Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Apricia
"Tesis ini membahas upaya reduksi cognitive dissonance yang dilakukan oleh konsumen produk barang dan jasa berteknologi tinggi, serta kecenderungan perbedaan implikasinya pada pencarian infonnasi. Penelitian ini adala.h peneHtian kuatitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis komparatif. Konsumen produk barang berteknologi tinggi yang mengalami cognitive dissonance cenderung melakukan upaya reduksi yang fokus kepada fitur yaitu ke1ebihan produk pilihan atau kekurangan produk altematif sebagai upa.ya untuk meyakinkan dirinya telah membuat keputusan benar dengan implikasi pencarian infonnasi selective attelltioll. Konsumen produk jasa berteknologi tinggi cenderung melakukan upaya reduksi cognitive dissonance yang berbentuk toleransi tcrhadap kondisi atau situasi tidak nyaman yang dialaniinya dengan implikasi pencarian infonnasi selective comprehension. Hasil penelitian menyarankan agar perusahaan produk berteknologi tinggi untuk secara aktif memberikan informasi positifbagi para konsumennya.

This. thesis discusses the process of cognitive dissonance reduction that the consumers of high technology goods and services initiate and also examines its implication on the information search, This research is a qualitative research with a descriptive design that uses a comparative analysis method. The result of the research is that the high technology goods product consumers tend to do reduction effort that focuses to the product features which are the advantage of the chosen product or the disadvantage of the a1temative product to reassure the decision that has been made with selective attention as its information search impiication. The high technology service product consumers tend to do reduction effort in form of tolerance of the uncomfortable situation that they experience with selective comprehension as the infonnation search implication. The result of the research suggests that high technology goods and services companies to actively give positive infonnation to their consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Mesra
"Agama merupakan faktor penting yang dapat membimbing manusia agar berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran agama yang bersangkutan. Sejumlah 88% (dari 210 juta penduduk pada tahun 2004) penduduk Indonesia memeluk agama Islam (http://ms.wikipedia.org/wiki/ Islam_Indonesia). Selain itu, Islam adalah salah satu agama yang melarang seks pra-nikah. Subjek penelitian ini khusus bagi yang beragama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami gambaran disonansi kognitif pada wanita dewasa muda yang melakukan hubungan seks pranikah. Festinger (dalam Wortman, 1999) mengemukakan bahwa disonansi kognitif adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan dimana terdapat ketegangan yang dihasilkan dari kesadaran akan adanya dua pemikiran yang tidak cocok atau sesuai. Festinger (Sarwono, 2002) mengatakan bahwa disonansi kognitif juga dilakukan untuk menghilangkan konflik antar elemen kognisi hingga tercapai kembali keadaan konsonansi kognitif.
Hasil penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa ketiga subjek mengalami disonansi kognitif setelah mereka melakukan hubungan seks pranikah. Ketiga subjek tersebut melakukan cara yang berbeda-beda untuk mengatasi disonansi kognitif agar tercapai kembali keadaan konsonansi kognitif. Cara yang digunakan ketiga subjek tersebut adalah dengan mengubah perilaku, menambah elemen dan juga mengubah elemen. Hasil penelitian lainnya berupa tingginya frekuensi seks pra-nikah (begitu pula sebaliknya) sebagai suatu hal yang memerlukan penelitian lebih jauh dan dalam.

Religion is an important factor that can guide humans to act morally and live accordingly by religious guidance. 88% of Indonesians (from a total of 210 million people in 2004) is a Moslem http://ms.wikipedia.org.wiki/Islam_ Indonesia). In addition, Islam is one of the religions that forbid pre-marital sex. Therefore, the subjects of this research are especially Moslems. This research is aimed to find and understands the cognitive dissonance of young women that have pre-marital sex. Festinger (Wortman, 1999) says that cognitive dissonance is a condition where there is tension created from two thoughts that are contradictive. Festinger (Sarwono, 2002) stated that cognitive dissonance is also done to eliminate a conflict between cognition elements so that the cognitive consonance can be withdrawn.
The result of this qualitative research shows that the three subjects from this research are having cognitive dissonance after having pre-marital sex. The three subjects have three different ways to cope with their cognitive dissonance so that they are back into a state of cognitive consonance. The way of the three subjects are by changing behavior, gaining elements, and also changing elements. The other result of the increase of pre-marital sex frequency (so for the reverse), as a topic, needs a further research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannanda Abdullah
"ABSTRAK
Situs jejaring sosial ada dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah YouTube. Salah satu bentuk iklan di youtube adalah iklan pre-roll. Banyak orang yang menolak untuk melihat iklan ini dan tujuan dari studi ini adalah mencari alasan kenapa orang melewatkan iklan pre-roll. Studi ini mengandalkan metode kajian literatur dengan teori disonansi kognitif dan beberapa elemen dalam iklan yang sukses sebagai konsep untuk mendukung temuan-temuan. Studi ini akan menganalisa dua macam iklan pre roll yang sukses, yaitu iklan pre-roll Geico dan iklan pre-roll La Casa Eco. Studi ini mengungkapkan bahwa beberapa iklan pre-roll yang sukses mempunyai beberapa elemen yang ada didalamnya untuk menumbuhkan rasa ingin tahu penonton.

ABSTRACT
Social networking sites come in many forms, and one of them is YouTube. Pre-roll advertisement is one of the advertising forms on YouTube. Many audiences refused to watch the pre-roll and the aim of this paper is to find the reason why people skip pre-roll ads. This research will rely on literature review to analyze the cognitive dissonance theory and the elements of successful advertisings as the main concept to back up the findings. This study will analyze two examples of successful pre-roll ads, the Geico and the La Casa Eco ad. This study also discovered that some of the successful pre-roll advertisements have several elements to ignite the viewers’ curiosity. "
[, ], 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Suciyana S.
"Tugas Akhir ini membahas upaya meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima di jalan Margonda Raya yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi belief pedagang kaki lima terhadap Emosi dan hak penggunaan trotoar. Program penelitian dilakukan dengan booklet yang conlenmya dibuat berdasarkan teori moralitas, cogniiive dissonance, dan just world theory. Penelitian ini adalah penclitian action research semi lcuantitatif yang bertujuan mencari solusi yang baik terhadap masalah sosial yang berkaitan dengan aktivitas pedagang kaki lima di area trotoar.
Hasil penelitian menunjukkan baoldei sebagai program intewensi yang dijadikan altematif media perubahan dapat meningkatkan moral judgment pedagang kaki lima. Pcnclitian juga menunjukkan bahwa usia dan letak kios pedagang kaki lima meujadi faktor-faktor yang nyata mempengaruhi peningkatan moral judgmenz pedagang kaki lima terhadap fimgsi dan hak penggunaan trotoar di jalan Margonda Raya, Depok.
Program intervensi yang dilakukan pada penelitian ini hanyalah awal dari usaha mengubah kondisi sosial yang berkaitan dengan masalah Pedagang Kaki Lima, Trotoar dan Lalu Lintas. Untuk menghasilkan perubahan yang nyata diperlukan program intcrvensi lanjutan yang difokuskan mendorong terbentuknya organisasi dan komunikasi yang setara antara pedagang kaki lima dan Pcmerintah Kota Depok scbagai pihak pemegang otoritas.

This final project focus on an effort to upgrade the moral judgment level as a factor that affecting belief of the street-vendors regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok_ This project was using a booklet as a social intervention media. The content of the booklet based on morality theory, cognitive dissonance, and just world theory. By using semi quantitative action research, this project’s goal is trying to find a better solution to social problems regarding the street-vendors activities on the sidewalk.
This research shows that booklet as intervention program could be use as an alternative media to upgrade the moral judgment level of the street~vendors. The researcher also found that the participant age and the spot of the “stand” as factors that has significant effect in upgrading street-vendor’s moral judgment level regarding sidewalk timction and use on Margonda Raya Street, Depok.
The intervention program in this research is just the beginning to improve social condition related to street-vendors, sidewalk, and traiiic. To get significant change in social problems, the research should be foucus in advance intervention programs to promote street-vendors to develop organization and equal communication from the street-vendors and Depok city govemment aa legal otonty.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Suminar
"ABSTRAK
Strategi celebrity endorsement merupakan salah satu primadona dalam dunia pemasaran dan periklanan. Tak terkecuali brand layanan e-commerce Tokopedia yang mengangkat Isyana Sarasvati sebagai brand ambassadornya. Namun, tak berapa lama kemudian pernyataan sang ambassador justru menunjukkan pertentangan dengan brand yang di-endorsed-nya. Makalah ini berusaha mengkaji bagaimana sebenarnya peran seorang brand ambassador dan bagaimana penerapannya pada konteks situs layanan e-commerce Tokopedia. Kajian menunjukkan bahwa indikator keaslian belum menjadi pertimbangan Tokopedia dalam memilih brand ambassador-nya. Selain itu, pernyataannya brand ambassador yang menyatakan tidak berbelanja online menyebabkan kebingungan atau disonansi kognitif di masyarakat.

ABSTRACT
Celebrity endorsement is still used as main strategy in marketing and advertising. Including Tokopedia, a Indonesia e commerce service, that hired Isyana Sarasvati as its brand ambassador. However, few months later, a statement that made by the brand ambassador apparently showed contradiction with the brand. This paper try to examine what is exactly the role of a brand ambassador and how it rsquo s applied especially in Tokopedia e commerce service context. The study concludes that Tokopedia has not yet considered authenticity indicitaor in choosing its brand ambassador. Besides, Tokopedia brand ambassador rsquo s statements that stated she doesn rsquo t like do online shopping cause confused or cognitif disonance in consumer rsquo s mind."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rennita Kendra
"Oppenheimer (2023), sebuah film biografi yang disutradarai oleh Christopher Nolan, menampilkan perjalanan Oppenheimer, Sang Bapak Bom Atom, saat ia membantu memimpin Proyek Manhattan dalam meneliti dan mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II. Rilisnya film biografi bertema perang pada tahun 2023 membuka diskursus baru mengenai peran Hollywood dan prevalensinya dalam mempertahankan American Exceptionalism. Dalam konteks film bertema perang, film-film Hollywood dulunya memiliki peran informal sebagai alat propaganda Amerika Serikat melalui glorifikasi kebijakan luar negeri, meningkatkan daya tarik internasional, serta menanamkan gagasan bahwa Amerika Serikat adalah negara adidaya yang berlandaskan pada kepercayaan terhadap American Exceptionalism. Seiring dengan perkembangan dunia menuju tatanan dunia kontemporer, intensitas dari glorifikasi Amerika Serikat dalam film-film Hollywood semakin berkurang. Namun, gagasan American Exceptionalism tetap relevan dalam diskusi modern. Diskusi ini berfokus pada bagaimana American Exceptionalism diperbandingkan dalam Oppenheimer (2023), serta mengaitkan karakter Oppenheimer dengan Cognitive Dissonance Theory yang mengungkap perilaku berlawanan dengan sikap yang ia tunjukkan selama pengembangan ciptaannya—bom atom.

Oppenheimer (2023), a biopic directed by Christopher Nolan, showcases the journey of Oppenheimer, the Father of the Atomic Bomb, as he helped in leading the Manhattan Project in researching and developing nuclear weapons during World War II. The release of the biopic that depicts the war setting in 2023 opened up a new discourse in regards to the role of Hollywood and its prevalence in preserving American Exceptionalism. In the context of war-related films, Hollywood movies used to have an informal purpose of being the United States’ propaganda tool—to promote the glorification of their foreign policy and international appeal and instill the idea that the U.S. is a superpower nation which lies in the belief of American Exceptionalism. As the world progresses into the contemporary state of the world order, the portrayal of the aforementioned objective in Hollywood movies has arguably subdued. However, the notion of American Exceptionalism remains relevant in modern-day discussion. This paper deconstructs how American Exceptionalism is showcased and juxtaposed in Oppenheimer (2023), as well as intertwining Oppenheimer’s character with the Cognitive Dissonance Theory that unravels the counter-attitudinal behavior he showcased in regards to the enhancement of his creation—the atomic bomb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Sultan Gozali
"This article explains people's perceptions of how cryptocurrencies impact global markets and how this instrument has the potential to replace existing currencies. The rapid growth in the use of cryptocurrencies globally is believed to make many people switch from conventional transaction instruments to contemporary instruments. Even though cryptocurrency is on the rise and many people are starting to accept it, some remain pessimistic and think that it will not last long This study focuses on public perceptions regarding the issue of Quadriga Fintech Solutions Corp., one of the largest online cryptocurrency trading companies in Canada. Quadriga survived the first cryptocurrency boom and bust cycle when Bitcoin's value skyrocketed to $25,000 and dropped back to $4,200 all in one year and has since filed for bankruptcy. By using the cognitive dissonance theory (Festinger,1950), this article aims to explain the public's perception of cryptocurrencies in the news around the Quadriga issue. The article explains how people perceive cryptocurrency based on the Quadriga issue and how it affects their perception of the instrument.

Artikel ini menjelaskan persepsi orang tentang bagaimana cryptocurrency berdampak pada pasar global dan bagaimana instrumen ini berpotensi menggantikan mata uang yang ada. Pesatnya pertumbuhan penggunaan cryptocurrency secara global diyakini membuat banyak orang beralih dari instrumen transaksi konvensional ke instrumen kontemporer. Meskipun cryptocurrency sedang naik daun dan banyak orang mulai menerimanya, beberapa tetap pesimis dan berpikir bahwa itu tidak akan bertahan lama Studi ini berfokus pada persepsi publik mengenai masalah Quadriga Fintech Solutions Corp, salah satu perdagangan cryptocurrency online terbesar perusahaan di Kanada. Quadriga selamat dari siklus boom dan bust cryptocurrency pertama ketika nilai Bitcoin meroket menjadi $25.000 dan turun kembali ke $4.200 dalam satu tahun dan sejak itu mengajukan kebangkrutan. Dengan menggunakan teori disonansi kognitif (Festinger, 1950), artikel ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi publik terhadap cryptocurrency dalam pemberitaan seputar isu Quadriga. Artikel tersebut menjelaskan bagaimana orang memandang mata uang kripto berdasarkan masalah Quadriga dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi mereka terhadap instrumen tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Trisha Dantiani
"With the new emerging media that caters to the audience's personal bias and reamplifying their beliefs. It aided with social media algorithms that personalize and limit the content consumption, it raises the question of whether we construct our own bubbles or are we simply victims of the algorithm. Tribal journalism being one of the methods that is used by emerging media to perpetuate these echo chambers among their audience. This study uses digital ethnography and in-depth interviews with followers and contributors of Magdalene.co to determine the engagement in cognitive dissonance and selective exposure to construct their own filter bubbles and echo chambers. The findings of the research revealed that echo chambers exist within emerging media in the form of ‘safe space’ to share opinion and how followers curate the content they consume on social media. Echo chambers are not entirely homogeneous due to the different standpoints that followers hold. Tribal journalism aids in the development of echo chambers as followers not only interact with the content, they are also able to produce their own work and include it into the online discussion.

Munculnya media baru memberikan audiens wadah bersuara dan mengamplifikasi keyakinan. Dibantu dengan algoritma media sosial yang mempersonalisasi dan membatasi konsumsi konten, hal ini menimbulkan pertanyaan terkait apakah pengguna membuat ‘gelembung’ nya sendiri atau hanya korban dari algoritma. Jurnalisme tribal menjadi salah satu metode yang digunakan oleh media baru untuk mengabadikan ‘ruang gema’ ini di antara audiens mereka. Penelitian ini menggunakan etnografi digital dan wawancara mendalam dengan follower dan contributor Magdalene.co untuk menentukan apakah pengikut mereka secara aktif terlibat dalam disonansi kognitif dan paparan selektif untuk membangun gelembung filter mereka sendiri dan ruang gema. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa ruang gema ada dalam media yang muncul dalam bentuk 'tempat aman' untuk berbagi opini dan bagaimana follower mengkurasi konten yang mereka konsumsi di media sosial. Ruang gema ini tidak sepenuhnya homogen karena sudut pandang yang berbeda yang dipegang follower. Jurnalisme tribal berkontribusi pada kemunculan ruang gema karena follower tidak hanya berinteraksi dengan konten, mereka juga mampu menghasilkan karya mereka sendiri dan memasukkannya ke dalam diskusi online."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tombak Islam Al Ayyubi
"Tesis ini meneliti secara kualitatif bagaimana perokok situasional melakukan reduksi disonansi kognitifnya dalam isu merokok sejak mereka memutuskan memulai merokok hingga setelah mereka memutuskan berhenti merokok. Penelitian ini mendeskripsikan secara fenomenologis bagaimana tiga mahasiswa perokok situasional melakukan reduksi disonansi kognitif. Hasilnya menunjukkan: reduksi disonansi kognitif hanya dengan dukungan keluarga berfokus pada bagaimana perokok situasional menciptakan kognisi bahwa dia sanggup berhenti merokok; reduksi disonansi kognitif hanya dengan dukungan pasangan berfokus pada bagaimana berhenti merokok adalah komitmen menjaga hubungan romantis dengan pasangan; dan upaya reduksi disonansi kognitif tanpa dukungan orang lain tidak dapat melakukan reduksi disonansi kognitif secara konsisten.

This research focuses qualitatively on how situational smokers commit cognitive dissonance redution upon their smoking behavior since they have decided to start smoking until after they have decided to quit smoking. It describes phenomenologically how three situational smokers from a same university commit cognitive dissonance reduction. The result displays: cognitive dissonance reduction with family support only focuses on how situational smokers creates his own cognitive that he will be able to quit smoking; cognitive dissonance reduction with romantic partner support only focuses on how smoking quitting is understood as a commitment to hold his romantic relationship; and cognitive dissonance reduction without any other person support cannot consistently be commited.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library