Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Safrudin A.
Abstrak :
Perbekalan farmasi bukan komodti biasa, selalu terkait dan mempertimbangkan segi-segi kemanusiaan. Disamping itu perlu diperhitungkan faktor-faktor ekonomi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat, baik bagi pasien juga bagi rumah sakit. Oi Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok biaya obat (1992) cukup tinggi (± 30%) dari biaya operasional. Dari penelitian diketahui bahwa tingginya biaya obat oleh karena Rencana Anggaran Tahunan tidak digunakan dalam membuat rencana pengadaan obat. Masalah-masalah Iainnya yang diketahui dari penelitian adalah sebagai berikut : - Prosedur yang belum dilaksanakan sebagaimana mestinya - Masalah ketenagaan - Beberapa protap yang belum ada. Proses pengawasan dan pengendalian internal berperan di dalam timbulnya permasalahan-permasalahan tersebut di atas. Pengawasan dan pengendalian saling terkait satu sama lain dan bertujuan agar suatu kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah disusun. Maka penelitian ini melihat rencana-rencana yang ada dan ketentuan-ketentuan yang telah disusun dan bagaimana rencana dan ketentuan-ketentuan tersebut diterapkan pada pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit di R.S. Bhakti Yudha. Untuk mempelajari masalah-masalah yang timbul dilakukan penelitian kualitatif tentang pelaksanaan wasdal Internal Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit di R.S. Bhakti Yudha. Untuk ini dikumpulkan data-data dari dokumen-dokumen rumah sakit, wawancara, pengamatan dan FGD. Selanjutnya dengan pendekatan sistem diketahui bahwa masalah-masalah yang timbul pada pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit di R.S. Bhakti Yudha berkaitan satu sama lain dan wasdal berpengaruh dalam timbulnya masalah-masalah tersebut.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Ririn Widianti
Abstrak :
Stres hospitalisasi akan menyebabkan kecemasan pada anak. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan Quasi Eksperimental Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 32 anak yang terbagi dalam kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa ada penurunan signifikan padaskor kecemasan anaksetelah dilakukan senam otak pada kelompok intervensi bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rekomendasi dari penelitian ini adalah supaya perawat meningkatkan ketrampilan dengan latihan senam otak sehingga bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak untuk mengurangi kecemasan dengan melibatkan orang tua. ......Stress hospitalization will cause anxiety in children. This thesis aimed to investigate the effect of brain gym to anxiety due to hospitalization in preschool age children at Panti Rapih Hospital Yogyakarta. This study used Quasi- Experimental Pretest-posttest Non Equivalent Control Group Design. Respondents involved in this study were 32 children and divided into control and intervention group. The results this study found that there was a significant decrease on anxiety score after brain gym in intervention group compared to control group. The recommendation of this research is that nurses improve their skills on brain gym and applied in nursing care by involving the parents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Wijayati
Abstrak :
Mengalami sakit dan dirawat di Rumah Sakit merupakan kondisi yang dapat menyebabkan krisis pada anak. Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak yang berdampak negatif pada perkembangan anak dimasa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang intervensi bermain pada pasien anak. Jenis penelitian adalah deskriptif kategorik dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 96 perawat. Hasil analisis univariat diketahui sejumlah 93(96,9%) perawat di ruang anak memiliki tingkat pengetahuan baik tentang intervensi bermain. Peningkatan intervensi bermain pada pasien anak direkomendasikan sebagai upaya mengurangi dampak hospitalisasi. ......Being sick and hospitalized can cause crisis among children. Hospitalization may cause anxiety which can affect their growth in their future. Nurses? knowledge about play intervention may reduce negative impacts of hospitalization. This study aimed to identify nurses? knowledge about play intervention on pediatric patients. This study was a descriptive study to 96 pediatric nurses, which was choosen with consecutive sampling technique. The result showed that 93(96,9%) of the nurses have a good knowledge level about play intervention. The improvement of play intervention on caring for pediatric patients is necessary as an effort to reduce negative impacts of hospitalization.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Karamina
Abstrak :
Penelitian dalam skripsi ini dilakukan untuk membantu PT ABC dalam memberikan saran cadangan dana bagi perusahaan asuransi kesehatan dalam memenuhi semua klaim rawat inap yang diajukan oleh klien. Penelitian ini dibatasi hanya untuk klaim penyakit paling berisiko bagi perusahaan asuransi kesehatan yaitu penyakit yang paling sering terjadi klaim rawat inap dan mempunyai besar klaim rawat inap paling besar. Saran cadangan dana diberikan berdasarkan hasil forecasting besar klaim rawat inap untuk empat minggu kedepan. Forecasting dilakukan dengan menggunakan metode exponential smoothing pada data time series yang diperoleh dari PT ABC. Karena terdapat korelasi positif antara pendapatan per kapita dengan tuntutan pelayanan kesehatan maka sebelum dilakukan forecasting, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan daerah di Indonesia berdasarkan pengeluaran per kapita, karena data pendapatan per kapita tidak tersedia. Pengelompokan daerah ini dilakukan dengan two step clustering dan menghasilkan enam kelompok daerah dengan pengeluaran per kapita yang homogen di setiap kelompok daerah. Selanjutnya dicari penyakit yang paling beresiko bagi perusahaan asuransi kesehatan dan dilakukan forecasting untuk penyakit tersebut di setiap kelompok daerah yang didapat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu PT ABC, dalam tahap awal, untuk memprediksi besar klaim rawat inap penyakit beresiko guna memberikan saran cadangan dana bagi perusahaan asuransi yang berkaitan dengan PT ABC. Hasil penelitian ini dapat menjadi cikal bakal penelitian lanjut yang dikembangkan oleh PT ABC untuk semua penyakit lainnya.
This research was done to help PT ABC in advising reserve funds for health insurance companies to meet all of hospitalization claims that filed by clients. This research is limited only to the claims of disease that most at risk for the health insurance company which is the disease most often occurs in hospitalization claims and has the greatest amount of hospitalization claims. Suggestions reserve funds awarded based on the results of forecasting the hospitalization claims for four weeks. Forecasting was done by using the method of exponential smoothing on time series data, obtained from PT ABC. Because there is a positive correlation between income per capita with the demands of the health services, prior to forecasting, first create regional grouping in Indonesia based on expenditures per capita, because the per capita income data are not available. Grouping regions was done by two step clustering and resulting in six groups of regions, where income per capita for each group is homogen. Furthermore, illnesses with most at risk for health insurance companies were sought upon and forecasting for the disease in each of the obtained group area was done. The Initial stage in this research is expected to help PT ABC to predict the huge risk of disease hospitalization claims reserve fund in order to provide advice to the insurance company related to PT ABC. The results might be developing of further research developed by PT ABC for all other diseases.
2016
S62398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Amarta
Abstrak :
Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian (Permenkes RI, 2016). High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat yang termasuk high-alert diantaranya adalah obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA). Dispensing obat-obatan high alert perlu dilakukan pengecekan ulang dan verifikasi oleh staff farmasi lainnya untuk meminimalisir risiko kesalahan pemberian obat ke pasien. Faktor risiko yang mungkin terjadi saat melakukan dispensing obat-obatan high alert diantaranya adalah rute administrasi, kesalahan dalam preparasi, kesalahan dalam memahami pesanan, kesalahan dosis yang diberikan, kesalahan obat yang diberikan, dan penandaan yang ambigu (Ministry of Health Malaysia, 2020). Berdasarkan observasi pengelolaan obat-obatan high alert di depo rawat inap dan rawat jalan RSUI dapat disimpulkan bahwa penyimpanan dan penyiapan obat-obatan high alert sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. ...... Pharmacy Installation is a functional implementing unit that organizes all pharmaceutical service activities in the Hospital. Pharmaceutical Service Standards are benchmarks used as guidelines for pharmaceutical personnel in administering pharmaceutical services (Permenkes RI, 2016). High-alert medications are drugs that must be watched out for because they often cause serious mistakes/errors (sentinel events) and drugs that have a high risk of causing unwanted drug reactions (ROTD). The drug group that includes high-alert includes drugs that look alike and sound similar (NORUM, or Look Alike Sound Alike/LASA). Dispensing of high alert medicines needs to be double-checked and verified by other pharmacy staff to minimize the risk of drug administration errors to patients. Risk factors that may occur when dispensing high alert drugs include routes of administration, errors in preparation, errors in understanding orders, dosage errors given, medication errors administered, and ambiguous labeling (Ministry of Health Malaysia, 2020). Based on observations of the management of high alert medicines at the RSUI inpatient and outpatient depots, it can be concluded that the storage and preparation of high alert medicines are in accordance with applicable regulations.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Galatama Purwadi
Abstrak :
ABSTRAK
Tahun 2016 RSUD Ciracas telah Lulus Perdana Akreditasi Rumah Sakit versi2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran PenerapanSasaran Keselamatan Pasien untuk mencegah insiden medical error di Unit RawatInap RSUD Ciracas tahun 2017. Penelitian dilakukan di bulan Mei-Juni 2017.Metode penelitian adalah Kualitatif dengan wawancara mendalam, Focus GroupDiscussion dan Observasi. Didapatkan adanya sistem pencatatan dan pelaporaninsiden medical error yang belum berjalan di unit rawat inap RSUD Ciracas.Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan budaya keselamatan pasien danmenghilangkan budaya blaming di unit rawat inap RSUD Ciracas.Kata kunci :Sasaran Keselamatan Pasien, patient safety, medical error, Akreditasi, Rawatinap, RSUD Ciracas
ABSTRACT
In 2016 RSUD Ciracas has passed The Perdana Hospital Accreditation version2012. The purpose of this research is to know how the implementation of patientsafety to prevent medical error incidences in Hospitalization Unit at RSUDCiracas 2017. The research was done in May June 2017. The research methode iskualitatif with deep interview, Focus Group Discussion and Observation. Thefinding is The record and report system of Medical Error Incidences was not fullyrunning. We hope this research can grow patient safety and eliminate blamingculture in hospitalization unit at RSUD Ciracas.Keywords Patient Safety, medical error, accreditation, hospitalization unit, RSUD Ciracas
2017
T48635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ariyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Hospitalisasi adalah suatu keadaan dimana seorang anak memiliki status sakit yang akut dan harus dirawat selama beberapa waktu di rumah sakit untuk pemulihan. Ketegangan yang dirasakan orang tua terhadap kondisi kesehatan anaknya yang menurun membuat tidak jarang orang tua menyalahkan diri sendiri atas penyakit yang diderita anaknya. Faktor-faktor yang berhubungan dari dalam dan luar diri seseorang memegang peranan penting dalam pembentukan koping individu. Mekanisme koping yang dimiliki orang tua dapat mempengaruhi psikologi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi dengan parental coping. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan purposive sampling dan diterapkan pada 106 sampel yaitu orang tua dengan pengasuhan anak minimal 3 hari. Hasil penelitian setelah dianalisis dengan Chi-square menunjukkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan parental coping saat anak menjalani rawat inap adalah hari perawatan (p value = 0,000; = 0,05) dan ketersediaan ruang bermain anak (p value = 0,016; = 0). ,05).
ABSTRACT
Hospitalization is a condition where a child has an acute illness status and must be treated for some time in the hospital for recovery. The tension that parents feel about their child's declining health condition makes it not uncommon for parents to blame themselves for their child's illness. Factors that are related from within and outside a person play an important role in the formation of individual coping. Coping mechanisms that are owned by parents can affect the psychology of parents. This study aims to determine the effect of predisposing factors with parental coping. This study used a cross sectional design with purposive sampling and applied to 106 samples, namely parents with at least 3 days of child care. The results of the study after being analyzed by Chi-square showed that the factors most related to parental coping when children were hospitalized were the day of care (p value = 0.000; = 0.05) and the availability of children's playroom (p value = 0.016; = 0) . ,05).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Syaharani Putri Kusumowardhani
Abstrak :
Pelayanan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang profesional dibidang ilmunya untuk melakukan atau memberikan jasa kepada konsumen yang membutuhkan. Waktu pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi rumah sakit. Waktu pelayanan yang lama dianggap membuat pasien frustasi dan menjadi penyebab potensial ketidakpuasan pasien pada pelayanan kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui waktu pelayanan resep dari resep masuk hingga obat diberikan kepada pasien. Waktu pelayanan dihitung dari waktu dokter meresepkan hingga pemberian obat ke pasien. Parameter yang diamati adalah waktu penulisan resep, verifikasi, dispensing, dan penyerahan obat. Rata-rata waktu pelayanan pelayanan resep pasien pulang dari obat diresepkan hingga diserahkan adalah 10 jam 21 menit 27 detik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan resep pasien pulang di Unit Rawat Inap dilakukan kurang dari 24 jam. Rata-rata waktu pelayanan resep pada tahap verifikasi, dispensing, dan penyerahan berturut-turut adalah 37 menit, 1 jam 48 menit 55 detik, dan 7 jam 55 menit 33 detik. Rata-rata waktu pelayanan resep untuk pasien dengan jaminan BPJS yaitu 10 jam 6 menit, sedangkan pelayanan resep untuk pasien dengan jaminan Umum memiliki waktu pelayanan 8 jam 53 menit 54 detik. ...... Service is a series of activities carried out by a professional in the field of knowledge to perform or provide services to consumers in need. Service time can affect patient satisfaction with hospital pharmacy services. Long service time is considered to frustrate patients and is a potential cause of patient dissatisfaction with health services. This research was conducted to determine the prescription service time from the incoming prescription until the drug was given to the patient. Service time is calculated from the time the doctor prescribes to administering the drug to the patient. Parameters that are considered are the time of prescription writing, verification, dispensing, and drug delivery. The average time for prescription services for patients to go home from the drugs prescribed to delivery is 10 hours 21 minutes 27 seconds, so it can be interpreted that the prescription services for patients going home at the Inpatient Unit are carried out in less than 24 hours. The average prescription service time at the verification, dispensing and delivery stages was 37 minutes, 1 hour 48 minutes 55 seconds and 7 hours 55 minutes 33 seconds respectively. The average prescription service time for patients with BPJS insurance is 10 hours 6 minutes, while prescription services for patients with general insurance have a service time of 8 hours 53 minutes 54 seconds.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Yoga
Abstrak :
ABSTRAK
Readmisi merupakan kriteria penting dalam sistem pelayanan kesehatan, yakni sebagai indikator kualitas layanan dan efisiensi biaya rumah sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara variabel karakteristik pasien (usia dan jenis kelamin), variabel klinis (lama hari rawat dan tingkat keparahan penyakit) dan variabel rumah sakit (kepemilikan dan tipe kelas rumah sakit) yang berhubungan dengan tingkat potensi readmisi pasien JKN Rawat Inap dengan Kode CMG I di Rumah Sakit Wilayah DKI Jakarta tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang. Penelitian ini menggunakan dua data sekuder, yaitu klaim pasien JKN di Rumah Sakit tahun 2014 dan sebagai tambahan menggunakan data pasien JKN di Rumah Sakit tahun 2014. Lokasi penelitian dilakukan pada seluruh Rumah Sakit yang bekerjasama dengan program JKN di wilayah DKI Jakarta.

Hasil penelitian menunjukkan dari 6 (enam) variabel yang diteliti hanya 4 (empat) variabel yang berhubungan signifikan yaitu variabel usia, tingkat perubahan keparahan penyakit, lama hari rawat, kepemilikan Rumah Sakit. Variabel jenis kelamin tidak berhubungan terhadap potensi readmisi. Pada variabel Usia menunjukkan koefisien negatif yang berarti bahwa semakin bertambahnya usia, potensi readmisi semakin rendah. Pada variabel lama hari rawat menunjukkan koefisien positif, berarti bahwa semakin kecil lama hari rawat, peluang potensi readmisi semakin tinggi. Pada variabel tipe kelas Rumah Sakit menunjukkan koefisien positif, berarti semakin rendah tipe kelas Rumah Sakit, peluang untuk risiko potensi readmisi semakin tinggi.

Secara uji multivariat, variabel terkuat yang berhubungan dengan tingkat potensi readmisi adalah kepemilikan Rumah Sakit, dimana Kepemilikan Rumah Sakit merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan potensi readmisi dengan OR = 2 dan hasil estimasi diperoleh nilai koefisien positif, artinya pasien yang berasal dari rumah sakit swasta berpeluang 2 kali berpotensi readmisi setelah dikontrol dengan variabel usia pasien, dan lama hari rawat inap.
ABSTRACT
Readmission is an important criterion in the healthcare system, which is an indicator of the quality of service and cost efficiency of the hospital. This study aims to analyze the relationship between the variables of patient characteristics (age and gender), clinical variables (length of stay and level of severity) and the variable hospitals (ownership and type of hospital class) related to the potentially readmission patients JKN Hospitalization with Code I CMG Regional Hospital in Jakarta in 2014. the design study is a cross-sectional study. This study uses data from two secondary data, which claims JKN patients in the hospital in 2014 and in addition to using Data Provider (Hospital) in 2014. The research location is on the whole hospital in cooperation with JKN program in Jakarta.

The results showed than six (6) variables examined only four (4) significant variables related to the variable age, the rate of change in disease severity, length of stay, hospital ownership. Gender variable is not related to the potentially readmission. At the age variable indicates negative coefficient means that as we grow older, the lower the potentially readmission. In the variable length of stay showed a positive coefficient, meaning that the smaller the length of stay, the higher the potentially readmission. In class type Hospital variable showed a positive coefficient, meaning the lower the class type Hospital, opportunities for higher readmission potentially risks.

In multivariate analysis, the variables strongest related to the level of potentially readmission is proprietary Hospital, where private Hospital is the most dominant variable related to potentially readmission with OR = 2 and the estimated values obtained positive coefficient, meaning that patients from private hospitals 2 times the chance of potentially readmission after controlling for the variables age of the patient, and long days of hospitalization.
2016
T48621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Dwityamirta
Abstrak :
COVID-19 merupakan penyakit infeksi baru yang menimbulkan beban ekonomi pada layanan kesehatan dan negara. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis biaya terapi pasien COVID-19 sebagai langkah awal dalam mengetahui beban ekonomi yang diakibatkan oleh COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan data secara retrospektif, dilihat dari perspektif rumah sakit. Subjek penelitian adalah pasien COVID-19 derajat sedang yang dirawat inap di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Agustus - Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel penelitian didominasi oleh laki-laki (58,9%) dan kategori usia 26-45 tahun (44,9%). Komorbiditas yang paling banyak yaitu hipertensi (30,0%). Total biaya COVID-19 yang diperoleh sebesar Rp30.499.984,00 ± 8.274.857 per pasien dengan biaya pada pasien dengan komorbiditas sebesar Rp30.916.570,00 ± 8.913.798 dan biaya pada pasien tanpa komorbiditas sebesar Rp29.903.508 ± 7.322.026. Hasil ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi rumah sakit untuk menentukan clinical pathway COVID-19. ......COVID-19 is a new infectious disease with a heavy economic burden for healthcare facilities and the country. This study was conducted to analyze the cost of treatment of direct medical cost based on a hospital perspective. This study used a cross-sectional design with retrospective data collection. The subjects of this study were COVID-19 inpatients of a moderate degree at University of Indonesia Hospital in August – December 2020. The results showed the subjects were dominated by men (58,9%) and the age category of 26-45 years old (44,9%). The comorbidity with the highest prevalence was hypertension (30,0%). The total cost of treatment was Rp30.499.984,00 ± 8.274.857 per patient. Patients with comorbidities had a total cost of Rp30.916.570,00 ± 8.913.798 while patients without comorbidity had a total cost of Rp29.903.508 ± 7.322.026. This result can be used as a recommendation for hospital in establishing a clinical pathway for COVID-19.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>