Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendro Santoso
Abstrak :
Masa remaja menrgakaan masa yang penuh dengan perubahan. Perubahan pada remaja tidak hanya dilihat dari segi fisik tetapi perubahan psikis dan hubungan sosial. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja sangat berisiko terhadap masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah perilaku seks pranikah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perilaku seks pranikah di kalangan remaja diantaranya faktor internal dan faktor lingkungan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontribusi karakteristik demografi remaja dan faktor eksternal terhadap resiko penyimpangan perilaku seks pranikah remaja. Metode penelitian adalah metode analitik cross sectional. Populasi adalah seluruh siswa SMU negeri di Cianjur Kota yang berusia 14 - 20 tahun, sampel diambil dari 3 SMU negeri dan kelas 1, 2, dan 3 dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristk responden dalam penelitian ini 56,3% perempuan, 80,6% berusia remaja awal, 74,6% pendidikan orangtua tinggi, 80,8% pekerjaan orangtua formal, 55,8% penghasilan orangtua rendah. Berdasarkan rata-rata pengaruh teman sebaya 51% tergolong kondusif, lingkungan sekolah 54,9% kurang kondusif lingkungan keluarga 52,7% kondusif, lingkungan masyarakat 54,1% kurang kondusif, dan media massa/informasi 53,5% kurang kondusif. Resiko penyimpangan perilaku seks pranikah 50,1% resiko tinggi. Terdapat kontribusi yang signifikan antara jenis kelamin, teman sebaya, lingkungan masyarakat, dan media massa/informasi terhadap resiko penyimpangan perilaku seks pranikah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa faktor yang paling berkontribusi terhadap resiko perilaku seks pranikah adalah media massa/informasi (Beta= 0,381 dan p=0,000), dan secara berurutan diikuti oleh teman sebaya dan jenis kelamin. Perlu diciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dengan mengoptimalkan fungsi dan tugas perkembangan keluarga. Sekolah perlu menyediakan berbagai kegiatan ekstrakulikuler untuk menyalurkan hobi dan bakat remaja kepada aktifitas yang lebih bermanfaat. Deteksi secara dini perilaku penyimpangan seks pranikah pada remaja melalui oplimalisasi kegiatan UKS, Kemitraan dengan masyarakat perlu dikembangkan sehingga tercipta lingkungan masyarakat yang kondusif bagi remaja. Merekomendasikan kepada pengambilan kebijakan untuk membuat UU pornografi dan pornoaksi serta aturan terkait penjualan majalah, VCD dan warnet yang berbau porno.
Teen-Age period is a period that is fall of changes. Change at adolescent do not only seen from physical facet, but psychical change and social relation. Changes that happened at teen-age very risk to problem of health, one among others are behavior of sex pre marriage. Many factor able to behavioral of sex pre marriage among adolescent among others internal factor and environmental factor of external. This research aimed to explain contribution of characteristic adolescent demography and factor of external to risk deviation of behavior of sex pre marriage is adolescent. Research method was analytic method of cross sectional. Population was all student of SMU country in Cianjur Town which is have age to 14 - 20 year, sample taken away from by 3 SMA country of class 1, 2, and 3 by using method of proportional sampling random. Result of analysis indicated that responder characteristic in this research 56,3% woman, 80,6 have% adolescent age to early, 74,6% education of high parent, 80,8% work of formal parent, 55,8% income of low parent. Pursuant to mean influence of friend coeval 51% pertained conducive, environmental of school 54,9% less conducive, environmental of family 52,7% conducive environmental of society 54,1% less condo ye,, and mass media / information 53,5% less contusive_ Risk deviation of behavior of sexual pre marriage 50,1% high risk There were gender contribution, friend coeval, society environment, and mars media. Information risks deviation of behavior of sexual pre marriage. This research also proved that most factor have contribution to behavioral risk of sexual pre marriage was mass media / information (Beta=0,381 and p=0,000), and was alternately followed by friend coeval and gender require to be created by family environment which was conducive by is optimal of duty and function growth of family School require to provide various extracurricular activity to channel adolescent talent and hobby to more useful activities. Detected early behavior of deviation of sexual pre marriage at adolescent through optimalization activity of UKS Partner with society require to be developed is so that created by society environment which is conducive to adolescent Recommend to taker of policy to make UU and pornography of porn action and also related order of sale of magazine, VCD and of warmer smelling porno.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarti
Abstrak :
Stroke merupakan penyakit yang mulai menyerang usia produktif. Dampak yang ditimbulkan adalah kecacatan, sehingga mengakibatkan ketergantungan klien kepada keluarganya. Upaya yang dilakukan adalah memberikan pelaayanan rehabilitasi fisik melalui pemberdayaan klien dan keluarga dengan harapan ketergantungan klien kepada orang lain menjadi minimal dan klien mampu mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan klien dan keluarga dalam melakukan rehabilitasi fisik di rumah terhadap kemandirian aktivitas sehari-hari klien pasta stroke. Desain penclitian adalah kuasi eksperimen pre tes - pas tes dengan kelompok kontrol. Besar sampel adalah 54 responden, dengan rincian 27 responden kelompok kontrol dan 27 responden kelompok intervensi. Cara pemilihan sampel adalah non probability sampling jenis consecutive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda dua mean dependent samples test paired t test dan uji beda dua mean independent sample t test. Uji regresi Iinier ganda digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik klien dan keluarga terhadap kemandirian aktivitas klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok intervensi yang dilakukan pendampingan 8 kali, peningkatan kemandirian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang dilakukan pendampingan 4 kali (p=0,000). Peningkatan kemandirian klien pasca stroke dipengaruhi oleh pendidikan klien dan pendidikan keluarga yang merawat klien (p),000). Saran untuk perawat komunitas adalah pemberdayaan klien dan keluarga perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga potensi yang dimiliki oleh klien dan keluarga dapat digali dan ditingkatkan. Perawatan berkelanjutan perlu dibentuk oleh perawat komunitas dengan meningkatkan kemitraan antar pclayanan keperawatan dan antar profesi kesehatan yaitu antara perawat di rumah sakit dengan perawat yang berada di Puskesmas.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mendrofa, Fery Agusman Motuho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Kemitraan Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat (UPKM) Yakkum Dengan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang (Studi Di Kelurahan Karangroto, Genuk, Semarang). Sampel dalam penelitian ini adalah 180 ibu balita gizi kurang, digunakan untuk menguji Kemitraan UPKM Yakkum Dengan Pengetahuan Gizi Ibu Uji dengan kai kuadrat. Hasil analisis korelasi dengan a = 0.05 menunjukan hubungan bermakna antara jumlah anggota keluarga dengan pengetahuan gizi balita gizi kurang, responden yang memiliki jumlah anggota keluarga 4 orang (95% CI : 1.679-5.922). Kontribusi mitra UPKM Yakkum dengan pengetahuan gizi ibu (p=0.028, OR=2.089, CI: 1.126-3.874), terdapat hubungan bermakna antara frekuensi kegiatan mitra UPKM Yakkum dengan pengetahuan gizi ibu (p=0.000, OR=3.859, CI: 2.037 - 7.311), terdapat hubungan bermakna antara keberlangsungan kegiatan mitra dengan pengetahuan gizi ibu (p-=0.001, OR=2.974), CI:1.582-5.592), Terdapat satu variabel counfonding yang berinteraksi dengan variabel kemitraan yaitu frekuensi kegiatan. Hubungan frekuensi kegiatan dengan pengetahuan ibu memberikan peluang yang tidak berbeda untuk mereka yang memiliki keluarga < 3 dan lebih dari 3. Penelitian ini menyimpulkan kontribusi mitra, frekuensi mitra dan keberlangsungan mitra memberikan hubungan yang signifikan dengan pengetahuan gizi ibu, diharapkan perlu mengintegasikan kemitraan dengan mengembangkan pemberdayaan keluarga pengetahuan keluarga tentang kesehatan sehingga nantinya keluarga mampu untuk mengatasi masalah kesehatannya. Perawat komunitas perlu mengembangkan pelayanan kesehatan komunitas yang melibatkan berbagai pihak; pabrik, rumah sakit swasta dan pihak lain yang bersedia terlibat meningkatkan pemahaman akan gizi pada keluarga perlu dibuat program yang bersifat berkelanjutan terkait dengan keluarga sadar gizi.
The purpose of this study was to examine the relationship between Partnership in Community Health Improvement Efforts Yakkum with the Knowledge of Mothers with Malnourished Below Five Year Old Children (The Study in Keluralian Karangroto, Genuk, Semarang). Sample of the study consists of 180 mothers of malnourished children, the Chi Square statistical analysis was used to examine the partnership of UPKM Yakkum with the knowledge of mothers on nutrition. The result of correlation statistical analysis with alpha = 0.05 shown that there was a significant correlation between the number of family members with the knowledge about malnourished children below fiver year old, the respondents who had more that 4 family members (95% CI: 1.679-5.922) The contribution of UPKM partnership variables with the mothers' knowledge on nutrition ( p= 0.028, OR = 2.089, CI: 1.126-3.874), had a significant relationship between frequency of UPKM Yakkum activities with the mothers' knowledge on nutrition (p=0.000, OR.=3.859, CI: 2.037-7.311), there was a significant correlation between the sustainability of partner activities with the mothers' knowledge an nutrition (p =0.001, OR=2.974, CI: 1.582-5.592). There was one of confounding variables had an interaction with partnership variable namely frequency of activities. The relationship of frequency of activities with the knowledge of mother contributed to undifferentiated opportunity for the family with three family members or more. The on going sustainability of UPKM Yakkum, mothers had 2.463 knowledge opportunities as compared with the unsustainable activities after being controlled by the knowledge of mothers on nutrition. It is expected to integrate the partnership with empowerment of family's knowledge about health, so that in the future the family would have the capacity to solve the health problems. The community nurses need to improve community health service by involving different stakeholders; manufactures, private hospitals and other significant organization to improve the understanding of family on nutrition and child growth and development. Therefore, it's necessary to develop the sustainable program relevant to family awareness on nutrition.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Khofifah
Abstrak :
Wilayah Kecamatan Candi memiliki jumlah usia lanjut terbanyak se-Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Sebagian besar tinggal bersama keluarga. Belum diketahui bagayma-na kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan karakteristik usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan crosssectional study. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut berjumlah 1020 keluarga. Jumlah sampeI sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji kai kuadrat, sedangkan untuk mengetahui subvaraibel yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluarga mampu merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bey atara status ekonomi, pendidikan, pekerjaan istri, pengetahuan, sikap, umur usia lanjut dan status kesehatan usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah. Hasil analisis multivariat mendapatkan sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga terhadap perawatan usia lanjut setelah dikontrol dengan subvariabel status ekonomi, pendidikan dan sikap keluarga serta umur usia lanjut. Saran untuk keluarga, hendaknya berpartisipasi aktif terbadap semua kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk perawatan usia lanjut. Bagi pelayanan keperawan komunitas, perlu dilakukan pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan meiibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluarga dengan usia lanjut. Melalui wadah tersebut perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dan memberdayakan keluarga secara optimal. Perlu penelitian lanjutan untuk factor reinforcing dan action research terkait dengan model perawatan usia lanjut di rumah yang dapat dipraktikkan keluarga sesuai dengan kapasitas yang dimiliki dengan mengaplikasikan transkultural nursing sebagai kerangka konsep penelitian.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heryanto Adi Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan desain diskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara perubahan fungsi fisik dengan respon psikososial lansia di Kelurahan Kembangarum Kodya Semarang Jawa Tengah. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia usia 60 tahun yang tinggal di Kelurahan Kembangarum, Semarang yang berjumlah 300 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik multi stage random sampling, dengan cluster ditentukan pada tingkat RW yang memenuhi [criteria inklusi yaitu umur ? 60 tahun, tidak demensia, tidak cacat fisik, tinggal bersama keluarga, bersedia menjadi responden dan tinggal di Kelurahan Kembangarum, Semarang. Hubungan antara perubahan fungsi fisik dengan respon psikososial, menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan (p value < 0,05). Hasil analisis variabel dukungan keluarga dengan respon psikososial menunjukkan hubungan yang signifikan, yaitu dukungan keluarga melalui komunikasi (p=1,000), dukungan emosional keluarga (p4),000), dukungan melalui interaksi sosial (p= 0,000) dan dukungan keluarga melalui upaya mempertahankan aktifitas fisik yang masih mampu dilakukan lansia (p),000). Dan basil uji analisis Regresi Iinier ganda, variabel independen dukungan keluarga yang paling dominan dalam mempengaruhi variabel dependen respon psikososial lansia adalah dukungan keluarga melalui upaya mempertahankan aktifitas yang masih mampu dilakukan lansia, dengan koefisien Beta = 0,358. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa respon psikososial pada lansia akibat dari perubahan fungsi fisik, psikologis dan sosial, membutuhkan dukungan keluarga agar dapat beradaptasi secara adaptif selama proses perubahan tersebut. Hasil studi ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan pelayanan keperawatan lansia di keluarga melalui pemberdayaan keluarga dalam memberikan dukungan yang lebih efektif.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agustanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup ODHA di Bandar Lampung, khususnya yang bergabung dalam LSM Sakurai Support Group, yang berjumlah 54 orang. Desain yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis yang dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian untuk sumber dukungan didapatkan bahwa keseluruhan responden menyatakan mendapat dukungan, balk dari keluarga, teman, tenaga profesional dan non profesional. Dimensi dukungan materil instrumental, dukungan emosi/psikologis dan dukungan penghargaan didapatkan jumlah yang berimbang antara yang mendapat dukungan balk dan tidak balk. Sedangkan untuk dimensi dukungan integritas sosial dan informasi, sebagian besar responden mendapatkan dukungan baik. Jumlah responden yang memiliki kualitas hidup baik juga berimbang antara yang baik dan tidak balk. Analisis hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup dengan menggunakan uji Chi Square dengan a < 0,05, terlihat ada hubungan yang bermakna antara dukungan emosi, penghargaan dan informasi dengan kualitas hidup (p Value 0,05). Uji regresi Iogistik terhadap 5 (lima) variabe! yang memenuhi syarat untuk analisis multivariat ditemukan bahwa ada 2 (dua) variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup yaitu dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Hasil akhir analisis multivariat didapatkan bahwa dukungan penghargaanlah yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup ODHA (p = 0,000). Pihak pemerintah maupun institusi pelayanan kesehatan, khususnya Puskesmas disarankan dapat membuat program dukungan sosial bagi ODHA baik program jangka panjang maupun jangka pendek. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan berperan aktif dalam memberikan dukungan sosial bagi ODHA. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan desain eksperimen maupun penelitian kualitatif untuk mengetahui efektifitas dukungan sosial yang diberikan pada ODHA dan dimensi dukungan yang paling diharapkan ODHA untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
The purpose of this study is to examine the correlation between social support and quality of life of people with HIV/AIDS (PHlV/AIDS) in Bandar Lampung, especially those who joined in Saburai Support Group's non-governmental organization (NGO). The total respondent of this study were 54 persons, male and female. This study used correlation descriptive design with cross sectional approach. The method of data analysis was univariate, bivariate, and multivariate. The descriptive results showed that all respondents got the social support from all sources such as from family, friends, professionals, and non-professionals. It also showed that respondents got an equal support for instrumental/material, emotional/psychological, and esteem dimensions of social support. Therefore, all respondents categorized in good social support both from social integrity and informational dimensions of social support. For the quality of life variable, this study showed that respondents had an equal result both from good and bad category. To measure the correlation between social support and quality of life, this study using the Chi Square test with cc < 0.05. The result indicated that there is a significant correlation between emotional, esteem and informational support with quality of life (p<0.05). The multiple logistic regression analysis informs that 5 variables could be used in multivariate analysis properly, and 2 variables -that are esteem and informational support- were significantly correlated to quality of life. This study - using multivariate analysis-found that esteem support is the dominant factor to quality of life of PHIVIAIDS (p=0.000). This finding of this study suggests that the government and the health service institutions should make short and long programe about social support for PHIVIAIDS. The suggestions for the community are to encourage for H1V/AIDS information actively, minimize the discrimination and develop new health centre/ NGO which are concern to PHIVIAIDS. The new researcher can used disaign eksperiment research or kualitative research. So then, social support from any kind of sources could be optimized.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurharlinah
Abstrak :
Gizi adalah faktor penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Gangguan gizi pada balita mengakibatkan penurunan kecerdasan, terhambatnya pertumbuhan, perkembangan motorik, perkembangan mental dan meningkatnya angka kesakitan, kematian balita. Masalah gizi balita salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan ibu sehingga pengetahuan gizi sangat penting agar asupan gizi balita diberikan sesuai kebutuhan. Diperlukan pendidikan kesehatan mengenai gizi balita. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan ibu dalam memberikan asupan gizi balita di Indralaya Ogan Ilir. Penelitian ini, Quasi Experimental " Non-randomized Control Group Pretes-Postest Design" Populasinya adalah ibu-ibu balita di Kecamatan Indralaya, Desa Tebing Gerinting, Tanjung Seteko, dan Tanjung Agas. Jumlah sampel penelitian ini 120 orang, 40 orang kelompok intervensi 1 (buku panduan, penyuluhan), 41 orang kelompok intervensi 2 (buku panduan, penyuluhan dan kunjungan rumah) dan 39 orang kelompok kontrol (buku panduan). Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling. Hasil uji homogenitas responden usia dan pendidikan (P<0,05) sedangkan pekerjaan dan pengeluaran RT (P ≥ 0,05). Analisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kemampuan ibu memberikan asupan gizi balita menggunakan uji beda lebih dan dua mean (Anova), menunjukkan perbedaan bermakna peningkatan kemampuan ibu antara kelompok intervensi 1, kelompok intervensi 2 dan kelompok kontrol dengan (P=0,0001) pada asupan gizi juga menunjukkan perbedaan peningkatan asupan gizi yang bermakna antara kelompok intervensi 1, intervensi 2 dan kelompok kontrol (P=0,0001) untuk status gizi balita belum dapat dievaluasi perubahannya karena keterbatasan waktu penelitian. Hubungan karakteristik ibu (usia, pendidikan, pekerjaan dan pengeluaran RT) intervensi 1, intervensi 2 dengan peningkatan pengetahuan dan perilaku menggunakan uji Regresi linear ganda menunjukkan tidak ada pengaruh karakteristik ibu terhadap peningkatan kemampuan ibu tetapi hanya dipengaruhi oleh intervensi 1 dan intervensi 2. Implikasi dari penelitian ini pendidikan kesehatan dengan menggunakan buku panduan, penyuluhan dan kunjungan rumah dapat diterapkan asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat. ...... Nutrition is an important factor which helps growth and development of child under five years old. Nutrition disturbance under five years old decreases intelligence, growth pursue, motoric development and increases illness and death among under five years old children. This problem nutrition under five years old is one of mother's less knowledge about nutrition under five years old, in order nutrition intake under five years old is gave according to health education of nutrition under five years old. This research purpose to explain the effect of health education for increasing mother's ability in giving nutrition intake under five years old at Indralaya district, Ogan Ilir regency. This research used Quation Experimental "Non-randomized Control Group Pretest-Postest Design". Population in this research is mothers who have under five years old children at Indralaya district, Desa Tebing Gerinting, Tanjung Seteko and Tanjung Agas. Amount of these samples in this research are 120 people, 40 people are intervention group 1 (guidance book, instruction), 4I people are intervention group 2 (guidance book, instruction, and home visit), and 39 people are control group (guidance book). Samples are taken by cluster sampling. Test result of respondent homogeneous according to age and education (P<0,05), according to job and home expenses (P>0,05). Analyzing the influence of health education for increasing mother's ability in giving nutrition intake under five years old used different test over two means (Anova), indicate meaning different of increasing mother's ability between intervention group 1, intervention group 2 and control group (P=0,0001), nutrition intakes also indicate meaning different of increasing nutrition intake between intervention group 1, intervention group 2 and control group (P-0,0001), nutrition status under five years old can not be evaluated its change yet because research time is short. Relation of mother's characteristic (according to age, education, job and home expenses), intervention 1, intervention 2 by increasing knowledge and behavior used Double Linear Regression test, indicate there are not effect for mother's characteristic in increasing mother's ability, but there are only effected by intervention I and intervention 2. This research Implication of health education by using guidance book, instruction and home visit can be applied nursing guidance for family and community.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriadi
Abstrak :
Penelitian im bertujuan untuk mengetahui kontribusi dukungan keluarga terhadap respons remaja menghadapi masa pubertas di Cinanjung Tanjungsari Sumedang dengan disain cross sectional. Jumlah sampel 223 orang dengan kriteria telah berusia 11-15 tahun untuk perempuan, 12-16 tahun untuk laki-laki serta telah terjadi perkembangan seks primer, sampel ditentukan melalui simple random sampling dengan lottery technique. Instrumen yang digunakan berupa angket untuk mengetahui karakteristik responden, respons responden dan dukungan keluarga terhadap remaja pubertas. Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga dalam membantu perkembangan emosi, hubungan sosial, bakat khusus dan kemandirian berkontribusi terhadap respons remaja menghadapi masa pubertas, sedangkan dukungan keluarga dalam membantu pertumbnhan fisik dan perkembangan kognitif tidak berkontribusi, basil penelitian juga menunjukan bahwa dukungan keluarga yang paling dominan berkontribusi adalah dukungan keluarga dalam perkembangan emosi. Implikasi dari basil penelitian tersebut, maka perawat komunitas dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan remaja pubertas lebih memfokuskan pada aspek perkembangan emosi. Dari hasil tersebut, maka disarankan ; perlu peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta remaja pubertas berkaitan dengan dukungan keluarga dan respons remaja menghadapi masa pubertas, khususnya berkaitan dengan perkembangan emosi dengan mengembangkan pelayanan kesehatan remaja pubertas melalui klinik remaja maupun program UKS atau mengembangkan kemitraan dengan sektor-sektor yang memiliki kepedulian terhadap remaja pubertas.
This study has been made with the aim to obtain knowledge about how the family support contributes to the youngsters responses in dealing with the problems of their puberty age, as studied in the Cinanjung Tanjungsari Sumedang using the cross sectional design. The sample covered consisted of 223 youngsters, meeting the such criteria as : aged 11 to 15 years for girls, 12 to 16 years for boys, and already having their primer), sexual development. The sampling methode comprised the simple random sampling and the lottery technique. This instrument applied included questioners to find out the respondents characteristics, their responses and the support from their respective families in overcoming their puberty related problems. Results of the study have shown that the support of families in helping youngsters with the development of their emotions, social interaction, specific talent and self reliance has indeed contributed to the youngsters responses to the ways in which they cope with their puberty age, while the support of families in their physical growth and cognitive development has not contributed to such responses. The study results have also revealed that the family support in the emotional development in the most significant contributory factor. Its implication, therefore would be that in giving nursing care to a family with puberty aged children, the nurse community should put their focus on the emotional development aspect. Consequently the proper suggestion would be : the nurse community should increase their knowledge and understanding about the family and the puberty aged yaoungsters as regards the family support and the youngsters responses to focing his/her puberty problems, specifically those linked with his/her emotional development by youngsters clinic as well as the UKS programe, or through contracting partnerships with sectors they are concerned about the puberty youngsters.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuslan Sunandar
Abstrak :
Lanjut usia di Jawa Barat tahun 2002 yang terbina hanya 162.548 dari jumlah 2.333.782 orang, Kelurahan Garuda merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Andir yang mempunyai jumlah Ianjut usia cukup besar yaitu : 295 orang, tersebar di 6 RW. Jumlah tersebut membawa konsekuensi munculnya permasalahan yang cukup kompleks baik dari aspek fisik, psikologis maupun sosial ekonomi. Permasalahan tersebut antara lain adalah penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hidup. Salah satu program preventif dan promotif pada penurunan status fungsionaI adalah kegiatan latihan fisik melalui olahraga. Tujuan penelitian diketahuinya kontribusi waktu, frekuensi, dan intensitas olah raga terhadap kemampuan melakukan aktivitas fisik sehari-hari pada lanjut usia di kelurahan Garuda kecamatan Andir kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional, teknik sampling yang digunakan, proporsional random sampling dengan jumlah sampel 118. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada responder menggunakan kuesioner. Analisis data pertama secara univariat kemudian bivariat dengan regresi linier sederhana dan multivariat untuk melihat faktor yang paling dominan. Hasil penelitian bahwa waktu olahraga dapat menerangkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari pada lanjut usia sebesar 47,9 %, frekuensi olahraga 28,2 %, sedangkan intensitas olahraga 69,5 % dan menjadi faktor yang paling dominan. Kesimpulan adanya kontribusi yang kuat dari waktu, frekuensi dan intensitas olahraga terhadap kemampuan melakukan aktivitas fisik sehari-hari pads lanjut usia. Saran bahwa kegiatan olahraga yang sudah berjalan dengan baik perlu ditingkatkan dalam segi intensitas/kualitas olahraga yang dilakukan. Pendidikan kesehatan tentang olahraga kepada lanjut usia dan masyarakat luas perlu lebih gencar melalui berbagai cara dan media agar cakupan kegiatan olahraga meningkat. ......Aging in West Java of year 2002 constructive only 162.548 from amount 2.333.782 people. Kelurahan Garuda represent one of chief of village in kecamatan Andir having amount continue the big enough aging that is : 295 people, the round of in 6 RW. That is bring the consequence of complex problems appearance from physical aspect, psychological and also economic and social. The problems for example is functional status reduction which can affect to decline quality of live. One of program of prevention and promotion is activity of physical practice of through physical exercises. Research aim knowing of time contribution, frequency, and sport intensity to ability conduct activity of daily livings the aging in kelurahan Garuda of kecamatan Andir of Bandung city. Research conducted by cross sectional desain , sampling technics used proporsional random sampling with the amount sampel 118. Data collecting conducted by interview to responder use the kuesioner. Analyse the first data by univariat later then bivariate by simple regression linier and multivariat to see the most dominant factor. Result of research that sport time can explain the ability to conduct ADLs at the aging equal to 47,9 %, sport frequency 28,2 %, while sport intensity 69,5 % and become the most dominant factor. Conclusion is existence of strong contribution from time, sport intensity and frequency to ability conduct the ADLs at the aging. Suggestion that sport activity walk better require to be improved in intensity/quality facet. Health education about sport to continuing wide society and aging need more intensively through various means and media so that sport activity coverage increase.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Aini Susumnaningrum
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya angka morbiditas akibat perilaku yang tidak mendukung kesehalan pada anak usia sekolah yang tinggal dengan keluarga. Keluarga memegang peran penting dalam menerapkan disiplin pada anak. Tujuannya mengetahui hubungan faktor individu dan pola asuh keluarga dengan PHBS pada anak usia sekolah dasar di Dua SD Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Depok Jawa Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampel, yang berjurnlah 348 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar kelas IV dan V serta keluarga yang diwakili oleh ibu atau ayah (jika ibu telah meninggal). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hubungan bermakna ditemukan pada faktor individu yang terdiri dari persepsi kerentanan (p = 0,006), persepsi keseriusan (p=0,005), persepsi manfaat (p = 0,020), dan persepsi hambatan (p = 0,001) dengan PHBS. Selain itu, hubungan bermakna juga ditemukan pada pola asuh keluarga yang terdiri dari pola asuh permisif (p = 0,004), pola asuh demokralis (p = 0,018), dan pola asuh diktator (p = 0,012) dengan PHBS. Dari Uji Regresi Logistik Ganda ditemukan hubungan yang paling dominan yaitu persepsi kerentanan (p = 0,003). Dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah dasar yang merasakan persepsi kerentanan berpeluang mendukung PUBS 2,7 kali dibandingkan dengan anak usia sekolah dasar yang tidak merasakan persepsi kerentanan setelah dikontroi oleh variabel pola asuh permisif. Anak usia sekolah dasar membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak terutama keluarga dalam melaksanakan PHBS. Sosialisasi PHBS dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya membentuk peer group, diskusi kelompok, dan menyediakan sarana kebersihan diri sesuai kebutuhan anak.
This research is background overshadow by height of morbidity to effect behavior which do not support the health of school age child which was shack up with the family. Family play important part in applying discipline of child. This research aim to known the individual factors relation and pattern parenting of the family by PUBS at elementary school age child in Chief of Village of Kukusan Subdistrict of 13eji Depok West Java year 2006. Desain research used Descriptive of Correlation with the approach of Cross Sectional. The sample used total with 348 responder. Sample in this research was school age child of grade IV and V and also family deputized by mother or father (if mother have died). Statistic test used by Chi Square. Relation having a meaning found of individual factors consisted of the susceptance perception ( p = 0,006), serious perception ( p = 0,005), benefit perception ( p = 0,020), and resistance perception ( p = 0,001) with PI-IBS. Others, relation have a meaning also found at pattern parenting of the family consisted of the pattern parenting of the permisif ( p = 0,004), pattern parenting of democratic ( p = 0,018), and pattern parenting of the dictator ( p = 0,012) with PUBS. Double Regression Logistics Test found most dominant relation of susceptance perception ( p = 0,003), benefit perception ( p value = 0,113) and pattern parenting of the permisif ( p = 0,004). That school age child feeling perception of susceptance have opportunity to support the PHBS 2,7 times compared to a school age child which did not feel the susceptance perception after controlled by pattern parenting of the permisif variable. School age child require the tuition from various party especially family in executing PHRS. Socialization PHBS can be conducted variously among other things form the peer group, group discussion, and provide the medium of hygiene of self child version.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>