Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitchell, Susan
"Fat Is Not Your Fate offers a groundbreaking, scientifically proven approach to weight loss-one that allows you to follow a personalized nutrition plan tailored to your own genetic blueprint. Based on the latest research, this program includes: Personalized easy-to-follow menu plans for your gene type, Strategies to control your weight triggers, Easy, tasty recipes for your meal plan, Your optimum caloric intake and fat-protein-carb balance, Tips on exercise and activities to keep the weight off."
New York: A Fireside Book, 2005
613.25 MIT f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simontacchi, Carol
New York: Jeremy P. Tarcher/Putnam, 1997
613.25 SIM y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naharannisa Ayuningtyas
"Makanan gorengan digemari karena memiliki rasa yang gurih serta cara pengolahan yang praktis. Rata-rata konsumsi lemak penduduk Indonesia sebanyak 47,2 gram per hari. Tempe merupakan bahan makanan yang cara pengolahannya sering digoreng. Jumlah minyak yang terserap dalam makanan gorengan khususnya tempe goreng perlu diperhatikan agar jumlah minyak/lemak yang dikonsumsi tidak melebihi dari anjuran 5 sendok makan per hari. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menganalisis persentase kehilangan berat dan kadar minyak pada tempe goreng berdasarkan faktor ketebalan yaitu tipis dan tebal, serta faktor teknik menggoreng meliputi shallow frying dan deep fat frying. Penelitian menggunakan metanol sebagai pelarut organik untuk mengukur kadar minyak/lemak. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perentase kehilangan berat dan kadar minyak secara signifikan pada perlakuan. Namun, persentase kehilangan berat sebesar 16,2% dan kadar minyak sebesar 61,20% (wet basis) lebih besar pada tempe yang digoreng dengan perlakuan tipis-deep fat frying. Berdasarkan hasil ini, konsumen diharap memperhatikan jumlah dan dimensi makanan gorengan yang dikonsumsi serta teknik menggoreng yang dipakai.

Fried foods still become favourable foods because of salty taste and simple food processing. Fat consume average of Indonesian people about 47,2 grams per day. Tempeh is one of food that is mostly fried. The amount of oil absorbed by foods especially tempeh is need to be calculated so that it is not over than 5 tablespoons of oil per day. This experiment study aimed to analyze weight loss and oil content on fried tempeh based on its thickness, thin and thick, and also frying technique which are shallow frying and deep fat frying. The experiment used methanol as organic solvent to measure oil content. As the result, there is no significant difference of weight loss and oil content by experiment. However, the weight loss for about 16,2% and the oil content for about 61,20% (wet basis) is much higher in thin-deep fat frying tempeh. Based on this result, consumer needs to pay attention for the amount and its dimension of fried foods consumed and frying technique used."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Togina
"ABSTRAK
Kehilangan berat badan yang tidak diinginkan merupakan salah satu masalah gizi pada usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan alat skrining untuk mendeteksi risiko penurunan berat badan pada usia lanjut. Simplified Nutritional Appettite Questionnaire SNAQ merupakan salah satu alat skrining yang cepat dan mudah. Tujuan dan penelitian ini adalah mengetahui kesahihan dan keandalan SNAQ versi Indonesia. Studi potong lintang dilakukan terhadap 105 subyek berusia 60 tahun keatas dipilih secara konsekutif. Semua subyek menjalani pengukuran antropometri, pemeriksaan hemoglobin, serta skrinning SNAQ dan CNAQ. Analisis Statistik menggunakan uji Cronbach ?, uji korelasi spearman. Hasil Kuesioner SNAQ versi Indonesia mempunyai keandalan Cronbach ? 0.779 dan kesahihan r = 0.709 dan p < 0.001 . Hal ini menunjukan keandalan dan kesahihan SNAQ versi Indonesia dalam menilai risiko penurunan berat badan pada usia lanjut.

ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the validity and reliability of the Simplified Nutritional Appetite Questionnaire SNAQ in its Indonesian questionnaire version, to screen the risks of weight loss among subjects of advanced age, so that malnutrition can quickly be recognized, and nutrition supplements be prescribed at an early stage. This research was comprised of a cross section of subjects above the age of 60, who were chosen consecutively. Statistical analysis was conducted using the test Cronbach , and correlated using Spearman. The results of the Indonesian version of the SNAQ questionnaire possessed reliability Cronbach 0.779 and validity r 0.709 dan p 0.001 . These values indicate that the Indonesian version of the SNAQ questionnaire is adequately valid and reliable for gauging the risks of weight loss among the elderly. "
2017
T50310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlson, Richard, 1961-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
613.2 CAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rivera, Rudy
United States: Prima Health, 1998
616.975 RIV y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Oktaviani
"Perawat mempunyai resiko mengalami status gizi berlebih yang dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes melitus. Intervensi konseling gizi dan diet diduga dapat menurunkan berat badan pada orang dengan status gizi berlebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Konseling Gizi dan penerapan Diet Rendah Energi Seimbang Teratur (REST) terhadap penurunan berat badan pada perawat dengan status gizi berlebih di rumah sakit. Penelitian dilakukan di RSUD Kesehatan Prov. Jabar dengan subjek penelitian 22 orang perawat yang mempunyai status gizi berlebih, melakukan intervensi Konseling Gizi dan penerapan Diet REST TM serta menggunakan kuesioner Bouchard, kuesioner OSI-RTM dan lembar food record. Rata-rata penurunan berat setelah mendapatkan Konseling Gizi dan melaksanakan Diet RESTM paling besar terjadi pada minggu ke-12 akhir pengamatan sebesar 2,6 kg dengan 95% IK=1,3-3,9 kg. Berdasarkan analisa bivariat didapatkan jenis kelamin memberikan pengaruh yang bermakna terhadap rata-rata penurunan berat badan. Perawat laki-laki memiliki rata-rata penurunan yang lebih besar dibandingkan perempuan (p=0,038). Rata-rata penurunan berat badan perawat laki-laki 3,1 ± 1,7kg dan perawat perempuan 1,6 ± 1,3kg. Sedangkan pengaruh faktor pekerjaan terhadap penurunan berat badan setelah mendapatkan Konseling Gizi dan menjalankan Diet RESTTM tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna, yaitu jabatan pekerjaan (p=0,948), jumlah jam kerja (p=0,220), pembagian shift kerja (p=0,692) dan stres kerja (p=0,813).
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh Konseling Gizi dan Diet RESTTM selama 12 minggu terhadap penurunan berat badan pada perawat dengan status gizi berlebih di rumah sakit.

Nurse has a risk to get an excessive weight nutritional status that can increase the risk of serious health problems, such as heart disease, hypertension and diabetes mellitus. The intervention of nutrition counseling and diet are expected to lose weight in people with excessive nutritional status. Purpose of this study is to determine the effectiveness of nutrition counseling and the implementation of Rendah Energi, Seimbang dan Teratur (REST) diet on weight loss among hospital nurses with excessive weight nutritional status in the hospital. The study was conducted at Occupational Health Hospital of West Java with 22 nurses as study subjects with excessive weight nutritional status, implemented nutrition counseling intervention, a RESTTM Diet and also used the Bouchard questionnaire, OSI-RTM questionnaire and food record sheets. The greatest average weight loss after receiving nutrition counseling and implementing a RESTTM Diet occurred in the 12th week of the last observation. It was 2.6 kg with 95% CI=1.3-3.9 kg. Based on the bivariate test showed gender had a significant effect on the average weight loss. The male nurses had greater average weight loss than female nurses (p=0.038). The average weight loss of male nurses was 3.1 ± 1.7kg and female nurses 1.6 ± 1.3kg. Meanwhile, the effect of occupational factors on weight loss after receiving nutrition counseling and implementing the RESTTM Diet did not show a significant effect, such as job position (p=0.948), the number of working hours (p=0.220), work shift schedule (p=0.692) and work stress (p=0.813). The conclusion of this study is there was an effect of nutrition counseling and a RESTTM Diet in 12 weeks on weight loss among nurses with excessive weight nutritional status in the hospital."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Danurwendo W Sudomo
"ABSTRAK
Latar Belakang Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kesertaan latihan fisik usia dan jabatan dengan pengendalian berat badan karyawan perusahaan T yaitu perusahaan minyak dan gas di Kalimantan Timur Metode Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang kepada karyawan perusahaan T yang konsisten mengikuti Medical Check Up MCU dari tahun 2009 ndash 2011 Data sekunder didapatkan dari hasil MCU tahun 2009 ndash 2011 dan daftar hadir latihan fisik di tempat kerja tahun 2009 ndash 2011 Hasil Penelitian Jumlah karyawan yang konsisten mengikuti MCU adalah 110 orang merupakan jumlah sampel yang diteliti Proporsi karyawan dengan berat badan terkendali lebih banyak yang tidak latihan fisik usia 21 ndash 35 tahun dan teknisi Secara statistik menunjukkan proporsi karyawan dengan berat badan terkendali pada kelompok mengikuti latihan fisik tidak berbeda bermakna dengan yang tidak mengikuti latihan fisik OR 0 64 90 CI 0 28 ndash 1 41 proporsi karyawan dengan berat badan terkendali pada kelompok usia 21 ndash 35 tahun tidak berbeda bermakna dengan 35 tahun OR 1 63 90 CI 0 85 ndash 3 40 akan tetapi tingkat pengendalian berat badan karyawan teknisi berbeda bermakna dengan superintendent dan supervisor OR 5 61 90 CI 2 75 ndash 16 46 Analisis multivariat menunjukkan jabatan memiliki hubungan signifikan dengan pengendalian berat badan OR 5 41 90 CI 2 26 ndash 12 92 Dari 29 karyawan yang mengikuti latihan fisik proporsi karyawan dengan berat badan terkendali lebih banyak pada usia 21 ndash 35 tahun dan teknisi Secara statistik menunjukkan bahwa proporsi karyawan dengan berat badan terkendali pada kelompok usia 21 ndash 35 tahun tidak berbeda bermakna dengan 35 tahun OR 3 75 90 CI 1 01 ndash 13 80 akan tetapi tingkat pengendalian berat badan karyawan teknisi berbeda bermakna dengan superintendent dan supervisor OR 7 333 90 CI 1 80 ndash 29 73 Analisis multivariat menunjukkan jabatan memiliki hubungan signifikan dengan pengendalian berat badan OR 5 63 90 CI 1 26 ndash 25 07 Kesimpulan Karyawan teknisi perusahaan T mempunyai peluang memiliki berat badan terkendali 5 415 kali dibanding jabatan lain setelah dikontrol variabel kesertaan latihan fisik dan usia Kata Kunci aktivitas fisik berat badan lebih latihan fisik pengendalian berat badan program pengendalian di tempat kerja.
ABSTRACT
Background This study was conducted to determine the association between participation in physical exercise age and position with employees body weight control company T which is an oil and gas company in East Kalimantan Method The study was conducted by cross sectional method to employees who consistently perform Medical Check Up MCU in 2009 ndash 2011 Secondary data used were MCU result and attendance list participating in physical exercise in 2009 ndash 2011 at the company T Result The number of employees who consistently perform MCU in 2009 2011 was 110 who became the sample of this study The proportion of employees with controlled body weight was higher among employees who do not participate in physical exercise were at the age 21 ndash 35 years and were technicians There were no significant association between participation in physical exercise and age with controlled body weight but a very significant difference in controlled body weight was found between technicians and superintendent supervisor OR 5 61 90 CI 2 75 to 16 46 Multivariate analysis showed that job position has a very significant association with body weight control ORadj 5 41 90 CI 2 27 to 12 93 Among 29 people who attend physical exercise the proportion of employees with controlled body weight were higher in employees aged 21 ndash 35 years and technicians There were no significant associations between age with controlled body weight but a significant difference in controlled body weight was found between technicians and superintendent supervisor OR 7 33 90 CI 1 81 to 29 73 Multivariate analysis showed that job position has a significant association with body weight control ORadj 5 63 90 CI 1 27 to 25 1 Conclusion Technicians in company T have opportunity to have controlled body weight 5 41 times compared to other positions after controlled by participation rate in physical exercise and age variable Key words body weight control control programs in the work place obesity overweight physical activity physical exercise."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Nur Ramadhani
"Penelitian membahas tentang peranan media sosial dalam pelaksanaan diet penurunan berat badan pada klien obesitas di PT. Gizi Sehat Indonesia tahun 2022. Beberapa faktor penentu keberhasilan penurunan berat badan yang digali dalam penelitian ini meliputi gambaran penggunaan media sosial, kepatuhan terhadap preskripsi diet dan rekomendasi aktivitas fisik, motivasi, dukungan sosial, dan pengetahuan gizi. Penelitian kualitatif dilaksanakan dengan desain Rapid Assesment Procedure. Pengambilan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam terhadap 4 orang klien obesitas yang berhasil menjalankan diet penurunan berat badan dan pada 2 klien obesitas yang belum berhasil. Triangulasi dilaksanakan dengan mewawancarai 6 orang ahli gizi dari klien terkait dan melalui telaah laporan asupan makan dan laporan tingkat aktivitas fisik klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek gambaran penggunaan media sosial, tidak terdapat perbedaan terkait jenis, alat, dan durasi menggunakan media sosial antara kedua kategori informan. Perbedaan terletak pada waktu paling aktif menggunakan media sosial serta bentuk engagement informan terhadap konten di media sosial. Peranan dari media sosial terhadap kepatuhan dalam mematuhi preskripsi diet dan rekomendasi aktivitas fisik, serta untuk memperoleh motivasi bergantung pada masing-masing individu terlepas dari kedua jenis kategori informan. Dari aspek dukungan sosial, terdapat perbedaan atas kebutuhan jenis dukungan di media sosial dari kedua kelompok informan. Dari aspek pengetahuan gizi, tidak terdapat perbedaan gambaran pengetahuan dari kedua kelompok informan. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan pada subjek yang memiliki penurunan >5% berat badan awal dan telah berhasil mempertahankannya selama setidaknya 1 tahun untuk memperoleh hasil yang lebih presisi.

The study discusses the role of social media in the implementation of a weight loss diet for obese clients at PT. Gizi Sehat Indonesia in 2022. Some of the critical success factors for weight loss explored in this study include an overview of social media use, adherence to dietary prescriptions and recommendations for physical activity, motivation, social support, and nutritional knowledge. Qualitative research was carried out with a Rapid Assessment Procedure design. Data collection was carried out by in-depth interviews with 4 obese clients who succeeded in losing weight and 2 obese clients who had not succeeded. Triangulation was carried out by interviewing 6 nutritionists from related clients and by reviewing reports on food intake and reports on the client's physical activity level. The results showed that from the aspect of the description of the use of social media, there were no differences related to the types, tools, and duration of using social media between the two categories of informants. The difference lies in the time they are most active in using social media and the form of engagement of informants on social media content. The role of social media in complying with dietary prescriptions and physical activity recommendations, as well as for obtaining motivation depends on each individual regardless of the two types of informant categories. From the aspect of social support, there are differences in the type of support needed on social media from the two groups of informants. From the aspect of nutritional knowledge, there is no difference in the description of the knowledge of the two groups of informants. It is recommended for further research to be carried out on subjects who have lost >5% initial body weight and have managed to maintain it for at least 1 year to obtain more precise results. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>