Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Maryunif
Abstrak :
Dalam menghadapi era globalisasi karakteristik yang paling menonjol adalah kompetisi internasional yang tajam. Untuk tetap bisa bertahan, setiap unit usaha harus mengembangkan keunggulan mutu dan pelayanannya. Rumah Sakit merupakan suatu institusi yang padat modal, padat teknologi dan padat karya. Untuk dapat mencapai suatu standar kompetisi internasional, salah satu kuncinya adalah pengembangan kemampuan dan perilaku sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan yang ada. Sumber daya manusia harus dapat bekerja sama dalam sebuah sistem pelayanan rumah sakit. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di rumah sakit antara lain dapat dicapai melalui pendidikan dan latihan (diklat). Ditinjau dari komposisi SDM di Rumah Sakit, tenaga perawat menempati persentase terbesar. Berdasarkan hasil pengamatan sering terjadi bahwa kepuasan pasien terhadap kecanggihan teknologi rumah sakit, dengan bangunan dan fasilitas yang megah serta kepiawaian dokternya menjadi kurang sempurna tanpa dukungan tenaga perawat yang profesional. Hal ini disebabkan karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit , dimana fungsi perawat berlangsung selama 24 jam secara terus menerus setiap hari. Dalam kurun waktu 5 tahun telah diselenggarakan sebanyak 178 kali program diklat perawat RSPP, yang terdiri atas 3 kelompok diktat, yaitu kelompok yang berdasarkan Manajemen Keperawatan, Asuhan Keperawatan dan kelompok yang dikaitkan dengan Penunjang Pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi tentang kebutuhan program diklat bagi perawat yang dapat memenuhi kebutuhan peserta baik secara individu maupun organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam secara tematik serta mendapat data sekunder tentang pengelolaan program. Dari hasil penelitian antara lain diperoleh gambaran mengenai pelaksanaan diklat saat ini, kebutuhan diklat bagi perawat, kesesuaian materi diklat terhadap tugas-tugas keperawatan, bentuk evaluasi dan usulan bagi program pelatihan bagi diklat mendatang. Untuk pelaksanaan diklat saat ini sudah cukup baik namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain belum adanya struktur organisasi yang jelas bagi diklat sehingga menyebabkan kurang terprogramnya pelaksanaan diklat. Untuk kebutuhan diktat bagi perawat diharapkan program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dapat menunjang tugas-tugas keperawatan, antara lain dengan cara mengadakan diklat yang efektif serta dapat memenuhi bidang pengetahuan dalam menjalankan profesinya. Untuk kesesuaian materi terhadap tugas-tugas keperawatan, menurut hasil wawancara diperoleh informasi bahwa materi yang diberikan masih bersifat situasional belum terprogram dan dirasakan masih kurang khususnya yang menyangkut tugas-tugas keperawatan. Evaluasi untuk penyelenggaraan diklat sudah dilakukan, namun belum ada format yang baku. Bentuk evaluasi yang biasa dilakukan bersifat observasi secara langsung baik dari dokter, perawat, pasien ataupun keluarga pasien. Untuk pelaksanaan diklat mendatang ada beberapa subjek yang diusulkan oleh para informan, dan diharapkan usulan yang bersifat bottom up tersebut dapat digunakan untuk menyusun suatu program pendidikan dan pelatihan perawat Rumah Sakit Pusat Pertamina di tahun mendatang. Daftar Kepustakaan : 32 ( 1978 -2001 )
1997 - 2001 Nurse Education and Training Program Evaluation OF Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) International competition becomes more crucial in the globalize world. To be survive and successful, every business unit has to improve their quality of their product and services. Hospital is an institution which is strongly supported by capital, technology and human resource. One of the requirements for hospital to be competitive globally is to improve the technical skills and behaviour of its human resources. Human resources should be able to cooperate in the hospital service system. Human resources quality improvement in hospital can be achieved through education and training. The highest percentage of human resources in hospital is composed by nurses. Based on the observation, high technology medical equipments, excellent facilities I buildings, skilled and professional doctors are not enough to satisfy its customers without support from the professional nurses. Nurses play an important role in providing services to customer since they are the one who mostly interact with customer all the time, 24 hours a day, 7 days a week. Within 5 years, the RSPP Nurse Education and Training program have been held for 178 times_ These programs are divided into 3 categories as followed: The Nurse Management, Nurse Care and Service Support. The aim of this research is to identify the education and training program which is needed by the Nurse both individually and organizationally to improve their performance which at the end it would improve the quality of the service of the Hospital. The research method used here is the qualitative method by using in-depth interview which is supported by secondary data of the program management. The research is intended to give an overview on how the current education and training program works, training needs of the nurse, the relevance of the training materials with the nurse activities, evaluation and suggestion for the education and training program. Although the current education and training program is already running well, still there are things to be encouraged such as establishing clear organization structure for people involved to make the training better programmed. The training and education program is expected to be supportive for nurses in doing their job. Therefore it should be an effective training that can increase the knowledge and skill in their profession as a nurse. Based on the interview with nurses who attend the training and education program, it is informed that the current program is designed on case by case basis which come up on the daily activities. Hence it is not well programmed and inadequate specifically for nurses job. The hospital should design more integral and comprehensive training program for the nurse. Even though RSPP has program evaluation, but there is lack of standard evaluation. The form of current evaluation is direct observation conducted by doctors, nurses, patients or patient's families. On the interview done by the researcher 1 writer, several nurses suggested training subjects to be adopted in designing the education and training program for the coming years. Reference : 32 ( 1978 -2001 )
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 4499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nengah Mustika
Abstrak :
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Kelas Khusus Rumah Sakit adalah suatu program pendidikan yang bertujuan menghasilkan tenaga perawat profesional pemula, bagi para perawat yang telah bekerja di rumah sakit, namun dasar pendidikan keperawatannya lulusan SPK dan SPR. Para lulusan D III Keperawatan diharapkan mampu menguasai pengetahuan, memperbaiki sikap dan terampil dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan pendekatan proses keperawatan. Dalam proses keperawatan menekankan pada pentingnya komunikasi untuk memahami keadaan pasien, untuk itu perlu menggunakan komunikasi interpersonal yang bersifat terapeutik. Komunikasi terapeutik ini merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari asuhan keperawatan, guna menjaga mutu pelayanan keperawatan secara komprehensif dan profesional. Namun pada kenyataannya, sampai saat ini masih dirasakan adanya ketidakadekuatan dalam praktek/pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat di Rumah Sakit Umum, walaupun mereka telah mendapatkan teori mengenai hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk diperolehnya informasi mengenai prraktek/pelaksanaan komunikasi terapeutik, dan melihat hubungan antara umur, Jenis kelamin, pengetahuan, sikap, fasilitas, peran pembimbing klinik dengan praktek / pelaksanaan komunikasi terapeutik daIam asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dan sampelnya adalah mahasiswa tingkat III kelas khusus rumah sakit, Akper Depkes Bogor tahun 2002, sejumlah 100 orang (total sample). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan self assessment. Data kemudian diolah secara statistik dengan tehnik Chi-square dan Regresi Logistik. Analisis data terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 62 % responden melakukan praktek komunikasi terapeutik dengan baik. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel umur mempunyai p value = 0,0035, sedangkan pengetahuan , sikap, dan peran pembimbing klinik masing-masing mempunyai p value = 0,000 , yang berarti mempunyai hubungan bermakna dengan praktik komunikasi terapeutik. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik, menunjukkan ada tiga dari enam variabel yang berhubungan bermakna dengan praktek komunikasi terapeutik, yaitu umur dengan OR 43,966 (95% CI :3,538 - 546,278), pengetahuan dengan OR 9,057 (95% CI : 1,412 --58,094), dan peran pembimbing klinik dengan OR 49,193 (95% Cl : 5,631 - 429.690 ). Dari ketiga variabel tersebut yang paling berhubungan untuk melaksanakan komunikasi terapeutik dengan baik adalah peran pembimbing klinik. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis sarankan bagi dosen pemberi materi komunikasi terapeutik agar penyajiannya lebih mudah dipahami mahasiswa, maka perlu dimodifikasi dengan alat bantu (pemutaran video, peragaan oleh dosen, mahasiswa mempraktekkan di laboratorium sekolah). Pada saat praktek di ruang rawat, pembimbing klinik menjadi model praktek komunikasi terapeutik, sehingga mahasiswa mendapat pengalaman nyata yang positif. Bagi manajer keperawatan rumah sakit agar memberikan penilaian berkala melalui atasan langsung kepada perawat yang mempraktekkan komunikasi terapeutik dengan baik.
Factors related with Student's Perception to Implementation of Therapeutic Communication in Nursing Care among Hospital Special Class at Academy of Nursing in Bogor in 2002The Program of Diploma III in Nursing Hospital Special Class is an educational program with the aim to produce junior professional nurses. It is followed by nurses who have been working at the hospital, but their nursing educational background from - SPK and SPR. Finally, the graduations of the program are required to master the nursing knowledge, be better in attitude/ behavior, and skillful in applying practice by nursing process approach. In the nursing care process is stressed in the importance of communication, in order to comprehend the patient's condition. That's the interpersonal therapeutic communication, which is inseparable activity in nursing care to keep up good quality in comprehensive and professional nursing. In fact; the implementation of therapeutic communication is still weakness, although the nurses had known the theories. The objective of this research is to obtain information about therapeutic communication implementation, and to examine the relation between nurse's characteristic including: age, gender, knowledge, attitude, facilities, and clinical instructor role with the implementation of therapeutic communication in nursing practice at the general hospitals in Bogor. This is an analytic research that using Cross Sectional Design. Population and samples were students of grade HI in hospital special class, Academy of Nursing Bogor in the year 2002, there were 100 persons (Total sample). Data collecting was carried out by questionnaire, interview and self assessment. The data then statistically processed applying Chi-square ang Logistic Regression Techniques. The data analysis consists of univariate, bivariate and multivariate. The result of this research showed that more than half of respondents (62 %) are well in implementing therapeutic communication. From the bivariate analysis is known that variable of age has p- value = 0, 0035, while variable of knowledge, attitude and clinical instructor role each has p- value = 0,000. It means there are significant relationships with implementation of therapeutic communication. The outcome of multivariate analysis applying Logistic Regression Techniques, shown that 3 variables have significant relationship with therapeutic communication practice. They are age with OR 43,966 (95% Cl: 3,538 - 546,278), knowledge OR 9,057 (95% CI: 1,412 - 58,094), and clinical instructor role OR 49,193 (95% CI : 5,631 - 429,696). Based on this research, it is recommended to the lecturer of communication to modify their method of teaching by audio visual aid (AVA), like watching video and practice in the laboratory. Clinical instructor is being role model of therapeutic communication in nursing practice area. So the students have positive real experience. For the management of hospital is recommended giving therapeutic communication evaluation periodically, with the supervision of the direct manager of the nurses. For the better/best nurses who implementing therapeutic communication, give her/him reward or incentive.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 4456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trini Nurwati
Abstrak :
Dosen sebagai tenaga pengajar dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dosen sebagai bagian dari proses belajar mengajar dan dosen sebagai individu. Sebagai bagian dari proses belajar mengajar dituntut untuk menjadi tenaga profesional pendidikan dengan segala kompetensi yang dipersyaratkan, termasuk didalamnya mampu mengelola proses belajar mengajar dengan balk. Sebagai seorang individu dosen tak lepas dari adanya faktor-faktor yang akan selalu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor tersebut meliputi umur, jenis kelimin, latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, akta mengajar yang pernah diikuti, pengalaman mengajar dan beban mengajarnya.

Sesuai dengan tugas dan peranannya seorang dosen harus mempunyai kompetensi mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, handal dan profesional. Para dosen akademi keperawatan swasta juga memiliki berbagai keanekaragaman faktor-faktor yang dimilikinya dan berdasarkan hasil wawancara dan catatan hasil ujian semesteran MK 105, MK 213, MK 217, MK 320 temyata masih banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah nilai kelulusan sehingga harus ikut ujian ulang (her). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan inforrnasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi mengajar dosen akademi keperawatan swasta di kota Bandung.

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional . Lokasi penelitian adalah di Bandung, di Akper Borromeus, Akper Bhakti Kencana, Akper Bidara mukti dan Akper Achmad Yani. Pola penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel karena semua dosen yang mengajar 4 mata kuliah keahlian sebanyak 75 orang dijadikan responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada dosen yang mengajar MK 105, MK 213, MK 217, dan MK 320 clan kepada mahasiswa tahun ke I, II, III yang terpilih untuk melakukan penilaian kompetensi mengajar dosen . Analisis data terdki dari analisis univariat, bivariat dan multivariat.

Hasil penelitian menunjukkan 62,7% dosen memiliki kompetensi mengajar cukup baik. Dari basil analisis bivariat diketahui latar belakang pendidikan dengan nilai p value = 0,020, beban mengajar dengan nilai p value = 0,030 dan umur dengan nilai p value = 0,020 mempunyai hubungan bermakna dengan kornpetensi mengajar. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik menunjukkan hanya latar belakang pendidikan yang berhubungan bermakna dengan kompetensi mengajar dengan nilai OR 4,88 setelah dikontrol oleh variabel akta mengajar, beban mengajar, dan umur.

Disarankan kepada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan agar membuat suatu kebijakan bagi tenaga pengajar yang akan mengikuti pendidikan lanjut harus relevan dengan bidang keahliannya. Bagi Kanwil Depkes Propinsi agar melakukan pembinaan intensif kepada, institusi swasta. Bagi pimpinan Akademi Keperawatan agar disusun suatu program untuk meningkatkan kompetensi mengajar dengan menambah penguasaan pengetahuan/bahan pengajaran melalui pendidikan lanjut, pelatihan bidang studi dan pendidikan akta mengajar. Bagi dosen akademi keperawatan agar berusaha meningkatkan kompetensi mengajarnya melalui pendidikan lanjut, pendidikan akta mengajar atau latihan mengajar sendiri. Bagi peneliti lain agar diadakan penelitian sejenis dengan cakupan populasi yang lebih leas dan variabel penelitian yang lebih banyak.
Daftar Pustaka : 40 (1974 -1999)
Factors Related to Lecturer's Teaching Competence in Teaching Expertise Subject at Private Nurse Academy, Bandung, 2000Lecture as a teaching instructor can be seen from two dimensions, i.e. lecturer as a part of teaching-learning interaction and as an individual. As a part of teaching-learning interaction, lecturer is demanded to be a professional educator with all competence required, including teaching-learning management. As an individual, lecturer depends on some factors which differ from one another such as age, gender, education background, training, teaching certificate (AKTA), teaching experience and his/her teaching load.

A lecturer has to have teaching competence in order to bear high quality, reliable and professional graduates. Lecturers at private nurse academy also have various factors and based on interview and semester-test result of MK 105, MK 213, MK 217, MK 320 turned out that many students had. scores below passing grades. Therefore they have to makeup exam. Moreover this research has objective to obtain information about some factors related to lecturer's teaching competence at private nurse academy in Bandung.

The research were carried out in Bandung at Akper Borromeus, Akper Bhakti Kencana, Akper Bidara Mukti, and Akper Achmad Yani by using cross sectional design. This research didn't take sample for there are 75 respondents who teach four expertise subjects. Primary data is carried out by givings questioners to lecturers who teach MK 105, MK 213, MK 217, and MX 320 and to students from first, second and third year who are chosen to evaluate lecturer's teaching competence.

Analysis is carried out with univariat to find out frequency distribution. Bivariat analysis with simple logistics regression to find out the relation between independent variable and dependent variable; and confounding variable and dependent variable. Multivariat analysis with logistic regression to find out at the sometime some independent variables and confounding variables which is estimated influence dependent variable.

The result showed 62,7% lecturers have good teaching competence. The result of bivariat analysis was found out education background with score p value = 0.020; teaching load with score p value = 0,030 and age with score p value = 0.020 had correlation with teaching competence. The result of multivariat analysis with logistic regression was found out education background had correlation with teaching competense with score Odds Ratio or OR 4.88 after controlled by teaching certificate variable (AKTA), teaching load and age.

Based on the result of this research, we suggest the Center for Education for Health Personnel (Pusdiknakes) make a policy for teaching staffs who are going to take further education should be relevant to their competencies. Provincial Health Department (Kanwil Depkes) should give intensive assistance to private institutions especially for quantity and qualification of permanent and part-time teaching staffs. Nurse academy director should design programs to increase teaching competence by adding the mastery of knowledge/teaching material through further education, subject material training. Lecturer at nurse academy should try to upgrade his/her teaching competence through further education or self-practice teaching. Other researchers should carry out similar research in the future with larger respondents and variables.
References : 40 (1974 -1999)
2000
T5142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sudja
Abstrak :
Melalui pengembangan fungsi penelitian, diharapkan terjadi suatu proses ilmiah yang menghasilkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan khususnya pada lembaga pendidikan akademi keperawatan dan akademi kebidanan. Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi mutu pelayanan/asuhan yang diberikan. Rendahnya kegiatan pengembangan proposal penelitian di beberapa akademi keperawatan dan akademi kebidanan di Jawa Barat, menyebabkan rendahnya kegiatan penelitian yang dilakukan. Dampak dari keadaan tersebut, adalah lembaga pendidikan tidak dapat secara optimal menopang perkembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan keperawatan dan kebidanan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan pengembangan proposal penelitian dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya keterampilan staf akademik, motivasi, tingkat pendidikan, masa kerja, imbalan, komitmen atasan, beban kerja, struktur,dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang gambaran kegiatan pengembangan proposal penelitian staf akademik Akper dan Akbid DepKes Se-Jawa Barat, dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini dilakukan pada delapan dari sepuluh Akademi Keperawatan dan Adademi Kebidanan DepKes yang ada di Jawa Barat, pada bulan April sampai dengan Juni 2001. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan cross-sectional terhadap 88 orang staf akademik. Hasil yang didapat menunjukkan kegiatan pengembangan proposal yang dilakukan staf akademik selama periode 1998 sampai 2001 hanya sebesar 26,1 %., Variabel yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proposal penelitian adalah variabel keterampilan, tingkat pendidikan, dan variabel struktur. Variabel yang dominan paling berhubungan adalah variabel tingkat pendidikan. Dari hasil penelitian tersebut direkomendasikan kepada pihak Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) DepKes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan institusi pendidikan Adademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan DepKes Se-Jawa Barat, untuk meningkatkan jenjang pendidikan, keterampilan staf akademik dalam pengembangan proposal penelitian melalui peningkatan pelatihanpelatihan, peningkatan pendidikan, pembinaan pengembangan proposal, dan peningkatan manajemen kualitas unit penelitian lembaga pendidikan. Penelitian lebih lanjut kepada peneliti lain, disarankan selain melakukan penelitian kuantitatif juga didukung oleh penelitian kualitatif yang menyangkut manajemen kualitas pada unit penelitian institusi pendidikan akademi keperawatan/akademi kebidanan. Kepustakaan ; 50 (1973 - 2001)
Factors Related to the Academic Staff Activity on Research Proposal Development in Nursing and Midwivery Academy, Ministary of Health, in West Java 2000/2001By developing the research function in expected reveals the scientifical process which produces the development of science and technology in nursing and midwivery especially in the institution of nursing and midwivery education. The development of science and technology in nursing and midwivery ascertains the quality of nursing and midwivery education with directly or not influences the quality of service or guidance being given. The low activity of research proposal development causes the low research activity being done. It effects the istitution of education be unable to support optimally the development, application of science and technology especially in the field of nursing and midwivery as the effort to increase the quality of education. The activity of research proposal development can be influenced by various factor, among other things are the skill of academical personnel, motivation, education grade, job experience, repayment, superior's commitment, work burden, position structure, and cost. The aim of this research is to get the information about the description of activity in developing the research proposal of the academical staff in nursing and midwivery, Departement of health, West Java on April till June 2001. This research used the quantitative approach by cross-sectional to as many as 88 person of academical staff. The final result showed that the activity of the research proposal development being done by the academical staff during the period of 1998 to 2001 is as many as 26,1 %. Variable test related to this proposal development is the education grade, skill variable and structure variable. The education grade variable is dominantly most related. The mentioned research is recommended to the center for Health Personnel Education (Center For Health Porsonnel, The Republic of Indonesia, The Head of Health Ministary, Province of West Java and the institution nursing and midwivery academy, West Java) to increase the education grade, skill of the academical staff in developing the research proposal, training and management improvement on the research unit quality of the education institution. For doing further research, the other researcher are suggested to do research not only quantitatively but also qualitatively on the object of quality management on the research unit on nursing and midwivery academy. References : 50 (1973 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nesti S.R.
Abstrak :
ABSTRAK Pendidikan D III Keperawatan merupakan salah satu jenjang pendidikan tinggi keperawatan yang bersifat akademik profesional, menghasilkan lulusan perawat profesional pemula yang mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam asuhan keperawatan kepada masyarakat. Salah satu strategi belajar yang dirancang agar peserta didik memiliki kemampuan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan adalah pengalaman belajar klinik di lahan praktek yaitu suatu proses belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan teori-teori dan keterampilan keperawatan yang telah dipelajari sebelumnya dan mengembangkannya pada situasi nyata di lahan praktek yang digunakan. Mengingat bahwa hasil yang dicapai peserta didik dalam pengalaman belajar klinik sebelumnya belum maksimal (pada M.A 219 rata-rata nilai 2,68, nilai minimum 2,38 dan nilai maksimum 3,03), maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Husada Jakarta Tahun Ajaran (T.A) 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional, dengan informan adalah 72 peserta didik tingkat III T.A 1999/2000 yang baru selesai mengikuti pengalaman belajar klinik M.A 320, M.A 321, dan M.A 322. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan perangkat lunak SPSS versi 6.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai teori khususnya M.A 320 dan M.A 321 mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik. Kesimpulan hasil penelitian, (1) secara umum hasil pengalaman belajar klinik peserta didik dalam M.A 320 masih kurang baik, M.A 321 cukup, sedangkan M.A 322 baik; (2) ternyata nilai teori mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan hash pengalaman belajar klinik peserta didik (p < 0,05); (3) tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara motivasi peserta didik, latar belakang pendidikan pembimbing klinik, pengalaman kerja, pelatihan, dan kompetensi pembimbing klinik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik (p > 0,05). Saran bagi Pusdiknakes Depkes. RI, perencanaan kembali pelatihan pembimbing klinik, mengembangkan standar praktek keperawatan dan sistem penilaian pengalaman belajar klinik, serta meningkatkan kemitraan dengan rumah sakit pendidikan. Saran bagi institusi, perhatian dan upaya lebih besar dalam menata dan menciptakan iklim pembelajaran di sekolah (teori), program bimbingan klinik yang lebih efektif, pertemuan berkala, supervisi yang lebih sexing, mempunyai standar kinerja pembimbing klinik, dan meningkatkan kolaborasilkemitraan. Saran bagi pembimbing klinik, mengidentifkasi faktor-faktor yang berkontribusi, meningkatkan mutu bimbingan klinik dan menciptakan lingkungan yang sarat dengan "role model" dan "caring", meningkatkan hubungan interpersonal yang terapeutik, serta menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik. Saran bagi peneliti lain, mengembangkan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang belum ditinjau dalam penelitian ini.
ABSTRACT The Factors Related to the Result of Student's Clinical Study Experience in Nurses Academy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 D III degree of nurses education is one of the professional academic of high level nurses education, produces the beginner professional nurses who able to do their role and function in public nursing upbringing. One of the learning strategic designed to provide students with professional abilities according to the education purposes is the clinical learning experience at clinic field, which is a teaching-learning process that give students opportunities to apply the nursing theories and skills which have been learned before, and develop them in a real situation at the clinic field they use. Consider the result of student clinical learning experience that has been achieved before is not maximal yet (the average value for subject 219 is 2,68; the minimum is 2,38 and the maximum is 3,03), a research which purpose is to achieve informations about learner factors related to the student clinical learning experience result in NursiaAcademy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 made. This research is a quantitative research using a cross sectional study design, with 72 informer of 6'h term students in 1999/2000 who just passed the clinical learning experience of subject 320, 321 and 322. The data is processed and analyzed using univariat and bivariat analyze with SPSS version 6.0. The result shows that the theory values, especially subject 320 and 321, have a statistical meaningful relation with the student clinical learning experience. The summary of the research, (l) generally, the result of student clinical learning experience is under average for subject 320, average for subject 321, and good for subject 322, (2) theory values have a meaningful relation with the result of student clinical learning experience (p < 0,05), (3) there is not any statistical meaningful relation among students motivation, clinical instructor's educational background, work experience, training, and clinical instructor's competencies with the result of student clinical learning experience (p > 0,05). Suggestion for Pusdiknakes Depkes. RI, reschedule the clinical instructor training, develop the standard of nursing practice and clinical practice appraisal system, and increase the relation with educational hospital. Suggestion for the institution, give more attention and effort for creating and organizing a learning climate at the school (theory), make clinical guidance program more effective, make regular meeting, give more supervision, create a standard of clinical instructor performance, and increase the collaboration or partnership. Suggestion for clinical instructor, identify the contribution factors, increase the quality of guidance process and create a nursing environment that full of role model, increase the therapeutic interpersonal relation, and develop the students confidence. Suggestion for other researchers, develop an advance research or another one which never be observed before.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
Abstrak :
Kompetensi merupakan seperangkat tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan tertentu yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru atau dosen dalam mengajar antara lain ; kemampuan merencanakan dan mempersiapkan pengajaran, kemampuan menguasai materi pelajaran, kemampuan mengumpulkan dan menggunakan hasil belajar, kemampuan melakukan hubungan interpersonal dan kemampuan tanggung jawab profesi. Kesemuanya ini harus dimiliki sebagai bekal untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metoda non-eksperimental dengan rancangan potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada Akademi Keperawatan Depkes Jambi dengan jumlah 45 dosen tetap dan tidak tetap yang mengajar mata kuliah keperawatan, sedangkan mahasiswa semester I, Ill dan V tahun 2001 yang terpilih secara acak untuk menilai kemampuan dosen. Sedangkan tujuan penelitian ini dibuat untuk memdapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi mengajar dosen mata kuliah keperawatan di Akademi Keperawatan Depkes Jambi. Hasil analisis univariat tentang kompetensi mengajar dosen, menyatakan dari 45 responder 53,3% memiliki kemampuan mengajar baik, 36,7% dosen memiliki kemampuan belajar kurang baik. Basil analisis bivariat variabel umur, beban mengajar, pelatihan dan laboratorium keperawatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kompetensi mengajar, dimana nilai p valuenya < 0,05 dengan demikian keempat variabel tersebut terlebih dahulu dilakukan uji rasio log-likelihood untuk dijadikan kandidat yang akan dimasukkan kedalam model multivariat. Dan basil akhir penyeleksian model multivariat terdapat dua variabel yang tersisa yaitu variabel beban mengajar dan pelatihan dengan nilai p valuenya < 0,05, sedangkan variabel pelatihan secara statistik mempunyai hubungan yang dominan dengan kompetensi mengajar. Disarankan bagi Pusdiknakes agar program pendidikan pelatihan frekuensinya perlu ditingkatkan. Bagi Dinas Kesehatan Prnvinsi Jambi melaknkan supervisi dan pembinaan kebawahan secara kontinyu, memberikan kemudahan dan izin pada staf dosen untuk mengikuti pelatihan. Bagi Direktur perlu melakukan supervisi kebawahan, melakukan koordinasi dengan seksi pendidikan dalam pemerataan jumlah jam mengajar, memberikan kemudahan kepada staf dosen untuk mengikuti pelatihan, melengkapi dan menyediakan media pengajaran, jumlah buku keperawatan dan memanfaatkan sarana laboratorium untuk membimbing mahasiswa dalam perkuliahan. Bagi dosen melakukan instrospeksi diri dan melakukan perbaikan serta meningkatkan kemampuan secara bersama dalam hal; mengikuti pendidikan lanjutan, akta mengajar, pelatihan, menggunakan perpustakaan dan laboratorium keperawatan sebagai somber belajar. Bagi peneliti lain, sebaiknya dalam penelitian menggunakan metoda yang kombinasi, memperbanyak jumlah responden dan menambah subjek penilai kemampuan dosen. Pustaka : 50 (1975 - 2001)
Analysis of Factor that Related to Lecturer's Teaching Competence in Nursing Subject at Nursing College, Jambi, 2001 Competence is a set of behavior, skill and certain knowledge that should be owned by a lecturer. While the competence that should be owned by them in lecturing, among others, the ability to plan and prepare of lecturing, the ability of mastering the subject material, the ability to collect and use the result of learning, the ability to do interpersonal skill and responsibility to profession. These all that mentioned above should be owned as an asset to do in learning process. This study used non-experimental method with cross-sectional design. This study was implemented at Nursing College, Ministry of Health, Jambi with number of lecturer is 45 permanent and temporary who was lecturing on nursing subject, while the students of semester I, III and V in 2001 whose selected randomly to evaluate the ability of those lecturers. The objective of this study was to obtain the description on the factors that related to lecturer's teaching competence in nursing subject at the Nursing College, MOH, Jambi. The result of univariate analysis on lecturer's teaching competence showed that 45 respondents out of 53,3% having good ability in lecturing, and 36,7% of lecturers having less ability. Based on bivariate analysis on age variable, lecturing responsibility, training and nursing laboratory having relationship to the significant of teaching competence, where the p value was < 0,05. So those four variables, at the first should be conducted ratio log likelihood to be becomed candidate, which will be inserting in multivariate model. Based on it, there was two variables that remaining, those were variable of lecturing responsibility and training with p value < 0,05, while the variable on training was statistically has relationship that dominant to teaching competence. It was recommend to the Center for Education and Training of Health Personnel, MOH to increase its frequency in training. For Local Health Service, Jambi Province to do the supervision and guidance to its subordinate continually, giving permission and priority to teaching member to follow training. For the director to generate the number of hour in lecturing, giving priority to teaching member to follow a training, to fulfill and provide teaching media, number of nursing book and utilization of laboratories to guide the students in lecturing. For lecturer should self-introspection and improving the ability in lecturing, such as continuing to advance learning, lecturing, and training, using library and nursing laboratories as source of learning. For other researchers should use combination method, increasing the number of respondent and adding the evaluation subject whose evaluate the ability of their lecturers. References: 50 (1975-2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Novico Zani
Abstrak :
Pendidikan tenaga kesehatan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu dalam jumlah yang cukup dan jenis yang sesuai dengan macam pekerjaan. Dalam mengevaluasi kualitas pendidikan tenaga kesehatan, perlu dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Pada penelitian ini prestasi belajar dipengaruhi oleh variabel-variabel antara lain status mahasiswa, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, motivasi, minat, persepsi terhadap dosen, dan persepsi terhadap sarana prasarana. Pada institusi pendidikan Akademi Keperawatan Raflesia, terdapat penurunan prestasi belajar mahasiswa pada semester IV dimana dari 110 mahasiswa angkatan 1999/2000 terdapat 23 orang (20,9 %) mendapat nilai B (2,76 - 3,50), 86 orang (78,2 %) mendapat nilai C (2,00 - 2,75) dan 1 orang (0,9 %) mendapat nilai D (1,00 - I,99). Penelitian ini menggunakan desain penelitian non experimental dengan pendekatan cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji chi square dan analisa multivariat dengan regresi logistik ganda. Proses pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 110 orang responden yaitu mahasiswa angkatan 1999/2000 Akper Raflesia. Dari hasil uji bivariat terhadap 8 variabel independen ternyata hanya 2 variabel (status mahasiswa dan movitasi) yang berhubungan signifikan dengan prestasi Belajar. Dari hasil uji interaksi multivariat ternyata tidak ada interaksi antara variabel status mahasiswa dan motivasi belajar. Dari hasil akhir multivariat diketahui bahwa variabel status mahasiswa lebih dominan mempengaruhi prestasi belajar. Dilihat dari nilai Odd Ratio (OR) ternyata status mahasiswa mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan motivasi belajar perlu mendapat perhatian tenaga pengajar khususnya bagi kelas regular. Hal ini dapat dilakukan dengan Pertama : menciptakan suasana belajar mengajar yang dapat menarik minat mahasiwa untuk belajar, Kedua : meningkatkan keinginan berprestasi mahasiswa dengan cara menciptakan kompetisi antar mahasiswa dan memberikan reward bagi yang berprestasi, Ketiga : Memberikan penugasan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa terdorong untuk aktif bertanya dan mencari literatur-literatur berkenaan dengan penugasan tersebut. Sebaiknya setiap dosen yang mengajar harus dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa. Kemudian kepada mahasiswa disarankan untuk meningkatkan kegiatan belajar. Daftar Bacaan : 38 (1979 - 2001)
Factors Related to Studying Achievements of the Students of Raflesia Nursing School, Cimanggis-Depok, Year 2002Health education purposes to produce qualified and skillful health personnel?s in appropriate amount and of which suitable with the variety of work field. Due to the quality evaluation of health education, we need to observe based on the achievements of each of the student. In this research, studying achievements are influenced by variables which are status of the students, gender, age, residence, motivation, intent or interest, perception towards lecturers, and perception towards facility. In the education institution of Raflesia Nursing School, there's been a decrease in the studying achievements on the 4th semester which in 110 students of class of 1999/2000 there are 23 students (20,9 %) scored B (2,76 - 3,30), 86 students scored C (2,00 - 2,75), and 1 student scored D (1,00 - 1,99). The research used a non experimental research design with a cross sectional approach. Data analysis that is used is unvariat analysis with frequency distribution, bivariat analysis, with chi square examination, and multivariat analysis with double logic regression. Data gaining process is committed with a spreading of questioner to 110 respondents which are students os the class of 1999/2000 Raflesia Nursing School. From the result of bivariat exams towards to eight independent variable there are only 2 variables (status of the student and motivation) which have significant relationship with the studying achievements. From the result of multivariat interaction exams there are no relationship between the statuses of the student with studying motivation. From the final result it is discovered that variable of the status of the student is dominantly more effecting the studying achievements. Observing from the odd ratio (OR) values, the status of the student has a larger influence towards student's studying achievements. Due to this, efforts to increase studying motivation need to get the teacher's attention especially in regular classes. This effort can be done by First: To create a teaching and learning environment that can draw student's interest to study, Second: Increasing the student's wills to gain achievements by creating competition between students and giving rewards to those who gained achievements or who succeeded, Third: Give assessments to students so that it will encourage students to be more active in asking questions and in searching materials connected to the given assessments. It will be best for each lecture who teaches to be able to student's motivations in studying. Next is that students are advised to increase the activities related to studying! References: 38 (1979-2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhanna Zen
Abstrak :
Pendidikan D III keperawatan merupakan jenjang pendidikan tinggi keperawatan yang menghasilkan lulusan perawat profesional pemula. Salah satu strategi belajar mengajarnya adalah dengan memberikan pengalaman belajar klinik yang dilaksanakan di lahan praktek. Tujuan belajar praktek klinik ini adalah untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa agar dapat menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari sebelumnya dan mencoba mengembangkan keterampilannya dalam tatanan yang nyata. Kualitas lulusan antara lain dipengaruhi oleh kualitas pengajarnya yang dalam hal ini instruktur klinik. Sebagai pembimbing merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam proses belajar praktek keperawatan, oleh karena itu perlu dituntut profesionalismenya. Profesionalisme dalam penelitian ini adalah kualitas tindakan instruktur klinik dalam melaksanakan peran-peran sebagai pembimbing dan dalam mengajar menggunakan metode-metode pengajaran klinik. Sampai dengan tahun 2001, Akademi Keperawatan Depkes Jambi telah menghasilkan lulusan 14 angkatan namun nilai ujian praktek akhir program masih belum memuaskan karena dan setiap angkatan hanya sekitar 10%-20% yang mendapat nilai dengan kategori baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan profesionalisme instruktur klinik di institusi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional dengan responden 80 orang instruktur klinik yang termasuk dalam tim pengajar mata kuliah praktek keperawatan tingkat I, II, III baik yang berasal dari institusi pendidikan maupun dari lahan praktek. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa instruktur klinik di Akper Depkes Jambi yang mempunyai profesionalisme baik sebanyak 29 orang (36,3%). Dari hasil analisis bivariat ternyata variabel pengetahuan, kompetensi klinik, keterampilan mengajar, masa kerja, proses belajar mengajar (PBM) teori, PBM laboratorium dan pelatihan mempunyai hubungan yang signifikan dengan profesionalisme instruktur klinik, sedangkan dua variabel lain tidak berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme instruktur klinik. Dari 7 variabel yang mempunyai nilai p<0,25 memenuhi persyaratan dilakukan analisis multivariat. Dari hasil akhir model multivariat ternyata hanya dua variabel yang tersisa yaitu variabel masa kerja dan PBM teori dengan nilai p Study of Clinical Instructor Professionalism of Nursing Academic in Jambi Department of Health in 2002Diploma III of nurses? education is the high level education program which graduates beginner professional nurses. Clinical study experience is one of the teaching process strategy which held in the practical field. The aim of the teaching-learning process is to allow student to practice theory they have learned and to improve their skill. The quality of the graduates can be influenced by the quality of the clinical teacher or the clinical instructor, Professionalism is essential for the clinical instructors due to their responsibility in practical teaching-learning process. In this study, professionalism refers to the clinical instructor performance as a tutor applying clinical teaching methods. Nursing academic of Jambi graduated 14 classes until the year 2001. However, practical final result showed only 10% -20% graduate students who achieve good result category for each class. Therefore, it is necessary to do this research in order to acquire information about factors related to clinical instructor professionalism in the institution. A descriptive analytic study with cross sectional design was performed using 80 clinical instructors as respondents. The respondents came from educational institution and practical field background, who involved in practical nursing teaching team (grade I, II, III). Collected data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate analysis. The univariate analysis showed 36,3% (29 persons) clinical instructors with good professionalism. The bivariate analysis affirmed a significant correlation between clinical instructor professionalism and some variables such as knowledge, clinical competence, teaching skill, working period, theoretical teaching process, laboratory teaching process, and training. Other 2 variables were not significantly correlated to clinical instructor professionalism. Multivariate analysis went over 7 variables which meet the qualification (p<0, 25) and the final result showed only 2 variables left with p<0, 05). These 2 variables working period and theoretical teaching-learning process, were analysis by interaction test and the result verified no interaction between working period and theoretical teaching-learning process (p value = 0,809), Nevertheless, the interaction test result indicated stronger interaction between professionalism and working period (p value = 0,001) than theoretical teaching-learning process (p value = 0,026). It is recommended to the institution to consider working period as an important factor in determining whether or not a person qualified to be a clinical instructor and consequently the tutorial quality can be improved it is also suggested to the nursing subject coordinator to manage the theoretical teaching-learning process so the material can be synchronized to the practice. Further study using qualitative method is recommended. References: 36 (1978 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wasludin
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelilian terhadap mahasiswa tingkat III Akper di Propinsi Banten yang dilatar belakangi hasil studi pendahuluan yang menunjukkan rendahnya indeks prestasi mahasiswa dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional dan pendidikan keperawatan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks prestasi menurut karakteritik dan faktor internal mahasiswa. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang datanya didapatkan melalui cara responden mengisi sendiri kuesioner yang disebarkan dan studi doktunentasi kemudian dilakukan uji statistik untuk analisis univariat, bivariat, dan mul.tivariat dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang dilengkapi dengan pembahasan setiap variabel penelitian. Dari hasil analisis univariat didapatkan bahwa mayoritas responden berumur muda dan jenis kelamin perempuan, sedangkan menurut asal SLTA didapatkan hasil sebagian besar responden berasal dari SMU Negeri. Setengah dari responden termasuk kategori tinggi. pada variabel nilai SUB, motivasi, minat, dan bakat, serta lebih dan setengah responden mempersepsikan baik terhadap proses belajar mengajar di Akper masing-masing, namun hanya 37,5% responden yang mendapat indeks prestasi kualifkasi B. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa umur muda dan jenis kelamin perempuan rata-rata indeks prestasinya lebih tinggi daripada responden yang berumur tua dan lain-laki. Responden yang berasal dari SLTA (SMU/MA) Negeri rata-rata indeks prestasinya lebih tinggi daripada mereka yang berasal dari SLTA (swasta). Demikian juga responden yang nilai STTB, motivasi, minat, bakat dan persepsi terhadap PBM tinggi/baik mendapatkan rata-rata indeks prestasi lebih tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada mahasiswa supaya belajar lebih tekun dan melengkapi catatan agar mendapatkan prestasi yang baik, sedangkan saran bagi institusi pendidikan agar meningkatkan kemampuan dosen dalam mengajar, melengkapi fasilitas belajar yang diperlukan, dan meningkatkan peran pembimbing akademik. Untuk mendapatkan mahasiswa yang berprestasi baik, maka disarankan kepada Pusat Diknakes agar hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam menentukan syarat calon mahasiswa dan melakukan tes khusus seperti tes motivasi, minat, dan tes bakat pada penerimaan mahasiswa baru serta mengadakan pendidikan tambahan bagi dosen untuk meningkatkan. kemampuan dosen sesuai dengan bidang ilmu yang diminatinya. Pustaka 42: 82-2001
Students' Internal Factor Analysis and Study Achievement at the Academic of Nursing, Province of Banten, 2002The thesis represented the results of research done at the third grade students of the Academic of Nursing, Province of Banten. It was based on the background of a preliminary study, which proved that the GPA students had performed a low standard in connection with the goal of the national and nursing education. This research generally intended to find out the differences of GPA, based on the student's characteristics and the internal factors. This research used the analytic observational planning with cross sectional approach. Data were collected from questioners filled by the respondents themselves and documentation study, cross sectional approach for statistical test using univariate, bivariate and multivariate analysis. The results were presented in tables and narration completed with analysis of every variables of the research. The result found from the univariate analysis, showed that the majority of the respondents were female and their ages were very young, while according to their high school originated, it was found that most of the respondents came from public school. Half of the respondents were high in the variables of school grade certificate, motivation, interest and talent, along with more than half of them percept good conduct in learning and teaching process at each of the Academic of Nursing, but only 37,5 % of the respondents got " B" qualification of GPA. The result of bivariate analysis, showed that young aged and female respondents indicated that the average of GPA were higher than older aged and male respondents. Respondents, who came from public high school, have the average of GPA higher than those who came from private schools. The same goes for respondents with high score in school grade certificate, motivation, and interest with high and good perception of teaching and learning achievement had the average of GPA also higher. Based on the results, it was recommended to the students that they have to study harder and complete their notes to achieve better performance, as for the educational institute, recommendation to improve the teaching staffs' performance in teaching, and to complete the required educational facilities and also to improve the role of the academic tutors. To get students with good performances, it was suggested to the Center of Health school grade certificate, motivation, interest with high and good perception of teaching and learning achievement had the average of GPA also higher. Based on the results, it was recommended to the students that they have to study harder and complete their notes to achieve better performance, as for the educational institution, recommendation to improve the teaching staffs' performance in teaching, and to complete the required educational facilities and also to improve the role of the academic tutors. To get students with good performances, it was suggested to the Center of Health Manpower Training of the Ministry of Health also to consider this research in deciding the requirements of the candidate students and to apply special tests for motivation, interest and talent at students' admittance and also to implement further education for the teaching staffs in developing their performances in accordance with their majoring science of interest. References : 41 (1982-2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwaldi
Abstrak :
Lembaga pendidikan keperawatan Poltekes Jurusan Keperawatan Palembang bertujuan menghasilkan perawat profesiona/pemula melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas, laboratorium keperawatan dan lahan praktek sesuai dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan. Salah satu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah kegiatan belajar mengajar keperawatan medikal bedah (217A). Namun kegiatan belajar mengajar medikal bedah yang dilakukan belum memperoleh basil yang sesuai dengan tuntutan kompetensinya. Kondisi tersebut ditandai oleh rendahnya tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai informasi mengenai kegiatan pembelajaran keperawatan medikal bedah (217A) di Poltekes Jurusan Keperawatan Palembang berdasarkan pendekatan sistem. Rancangan penelitian menggunakan metode kualitatif, sedangkan pengumpulan informasi dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan dokumentasi. Kemudian analisis dilanjutkan melalui triangulasi metode dan sumber, sedangkan hasilnya diteliti melalui analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar masih berkualitas rendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas dosen, terbatasnya fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Selain itu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan belum optimal. Daftar bacaan : 36 (1984 - 2002)
Analysis on Educational System of Medical Surgery Nursing at Palembang Polytechnics of Health Majoring in Nursing Department 2002Palembang Polytechnics of Health in Nursing Department aims at educating beginning professional nurse through lecturing and educational activities conducted in classes, nursing laboratories, and practical places based on hoped competence demand. One of the lecturing and educational activities to achieve that goal is medical surgery lecture (217A). On the other hand that lecture activity has not fulfilled the competence demands. That condition is marked by students' low masteries of nursing knowledge and skills. This research objective is to obtain some information concerning lecturing activities of medical surgery (217A) in Palembang Polytechnics of Health based on systemic approach. This research design uses qualitative method, while its information is collected through in-depth interview, focus group discussion and documentation. The analysis is continued through method and source triangulation, while the result is studied based on content analysis. The research result shows that lecturing quality is low due to lowly qualified lecturer, limited facility and lecturing resources. Moreover, lecture planning, organizing and controlling have not been optimal yet. References : 36 (1984 - 2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>