the user's face look better. This feeling of being better is based on a self objectification that jugdes the appearance of oneself and others to compare with each other. It could be concluded that the filter provides a surveillance effect for its users who discipline the appearance of women on social media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Kristanto
"Studi ini bertujuan untuk mensegmentasikan pasar men's grooming yang sedang bertumbuh di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan benefit segmentation, peneliti mengeksplorasi dan menyusun variabel-variabel yang diperlukan dalam analisis. Segmentasi didasarkan pada variabel-variabel berikut ini: manfaat fungsional, harga/value for money, manfaat sosial, dan manfaat emosional, sebagaimana hasil analisis factor eksploratori. Setelah melewati prosedur clustering, tiga segmen berdasarkan variabel manfaat dihasilkan: Value Seekers, Image-Conscious, dan Treatment Seekers. Akhirnya, peneliti memberikan implikasi manajerial bagi pemasar yang ingin meraih setiap segmen tersebut.

This study seeks to segment the growing men’s grooming market in Indonesia. Using the benefit segmentation approach, the researcher explored and formulated the variables required in the analysis. The segmentation was done based on the following variables: functional benefits, price/value for money, social benefits, and emotional benefits, as suggested through exploratory factor analysis. After undergoing a clustering procedure, three benefit segments were generated: the Value Seekers, the Image-Conscious, and the Treatment Seekers. Finally, the researcher presented managerial implications for marketers wishing to aim each of these segments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Nurul Izzah
"Menyebarnya konten beauty trends pada media sosial menyebabkan terbentuknya standar kecantikan baru yang dapat membahayakan kesehatan mereka yang mengikuti tren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana perempuan memandang beauty trends dan beauty standards. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis bagaimana konten beauty trends di media sosial dapat memengaruhi kesehatan penggunanya, baik secara fisik maupun mental. Eyelash extension, fillers, dan cat rambut digunakan sebagai contoh beauty trends pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Wawancara mendalam dilakukan kepada tiga perempuan terpilih yang memiliki ketertarikan di bidang kecantikan dan aktif di media sosial. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 7 Mei 2021. Teori Manajemen Makna Terkoordinasi dan Teori Media Ekologi digunakan sebagai acuan untuk menganalisis pendapat partisipan mengenai beauty standards dan pengalaman pribadi mereka dalam mencoba beauty trends yang ada di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan berpendapat beauty standards merupakan tolak ukur kecantikan yang dibentuk oleh masyarakat. Mereka juga percaya bahwa beauty standards dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental pengikutnya. Setelah mencoba salah satu beauty trend, mereka merasakan dampak rambut menjadi lebih kering. Selain itu, mereka juga merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka.

The spreading of beauty trend content on social media that create new beauty standards can cause harm to its consumer. This study aimed to investigate how women see beauty trends and beauty standards. In addition, this study also analyzes how beauty trends content on social media can affect the health of its users, both physically and mentally. This study uses eyelash extensions, fillers, and hair dye as examples of beauty trends. This study uses qualitative research methods. The author conducted the interviews between the 4th and 7th of May 2021. Communication Management of Meaning Theory (CMM) and Media Ecology Theory are used to analyze the participants’ opinions regarding beauty standards and their personal experiences in trying out beauty trends that exist in Indonesia. This study shows that the participants think of beauty standards as a beauty benchmark created by society. They also believe that beauty standards can affect the physical and mental health of one who follows the trends. After trying out one of the beauty trends, they feel their hair is drier. Besides that, they also feel less confident with their appearance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Rahma Ambarwati
"Kehalalan dan ke-toyyib-an produk, termasuk produk perawatan kulit (skincare), menjadi perhatian utama bagi masyarakat Muslim di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pasar produk perawatan kulit di Indonesia penuh dengan persaingan, termasuk dari merek lokal yang semakin diminati. Sebagai pemain baru yang tengah meraih popularitas dalam pasar produk perawatan kulit halal Indonesia, merek Somethinc perlu menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi sikap konsumennya, untuk memahami niat pembelian kembali yang merupakan komponen loyalitas terhadap merek Somethinc. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi sikap dan niat pembelian kembali pada konsumen perempuan Muslim di Indonesia yang menggunakan skincare halal dari Somethinc. Menggunakan kerangka Stimulus-Organism-Response (SOR) Theory, penelitian ini mengadopsi metode kuantitatif dengan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui SmartPLS. Data primer diperoleh melalui kuesioner daring dengan non-probability dan judgemental sampling, melibatkan 950 responden konsumen Muslim perempuan di Indonesia yang membeli produk Somethinc setidaknya sekali dalam 6 bulan terakhir. Hasil menunjukkan bahwa kepercayaan, kualitas produk, dan keyakinan agama berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen. Sikap tersebut, pada gilirannya, memengaruhi niat pembelian kembali skincare halal Somethinc. Hasil ini diharapkan memberikan wawasan bagi manajemen Somethinc dan mendukung pengembangan strategi pemasaran skincare halal mereka.

The halalness and thayyibbness of products, including skincare, are major concerns for the Muslim community in Indonesia, the country with the largest Muslim population globally. In recent years, the skincare product market in Indonesia has become highly competitive, including the increasing popularity of local brands. As a newcomer gaining popularity in the halal skincare product market in Indonesia, the brand Somethinc needs to investigate the factors influencing consumer attitudes to understand the intention of repurchasing, a crucial component of loyalty to the Somethinc brand. This research aims to explore the factors affecting attitudes and repurchase intentions among Muslim women consumers in Indonesia who use halal skincare from Somethinc. Utilizing the Stimulus-Organism-Response (SOR) Theory framework, the study adopts a quantitative method with Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) through SmartPLS. Primary data is collected through online questionnaires using non-probability and judgmental sampling, involving 950 female Muslim consumers in Indonesia who have purchased Somethinc products at least once in the last 6 months. The results indicate that trust, product quality, and religious beliefs significantly influence consumer attitudes. These attitudes, in turn, impact the repurchase intention of Somethinc's halal skincare products. The findings are expected to provide insights for Somethinc's management and support the development of their halal skincare marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Christabel Fidelia Tionauli
"Berdasarkan data SDKI 2017, persentase remaja laki-laki empat kali lebih besar untuk melakukan hubungan seks pranikah dibandingkan dengan remaja perempuan (2%). skripsi ini meneliti prevalensi dan faktor mental distress yang berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah diantara 4009 remaja sekolah laki-laki menggunakan Global School-based Health Survey (GSHS) Indonesia tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah pelajar laki-laki umur 11 – 18 tahun yang terdapat pada data sekunder GSHS 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan 6,3% pelajar laki-laki pernah berhubungan seks dan terjadinya penetrasi (masuknya alat kelamin pria dalam alat kelamin wanita). Keinginan bunuh diri dan perundungan merupakan faktor risiko yang signifikan untuk perilaku seksual pranikah, sedangkan jumlah teman dekat merupakan faktor protekif yang signifikan untuk perilaku seksual pranikah pada pelajar laki-laki.

Based on the 2017 IDHS data, the percentage of male adolescents is four times more likely to have premarital sex compared to female adolescents (2%). This study examined the prevalence and factors of mental distress that influence premarital sex behavior among 4009 school-going male adolescents using the 2015 Indonesia Global School-based Health Survey (GSHS). The design of this study used quantitative methods with cross-sectional studies. The sample of this study was male students aged 11-18 years who were included in the 2015 GSHS secondary data. The results showed that 6.3% of male students had ever had sex and penetration occurred (the insertion of the male genitalia into the female genitalia). Suicidal ideation and being bullied were significant risk factors for premarital sex behavior. Meanwhile, the number of close friends was a significant protective factor for premarital sex behavior among male students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistami Prihandini
"Membaca wacana di media, saat ini jilbab dihadirkan sebagai tren berbusana semata. Untuk itu, penelitian ini hendak melihat bagaimana jilbab direpresentasikan pada media baru yang berideologi Islam, yaitu situs MyQuran. Dengan menggunakan paradigma konstruksionis dan teknik analisis framing, penelitian ini mencoba mengkaji teks yang terdapat pada situs MyQuran. Hasilnya, ternyata situs ini mencoba merekonstruksi kembali makna jilbab. Jilbab pada situs ini, dilihat sebagai bagian dari ajaran Islam yang harus ditaati dengan segala ketentuannya. Namun demikian, rekonstruksi tersebut tetap tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi isi media.

Nowadays, discourse in media stated that veil attended as trend dress. This research will see how veil represented at new media which have Islam as its ideology, that is MyQuran site. Contructionist paradigm and framing technique analysis, were used to analyze the text that found in the site. Its result describes that MyQuran site try to reconstruct the meaning of veil. This site sees a veil as a part of Islam?s teaching which must adhere with all its rules. However, the reconstruct not free of other factors that give influence to the media?s content."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Karim
"ABSTRAK
Maskulinitas telah dikonstruksikan oleh media, seperti pada iklan, sehingga pria yang ldquo;refined and sophisticated rdquo; dianggap sebagai fitur maskulinitas yang paling populer di berbagai belahan dunia. Artikel ini meneliti dinamika konstruksi maskulinitas pada ajang Mister World yang merupakan ajang internasional dua tahunan bagi kaum priayang mencetak aktor populer dan model baik untuk film dan iklan. Artikel ini merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Yue, Hong, dan Ping 2013 mengenai definisi fitur maskulin, dan analisis ini berfokus pada daftar pemenang Mister World dan metode penjurian di tahun 1996, 2007, 2010, 2014, dan 2016. Penelitian ini mengungkap bahwa Mister World tidak dipengaruhi oleh konstruksi maskulinitas berdasarkan hasil penelitian oleh Yue dkk. 2013 yang menyatakan bahwa ldquo;refined and sophisticated rdquo; bukanlah fitur maskulin yang paling populer pada ajang tersebut. Artikel ini juga membuktikan bahwa tidak terdapat isu rasisme pada ajang Mister World

ABSTRACT
Masculinity has been constructed by the media, such as advertising, so that ldquo refined and sophisticated rdquo men are considered as the most popular feature of masculinity in many parts of the world. This article examines the dynamic construction of masculinity in Mister World pageants as a biennial international male beauty pageant which generates popular actors and models for movies and advertisements. This article refers to research findings of Yue, Hong, and Ping 2013 about the definition of masculine features, and the analysis focuses on Mister World rsquo s list of winners and judging method in 1996, 2007, 2010, 2014 and 2016. The research findings reveal that Mister World is not affected by the construction of masculinity according to the finding by Yue et al. 2013 as ldquo refined and sophisticated rdquo are not the most popular masculine features of men in the pageant. This article also reveals that there is no racism issue in Mister World pageant. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>