Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Choir
"Dukungan sosial sangat dibutuhkan ibu untuk meningkatkan energi positif untuk menghilangkan depresi paska persalinan. Ibu yang mengalami depresi akan sulit memberikan bonding attachment kepada bayinya, sehingga ikatan antara ibu kepada bayi tidak diberikan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan bonding attachment pada ibu postpartum. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dengan teknik Convenience sampling jumlah sampel 108. Alat pengumpulan data menggunaka kuesioner dengan 43 item. Hasil penelitian ini didapatkan ibu dengan dukungan sosial rendah yang ikatan kurang 5.6%, dukungan sosial cukup dengan ikatan baik 9.3%, dukungan sosial tinggi dengan ikatan baik 71.3%. Hasil ini menunjukan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan bonding attachment pada ibu postpartum (p= 0.001 < α= 0.05). Dukungan yang memiliki efek positif akan membentuk ikatan yang sehat. Dukungan sosial menjadi komponen penting bagi kesejahteraan fisik dan emosional ibu dan bayi baru lahir. Ibu yang mendapatkan kesejahteraan emosional maka ibu dengan nyaman membangun ikatan dengan bayinya.

Social support is needed for mothers to increase positive energy to eliminate postpartum depression. Mothers who are depressed find it difficult to attach to their babies, so the mother-baby bond is not optimal. This study aims to determine the relationship between social support and bonding in postpartum mothers. The research method used was a cross-sectional approach. The research sample with convenience sampling technique the number of samples was 108. Data collection tools used a questionnaire with 43 items.  The results of this study obtained mothers with low social support with less attachment 5.6%, sufficient social support with good attachment 9.3%, high social support with good attachment 71.3%. These results show that there is a relationship between social support and attachment in postpartum mothers (p = 0.001 < α = 0.05). Support that has a positive effect will form a healthy attachment. Social support is an important component of the physical and emotional well-being of mothers and newborns. Mothers who are emotionally well are able to bond well with their babies. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Wulandari
"Kualitas hidup ibu yang baik pada periode postpartum merupakan solusi yang penting terhadap kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi hubungan breastfeeding self-efficacy dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup ibu postpartum. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 101 ibu postpartum 0-42 hari yang dipilih secara kuota. Kualitas hidup ibu postpartum diukur menggunakan instrument Postpartum Quality of Life Questionnaire.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara breastfeeding self-efficacy dengan kualitas hidup ibu postpartum. Namun terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup ibu postpartum p value 0,002,OR = 3,89,CI=95 . Edukasi dan konseling yang melibatkan keluarga pada ibu postpartum dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup ibu postpartum.

High maternal quality of life in the postpartum period is an important solution to maternal and child health. This study aimed to identify breastfeeding self efficacy and family support with the quality of life of postpartum mothers. The design of this study was analytic correlation with cross sectional approach, involving 101 postpartum mothers 0 42 days, selected by quota technique. The quality of life of postpartum mothers was measured using the Postpartum Quality of Life Questionnaire instrument. The results showed no correlation between breastfeeding self efficacy and quality of life of postpartum mothers. However there was a significant correlation between family support and quality of life of postpartum mother p value 0,002, OR 3,89, CI 95 . This study recommended to provide education and counselling involving families in women during postpartum period."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Nurbaeti
"Fenomena depresi postpartum merupakan masalah kesehatan wanita dan cenderung terus meningkat. Di Amerika Serikat tahun 1960 prevalensi depresi postpartum tercatat hanya 3% - 6% kemudian meningkat menjadi 20% tahun 1980 dan tahun 1990 sekitar 26%. Penelitian Wratsangka (1996) di RS Hasan Sadikin Bandung mencatat 33% ibu postpartum mengalami depresi postpartum. Depresi postpartum dapat menimbulkan akibat negatif baik bagi ibu, pasangan maupun anaknya. Bila tidak segera diatasi depresi postpartum dapat mengakibatkan depresi berat, masalah perkawinan, bahkan bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya hubungan antara karakteristik ibu, kondisi bayi baru lahir, dukungan sosial dan kepuasan perkawinan dengan depresi postpartum.
Desain penelitian adalah deskriftif analitik bersifat cross-sectional. Pengunpulan data menggunakan kuesioner, jumlah data sampel daiam penelitian 128. Uji statistik menggunakan Chi-kuadrat dengan a 0,05. Hasil penelitian melaporkan karakteristik ibu yang berhubungan dengan depresi postpartum adalah jenis persalinan (p=0,028, OR 2,813), sedang variabel umur, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, metoda pemberian susu, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, dan komplikasi postpartum tidak terbukti berhubungan secara bermakna. Kondisi bayi baru lahir meliputi berat lahir, nilai Apgar menit pertama, nilai Apgar menit ketima, dan gestasi tidak berhubungan secara signifikan dengan depresi postpartum. Dukungan sosial berhubungan secara signifikan dengan depresi postpartum (p,0001), kepuasan perkawinan berhubungan secara bermakna dengan depresi postpartum (p=0,0001, OR=5,85). Faktor yang paling dominan terhadap depresi postpartum adalah kepuasan perkawinan (p= 0,001, Wald=10,543, OR=5,849).
Disarankan agar pihak rumah sakit menyelenggarakan, konseling perkawinan bagi calon pengantin dan pasangan baru, meningkatkan promosi edukasi antenatal, melakukan penyegaran edukasi antenatal, memberikan bimbingan antisipatif pada klien dan pasangan selama periode antenatal di poliklinik.
Bibliografi 65 (1982-2000)

The Relationship Analysis Between Mother Characteristics, Newborn, Social Support and Marital Satisfaction with Postpartum Depression in RSAB Harapan Kita Jakarta, August 2002Postpartum depression phenomenon was a women health problem and indicate an increased. In United State at 1960's postpartum depression prevalence about 3% to 6%, and then increased to 20% at 1980's, and 26% at 1990. Wratsangka studied in Hasan Sadikia Hospital found 33% mother experience postpartum depression. Postpartum depression was a negative effect upon mother, spouse and her child. Long time effect to postpartum depression is severe depression, marital problem or suicide if not cope immediately. The purpose of this study was to investigate relationship between mother characteristics, newborn, social support and marital satisfaction with postpartum depression.
Research design used analytic descriptive with cross-sectional. Data were collected through questionnaire, and sample size study was 128. Statistics test with Kai-kuadrat in level a 0,05_ The result of this study found type of childbirth associated with postpartum depression (p=0,028, ORr 2,813), and the other variable not associated, include age, education level, economic status, job, breast method, pregnant complication, labor complication. and postpartum complication. No relationship between newborn and postpartum depression, include weigh, first minute Apgar, fifth minute Apgar and gestation, there were relationship between social support and postpartum depression (p},0001), marital satisfaction and postpartum depression (p=0,4401, OR=5,85). Dominant factor to postpartum depression was marital satisfaction (p=0,401, OR=5,849).
Recommendation for Hospital to prepared marital counseling, induce antenatal education promoted, nursing staff skills in quality nursing care, mother-spouse anticipated guidance prenatal period. Educational institution than more give information that result studied to students, paper, module or publish postpartum depression nursing care book, and for future study use case control or cohort design.
Bibliography 65 (1982-2000)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 5182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Widyanti
"Penelitian ini ingin melihat hubungan antara dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang di sekitar subjek dengan kepatuhan subjek dalam menjalani terapi antiretroviral (ARV). Subjek penelitian berjumlah 40 orang, mayoritas berjenis kelamin laki-laki (38 orang). Data penelitian dimabil dengan menggunakan metode self report (laporan pribadi subjek penelitian) yang berbentuk kuesioner. Data penelitian ini kemudian diolah oleh peneliti dengan menggunakan teknik penghitungan korelasi pearson product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai jumlah dukungan sosial yang diterima subjek tidak berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan menjalani terapi ARV-nya. Begitu juga dengan persepsi kepuasan terhadap dukungan sosial yang diterimanya. Namun, jika diteliti lebih lanjut, terdapat satu item mengenai persepsi kepuasan terhadap dukungan sosial yang diterima subjek yang dapat membuatnya merasa lebih baik ketika ia sedang merasa di bawah yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan menjalani terapi ARV.
Disamping hasil penelitian di atas, peneliti juga mencoba untuk meneliti hubungan yang terdapat antara data tambahan yang terdapat di data kontrol dengan golongan kepatuhan subjek. Penggolongan kepatuhan didasarkan pada ketaatan subjek dalam mengkonsumsi ARV tepat waktu selama empat hari terakhir (7 kali waktu konsumsi ARV). Jika subjek melewatkan satu kali saja, berarti ia digolongkan sebagai tidak patuh. Penghitungan ini menggunakan metode chi-square. Hasilnya, tidak ada satupun informasi yang didapatkan dari data tambahan tersebut yang berhubungan dengan golongan kepatuhan menjalani terapi ARV pada Odha karena tidak dapat dipenuhinya syarat penghitungan chisquare.

The research is about the correlation between social support the people living with HIV/AIDS (PLWHA) receives from neighbourhood with their adherence in running the antiretroviral (ARV) therapy. The majority of respondents are male (38 men) and the other two are women. Researcher using a self-report questionnaires in collecting the data. The data then was calculating using the pearson product moment correlation.
The result shows that the perception about the amount of social support isn't significantly related to the PLWHA's adherence. So do the perception of satisfaction of social support. It isn't significantly related to PLWHA's adherence also. But, if we see the correlation of each item to the adherence, there is an item about perception of satisfaction of social support that can make PLWHA feel better if he/she feel very bad which significantly related to his/her adherence in running ARV therapy.
Besides the result above, researcher also try to find if the data control she got related to the PLWHA's adherence group in running their ARV therapy. The groups divided into two, adhere or not adhere. Respondent will be considered as adhere if he/she got the perfect result in the last 7 times of consuming ARV. The method used here is chi-square. The result shows that there is no correlation between the data control and the divisions of adherence.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
155.92 WID h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Gatari
"Seorang ibu bekerja mempunyai beragam peran, yaitu sebagai seorang istri, ibu, dan pekerja. Ia bisa mendapat keuntungan dari perannya yang beragam, seperti meningkatkan self-esteem dan kepercayaan diri, sehingga subjective well-being (SWB)-nya meningkat. Di sisi lain, adapula masalah yang dapat mengurangi SWB-nya dari keberagaman peran tersebut, seperti kelebihan beban pada perannya (role overload) dan konflik peran. Adanya dampak yang berlawanan dari keberagaman peran tersebut membuat peneliti merasa perlu mengidentifikasi ciri-ciri SWB yang tinggi pada ibu bekerja. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi SWB, adanya dukungan sosial adalah faktor yang menarik untuk mengidentifikasi ibu bekerja dengan SWB yang tinggi. Ketertarikan tersebut antara lain datang dari pernyataan bahwa keuntungan fisik dan psikologis dari pekerjaan seorang ibu dapat menjadi tidak berguna apabila dukungan yang diberikan kurang. Untuk mengetahui apakah memang ibu bekerja dengan SWB yang tinggi memiliki dukungan sosial yang tinggi, peneliti mengangkat permasalahan tersebut di dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan perceived social support (PSS) untuk menjelaskan konsep dukungan sosialnya, menganalisis hubungan antara komponen-komponen SWB (kepuasan hidup secara global, afek positif, dan afek negatif) dengan PSS selain SWB secara keseluruhan. Sampel penelitian ini adalah 82 ibu bekerja berusia 25 ? 40 tahun yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi, bekerja minimal 35 jam dan tidak memiliki bawahan dalam pekerjaan tersebut, mempunyai anak di bawah umur 15 tahun, mempunyai suami yang bekerja fulltime, dan mempunyai orang (selain kerabat dan suami) yang membantu pekerjaannya di rumah. Data yang didapatkan kemudian dianalisis korelasinya dengan menggunakan SPSS 11.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara PSS dengan SWB dan komponen-komponennya.

An employed mother have multiple roles, that is, as a wife, mother, and worker. She could have benefits from her multiple roles, such as increasing self-esteem and self-confidence, so her subjective well-being (SWB) could improve. On the other hand, there are problems from multiple roles that could lower her SWB, such as role overload and role conflict. The conflicting effects from multiple roles mentioned above make the researcher feel there is a need to identify the characteristics of employed mothers with high SWB. Among other factors that influence SWB, social support was an interesting factor to be researched for employed mothers with high SWB identification. That interest came from the statement that pyshical and psychological benefits coming from an employed mothers' job could be less useful if there are only little support given to her. To know whether or not employed mothers' with high SWB has high social support, the researcher raises that problem in this research.
This research used perceived social support (PSS) to conceptualize social support, and analyze the relationship between SWB components (global life satisfaction, positive affect, and negative affect) with PSS aside from SWB as a whole. The sample in this research are 82 employed mothers with the age between 25 - 40 years old, living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, or Bekasi, worked 35 hours a week at minimum and didn't have any staff under her, had a child under 15 years old, had a husband that worked full-time, and had someone (aside from her husband and child) that helped her doing houseworks. Acquired data was analyzed using Pearson Product Moment correlation with SPSS 11.0. The results show that there are significant relationships between perceived social support with SWB and its components.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
155.633 GAT h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ari Arfianto
"Masalah kesejahteraan hidup merupakan fenomena yang sering terjadi pada kehidupan ibu pekerja akibat adanya peran yang berlebih. Sumber dan bentuk dukungan sosial merupakan faktor penting bagi ibu pekerja untuk mencapai kesejahteraan subjektif dan psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan sumber dan bentuk dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif dan psikologis pada ibu pekerja.
Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel adalah 374 orang. Pengambilan sampel dengan metode cluster random sampling pada ibu pekerja di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Variabel dianalisis dengan korelasi Pearson.
Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara sumber dan bentuk dukungan sosial dengan kesejahteraan ibu pekerja (p value 0,000). Selain itu didapatkan variabel orang yang tinggal serumah sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kesejahteraan subjektif dan tingkat pendidikan sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kesejahteraan psikologis.
Penelitian ini merekomendasikan kepada pelayanan keperawatan jiwa masyarakat maupun perusahaan yang mempekerjakan ibu rumah tangga untuk menyediakan pelayanan kesehatan jiwa dalam membantu ibu pekerja mencapai kesejahteraan subjektif dan psikologis.

Well-being issue is a problem in working mother that cause by overload role in their life. Source and type of social support is an important factor for working mother to achieve subjective and psychological well-being. The purpose of this research was to identify correlation between source and type of social support with subjective and psychological well-being in working mother.
This study used cross sectional design. 374 working mothers was recruited by cluster random sampling. Variables were analyzed by Pearson correlation test.
The result of this research showed that source and type of social support have significant correlation with subjective and psychological well-being (p value 0,000). This research also found that variable people live at home as the most associated factor with subjective well-being and education as the most associated factor with psychological well-being.
This research recommends to community mental health nursing and companies that employ women especially working mother to provide mental health service to help them achieve their subjective and psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Anindita
"Kualitas ikatan dan adaptasi psikososial postpartum memiliki peranan penting dalam hubungan antara ibu dengan bayi. Perencanaan kehamilan memengaruhi ibu beradaptasi setelah kelahiran dan kualitas ikatan antara ibu dan bayi. Di Indonesia, banyak wanita usia subur tidak merencanakan kehamilannya. Hal ini terbukti dari wanita di Indonesia yang tidak konsisten menjalankan program KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran adaptasi psikososial postpartum dan kualitas ikatan antara ibu dan bayi berdasarkan perencanaan kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian ada ibu nifas berusia 3-6 minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas adaptasi negatif terjadi pada ibu tanpa perencanaan kehamilan. Namun, baik ibu dengan perencanaan kehamilan dan tanpa perencanaan kehamilan pada penelitian ini memiliki kualitas ikatan yang baik dengan bayinya.

The quality of bonding and postpartum psychosocial adaptation have an important role in the relationship between mother and baby. Planning for pregnancy affects the mothers adaptation after birth and the quality of the bond between mother and baby. In Indonesia, many women in reproductive age do not plan their pregnancies. In fact, some women in Indonesia inconsistent in running family planning programs. This study aims to describe the postpartum psychosocial adaptation and the quality of the bond between mother and baby based on pregnancy planning. This research is a descriptive research. The study sample included postpartum mothers aged 3-6 weeks. The results showed that most negative adaptations occur in mothers without planning for pregnancy. However, both mothers with planning for pregnancy and without planning for pregnancy in this study had good bond quality with their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Putri
"Menyusui merupakan hak seluruh ibu dan bayi, termasuk bagi ibu postpartum dan bayinya. Menyusui sangat dianjurkan pada ibu postpartum karena memiliki banyak manfaat yaitu untuk boanding serta mencegah komplikasi pasca melahirkan. Ibu postpartum post SC kelahiran pertama usia 24 tahun pada studi ini menjalani perawatan Covid-19 dengan perawatan bayi yang terpisah sehingga pasien tidak dapat menyusui secara langsung, pasien mendapatkan medikasi anti virus remdesivir. Pemisahan antara ibu dan bayi mengakibatkan masalah dimana terhambatnya boanding yang mana berdampak pada pengeluaran ASI, pada pasien juga ditemukan adanya nyeri payudara serta kesulitan mengeluarkan ASI. Terhambatnya boanding turut berkontribusi dalam penurunan hormone oksitosin yang merupakan hormone pelepasan ASI. Perawatan pada pasien post partum dengan covid dan rawat pisah antaera ibu dan bayi dalam mengatasi permasalahan keperawatan hambatan menyusui dilakukan dengan melakukan virtual boanding selama perawatan di rumah sakit dengan memvasilitasi videocall antara ibu yang dirawat di rumah sakit serta bayi yang berada dirumah, serta intervensi konseling laktasi dengan menerapkan masase payudara meningkatkan oksitosin dalam memperlancar pengeruaran ASI. Hasil penulisan ini mengambarkan hasil pengelolaan ibu post partum dengan covid-19 rawat terpisah, dengan pelaksaan virtual boanding dan masase payudara dalam mengatasi hambatan pengeluaran ASI.

Breastfeeding is the right of all mothers and babies, including postpartum mothers and their babies. Breastfeeding is highly recommended for postpartum mothers because it has many benefits, such as boanding and preventing postpartum complications. The paient in this stuty is post-SC postpartum mother at the age of 24 years, with her first born underwent Covid-19 treatment with separate baby care so that the patient could not breastfeed directly, the patient received the anti-viral medication remdesivir. The separation between mother and baby caused problems where delayed boanding which has an impact on the release of breast milk, the patient is also have breast pain and difficulty expressing milk. The inhibition of boanding also contributes to the decrease in the hormone oxytocin which needed to releases breast milk. Nursing care for post partum patients with Covid 19 and separated care between mother and baby in overcoming nursing problems with interuppeted breastfeeding is carried by facilitating virtual boarding during hospital care by facilitating videocalls between mothers who are hospitalized and babies who are at home, as well as lactation counseling interventions. by applying breast massage to increase oxytocin in facilitating the released  of breast milk. The results of this study shows the results of the management of post-partum mothers with COVID-19 in separate care, by implementing virtual boanding and breast massage to overcome nuring diagnosis interrupted breast feeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anah Rabi Ah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru dan keterlibatan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap sekolah. Sebanyak 139 orang siswa kelas 8 berpartisipasi dalam penelitian ini. Untuk mengukur persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru digunakan Child and Adolescent Social Support Scale subskala Guru sedangkan untuk mengukur keterlibatan siswa terhadap sekolah digunakan School Engagement Measures (SEM)-McArthur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari guru dan keterlibatan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap sekolah.

The purpose of this study is to investigate if there is correlation between student?s perceived social support from teacher and school engagement of middle school students. A total of 139 8th grade students participate in this study. Student?s perceived social support from teacher was measured with Child and Adolescent Social Support Scale Teacher Subscale and school engagement was measured with School Engagement Measures (SEM)-McArthur. Result shows that there was a positive and significant correlation between student?s perceived social support and school engagement of middle school students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafrikhatul Maftukhah
"Mahasiswa Ilmu Keperawatan tingkat akhir mengalami stres sehubungan dengan kewajiban penyusunan skripsi dan kewajiban akademik lain seperti kuliah di kelas dan praktik klinik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi. Desain penelitian ini meggunakan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Ilmu Keperawatan UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan jumlah sampel sebanyak 105 responden yang dipilih dengan menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Support Questionnaire (Sarason et al., 1987) untuk mengukur dukungan sosial dan kuesioner tingkat stres Safaria dan Saputra (2012) yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian untuk mengukur tingkat stres. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres (p = 0,247 ; p > 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data tambahan untuk penelitian selanjutnya terkait koping yang efektif untuk mengatasi stres

Final year nursing students experience stress because of the thesis-writing process and other academic activities such as classroom lecture and clinical practice. The aim of this research was to identify the relationship between nursing student?s social support and stress levels in writing undergraduate thesis. The design of this study was cross-sectional that used sample of UI?s nursing students who were working on theses with sample size of 105 respondents that had selected by total sampling technique. The instrument that used in this study was the Social Support Questionnaire (Sarason et al., 1987) to measure social support and Safaria and Saputra?s stress levels questionnaires (2012) to measure stress levels that had modified according to the needs of research. The results showed that there was no significant relationship between social support and stress levels (p = 0.247 ; p > 0.05). The results of this research can be used as an additional data for further research related to effective coping to deal with stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>