Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmanzah
Abstrak :
PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang berada dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan, merupakan BUMN penghasil pupuk sebagai produk utamanya. Namun demildan PT. Petrokimia Gresik mcnerapkan strategi di tingkat 'corporate' adalah strategi diversifikasi konsentrik. Strategi diversifikasi konsentrik merupakan strategi pertumbuhan, dimana PT. Petrokimia Gresik mengembangkan berbagai macam produuk,selain dari produk utamanya, namun masih ada kaftan teknologi dan pasar dengan produk utamanya yaitu pupuk. Dalam mengimplementasikan `corporate strategy' yang sudah ditetapkan, PT. Petrokimia Gresik menggunakan struktur formalnya sebagai salah satu medianya. Desain struktur formal organisasi PT. Petrokimia Gresik mengacu pada strategi di tingkat korporat. Dalam mengimplementasikan strategi pertumbuhannya, PT. Petrokimia Gresik membuat suatu Direktorat yang khusus menangani dan mencari peluang-peluang pasar dan produk yang dapat dikembangkan oleh PT. Petrokimia Gresik. Dengan dibuatnya Direktorat Teknik maka fungsi pengembangan usaha PT. Petrokimia Gresik akan dapat berjalan secara efisien, karena Direktorat Teknik (yang dikepalai Direktur Teknik) langsung dibawah Direktuur Utama. Jadi akan memperpendek jalur penyampaian informasi dan hal ini akan dapat berpengaruh langsung pada kecepatan pemanfaatan peluang yang ada. SeIain itu juga implementasi strategi yang ada pada struktur formalnya juga terlihat pada desain hubungan antar bagian, koordinasi antar unit dan integrasi organisasional. Ada perbedaan mendasar struktur formal organisasi antara PT. Petrokimia Gresik sendiri dan PT. Petrokimia gresik-anak perusahaan. PT. Petrokimia Gresik menggunakan struktur organisasi fungsional, dimana tugas-tugas yang ada dibagi-bagi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada PT. Petrokimia Gresik (fungsi pengembangan, produksi, hubungan industri dan keuangan). Hal ini untuk menjaga agar tetap terjaga koordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya. Sedangkan PT. Petrokimia Gresik memberikan kewenangan kepada anak perusahaan untuk mengelola unit produksinya masing-masing, tanpa adanya campur tangan manajemen dan PT. Petrokimia Gresik. Hal ini mengingat adanya perbedaan latar belakang antara PT. Petrokimia Gresik (sebagai perusahaan BUMN) dan anak perusahaan (sebagai usaha patungan dengan pihak swasta). Pemah PT. Petrokimia Gresik melakukan campur tangan terhadap anak perusahaan (PT. Petrowidada) dalam hal pengelolaan manajemennya, namun anak perusahaan tersebut ternyata tidak dapat menghasilkan keuntungan bahkan merugi. Untuk itulah akhirnya PT. Petrokimia Gresik memutuskan untuk memberikan keleluasaan kepada anak perusahaannya dalam hal pengelolaan manajemen.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010
330.959 8 FIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
324.259 8 FIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti, 2007
304.82 FIR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 2008
324.2 FIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia , 2011
324.2 FIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Firmanzah
Abstrak :
Subsidiary merupakan unit, dalam perusahaan multinasional, yang melakukan fungsi penghubung (Boundary spanner) antara kantor pusat dengan lingkungan domestik. Posisi ini sangat rentan terhadap stres peran (role stress). Kpnflik dan ambiguitas peran seringkali muncul dalam posisi ini, dimana kedua hal ini berdam-pak negatif terhadap kinerja manajer di subsidiary. Komunikasi interaktif, antara subsidiary dengan kantor pusat, diajukan sebagai salah satu mekanisme untuk mengurangi kemungkinan muncul-nya stres peran. Komunikasi jenis ini memungkinkan untuk saling membangunpemahaman, Consensus dan penyesuaianatastugas dan pekerjaan baik di subsidiary maupun di kantor pusat. Sehingga baik antara subsidiary dengan kantor pusat akan mendapatkan kejelasan peran yang harus dilakukan. Selain itu juga, komunikasi interaktif meningkatkan kesesuaian harapan dan tuntutan yang diberikan kepada subsidiary terhadap lingkungan domestik dimana subsidiary beroperasi.
2006
MUIN-XXXV-7-Juli2006-24
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>