Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katarina Menik Astuti
"Salah satu bentuk perilaku yang dapat menurunkan school well being dan membuat iklim sekolah menjadi tidak menyenangkan adalah perundungan. Pada fenomena perundungan, selain sebagai pelaku dan korban, siswa juga dapat berperan sebagai saksi yang berpotensi sebagai pembela korban. Sebagian besar penelitian dan program anti perundungan selama ini berfokus pada penurunan aspek negatif siswa, seperti agresi, padahal menurut studi literatur, para saksi dapat menjadi kunci untuk menanggulangi perundungan dengan mengembangkan aspek positifnya. Maka dari itu, penulis bersama tim menyusun rangkaian intervensi dengan menggunakan kerangka program CEPIDEA yang diadaptasi dalam pelatihan yang diharapkan akan meningkatkan perilaku prososial siswa SMA XYZ. Rangkaian intervensi terdiri dari studi baseline, pelatihan, penguatan melalui media sosial dan evaluasi. Penelitian ini akan berfokus pada tahapan penguatan melalui media sosial kepada 20 siswa sekolah menengah atas dengan menggunakan media Instagram. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan efikasi diri siswa dalam menampilkan perilaku prososial di sekolah, namun perlu adanya peranan dari seluruh pihak sekolah untuk dapat meningkatkan efikasi komunitas. Secara keseluruhan, rangkaian intervensi ini terbukti dapat meningkatkan perilaku prososial siswa, sehingga kedepannya program ini dapat dikembangkan sebagai program penanggulangan perundungan di sekolah.
One form of behavior that can reduce school well being and make school climate unpleasant is bullying. In bullying, students can be involved as bully, victim and also a bystander who are potentially become the defender. Most anti bullying studies and programs are more focused on reducing the negative aspects of students, such as aggression. Whereas according to the literature, witness or bystander could be the key to reduce bullying. Therefore, the author and the team, develop a series of intervention using the CEPIDEA program framework that adapted in training module. The series of interventions consisted of baseline study, training, strengthening through social media and evaluation. This study will focus on strengthening through social media to 20 high school students using Instagram as a platform. The result of this intervention indicate an increase on student rsquo s self efficacy in displaying prosocial behavior in school, but it is necessary to involve the whole school to improve the collective efficacy. This series of interventions proved to improve student rsquo s behavior, so it could be used as interventions in other schools. "
2018
T50838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariandi Putra
"Tahun 2020, dunia dikejutkan dengan munculnya virus Covid-19. Efek domino di segala bidang dan merenggut banyak nyawa menjadi sebuah permasalahan serius dan penting untuk diantisipasi. Dari hasil analisa Social Media Monitoring Dashboard Mediawave, media sosial Twitter menjadi saluran yang digunakan dalam rangka memberikan pemahaman terhadap masyarakat oleh buzzer sebagai opinion leader. Dalam melakukan kampanye di Twitter, buzzer yang terlibat melakukan berbagai cara untuk menyampaikan pesan dan informasi agar postingan mendapatkan reach dan impression yang baik sehingga viral di Twitter. Penelitian ini menganalisis unsur apa saja yang ada dalam postingan buzzer sesuai dengan MAD Model of Moral Contagion Theory. Penelitian ini menggunakan metode analisis data small story research dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buzzer memenuhi unsur dalam aspek Motivation (Group Identity), Attention (Engagement), dan Design (amplification; share, like, dan comment) dalam melakukan orkestrasi dengan diksi yang dilihat dari penyebaran konten dan informasi melalui like, retweet, dan reply dari setiap postingan buzzer yang teridentifikasi dari analisa konten isi di Twitter sehingga menciptakan polarisasi percakapan dengan sentimen positif dan negatif.

In 2020, the world was shocked by the emergence of the Covid-19 virus. The domino effect in all fields and claimed many lives is a serious and important problem to anticipate. From the results of the analysis of Social Media Monitoring Dashboard Mediawave, social media Twitter is a channel used to provide understanding to the public by buzzers as opinion leaders. In conducting a campaign on Twitter, the buzzers involved used various ways to convey messages and information so that the post would get a good reach and impression so that it went viral on Twitter. This study analyzes what elements are contained in buzzer posts according to the MAD Model of Moral Contagion Theory. This study uses a small story research data analysis method with a qualitative research type. The results showed that the buzzer met the elements in the aspects of Motivation (Group Identity), Attention (Engagement), and Design (amplification; share, like, and comment) in conducting orchestration with diction seen from the dissemination of content and information through likes, retweets, and replies to each buzzer post identified from content analysis on Twitter so as to create a polarizing conversation with positive and negative sentiments."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Meidira
"Meningkatnya penggunaan aplikasi pada telepon genggam mengiringi perkembangan zaman yang serba digital. Hal ini merubah cara hidup orang-orang sekaligus mendorong perkembangan atas inovasi dari beragam aplikasi, yang kemudian menciptakan kompetisi bagi para developer aplikasi untuk melakukan inovasi atas teknologi baru. Snapchat merupakan salah satu bentuk inovasi yang muncul dengan konsep ephemeral social media, di mana konten yang dibagikan pada Snapchat akan menghilang dalam kurun waktu tertentu sesaat setelah penerima konten membukanya. Berbicara mengenai pengadopsian teknologi baru tidak terlepas dari konsep Technology Acceptance Model TAM dalam menentukan perilaku penggunaan behavioral intention seseorang atas teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel-variabel atas TAM, yakni perceived usefulness dan perceived ease of use serta privacy concern sebagai faktor moderasi berpengaruh terhadap behavioral intention seseorang atas aplikasi Snapchat. Sampel penelitian ini adalah pengguna aktif Snapchat minimal tiga bulan yang berusia 18 hingga 25 tahun. Data kemudian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap perceived usefulness dan behavioral intention atas aplikasi Snapchat. Di sisi lain, perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap behavioral intention seseorang atas Snapchat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya privacy concern sebagai faktor moderasi tidak meningkatkan pengaruh perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap behavioral intention seseorang atas aplikasi Snapchat.

The number of mobile apps user is increasing as the digital age is developing as well. This phenomenon changes the way people live their life and also encourages the development of innovation in various mobile apps that further creates competition among apps developers. Snapchat is one of many forms of new technology innovation with its ephemeral social media concept, which its content will disappear within a certain time as soon as the receiver sees it. Speaking of new technology adoption cannot be separated from the concept of the Technology Acceptance Model TAM in determining people rsquo s behavioral intention towards the technology. This study aims to examine TAM rsquo s variables, perceived usefulness and perceived ease of use, and also privacy concern as the moderating factor that have significant effect towards people rsquo s behavioral intention in using Snapchat app. The data for this study was collected from Snapchat rsquo s active users who had been using Snapchat for the past three months or more with range of 18 to 25 years old. Data then were analyzed by using Structural Equation Modelling. The result of this study showed that perceived ease of use has positive effect on perceived usefulness and people rsquo s behavioral intention in using Snapchat. However, this study showed that perceived usefulness doesn 39 t have positive effect on people rsquo s behavioral intention in using Snapchat. This study also showed that privacy concern as moderating factor doesn 39 t increase the effect of perceived ease of use and perceived usefulness on people rsquo s behavioral intention in using Snapchat. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Phydra Adila Wicaksani
"Perkembangan teknologi komunikasi dan informatika yang semakin masif mempercepat persebaran berbagai informasi termasuk information disorder terutama di internet. Dengan menggunakan metode bibliografi beranotasi penulis berupaya untuk mengetahui pola perilaku pengguna media sosial dalam menyebarkan information disorder. Adapun cara untuk mengetahui pola perilaku pengguna media sosial dalam menyebarkan information disorder itu sendiri dapat dilihat dari bentuk information disorder itu sendiri seperti disinformasi, misinformasi, dan malinformasi Dengan mengetahui pola perilaku dalam persebaran information disorder dapat membantu untuk menemukan solusi mitigasi dari persebaran information disorder. Dari berbagai literatur yang menawarkan upaya untuk mengatasi information disorder ini pun penulis menemukan bahwa dunia digital merupakan ekosistem yang terus berproses dan bersifat dinamis sehingga menjadi sangat rentan yang pada akhirnya penulis berkesimpulan bahwa solusi mitigasi merupakan proses dari mitigasi persebaran information disorder itu sendiri.

The increasing development of information and communication technology massively has accelerated the spread of various information, including information disorders, especially on the internet. By using the annotated bibliographic method, the author attempts to find out the behavior patterns of social media users in spreading information disorders. The way to find out the behavior patterns of social media users in spreading information disorder itself can be seen from the forms of information disorder itself such as disinformation, misinformation, and malinformation. Knowing the behavior patterns in the spread of information disorder can help us to find mitigation solutions to the spread of information disorder. From the various literature that offers efforts to overcome information disorder, the authors find that the digital world is a dynamic ecosystem that keeps continuing to process so it becomes very vulnerable. In the end, the authors conclude that the mitigation solution is a process of mitigating the spread of information disorder itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Agusta Satyawan
"Penelitian ini berupaya untuk menganalisis efek media pada konten Tiktok Sisca Kohl dengan menggunakan konsep modal sosial dan prestise merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan efek media pada konten Sisca Kohl terhadap pengikutnya dalam pembentukan prestise merek. Penelitian berangkat dari atensi pengguna Tiktok terhadap konten Sisca Kohl yang unik karena memamerkan kekayaannya pada setiap video yang diunggah. Konten yang dinilai unik tersebut menuai pro dan kontra dari pengguna Tiktok. Namun kontroversi yang dibuat malah menjadikan dirinya salah satu konten kreator yang banyak di endorse perusahaan. Fenomena ini yang coba penulis analisis dengan mengaitkan konsep modal sosial dan prestise merek dalam melihat pengaruh media kepada penonton yang melihat konten Sisca Kohl. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan studi pustaka. Berdasarkan dugaan sementara penulis, terdapat kaitan antara modal sosial dengan pembentukan prestise pada suatu merek pada barang yang diiklankan oleh akun Tiktok Sisca Kohl. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pemanfaatan modal sosial akun Sisca Kohl untuk memberikan efek media berupa prestise merek pada suatu produk.

This study analyzes the effect of media of Sisca Kohl's Tiktok content by using the concepts of social capital and brand prestige. In terms of its purpose, the study aims to explain the media effects of Kohl's content and her followers in the process of creating brand prestige. The first part of the research discuss the attention of Tiktok users toward Kohl's unique content in which she boasts her wealth in every videos. Consequently, this act of displaying wealth sparks controversy among TikTok users. Interestingly, however, Kohl’s popularity skyrocketed, and she’s been widely endorsed by a variety of brands. To analyze this phenomenon, this study connects the concepts of social capital and brand prestige. This study uses qualitative research methods with data collection techniques in the form of interviews, observations and literature studies. The researcher assumes that there is a link between social capital and the creation of brand prestige toward the products that that are endorsed by Kohl. Finally, this study concludes that Kohl actively utilises social capital to provide brand prestige toward the products that she endorses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maramis, Abigail Felicia
"Fitur tombol "Like" di Facebook merupakan sebuah cara untuk menunjukan respon positif atau kesukaan seseorang akan sebuah konten yang diunggah di linimasa, seperti status update. Salah satu motif yang memotivasi seseorang untuk memberikan like di SNS adalah adanya like yang sudah ada pada konten tersebut. Mengacu pada teori konformitas dari psikologi sosial, peneliti berhipotesis bahwa seseorang cenderung untuk mengikuti perilaku atau respon orang lain dalam SNS. Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah kehadiran "Like", status pertemanan pengguna yang memberikan "Like", dan popularitas pemberi "Like"; dapat memengaruhi pengguna dalam memberikan "Like", pada sebuah status update yang mereka baca di Facebook. Sebuah penelitian natural field experiment dengan desain penelitian 2 ada vs. tidak adanya like x 2 pemberian like dari teman vs. bukan teman x 2 pemberian like dari individu yang populer vs. tidak populer dilakukan di Facebook dengan melibatkan anggota dari Komunitas Stand Up Comedy Indonesia sebagai partisipannya. Mixed factorial ANOVA sebagai uji statistik membuktikan bahwa kehadiran like sebelumnya, status pertemanan pemberi like, dan popularitas pemberi like sebagai main effect tidak memiliki pengaruh terhadap meberian like pada sebuah konten di Facebook. Walaupun begitu, ditemukan interaksi dua arah antara ada atau tidak adanya like dengan status pertemanan. Hal ini menyimpulkan bahwa pengguna memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan like pada konten yang telah diberikan like oleh seseorang yang mereka kenal. Sebagai tambahan, analisis pada penelitian ini juga menunjukan interaksi tiga arah antara ada atau tidak adanya like, status pertemanan, dan popularitas pemberi like, yang mana memiliki arti bahwa pengguna cenderung untuk memberikan like pada konten yang diberikan like oleh orang yang mereka kenal dan dipersepsikan sebagai individu yang populer dalam kelompoknya.

Facebook "Like" button, is a way to show that someone favors a shared content, such as status or updates. A reason that might motivate someone to give Likes on SNS is the presence of previous likes on the content. Drawing from the theory conformity of social psychology, we hypothesized that people tend to conform to the behavior or response of other SNS users. The present study investigates the influence of existing "Like", the peer status of person who gave ldquo like, and the liker's popularity on whether Facebook users would hit the "Like" button upon reading Facebook statuses. A 2 whether an existing like is present vs. not present x 2 whether existing like comes from peer vs. non peer x 2 whether existing like comes from popular individual vs. less popular individual natural field experiment was conducted on Facebook, involving the Indonesian Stand Up Comedy Community members Komunitas Stand Up Indonesia as the participants. Mixed factorial ANOVA revealed no main effect of the presence of existing "Likes", the peer status of the liker, and the popularity of the liker on whether Facebook users would give thumbs up on a status. A two way interaction between the presence of existing like and peer status was found. That is, users were more likely to like a status when they saw that it has received "Like" from another person that they were familiar with. Additionally, the analysis also showed a 3 way interaction among existing "Like", peer status, and popularity, which suggests that users tend to like statuses that have gained "Like" from a person they knew and was perceived as popular in the community. Conformity, Social Networking Sites SNS, Social Media, Facebook, Like Button."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan mengalami stres, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Mahasiswa cenderung lebih memilih menggunakan gaya koping yang bersifat entertainment untuk mengatasi stres akademik, salah satunya adalah penggunaan Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres akademik dan adiksi Instagram pada mahasiswa FIK UI serta untuk mengetahui hubungan keduanya menggunakan angket Academic Stress Scale (ASS) dan Test for Instagram Addiction (TIA). Desain penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling dengan melibatkan 229 siswa. Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,000 dan p value

Students are a population that is vulnerable to stress, especially those related to the academic field. Students tend to prefer to use coping styles that are entertainment in nature to deal with academic stress, one of which is the use of Instagram. This study aims to describe the level of academic stress and Instagram addiction in FIK UI students and to determine the relationship between the two using the Academic Stress Scale (ASS) questionnaire and the Test for Instagram Addiction (TIA). The design of this study was cross sectional, the sampling technique used was proportional stratified random sampling involving 229 students. The results of the chi-square statistical test analysis showed p = 0.000 and p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Aditya Kurniawan
"TikTok merupakan aplikasi media sosial yang berfungsi sebagai platform berbagi video pendek. Aplikasi ciptaan ByteDance asal Cina ini merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh pada tahun tahun 2019 hingga kuartal awal tahun 2020 dengan total sebanyak 350 juta kali. Penulisan ini bertujuan untuk memetakan motivasi apa yang dimiliki oleh pengguna TikTok dalam menggunakan aplikasi tersebut dan dalam membuat sebuah konten. Berpijak pada teori Uses & Gratification, penelitian ini mengidentifikasi berbagai macam jenis motivasi yang dimiliki oleh para pengguna TikTok. Motivasi tersebut hadir untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh para pengguna melalui aplikasi TikTok. Penelitian metaanalisis ini dilakukan terhadap 5 artikel jurnal internasional yang terbit pada 2019 dan 2020. Hasil penelitian memperlihatkan beberapa motivasi yang paling banyak dimiliki oleh pengguna; yaitu hiburan, mengisi waktu kosong, dan mengekspresikan diri. Jenis-jenis konten yang memotivasi yang memotivasi pengguna TikTok yaitu video positif, komedi, dan informasi atau pengetahuan. Motivasi tersebut dimiliki oleh para pengguna TikTok untuk memenuhi kepuasan yang mereka inginkan dalam penggunaan TikTok.

TikTok is a social media application that functions as a short video-sharing platform. This application, created by ByteDance from China, was the most downloaded application in 2019 until the first quarter of 2020 with a total of 350 million times. This writing aims to map out what motivation TikTok users have in using the application and in creating content. Based on the Uses & Gratification theory, this research identifies the various types of motivation that TikTok users have. This motivation is here to fulfil the needs desired by users through the TikTok application. This meta-analysis research was conducted on 5 international journal articles published in 2019 and 2020. The results of the research shows some of the most motivational users: entertainment, filling leisure time, and self-expression. Types of motivational content that motivate TikTok users are positive videos, comedy, and information or knowledge. TikTok users have this motivation to fulfil the satisfaction they want in using TikTok."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Bunga Iswara
"Dengan berkembangnya zaman, media sosial telah mengambil peran penting dalam memfasilitasi dan menyederhanakan pembagian berita. Fenomena ini membuka kemungkinan bagi siapa saja dalam di plaftorm online untuk berkontribusi sebagai sumber berita, mengambil alih peran yang dulu hanya dimiliki oleh organisasi media (Hermida et al, 2012; Bergström & Belfrage, 2018 ). Dengan mempertimbangkan fenomena tersebut, makalah ini dibuat dengan tujuan mengeksplorasi konsep tingkat kepercayaan pengguna media sosial sebagai prediktor kecenderungan pengguna berbagi berita. Selain itu, makalah ini juga mempelajari apakah hubungan ini dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Survei makalah ini dirancang dan didistribusikan kepada 286 responden berkebangsaan Belanda dan Indonesia. Tiga model analisis regresi dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen, independen, moderator, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pengguna media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan mereka membagikan berita. Meskipun tingkat kepercayaan ditemukan sebagai prediktor signifikan pada kecenderungan berbagi berita, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan ini tidak dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Studi ini dapat memberikan wawasan kepada manajer pemasaran mengenai pentingnya kepercayaan sebagai faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk berbagi informasi. Dengan meningkatnya kepentingan media sosial sebagai platform untuk pertukaran informasi dan berbagi pengetahuan, penting bagi manajer pemasaran untuk menyusun strategi untuk membangun kepercayaan dengan pengguna media sosial. Di era digital media, siapa saja bisa menjadi penghasil informasi dan pemimpin opini aktif yang dapat memaparkan informasi teman dan keluarga mereka. Dengan membangun kepercayaan dengan mereka, manajer pemasaran dapat mengerti lebih baik perilaku online konsumen saat mengonsumsi produk.

As social media has facilitated and simplified the process of news sharing, the online platform has enabled ordinary people to contribute as news and media source, taking over this role once held solely by media organizations (Hermida et al, 2012 ; Bergström & Belfrage, 2018). In light of this event, this paper aims to explore concept of social media user’s level of trust as a predictor of user’s tendency of news sharing. In addition, this paper also studies whether this relationship is moderated by the cultural dimension, individualism.
A survey was designed and distributed to 286 respondents of Dutch and Indonesian nationalities. A 3 model regression analysis was conducted to analyse the relationship between the dependent, independent, moderating, and control variables. The results revealed that social media users’ level of trust has a significant influence on their tendency of news sharing. Although level of trust was found to be a significant predictor of tendency of news sharing, results show that this relationship is not moderated by the cultural dimension, individualism.
Marketing managers may find this particular study to be useful as it highlights the importance of trust as a factor that affects an individual’s tendency to share information. With the growing importance of social media as a platform for information exchange and knowledge sharing, marketing managers need to strategize in order to build trust with social media users. Ordinary individuals have become active generators of information and opinion leaders who can influence their friends and family’s information exposure and online behavior when consuming products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Danzel Aryo Soerjohadi
"Makalah ini merupakan tugas consulting nyata untuk membantu Hays, sebuah perusahaan Sumber Daya Manusia global. Penulis melakukan perjalanan ke Shanghai, Cina, untuk mengerjakan proyek ini selama kurang lebih 3 minggu. Disana, penulis bekerja dalam tim berjumlah 4 orang, melakukan riset untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari proyek adalah untuk mencapai pengikut di media social professional LinkedIn mencapai 100.000 pengikut dalam kurun waktu satu tahun. Strategi yang diterapkan beragam, dan telah diterapkan selama kurun waktu satu tahun, dimana akhirnya dapat disimpulkan bahwa strategi berhasil dalam kurun waktu setengah dari periode yang ditentukan.

This report was a real consulting case to help Hays, a Global Human Resource Recruitment company. The author went to Shanghai, China to do this project for approximately 3 weeks. There, in a group of four, the author and his team worked together doing researches to achieve the goal. The goal was to increase their followers on LinkedIn, a social media for professionals, to 100,000 in a one year period. The strategy to achieving the target varies and has been proven as team managed to reach the goal by half the required period. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>