Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Meiyani Zakir
Abstrak :
Sisi lain industrialisasi adalah meningkatnya ekonomisasi masyarakat dan tidak terhindarnya proses komoditisasi (apapun jadi komoditi); yang contohnya tampak pada dunia budaya, dengan banyaknya paket bisnis 'wisata budaya''. Secara sosiologis pun terjadi transformasi makna serupa; dari benda yang tadinya sekedar bermakna "kultural," jadi lain setelah diberi pemaknaan ekonomis. Semula dimaknai "mistik" estetis, menjadi nyata karena bernilai atau 'ada harganya.' Bunga juga mengalami proses transformasi serupa. Dalam studi ini, pertautan dan transformasi komoditi bunga didekati dengan cara memahami dinamika kelompok para pelaku atau yang paling berkepentingan di bisnis bunga potong : konsumen, petani, dan pedagang. Studi ini sebenarnya berasal dari penelitian terhadap berbagai dinamika dan pertautan kepentingan antar kelompok pedagang bunga potong; yang berkembang seiring dengan berkembangnya pariwisata dan -pada gilirannya- membawa bunga masuk ke dalam wilayah ekonomi yang makin sarat kepentingan dan persaingan. Karenanya, konflik maupun akomodasi di tingkat pedagang, bukan hanya tak terhindarkan; bahkan melekat di dalam dinamika kepentingan para pelaku terkait tersebut. Studi dilakukan secara berseri (tidak teratur) 3 kali antara 1993 - 1998, di daerah Cipanas, Jawa Barat. Data yang didapat dan diolah, berasal dari wawancara mendalam para pedagang, petani, floris, hotel, perusahaan swasta, dan tokoh masyarakat sekitar daerah produksi. Mulanya, ada empat profit pedagang bunga; semua berasal dari daerah Cipanas. Model dan intensitas interaksi keempat kelompok pedagang tadi mengalami masyarakat sekitar daerah produksi. Mulanya, ada empat profit pedagang bunga; semua berasal dari daerah Cipanas. Model dan intensitas interaksi keempat kelompok pedagang tadi mengalami perubahan yang berarti setelah intervensi YBN ke desa. Yakni, interaksi berbagai pelaku usaha bunga potong, melahirkan tiga kelompok utama pedagang (Kelompok Tua, Bebas-Jual, dan YBN). Masalah yang dirasa pedagang serta -dan terutama- petani makin sama, bahwa ketidaksukaan mereka, lebih karena perilaku YBN (dilihat sebagai kepanjangan kekuasaan) yang tak menganggap masyarakat setempat sebagai unsur penting dalam membuat rencana program, padahal semua langkah YBN berpengaruh langsung ke masyarakat setempat. Dalam kasus ini, masuknya YBN merupakan kasus signifikan tentang sulitnya organisasi modem beradaptasi pada sistem sosial desa yang spesifik. Tiga kelompok utama pedagang tadi punya posisi unik mengingat 'modal' dan kekuatan mereka masing-masing dalam berhubungan dengan pihak lain. Dari dinamika interaksi para pelaku usaha bunga, penelitian ini menghasilkan temuan, bahwa masing-masing kelompok -terutama dalam upaya membangun dan mempertahankan interest dan kekuatan dominasi yang mereka miliki- punya mekanisme khas saat berinteraksi. Dalam upaya memperkokoh dasar interest masing-masing, tiga kelompok pedagang tadi secara variatif, menekankan pentingnya menguasai kaum tani. Malah penguasaan dan dominasi terhadap petani mereka lakukan sistematis, karena kesadaran demi kelangsungan supply maupun kontinuitas produksi. Kelompok pedagang Tua misalnya, lebih melakukan penguasaan pada upaya menyerang kognitif petani, dengan mereproduksi model hubungan tradisional-feodalistik; dimana petani menjadi tetap melihat dirinya sebagai sub ordinasi mereka. Pedagang baru menguasai petani justru secara langsung dan mendasar, dengan mendominasi tanah dan waktu kerja petani. YBN juga melakukan hal serupa dengan kekuatan uang, dengan cara memberi kredit bagi aneka kepentingan produksi masyarakat. Dalam hubungan dinamika dan konflik yang terjadi antar pedagang, konsumen jelas menjadi pihak paling diuntungkan; karena supremasi mereka tak pernah disoal atau digugat. Di lain pihak, petani adalah yang paling dirugikan; karena selalu jadi kelompok yang didominasi dan dikuasai demi kelangsungan berbagai kepentingan pedagang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Yuvita
Abstrak :
Penelitlan ini bertujuan untuk menlngkatkan pengenalan terhadap karakteristik Visual Merchandising yang terdiri dari display, presentasi produk, tata letak (layout), lighting dan penggunaan material signage. Oleh karena itu nilai tambah yang diperoleh melalui Vsual Merchandising diakumulasikan pada masing-masing karakteristik Visual Merchandising untuk mengetahui nilai tambah yang menjadi prioritas konsumen, khususnya target market. Dengan demikian, konsep Visual Merchandising dapat diimptementasikan dengan leblh efektif. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan keberadaan dan peran Visual Merchandising dalam strategi komunikasi pemasaran pada departemen store khususnya Matahahi Department Store.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Rahardiana Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Visual Merchandising Pada Perilaku Impulse Buying: Studi Kasus Pada Gerai Ritel Fashion H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat. Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat yang memiliki pengalaman melakukan transaksi pembelian tidak terencana terhadap produk di gerai H&M Grand Indonesia dalam kurun waktu dua bulan terakhir sebanyak 120 responden. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak SPSS dan Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa window display, in-store form, floor merchandising, dan promotional signage berpengaruh terhadap perilaku impulse buying di gerai ritel fashion H M Grand Indonesia Jakarta Pusat.
This study aims to determine The Influence of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior Case Study on Fashion Retail Store H&M Grand Indonesia Central Jakarta. Respondents in this study are the consumers of H&M Grand Indonesia Central Jakarta who have experienced an impulse buying transaction for a product in H&M Grand Indonesia Central Jakarta in the last two months with 120 respondents. Design of this research is quantitative. This research data is processed by softwares SPSS and Lisrel. The results showed that window display, in store form, floor merchandising, and promotional signage proved to affect impulse buying behavior in H M Grand Indonesia Central Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Lawisan
Abstrak :
Perkembangan model e-dagang baru yakni Subscription-based Online Service (SOS) telah mencapai skala global, dengan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun, tercatat adanya pemasukan 7,5 Trilliun Dolar Amerika secara kolektif, dari 2.000 penyedia jasa SOS di Amerika Serikat saja. Metode berbelanja yang inovatif dan hemat waktu mengindikasikan evolusi dalam industri mode dan kecantikan. Fashion Subscription-Based Online Services (SOS) sangat mewabah di Barat, namun keberadaaannya tidak sebesar itu di Benua Asia, terutama di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi Purchase Intention pengguna terhadap Fashion Subscription-Based Online Services (SOS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan total responden yang terkumpul sebanyak 852 data yang merupakan pengguna layanan Fashion SOS di Asia Tenggara. Data kemudian dianalisis dengan Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM) menggunakan software SmartPLS 3. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa faktor-faktor utilitarianisme, hedonisme, kesadaran akan fashion, keinginan akan produk yang unik, sikap serta subjective norm berdampak pada Intention menggunakan Fashion SOS di Asia Tenggara. Perusahaan industri Fashion and Beauty dapat menggunakan wawasan ini untuk secara akurat memprediksi pasar sasaran yang tepat dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsumen yang telah menggunakan metode belanja yang baru, mudah, dan nyaman ini ......The emerging e-business Subscription-based Online Services (SOS) providing periodic delivery of products customized in a box to consumers has, in aggregate, become a USD 7.5 billion industry with over 2,000 SOS retailers in the US only. Such an innovative and timesaving method of shopping may indicate the evolution in the fashion and beauty industry. This paper aims to identify factors that affects customer’s intention to use Fashion Subscription-Based Online Services (SOS) in Southeast Asia. These factors are based on Ajzen’s Theory of Planned Behaviour (TPB). The study will use quantitative approach on 852 respondents’ survey on Fashion SOS users across Southeast Asia. The data is then analysed with Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM). The study shows that utilitarian and hedonistic motivations, fashion consciousness, and desire for unique product all lead to positive attitude towards Fashion SOS. Thus, along with subjective norms, the positive attitude ultimately leads to consumer’s intention to use Fashion Subscription-based Online Services (SOS) in Southeast Asia. Fashion and Beauty industry companies can also utilize these insights to accurately predict the appropriate target market and have better understanding of consumers who have used this new, effortless, and convenient method of shopping
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dharmesti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi dan pro-environmental attitude terhadap willingness to pay generasi milenial terhadap produk sustainable fashion. Data dikumpulkan melalui kuesioner online kepada generasi milenial yang berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Peneliti menggunakan model regresi berganda untuk menganalisis pengaruh informasi dan pro-environmental attitude terhadap willingness to pay generasi milenial terhadap produk sustainable fashion. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa informasi dan pro-environmental attitude memiliki pengaruh signifikan positif terhadap willingness to pay generasi milenial terhadap produk sustainable fashion. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku bisnis fashion agar dapat lebih transparan dalam menjalankan proses produksinya. ...... This study aims to determine the effect of information and pro-environmental attitudes on the millennial generation's willingness to pay for sustainable fashion products. Data was collected through an online questionnaire to millennials domiciled in Greater Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, and Makassar. Researchers use multiple regression models to analyze the causal effect of information and pro-environmental attitude on the willingness to pay millennial generation on sustainable fashion products. The results of this study state that information and pro-environmental attitude have a significant positive effect on millennial generations' willingness to pay for sustainable fashion products. The results of this study can be used as a reference for fashion businesses to be more transparent in carrying out their production processes.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhianya Nuasnigi Zen
Abstrak :
Majalah mode adalah aspek penting yang membuat pengaruh mode di dunia amat besar. Dalam proses produksi majalah mode glossy, editor membuat konten berharga dari berita mode dan iklan mode. Setelah sepenuhnya terkonsepkan, proses pembuatan majalah mode dilanjutkan ke tahap percetakan dan penerbitan. Keunggulan kompetitif masing-masing judul majalah kemudian diraih melalui jumlah pembaca yang terakumulasikan di industri majalah mode setelah masing-masing majalah diterbitkan. Menurut resource-based view, penerbit dan editor bisa menjadi sumber daya manusia keunggulan kompetitif bagi majalah mode apabila memenuhi kriteria tertentu. Selanjutnya, dengan memanipulasi sumber daya lainnya dan menjadikannya value-creating strategies untuk menghasilkan keunggulan kompetitif, sumber daya manusia majalah mode juga menampilkan dynamic capability dalam proses pembuatan majalah mode. Industri majalah mode memiliki ciri khas ‘multiple audience’, yang berarti pembaca bukanlah satu-satunya konsumen dari majalah mode tersebut. Condé Nast, penerbit majalah mode Vogue, adalah yang pertama untuk menyadari dan memanfaatkan hal ini. Pada awal abad ke-20, ia menyebrangi laut Atlantik dari Amerika ke Eropa dan mendirikan British Vogue dan Vogue Paris sambil mendirikan hubungan dengan sebuah sosok konsumen baru. Keberhasilan Vogue memelopori penerapan model bisnis baru di industry majalah mode. Pesaing dekat Nast, William Randolph Hearst, pun meniru terapan model bisnis tersebut dengan majalah modenya sendiri Harper’s Bazaar. Dengan jumlah pembaca lebih dari 24 juta di seluruh dunia di tahun 2019, Vogue masih menjadi pemimpin industry sementara Harper’s Bazaar berada di urutan kedua. Tesis ini menemuan bagaimana partisipasi konsumen memengaruhi proses produksi majalah mode glossy dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian, tesis ini akan berkembang dari pertayaan: bagaimana partisipasi konsumen memengaruhi proses produksi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di industri majalah mode? Hasil tesis ini menunjukkan bahwa partisipasi konsumen dalam proses produksi majalah mode memang menghasilkan konten yang berharga dan menyukseskan proses percetakan dan penerbitan, sehingga menghasilkan jumlah pembaca yang tinggi dan setia. Akhirnya, keunggulan kompetitif akan tercapai saat editor dan penerbit majalah menjalankan peran mereka sebagai sumber daya manusia utama majalah mode. ......Fashion magazines are a salient tool of the influence that fashion embodies in the world. In the production process of glossy fashion magazines, editors create valuable content from fashion news and fashion advertisements. After fully concepted, the magazines go into printing and publication. Competitive advantage is then achieved with the number of readership in the industry, after the magazines are published. According to the resource-based view, publishers and editors can be the source of competitive advantage to fashion magazines if they fulfill certain criteria. Furthermore, by manipulating resources into value-creating strategies to produce competitive advantage, dynamic capability is also displayed by the key resources of the magazines. The fashion magazine industry is characterized by its ‘multiple audience’ property, meaning that the readers are not the only consumers of the magazines. Condé Nast, the publisher of Vogue magazine, was the first to realize and capitalize off the new consumer. In the early 20th century, he crossed the Atlantic from America to Europe and established British Vogue and Vogue Paris while befriending the new consumer. The success of Vogue pioneered the implementation of a new business model in the industry, as Nast’s close competitor William Randolph Hearst followed with his title Harper’s Bazaar. With a readership of over 24 million in 2019, Vogue still leads the industry while Harper’s Bazaar follows in second. This paper finds how consumer participation influences the production process of glossy fashion magazines in creating competitive advantage. In doing so, this paper will expand from the research question: how does consumer participation influence the production process to gain competitive advantage in the fashion magazine industry? The results show that involving consumers in the production process does result in valuable content and successful printing and publication, hence yielding a strong readership. Ultimately, competitive advantage will be achieved as editors and publishers execute their role as key resources for the magazines.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eraria Rahmatillah
Abstrak :
ABSTRAK
Strategi merchandising merupakan salah satu sumber pendapatan potensial dalam industri anime di Jepang. Sebagai sebuah hobi yang memiliki pasar spesifik niche market , para penggemar anime di Indonesia menggunakan jasa penjual proksi di Facebook sebagai salah satu cara dalam mendapatkan merchandise anime yang mereka inginkan. Strategi gacha yang diterapkan perusahaan merchandise anime membuat para kolektor di Indonesia memilih untuk membeli secara kolektif. Sistem split box diterapkan penjual proksi dengan berbagai pertimbangan yang dirasa menguntungkan bagi penjual dan para pembeli yang loyal dengan karakter anime favorit mereka. Menggunakan Teori Kegunaan dan Gratifikasi, makalah ini mengkaji interaksi yang terjadi antara pembeli loyal tersebut dengan penjual proksi terkait sistem split box yang diterapkan penjual proksi.
ABSTRACT
Merchandising strategy is one of potential profit sources in Japan rsquo s anime industry. As a hobby with niche market, anime fans in Indonesia use proxy seller connection on Facebook as a way to get their desired anime merchandise. The gacha strategy used by anime merchandising company made the collectors in Indonesia choose to buy their merchandise collectively. The split box system applied by proxy sellers with lot of considerations with themselves as seller and the buyers who are loyal to their favorite anime character in mind. With Uses and Gratification Theory, this paper studies the interaction between the loyal buyers and proxy sellers around the applied split box system.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ratna Asih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Agustina Pratiwi
Abstrak :
MINISO merupakan merek berbasis desain Jepang yang sedang gencar melakukan ekspansi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh visual merchandising terhadap impulse buying pada toko MINISO Mall Artha Gading. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dimensi visual merchandising dimensi store layout, product display, window display, dan store interior design yang paling mempengaruhi impulse buying pada toko MINISO Mall Artha Gading. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan intrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden. Sampel responden yang digunakan dalam penelitian ialah yang pernah mengunjungi dan melakukan pembelian secara impulsif di dalam toko MINISO Mall Artha Gading. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Model penelitian diuji dengan analisis regresi berganda menggunakan SPSS 24. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa visual merchandising memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulse buying, dengan dimensi store interior design dan dimensi store layout yang memberikan pengaruh signifikan terhadap impulse buying pada MINISO Mall Artha Gading.
MINISO is a Japanese based designer brand which currently expanding in Indonesia. The purpose of this research is to analyze the effect of visual merchandising towards impulse buying at MINISO Mall Artha Gading. Furthermore, this research also aims to determine which are the dimensions of visual merchandising store layout, product display, window display, and store interior design have the most affect towards impulse buying at MINISO Mall Artha Gading. This research applied quantitative approach, with questionnaire as the research instrument distributed to 100 respondents. The sample of respondents used in this research is who had visited and did impulse buying in store MINISO Mall Artha Gading. This research used a purposive sampling as sampling method. The research model was tested by multiple regression analysis using SPSS 24. The result of this research shows that visual merchandising has a significant effect towards impulse buying, with store interior design and store layout as the most affect dimension toward impulse buying at MINISO Mall Artha Gading.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosenberg, Jerry M.
United States of America: John Wiley & Sons, 1995
R 381.103 Ros d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>