Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atikah
"Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian informasi mahasiswa asing pada Program BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) FSUI. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi pola pencarian informasi mahasiswa asing dalam mendukung kegiatan belajar yang meliputi sumber-sumber informasi yang digunakannya, dan hambatan-hambatan yang dialami.
Pengumpulan data terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama berupa pengisian kuesioner dan self report selama 5 hari yang dilanjutkan dengan wawancara. Tahap kedua dilakukan untuk mengetahui situasi problematik dengan menggunakan teknik wawancara timeline. Pengumpulan data dimulai 20 September s/d 10 Nopember 2001.
Penelitian ini menggunakan metode kajian pemakai. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample. Sampel diambil sebanyak 11 prang mahasiswa BIPA. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survai. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian memperlihatkan faktor pribadi turut menentukan pola pencarian informasi karena diri individu merupakan asal munculnya berbagai permasalahan situasional. Permasalahan situasional yang dialami mahasiswa BIPA terdiri dari permasalahan belajar dan permasalahan bukan belajar. Strategi pencarian informasi yang digunakan dipengaruhi oleh jenis situasi. Strategi yang umum digunakan dalam situasi belajar adalah penggunaan buku teks BIPA. Strategi pada permasalahan bukan belajar berupa penggunaan sumber informal seperti dengan teman, media massa, dan sistem. Hambatan yang ditemui pada umumnya disebabkan oleh faktor internal (dari dalam individu) dan eksternal (hubungan sosial). Sumber yang digunakan dipengaruhi oleh permasalahan situasional. Buku teks BIPA digunakan oleh seluruh responden sebagai sumber belajar utama. Pada situasi bukan belajar, teman digunakan sebagai sumber informasi utama. Dengan demikian poia pencarian informasi mahasiswa asing yang belajar pada program BIPA FSUI dalam penelitian ini secara umum dipengaruhi oleh faktor konteks yang bersifat situasional, institusional, dan sosial.

The purpose of this research is to examine information seeking pattern in the context of foreign student at BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing) program at the Faculty of Letters University of Indonesia. The research is focusing on information seeking pattern based on situation factor.
The data collected in two ways. First, interview and questioner technique on 10 respondents. Second, timeline interview with 6 respondent. The aim of this interview find out situational problems affecting the respondent information seeking. This research were conducted in September 20`'' until November 10'h 2001.
The sampling technique was purposive. Survey was used as data collecting method that divided in questionnaire and depth interview. The data analyzed based on individual factors (constitute individual characteristic, experience in living, language) and situational factors (situational problem. strategy, barrier, and source). The data were analyzed individual factors and situational factor
The results show that individual factors affect user in seeking information. The situation that respondent were facing were divided into situational problem in study situation and non study situation. In study situation, most respondent found difficulties learn Bahasa Indonesia especially grammar, listening and speaking and practicing the language. The students saw the usefulness of BIPA textbook as a primary source. They also reported that in information seeking process come from internal and external factors_ They consider textbooks of BIPA as primary source in study situation. In non-study situation, they usually ask help from significant others, used mass media and the systems. In brief information seeking pattern of foreign students at BIPA program is influenced by situational, institutional, and social context."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"In the era reformation, transparency and globalization the organization of financial bureau is demanded to be responsible to its environmental, accountable, and it must reflect and transform the constitution mandate and justice principles. Those things are getting more important in order to give the public service so the government officers must provide a variative and qualify service.
That situation becomes a challenge for the government to change its paradigm, method for system and procedure of accomplishment so it can be fitting up with the social development. in order to create an government which can provide a high quality of goods and services it needs to be supported by government's policy which matching with government tasks and functions.
According to the analysis results the Financial Bureau is less effective on doing its tasks. It can be found on how much barriers faced by the Budget Drafting Department, such as the realization of spending budget is over the limit, a lack of budget in case of the employees mutation, some compensatory demands by employees, and a disorder on Budget Realization Reports founded by Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
In order to analyze the factors which influence the effectiveness of organization, this research is using a 7S framework that formulated by Mc Kinsey which including: structure, strategy, system, staff, skills, style and shared value. This research is using an explanative research method that explain the relationship between two variables or more; in this case are the dependent variable and the independent variable. The dependent variable is organization effectiveness and the independent variable are structure, strategy, system, staff, skills, style and shared value. This research is using a primary and secondary data. In order to increase the effectiveness of the organization there are some factors that needed to be repaired soon, especially the quality and the quantity of human resources. It needs an administrator to coordinate and activate all elements. There must be a professional person on documentation handling. The organization must create a working system and a job description as the employees working guide, and also doing an orderly administration and documentation. If those clauses could be provided there will be a high consciousness on every employee to appreciate the already exist constitution so the Financial Bureau organization's effectiveness will be done.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Analisis Situasi
1. Trans TV memiliki berbagai kegiatan CSR yang dilakukan bersama komunitasnya, diantaranya Donor Darah, Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Jambore Transmania. Salah satu kegiatan CSR yang menarik adalah kegiatan “Transmania Broadcasting Camp” yang dilaksanakan tahun 2012 lalu, yaitu dengan jumlah pendaftar yang mencapai hampir 2000 pendaftar.
2. Namun kegiatan Transmania Broadcasting Camp tidak dilaksnakan kembali pada tahun berikutnya. Padahal kegiatan ini cukup baik untuk dilaksanakan kembali sebagai sebuah kegiatan CSR yang berkelanjutan.
3. Trans TV perlu melakukan kegiatan serupa dengan Transmania Broadcasting Camp tersebut namun lebih dioptimalkan seagai kegiatan CSR yang kemudian dinamakan Trans Academy.
Tujuan Umum
Kegiatan Trans Academy diharapkan dapat mempertahankan reputasi Trans TV di mata masyarakat dan melalui kegiatan CSR ini, diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik antara Trans TV dengan komunitas dan masyarakat.
Tujuan Komunikasi
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kegiatan CSR Trans TV yaitu Trans Academy selama satu tahun kedepan
2. Menyediakan program community relations yang sustainable sebagai program CSR andalan Trans TV
Strategi
Memanfaatkan penggunaan jejaring sosial dan strategi media relations, sebagai upaya meningkatkan awareness terhadap kegiatan CSR Trans TV yang baru.
Khalayak Sasaran
1. Masyarakat Umum dan pelajar di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi dan Bandung berusia 14 - 24 tahun.
2. Komunitas Transmania
Pesan Kunci
1. Trans TV turut mencerdaskan bangsa melalui penyediaan sebuah sekolah pendek yang bertemakan penyiaran.
2. Trans TV peduli terhadap kecerdasan anak bangsa serta peduli terhadap penyaluran minat dan bakat para pelajar di Indonesia.
Program
Sekolah Pendek Trans Academy
Jadwal
Januari - Juli 2014
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan dalam seluruh rangkaian kegiatan ini adalah sejumlah Rp 233.947.220.
Evaluasi
Metode evaluasi yang akan dilakukan adalah metode evaluasi input, output dan outcome.
Evaluasi input merupakan segala proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Evaluasi output merupakan segala hasil nyata dari kegiatan
Evaluasi outcome merupakan pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.

Situation Analysis
1. Trans TV has a wide range of CSR activities that also undertaken with the community, including “Donor Darah”, “Buka Puasa Bersama Anak Yatim” dan “Jambore Transmania”. One of the interesting CSR activity is “Transmania Broadcasting Camp” which been held in 2012 and has the huge number of enrollees, that reach nearly 2000 applicants.
2. However, Transmania Broadcasting Camp is no longer exist in the following year. Trans TV replace it with another theme for this year activity. Even though this activity is good enough to be a sustainable CSR program.
3. Trans TV needs to do a similar activity like “Transmania Broadcasting Camp”, but more optimized as a CSR Program, that to be called Trans Academy.
General Goals
Trans Academy is expected to maintain the reputation of Trans TV, and also through this program, Trans Academy is expected to enhance the relationship between Trans TV with the community and the society.
Communication Goals
1. Improving the knowledge about Trans TV CSR Program, “Trans Academy” within a year.
2. Providing a sustainable community relations program as the best Trans TV CSR Program.
Strategies
Utilizing the use of social media and media relations strategy as an effort to increase people awareness about the new Trans TV CSR program.
Target Audience
1. Public and students in Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi dan Bandung, in the age 14 -24 years old.
2. Transmania Community
Key Messages
1. Trans TV helped the nation to educate people through the provision of a short-school themed broadcast.
2. Trans TV care much about the distribution of interest and talents of students in Indonesia.
Program
Short-school Trans Academy.
Schedule
January - July 2014
Budget
The total budget required in the whole set of activities are Rp 233.947.220.
Evaluation
The evaluation method will used Input, Output and Outcome method.
Evaluation of Input is any process that take place in the implementation of activities.
Evaluation of Output is any tangible results of the activities.
Evaluation of Outcome is the result from a set of activities implemented to achieve the goals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54193
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier pada mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan sampel 518 mahasiswa Universitas Indonesia S1 regular angkatan 2013. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier dan alat ukur contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) untuk mengukur hambatan kontekstual. Hasilnya penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan negatif antara hambatan kontekstual hambatan kontekstual dan efikasi diri dalam keputusan karier. Artinya, semakin tinggi hambatan kontekstual yang dihadapi mahasiswa Univesitas Indonesia, maka semakin rendah efikasi diri dalam keputusan karier yang dimiliki mahasiswa Universitas Indonesia. Perbandingan besarnya kontribusi dimensi-dimensi hambatan kontekstual terhadap efikasi diri dalam keputusan karier menunjukkan bahwa dimensi lingkungan perguruan tinggi memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Sedangkan dimensi keluarga merupakan dimensi dengan kontribusi terrendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) bekerja sama dengan Career Development Center (CDC) dan pihak fakultas disarankan membentuk pelatihan-pelatihan yang membekali mahasiswa Universitas Indonesia untuk dapat menghadapi berbagai hambatan kontekstual dalam pekembangan karier.

This research was conducted to examine the relationship between contextual barriers and career decision self-efficacy on students at University of Indonesia. This research was conducted with a sample of students at University of Indonesia S1 2013. This quantitative study uses CDSE-SF (Taylor dan Betz, 1983) to measure career decision self-efficacy and contextual barriers scale (Lent dan Brown, 2001) to measure contextual barriers. The result of research showed a significant negative correlation between contextual barriers and career decision self-efficacy. That is, the higher of contextual barries faced by students at University of Indonesia, the lower career decision self-efficacy owned by students at University of Indonesa. Comparisons of contribution of dimension of contextual barriers to career decision self-efficacy shows that the education environmental dimension have a greater contribution than the other dimensions. While the family dimension is the dimension with the lowest contribution. Based on the result, Badan Konseling Mahasiswa (BKM) in collaboration with Career Development Center (CDC) and the faculy recomended form of training which equip students at University of Indonesia to be able to confront various contextual barriers in career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Penelitian ini meneliti tentang kebijakan One Tambon One Product (OTOP) dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Thailand yang berfokus di Provinsi Chiang Mai. Metode yang digunakan pada penelitian ini melalui metode kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara dan pengumpulan data. Peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal di Chiang Mai dengan dengan adanya Local Economic Development dan pengembangan endogen (endogenous development). Penerapan kebijakan OTOP di Thailand kemungkinan besar berkontribusi dalam mengatasi permasalahan ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan di Thailand setelah 1997 Krisis Asia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan OTOP di bawah perintah Thaksin Shinawatra secara efektif meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dengan adanya endogenous development di provinsi Chiang Mai.

This research examines about One Tambon One Product policy in order to increase Thailand's economic growth focusing in Chiang Mai Province. Qualitative Methods used in this research such as interviews and collecting datas. The enhancement of local people's economy in Chiang Mai in conjunction with local economic development and endogenous development. The implementation of OTOP policy in order to solving economic problem such as unemployment and poverty in Thailand after 1997 Asian Crisis. The result of this research shown that OTOP policy under Thaksin Shinawatra order effectively increase the growth of local people's economy and shape endogenous development in Chiang Mai province."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Jurnal ini membahas amanat dan penggambaran tokoh katak hijau dalam fabel ?굴개굴개 청개구리? (Gulgaegulgae Cheonggaeguri, Nyanyian Katak Hijau). Fabel yang fenomenal baik dalam negerinya sendiri, di Korea, maupun secara global dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa ini bercerita mengenai seekor katak hijau yang tidak pernah mendengarkan perkataan ibunya sehingga menyebabkan ibunya sakit keras dan meninggal. Katak hijau kemudian menyesali perbuatannya. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif-kualitatif dalam menganalisis amanat dan penggambaran tokoh katak hijau itu sendiri. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa fabel Gulgaegulgae Cheonggaeguri memiliki amanat yang berkaitan dengan nilai-nilai Konfusianisme yang sangat kental di Korea pada awal abad ke-16 hingga abad ke-17, di antaranya adalah berbakti kepada orang tua dan mengikuti norma yang terdapat dalam masyarakat. Tokoh katak hijau sendiri digunakan karena fabel ini difokuskan pada segmen pembaca anak-anak. Katak hijau yang mudah dijumpai di alam sekitar, memiliki keunikan perilaku dan warna yang mencolok sehingga menarik bagi anak-anak.

This journal discusses a message and a portrayal of a character which is green frog in a fable called '굴 개굴 개 청개구리' (Gulgaegulgae Cheonggaeguri, The Singing Green Frog). This fable well-known in Korea and the world and it has been translated into several languages. The story is about a green frog who never listen to his mother and causes his mother?s illness and death. After that he regrets everything. The method used in this journal is a descriptive-qualitative method. To analyse the message and the portrayal of a green frog. The conclusion from this study indicates that the fable Gulgaegulgae Cheonggaeguri has a message related to the Confucian values, which were very strong in Korea in the early 16th century until the 17th century. The values were to respect parents and to follow the norms in society. Then the green frog is used in this story because it is created for children. While the green frog figure it is used in fable because it focuses on the segment of children readers. Green frogs are easily found everywhere and they also have a unique behaviours and colour which attractive for children."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mempunyai karakteristik spasial yang sangat menarik dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar industri TPT berlokasi di pulau Jawa sehingga terdapat indikasi atau dugaan bahwa industri TPT beraglomerasi di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan produktifitas, industri TPT menempati posisi jauh dibawah rata-rata produktifitas industri manufaktu lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara aglomerasi industri TPT dengan produktifitas industri TPT dan meneliti sumber produktifitas. Selain itu daerah mana saja yang mempunyai konsentrasi spasial dan produktifitas yang tinggi Aglomerasi diproksi dengan Indeks Entropi yakni konsep teori informasi yang mengukur kesenjangan ekonomi dan konsentrasi industri. Metode yang digunakan dalam menghitung produktifitas adalah Total Factor Productifity. Sedangkan untuk mengetahui apakah aglomerasi berpengaruh terhadap produktifitas digunakan model data panel fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktifitas industri TPT selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan ratarata sebesar 18% dimana peningkatan technical change merupakan kontributor utama dari perubahan produktifitas industri TPT di Indonesia. Sementara, aglomerasi menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas industri TPT, hal ini menandakan adanya manfaat yang didapat industri dari penghematan-penghematan akibat aglomerasi. Selain itu, variabel dummy interaksi aglomerasi dengan regional menunjukkan bahwa aglomerasi industri di pulau Jawa berpengaruh positif dan signifikan.

Textile and Textile Product Industry (TPT?s Industry) has a very interesting spatial characteristics compared with other industries. This is due to mostly TPT?s Industry were located in Java so that there is an indication that the industry has agglomerated in Java. However, based on productivity, this industry has a low productivity compared to other industries. The purposes of this research are to analyze the relationship between productivity and agglomeration in TPT?s Industry. Further more this paper will analyze the sources of productivity and which regions have high concentrated with high productivity. Agglomeration is proxied with Entrophy Index, an index with the information theory concept that measured economic disparity and industrial concentration. The method used in analizing productivity is Total Factor Productivity, while fixed effect model were used in analizing effect the agglomeration on productivity. The results showed that the productivity of the Textile and Textile Product Industry during the year 2008-2012 has increased by an average of 18% with an increase of technical change (TC) as a major contributor to the change in the productivity. Meanwhile, the agglomeration showed a positive and significant impact on the productivity of the Textile and Textile Product Industry. It indicates the existence of the benefits of the savings industry due to agglomeration. Dummy variable aglomeration and regional shows that aglomeration in Java island has a positive and significant effect on productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Atikah
"ABSTRAK
Reaksi kemiluminisensi relatif tidak umum dikenal seperti reaksi yang menghasilkan energi berupa panas. Salah satu jenis reaksi kemiluminisensi yang terjadi pada organisme hidup seperti kunang-kunang dan bakteri-bakteri di laut yang dapat menghasilkan cahaya, dikenal dengan istilah bioluminisensi. Fenomena ini telah banyak memberikan masukan berarti bagi perkembangan Kemiluminisensi selanjutnya.
Kemiluminisensi merupakan emisi radisi elektromagnetik melalui reaksi kimia. Kemiluminisensi merupakan salah satu fenomena luminisensi yang tidak membutuhkan sumber energi luar untuk mengeksitasikan molekul. Dari sekian banyak reaksi kemiluminisensi, reaksi kemiluminisensi peroksioksalat merupakan reaksi yang dapat menghasilkan foton dengan efisiensi yang besar. Reaksi ini melibatkan oksidasi suatu ester diaril oksalat dengan adanya suatu fluorofor organik. Tanpa adanya fluorofor reaksi ini
tidak dapat diamati dengan mata biasa.
Reaksi peroksioksalat pada penelitian ini melibatkan oksidasi bis-(2,4,6-trikloro fenil) oksalat (TCPO) dengan fluorofor organic 9,10-difenilantrasen (DPA) yang dikatalisis oleh trietilamin. Pada penelitian ini pengukuran spektrum kemiluminisensi yang dihasilkan mirip dengan spektrum fluoresensi DPA, hal ini menunjukkan bahwa keadaan tereksitasi
singlet pertama dari DPA adalah emisi spesi C02 hasil dekomposisi intermediet 1,2-dioksetanadion. Variasi konsentrasi trietilamin 10~4 M, 10"5 M, dan 10"6 M terhadap komposisi reaksi TCPO 10'4 M + H202 10'2 M + DPA 10~4 M + TEA menunjukkan bahwa kecepatan reaksi bertambah dengan meningkatnya konsentrasi trietilamin, sedangkan pada variasi konsentrasi ester TCPO 10-3 M, 5x10'4 M, dan 10'4 M terhadap komposisi reaksi TCPO + H20210'2 M + DPA 10'4 M + TEA 10'4 M menunjukkan bahwa intensitas emisi meningkat dengan bertambahnya konsentrasi TCPO. Reaksi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi reaksi seperti kemurnian pereaksi - pereaksi yang terlibat, konsentrasi dan temperatur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Atikah
"Penelitian ini membahas mengenai pengaturan hukum terhadap iklan pada
umumnya dan khususnya rokok menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku, bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Djarum Kudus dkk, dan
sanksi hukum yang dapat dikenakan terhadap PT. Djarum Kudus dkk dalam kasus
pelanggaran iklan rokok di media. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
yuridis normatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pelaku usaha periklanan
harus lebih memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai periklanan, sehingga tidak lagi terjadi pelanggaranpelanggaran
di bidang periklanan; pemerintah, khususnya menteri teknis terkait,
lebih mengawasi penegakan hukum dari ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai periklanan; dan pemerintah segera menyusun Undang-Undang yang
mengatur bidang periklanan secara khusus, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
dalam pengaturan bidang periklanan."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2010
S22541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Atikah
"Trikuriasis merupakan penyakit yang rentan menginfeksi anak-anak, terutama di daerah dengan sanitasi buruk. Untuk mencegah trikuriasis dibutuhkan pengetahuan mengenai gejala, pengobatan, dan pencegahan trikuriasis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan murid mengenai trikuriasis. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) X, Bantar Gebang dengan desain pre-post study. Pengambilan data dilakukan pada Desember 2011 dengan metode total population terhadap 60 murid SD X. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai gejala, pengobatan, dan pencegahan trikuriasis. Data diproses dengan SPSS versi 20.0 dan diuji dengan uji Willcoxon.
Hasil penelitian didapatkan murid kelas IV SD berjumlah 27 murid (45%), kelas V SD 12 murid (20%), dan VI SD 21 murid (35%). Tingkat pengetahuan semua murid sebelum penyuluhan tergolong kurang dan tetap tergolong kurang sesudah penyuluhan sehingga tidak dilakukan uji statistik. Pada uji Willcoxon didapatkan perbedaan bermakna pada skor sebelum dan sesudah penyuluhan pada tiga pertanyaan mengenai gejala dan pencegahan trikuriasis (p<0,05) tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah penyuluhan pada dua pertanyaan lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan murid mengenai trikuriasis.

Children living in unsanitary area are susceptible to trichuriasis. Children need knowledge about trichuriasis in order to prevent trichuriasis. The purpose of this study is to determine the effect of health education on students? knowledge about trichuriasis. This study was conducted at X Elementary School, Bantar Gebang, Bekasi using pre-post study design. The data was collected in December 2011, involving 60 students of X Elementary School selected with total population method. Students were asked to fill out questionnaires about symptoms, treatment, and prevention of trichuriasis before and after health education. Data were processed using SPSS 20.0 and tested using Willcoxon test.
The result shows there were 27 fourth grade students (45%), 12 fifth grade students (20%), and 21 sixth grade students (35%). All students had poor knowledge before health education was given and did not improve afterwards so statistic test was not conducted. Based on Willcoxon test, there is a significant difference between pre-test and post-test score on three questions about symptoms and prevention of trichuriasis (p<0,05). However, there is no significant difference between before and after health education on two other questions. In conclusion, health education does not have effect on students? knowledge about symptoms and prevention of trichuriasis.
"
Depok: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>