Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manumba, Ruliyani
"Masalah psikososial akibat covid-19 dapat mengancam anak-anak yang berkontribusi pada gangguan jiwa di masa dewasa. Masalah psikososial pada anak akibat pandemi dapat berupa ketakutan, kesulitan, kecemasan, obsessive compulsive disorder, perubahan suasana hati, depresi, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Perkembangan berkarya pada anak usia sekolah akan menunjang anak dalam berespons terhadap kondisinya. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui penerapan terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga dalam meningkatkan tugas perkembangan berkarya dan mencegah masalah psikososial akibat pandemi Covid-19 pada anak usia sekolah di RW 04 Kelurahan Tanah Sareal Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah case series dengan menerapkan terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga pada 19 anak usia sekolah. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah dan mencegah risiko masalah psikososial akibat pandemic covid-19. Intervensi ini direkomendasikan untuk meningkatkan perkembangan dan mencegah masalah psikososial akibat pandemic covid-19 pada anak usia sekolah.

Psychosocial problems due to COVID-19 can threaten children which contribute to mental disorders in adulthood. Psychosocial problems in children due to the pandemic can be in the form of fear, difficulty, anxiety, obsessive-compulsive disorder, mood swings, depression, even thoughts of suicide. Industry development in school-age children will support children in responding to their conditions. The purpose of this scientific paper was to find out the application of therapeutic group therapy and family psychoeducation in achieving industry development tasks and preventing psychosocial problems due to the Covid-19 pandemic in school-age children in RW 04 Tanah Sareal Village, Tanah Sareal District, Bogor City. The method used was a case series by applying therapeutic group therapy and family psychoeducation to 19 school-age children. The results indicated that therapeutic group therapy and family psychoeducation can improve the tasks and developmental aspects of school-age children and prevent the risk of psychosocial problems due to the COVID-19 pandemic. This intervention was recommended to improve development and prevent psychosocial problems due to the COVID-19 pandemic in school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yefta Primasari
"Tugas perkembangan anak usia sekolah berlangsung selama anak berada di tahapan usia 6-12 tahun, pada usia ini anak memasuki tahapan tugas perkembangan psikososial Industry versus inferiority. Anak usia sekolah yang menjadi korban Bullying berdampak pada terganggunya tugas perkembangan psikososial anak. Intervensi yang digunakan adalah Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah dan Psikoedukasi Keluarga. Aplikasi TKT anak usia sekolah dan Psikoedukasi Keluarga dapat membantu meningkatkan dan mengoptimalkan tugas perkembangan psikososial anak usia sekolah korban Bullying. Analisa dilakukan pada 30 klien anak usia sekolah korban Bullying. Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tugas perkembangan psikososial anak usia sekolah korban Bullying. Saran dari Karya Ilmiah Akhir ini adalah penerapan terapi kelompok terapeutik (TKT) anak usia sekolah dengan ditambah dengan intervensi lain untuk meningkatkan kemampuan asertif pada perilaku Bullying baik untuk korban Bullying dan pelaku Bullying.

The developmental tasks of school-age children take place during the age stage of 6-12 years, at this age children enter the stage of the psychosocial developmental task of Industry versus inferiority. School-age children who are victims of Bullying have an impact on the disruption of children's psychosocial developmental tasks. The interventions used are Therapeutic Group Therapy for school-age children and Family Psychoeducation. The application of TKT for school-age children and Family Psychoeducation can help improve and optimize the psychosocial developmental tasks of school-age children who are victims of Bullying. Analysis was conducted on 30 school-age child clients who were victims of Bullying. The results of the analysis show that there is an increase in the psychosocial developmental tasks of school-age children who are victims of Bullying. The suggestion of this Final Scientific Work is the application of therapeutic group therapy (TKT) for school- age children coupled with other interventions to improve assertive skills in Bullying behavior for both Bullying victims and Bullying perpetrators."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Anak usia sekolah merupakan tahapan perkembangan psikososial yang berada pada tahap Industry vs Inferiority. Analisa yang dilakukan sesuai dengan pendekatan teori Eric Ericson yaitu berkaitan dengan aspek perkembangan dan tugas perkembangan psikososial di tahapan Industry. Hasil dari pemberian terapi pada karya ilmiah ini adalah adnya perubahan aspek perkembangan, tugas perkembangan dan kecerdasan emosional pada anak usia sekolah. Rekomendasi untuk karya ilmiah berikutnya adalah melakukan analisa dengan kombinasi pendekatan teori psikoanalisa Sigmun Freud dan menganalisa peran kader dalam pendidikan kesehatan di kelompok sehat serta faktor-faktor yang memicu tumbuh kembang anak usia sekolah.

School-aged children are a stage of psychosocial development that is at the stage of industry and inferiority. The method used is the series of cases. The analysis was carried out in accordance with Eric Ericson’s theoretical approach, which is related to developmental aspects and psychosocial development tasks at the industrial stage. The results of therapy in this scientific work are changes in the aspects of development, developmental tasks and emotional intelligence in school-aged children. The recommendation for the next scientific work is to carry out an analysis using a combination of the psychoanalytic theory of Sigmund Freud and to analyze the role of executives in health education in healthy groups and the factors that trigger the growth and development of the school- age children
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmah
"Perubahan-perubahan pada aspek perkembangan usia remaja dapat memicu terjadinya stres dan mengarah pada perilaku berisiko seperti merokok, minum minuman keras, dan penyalahgunaan NAPZA. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy merupakan tindakan spesialis keperawatan jiwa yang diharapkan mampu meningkatkan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah untuk mencegah penggunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy terhadap aspek perkembangan, kemampuan penyelesaian masalah, dan penggunaan NAPZA dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di SMK. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Sebanyak 125 remaja dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dan kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan systematic random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy lebih tinggi secara bermakna (p value < 0,05) dibandingkan remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik; penggunaan NAPZA pada remaja setelah mendapat terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 2 orang pada kategori rendah; penggunaan NAPZA pada semua remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dapat bertahan pada kategori bersih dari NAPZA, sedangkan pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 4 orang pada kategori rendah. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di sekolah menengah kejuruan.

Changes in the developmental aspects of adolescence can trigger stress and lead to risky behaviors such as smoking, drinking alcohol, and drug abuse. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are the intervention of psychiatric nursing specialists which are expected to be able to improve developmental aspects and problem-solving abilities to prevent drug use. This study aimed to determine the effect of therapeutic group therapy and problemsolving therapy on aspects of development, problem-solving ability, and the use of drugs in preventing drug abuse in adolescents in vocational high schools. The research design was used a quasi-experimental pre-post test with the control group. 125 adolescents were divided into 2 groups, one group received therapeutic group therapy and problem-solving therapy and the others received therapeutic group therapy. Sampling technique used purposive sampling and systematic random sampling.
The results showed significantly increased in the developmental aspects and the ability to solve problems after receiving therapeutic group therapy but still not optimal (p-value <0.05); the developmental aspects and the ability to solve problems increase significantly after getting therapeutic group therapy and problem-solving therapy but still not optimal (p-value <0.05); there was significantly increase in developmental aspects and the ability to solve problems in adolescents who received therapeutic group therapy and problemsolving therapy was higher (p-value <0.05) than adolescents who only received therapeutic group therapy; drug use in adolescents found there were 2 people in the low category after receiving therapeutic group therapy; drugs use in all adolescents who get therapeutic group therapy and problem solving therapy can survive in the "none" category of drugs, whereas in adolescents who get therapeutic group therapy found there was 4 people in low category. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are recommended as a drug use prevention for adolescents in vocational high schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fajar Amalia
"Tingginya penggunakan smartphone pada anak usia sekolah berisiko menimbulkan terjadinya adiksi .Keterampilan sosial dan efikasi diri merupakan faktor yang berperan penting dalam pencegahan adiksi smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT) terhadap
keterampilan sosial dan efikasi diri anak usia sekolah dalam mencegah adiksi smartphone. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 69 anak yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 berjumlah 34 anak dan diberikan pendidikan kesehatan dan TKT anak usia sekolah, sedangkan kelompok intervensi 2 berjumlah 35 anak diberikan pendidikan kesehatan. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan uji dependent t-test, independent t-test, dan repeated Anova untuk data yang berdistribusi normal. Data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji Wilcoxon, uji Friedman, Mann-whitney test, dan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan efikasi diri serta penurunan adiksi smartphone yang lebih besar dan secara bermakna pada kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan dan TKT anak usia sekolah (p value < 0,05). Sementara pada aspek keterampilan sosial, terdapat peningkatan yang lebih tinggi pada kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan sekolah, keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler, adanya defisit keterampilan sosial, atau faktor lainnya. Pendidikan kesehatan yang dikombinasikan dengan TKT direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial dan efikasi diri anak usia sekolah agar tidak mengalami adiksi
smartphone.

The high use of smartphones in school-aged children can involve addiction. Social skills and self-efficacy are important factors in opposing smartphone addiction. This study discusses health education and therapeutic group therapy on social skills and self-efficacy of school-age children in the prevention of smartphone addiction. This study used a quasi experimental pre-post test design with a control group. Sampling used a purposive sampling technique with 69 respondents who were divided into 2 groups. The intervention group 1 released 34 children and was given health education and therapeutic group therapy children, while the intervention group 2 released 35 children were given health education. Univariate analysis uses frequency distribution and central tendency. Bivariate analysis used dependent t-tests, independent t-tests, and repeated Anova for normally distributed data. Data that were not normally distributed used the Wilcoxon test, Friedman test, Mann-whitney test, and Spearman rank test. The results showed an increase in efficiency and a reduction in smartphone prices that were bigger and better in the group that received health education and therapeutic group therapy (p value <0.05). While in the aspect of social skills, there are some that are higher in the group that receives health education, this can be used by several factors such as school environtment, participation in extracurricular activities, social intelligence balance, or other factors. Health education combined with therapeutic group therapy is recommended as an effective nursing intervention to improve social skills and self-efficacy of school-age children so as not to increase smartphone addiction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lestari Khoirunnisa
"Anak-anak dapat mengalami beberapa masalah kesehatan mentalemosional yang dapat mengarah pada gangguan jiwa. Kondisi sehat jiwa dapat tercapai jika melalui tahap pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Masa prasekolah merupakan masa kritis yang terjadi pada anak-anak sehingga memerlukan stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan laporan kasus ini memaparkan tentang penerapan terapi kelompok terapeutik pada anak usia prasekolah terhadap perkembangan inisiatif di RW 04 Kelurahan Ciparigi Bogor Utara. Laporan kasus ini menggunakan pendekatan model community as partner dalam manajemen CMHN Community Mental Health Nursing.
Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan menerapkan terapi kelompok terapeutik anak usia prasekolah pada empat kelompok untuk melihat hasil perubahan kemampuan klien yaitu anak prasekolah, keluarga, dan kader kesehatan jiwa KKJ.
Hasil yang didapatkan menunjukkan peningkatan kemampuan dan perkembangan inisiatif anak usia prasekolah dan kemampuan ibu, serta kemampuan kader kesehaan jiwa KKJ dalam melakukan stimulasi perkembangan anak prasekolah. Terapi kelompok terapeutik prasekolah direkomendasikan untuk dilakukan sebagai bentuk pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di posyandu dengan melibatkan keluarga dan kader kesehatan di masyarakat guna mengoptimalkan perkembangan inisiatif anak.

Children may experience some emotional and mental health problems that can lead to mental disorders. The healthy mental condition can be achieved if through the stage of growth and optimal development. Preschool is a critical period for children to require stimulation to help their growth and development. The purpose of this case report is to get a picture of the effectiveness of therapeutic therapy in preschoolers in RW 04 Ciparigi Village, North Bogor. This case study uses a community based partnership approach in CMHN management Community Mental Health Nursing.
Used case study method that implemented into four groups of preschool for rehearse changing of development psychosocial skill in preschool, family, and mental health worker.
The results of a case study show improvement of ability and development of preschool child 39 s initiative and mother 39 s ability and social worker's ability in developing stimulation. Preschool therapeutic group therapy is recommended to be performed on health service arrangements in the community as a form of mental health nursing service in preschool children and families by involving a social worker in the community in order to optimize the development of child initiatives."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Raka Pratama
"PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.

PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
"ABSTRAK
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas masih berorientasi pada gangguan jiwa belum menyentuh upaya promotif untuk kelompok yang sehat terutama anak dalam tahap perkembangan, disamping itu orang tua belum mengetahui kebutuhan perkembangan anak usia kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh Terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak di kelurahan Bubulak Bogor. Desain penelitian adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Sampel adalah cluster random sampling dengan sampel sebanyak 108 keluarga. Terapi kelompok terapeutik merupakan bentuk terapi keperawatan jiwa yang membantu mencegah masalah kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok dan meningkatkan kualitas antar anggota kelompok untuk mengatasi masalah kesehatan. Terapi kelompok terapeutik dilakukan pada kelompok intervensi dengan enam sesi pertemuan dimana masing-masing sesi mendiskusikan tentang bagaimana memberikan stimulasi dari aspek motorik, kognitif, emosi, psikososial dan diskusi pengalaman memberikan stimulasi perkembangan pada anaknya. Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak diukur dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi diri, kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor secara bermakna (p-value<0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi secara bermakna pada keluarga yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Penelitian ini menjelaskan pengaruh pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi keluarga yang mempunyai anak pada tahap tumbuh kembang.

ABSTRACT
Comunity mental health service with public health care still oriented to mental illness, but hasn’t promoted yet for the health group child in growth and development, beside that the parent didn’t know about knowledge child with growth and development. Therapeutic Group Therapy is one of the nursing mental therapy to help the member prevent from health problem, educate and develop of potention and increase ability group of member to solve the health problem. Theme of this research is influence of therapeutic group therapy to family in take early stimulation for toddler in district of Bubulak, Bogor. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence therapeutic group therapy to family ability in take early stimulation for toddler. Design of this research was using “Quasi experimental design with pre post test approach on intervention and control group. A sample consist of 108 responden was chosen by using cluster random sampling. Therapeutic group therapy has been done at intervention group with 6 session to discuss, sharing with member, sharing about how to give early child stimulation in motoric, cognitive, emotion and psikosocial aspect. The cognitive and psychomotor ability family to give early child stimulation are valued by using cognitive instrumen and self evaluation for psychomotor instrumen, and then the results of quetioners analyzed by using statistic method. Results of this research showed significant increase of cognitive abilty and psychomotor ability in take early child stimulation with p value < 0,05 indicated the existence of meaning difference on family abilty in take early child stimulation before and after therapeutic group therapy. This research showed significant comparation of cognitif ability and psychomotor ability in give early stimulation between group with therapeutic group therapy and neither p value < 0,05. This research explain about influence of therapeutic group therapy increase family abilty in take early child stimulation. It recommended to do regulary of therapeutic group therapy in the community based as community mental health for familiy who have child with growth and development stage.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Hidayati
"ABSTRAK
Ketidakberdayaan merupakan salah satu masalah kesehatan psikososial yang sering dialami oleh masyarakat perkotaan. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien dengan Chronic Kidney Disease CKD . Penulis melakukan asuhan keperawatan psikososial selama 5 hari kepada klien yang mengalami ketidakberdayaan. CKD menimbulkan berbagai permasalahan yang turut menjadi salah satu penyebab ketidakberdayaan. Intervensi yang diberikan berupa rangkaian strategi pelaksanaan tindakan keperawatan psikososial ketidakberdayaan. Evaluasi hasil implementasi keperawatan psikososial ketidakberdayaan perlu dikembangkan dan diimplementasikan di ruang perawatan umum. Kata kunci :Chronic Kidney Disease CKD , Ketidakberdayaan, masyarakat perkotaanKetidakberdayaan merupakan salah satu masalah kesehatan psikososial yang sering dialami oleh masyarakat perkotaan. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien dengan Chronic Kidney Disease CKD . Penulis melakukan asuhan keperawatan psikososial selama 5 hari kepada klien yang mengalami ketidakberdayaan. CKD menimbulkan berbagai permasalahan yang turut menjadi salah satu penyebab ketidakberdayaan. Intervensi yang diberikan berupa rangkaian strategi pelaksanaan tindakan keperawatan psikososial ketidakberdayaan. Evaluasi hasil implementasi keperawatan psikososial ketidakberdayaan perlu dikembangkan dan diimplementasikan di ruang perawatan umum. Kata kunci :Chronic Kidney Disease CKD , Ketidakberdayaan, masyarakat perkotaan

ABSTRACT
Powerlessness is a form of psychosocial health problem which is experienced more by those living in urban societies. This paper intends to provide an describe of nursing care to powerlessness issues on a client with Chronic Kidney Disease CKD . The author conducted psychosocial nursing care for a period of five days to a client experiencing moderate powerlessness. CKD raised various problems, which in turn became a cause of the ensuing powerlessness issues. Intervention provided was in the form of series nursing care strategies related to the powerlessness. Evaluation of the implementation results demonstrated that signs of powerlessness on client decreased. Psychosocial nursing care intervention of powerlessness need to be developed and implemented at patient general care wards. Keywords Chronic kidney disease , Powerlessness, urban community"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Firmansyah
"Penelitian ini untuk mendapatkan perbedaan program Therapeutic Community (TC) dan terapi rumatan metadon terhadap kualitas hidup pada individu dengan ketergantungan opioid yang mendapatkan TC dan terapi rumatan metadon. Penelitian merupakan studi komparatif dengan menggunakan consecutive sampling dan menggunakan desain penelitian potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian didapatkan program Therapeutic Community pada individu dengan ketergantungan opioid mempunyai nilai rerata WHOQOL yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan program metadon pada semua domain yang dinilai yaitu domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan namun hanya domain fisik saja yang terbukti berbeda bermakna secara statistik. Perlu adanya penelitian untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>