Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Aryawan Soetiarsopoetro
Abstrak :
Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, transportasi udara yang mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan model transportasi lain telah berkembang pesat dan menunjukan peranannya dalam mobilisasi manusia dan barang ke seluruh Wilayah Nusantara. Ketika terjadi krisis ekonomi produksi angkutan udara menurun tajam dan mengakibatkan kesulitan sebagian besar perusahaan penerbangan nasional berjadwal. Perkembangan global dan meningkatnya tuntutan penyediaan jasa transportasi yang berkualitas, kompetitif dan memuaskan pelanggan telah mendorong pemerintah melakukan deregulasi di bidang penerbangan. Hal tersebut berdampak terjadinya perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam penyediaan transportasi udara domestik secara teratur. PT. (Persero) Merpati Nusantara Airlines (MNA) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam penyediaan jasa angkutan udara. Situasi dan kondisi setelah krisis ekonomi dan deregulasi di bidang penerbangan telah berubah. Persaingan semakin ketat, masyarakat makin menuntut kualitas pelayanan yang memuaskan, dan di lain pihak kondisi ekonomi masih beium pulih. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat dampak yang terjadi setelah krisis ekonomi dan deregulasi di bidang penerbangan, mengetahui posisi MNA, dan strategi yang diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha penerbangan pada Iingkungan yang berubah. Penelitian ini dilakukan dengan Metode SWOT untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi lingkungan internal dan eksternal organisasi sehingga diperoleh gambaran kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Selanjutnya, analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer, dan digambarkan dalam Matriks Internal - Eksternal (I-E) untuk mengetahui posisi perusahaan, dan strategi yang diperlukan agar perusahaan dapat bersaing. Data primer dan data sekunder digunakan penelitian ini. Data primer diperoleh dari kuesioner para pakar di bidang transportasi, dan data sekunder dari buku-buku, makalahl artkel dari berbagai sumber, dan peraturan perundangan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa krisis ekonomi dan deregulasi di bidang penerbangan telah berdampak terhadap perkembangan angkutan udara berjadwal di Indonesia. Posisi perusahaan berada pada Kuadran 1 dengan Iingkungan industri yang sedang tumbuh dan mempunyai kekuatan bersaing. Strategi yang disarankan adalah pertumbuhan terkonsentrasi, integrasi vertikal dan diversifikasi konglomerasi. Agar perusahaan memiliki kemampulabaan, maka strategi pemasaran dituangkan dalam ruatu rantai nilai. Di masa mendatang pesaing harus dijadikan mitra strategis dalam bentuk aliansi antar beberapa perusahaan penerbangan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan kepada seluruh pelaku usaha di bidang penerbangan terhadap faktor-faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T8082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Penjatuhan pernyataan pailit terhadap maskapai penerbangan Batavia Air sangat memukul dunia bisnis di Indonesia. Salah satunya adalah mitra dari maskapai penerbangan itu sendiri yaitu Travel Agent. Travel Agent bertugas memasarkan jasa penerbangan dari maskapai. Dalam melaksanakan pemasaran sekaligus penjualan tiket tersebut, Travel Agent terlebih dahulu harus menyerahkan sejumlah deposit untuk dapat menerbitkan tiket (issued). Pailitnya Batavia Air menyebabkan seluruh kekayaan maskapai tersebut berada dibawah Kurator. Termasuk didalamnya adalah deposit yang telah diserahkan oleh pihak Travel Agent. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif. Pemilihan metode ini dilakukan untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab permasalahan hukum yang dihadapi, yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang terdapat ketimpangan dalam perjanjian yang dibuat antara travel agent dengan pihak maskapai selain tidak terpenuhinya asas- asas yang ketentuan- ketentuan hukum yang berkaitan dengan bentuk isi dari perjanjian keagenan tersebut sehingga tidak dapat memberikan perlindungan terhadap Travel Agent.
ABSTRACT
The overthrow of statements in bankruptcy against Batavia Airlines hit the business world in Indonesia especially the Travel Agent as partner in charge of marketing the flight service. In carrying out its task, the travel agent must submit a deposit in order to booked and issued the ticket to their customer. The bankruptcy led to the company’s assets are in the authorities of the curator. Including all the deposits of Travel Agent. Referring to the agreement they created it are not setting about the returning of deposit in case the agreement ended prematurely. This led to the Travel Agent cannot withdraw their deposits back. The method that has been used in this research is juridical-normative to find the rule of law, principles of law, and legal doctrines to answer the problem encountered, which is done by examining the references or secondary data. The final result of this research indicate that there was inequality in the agreement made between the travel agent and the airline.
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T36020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bendady Hindom Pramono
Abstrak :
ABSTRAK
Jadwal Penerbangan merupakan produk dan sebuah maskapai penerbangan yang alcan meinenuhi kebutuhan konsumennya, Keberhasilan suatu perusahaan penerbangan sangat bergantung dan rancangan jadwal penerbangan yang ditawarkannya ke pasar.

Proses perancangan jadwal penerbangan sendiri merupakan salah satu aspek yang paiing kompleks dalam rnanajemen perusahaan penerbangan. Berbagai faktor hanis dipertimbangkan dengan seksaina mengingat jadwal penerbangan ini merupakan sumber pendapatan perusahaan tersebut.

Dalam penelitian ini penulis mencoba melakukan perancangan jadwal penerbangAn dengan mengambil kasus PT. Bouraq Indonesia Airlines Rancangan jadwal penerbangan baru dibuat dengan memperhitungkan anis lalu untas penumpang pada setiap sektor penerbangan dan mempergunakan asumsi faktor inuatan penumpang sebesar 66%.

Hasil rancangan jadwai penerbangan baru inarnpu mengbasillkan pendapatan potensial yang Iebih balk dan jadwal penerbangan lama, dengan margin laba operasi mencapai 4%.

Peningkatan margin laba operasional ini disebabkan adanya penambahan kapasitas tempat duduk melalui pengurangan jumlah transit, beberapa penambahan frekuensi penerbangan serta adanya pengalihan alokasi penggunaaan pesawat ke sector penerbangan yang lebih potensial.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pattipeiluhu, Christy
Abstrak :
ABSTRAK
Due to build a competitive market of airline industry, the government loose their tight control in giving license to new companies entering into aviation business. Since the government has opened new regulation on open-air market, new airlines companies are mushrooming. This emerging of new airlines companies will definitely increase competition between old players and the new ones.

New Airlines Company seems to be of highly efficient and effective, in running their business. Moreover, they operate a slim organizational structure, and dare to implement brave marketing strategy such as selling ticket fare under standard price. Old players with bureaucratic structure of organization will be wobbly in entering the battle of competition. To be surviving, old state-owned company should maintain its reputation in the public opinion.

This study has the aim in order to analyze the stakeholders? opinion on Merpati Nusantara Airlines corporate reputations, besides to propose the role of corporate Public Relations in building good reputations at Merpati Nusantara Airlines.

Corporate Reputations is the reflection of an organization over time, as seen through the eyes of its stakeholders. Image factors will express that a company is uniquely developed with positive traits such as innovative, honesty, and competent management. Public Relations is a division which has a duty to maintain a good reputation in public opinion.

To get the public opinion about Merpati Nusantara current reputation, here the present writer makes a research about public opinion through media analysis. The company gave her all news being published during the year of 2000-2001, and the present writer tries to make an analysis about the Public Relations role in building the reputation in Merpati Nusantara Airlines.

Merpati Nusantara Airlines is famous to its inability to provide good services to the passengers. Such a poor service in ticket handling by the front liners, especially in East Indonesia the place where actually Merpati Nusantara has influential brand awareness. Furthermore, the company delivers the greatest routes in lndonesia The company?s greatest segment is business to communication business, with short haul business characteristics, and about 62% passengers are the civil servant and official employees.

The present writer makes several interviews to middle managements to see the internal relations between divisions. The aim is to propose the role of Public Relations at Merpati Nusantara Airlines. In those previous conversations, complaints occur from the marketing division. As a market leader in new invention of preflight services like call and fly, mir@ (buying ticket from the internet) these products do not reach the target market. Hence financial distress caused these new services cannot be advertised regularly. Human Resources of division emphasized about unsatisfied employee, strategic planning division pointed out about employee lack awareness of planning program and the Public Relations Division which on the perspective of the present writer has not played the important role in building good reputation, especially in building good communication with media which is an implementation of both external and media relations.

This thesis will show the importance of integrated marketing in inter divisions? context. To realize it, the Public Relations Division has to play a good mie by getting involved in every division. The aim is to get a better understanding about everything happened in the company consequently the Public Relations Officers are able to use it real function which is a gate keeper between internal and external stakeholders. The Public Relations Officer can use the tools of values driven process, as a guide to Implementation.

The other important thing is that the Public Relations Officer should also be always aware of current public opinion about company?s reputation. The present writer does a simple research about company?s news in the media. The media analyses tools analyze the result, from the research it is seen that there is duration of length between once the complaint was published and the time of answering it. Nevertheless the most significant thing here is not only answering complaints but also integrated with Human Resources Divisions in handling disobedient employees.
2002
T5951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhtar, Khairiah Salwa
Kuala Lumpur: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2008
338.959 5 MOK p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This volume examines the role that airports play in economic development and land values, the regulation and economic efficiency of airports, airport pricing and competition, and the role played by airports in influencing airline operations and networks.
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469415
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Dwi Suryono
Abstrak :
Merek yang kuat memang bisa menjadi perekat perusahaan dengan pelanggan. Merek yang memiliki identitas yang kuat biasanya memiliki hubungan emosional bahkan spiritual dengan para pelanggannya. Menyadari pentingnya merek, sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan pelanggan di dalam mengembangkan merek produknya. Strategi ini biasa disebut dengan "emotional branding", yang terutama berakar pada pemikiran bahwa proses pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli, menggunakan atau tidak menggunakan, atau bahkan terus membeli dan menggunakan suatu produk atau suatu perusahaan adalah karena adanya suatu perasaan dari pelanggan kepada produk tersebut. Sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang baru berdiri di Indonesia, Adam Air menyadari bahwa harga murah serta kualitas pelayanan sesuai standar yang berlaku tidak lagi menjadi pilihan utama saat konsumen mencari jasa penerbangan. Sekedar bisa terbang, bukan lagi menjadi satusatunya alasan bagi konsumen di dalam mencari jasa penerbangan. Tetapi konsumen saat ini lebih memilih perusahaan penerbangan yang dapat memberikan pelayanan lebih, apalagi bila ditambah dengan pengalaman terbang yang berbeda dari biasanya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa Adam Air adalah "Value Added Airlines" atau "Boutique Airlines" yang terutama memfokuskan dirt pada pelayanan yang prima dengan pengalaman terbang yang berbeda dan menyenangkan melalui harga yang terjangkau. Penekanan strategi pemasaran dari perusahaan ini adalah "pengalaman terbang yang menyenangkan" yang akan didapat oleh para konsumen jika menggunakan pelayanan Adam Air. Salah satunya adalah melalui program "Fun in The Air", yaltu program yang menampilkan sejumlah permainan interaktif (interactive games) bagi para konsumen selama mereka terbang bersama Adam Air. Acara ini dipimpin oleh para awak pesawat, dan bagi konsumen yang beruntung, mereka akan mendapatkan hadiah, berupa barang atau souvenir khas perusahaan. Karena itu penelitian ini diadakan terutama untuk mengetahui bagaimana pendekatan "emotional branding" yang dilakukan oleh Adam Air akan meningkatkan kepuasan pelanggan, bahkan memelihara tingkat kepuaan pelanggan tersebut menjadi loyalitas pelanggan. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan menyebarkan angket secara purposif kepada 159 orang responden penelitian yang saat diberikan angket sedang berada di Bandara Soekarno Matta dan sudah atau sedang akan menggunakan jasa penerbangan Adam Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peniiaian responden terhadap pelayanan jasa penerbangan Adam Air adalah masih berada pada kategori Kurang Positif. Artinya, para responden masih menganggap bahwa pelayanan yang diberikan oleh Adam Air masih dianggap belum maksimal oleh responden, sehingga belum mampu memuaskan pengguna, apalagi membuatnya menjadi pengalaman yang dapat terus diingat di benak konsumen. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Adam Air. Artinya, pengalaman terbang dengan Adam Air sudah memberikan kesan yang balk bagi mereka, walaupun masih ada sejumiah kekurangan yang dicatat oleh responden, tetapi dengan harga, bersaing yang ditawarkan ditambah pelayanan yang memuaskan, temyata jumlah responden yang merasa puas sudah cukup tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan "emotional branding" berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Untuk tingkat keeratan hubungan, merujuk pada Tabel Guilford, maka hubungan antara kedua variabel adalah Hubungan Tinggi, Kuat artinya pendekatan 'emotional branding" sangat berperan di dalam memelihara kepuasan pelanggan. Hasil uji stastistik dengan menggunakan rumus Pearson menunjukkan bahwa penelitian ini signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terutama adalah (1) faktor pelayanan yang baik, (2) faktor demografi, dan (3) faktor psikografi. Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak tercakup dalam ketiga faktor di atas.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theosinovi Siahay
Abstrak :
Salah satu sumber daya perusahaan yang penting dan menjadi kunci menghadapi tingkat perubahan dan persaingan yang semakin tinggi adalah sumber daya informasi. Kualitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pimpinan sangat dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diterimanya untuk membuat keputusan tersebut. Sistem informasi PT. Garuda Indonesia, khusus di Dinas Aliansi dan Pemasaran, yang secara khusus menangani perencanaan dan pengendalian program-program pemasaran, tidak jelas, tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini menyulitkan pimpinannya dan sangat mempengaruhi kualitas keputusan yang dibuatnya. Sistem ini dirancang untuk menjawab permasalahan itu. Rancangan sistem ini dibagi atas 3 subsistem, yaitu subsistem perencanaan riset pemasaran, subsistem perencanaan produk, harga dan promosi, serta subsistem perencanaan distribusi dan aliansi. Masing-masing subsistem terdiri dari komponen komponen, dimana setiap komponen memiliki prosedur kerja yang menuntun untuk menyediakan semua informasi yan dibutuhkan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan perencanaan pemasaran. Dengan rancangan ini, proses transformasi data untuk menjadi informasi yang dibutuhkan semakin jelas, dan akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengambilan keputusan perencanaan pemasaran.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Askania Fadima
Abstrak :
Banyak tindakan tidak aman yang dilakukan penumpang merupakan wujud nyata dari persepsi penumpang. Oleh karena dengan diketahuinya persepsi tentang risiko keselamatan penerbangan oleh penumpang maka diharapkan dapat mengurangi risiko buruk terhadap penumpang selama melakukan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan berdasarkan maskapai penerbangan, Jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan serta mengetahui profit konsep locus of control dan self efficacy dihubungkan dengan persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 174 orang yang diambii dari Terminal I A, 1B, 1 C dan 2F di Bandara Soekarno Hatta. Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa self efficacy dan maskapai penerbangan mempengaruhi persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Dimana, rata-rata responden memiliki persepsi yang baik tentang risiko keselamatan penerbangan dan self efficacy mcmberikan pengaruh positif terhadap persepsi penumpang tentang risiko keselamatan penerbangan. Selain itu juga terdapat perbedaan persepsi tentang risiko berdasarkan maskapai penerbangan. Dimana rata-rata responden Garuda Indonesia memiliki persepsi yang baik tentang risiko keselamatan penerbangan dibandingkan rata-rata responden dari maskapai penerbangan lain. Disarankan bagi PT (Persero) Angkasa Pura II selaku badan pengelola bandara dan Airline untuk tetap mempertahankan sistem kontrol keselamatan yang tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku, meningkatkan safety induction di bandara dan sosialisasi tentang keselamatan penerbangan untuk meningkatkan awareness penumpang terhadap keselamatan penerbangan. Untuk penelitian selanjutnya, lebih difokuskan pada konteks sosial, budaya, dan proses organisasi.
Recently, there are so many unsafe acts of passenger which is a reflection of individual perception. So that, passengers are expected having good risk perception to decrease risk during flight. The main objective of this research is to describe passenger's risk perception by commercial fiight/Airline_ The risk perception -is associated with Airline, occupation, education, based on the locus of control and the self efficacy. Research design is descriptive and analytic with cross sectional approach_ Sample for this research are 174 passengers from Terminal IA, 1 B, 1 C and 2F at Soekamo Nana Airport. As a conclusion, passenger's risk perceptions are contributed by self efficacy and Airline. Generally, passengers having good risk perception and self efficacy positively contributes to passenger's risk perception. Average of Garuda Indonesia's Respondents has the biggest percentage of good risk perception than the other respondent from different Airline. It is recommended that PT (Persero) Angkasa Pura II and the Airline should be keep tightly of safety control regulation, increasing safety induction and socialize about safety aviation to passengers, and increasing the passenger's awareness about safety in aviation. Future research into risk perception of passenger in aviation will need to be focused on contexts of social, culture, and organizational processes.
2006
T19333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Muchsin
Abstrak :
Bandar Udara Internasional sebagai bagian dari sistem transportasi yang menawarkan jasa berupa pelayanan pergerakan penumpang dan pesawat diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen terutama perusahaan penerbangan, dan dapat bersaing dengan Bandar Udara Internasional yang lain. Kebutuhan transportasi udara di Indonesia meningkat pertumbuhannya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakatnya, sektor penerbangan dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 meningkat pertumbuhannya lebih dari 6,29% per tahunnya. Pemerintah telah menanamkan investasi yang cukup besar pada Bandar Udara Bali, sehingga untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan perlu suatu manajemen yang harus mempertimbangkan kondisi yang amat kompetitif terutama meningkatnya penumpang di masa yang akan datang. Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah dengan antisipasi pelayanan yang makin memuaskan di masa yang akan datang dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penumpang. Korelasi yang positif dan keeratan hubungan yang signifikan dari PDB Indonesia dan PDB negera-negara asal penumpang yang berkunjung ke Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam memprediksi jumlah kebutuhan penumpang di masa yang akan datang. Formula kebutuhan penumpang merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan untuk tetap mempertahankan, memperluas atau membuat Bandar udara yang baru.
Indonesian International airport as a part of the transportation system that provides services to passengers and aircraft movement, are expected to attract more customers primarily from airlines and to be able to compete with other international airports. Air transport demand in Indonesia has been increasing at steady rate in line with growth in gross domestic product. Recent growth in the aviation sector Indonesia has been over 6,29 percent annually between 1985 and 1990. The government has done huge investment on International airports so that in order to recover its capital expenditure, it is necessary to have a management, with consideration of competitive condition mostly with passenger increase in the future. One of the considerable solutions is to anticipate more delightful service in the future by understanding the factors influencing number of passengers. A positive correlation was developed by using regression analysis based on Indonesia GDP and average majority countries GDP's are expected to provide more contribution to passengers prediction in the future. Based on certain GDP evolution a prediction model can be develeped and expected to be a "tool" for demand estimation in the planning phase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>