Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Ismail
"Ruang Lingkup dan Metodologi Penelitian
Basemen adalah suatu bangunan di bawah tanah yang digunakan sebagai tempat parkir atau tempat pemberhentian kendaraan bermotor. Petugas parkir terpajan emisi mobil seperti timbal dll. Penggunaan masker hidung untuk melindungi karyawan tersebut selama bekerja tidak pernah diterapkan. Emisi timbal adalah zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Studi ini mengidentifikasi kegunaan masker karbon aktif untuk mengurangi konsentrasi timbal dalam tubuh manusia yang diukur dengan konsentrasi timbal di dalam urin. Bermacam literatur menyebutkan bahwa masker karbon aktif dapat mengurangi konsentrasi timbal melalui inhalasi. Studi ini adalah studi eksperimental secara random. Duapuluh-dua karyawan dipilih, terdiri dari 11 sebagai kelompok studi dan 11 sebagai kelompok kontrol. Kelompok studi memakai masker hidung karbon-aktif sedangkan kelompok kontrol memakai masker hidung biasa. Lama intervensi satu bulan. Jenis data yang dikumpulkan adalah konsentrasi timbal di dalam urin, umur, lama kerja, tingkat pendidikan, status gizi, kebiasaan merokok, dan lama pemakaian masker hidung. Survei lingkungan dilakukan pads 13 lokasi di basemen.
Resit dan Kesimpulan
Hasil studi ini menunjukkan bahwa konsentrasi timbal di udara basemen 0,008 mg/m3. Nilai ini masih dibawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-01IMEN/1997 : 0,05 mg/lm3 (50 µ/m3). Data ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara umur, lama kerja, tingkat pendidikan, status gizi, kebiasaan merokok, dan lama pemakaian masker hidung antara kelompok studi dan kontrol. Konsentrasi timbal di dalam urin setelah pengamatan 15 hari dan 30 hari menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok studi dan kontrol yang memakai masker hidung dan terpajan emisi timbal.

The Correlation Between The Use of Masks with Plumbum Concentration in Urine among the Parking Attendants Exposed to Lead Emission at a Company at a Mall Basement in Jakarta, 2004 The Scope and Methodology
The basement is an underground construction either used as car park or car stopping area. The parking attendants were exposed by vehicle emission such as lead etc.The use of masks to protect employees while working has never been applied. Lead is an agent which may cause serious hazard human health. This study was designed to identify the effectiveness of carbon active mask to reduce lead concentration in human body by measuring urinary lead concentration in urine. Various literatures described that carbon active mask could reduce lead concentration through inhalation. This study was an experimental study with randomization. Twenty-two employees were recruited, consisting of 1 1 as the study group and 1 1 as the control group. The study group used carbon-active masks while the control group used regular masks. The duration of intervention was one month. Types of data collected were lead concentration in urine, age, duration of work, level of education, nutritional status, smoking habit, and duration of using masks. The environmental survey was carried out in 13 locations at the basement.
Results and Conclusions
The results showed that lead concentration in the air at the basement was 0,008 mg/m3. It is still below the threshold limit value according to the standard as described in the letter of Labor Minister No.SE-0I/MEN11997 which is 0,05 mg/lm3 (50 µ/m3). These data indicated that considering the urinary lead content, there were no significant differences among age, duration of work, level of education, nutritional status, smoking habit, and duration of using masks between the study and the control groups. The lead concentration in urine after 15 days and 30 days of observation showed significant differences between the study and control groups who used masks and were exposed to Iead emission.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T12383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiyanti
"Pelaksanaan K3 disektor konstruksi di Indonesia belum berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari masih tingginya angka kecelakaan. Salah satu penyebabnya adalah belum diimplementasikannya Sistem Manajemen K3 dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Sektor konstruksi merupakan bidang jasa yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan untuk menukung keberhasilan sektor-sektor lainnya. Disamping itu sektor konstruksi melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan berpotensi terkena bahaya kecelakaan.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan SMK3 di PT. McDermott Indonesia, Batam dan membandingkannya dengan standar SMK3 yang berlaku yaitu Permenaker No 05 tahun 1996. Penelitian dilakukan di PT. McDermott Indonesia, Batam pada bulan September-November 2008. PT. McDermott Indonesia merupakan perusahaan kontraktor minyak terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang Engineering, Procurements, Fabrication, Comissioning dan Installation dan telah mempunyai Integrated Management System (IMS).
Penelitian ini menggunakan standar audit Permenaker No. 05 tahun 1996 tentang SMK3 dan membandingkan 166 kriteria yang diwajibkan dengan standar yang dimiliki perusahaan untuk menganalisa tingkat kesesuaian (pemenuhan). Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional dengan jenis penelitian Deskritif Analitik.
Penelitian menunjukkan dari 166 kriteria audit yang diwajibkan, PT.McDermott Indonesia telah memenuhi keseluruhan kriteria-kriteria tersebut dengan tingkat pemenuhan 100%. Hal ini menunjukkan bahwa, PT. McDermott Indonesia telah memiliki sistem yang baik untuk mangatur pelaksanaan Manajemen K3. Menurut Permenaker No 05 Tahun 1996, PTMI berhak mendapatkan sertifikat dan bendera emas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Dian Paja Putra
"Masalah stres kerja, pada saat sekarang ini, meningkat menjadi sebuah masalah yang umum dalam kehidupan modern. Survey yang dilakukan pada 28.000 pekerja di 215 organisasi dan perusahaan di Amerika Serikat terlihat bahwa ada hubungan antara stres kerja dengan rendahnya kinerja, menimbulkan penyakit baik akut maupun kronis dan kelesuan yang dialami oleh pekerja.
Menurut Health and Safety Statistics tahun 2006/2007, walaupun pada
kenyataannya angka stres kerja mengalami penurunan, namun masih dalam kondisi yang stabil. Pada tahun 1999 berdasarkan WRI, stres kerja memberikan proporsi sebesar 47,2 %, lalu mengalami penurunan pada tahun 2001 menjadi sebesar 39,6 %. Memang angka yang tertera mengalami penurunan, namun relatif masih sedikit .
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui gambaran
persepsi pekerja terhadap gejala-gejala stres berkaitan dengan kondisi pekerjaan pada pekerja pertambangan batu bara di PT. ?X? Jobsite ?Y? Kalimantan Timur tahun 2008. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunkan metode stratisfied proportioned of the population dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan bersifat primer dengan menggunkan kuesioner serta observasi kondisi di lapangan sebagai proses cross check data.
Uji validitas item skala karakteristik pekerjaan yang diberikan pada masing masing subyek terdiri dari 80 item, maka diperoleh 50 item valid dan 30 item gugur dengan koefisien validitas berkisar antara 0,394 sampai 0,682 dengan p < 0,05. Sedangkan Uji avaliditas item stres kerja terdiri dari 36 item dan diperoleh 24 item valid dan 12 item gugur dengan koefisien validitas berkisar antara 0,478 sampai dengan 0,729 dengan p < 0,05.
Setelah dilakukan analisis realibilitas skala karakteristik pekerjaan dan stres kerja, maka koefisien realibilitas yang diperoleh pada skala kondisi pekerjaan adalah sebesar á = 0,645 dan untuk skala stres kerja adalah sebesar á = 0,880. Hal inimenunjukkan bahwa instrumen skala karaketristik pekerjaan dan stres kerja memiliki realibilitas yang baik sehingga layak digunakan dalam penelitian.
Uji normalitas kondisi pekerjaan mengindikasikan bahwa tingkat kondisi pekerjaan di PT. ?X? Jobsite ?Y? termasuk dalam kategori sedang. Pengkategorian sedang diberikan atas dasar nilai mean temuan yang dilakukan dengan menggunkan program statistik. Nilai mean temuan karakteristik pekerjaan adalah 125,27 (dengan
kategori sedang berkisar antara 124,5-125,5)
Untuk normalitas dari data stres kerja, mengindikasikan bahwa tingkat stres pada pekerja di PT. ?X? Jobsite ?Y?termasuk dalam kategori rendah. Hal ini didasarkan pada hasil mean temuan stres kerja adalah 68,63 (dengan kategori rendah berkisar antara 24 - 69,5).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi pekerjaan dengan terjadinya stres kerja pada pekerja pertambangan batu bara di PT. ?X? Jobsite ?Y? Kalimantan Timur tahun 2008.
Gambaran persepsi..., Zico Dian Paja Putra, FKMUI, 2008"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Setyowati
"PT X adalah salah satu anak perusahaan manufaktur Astra Group dengan kegiatan dan produksinya memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek K3 yang dapat mengakibatkan kecelakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja. Dari data Frequency Rate & Severity Rate di Divisi Agrobussiness & Divisi Heavy Equipment - Astra Group masih cenderung mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi Pedoman Sistem Manajemen LK3 (SMLK3) atau disebut juga Astra Green Company.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen SMLK3 yang telah dikembangkan oleh PT Astra International Tbk Korporat dalam bentuk tabel dan narasi dianalis dengan membandingkan Sistem Manajemen K3LL yang telah dikembangkan PT Pertamina Korporat yang mengacu pada persyaratan OHSAS 18001, OHSMS Australian/ New Zealand Standard 4801:2001 dan ISO 14001. Data kualitatif kondisi eksisting implementasi SMLK3 didapatkan dari hasil asesmen, wawancara, verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan, kemudian dianalisis dengan membandingkan Pedoman SMK3LL PT Pertamina Korporat.
Hasil penelitian perbandingan SMLK3 yang dikembangkan oleh PT Astra International Tbk dengan SMK3LL PT Pertamina Korporat secara substansi sama, namun ada 4 (empat) Elemen yang belum dikembangkan PT Astra International Tbk yaitu tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Untuk evaluasi penerapan SMLK3 di PT X diketahui bahwa status akhir pencapaian adalah Hijau (76 - 89 %).
Untuk memperkaya SMLK3 AI, disarankan perlu mengembangkan 4 (empat) elemen dalam SMLK3 yaitu pada tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), tahap 3 - Penerapan Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Dengan mengacu pada usulan perbaikan, setelah dievaluasi penerapan SMLK3 di PT X seyogyanya diperhatikan pada pilar 1 - Green Strategy mengenai updating identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dan pengendalian dokumen eksternal; pilar 2 - Green Process mengenai pengendalian operasional yang mencakup instalasi listrik, alat pelindung diri, alat proteksi kebakaran, housekeeping, bejana tekan dan instalasi petir; pilar 3 - Green Product mengenai penetapan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan Green Product sesuai program-program yang sudah ditetapkan, termasuk jadwal waktu pelaksanaannya; pilar 4 - Green Employee tentang pelaksanaan rencana pelatihan yang telah ditetapkan, sesuai jadual yang ada dan dilakukan evaluasi pelatihan sesuai kompetensinya. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaedah
"Skripsi ini membahas mengenai program observasi keselamatan sebagai cara mengubah perilaku tidak aman sehingga secara dini perilaku tindakan tidak aman sebelum cidera terjadi. Evaluasi terhadap program observasi keselamatan perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program berjalan dalam upaya peningkatan perilaku kerja aman di PT Trakindo Utama cabang Jakarta tahun 2009. Penelitian ini adalah studi evaluasi deskriptif analitik dengan menggunakan survey berupa penyebaran kuesioner dan data sekunder perusahaan. Populasi penelitian adalah adalah seluruh pekerja pada direct service (pekerja di area workshop) sebanyak 85 diwakili 61 orang responden. Simpulan hasil penelitian bahwa ownership yang baik masih kurang berkontribusi pada pelaksanaan program observasi keselamatan dan berdasarkan tipe dalam penerapannya, PTTU cabang Jakarta berada pada tipe participative yaitu partisipasi sebatas upaya pencapaian tujuan target pengumpulan pelaporan kartu. Kontribusi terbesar dalam pelaksanaannya adalah supervisor dan foreman sedangkan partisipasi karyawan masih kurang. Karena masih belum efektifnya pelaksanaan program observasi keselamatan, maka disarankan pihak perusahaan melakukan evaluasi kinerja sesuai dengan penetapan tujuan. Hasil evaluasi perlu dianalisis sehingga dapat mengidentifikasi masalah. Selain itu, motivasi pekerja dan manajemen harus ditingkatkan sehingga upaya perubahan perilaku bekerja aman dapat tercapai dan menurunnya angka kecelakaan kerja akibat perilaku tidak aman.

This focus of this study is the observation of the safety program as a way to change behavior so that it does not secure the early behavior of the action is not safe before the injury occurred. Evaluation of the safety observation program needs to be done to find out how effective the program is running in efforts to increase safe work behavior at PT Trakindo Main branch Jakarta in 2009. This research study is descriptive analytical evaluation using the form of the distribution of the questionnaire survey and secondary data company. Population is the whole research is the direct service workers (workers in the workshop area) represented 85 of the 61 respondents. That the ownership of research results that are less well contribute to the implementation of the program based on the observation of safety and type in the application, Jakarta PTTU branch is located on the type of participation that is participative efforts to achieve a target goal of collecting cards. The biggest contribution is in its implementation while the foreman and the supervisor, employee participation is still lacking. safety observation program still not effective, the parties are advised to evaluate the performance of the company in accordance with the determination of the goal. The evaluation will need to analyze so that they can identify the problem. In addition, the motivation of workers and management should be improved so that efforts to change attitudes to work safety can be achieved and the decreasing number of accidents due to unsafe behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
United States Department of Labor occupational safety and health Administration
Washington: OSHA, 2004
613.62 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumamur P. K.
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1987
613.62 SUM n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irina Rizky Kurniasari
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan proyek tidak hanya diukur oleh dengan tercapainya target waktu, biaya dan kualitas proyek, tetapi juga dengan tidak terjadinya kecelakaan (zero accident) dalam pelaksanaan proyek. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sangat disadari oleh banyak perusahaan konstruksi di Indonesia termasuk PT. Hutama Karya (Persero). Oleh sebab itu untuk lebih memuaskan stakeholder , meningkatkan produktivitas kerja dan menekan angka kecelakaan kerja, maka PT. Hutama Karya berusaha mendapatkan sertifikasi K3 berstandar internasional yaitu OHSAS 18001:1999 yang telah dapat direalisasikan pada tahun 2004 lalu.Untuk menerapkan standarisasi K3 berdasarkan OHSAS 18001:1999 maka Hutama Karya membuat Manual Sistem Manajemen K3 yang terintergrasi dengan pengendalian mutu dan lingkungan dengan melibatkan seluruh unsur perusahaan mulai dari pimpinan tertinggi hingga pekerja lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan perusahaan konstruksi di Indonesia dalam menerapkan sertifikasi OHSAS 18001:1999 yang diukur oleh dua indikator kesiapan yaitu indikator pemahaman staf dan indikator ketersediaan sarana dan prasarana K3 dilingkungan kantor dan proyek. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT. Hutama Karya (Persero) dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil pengumpulan data dianalisa dengan cara membandingkan data yang didapat dengan studi literatur yang ada. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Hutama Karya (Persero) telah siap untuk menerapkan sertifikasi OHSAS 18001:1999.

Occupational Health and Safety are one of many factors which give effects to the project successfulness. The successfulness of a project are not only measured from the achieved time, cost, and quality targets, but also from the number of accident occurred on the project. Many construction companies in Indonesia are aware to the importance of the Occupational Health and Safety, one of the companies is PT. Hutama Karya (Persero). In order to satisfy the stakeholder, increased the work productivity, and to minimized accidents occurred at work, PT. Hutama Karya tries to get Safety and Health at Work international certification or OHSAS 18001:1999 (Occupational Health and Safety Assessment Series) which has been realized on 2004. To apply OHSAS 18001:1999 PT. Hutama Karya created Occupational Health and Safety management system manual which is integrated with the environment and quality control by involving all aspects of the company from the director to the field workers. This research is meant to find out the readiness of the construction companies in Indonesia on implementing the OHSAS 18001:1999 certification. This expediency are measured from the two indication, the staff comprehansion and the Occupational Health and Safety facility on the project and also on the office. The method used on the research is a case study on PT. Hutama Karya with the data collection technique used is interview. The data were analyzed by comparing it with the data from the literature. The research shows that PT. Hutama Karya is ready to implement the OHSAS 18001:1999 certification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Afriyanti
"Laboratorium kimia yang digunakan pada institusi akademis termasuk dalam area kerja yang memiliki hazard dan risiko yang tinggi. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman para pelajar/mahasiswa dalam menangani bahan kimia dan peralatan praktikum yang digunakan dapat mempertinggi tingkat risiko akan yang terjadi di tempat tersebut. Oleh karena itu, diperlukan manajemen keselamatan yang efektif untuk mengendalikan risiko tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah mengevaluasi manajemen keselamatan yang dilakukan di Laboratorium DPK FTUI. Setiap program keselamatan yang ada akan dibandingkan dengan standar OSHA dan publikasi ACS. Task Risk Assessment (TRA) dari praktikum dan pengendalian risiko yang ada juga dibuat lalu dianalisis hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan manajemen keselamatan yang dilakukan sudah baik dengan adanya pengurangan tingkat risiko sebesar 50% dari risiko awal. Manajemen keselamatan yang dilakukan di laboratorium ini lebih dominan bersifat reaktif.

Chemical laboratories that used in academic institutions area included in the work areas that have high hazard and risk. Lack of students? knowledge and experience of the handling of chemicals and lab equipment used to enhance the level of risk that may occure. Therefore, an effective safety management is needed to control the risks. The purpose of this study is to evaluate the safety management conducted in the laboratory of DPK UI. Any existing safety program will be compared with the OSHA standards and the publication of the ACS. Task Risk Assessment (TRA) of the lab and control risks are also compiled and analyzed. The results showed that safety management is carried out either by a reduction in the risk level of 50% of the initial risk. Safety management in the laboratory is more dominant reactive."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khurnia Kusumas Adi Pratama
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang dimiliki dari setiap tahapan
pekerjaan proses produksi yang dilakukan pada area produksi di Rumah Potong
Ayam PT. Sierad Produce, Tbk tahun 2011. Penilaian risiko dilakukan dengan
menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan
pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semi
kuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap
tahapan proses produksi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian
menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah pekerjaan di
area produksi meliputi level very high, priority 1, substantial, priority 3 dan
acceptable.

ABSTRACT
This study discusses the risk that the value of owned production process every
step of the work performed in the production area in the Slaughterhouse Chicken
PT. Sierad Produce, Limited in 2011. Risk assessment is done by analyzing the
probability value, exposure and consequences of each phase of work which is then
compared to a standard level of risk semi-quantitative WT Fine J to determine the
level of risk that exist at each stage of the production process. This study is a
descriptive analytical study using semi-quantitative method AS / NZS 4360:2004.
The study states that the level of risk that you have on each step in the production
area of work includes very high level, priority one, substantial, priority 3 and
acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>