Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzia Fyanda Putri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh customer perceived value terhadap loyalitas konsumen pada pelanggan IM3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana customer perceived value mempengaruhi loyalitas konsumen, dan dari dimensi fungsional, sosial, serta emosional, dimensi mana yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen pada pelanggan IM3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah pelanggan IM3 yang pernah mengunjungi Galeri Indosat dan pernah menggunakan fasilitas internet IM3.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh dari customer perceived value terhadap loyalitas konsumen pada pelanggan IM3, namun tidak semua dimensi pada customer perceived value ikut mempengaruhi loyalitas. Dari ketiga dimensi yang ada, hanya dimensi atau nilai sosial yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan, dua nilai lainnya yaitu nilai fungsional dan nilai emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen.
......This research examines the effect of customer perceived value to customer loyalty among IM3 customers. The purpose of this research is to know how customer perceived value affects consumer loyalty, and which amongst functional, social, and emotional value affect the consumer loyalty in IM3 customer the most. This research adopts quantitative method. The research subject is IM3 customer who has been to Galeri Indosat and has used the IM3 internet facility.
The result of this research is customer perceived value affects the customer loyalty of IM3 customer, but not all factors of customer perceived value is significantly affecting the customer loyalty. Out of three factors, there is only social value that has significant effect to customer loyalty, whereas the other two factors, functional value and emotional value, doesn?t affect the customer loyalty significantly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ngurah Budi Kuncara
"Akhir-akhir ini, para peneliti dan praktisi mempunyai rninat atau keinginan untuk mengetahui tentang konstruk nilai (value) sesungguhnya. Di samping dari riset itu sendiri, hal yang lain yaitu belum terlihat secara jelas adalah interaksinya dengan konstruk pemasaran. Para peneliti juga menyebutnya dengan hubungan timbal balik antara kepuasan pelanggan dan nilai pelanggan guna mengurangi kerancuan dari kedua konsep tersebut.
Model alternatif dikembangkan dan seluruh konstruk yang relevan diukur dengan multi item scales. Sampel diambil terhadap responden yang terdiri atas 150 purchasing managers di Jakarta yang dihubungi melalui berbagai media seperti telepon dan faks_ Responden diminta untuk menilai tanggapan mereka terhadap supplier mereka dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 5 skala poin (Likeri scales).
Model penelitian juga menyarankan bahwa nilai yang dipersepsikan sebagai mediasi tingkat kepuasan yang diperoleh purchasing manager. Nilai yang dipersepsikan pelanggan diukur dengan menggunakan cognitive variable dan selanjutnya kepuasan pelanggan menggunakan affective variable.
Menurut model tersebut, nilai pelanggan mengarah kepada kepuasan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku positif dari pelanggannya. Berdasarkan dari studi ini, kepuasaan dapat menjadi prediksi dan tingkah laku positif pelanggan, sedangkan nilai yang dipersepsikan pelanggan hanya menjadi pelengkap dan bukan menjadi pengganti dari kepuasan itu sendiri.
Dapat digambarkan, bahwa nilai yang dipersepsikan pelanggan dalam pasar bisnis merupakan suatu transaksi jual bell antara keuntungan yang diraih oleh pelanggan sebagai kunci pengambilan keputusan dengan tingkat pengorbanan yang dilakukan oleh supplier dalam memasarkan produknya.
Kepuasan hampir diperlakukan sebagai suatu konstruk setelah pembelian (post-purchase). Oleh karena itu nilai yang dipersepsikan konsumen juga merupakan suatu penawaran dari suatu pembelian, atau dapat juga disebut sebagai kondisi konstruk sebelum atau setelah pembelian.
Kedua konstruk tersebut diatas mempunyai tujuan yang berbeda. Kepuasan pelanggan diukur dengan seberapa balk supplier menawarkan produknya, sedangkan bagi pelanggan diukur dengan seberapa nilai yang ditawarkan supplier kepadanya dengan melihat keinginan dan kebutuhan yang diingininya.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan seberapa besar nilai yang dipersepsikan pelanggan dapat diestimasi oleh positifnya kepuasan pelanggan. Sedangkan kepuasan itu sendiri secara signifikan berpengaruh terhadap intensi untuk membeli kembali dan promosi dari mulut ke mulut positif lebih dari itu, mencegah pelanggan untuk beralih kepada supplier yang lain.
......In recent years, there has been resurgence of interest in the value construct among both marketing researchers and practitioners. Despite a growing body of research, it is not clear how value interacts with related marketing constructs. Researchers have called for an investigation of the interrelationship between customer satisfaction and customer value to reduce the ambiguities surrounding both concepts.
The alternative model is developed and all relevant construct were measured on multi-item scales. A randomized sample of 150 purchasing managers in Jakarta was contacted in a telephone survey and invited to participate in the study. Respondents received a standardized questionnaire by fax. They were asked to rate their supplier relationships on a number of five point rating scales (anchor: strongly agree vs strongly disagree).
The model suggest a perceived value is mediated by satisfaction on the purchasing managers intentions. Customer perceived value is measured as a cognitive variable and customer satisfaction, in turn, is measured as affective variable.
According to the model, customer perceived value leads to satisfaction which, in turn, leads to positive behavioral intentions. Based on the data set in this study, it can be concluded that satisfaction remains a strong predictor for behavioral outcomes. Customer perceived value is a complement and not a substitute for customer satisfaction.
We define customer perceived value in business markets as the trade-off between the multiple benefits and sacrifices of a supplier's offering, as perceived by key decision-makers in the customer's organization, and taking into consideration the available alternatives suppliers' offerings in a specific use situation.
Satisfaction must be considered as a post purchase construct. Hence, customer perceived value, in turn, is independent of the timing of the use of a market offering and can be considered as a pre or post purchase construct.
Both construct aim at different direction. Customer satisfaction measures how well a supplier doing with his/her present market offering. The customer perceived value, in turn, points at fitTure directions Its strategic orientation aims at assessing how value can be created for customer and by which means a supplier 's market offering can be best meet customers' requirements
The result of this paper shows that customer perceived value is estimated to have strongly positive and highly impact on customer satisfaction. Satisfaction itself has a strongly positive and highly significant impact on repurchase and word of mouth intention. Moreover, it reduces the search for alternatives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Hans Dwi Hendro Cahyadibroto
"Industri otomotif di Indonesia lima tahun telah teijadi persaingan antara merek-merek yang berasal dari pabrikan Jepang, Eropa, dan Amerik:a, bebkan China. Produsen berusaba untuk mendapetkan customer perceived value yang positif dan brand trust sehingga loyalitas dari konsumen akan tereapai. Melalul penelitian ini pemdis ingin melihat loyalitas pengguna mobil di Jakarta yang dipengaruhi oleh customs perceived value dan brand trust. Serta ingin mengetahul apakah tiga variebel tersebut mempunyai pengaruh yang positif. Penelitian ini menggunakan menggunakan kuesloner yang disebarkan kepada responden dan menggunakan regresi sederhana dalam menganalisa data primernya. Hasilnya customer perceived value dan brand trust memang mempengarubi dari loyalitas pengguna mobil di Jakarta.
......Automotive Industry in Indonesia has a positive growth for five years behind. The competition is happen between Japan, Europe, America and China car to get market share in Indonesia. They all innovative to get positive customer perceived value and brand trust from customer. With customer perceived value and brand trust can generate brand loyalty from customer. The research subjects are car users and they are asked to respond the questionnaire on understanding the effect of customer perceived value and brand trust on brand loyalty. The research is use a simple regression to analyze the primary data. And 1he result is customer perceived value and brand trust has a positive effect on car users brand loyalty in Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh customer perceived value terhadap word of mouth oleh pelanggan Starbucks Universtias Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 Pelanggan Starbucks Coffee Universitas Indonesia dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik convinience. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan linear regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa customer perceived value memiliki pengaruh dalam pembentukan word of mouth pelanggan Starbucks Coffee di Starbucks Coffee Universitas Indonesia, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi nilai emosional, nilai sosial, dan nilai fungsional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap word of mouth.
......
The objective of this research is to analyze the effect of customer perceived value to word of mouth WOM by customer of Starbucks CoffeeUniversity of Indonesia. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 customers of Starbucks Coffee University of Indonesia Library, collected using non probabilty sampling with convinience technique. This research used quesionnaire as research instrument and alnalyzed using linear reggresion.
The result of this research show that customer perceived value has influenceto word of mouth by customer Starbucks Coffee at University Indonesia, and the residue effected by some other factor. The analysis indicated that emotional value, social value and functional value have a significant effect on word of mouth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aveline Leonadiputri
"Tesis ini menganalisa pengaruh customer perceived value, brand trust, dan brand affect terbadap brand loyalty. Studi ini adalah riset kuantitatifyang menggunakan data primer melalui kuesioner yang disebarkan ke pengguna telepon genggrnn di Jakarta. Desain riset ini adalab riset desktiptif yang menggunakan metode analisa regresi sederbana. Hasil penelitian ini menunjukkan babwa teradapat hubungan yang positif dan signifikan antara customer perceived value, brand trust, dan brand affect dalam membangun brand loyalty.
......This thesis analyzed the effect of customer perceived value, brand trust, brand affect to build brand loyalty. This research is a quantitative research which uses primary data through questionaire from mobile phone users in Jakarta. The design of this research is a descriptive research which use simple regression method. The results of this research show that there is a positive and significant relationship between customer perceived value, brand trust, and brand affect to build brand loyalty.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27212
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Sholihatul Imamah
"Indonesia, Jepang dan Singapura merupakan beberapa negara yang memiliki pasar yang kompetitif di wilayah Asia, sehingga pencegahan dan penghukuman terhadap pelanggaran hukum persaingan usaha diperlukan untuk menjamin pasar yang kompetitif. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan pengenaan denda di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang dan Singapura, dan bagaimana penerapan pengenaan denda terhadap pelanggaran hukum persaingan usaha di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang dan Singapura.
Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan. Denda merupakan suatu bentuk sanksi yang diharapkan dapat mencegah adanya pelanggaran, dan memberikan dampak jera terhadap pelanggar. Namun tidak seperti di Jepang dan di Singapura yang telah mengatur secara rinci mengenai mekanisme pengenaan denda, pengaturan denda di Indonesia tidak secara rinci mengatur mengenai mekanisme pemberian denda.
......Indonesia, Japan and Singapore are several nations with competitive market in Asia, which needs precaution and penalization againts infringement of competition law to ensure the competitive market. The main problems of this research are how the regulation of fine sanction in Indonesia, in comparison with Japan and Singapore, and how the fine sanction application in competition law cases in Indonesia, in comparison with Japan and Singapore.
This research uses normative juridicial method, which is done with literature studies. Fine is a form of sanctions which expected to prevent the infringement, and wary the offender. Unlike in Japan and Singapore which are having the regulation of fine sanction mechanism in detail, the regulation of fine sanction in Indonesia is not regulated the fine sanction mechanism in detail."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulandari Ningrum
"Pariwisata merupakan suatu kegiatan perpindahan seseorang untuk sementara waktu ke destinasi di luar tempat tinggal dan tempat bekerjanya. Semakin banyak kegiatan tersebut dilakukan, maka semakin banyak pemasukan yang didapatkan pada setiap tempatnya, seperti yang terjadi di Indonesia. Pada negara tercinta ini, pariwisata menjadi sektor utama dalam pembangunan nasional mengalahkan sektor lainnya, seperti kelapa sawit. Hal tersebut dikarenakan jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi, tidak hanya berdampak pada pemasukan perekonomian negara, melainkan juga berdampak pada sektor perhotelan, dimana dampak tersebut menyebabkan pembangunan hotel yang semakin meningkat tiap tahunnya, terutama hotel bintang empat di DKI Jakarta. Peningkatan pembangunan tersebut semakin memperkuat persaingan pada bisnis perhotelan dan menjadi ancaman bagi hotel-hotel tua, seperti Grandkemang Hotel Jakarta karena munculnya hotel-hotel baru yang lebih modern. Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis meneliti penilaian atau pandangan pelanggan (customer perceived value) untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menggunakan metode SEM sehingga dapat bersaing dengan bisnis perhotelan lainnya. Hasil dari observasi tersebut akan dibuat strategi-strateginya dengan menggunakan Importance-Satisfaction Analysis (ISA) untuk mengetahui solusi apa saja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan.Pariwisata merupakan suatu kegiatan perpindahan seseorang untuk sementara waktu ke destinasi di luar tempat tinggal dan tempat bekerjanya. Semakin banyak kegiatan tersebut dilakukan, maka semakin banyak pemasukan yang didapatkan pada setiap tempatnya, seperti yang terjadi di Indonesia. Pada negara tercinta ini, pariwisata menjadi sektor utama dalam pembangunan nasional mengalahkan sektor lainnya, seperti kelapa sawit. Hal tersebut dikarenakan jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi, tidak hanya berdampak pada pemasukan perekonomian negara, melainkan juga berdampak pada sektor perhotelan, dimana dampak tersebut menyebabkan pembangunan hotel yang semakin meningkat tiap tahunnya, terutama hotel bintang empat di DKI Jakarta. Peningkatan pembangunan tersebut semakin memperkuat persaingan pada bisnis perhotelan dan menjadi ancaman bagi hotel-hotel tua, seperti Grandkemang Hotel Jakarta karena munculnya hotel-hotel baru yang lebih modern. Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis meneliti penilaian atau pandangan pelanggan (customer perceived value) untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menggunakan metode SEM sehingga dapat bersaing dengan bisnis perhotelan lainnya. Hasil dari observasi tersebut akan dibuat strategi-strateginya dengan menggunakan Importance-Satisfaction Analysis (ISA) untuk mengetahui solusi apa saja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
......Tourism is a temporary moving activity of someone to a place where is out of their living place and working place. The more activities are done, the more income is received in every place, such as Indonesia. In this lovely country, tourism becomes a primary sector for nationality growth which defeates other sectors, such as palm oil and coal. This is caused by the increasing numbers of tourists in every year. However, this does not only affect to national income, this also affects to hospitality sector, such as hotel which causes increasing of hotel constructions every year, especially for 4-star hotels in DKI Jakarta. The increasing itself impacts to its competition between hotels which is more powerful and becomes a threat for old hotels, such as Grandkemang Hotel Jakarta. Hence, in this research, the writer observed factors of customer perceived value to increase customer satisfaction and customer loyalty by using Structural Equation Modelling (SEM) methodology, so that the old hotel can compete other new hotels. The result of the observation will be strategies for hotel itself by using Importance-Satisfaction Analysis (ISA) methodology to discover what solution needs to be kept up and improved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesica Anggita Putri
"Perkembangan financial technology dan perangkat mobile di Indonesia menjadi peluang besar bagi mobile payment untuk terus bertumbuh dengan pesat. Sebagai mobile-first country, situasi ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang menganut tren cashless society. Hal ini mendorong masifnya pengadopsian aplikasi mobile payment di kalangan masyarakat Indonesia. Seiring dengan fenomena tersebut, penelitian ini hendak menganalisis perilaku continuance intentions masyarakat dalam menggunakan aplikasi mobile payment dengan melibatkan variabel customer-perceived satisfaction with mobile payment applications’ qualities, customer-perceived satisfaction with mobile payment applications’ securities, customer use experience, customer-perceived expectations, customer brand loyalty, rewards sebagai anteseden. Penelitian ini dilaksanakan melalui survei dengan judgemental sampling yang melibatkan 318 responden berusia 19 – 54 tahun yang berdomisili di Jabodetabek dan menggunakan aplikasi mobile payment dalam satu bulan terakhir. Peneliti mengolah data dengan menggunakan metode structural equation modelling (SEM) melalui software LISREL 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer-perceived satisfaction with mobile payment applications’ qualities dan customer-perceived satisfaction with mobile payment applications’ securities berpengaruh positif terhadap customer use experience. Selanjutnya, customer use experience berpengaruh positif terhadap customer-perceived expectations. Di samping itu, customer-perceived expectation berpengaruh positif terhadap customer brand loyalty yang juga berpengaruh positif terhadap continuance intentions. Demikian pula continuance intentions dipengaruhi secara positif oleh rewards.
......The development of financial technology and mobile devices became a great opportunity for the rapid growth of mobile payment in Indonesia. As a mobile-first country, this situation got favorable responses from Indonesians, especially for those who adhere to cashless society trend. This led to a massive adoption of mobile payment applications among Indonesians. In line with this phenomenon, this study intended to analyze continuance intentions in using mobile payment involving the variable customer-perceived satisfaction with mobile payment applications’ qualities and securities, customer use experience, customer perceived expectations, customer brand loyalty, and rewards as antecedents. This research was conducted through judgmental-sampling survey involving 318 respondents aged 19 - 54 years who were domiciled in Jabodetabek and used the mobile payment application in the past month. The researcher processed the data using the structural equation modeling (SEM) method through LISREL 8.8 software. The results of the study show that customer-perceived satisfaction with mobile payment applications 'qualities and securities have positive effect on customer use experience. Furthermore, customer use experience has positive effect on customer-perceived expectations. In addition, customer-perceived expectation has positive effect on customer brand loyalty which also has positive effect on continuance intentions. Likewise, continuance intentions are positively influenced by rewards."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emirega Asanda
"Tren saat ini dimana pelanggan mengharapkan dan menuntut perusahaan untuk beroperasi secara etis menyebabkan banyak perusahaan menjunjung tinggi etika untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar dalam menghadapi persaingan di pasar. Hal yang sama berlaku untuk Starbucks, merek kopi yang sudah ada sejak lama yang dikenal luas di seluruh dunia dan di Indonesia. Tingginya konsumsi kopi di Indonesia semakin membuktikan bahwa perlunya memahami persepsi pelanggan terhadap sebuah kedai kopi. Namun, masih sedikit yang diketahui mengenai pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity kedai kopi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Data dikumpulkan dari total 212 Milenial yang lahir antara tahun 1981-1996 dan Generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2007, yang telah menjadi pelanggan Starbucks di Indonesia setidaknya sepuluh kali seumur hidup dan tinggal di Jabodetabek. Data yang diperoleh dari hasil pre-test diolah dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 25 untuk dinilai validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan data yang diperoleh dari main test diolah dan dianalisis menggunakan SmartPLS (v. 3.2.9) untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer perceived ethicalit memiliki pengaruh positif terhadap brand image dan brand equity Starbucks di Indonesia. Selain itu, recognition benefits tidak memediasi pengaruhcustomer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Meskipun brand heritage tidak memoderasi pengaruh customer perceived ethicality terhadap recognition benefits, brand heritage memperkuat pengaruh customer perceived ethicality terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Ditemukan juga bahwa brand image tidak memediasi pengaruh recognition benefits terhadap brand equity, tetapi memiliki pengaruh langsung positif terhadap brand equity Starbucks di Indonesia. Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah bahwa Starbucks Indonesia atau praktisi bisnis sejenis lainnya yang ingin memperkuat brand equity mereka perlu mengembangkan customer perceived ethicality dengan secara aktif terlibat dalam kegiatan CSR, mengembangkan brand image dengan aktivitas seperti periklanan dan hubungan masyarakat, dan mengembangkan brand heritage dengan secara konsisten memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan mereka.
......The current trend where customers expect and demand companies to operate ethically causes many companies to uphold ethics to obtain greater strength in facing competition in the market. The same is true for Starbucks, a long-established coffee brand widely known worldwide and in Indonesia. The high consumption of coffee in Indonesia further proves that it is necessary to understand customer perceptions of a coffee shop. However, little is known regarding the effect of customer perceived ethicality on the brand equity of a coffee shop in Indonesia. Therefore, this study analyzes the effect of customer perceived ethicality on the brand equity of Starbucks in Indonesia. The data was collected from a total of 212 Millennials born between 1981-1996 and Generation Z born between 1997-2007, who have been Starbucks customers in Indonesia at least ten times in their lifetime and live in the Jakarta Metropolitan Area (Jabodetabek). The data obtained from the pre-test results were processed using IBM SPSS Statistics 25 to assess its validity and reliability. On the other hand, data obtained from the main test were processed and analyzed using SmartPLS (v. 3.2.9) to answer research questions. The results show that customer perceived ethicality has a positive effect on the brand image and brand equity of Starbucks in Indonesia. Furthermore, recognition benefits do not mediate the effect of customer perceived ethicality on the brand equity of Starbucks in Indonesia. Although brand heritage does not moderate the effect of customer perceived ethicality on recognition benefits, brand heritage strengthens the effect of customer perceived ethicality on the brand image of Starbucks in Indonesia. It was also found that brand image does not mediate the effect of recognition benefits on brand equity, but has a direct positive effect on the brand equity of Starbucks in Indonesia. The managerial implications of this research are that Starbucks Indonesia or other similar business practitioners who want to strengthen their brand equity need to develop customer perceived ethicality by actively engaging in CSR, develop a brand image by emphasizing activities such as advertising and public relations, and develop a brand heritage by consistently providing high-quality service to their customers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Rizqy Audeta
"Tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia sebab semakin banyak alternatif brand skincare. Generasi Z dinilai memiliki daya beli yang lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya, yang membuat mereka lebih sadar akan harga dan mengurangi nilai loyalitas terhadap suatu merek. Penelitian ini fokus pada pengaruh Customer Perceived Value (X1) dan Competitive Advantage (X2) terhadap Customer Loyalty (Y) dengan Trust (M) sebagai mediasi pada Generasi Z pengguna brand Skintific di Indonesia. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kuesioner kepada 220 responden, hasil analisis Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) menunjukkan bahwa Customer Perceived Value dan Competitive Advantage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Loyalty melalui peran Trust sebagai mediasi. Temuan ini memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pelanggan, khususnya pada Generasi Z di dalam pasar skincare, memberikan pandangan yang berharga bagi perkembangan merek Skintific.
......With a surge in skincare brand alternatives, Indonesia's business landscape witnesses heightened competition. Generation Z, characterized by lower purchasing power, prioritizes price consciousness, leading to reduced brand loyalty. This study focuses on examining the influence of Customer Perceived Value (X1) and Competitive Advantage (X2) on Customer Loyalty (Y) among Generation Z users of the Skintific brand in Indonesia, with Trust (M) serving as a mediating factor.Through a quantitative method involving 220 respondents and questionnaire analysis, Structural Equation Modelling- Partial Least Square (SEM-PLS) reveals that Customer Perceived Value and Competitive Advantage significantly and positively impact Customer Loyalty, mediated by Trust. These findings provide a comprehensive understanding of factors influencing customer loyalty, particularly within the Generation Z skincare market, offering valuable insights for the development of the Skintific brand."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>