Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Maria Veranika
Abstrak :
Dunia industrialisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menitikberatkan salah satunya pada sektor industri. Didalam sektor industri, pipa digunakan sebagai alat transportasi fluida berupa cairan, gas, endapan dan partikelpartikel halus. Sebuah sistemperpipaan merupakan suatu interkoneksi dari pipa-pipa, termasuk didalamnya komponen-komponen dan peralatan-peralatan instalasi. Sistem perpipaan merupakan sarana yang sangat penting dan paling sering dipergunakan dalam setiap kasus pemindahan fluida, oleh karena itu bila terjadi kesalahan dalam perancangan sistem perpipaan dan tidak sesuai dengan htyy b1 kode standar yang telah ditetapkan dapat membahayakan jiwa manusia. Kenyataannya banyak kecelakaan fatal sering terjadi, baik itu berupa ledakan, kebakaran dan lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan atas investasi instalasi perpipaan tersebut. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan analisa tegangan pada sistem perpipaan dengan menggunakan suatu metode yaitu Metode Grinnell. Dari hasil perhitungan dan analisa dengan metode Grinnell tersebut didapat tegangan expansi maximum adalah 4512,433 lb/ in2, sedangkan tegangan akibat kekuatan tarik/tekan material yang diizinkan adalah 21718,75 lb/in2.
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Febriansyah Pratama
Abstrak :
Pabrik pengolahan makanan PT. XYZ merupakan salah satu pabrik swasta yang menghasillkan produk mie instant yang beralamat di Palembang. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk yang tinggi dengan menetapkan standar toleransi sebesar 1,10% dari jumlah produksi.Akan tetapi, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa tingkat kerusakan produkmasih fluktuatif dan bahkan masih terdapat kerusakan produk yang melebihi standar toleransi yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik bermanfaat dalam upaya mengendalikan tingkat kerusakan produk di perusahaan. Analisis operasional produksi dengan metode SQC dilakukan menggunakan alat bantu statistik berupa check sheet, histogram, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Check sheet dan histogram digunakan untuk menyajikan data agar memudahkan dalam memahami data untuk keperluan selanjutnya. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan dan menentukan prioritas perbaikan menggunakan diagram pareto. Langkah selanjutnya adalah mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan produk menggunakan diagram sebab akibat untuk kemudian dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marliyus Sunarhati
Abstrak :
Pertumbuhan jaringan instalasi akibat bertambahnya peralatan listrik dan durasi pemakaian beban listrik dapat meningkatkan nilai tahanan (R) pada penghantar yang digunakan. Arusyang diserap oleh alat-alat listrik dan durasi yang lama meningkatkan kadar resiko akibat rugi-rugi pada penghantar dan dapat melewati kemampuan hantar arus (KHA). Rugi-rugi panas pada penghantar dalam waktu yang cukup lama akan terakumulasi dan menyebabkan kerapuhan pada isolasinya. Instalasi listrik diduga akan mengalami perubahan nilai parameter setelah digunakan untuk penyediaan daya listrik. Perubahan parameter ini ditinjau dengan tujuan mengetahui tingkat kelaikan pemakaian instalasi penerangan rumah tangga yang telah digunakan lebih dari 10 tahun. Terdapat empat parameter tinjauan, yaitu: tahanan isolasi, resistansi pentanahan, penampang penghantar pada penambahan beban titik nyala dan pengaman instalasi. Hasil analisis data menunjukkan persentase faktor kelaikan tahanan isolasi instalasi sebesar 100%, resistansi pentanahan instalasi sebesar 62,66%, penampang penghantar pada penambahan beban titik nyala sebesar 46,66% dan pengaman instalasi (MCB) ditinjau dari kondisi fisiknya sebesar 100%.Maka secara keseluruhan instalasi penerangan rumah Tangga sebesar 38 % laik pakai, sedangkan 68%kurang laik pakai.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ifsan Ifran
Abstrak :
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis untuk memperlancar pergerakan kebutuhan masyarakat. Perencanaan dan pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sangat mempengaruhi dan menentukan peningkatan pertumbuhan perekonomian dalam menunjang pencapaian sasaran pembangunan dan hasilhasilnya yang berdampak nyata pada perubahan yang konstruktif dalam masyarakat disemua aspek kehidupan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas diperlukan suatumetode untukmengetahui seberapa besar pengaruh kondisi eksisting jalan terhadap perubahan pergerakan arus lalu lintas. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data primer berupa survei Lalu lintas Harian Rata-Rata dan kapasitas jalanAKBPCekAgus juga data sekunder yang selanjutnya dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sehingga dari analisis ruas jalan ini dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk mengatasi persoalan terutama kemacetan maupun persoalan lalu lintas lainnya pada ruas jalan AKBP Cek Agus. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service /LOS) pada ruas jalan AKBP Cek Agus, seperti arah Simpang Patal pada pagi hari (V/C 0,556), siang hari (V/C 0,467) dan sore hari (V/C 0,574); sedangkan untuk arah Jalan Taman Kenten pada pagi hari (V/C 0,443), siang hari (V/C 0,320) dan sore hari (V/C 0,375). Hal ini menunjukkan bahwa volume lalu lintas telah melampaui kapasitas pelayanan jaringan jalan. Tingginya nilai V/C ratio pada ruas jalan AKBP Cek Agus menunjukkan bahwa tingkat pelayanan sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas. Maka alternatif pelebaran jalan dan pengaturan lalu lintas disekitar wilayah perlu dilaksanakan, Selain itu pembangunan jembatan Musi IV juga perlu dilakukan agar volume kendaraan dapat menyebar dan mengurangi kemacetan di wilayah tersebut. Perlu adanya perhatian yang berkelanjutan pertahun dari Pemerintah Daerah maupun kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap masalah persimpangan Rajawali maupun jalan AKBP Cek Agus, karena seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk dan perekonomian masyarakat, maka meningkat pula pergerakan lalu lintas pada setiap ruas jalan pada wilayah setempat yang berpengaruh pada kinerja persimpangan terutamamasalah kemacetan, tundaan, peluang antrian dan persoalan lainnya.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Fransiska
Abstrak :
Air bersih merupakan kebutuhan pokok hidup manusia, karena itu dibutuhkan peralatan bantu yang mampu menyuplai air sesuai dengan kapasitas kebutuhan. Pompa air dapat mengalirkan air dari permukaan rendah ke permukaan tinggi. Namun sering kali pemakaian pompa tidak sebanding dengan kapasitas kebutuhan dan pompa sering kali di operasikan secara terus menerus sehingga ada daya listrik dan air terbuang percuma. Dalam penelitian ini, pemakaian pompa air akan dikontrol, putaran motor penggerak pompa dapat diatur sehingga debit output pompa sesuai dengan beban pemakaian air. Pengaturan putaran motor dilakukan oleh inverter dengan merubah frekuensi.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDTEK 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kohar, Madagaskar
Abstrak :
Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalah pengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksi seperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasan ini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana. Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimia logam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas las dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter 3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masih termasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jika dibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebut tidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logam isian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat pada saat menerima beban tarikan.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
Abstrak :
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahui danmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasir laut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi (susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida (Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamati pasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yang cukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapi pasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjut untuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akan di gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatan beton. Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air, semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawar dan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lentur terhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunan masyarakat umum. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakan pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan beton menggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25 kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisi sebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir laut dalam keadaan yang sebenarnya (BPL).
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Baruna
Abstrak :
ada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkit listrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memiliki fungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama pada unit-unit produksi. Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akan terjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan black out. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikan pompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukan kepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah. Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang. Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip pada pembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisi normal 50 Hz adalah 2,2 detik. Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke frekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip pada pembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Fatoni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan pada proses perlakuan panas (Heat Treatment) yang diberi media pendingin berupa air, oli, pasir dan udara secara mendadak (Quenching) yang kemudian dilihat struktur mikronya pada baja karbon menengah. Hasil pengujian kekerasan baja yang telah mengalami pemanasan dan didinginkan di dalam air laut dan air tawar (tabel 1 sebesar 57,42 HRc dan tabel 2 sebesar 45,24 HRc), kedua tabel menunjukkan data kecendrungan semakin tinggi temperatur pemanasan semakin keras baja tersebut. Hal ini dikarenakan semakin tinggi temperatur pemanasan, austenit yang terbentuk semakin banyak, dan dengan waktu penahanan yang cukup pada temperatur tersebut, austenit semakin homogen. Austenit inilah yang memungkinkan dapat bertransformasi menjadi martensite pada saat dilakukan pendinginan cepat. Akibat dari pendingin yang sangat cepat maka struktur yang terbentuk adalah martensit (Gambar 11 s.d 21), ini pulalah yang membuat baja semakin keras karena struktur martensit adalah struktur yang paling keras di dalam baja, sayangnya struktur ini diikuti oleh sifat yang tidak baik yaitu sifat yang getas dan sangat rentan terhadap beban selnjutnya. Jika kita bandingkan hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan di dalam air laut dan air tawar (Gambar 11), pendingin dengan media air laut menghasilkan sifat kekerasan lebih tinggi. Hal ini disebabkan temperatur air laut lebih rendah dibanding temperatur air tawar oleh pengaruh kadar garam. Sehingga laju pendinginan air laut lebih cepat, karbon yang terjebak dari struktur austenit (FCC) menjadi martensit (BCT) lebih banyak dan austenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempat bertransformasi menjadi martensit lebih sedikit. hal inilah yangmenyebabkan kekerasan dengan pendingin air laut lebih tinggi dari pendinginan jika menggunakan air tawar. Kedua metode pendingin ini bila kita bandingkan dengan benda uji tanpa perlakuan, keduaduanya mempunyai nilai kekerasan jauh lebih tinggi, artinya baja yang telah terbakar akan menaikkan nilai kekerasan, menaikkan kekuatan tetapi material menjadi sangat getas. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekerasan dengan memberi perlakuan panas dan di beri pendinginan air laut dan air tawar, air laut lebih keras dan lebih tinggi dibandingkan pengaruh perubahan mikro dari pada air tawar.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wartini Fakultas
Abstrak :
Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang wajar jika sektor air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan pemenuhannya. PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sebagai perusahaan Oil and Gas Nasional dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk pekerja telah didirikan sebuah Instalasi Pengolahan Air Bersi Water Treatment Process (WTP-Kaji) sejak tahun 2000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja jaringan distribusi WTP-Kaji terutama dalam memenuhi kebutuhan air bersih di lingkungan perumahan karyawan berdasarkan data pemakaian debit air setiap bulan.Metode yang digunakan adalah denganmenganalisa kinerja sistem distribusi terhadap keandalan (reliability), kelentingan (resiliency) dan kerawanan (vulnerability), serta kepuasan pelanggan dianalisa dengan penyebaran kuesioner terhadap pekerja penghuni perumahan. Berdasarkan analisa terhadap debit pemakaian air selama periode September 2012 รข?? Agustus 2013 menunjukkan bahwa kinerja sistem distribusi air bersih WTP - Kaji PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset sudah optimal dalam memenuhi kebutuhan air bersih pekerja khususnya di areal perumahan dengan tingkat kehandalan (reliability) dari sistem kinerja pelayanan pada kondisi kebutuhan air maksimum mencapai 91.67% dan pada kondisi kebutuhan air minimum mencapai 100%, nilai kelentingan (relisiency) pada kondisi kebutuhan air maksimum adalah 1 sedangkan kondisi minimum tidak ada (0) dan nilai kerawanan (vurnability) hanya 2.96 % pada kondisi kebutuhan air maksimum. Berdasarkan hasil kuisioner tingkat kepuasan pelanggan dalam hal ini pekerja penghuni areal perumahan terkait pelayanan penyediaan air bersih oleh WTP - Kaji PT Medco E&P Indonesia RimauAsset dari segi kualitas (warna, bau, rasa), kuantitas (debit) dan kontinuitas (mengalir selama 24 jam)menyatakan puas atas pelayanan air bersih dengan tingkat kepuasan 52.6% terhadap pelayanan secara keseluruhan yaitu 46.4% responden menyatakan puas dan 6.2% responden menyatakan sangat puas.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>