Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Sumartini
Abstrak :
Industri yang bergerak dalam pengolahan makanan dan penyajian makanan slap santap yang disebut industri jasabogal catering telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Industri semacam ini banyak dimanfaatkan untuk penyediaan makanan di berbagai tempat dan untuk berbagai keperluan. Kabupaten Bekasi yang telah berkembang sebagai daerah industri, mempunyai dampak yang besar terhadap pertumbuhan usaha jasaboga dalam rangka memenuhi kebutuhan makanan bagi karyawan perusahaan. Dengan makin meningkatnya kasus kejadian luar biasa keracunan makanan yang diakibatkan karena makanan yang disediakan oleh jasaboga yang tidak hygienes dan aman, telah dikembangkan suatu sistem manajemen yang dapat menjamin keamanan makanan yaitu HACCP ( Hazard Analysis Critical Control Point). Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu system pengawasan makanan yang dapat menjamin keamanan makanan secara menyeluruh yang telah diaplikasikan secara meluas pada industri pangan di negara-negara maju. Ada 7 prinsip dalam HACCP yaitu, analisis hazard, identifikasi CCP,Penentuan batas kritikal. prosedur pemantauan, tindakan koreksi, prosedur verifikasi dan dokumentasi serta pencatatan-pelaporan. Penelilian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan penerapan HACCP pada pengelolaan makanan di 5 jasaboga golongan B yang sudah mempunyai sertifikat talk sehat di Kabupaten Bekasi dan hubungan antara cara pengelolaan makanan dengan tingkal cemaran biologis, kimia dan fisik makanan yang dihasilkannya.Penelitian dilakukan dengan melakukan pcnilaian. mengamatan langsung, wawancara, pemeriksaan laboratorium dan pengolahan data sekunder. Dari penelitian ini didapat bahwa pada tahap pemilihan bahan Jasaboga I (nilai 37.5714) dan IV (nilai 36.5714) sudah menerapkan HACCP dengan balk (nilai antara 45-31), sedangkan Jasaboga II (28.1905), III dan V (17.2857) menerapan HACCP nya cukup ( nilai antara 30 - 16 ). Sedangkan rata-rata penerapan HACCP pada tahap pemilihan bahan di 5 jasaboga adalah cukup ( nilai antara 30 - 16 ). Pada tahap penyimpanan bahan Jasaboga I (nilai 38.0000) sudah menerapkan HACCP pada tahap penyimpanan bahan dengan balk (nilai antara 45-31), sedangkan Jasaboga lI (223143), III ( 30.0000 ) , IV (25.0000) dan V (30.0000) menerapan HACCP pada tahap penyimpanan bahan cukup ( nilai antara 30 - 16 )_ Sedangkan rata-rata penerapan HACCP pada tahap penyimpanan bahan di 5 jasaboga adalah cukup ( nilai antara 30 - 16 ). Pada tahap pengolahan makanan semua Jasaboga yang menjadi objek penelitian penerapan HACCP mempunyai nilai cukup (nilai antara 50-26). Rata-rata penerapan HACCP pada tahap pengolahan makanan di 5 jasaboga adalah cukup ( nilai antara 50 - 26 ). Pada tahap penyimpanan makanan matang Jasaboga I, III dan V penerapan HACCP nya adalah baik (nilai antara 45-31), sedangkan Jasaboga II dan IV menerapan HACCP nya adalah cukup ( nilai antara 30 - I6 )_Sedangkan rata-rata penerapan HACCP pada tahap penyimpanan makanan masak di 5 jasaboga adalah cukup (nilai antara 30 - 16 ). Pada tahap pengangkutan makanan Jasaboga I , 111 dan V penerapan HACCP nya adalah balk (nilai antara 45-31), sedangkan Jasaboga II dan IV menerapan HACCP nya adalah cukup ( nilai antara 30 --- 16 )_ Rata-rata penerapan HACCP pada tahap pengangkutan makanan di 5 jasaboga adalah balk (nilai antara 45-31). Pada tahap penyajian makanan Jasaboga I penerapan HACCP nya adalah back (nilai antdra 45-31), sedangkah Jasaboga I1,III ,IV dan V menerapan HACCP pada nya adalah cuktip ( nilai antara 30 - 16 ). Rata-rata penerapan HACCP pada tahap penyajian makanan di 5 jasaboga adalah back (nilai antara 45-31).Penerapan HACCP yang paling balk pada setiap tahapan penggelolaan makanan adalah Jasaboga I. Tahapan pengelolaan makanan yang berpengaruh terhadap cemaran biologis adalah tahap pemilihan bahan (nilai Sig. _000), pengolahan makanan (nilai Sig. .028), penyajian niakanan (nilai Sig. _006) dan tahapan pengelolaan makanan yang paling kritis atau paling berpengaruh terhadap cemaran biologis adalah tahap pemilihan bahan (nilai t-test adalah 17.214).
Today, industry that deals with food processing and serving called catering industry, has grown rapidly. The service given by this kind of industry is providing food in any places and for any occasions. Bekasi has become an industrial area, gives a great effect on the growth of catering industry in terms of fulfilling the need of a company's employees of food. Since the number of food poisoning caused by unhygienic and unsafe food provided by catering companies has increased, a management system that can guarantee the food safety. named HACCP ( Hazard Analysis Critical Control Point),is developed. Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) which has been applied widely to food industries in developed countries, is a system of food supervision that can give a total guarantee of food safety. HACCP has seven basic principles ; they are hazard analysis. CCP identification. critical level determination, procedures of control, conduct of correction, procedure of verification and documentation and recording reporting. A purpose of this study is to acknowledge the comparison of HACCP application to food processing at 5 catering companies of group B in Bekasi that have held healthy certificates ; and relation between food process method and contamination level of food biology. chemistry, and physic resulted from the food process. The method of this study is judgment, direct observation. interview, laboratory observation. and secondary data process. From this study it is learned Catering Company I (value 37.5714) and IV (value 36.5714) have applied HACCP good (value ranges from 45 - 31), while Catering Company II ( 28.1905), III and V ( 17.2857) of application its HACCP sufficient ( value ranges from 30 - 16 ). That an average of HACCP application to the ingredients selection step at 5 catering companies is sufficient (value ranges from 30 - 16). Catering Company I ( value 38.0000) have applied HACCP to the ingredient storage step is good (value ranges from 45-31), while Catering Company II (22.7143), III (30.0000), IV (25.0000) and V (30.0000) HACCP application to the ingredients storage step is sufficient (value ranges from 30 - 16).An average of HACCP application to the ingredients storage step at 5 catering companies is sufficient (value ranges from 30 - 16). An average of HACCP application to the food processing step at 5 catering companies is sufficient (value ranges from 30 - I6). All Catering Companies becoming research object of HACCP application to the cooked food storage have value is sufficient (value ranges from 50 - 26).An average of HACCP application to the cooked food storage at 5 catering companies is sufficient (value ranges from 50 - 26). Catering Company I,lll and V of HACCP application to the food delivery is good (value ranges from 45 - 3I ), while Jasaboga II and of IV HACCP application to the food delivery is sufficient (value ranges from 30 - 16). An average of HACCP application to the food delivery at 5 catering companies is good (value ranges from 45 - 3I ). Catering Company I of HACCP application to the food serving is good (value ranges from 45 - 31 ), while Catering Company II , III , IV and V of HACCP application to the food serving is sufficient (value ranges from 30 - 16). An average of HACCP application to the food serving at 5 catering companies is good (value ranges from 45 - 31 ). Catering company I has performed the best HACCP application to every step of food processing. The food processing step which has an effect on biological contamination is food selecting (value sig. .000), food processing (value sig. .028), food serving ( value sig. .006) and the food processing step which is most critical and has an effect on biological contamination is food selecting (t-test value is 17.214).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kusumadewi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian MPASI furmula diperkaya zat besi terbadap kadar feritin serum, hemoglobin dan perkembangan kognitif bayi usia 6-8 bulan, Penelitian ini merupakan uji klinik, membandingkan 38 subyek yang mendapat konseling dan MPASI formula dangan 38 subyek yang mendapat MP AS! raeikan selarna 90 hari. Sebanyak 76 subyek yang berasal dari posyandu-posyandu di dua lokasi kelurahan Karnpong Melayu, kecamatan Jatinegara, dibagi menjadi dua yaitu kelompok perlakuan (P) dan kontrol (X) dengan alokasi aeak berdasarkan pembagian wilayah. Data subyek yang diambil meliputi usia, berat badan, penjang badan, lingkar kepala, asupen energi, protein, zat besi serta kadar feritin serum, hemoglobin, dan skor perkembangan kognitif. Pengukoran kadar feritin serum, hemoglobin dan skor perkembangan kognitif dilakakan sebelum dan sesudah perlakoan. Analisis data dilakakan dengan uji t berpasangan dan t tidak berpasangan serta uji non pararnetrik dangan batas kemaknaan 5%. Sebanyak 38 subyek peda kelompok P dan K telah mengikuti penelitian secara lengkap. Satu subyek pada masing-masing kelompok dikeluarkan karena salcit yang dapat mempengaruhi basil penelitian. Data awal menunjukkan keadaan yang sama antara kelompok P dan K. Penurunan kedar feritin serum, peningkatan kedar hemoglobin dan peningkatan skor perkembangan kognitif tidak bermakna secara statistik pada kedua kelompok (p>0,05). Penurunan kedar feritin serum pada kelornpok K lebih besar daripada kelompok P dan penurunannya bermakna secara statistik (p<0,05). Persentase asupan terbadap kebutuhan energi dan protein pada periode awal, tengah hingga akhir perlakaan dengan metoda food recall 1x24 jam dalam keadaan sebanding. Perubahan persenblse asupan terbadap kebu!uhan energi dan protein antara kelompok P dan K tidak bennakoa secara statistik. Persen1llse asupen terhOdap kebutuhan zat besi dengan FFQ semikuantitatif satu bulan peda kedua kelompok sebelum perlakaan tampak sebanding namun perubaban persentase asupan terbadap kebetuhan zat besi antara kedua kelompok benmakna seeara statistik. Kadar feritin serum, hemoglobin dan skor perkembangan kognitif sebelnm perlakuan peda kedua kelompok dalam keadaan sebanding. Penurunan kedar feritin serum, peningkatan kedar hemoglobin dan peningkatan skor perkembangan kognitif antara kelompok P dan K tidak bermakna secara statistik.
ABSTRACT
The aim of this study is to find the effect of iron fortified complimeni1Uy feeding formula on changes in serum feritin, hemoglobin level and cognitive development score in 6-ll month's old baby. The study was a clinical trial, consists of 38 subjects in the treatment group that had received counseling and iron fortified complimentary feeding formula (P) and 38 subjects in the control group (K) that had received counseling and home oomplimeni1Uy feeding fur 90 days. Seventy six subjects were admitted from two locations in kelurahan KampungMelayu. kecamatan Jatinegara who had fulfill the study criteria. They were divided into two groups using random allocation based on geographic location. Each group had some posyandu that participate the research. Data collected consist of age, weight, height, head circumference, energy, protein and iron intake, serum feritin. hemoglobin level and cognitive development score. Examinations of serum feritin, hemoglobin level and cognitive development score were examined before and after intervention. Statistical analysis was using independent t-test, non~ independent t-test and non parametric test. The level of significance was 5%. Each of38 subjects in both group bed completed the study. There was one drop out subject in each I' and K because they got ill. Early data showed equal condition between P and K group. There were statistically insignificant changes on senun feriti~ hemoglobin level and cognitive development score in two groups (p>O,O5). Serum feritin level had decrease higher in P than K and statistically significant (p
2010
T32842
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier, 1997
664.07 INS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanna
Abstrak :
Di kampus UI Depok, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 15,000 orang, terdapat lebih darn 50 kantin resmi (fakultas) dan puluhan penjual makanan yang dijajakan dengan gerobak (terutama ketoprak), dan sejauh ini belum ada data pasti mengenai kesehatan makanan dan minuman yang dijual di Kampus UI Depok, khususnya kontaminasi oleh E.coli. Ketoprak dan Gado-gado merupakan jenis makanan yang siap saji dan penjaja lebih banyak menggunakan tangan secara langsung dalam meramu dan menyajikan barang dagangannya. Hal ini menyebabkan sangat rentannya ketoprak dan gado-gado untuk mendapatkan kontaminasi bakteri, baik yang berasal dari bahan-bahan sayuran yang digunakan, piring, sendok, gelas, kain lap, air cucian dan perilaku penjaja yang tidak sehat. Dari hasil survei yang dilakukan dalam penelitian ini ternyata di peroleh jumlah 9 penjaja gado-gado dan 10 penjaja ketoprak. Para penjaja itu menjajakan makanannya dengan gerobak (3), pada balsem (5) dan selebihnya pada kantin. Disamping itu dari hasil observasi mengenai PHBS para penjaja maka diperoleh informasi bahwa tingkat pengetahuan kesehatan mereka masih sangat rendah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarkat. Universitas Indonesia. Depok. Tahapan utama dari penelitian ini adalah pengukuran jumlah E.coli pada ketoprak, gado-gado, air cucian dan peralatan makan. Dari hasil pengukuran tersebut diperolah data bahwa jumlah E.coli pada ketoprak dan gado-gado yang ada di lingkungan kampus Universitas Indonesia sangat tinggi ( lebih dari 100.000 koloni/gr) pada tempat-tempat tertentu (Balsem FISIP, Balsem FKM, Gerobak Mesjid UI, Balsem Hutan Fisip 1, Balsem Hutan Fisip 2. dan Kantin F. Sastra). Sedangkan untuk pengukuran jumlah E.coli pada alat makan dan air pencuci didapati jumlah yang cukup tinggi (lebih dari 50 koloni/mL) pada tempat-tempat tertentu (Balsem FKM, Balsem MIPA, Balsem FISIP, Kantin F. Hukum. Gerobak Mesjid UI, Gerobak Gedung Biru, Gerobak Bank BNI, dan Balsem Hutan Fisip 2). Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas makanan (ketoprak dan gado-gado) di lingkungan kampus Universitas Indonesia sangat buruk, begitu pula dengan Fasilitas sanitasi yang digunakan para penjaja.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Wulan Anggareni
Abstrak :
Kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui cenderung tidak terpenuhi sehingga memengaruhi produksi air susu ibu (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk dengan berbahan dasar tepung kacang merah dan tepung daun katuk sebagai makanan alternatif berupa cookies untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan acak lengkap. Panelis dalam penelitian ini adalah 50 ibu menyusui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies yang paling disukai oleh panelis adalah cookies 473 dengan subtitusi 30% tepung kacang merah dan 20% tepung daun katuk. Berdasarkan hasil uji laboratorium, per 100 g cookies 473 mengandung 499,44 kkal energi; 51,96 g karbohidrat;11,42 g protein; 27,32 g lemak; dan 6,91 g serat pangan. Subtitusi tepung kacang merah dan tepung daun katuk pada cookies formulasi meningkatkan kandungan energi, protein, lemak dan abu. ...... Inadequate nutrient intake for nursing mothers can affecting the production of breast milk. The main goals from this research are to make innovative product, especially cookies, that made from red bean and merr leaf flour and also to know the acceptance for this product for nursing mothers. This research is an experimental research that using completely randomized design method. Panelists for hedonic test in this research are 50 nursing mothers. The result of this research shows that the favorite cookies is cookies 473 that substituted by 30% red bean flour and 20% merr leaf flour. Based on laboratorium analysis, the nutrient contents per 100 g of cookies 473 are 499,44 kcal of energy; 27,32 gram of fat; 11,42 gram of protein; 51,96 gram of carbohydrate; and 6,91 gram of dietary fiber. Subtitution of red bead flour and merr leaf flour can increase the content of energy, protein, fat, and ash.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Hariono
Abstrak :
Uji analisa pewarna buatan, pemanis buatan, boraks dan formalin dalam Makanan dan minuman jajanan. Desain penelitian obsevasional dan hasil penyajian deskriptif, Dari populasi 702 SDN di Kabupaten Bekasi diundi 10 SDN, sebanyak 93 sampel akan diuji 100 parameter. Hasil: 5 minuman 40% mengandung rhodamin B, 12  makanan 8,3% mengandung  Methanil Yellow, 10 minuman 20% mengandung pemanis buatan, 17 makanan 15,9% mengandung boraks dan 38 makanan 2,6% mengandung formalin. Dapat disimpulkan masih ditemukannya penggunaan bahan kimia berbahaya. Bahan kimia berbahaya tersebut mudah didapat dan murah dibandingkan BTM yang aman. Disarankan  siswa membawa bekal, selektif jajan, Dinkes meningkatkan pengawasan, edukasi pedagang jajanan. ......Test analysis of artificial coloring, artificial sweeteners, borax and formaldehyde in the food and beverage snacks. Observational study design and descriptive presentation of the results, of a population of 702 elementary schools in Bekasi drawn 10 primary schools, 93 out of 100 samples will be tested parameters. Results: 40% 5 drinks containing rhodamine B, 12 Methanil food containing 8.3% Yellow, 20% 10 drinks contain artificial sweeteners, 17 food containing borax and 15.9% 2.6% 38 foods containing formalin. It can be concluded is the discovery of the use of hazardous chemicals. Hazardous chemicals are readily available and inexpensive compared BTM safe. It is recommended students bring lunch, snack selective, PHO increased surveillance, education hawker traders.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Jakarta: Gramedia, 1997
641.664 WIN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jacobs, Morris B.
Princenton: Van Nostrand Reinhold, 1962
543.1 JAC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Florentinus Gregorius Winarno
Jakarta: Gramedia, 1986
641.664 WIN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ranganna, S.
New Delhi: McGraw-Hill, 1986
R 664.07 RAN h (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>