Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratnawati T.
Abstrak :
Studi ini ingin memperoleh gambaran tentang bentuk-bentuk sekuritas sosial yang dapat dialcses oleh perempuan di Desa Blra yang ditinggal migrasi oleh suaminya °daIam rangka menjamin diri dan keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berperspektif perempuan. Penelitian dilakukan di Desa Bira, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Subyek penelitian berjumlah tujuh orang, perempuan yang telah menikah, dan ditinggal migrasi oleh suaminya. Hasil penelitian menunjukkan hahwa budaya masyarakat di Desa Bira yang patriarkal, mengakibatkan percmpuan yang ditinggal migrasi oleh suaminya mengalami berbagai bentuk ketimpangan gender seperti subordinami, marginalisasi, beban ganda dan tidal: memiliki akses dan kontrol atas dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari fenomena sosial masyamkat, dimana perempuan di Desa Bira yang ditinggal migrasi oleh suaminya tidak dapat menentukan nasibnya sendiri dan kehidupan keluarganya. Di samping itu, perempuan yang ditinggal migrasi oleh suaminya bergantung pada sekuritas sosial yang diselenggrakan oleh orang tua, kerabat, tetangga, dan kepala desa, Menenun sarung sebagai aktivitas penyelenggaraan sekuritas sosial perempuan yang ditingga] migrasi oleh suaminya sebagai pekerjaannya, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomis.
This study describes types of social securities accessible to women whose husbands are immigrant workers. This study empirical qualitative method with Women?s perspective and was conducted in Bira village, Bulukumba district, South Sulawesi Province. Seven married women Ieli by their migrating husbands are selected as research subjects. Results of the study show that paniarchal culture of society in Bira village has left the subjects with variant gender inequalities such subordination marginalization, dual burden, and no access and control of their own source. This can be seen fiom social phenomenon ofthe society of which women by migration husbands can not on control their own left and their family. Apart from that these women are dependent on the social security provided by parents, relatives, neighbours and head of district. So weaving the sarong is a kind of social securities available for them to make them hnancially independent.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T6100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnawati
Abstrak :
ABSTRAK Pengendalian risiko preeklampsia dapat dilakukan dengan modifikasi terhadap perilaku hidup sehat sesuai status sosial ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan perilaku hidup sehat pada ibu preeklampsia. Penelitian deskriptif korelasi ini meneliti 107 ibu preeklampsia di ruang postpartum. Pengambilan data dengan kuesioner terbimbing dengan analisis Chi square. Ibu preeklampsia mayoritas memiliki status sosial ekonomi menengah ke bawah (77,6%) dengan perilaku hidup tidak sehat 60,7%. Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dengan perilaku hidup sehat (p value = 0,00). Hubungan antara status sosial ekonomi dan perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh usia, kegemukan dan paritas (OR = 5,53, IK 95% = 1,87-16,38). Pelayanan kesehatan perlu memperhatikan status sosial ekonomi dan perilaku hidup sehat secara umum dalam melakukan perawatan ibu hamil dan melakukan deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil primipara, berusia lebih dari 35 tahun dan mengalami kegemukan.
ABSTRACT The risk of preeclampsia can be controlled by modifying the healthy lifestyle behaviors appropriate to the socio-economic status. This study aimed to determine the correlation between socio-economic status and healthy lifestyle behaviors of preeclampsia mothers. This descriptive correlational research examined 107 preeclampsia mothers in the postpartum ward. Data were collected using a guided questionnaire and analyzed by Chi-square analysis. The majority of preeclampsia mothers have middle to lower socioeconomic status (77.6%) with unhealthy lifestyle 60.7%. There was a correlation between socio-economic status and healthy lifestyle behaviors (p value = 0.00). The correlation between socioeconomic status and healthy lifestyle behaviors was influenced by age, obesity, and parity (OR = 5.53, 95% CI = 1.87-16.38). Health services need to consider the general socio-economic status and healthy lifestyle behaviors in caring pregnant women and performing the early detection of preeclampsia in primiparous pregnant women, over 35 years old and overweight.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnawati
Abstrak :
[ABSTRAK
Sintesis TiO2 bermorfologi nanotube array bentuk film (TNTAs) telah dilakukan dengan proses anodisasi logam Ti dalam larutan elektrolit gliserol yang mengandung NH4F, dilanjutkan dengan annealing untuk membuat fasa kristal dari TNTAs. Optimasi berbagai parameter meliputi variasi kadar air dalam larutan elektrolit, perlakuan annealing, penambahan NaBF4, metode dan lama pengadukan serta variasi loading dan metode dalam penambahan dopan logam Pt. Hasil SEM/FESEM menunjukkan bahwa TNTAs berhasil disintesis dengan tube yang rapi, tegak lurus dan mempunyai kisaran diameter dalam antara 49-205 nm, tebal dinding 11-33 nm serta panjang 530-2577 nm. Annealing dengan H2/Ar merupakan cara yang efisien untuk memasukkan dopan C, N dan B dalam matrik TNTAs secara insitu saat anodisasi, sehingga diperoleh penurunan energi band gap sampai pada kisaran 2,20?3,10 eV. Kebanyakan TNTAs berfasa anatase dengan ukuran kristal dari 18?33 nm. TNTAs yang disintesis pada kadar air 25% volume dan annealing dengan 20% H2/Ar merupakan fotokatalis optimal yang menghasilkan kerapatan arus tertinggi. Uji TNTAs untuk memproduksi hidrogen menggunakan gliserol sebagai sacrificial agent. Penambahan 5 mM NaBF4 selama anodisasi menghasilan TNTAs termodifikasi yang mampu menghambat laju rekombinasi elektron-hole sehingga dapat meningkatkan produksi hidrogen sebesar 32 %. Penambahan dopan Pt sebagai electron trapper secara fotodeposisi pada TNTAs hasil anodisasi ultrasonik mampu menghasilkan hidrogen dari larutan gliserol sebesar lima kali lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan Pt.;
ABSTRACT
Synthesis of TiO2 nanotube array (TNTAs) has been performed by anodization process of Ti metal in the glycerol electrolyte solution containing NH4F followed by annealing to induce crystallization. Optimization some parameters was done including the variation of water content in the electrolyte solution, annealing atmosphere, addition of NaBF4, mode of mixing, as well as the variation of loading and the methods of Pt addition on the TNTAs. SEM/FESEM analysis showed that well ordered and vertically oriented of TNTAs with inner diameters of 49-205 nm, wall thicknesses from 11 to 33 nm and lengths from 530 to 2577 nm were synthesized. Annealing with H2/Ar is found to be an efficient method for introducing dopant C, N and B into the lattice of TNTAs via insitu anodization and, therefore, the reducing band gap in the range of 2,20?3,10 eV can be obtained. Most of TNTAs have anatase phase with the crystalline size from 18 to 33 nm. Water content of 25 v% and annealing under H2/Ar of as-synt TNTAs showed optimal condition in producing the highest photocurrent density. The photocatalytic hydrogen production test was performed with glycerol as a sacrificial agent. The addition of 5 mM NaBF4 during anodization resulted modified TNTAs that can reduce recombination of electron-hole and showed up 32 % improvement in hydrogen production. The photodeposition of Pt on the TNTAs that obtained from ultrasonic anodization can enhance hydrogen production five times higher compare to the one with unplatinized TNTAs.;Synthesis of TiO2 nanotube array (TNTAs) has been performed by anodization process of Ti metal in the glycerol electrolyte solution containing NH4F followed by annealing to induce crystallization. Optimization some parameters was done including the variation of water content in the electrolyte solution, annealing atmosphere, addition of NaBF4, mode of mixing, as well as the variation of loading and the methods of Pt addition on the TNTAs. SEM/FESEM analysis showed that well ordered and vertically oriented of TNTAs with inner diameters of 49-205 nm, wall thicknesses from 11 to 33 nm and lengths from 530 to 2577 nm were synthesized. Annealing with H2/Ar is found to be an efficient method for introducing dopant C, N and B into the lattice of TNTAs via insitu anodization and, therefore, the reducing band gap in the range of 2,20?3,10 eV can be obtained. Most of TNTAs have anatase phase with the crystalline size from 18 to 33 nm. Water content of 25 v% and annealing under H2/Ar of as-synt TNTAs showed optimal condition in producing the highest photocurrent density. The photocatalytic hydrogen production test was performed with glycerol as a sacrificial agent. The addition of 5 mM NaBF4 during anodization resulted modified TNTAs that can reduce recombination of electron-hole and showed up 32 % improvement in hydrogen production. The photodeposition of Pt on the TNTAs that obtained from ultrasonic anodization can enhance hydrogen production five times higher compare to the one with unplatinized TNTAs., Synthesis of TiO2 nanotube array (TNTAs) has been performed by anodization process of Ti metal in the glycerol electrolyte solution containing NH4F followed by annealing to induce crystallization. Optimization some parameters was done including the variation of water content in the electrolyte solution, annealing atmosphere, addition of NaBF4, mode of mixing, as well as the variation of loading and the methods of Pt addition on the TNTAs. SEM/FESEM analysis showed that well ordered and vertically oriented of TNTAs with inner diameters of 49-205 nm, wall thicknesses from 11 to 33 nm and lengths from 530 to 2577 nm were synthesized. Annealing with H2/Ar is found to be an efficient method for introducing dopant C, N and B into the lattice of TNTAs via insitu anodization and, therefore, the reducing band gap in the range of 2,20–3,10 eV can be obtained. Most of TNTAs have anatase phase with the crystalline size from 18 to 33 nm. Water content of 25 v% and annealing under H2/Ar of as-synt TNTAs showed optimal condition in producing the highest photocurrent density. The photocatalytic hydrogen production test was performed with glycerol as a sacrificial agent. The addition of 5 mM NaBF4 during anodization resulted modified TNTAs that can reduce recombination of electron-hole and showed up 32 % improvement in hydrogen production. The photodeposition of Pt on the TNTAs that obtained from ultrasonic anodization can enhance hydrogen production five times higher compare to the one with unplatinized TNTAs.]
2015
D2057
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnawati
Abstrak :
Oldeman membuat penggolongan iklim dengan tujuan membantu usaha pertanian. Klasifikasi Oldeman ditujukan terutama untuk tanaman padi. Tujuan penelitian in i adalah untuk mengetahui klasif ikasi iklim menurut Oldeman di Jawa Barat. Sedangkan masalah yang diajukan adalah : 1). Bagaimana klasif ikasi iklim menurut Oldeman di Jawa Barat ? ,/ 2). Bagaimana kaitan antara klasif ikasi tersebut dengan vegetasi ? 3). Bagaimana perbandingan (persamaan dan perbedaan) antara klasif ikasi tersebut dengan klas if ikas i yang telah dibuat oleh Oldeman ? Klas if ikas i 'iklim Oldeman pada wilayah penelitian (Jawa Barat) didominasi oleh tipe iklim B1 (pada bagian barat, tengah dan selatan Jawa Barat). Kaitan antara klasif ikasi iklim Oldeman (agroklimat Oldeman hasil penelitian) dengan vegetasi (tumbuhan) adalah pada tipe iklim 0Ideman seperti "ini" dimungkinkan/ ditemukan adanya tumbuhan seperti "itu" . Persamaan antara klas if ikas i iklim 0Ideman has i1 peneli tian dengan klasifikasi iklim Oldeman (Penulis yang lalu) adalah sebagian besar wilayah Jawa Barat didominasi oleh tipe iklim B1, dari selatan ke utara, mempunyai pola tipe iklim B,C,D dan E, dari barat ke timur, mempunyai pola tipe iklim A, B, C dan D, sedangkan perbedaan yang terjadi disebabkan karena data yang digunakan berbeda dan sifat keberurutan dari buIan basah dan buIan kering yang menghasiIkan tipe iklim, berbeda.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnawati
Abstrak :
Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat R. S. Sukanto Jakarta, dengan meneliti beberapa permasalahan yaitu; sejauhmana Informed Consent dilaksanakan di Kamar Operasi Rumkitpolpus R. S . Sukanto; apakah pihak yang memberikan dan diberikan informasi serta memberi persetujuan pembedahan merupakan pihak yang berwenang dan berhak; bilamanakah informasi diberikan oleh dokter; bagaimanakah pandangan dokter bedah, perawat Kamar Operasi dan perawat Ruang Perawatan serta penata Anestes mengenai Informed Consent; siapakah yang menandatangani formulir Informed Consent dan apakah Informed Consent yang dilaksanakan sudah sesuai dengan ketentuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan Informed Consent di Kamar Operasi Rumkitpolpus R. S. Sukanto; mengetahui pandangan dan pemahaman dokter bedah dan para medis terkait mengenai Informed Consent; mengetahui prosentasi pembedahan yang menggunakan Informed Consent dari seluruh pembedahan yang dilakukan di Rumkitpolpus; mengetahui apakah para pihak yang terkait dengan pembedahan merupakan para pihak yang berhak/berwenang secara hukum; mengetahui apakah pelaksanaan Informed Consent di Rumkitpolpus sudah memenuhi ketentuan yang berlaku; dan mengetahui kendala maupun kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada pelaklaksanaan Informed Consent di Kamar Operasi Rumkitpolpus R.S. Sukanto serta mengajukan alternatif upaya perbaikan dalam menghadapi kendala dan kekurangan yang ada. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Rumkitpolpus R.S. Sukanto telah melaksanakan prosedur Informed Consent sampai batas-batas tertentu yang menjadi kewajiban bagi dokter yang akan melakukan tindakan pembedahan, namun belum secara optimal dan belum memenuhi ketentuan yang berlaku, karena masih cukup banyak tindakan pembedahan yang tidak dilengkapi Informed Consent. Pandangan dan pemahaman Dokter bedah dan para medis yang terkait dengan kegiatan pembedahan terhadap Informed Consent cukup beragam, masih terdapat beberapa pandangan keliru terhadap manfaat digunakannya Informed Consen dan terhadap penggunaan Informed Consent tertulis dan Informed Consent lisan. Tentang pemahaman terhadap pengertian Informed Consent masih terdapat perbedaan pemahaman diantara para dokter dan para medis. Para pihak yang terkait masih belum sepenuhnya merupakan pihak yang berhak dan berwenang secara hukum untuk melaksanakan Informed Consent. Kesemuanya itu menjadi kendala kurang optimalnya pelaksanaan Informed Consent sehingga tidak dapat memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, disamping adanya prosedur pelaksanaan Informed Consent yang berlaku di Rumkitpolpus R.S. Sukanto yang dinilai belum tepat.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
S20962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnawati
Abstrak :
Perdarahan postpartum merupakan salah satu situasi kegawatan maternal yang membutuhkan penanganan segera. Penanganan kegawatan diprioritaskan untuk mencegah syok hipovolemia yang mengancam jiwa. Setelah stabil, klien akan mendapat perawatan lanjutan untuk pemulihan. Di masa pemulihan, klien masih membutuhkan bantuan untuk mengatasi gangguan yang masih muncul, merawat diri, dan mempersiapkan diri untuk memulai peran barunya. Penerapan integrasi model keperawatan Need For Help Wiedenbach dan Konsep Adaptasi Roy merupakan format pengkajian yang sesuai untuk kondisi pada lima kasus yang dikelola Residen. Residen mengaplikasikan Evidence-Based Practice Nursing (EBPN) dalam perawatan klien perdarahan postpartum fase pemulihan. EBPN yang digunakan bertujuan untuk mengatasi kecemasan klien akibat trauma dan hospitalisasi. EBPN yang digunakan sebagai intervensi keperawatan adalah teknik afirmasi positif. Teknik Afirmasi positif dalam pengelolaan lima kasus kelolaan berpengaruh signifikan dalam menurunkan nilai kecemasan klien. Teknik afirmasi efektif untuk membantu klien menghadapi masalah psikologis pasca perdarahan postpartum yang menimbulkan stres dan trauma. Perawat yang bertugas mengelola klien-klien dengan perdarahan postpartum fase pemulihan dapat menggunakan integrasi model keperawatan sebagai acuan bagi perawatan kliennya. Perawat maternitas juga dapat menggunakan teknik afirmasi positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada klien-klien dengan gangguan perdarahan postpartum. ......Postpartum hemorrhage is one of the maternal emergencies which need immediate treatment. The emergency management is prioritized to avoid hypovolemic shock which can be life threatening. Once stable, clients will receive further treatment for recovery. During the recovery period, clients still need help to overcome problems that still occur, to take care of themselves, and to prepare to start their new roles. The application of Needs Help Wiedenbach nursing model integration and Roy's Adaptation Concept is an assessment format that is suitable for the conditions of the five cases managed by the Resident. Resident applies EvidenceBased Practice Nursing (EBPN) in the treatment of postpartum hemorrhage clients in the recovery phase. EBPN is used to treat clients’ anxiety caused by trauma and hospitalization. The use of EBPN as a nursing intervention is a positive affirmation technique. Positive affirmation technique in the five managed cases management significantly affects in reducing clients’ anxiety. The affirmation technique is effective to help clients to face psychological issues after postpartum hemorrhage which causes stress and trauma. Nurses who are in charge of supporting clients with postpartum hemorrhage in the recovery phase can use the nursing model integration as a reference for treatment for their patients. Maternity nurses can use positive affirmation techniques as well to reduce anxiety levels of clients with postpartum hemorrhage disorders.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sintha Ratnawati
Abstrak :
Penelitian ini berlujuan mengukur dan mempelajari kualitas jasa yang dilihat dari besar dan arah perbedaan antara harapan dan persepsi pengguna terhadap pelayanan perpustakaan. Kerangka teoritis yang dituturkan di sini mengadaptasi Model Kesenjangan Kualitas Jasa. Penelitian dilakukan dengan metode kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara terhadap 276 mahasiswa. Hasilnya menunjukkan kualitas jasa perpustakaan setempat tidak buruk, meskipun masih di bawah harapan pengguna. Dari identifikasi dimensi diketahui adanya lima dimensi yang menjadi dasar penilaian kualitas jasa, yaitu assurance, empati, responsiveness, reliabilitas, dan tangibles. Kelima dimensi tersebut mempunyai interkorelasi dalam pencapaian kualitas jasa. Masing-masing dimensi mempunyai derajat kepentingan dan menunjukkan tingkat kesenjangan yang berbeda. Reliabilitas dan tangibles merupakan dua dimensi yang dianggap paling penting namun kesenjangannya cenderung tinggi. Dalam hal reliabilitas, kekurangan tersebut mencakup keterbatasan koleksi, ketidakakuratan katalog terpasang, serta tidak terciptanya suasana tenang seperti yang terjadi di perpustakaan pada umumnya. Mengenai tangibles, tanggapan responden banyak berkaitan dengan sarana komputer yang terbatas serta sempitnya ruang baca yang tidak mampu menampung pengguna. Dalam hal assurance, responden melihat pengetahuan, keramahan, dan kernampuan petugas cukup memadai, sementara gangguan keramahan mengurangi kemantapan responden menggunakan jasa perpustakaan. Perhatian dan bantuan secara teknis, yang menjadi bagian dari dimensi empati, dipandang cukup baik. Walaupun demikian, perpustakaan diharapkan lebih memperhatikan kepentingan pengguna dalam mengembangkan jasa. Memaklumi adanya keterbatasan sumber daya, responden menilai petugas memberikan pelayanan dengan cukup cepat. Dilihat lebih jauh, kesenjangan itu terjadi akibat pihak perpustakaan kurang rnengetahui aspirasi pengguna serta komunikasi yang tidak terjalin dengan baik di antara keduanya. Penilaian dari sudut pandang pengguna akan membantu pengelola perpustakaan menentukan prioritas pembenahan pelayanan guna memberikan jasa yang sesuai dengan keperluan pengguna.
Identification of Dimension and Evaluation of Service Quality at Atma Jaya Catholic University Library - Jakarta The objective of this empirical research is to measure and study service quality based on magnitude and direction of the discrepancy between users' expectation and perception of library services. This conceptual framework adopts Gaps Model of Service Quality; Data were collected using questionnaire and interviews toward 276 students. The findings indicate that service quality of the library is adequate, although it is lower than users' expectation. Identification of dimensions reveals five dimensions of service quality: assurance, empathy, responsiveness, reliability, and tangibles relevant to the library services. There is inter-correlation between five dimensions of service quality. Each dimension has different importance level and gap score. Reliability and tangibles are the most important dimensions while their gap magnitude are high. The gap in the reliability dimension came from lack of collections, inaccuracy of online catalogue, and unavailability of noiseless environment in the reading room commonly offered in the library. As to the tangibles, limited computer facilities, and overcrowded reading room, contribute to the high gap score. Meanwhile in the assurance dimension, library users appraise knowledge, ability and courtesy of library staff, whereas security vulnerability decrease respondents' confidence in using library services. Technical assistance and attention, which are compose empathy dimension, are appraised positively, although users still expect the library pay more attention to their need when designing service offered to them. Recognizing of library's limited resources, respondents justify that library staffs provide an adequate quick service. Further research's insight showed that discrepancy between users' expectation and perception of library services is caused by ineffective communication and lack of understanding of users' aspiration. Library user assessment will facilitate the library give right priority to the service improvement appropriate to the users' requirement.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lien Dwiari Ratnawati
Abstrak :
Makanan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi proses kimiawi dalam kehidupan manusia (Chang 1977: 3), karena makanan bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi yang diperlukan tubuh, melainkan juga menyediakan unsure-unsur kimia tubuh yang dikenal sebagai zat gizi (Suhardjo 1985: 12)2. Dalam kenyataannya makan lebih dari sekedar kebutuhan vital, karena tanpa makanan manusia tidak dapat hidup. Makan, dan minum adalah kebutuhan jasmani yang diperlukan oleh manusia dalam proses metabolisme sebagai sumber energi bagi tubuhnya, Manusia senantiasa memerlukan energi tersebut sebagai tenaga untuk melakukan berbagai pekerjaan. Walaupun kegiatan makan bukan kegiatan yang mendominasi hidup, tetapi manusia harus dan pasti melakukannya setiap hari. Jadi kebutuhan makan dan juga minum adalah kebutuhan yang tidak dapat digantikan3. Pada masa Plestosen, manusia hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang berupa umbi-umbian, kerang, daging binatang, dari lain-lain. Mereka sangat bergantung kepada lingkungan alamnya. Hal ini masih berlanjut hingga akhir masa plestosen atau permulaan masa Holosen. Gejala hidup bercocok tanam dan berternak barn timbul sekitar 6000 tahun SM diikuti dengan pembuatan wadah-wadah gerabah (Soejono 1984: 26-27)
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Ratnawati
Abstrak :
ABSTRAK Perkembangan industri mempunyai pengaruh besar kepada lingkungan, karena unit produksi mengubah sumber alam menjadi produk baru dan menghasilkan limbah yang bisa mencemarkan bahkan merusak lingkungan. Karena itu perlu diusahakan teknik dan cara produksi yang memperkecil bahkan meniadakan dampak negatif terhadap lingkungan. P.T HENKEL - INDONESIA (HI), merupakan perusahaan yang memproduksi bahan kimia baik organik maupun anorganlk dengan status Penanaman Modal Asing (PIMA). Limbah yang dihasilkan berupa Limbah cair, gas maupun padat, namun limbah utama yang menjadi masalah berupa Limbah cair (volume : 80 m 3 per hall). Limbah cair dari PT. HI dibuang ke Sungai Kalibaru. Berdasarkan SK Gub. KDKI No. 582 Tahun 1995 dan SK. Gub. K.D. Tingkat I Jawa Barat, Sungai Kalibaru termasuk dalam golongan D (peruntukan usaha perkotaan ). Pengolahan limbah yang telah dilakukan adalah secara fisik, kimia dan biologis (secara aerob dengan lumpur aktif). Meskipun sudah dilakukan pengolahan, ada beberapa parameter belum memenuhi Baku Mutu yaitu COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), dan padatan terlarut atau OS (Dissolved Solid). Berdasarkan data swa-pantau selama 2 tahun, efektifitas penurunan COD melalui proses koagulasi dalam rangkaian sistem pengolahan limbah hanya 60%, sedangkan DS yang seharusnya juga berkurang kenyataanya tidak berkurang bahkan semakin meningkat. Tujuan dari peneiitian ini adalah menyelldki Idnerja dare variasi penggunan Alum yang dicampur dengan karbon aktif dalam meningkatkan efektifitas proses koagulasi serta mencari kondisi optimum dan percampuran Alum dan Karbon Aktif. Selain itu juga untuk melihat karakteristik dari Lumpur yang dihasilkan dalam rangka untuk menghindari terjadinya transfer limbah antar media. Metode yang digunakan adalah True Experimental, pengolahan data stasistik digunakan dalam melihat hubungan sebab akibat serta menyatakan seberapa besar hubungan sebab aklbat tersebut yaitu penurunan COD, padatan terlarut (OS), padatan tersuspensi (5S), Kekeruhan. Pengambilan sampel dilakukan dari berbagai Bak Penampungan yang menampung limbah dan berbagal proses sebelum masuk ke Bak Ekuafisasi. Percobaan dilakukan di labor atom Teknik Penyehatan - Fakultas Sipil dan Perencanaan Universitas Indonesia, Depok. Data hasil percobaan dianalisa dengan menggunakan metode statistik ANAVA (Analysis of Varians) melalui penggunaan program SPSS for MS Windows release 6.0 dan dilanjutkan dengan Uji Bella Nyata Terkecil (BNT) atau Least Significant Difference (LSD). Hasil percobaan menyimpulkan hal - hal sebagai benkut : 1. Pemakaian Alum dicampur dengan Karbon Aktif secara efektif dapat meningkatkan kinerja proses koagulasi dalam pengolahan kimia. 2. Pemakaian Alum yang dicampur dengan Karbon Aktif dapat menurunkan kadar COD dari 4.725 mg/l menjadi 187 mg/l (96%), kadar DS dari 8.950 mg/l menjadi 5.579 mg/l (55%), kadar SS dan 16,5 mg/l menjadi 1,5 mg/I (99,8%) dan kekeruhan dan 28,5 FTU menjadi 4 FTU (99,6%). Sementara itu sebagai pembanding, koagulasi dengan Alum saja tanpa penambahan Karbon Aktif hanya menurunkan kadar COD dari 4.725 mg/l menjadi 510 mg/l (89%), kadar DS dari 12.450 mg/l menjadi 8.950 mg/l (28%), 55 dad 1.430 mg/1 menjadi 16,5 mg/l (98,8%) dan kekeruhan dari 1.080 FTU menjadi 28,5 FM (97,4%). 3. Kondisi optimum dari percampuran Alum dan Karbon Aktif adalah Alum I A00 mg/I dan Karbon afktff = 8.000 mg/I. 4. Untuk menghindari transfer Iimbah antar media, disarankan lumpur yang dihasilkan dari proses kimia tidak dibuang namun dimanfaatkan karena masih mengandung logam Ni dan Zn. Hai ini perlu peneiltian lebih lanjut. 5. Selain karena kurang efektifnya proses koagulasi apabila memakai hanya Alum saja, faktor manusia juga menyebabkan kadar limbah yang keluar dan (PAL melebihi Baku Mutu. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia yang menangani limbah. Hal ini bisa dilakukan melalui penyuluhan atau memberikan pengetahuan praktis mengenai penanganan limbah. Daftar Kepustakaan : 35 (1956 -1995 )
ABSTRACT Chemical Treatment of Waste Water Using Alum - Active CarbonIndustrial development has strong impact on environment. This is due to the fact that most production units always change natural resources into new product and waste material which, in turn tend to ruin life ecosystem, resulting in either short or long term impacts. Therefore, it is necessary to find a production technology, which is able to minimize or even eliminate negative impact on the environment. PT. HENKEL INDONESIA (H I), - is a private company producing various organic and inorganic chemicals. The plant consists of several production units and release some solid, liquid, and gaseous wastes. The liquid waste is drained from the Washing Tank and liquid from the production unit floor are the main problem so far (80 m3/ day). The liquid waste is discharged into Kalibaru river where, according to Jakarta Governor's Decree (SK Gub. KDKI No. 582 Tahun 1995) and West Java Governor's Decree (5K. Gub. KD Tingkat I Jawa Barat No.660.311SK1694-BKPMD182), the river is classified as class for municipal usage. Actually HI treated the waste, particularly liquid waste, by was of physical, chemical and activated sludge biological treatment respectively. However, there still some waste parameters exceeding the threshold e.g. COD, BOD and DS while up to now the waste is continuously poured into the body water of Kalibaru river. Based on the statistical data collected by Hl staff during the last 2 years, the effectively of COD treatment by chemical coagulation method is only approximately 60 %, while DS cannot be decreased but it has even increased instead. The aim of this experiment are to figure out the performance of chemical coagulation where Alum and Active Carbon chemicals are introduced to the treatment process in order to enhance the effectively as well as to find out the optimum condition of the combination. In addition the experiment also to analyze the sludge characteristics to prevent waste transfer between two media that may occur. The method used in the experiment is True Experimental, a statistical approach to find out the cause and effect relationship and the method will state how close the relationship is. The sample was taken on November, 14, 1996 and the experiments were undertaken at The Civil Engineering & Planning Laboratory, University Of Indonesia, Depok.The data obtained are analyzed by statistical method namely the ANAVA (Analysis of Varians ) by using SPSS program for Windows release 6.0 and followed by LSD ( Least Significant Difference ). The results of the experiments lead to the following conclusions: 1. In general, introducing a combination of Active Carbon and Alum can effectively increase the performance of Chemical Coagulation as a whole 2. The combination has decreased COD from 4,725 mg/l to 187 mg/l (96%), DS from 12,450 mg/l to 5,579 mg/l (55%), SS from 16.5 mg/l to 1.5 mg/l (99.8%) and turbidity from 28,5 FTU to 4 FTU (99.6%), respectively. Compared to coagulation with Alum without Active Carbon the decrease in COD was from 4,725 mg/l to 510 mg/l (89%), DS from 12,450 mg/l to 8,950 mg/l (28%), SS from 1,430 mg/l to 16.5 mg/l (98.8%) and turbidity from 1,080 FTU to 28.5 FTU (97.4%). 3. The optimum condition is reached when the composition of Alum is 1,400 mg/l and Active Carbon is 8,000 mg/l. 4. In order to avoid waste transfer between two media, it is not recommended to dispose it on soil, but should be used for other beneficial purposes, instead of its Zn and Ni content. For this purpose further research is needed. 5. In addition to the ineffective coagulation process, the human factor also plays a role towards the parameter level of waste. Therefore, the treatment unit personnel needs upgrading by organizing practical training to increase knowledge and skill in the treatment process. Total of references : 35 (1956 - 1995 )
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Ratnawati
Abstrak :
Penelitian mengenai perilaku ketasawufan dalam Gergasi kaxya Danarto ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa cerpen-cerpen karya Danarto, termasuk kumpulan cerpen Gagasi ini, mengand1.u1g muatan tasawuf_ Oleh sebab itu, penelitian mengenai muatan tasawuf ini amat n1e1mmgkinl Abstract
The research about sufism behaviour in Gefgasi written by Danarto, is formed the background by the reality that short stories of Danarto, includes in G`&l'g3S1; there are sufism content. So that this is about the sufism content because in this case is possible and needed to be investigated. This research is started with the problem Sufism behaviour in agrave found in Gergas! s short stories written by Danarto and why the characters in Gergasi to do the sufism behaviour, also the attitude implied author to the sufism behaviour. By using Scheleimacher? s hermeneudc cyrcle and by using I-Iirsch?s meaning and significance approach, and also by observing the characters, tone, and the author? s point of view, this research is searching to answer the problem proposed. There are ten sufism behaviour which can be found in Gergasi?s short stories collection written by Danarto. They are patient, willing, be greteful, resignation, meditation, heroism, generosity, and everlasting. The attitude implied author in this short stories collection based in spiritual view or his view about sufism. It can be found explisitly the spiritual characters and the holy of the sufiests which is become reference for his characters' behaviour and their ability. Implied author sees that sufism behaviour is a must in their life and tend to ignore morals norm and also a bit of love. Implied author also sees that sufism behaviour doesn?t only pray to God. But also talks about human being relationship. S0 he sees that a sufist in modem era must not be an exclusive one or far away from the earth's life, but he must integrate himself.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T6089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>