Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Rivai
Jakarta: Gramedia, 2000
371.8 RIV s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Ismail Rivai
"Krisis ekonomi dan otonomi daerah dapat menyebabkan menurunnya subsidi pemerintah kepada rumah sakit. Disisi lain jumlah dan jenis pelayanan rumah sakit harus ditingkatkan karena demand masyarakat yang makin meningkat oleh sebab terjadinya pergeseran pola penyakit.
Tarif yang berlaku saat ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 1995 dan oleh karena adanya rencana dari RSUD Solok., untuk menjadi rumah sakit swadana, maka perlu ditetapkan tarif rasional, yang dalam penelitian ini dihatasi pada penetapan tarif di instalasi rawat inap menurut kelas rawatan.
Dalam menetapkan tarif rasional di instalasi rawat inap dilakukan penelitian biaya di unit-unit penunjang dan unit-unit produksi, meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeiiharaan. Data berupa data sekunder dikumpulkan dari catatan/laporan kegiatan, pengolahan data dilakukan dengan double distribution method, dan kemudian dilakukan perhitungan yang menghasilkan biaya total dan biaya satuan. Survey kemampuan membayar masyarakat (ATP) dilakukan pada pengunjung rawat inap dengan wawancara berupa kuesioner yang telah disiapkan. Persepsi stakeholders yangterkait dengan penelapan tarif dilakukan dengan wawancara mendalarm. Simulasi tarif dilakukan dengan berpatokan pada biaya satuan, tarif saat ini, ATP, persepsi .stakeholders, dan cost recovery ale. Dengan demikian didapat tarif rasional instalasi rawat inap menurut kelas rawatan, yaitu: Kelas Utama: Penyakit Dalam Rp. 30.000, Kelas 1 Penyakit Dalam Rp. 22.500_- , Kelas I Kebidanan Rp. 27.500, Kelas II Bedah Rp. 20.000.-, Kelas II Anak Rp. 20.000,-, Kelas 11 Penyakit Dalam Rp. 16,000,-; dan Kebidanan Rp. 22.500,-. Kelas ZFI Bedah Rp. 6,000. Anak Rp. 8.000,- , Penyakit Dalam Rp. 4.000.-dan Kebidanan Rp. 6,000, . Rekomendasi dari penelitian ini adalah masih tetap diharapkan subsidi dari pemerintah kepada rumah sakit dan masyarakat tak mampu.
Daftar bacaan : 35 (1983 - 2000)

Determining Rational Tariff of Hospital's Ward Installations that Classified by the Class Rate at Rumah Sakit Umum Daerab Solok in 1999/2000Economic crisis and district autonomy influenced government's subsidies to district hospitals. On the other side, public hospitals should improve and develop their services to respons public's demand.
Tariff of RSUD Solok was set up in 1995 (Perda) and due to the plan to become more atonomous the hospital need to determine its Rational Tariff.
In setting up Rational tariff for inpatient care costs for supporting and production units were determined including investment and operational costs, as well as maintenance cost. The secondary data was collected from hospital records, has been and analysed using double distribution method. To describe the ability to pay (ATP), interview to the patiens have been conducted, interviews with stakeholders were also conducted to obtain information on their stakeholders perception of the rational tariff Simulation had been done based on findings of unit cost, perceptions,and the cost recovery rate. Proposed tariffs for inpatient care (RSUD) Solok, are as follow. TIP (Internal Medicine) Rp. 30.000; First Class: Internal Medicine Rp. 22.500,-, Obgyn Rp. 27.500, Second Class: Surgery Rp. 20.000, Pediatric Rp. 20.000, Internal Medicine Rp. 16.000,- and Obgyn Rp. 22300, Third Class: Surgery Rp. 6.000, Pediatric Rp. 8.000, Internal Medicine Rp. 4.000,- and ObgynRp. 6.000, Based on the findings, the government need to continue to provide subsides to public hospitals and the poor.
References: 35 (1983 - 2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Rivai
"Ruang Lingkup dan Metodologi:
Penelitian tentang upaya peningkatan hasil kerja pemetik teh melalui penurunan prevalensi cacing usus yang penularannya melalui tanah dilaksanakan pada bulan Mei, Juni, Juli 2003 terhadap pekerja pemetik teh. Masalah yang dihadapi adalah target kerja yang tidak tercapai. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya peningkatan hasil kerja pemetik teh melalui penurunan prevalensi penyakit cacing usus di PT."X".
Desain penelitian ini adalah studi intervensi, besar sampel sebanyak 104 orang pekerja pemetik teh. Pengumpulan data dasar dilakukan dengan kuesioner, wawancara, pemeriksan fisik, pemeriksaan tinja pertama dengan tehnik Kato Katz terhadap 104 orang pekerja. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan, terapi antihelminthes terhadap pekerja yang positif menderita infestasi cacing usus. Pemeriksaan tinja ke dua untuk pekerja yang positif dan pemeriksaan tinja ke tiga untuk melihat adanya reinfestasi terhadap 104 pekerja. Evaluasi dilakukan dengan melihat perubahan pengetahuan dan perilaku, prevalensi penyakit cacing usus dan hasil kerja pada pekerja.
Hasil Penelitian dan Kesimpulan:
Pemeriksaan tinja pertama dari 104 subyek penelitian didapatkan 65 orang (62,5%) positif terinfestasi cacing usus. Seteiah dilakukan intervensi dengan terapi albendazol 400 mg single dose, semua penderita sembuh dan tidak ada reinfestasi pada pemeriksaan tinja ketiga. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang casing usus dan perilaku bila semula nilai pre-test 3,09 setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 8,65. Terjadi peningkatan hasil kerja, bila rata-rata hasil kerja sebelumnya dibawah target (64,76%), setelah di intervensi meningkat menjadi rata-rata di atas target (117,8%). Kebiasaan buang air besar, kondisi WC, pola makan, dan pemakaian alat pelindung diri tidak mempunyai hubungan bermakna.
Intervention Research Increasing Productivity of Workers In Tea Plantation by Reducing Prevalence of Soil Transmitted Helminthes of "X" Corporation Sindanglaya, Pacet, Cianjur - West Java
Scope and Methodology:
A study of increasing productivity product of workers in tea plantation by reducing prevalence of Soil Transmitted Helminthes of "X" Corporation Sindanglaya, Pacet, Cianjur - West Java, has been conduct to improve the health of workers. The design of study is an intervention study with specific objective to identify the prevalence of Soil Transmitted Helminthes infestation to reducing the prevalence and to asses the relationship between prevalence of several risk factors, beside to seek relationship between knowledge, behavior, productivity and prevalence of Soil Transmitted Helminthes.
Results and Conclusions:
Out of 104 subject, 65 person (62,5%) were tested positively in the first stool examination. Post intervention by giving appropriate antihelminthes therapy, there was a reduced in the prevalence of STH, that all cases showed negative; at Second stool examination also at third stool examination to seek reinfestation of STH is also negative. Knowledge and behavior before intervention have average value is 3,09 after intervention by information the average value is 8,65, outcome product of workers before intervention the average of outcome product is 64,76% below the target, after intervention the average of outcome product is 117;8% upper target. There is no correlation was found between the prevalence of STH and the habit of defecation, the habit of using self protector equipment, the habit of eaten, WC condition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T11288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fainurmah Rivai
"ABSTRAK
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah menurunnya angka kematian, khususnya kematian bayi, anak balita, kematian umum dan meningkatnya umur harapan hidup. Pada tahun 2000 jumlah usia lanjut diperkirakan akan menjadi 15,3 juta orang dengan perkiraan angka harapan hidup berkisar antara 65-70 tahun. Di DKI Jakarta pada tahun 2000 meningkat menjadi 6,77 % dari total penduduk. Proporsi usia lanjut di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan tahun 1998 sebesar 6,84 % menduduki proporsi tertinggi di Wilayah/Kota Madya Jakarta Selatan. Agar penduduk usia lanjut tidak menjadi beban keluarga masyarakat dan negara, maka pelayanan untuk kelompok ini perlu semakin mendapat perhatian. Melalui Kartu Menuju Sehat diharapkan masalah-masalah kelompok usia lanjut ini dapat dideteksi secara dial sehingga masalah kesehatan segera diatasi yang selanjutnya akan mengurangi komplikasi yang lebih berat. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan di Wilayah/Kota Madya Jakarta Selatan. Rancangan penelitian ini menggunakan disain cross sectional dengan total sampel 141 orang.
Sampel adalah hasil yang diperoleh yaitu dari 141 responden terdapat 72,3 % responden yang telah memanfaatkan kartu menuju sehat usia lanjut, di mana 86,5 % berjenis kelamin perempuan. Pendidikan terbanyak responden adalah < 6 tahun (77,3 %) dengan status perkawinan adalah berstatus cerai (cerai mati /cerai hidup) sebesar 53,2 %, dan 68,8 % responden berstatus tidak bekerja. Pengetahuan responden tentang kartu menuju sehat ternyata pada umumnya sudah baik (59,6 %). Responden yang menyatakan jarak tempat pelayanan yang menyatakan dekat dari rumahnya sebesar 75,4 %. Responden yang memersepsikan kesehatannya berstatus sehat sebanyak 52,5 %, sedangkan kesehatan aspek fisik biologi yang berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan dalam satu bulan terakhir sehat sebesar 67,4 %. Penelitian ini membuktikan bahwa jenis kelamin mempunyai hubungan yang bermakna (p<0,05) dengan ketidakpemanfaatan kartu menuju sehat usia lanjut (OR= 0,12 nilai p-0.002).
Selanjutnya yang dapat disarankan ialah perlu diupayakan mensosialisasikan kartu menuju sehat usia lanjut dengan cara kerja sama dengan Departemen lain di Tingkat Pusat seperti Departemen Sosial, Departemen Tenaga Kerja, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Forum Koordinasi Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia, Organisasi Sosial di Tingkat Pusat seperti : PKK, Kamar Dagang dan Industri dan memanfaatkan media elektronika seperti RRI, TVRI, media cetak seperti Gema Lansia agar pelaksanaan pembinaan tidak terjadi drop out diupayakan pembinaan kesehatan dan bagi responden saki-laki perlu diinformasikan secara terus menerus dan berkesinambungan bahwa ada pelayanan kesehatan bagi usia lanjut, apabila diperlukan diberikan brosur/leaflet baik waktu pendaftaran ataupun melalui pertemuan rutin dan pengembangan hobi bagi responden yang masih sehat dan produktif dan juga perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pemanfaatan kartu menuju sehat dengan alat ukur/instrumen yang akurat.

ABSTRACT
One of the impact of national development success in health sector is the decreasing of death number, especially infant mortality, under five mortality, general mortality and the increasing of life expectancy age. In 2000 the number of aging is about will be 15,3 million with the estimation of life expectancy age is 65 - 70 years. In Jakarta in the year of 2000, the number of aging will be 6,77 % of the total population. The proportion of aging in Primary Health Center Kecamatan Pesanggrahan in 1998 is 6,84 % the highest proportion in South Jakarta In order to aging will not be burden in family, community and country, so the attention should be given for this group. By using Karla Menuju Sehat (KMS) it is hoped that the problem of aging can be detected earlier so the health problem is overcame immediately and then it will decrease the heavier complication. The research is conducted in Primary Heath Center in Kecamatan Pesanggrahan in South Jakarta. Cross-sectional design is used by using 141 sample.
The result shows that 72,3 % respondents used Kartu Menuju Sehat (KMS). Among them, about 86,5 % are females. Their most education is 5 6 years (77,3 %) with widow/divorce as a marital status (53,2 %) and 68,8 % respondents have jobless status. Generally the respondent knowledge about Kartu Menuju Sehat (KMS) is good (59,6 %)_ Respondents who stated that the distance of service place is near from their houses is about 75,4 %. There is 52,5 % respondents who percept that their health are healthy, meanwhile there is 67,4 % respondents with healthy status based on health officer check on physical-biological aspect in the last month. The result proves that sex has significant relationship (p < 0,95) with the non-usage Kartu Menuju Sehat (KMS) among aging.
The next it can be suggested that it is necessary to socialize Kartu Menuju Sehat (KMS) among aging by joint with other departments in center level such as : Department of Social, Department of Man Power, National Family Planning Coordination Board (BKKBN), Forum Koordinasi Kesejahteraan Lanjut Usia, Social Organization in center level such as PKK, Industrial and Trade Chamber (KADIN) by using electronic media like RRI, TVRI, printing media : Gema Lansia, so that the implementation of health supervision can prevent drop out and it is necessary to inform continuosly and sustainably for male respondents that there is health service for aging. If necessary it is given brochure/leaflet when both registration and routine meeting and the development of hobbies for respondents still health and productive and also it is necessary to conduct the further research about the usage of Kartu Menuju Sehat (KMS) as an accurate measurement/instrument.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati Rivai
"Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang padat karya dan daya dengan jumlah Sumber Daya Manusia yang terbesar adalah perawat yang memberikan pelayanan keperawatan secara terus menerus selama 24 jam. Sehingga baik buruknya rumah sakit sering dinilai dari penampilan kerja tenaga keperawatannya. Oleh karena itu perawat perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya secara terus menerus baik secara individual maupun kelompok.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan diperlukan rekaman pekerjaan agar kesinambungannya dapat terpelihara dan selalu bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas semua tindakan profesionalisme yang dilakukannya. Untuk itu perlu adanya pemantauan dan pembinaan secara terus menerus guna menjaga dan meningkatkan kualitas kerja tenaga keperawatannya. Mengingat bahwa di Rumah Sakit Umum Daerah kota Dumai belum pernah dilakukan penelitian terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, serta dengan mengacu kepada penelitian sebelumnya di tempat lain. Maka perlu dilakukan penelitian agar diperolehnya informasi bagaimana hubungan antara karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat dalam pedokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah kota Dumai.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional, dengan Sampel penelitian adalah seluruh perawat pelaksana sebanyak 43 orang, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pelaksana perawatan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan "Skala Likert" untuk dimensi iklim kerja, sedangkan untuk kinerja menggunakan cheklist (daftar tilik), yang kemudian dilakukan analisis data menggunakan Kai Kuadrat dan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (67,54%) perawat memiliki kinerja cukup dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan kinerja perawat pelaksana (p<0,05) dan adanya perbedaan yang bermakna rata-rata iklim kerja dimensi tanggung jawab dan kejelasan organisasi dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Kota Dumai (p<0,05).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara status perkawinan, ikiim kerja dimensi tanggung jawab dan kejelasan organisasi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan perlu kiranya dilakukan pelatihan (on the job training) bagi perawat pelaksana serta membuat uraian dan pembagian tugas perawat pelaksana pada setiap shift sehingga setiap tugas dapat saling berkoordinasi dalam dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasiannya kepada pasien.

Hospital is a health care organization that characterizes with intensive human and capital resources, It has human and capital intensive care continuously for 24 hours. Frequently, the image of hospital can be shown from the work performance of its nurses. Therefore, nurses need to maintain continuously their professional capability individually and in the team. In delivering their nursing care, they need to record every activity, so that its continuity can be kept and nurses will always be responsible for everything they do in their professional conduct.
In order to enhance the quality of work the nurses, the hospital needs a continuous monitoring and capacity building. Considering that Dumai City General Hospital has not ever been conducted the study about the performance of nurses related to the nursing care documentation. The study is necessary to do in order to gain the information about the relationship between characteristics of nurses, working climate, and the performance of nurse in nursing care documentation in Dumai City General Hospital.
The study used cross sectional research design with population sample was all operational nurses (43 nurses) in the hospital who had tasks and responsibility as operational nurse employee. Data collecting that conducted were Likert-Scale questionnaire for working climate dimension, and checklist for performance of nurse dimension. Afterward the data was analyzed by using chi-square and t-test.
The result of the study showed that majority of the nurses (67.54%) was sufficient in conducting nursing care documentation. According to statistical test found that there was significant relationship between marital status and nurse's performance (p<0.05) and also there was significant difference between the average of dimension of responsibility, dimension of organization clarity, and nurse's performance in conducting nursing care in Dumai City General Hospital (p<0.05).
This study concluded that there was significant relationship between marital status, working climate, dimension of responsibility, dimension of organization clarity, and nurse's performance in conducting nursing care in Dumai City General Hospital. In order to maintain the performance of nurse in conducting nursing care documentation, it needs to conduct on the job training and to make job description for the operational nurse, and the division of authority among nurses in each shift so that every task they do can be coordinated well in delivering nursing care and documentation to the patient as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rivai, Author
"Pengenalan bermacam gas aroma dapat dilakukan dengan menganalisa pola keluaran dari bermacam sensor gas aroma. Makalah ini membahas pembuatan sistim pengenal jenis gas aroma dan Jaringan Syaraf Tiruan sebagai pengenal pola aroma, berdasarkan proses adsorbsi-deadsorbsi molekul gas. Sistim ini menggunakan empat buah sensor resonator kwarsa dengan frekuensi dasar 10 Mhz, masing-masing dilapis dengan membran sensitif yang mempunyai karakteristik berbeda. Adsorbsi molekul gas aroma dalam membran sensitif akan menurunkan frekuensi dasar sensor, dan ini berkaitan langsung dengan jenis gas aroma yang dideteksi. Berdasarkan larva tanggapan 4 sensor dengan membran yang berbeda akan didapatkan suatu pole tertentu bagi setiap gas masukan. Masa percobaan menunjukkan tanggapan sensor berbanding lurus dengan konsentrasi molekul gas aroma. Semakin tinggi suhu pengukuran, tanggapan sensor semakin tidak stabil. Sistim ini dapat mengenal beberapa aroma minyak alam yang mudah menguap dan juga dapat mengenal jenis gas etanol dengan konsentrasi larutan yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T6442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Rivai
"Strategi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam era persaingan usaha semakin ketat, tiap perusahaan dituntut dapat menentukan strategi yang tepat, agar dapat memenangkan persaingan tersebut, minimal dapat bertahan sehingga perusahaan tidak ditutup.
Perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam adalah saiah satu perusahaan yang dituntut untuk dapat bertahan, bahkan apabila mungkin dapat berkembang, didalam bersaing dengan perusahaan bnket batubara Iainnya. terlebin lagi perusahaan ini dituntut untuk betul-betui dapat mandiri.
Penelitian ini dilakukan dengan lujuan untuk mengetahui posisi strategis perusahaan briket batubara PT. Bukit Asam pada saat ini, dan kemudian rnengkaji Serta menentukan strategi-strategi yang tepat sebagai dasar menuju peningkatan kinerja perusahaan.
Acuan yang digunakan daiam kajian tersebut adalah perlumbuhan dan relatif market share dan teori BCG Growth Share Market, teori pengukuran kinerja perusahaan (Baianced Scorecard) serla Analisa Hirarki Proses (AHP) sebaga. Dasar untuk menentukan strategi alternatif. Di dalam peneiitian ini data di dapat dari pabrik briket PT. Bukit Asam, perusahaan seienis Iainnya, Serta 'dari Iembaga atau departemen terkait. Selain itu agar didapatkan data yang Iebih objektifjuga diedarkan kuasioner.
Dari penelitian diperoleh kesesuaian antara kondisi yang dialami perusahaan saat ini dengan hasil penelitian, dimana pada saat ini perusahaan masih mengalami large negative cash iiow (question marks). Disamping itu ada beberapa kesamaan antara strategi yang sedang dijalankan dengan strategi yang dihasilkan.

Strategy is one of tool to achieve the company goal. In the tighter competition era, each company to be claimed to decide the right strategy, in orde ' to win the competition, at [east it can be stand firm so that the company is not closed. PT.
Bukit Asam is one of the companies which is to be claimed to stand tirm even if possible it can be developed, in competing with the other bricret, especially the company to be claimed to be fully self-government.
This research is done in order to know about the strategic position PT. Bukit Asam right now, and later examine and also decide the right strategies as a basic to strive for the self-government company. Form that is used in the instruction is growing and relative market share from BCG Growth-Share Matrix theory, Balanced Scorecard, and also AHP analyzes as a basic to decide the altemative strategy. ln this research, data is got from PT. Bukit Asam, the other similar company, and also institution or department which has the same field.
Beside that, in order to get more objective data, questioners are circulated. The research obtains the match between the conditions that is had by the company right now and the result of the research, where right now the company still has a large negative cash flow. Beside that, there is a similiarity between some strategies that are doing and strategies that are produced from the research, for instance, the company tries to maintain captive market, increase marketing and diversiication in non-bricret field."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wijaya Rivai
"Penelitian ini berfokus pada pengukuran kinerja Pusjianbang menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan didukung data kualitatif, dan analisisnya secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tingkat kinerja Pusjianbang dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard adalah berada pada kualifikasi baik dengan total skor 34. Perincian pengukuran ini adalah sebagai berikut: kinerja pembelajaran dan pertumbuhan organisasi berada pada kondisi cukup baik yaitu dengan skor 14, kinerja proses bisnis internal berada pada kondisi baik dengan skor 8, kinerja pelanggan berada pada kondisi baik dengan skor 8, dan kinerja pada aspek keuangan berada pada kondisi sangat baik dengan skor 4 dengan tingkat penyerapan anggaran 94,14%.
Guna meningkatkan kinerja organisasi maka Pusjianbang perlu melakukan langkah-langkah strategis. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu: 1) aspek pembelajaran dan pertumbuhan, hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan pimpinan organisasi untuk menangani bawahan, pemberian penghargaan atau sanksi bagi pegawai, dan pola komunikasi dalam organisasi. 2) aspek proses bisnis internal, Pusjianbang hams memberdayakan secara optimal tenaga peneliti dari PTN atau LIPI agar terjadi transfer ilmu pengetahuan kepada personil Pusjianbang. 3) aspek pelanggan, Pusjianbang perlu untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian dengan cara meningkatkan kualitas personil Pusjianbang dan validitas data hasil penelitian. 4) aspek keuangan, Pusjianbang harus dapat memanfaatkan secara efisien dan efektif agar anggaran yang telah dikeluarkan dapat menghasilkan produk penelitian yang berkualitas sehingga dimanfaatkan oleh unit utama.

This Research focuses on performance measurement at Policies Development and Studies Centre using Balance Scorecard Approach. This research is using quantitative method supported by qualitative data, and it is analyzed descriptively. Based on the result of this research, it is identified that the level of performance at Policies Development and Studies Centre using Balance Scorecard approach is in good qualification with total score 34. The details of this measurement are as follow. The performance of organization learning and growth is in sufficient condition with score 14. The performance of internal business process is in good condition with score 8. The performance of customers is in good condition with score 8 and the performance of financial aspect is in very good condition with score 4 and the level of budget realization is 94.14%.
To improve the organization performance, the Policies Development and Studies Centre should implement strategic measures. Based on the result of this research, there are some aspects that should be focused on. 1) The learning and growth aspect: organization should give more attention to the ability of its managers to handle their subordinates, the award and sanction given to the employee, and communication pattern in organization. 2) The internal business process aspect: Policies Development and Studies Centre should empower the researchers from State Universities and Indonesian Science Institute optimally so there will be knowledge transfers to employees of Policies Development and Studies Centre. 3) The customer aspect: Policies Development and Studies Centre should improve the research quality by developing the quality of human resources in Policies Development and Studies Centre and also by improving the validity of research data. 4) The financial aspect: Policies Development and Studies Centre should utilize the budget efficiently and effectively in order to provide the high quality product of research and to be used by main units in Department of Law and Human Rights.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Faizah Soenoto Rivai
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
R 453 Riv k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Allan Taufiq Rivai
"Hipoalbuminemia merupakan komplikasi yang umum ditemui pada penyakit ginjal kronik. Hemodialisis dapat pula menyebabkan keadaan hipoalbuminemia. Kadar albumin kurang dari 4 g/dl termasuk faktor risiko utama mortalitas pada pasien hemodialisis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui status albumin serum pasien hemodialisis di RSCM pada bulan Februari tahun 2009 dan hubungannya dengan kelompok usia, jenis kelamin dan derajat lama hemodialisis (¡Ü 1 tahun dan > 1 tahun).
Penelitian menggunakan desain potong lintang. Subjek adalah pasien yang menjalani hemodialisis di RSCM pada bulan Februari 2009. Data kadar albumin serum dibagi menjadi dua status, yakni normal dan hipoalbuminemia. Hubungan antara kelompok usia, jenis kelamin derajat lama hemodialisis dan status albumin serum diuji dengan uji chi square (p<0,05).
Dari hasil penelitian, didapatkan 108 subjek dengan umur rerata 50,48 (SD 13,44) tahun, terdiri dari 57% pria dan 43% wanita. Median lama hemodialisis 2,3 (0,3-17,5) tahun. Proporsi hipoalbuminemia (kadar albumin serum < 4 g/dl) pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSCM bulan Februari 2009 sebesar 41,7%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kelompok usia (< 50 tahun dan ¡Ý 50 tahun) ataupun jenis kelamin dengan status albumin serum (normal dan hipoalbuminemia). Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat lama hemodialisis (¡Ü 1 tahun dan > 1 tahun) dengan status albumin serum pasien hemodialisis di RSCM pada bulan Februari tahun 2009 (OR = 2,56; CI: 1,01 ¨C 6,58). Kadar albumin serum cenderung lebih rendah pada pasien dengan lama hemodialisis satu tahun atau kurang.

Hypoalbuminemia is a common complication in chronic renal disease. Hemodialysis can also cause hypoalbuminemia. Serum albumin level less than 4g/dl is a major risk factor for mortality in hemodialysis patients. The objective of the study is to know the state of serum albumin of hemodialysis patients in RSCM on February 2009 and its relationship with group age, sex, and degree of hemodialysis duration (¡Ü 1 year and > 1 year).
The design used was cross sectional study. Subjects were patients who undergo hemodialysis in RSCM on February 2009. The data of serum albumin level was categorized into normal or hypoalbuminemia state. The association between group age, sex, and degree of hemodialysis duration with the state of serum albumin were tested using chisquare test (p<0.05).
From the study, there were 108 patients with a mean age of 50.48 (SD 13.44) years old and a median hemodialysis duration of 2.3 (0.3-17.5) years, 57% were male and 43% were female. Proportion of hypoalbuminemia (serum albumin level < 4 g/dl) in patients who undergo hemodialysis in RSCM on February 2009 is 41.7%. There are no significant relationship between group age (< 50 years old and ¡Ý 50 years old) and sex with the state of serum albumin. The relationship between degree of hemodialysis duration (¡Ü 1 year and > 1 year) and the state of serum albumin is significant (OR = 2.56, CI: 1.01 ¨C 6.58). Serum albumin level tend to be lower in patients who undergo hemodialysis for 1 year or less.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>