Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinar Nabila Andani
"ABSTRAK
Produce 101 Season 2 merupakan salah satu acara audisi bakat yang berhasil meraih kesuksesan besar di Korea Selatan. Kemunculannya juga membawa perubahan besar dalam konsep fandom idola K-Pop. Fandom idola K-Pop kini tidak hanya menjadi konsumen namun juga produser (prosumer) dari grup idola K-Pop favorit mereka. Fandom Produce 101 Season 2 dapat dijadikan salah satu subjek untuk meneliti perilaku prosumer dari fandom idola K-Pop, karena mereka bertindak sebagai konsumen sekaligus produser dari acara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa peran fandom Produce 101 Season 2 sebagai prosumer dalam perkembangan budaya populer Korea, khususnya K-Pop. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa akibat perilaku prosumer fandom Produce 101 Season 2, fandom idola K-Pop lebih berani untuk tampil di hadapan publik, tidak lagi pasif dan sudah menjadi fandom yang berpartisipasi serta mengarahkan idolanya untuk sukses.

ABSTRACT
Produce 101 Season 2 is one of the talent auditions that hit a big success in South Korea. This program also brought a big change in the concept of K-Pop idol fandom. Now K-Pop idol fandom is not only a consumer but also a producer (prosumer) of their favorite K-Pop idol group. Produce 101 Season 2 fandom can be used as a case to examine prosumer behavior of K-Pop idol fandom, because they acted as a consumer as well as a producer of this program. This study uses qualitative method. The purpose of this study is to analyze the role of Produce 101 Season 2 fandom as a prosumer in the development of Korean popular culture, especially K-Pop. The results of this study show that due to the behavior of Produce 101 Season 2 fandom as a prosumer, K-Pop idol fandom is more confident to appear in public, no longer passive and has become a participative fandom who direct their idols to success."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seol: Korean National Commission for Unesco, 1978
709.519 TRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adina Dwirezanti
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas mengenai keberadaan budaya popular dalam hal ini adalah Korean Wave sebagai bagian dalam diplomasi Publik Korea. Pembahasan mengenai topik ini dibatasi dalam periode 2005-2010, dimana tahun 2005 ini menjadi awal dari digunakannya Korean Wave sebagai bagian dalam aktivitas diplomasi publik Korea. Pembahasan mengenai diplomasi publik melalui Korean Wave ini dibagi dalam dua aktivitas Korea, yaitu dalam bidang pariwisata dan program pertukaran dengan negara-negara lain. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penjabaran secara deskriptif melalui penjabaran mengenai program-program yang dilaksanakan Korea dalam bidang pariwisata dan program pertukaran tersebut.
Melalui analisa data-data aktivitas diplomasi dan signifikansi aktivitas diplomasi tersebut, penulis mendapat beberapa temuan mengenai peran Korean Wave dalam diplomasi publik Korea, yaitu meningkatkan citra Korea, Menarik minat kedatangan masyarakat asing, mendorong kemajuan bidang-bidang lain dari Korea, dan mendorong terjalinnya kerjasama antara Korea dengan negara-negara lainnya. Beberapa peran tersebut dapat tercapai dikarenakan tiga faktor yang ditemukan penulis sangat dominan dalam Korean Wave, yaitu komitmen pemerintah, kepopuleran dari Korean Wave itu sendiri, dan faktor informasi.

This research aims to explain about the existence of popular culture, in this case is Korean Wave as part of Korean public diplomacy. The explanation of this topic is will be limited in 2005-2010, which in 2005 was the beginning of Korean Wave as part of public diplomacy of Korea. The explanation of this public diplomacy through the Korean Wave is divided in two activities, tourism and exchange program with other countries. This research used qualitative research metods with descriptive explanation about the public diplomacys program that implemented in the field of tourism and Korean Exchange program.
Through analysis of the data on the activity of diplomacy and the significance of the diplomacy activity, the author concludes that?s there are some roles that played by the Korean Wave in Korean public diplomacy, such as improving image of Korea, Attracting the arrival of foreign people to come to Korea, encourage the progress of other parts of Korea, and encourage the cooperation between Korea and the other country. Some of these roles can be achieved due to the three aspect that the author was found, such as the government?s commitment, the popularity of the Korean Wave itself, and information about Korean Wave itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Putih Bastian
"ABSTRAK
Fokus dari tesis ini adalah melihat penerimaanKorean wave di Jepang.
Keberadaan Korean terlihat populer di Jepang sejak tahun 2003, di mana
masyarakat Jepang masih memiliki sentimen anti-korea, karena adanya perbedaan
persepsi sejarah, konflik perebutan pulau di Laut Jepang serta adanya hierarki
sosial antara masyarakat Jepang dan masyarakat Korea di Jepang. Penelitian ini
menggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa
sebelumnya Jepang merupakan negara yang bersifat satu jalur dalam persebaran
budaya pop, karena Jepang menjadi negara yang sering mengekspor produk
budaya pop-nya namun tidak terlalu menerima masuknya budaya pop dari negara
lainnya kecuali dari Amerika dan Inggris. Keberadaan Korean wave di Jepang ini
kemudian menjadi hal yang menimbulka pro dan kontra di masyarakat Jepang,
ada sebagian masyarakat yang menerima dan ada masyarakat anti-Korea yang
melakukan gerakan anti-Korean wave. Dalam tulisan ini dilihat bahwa
penerimaanKorean waveke Jepang ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu
adanya kepentingan Jepang dan Korea untuk memperbaiki hubungan kedua
negara dan peran globalisasi sebagai ruang berkembangnya arus informasi budaya
populer, serta faktor internal, yaitu pemerintah Jepang yang tidak melarang
masuknya Korean wave dan peran media informasi Jepang dalam menyiarkan
Korean wave di Jepang.

ABSTRACT
This research focuses to see the acceptance of Korean wave in Japan. Korean
wave in Japan seemed to be popular since 2003 where the Japan’s society still
having the issue with anti-Korea sentiment due to the difference point of
perspectives on history between Japan and Korea, dispute over islands in Japan
Sea and social hierarchy between native Japan and Korea resident in Japan. This
research used qualitative method and the result of this study has found that at first
Japan was a country that solely exporting their pop culture productions and deny
the import of foreign pop culture production, except America and British pop
cultures. Hence, The Korean wave in Japan opens up pro and controversy in
Japanese society.Some part of the Japanese society welcomed and accepted the
Korean wave whereas the anti-Korea society refused and made an anti-Korean
wave movement. In this research, the acceptance of Korean wave in Japan is
highlighted by two factors, external and internal; which the external are the
interests between Japan and Korea to repaired the relations between the countries
and the role of globalization as a place for the streaming of popular culture
informations. The internal are the policy of Japan’s government not to ban the
existence of Korean wave in Japan and the role of Japans media information in
broadcasting and spreading the Korean wave in Japan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Lambok Hermanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas konstruksi identitas yang ada pada penggemar Kpop dalam
dua blog penggemar Kpop Korean Chingu dan Yeppopo. Lebih dalam lagi, tesis
ini menggali pengaruh konsumsi Kpop terhadap penggemarnya dengan
melakukan analisis terhadap elemen-elemen yang ada pada blog serta analisis
tekstual terhadap komentar-komentar para anggota blog. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kpop dalam konteks blog Korean Chingu dan Yeppopo
merupakan konstruksi “kekoreaan” yang dibentuk oleh para penggemarnya di
Indonesia. Konstruksi identitas Korea yang dikonstruksi dalam kedua blog juga
tidak ditampilkan mendominasi identitas Indonesia para anggota blog, namun
identitas Korea tersebut telah menjadi bagian dari identitas para blogger dalam
kedua blog. Sehingga, para blogger dalam kedua blog memiliki identitas multi
yang terus berproses. Selain itu, Kpop dalam konteks blog Korean Chingu dan
Yeppopo juga tidak dapat dilepaskan dari konteks produksi dan konsumsi budaya
yang dilakukan para fendom Kpop dalam komunitas blog tersebut.
ABSTRACT
This thesis analyses the construction of identity of Kpop fans in two blogs,
Korean Chingu and Yeppopo. Further more, this thesis explores the impact of
consuming Kpop toward its fans through the analyses of elements in the blog and
the textual analayses towards the comments of the blog members. The results of
this research show that Kpop in the context of Korean Chingu and Yeppopo blogs
is the construction of “koreanism” created by its fans in Indonesia. This
construction then doesn’t reflect domination over Indonesian Identity of both
blogs members, however, the Korean Identity has been part of the bloggers
identity. Therefore, bloggers of both blogs have multiple identities which will not
stop processing. Besides that, the results of the research also show that Kpop in
the context of both blogs is not separable from the context of cultural production
and consumption by Kpop fans in both blogs communities."
2013
T35791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Seoul Computer Press, 1986
709.519 TRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Phalosa Rani
"ABSTRAK
Korea Selatan sejak tahun 2009 bersikap serius mengenai citra negaranya dengan membentuk Presidential Council
on Nation Branding (PCNB). Sejak dibentuknya badan tersebut, pemerintah Korea Selatan terus melakukan usaha
untuk mengembangkan citra negaranya dengan berbagai cara termasuk di dalamnya menggunakan kepopularitasan
Korean Wave yang mendapatkan sorotan beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan metode tinjauan pustaka,
tulisan ini bertujuan menjabarkan usaha-usaha pemerintah dalam mengembangkan citra negara Korea Selatan
dengan penggunaan Korean Wave sebagai salah satu elemen pendukung. Hasilnya menunjukan bahwa walaupun
target peringkat Korea Selatan belum tercapai sesuai dengan tujuan awal dibentuknya PCNB, peringkat Korsel
naik dibandingkan 7 tahun lalu. Usaha yang dilakukan di bidang ekonomi adalah menjalin berbagai kerjasama
internasional dengan melibatkan selebriti Korean Wave. Di bidang pariwisata, pemerintah Korea Selatan
melibatkan Korean Wave sebagai salah satu atraksi utama serta membentuk KOCCA yang bertujuan untuk
mengembangkan konten kreatif di berbagai industri yang berkaitan dengan Korean Wave.

ABSTRACT
South Korea has taken their nation’s image issues seriously by forming Presidential Council on Nation Branding
on 2009. Ever since the establishment of the council, the government of South Korea continuously making efforts
to establish and maintain more positive image of their country including using the fame of Korean Wave (known
as Hallyu) which got popular across the country in the recent years. By using the literature review method, this
paper aims to describe the South Korea government efforts in developing the country's image with the use of
Korean Wave as a supporting element. The result showed even though South Korea’s rank target in accordance
with the original purpose of PNCB has not been achieved, the rank has gone up compared to 7 years ago. The
efforts done by South Korea government are including establish a wide range of international cooperation
involving the Korean Wave celebrities, highlighting the Korean Wave as one of the main attractions for tourism
and forming KOCCA who aimed at developing creative content in a variety of industries related to the Korean
Wave.;"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rubina Winnie Miranda
"ABSTRAK
Vietnam dan Thailand merupakan dua negara Asia Tenggara dengan proses modernisasi yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Vietnam pernah berada di bawah rezim komunis, sedangkan Thailand cenderung pro-
Amerika dan promodernisasi di masa Perang Dingin hingga setelahnya. Namun, keduanya sama-sama
mengonsumsi Hallyu secara masif, menganggapnya sebagai simbol modernitas pan-Asia. Hallyu dilokalisasi
dan dijadikan sebagai standar bagaimana budaya populer seharusnya diproduksi. Dengan kerangka teori sirkuit
budaya, penelitian ini menganalisis dimensi-dimensi yang terkait dengan penyebaran Hallyu di Thailand dan
Vietnam dan bagaimana kedua negara tersebut melokalisasi Hallyu sebagai produk lokalnya.

ABSTRACT
Vietnam and Thailand are two Southeast Asian countries that have been through different modernization
process one and another. While Vietnam was once under a communist regime, Thailand was an ally of the U.S.
and tend to be pro-modernization during the Cold War era the following era. However, both countries consume
Hallyu massively and view it as a symbol of pan-Asian modernity. They also look up to Hallyu as a standard for
how pop culture is supposed to be produced by localizing it. Using a modified circuit of culture as a theoretical
framework, this paper examines the interrelated dimensions associated with Hallyu proliferation in Thailand and
Vietnam, and how two countries localize Hallyu as their own local products."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea.

This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea.
This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>