Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christy Octaviani
"Revolusi industri menyebabkan internet berperan penting bagi karyawan untuk mempermudah
pekerjaannya, namun karyawan menyalahgunakannya dengan melakukan cyberloafing. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh tuntutan kerja dan conscientiousness terhadap cyberloafing. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa tuntutan kerja dan conscientiousness memiliki pengaruh terhadap cyberloafing sebesar 3,8% (F(2, 611)= 12.207, p<.01, R2= .038). Tuntutan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap cyberloafing (B= .081, SE= .028, p<.01). Conscientiousness memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap cyberloafing (B= -.206, SE= .055, p<.01). Dari pengaruh tersebut, conscientiousness memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap cyberloafing dibandingkan
dengan tuntutan kerja.

The industrial revolution caused internet play an important role for employees to make their work easier, but employees misuse it by cyberloafing. The purpose of this research is to determine the effect of job demands and conscientiousness on cyberloafing. The results of multiple regression analysis show that job demands and conscientiousness have an effect on cyberloafing by 3,8% ( ). Job demands have a positive and significant effect on cyberloafing ( ). Conscientiousness has a negative and significant effect on cyberloafing ( ). From this effect, conscientiousness has a greater effect on cyberloafing than job demands."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditya Khairiani Sugito
"Perkembangan teknologi khususnya internet telah mempengaruhi seluruh kegiatan di berbagai bidang salah satunya adalah bidang pendidikan. Semakin berkembangnya internet sejalan juga dengan kemudahan dalam mengaksesnya. Mahasiswa yang berada dalam bidang pendidikan sangat terbantu dengan adanya internet namun kehadiran dan kemudahan dalam mengakses internet ternyata juga menimbulkan fenomena baru yaitu cyberloafing yang memiliki dampak negatif. Cyberloafing adalah aktivitas individu mengakses internet untuk keperluan yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran. Perilaku ini apabila terus dilalukan dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara cyberloafing dengan konsentrasi belajar mahasiswa sarjana reguler. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total sampel 370 yang diambil dari mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia menggunakan teknik stratified random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Skala Academic Cyberloafing dan Student Learning Concentration Questionnaire (SLCQ-I) Versi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan tingkat cyberloafing di tingkat sedang dengan persentase 53,2% dan konsentrasi belajar berada di tingkat sedang dengan persentase 76,2%. Analisis uji statistik bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Hasilnya didapatkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara cyberloafing dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa sarjana reguler dengan tingkat hubungan besar (X^2(4)= 53,87, p-value = 0.001 (α 0,05), V= 0.27). Pada penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar memperluas cangkupan responden tidak hanya dari mahasiswa kesehatan agar hasil penelitian bersifat lebih general.

The development of technology, especially the internet, has affected all activities in various sectors, one of which is the educational sector. The development of the internet is also in line with the easiness in accessing it. Students who are in the education sector are greatly helped by the internet, but the presence and ease of accessing the internet also creates a new phenomenon, namely cyberloafing which has a negative impact. Cyberloafing is the activity of individuals accessing the internet for purposes that have no relation to the learning process. This behavior, if continued, can affect the level of learning concentration. This study aims to assess the relationship between cyberloafing and learning concentration of regular undergraduate students. This study is a quantitative study with a cross-sectional method with a total sample of 370 taken from students of the University of Indonesia Health Sciences Group using stratified random sampling techniques. The questionnaires used are the Academic Cyberloafing Scale and Student Learning Concentration Questionnaire (SLCQ-I) Indonesian Version. The results showed the level of cyberloafing at a moderate level with a percentage of 53.2% and the concentration of learning was at a moderate level with a percentage of 76.2%. The bivariate statistical test analysis used is the chi-square test. The results found that Ho's hypothesis was rejected and Ha was accepted, so there was a significant relationship between cyberloafing and learning concentration in regular undergraduate students with a large level of relationship (X^2(4) = 53,87, p-value = 0.001 (α 0,05), V= 0.27). In future studies, researchers suggest expanding the scope of respondents not only from health students so that the results of the study are more general."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Putri Rafikanti
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama dalam dunia kerja, membuat penggunaan internet menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Namun, di sisi lain hal ini juga dapat memicu munculnya salah satu perilaku kontraproduktif yaitu cyberloafing. Beberapa faktor yang berperan dalam adanya perilaku cyberloafing adalah burnout dan self control yang dimiliki seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran self control dapat menjadi moderator pada hubungan antara burnout dan cyberloafing di kalangan pekerja. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik convenience sampling, dengan pengambilan data secara daring yang menggunakan alat ukur Copenhagen Burnout Inventory (Kristensen dkk, 2005), Cyberloafing Scale (Lim, 2002), dan Brief Self Control Scale (Tangney dkk, 2004). Dari total 611 data yang terkumpul, hasil penelitian yang dianalisis menggunakan PROCESS macro v3.5 Hayes pada SPSS versi 25 menunjukkan bahwa terdapat efek interaksi antara burnout dan self control yang signifikan pada cyberloafing (t = -2.99, p < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa self control dapat memperlemah hubungan antara burnout dan cyberloafing pekerja.

The use of the internet among workers can be very helpful to finish a task. But on the other hand, it can also triggers counterproductive behaviors, namely cyberloafing. Some of the key factors that inflict cyberloafing are burnout and lack of self control. This research was conducted to see how the role of self control can be a moderator between burnout and cyberloafing among workers. This research was collected the respondents using the convenience sampling technique and measured with the Copenhagen Burnout Inventory (Kristensen et all, 2005), the Cyberloafing Scale (Lim, 2002), and the Brief Self Control Scale (Tangney et all, 2004). A total of 611 data collected were analyzed using PROCESS macro v3.5 Hayes on SPSS version 25 and showed a significant interaction effect between burnout and self control on cyberloafing (t = -2.99, p <0.05). It can be concluded that self control can weaken the relation between burnout and cyberloafing among workers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Rahmat Romadon
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perilaku informasi para pegawai pada pendataan perpustakaan di Perpustakaan Nasional RI yang berdampak pada kinerja organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami perilaku informasi para pegawai yang telah mengalami penurunan kinerja dalam penelusuran, penginputan dan pemutakhiran data perpustakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain interpretatif melalui metode studi kasus. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku informasi para pegawai pada pendataan perpustakaan telah mengalami distorsi. Distorsi perilaku informasi tersebut terwujud dalam bentuk kemalasan sosial di tempat kerja. Bentuk kemalasan sosial yang terjadi adalah: (a) para para pegawai cenderung berhenti pada fase penelusuran informasi kolaboratif karena menganggap pekerjaan tersebut sudah dilaksanakan oleh admin dan kontributor daerah, (b) para pegawai tidak melaksanakan penginputan dan pemutakhiran data pada aplikasi pendataan perpustakaan, dan (c) para pegawai cenderung mengakses internet untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada jam kerja daripada melakukan penelusuran, penginputan dan pemutakhiran data. Kemalasan sosial tersebut disebabkan dari: (a) tidak adanya pengawasan dan evaluasi kinerja para pegawai oleh kepala unit kerja, (b) para pegawai menganggap tugas pendataan perpustakaan sebagai pekerjaan yang tidak penting dan membosankan, serta (c) kurangnya penghargaan dan sanksi hukuman terhadap kinerja para pegawai dalam pendataan perpustakaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the civil servants information behavior on library data collection task at the National Library of Indonesia which has an impact on organizational performance. The purpose of this study is to understand the civil servants` information behavior on library data collection task that has experienced decreased performance in searching, inputting, and updating the library data. This study is qualitative research with interpretive design through a case study method. The results of this study concluded that the civil servants` information behavior on library data collection task has been distorted. The distortion of information behavior is manifested in the form of social loafing in the workplace. The forms of social loafing that occurred are: (a) the civil servants tend to stop at the collaborative information search phase because they assume that the work has been carried out by the admin and regional contributors, (b) the civil servants do not carried out inputting and updating data on library data collection application, and (c) the civil servants tend to surf the internet for non-related work activities during work hours rather than searching, inputting and updating data. The civil servants `social loafing is caused by (a) there is no supervision and evaluation of civil servants` performance by the department head, (b) the civil servants considered the library data collection task as a non-priority and boring task, and (c) lack of reward and punishment for the civil servants` performance in the library data collection task."
2017
T52543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Okta Pretylia
"Saat ini industri jasa keuangan didorong untuk memiliki sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan diharapkan dapat menggunakan teknologi khususnya internet secara bijaksana dan profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh private demands yang dimediasi oleh cyberloafing terhadap job stress dan work performance karyawan milenial di industri jasa keuangan Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada peran cyberloafing yang masih jarang diteliti di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 203 orang yang merupakan karyawan milenial yang bekerja di industri jasa keuangan. Pengolahan data dilakukan melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cyberloafing berperan sebagai partial mediation yang memediasi hubungan antara private demands dengan job stress, dan private demands dengan work performance. Sebagai penutup, penelitian ini menjelaskan implikasi manajerial terkait private demands, cyberloafing, job stress, dan work performance.

Nowadays the financial industry supports high-competitiveness of human resources and is expected to use techonology such as intenet wisely and professionally. Private demands are mediated by cyberloafing on job stress and work performance in the Indonesian financial services industry. This study focuses on the role of cyberloafing that remains under explored in Indonesia. The sample in this study are 203 millenials employee who work in the financial services industry. The data were processed by using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that cyberloafing partially mediates the relationship between private demands on job stress, and private demands on work performance. The closing of this study explains the managerial implications of private demands, cyberloafing, job stress, and work performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maytika Dewi Ayu Shafira
"Berbagai studi menunjukkan adanya inkonsistensi mengenai dampak cyberloafing terhadap performa kerja, sementara terdapat 83,1% karyawan di Indonesia yang melakukan cyberloafing (Hartijasti & Fathonah, 2015). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali hubungan antara cyberloafing dan performa kerja pada dimensi performa tugas, performa kontekstual, dan perilaku kerja kontraproduktif melalui mekanisme tertentu, yaitu psychological detachment. Sampel penelitian adalah karyawan dari berbagai industri berusia 20-64 tahun (N = 614) yang menggunakan internet dalam bekerja. Analisis mediasi menunjukkan bahwa psychological detachment memediasi hubungan antara cyberloafing dan performa tugas (ab = -0,03, BootSE = -0,012, 95% CI [-0,06, -0,02]) serta performa kontekstual (ab = -0,03, BootSE = 0,011, 95% CI [-0,053, -0,011]) tanpa adanya hubungan langsung, sementara psychological detachment memediasi hubungan antara cyberloafing dan perilaku kerja kontraproduktif secara sebagian (ab = 0,02, BootSE = 0,01, 95% CI [0,000, 0,035]) karena ada hubungan langsung di antara keduanya (c’ = 0,21, t(614) = 5,4, SE = 0,04, 95% CI [0,14, 0,29]). Organisasi dapat menggunakan hasil penelitian sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan penggunaan internet oleh karyawan

Previous studies showed that there is inconsistency in the consequences of cyberloafing on job performance, whereas 83,1% employees in Indonesia did cyberloafing (Hartijasti & Fathonah, 2015). Therefore, the current research was conducted to reinvestigate the relationship between cyberloafing and job performance, specifically task performance, contextual performance, and counterproductive behavior, through a certain mechanism, namely psychological detachment. The sample was employees from various industries aged 20-64 years old (N = 614) who use internet to work. Mediation analysis showed that psychological detachment fully mediates the relationships between cyberloafing and task performance (ab = -0,03, BootSE = -0,012, 95% CI [-0,06, -0,02]), also contextual performance (ab = -0,03, BootSE = 0,011, 95% CI [-0,053, -0,011]) without direct effect between them. Meanwhile, psychological detachment partially mediates the relationship between cyberloafing and counterproductive work behavior (ab = 0,02, BootSE = 0,01, 95% CI [0,000, 0,035]) because there is direct effect between the two (c’ = 0,21, t(614) = 5,4, SE = 0,04, 95% CI [0,14, 0,29]). Organizations can utilize the results to be put into consideration when creating employees’ internet use policy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Eka Prasetyarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari praktik sumber daya manusia dan karakteristik pekerjaan terhadap perilaku cyberloafing, serta mengetahui apakah komitmen organisasi memiliki peran sebagai variabel mediasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan kantor pusat PT Pertamina (Persero) Jakarta dengan total responden sebesar 235 orang. Analisis data menggunakan metode structural equation modelling dan aplikasi LISREL 8.8 dengan adanya variabel mediasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sumber daya manusia dan karakteristik pekerjaan tidak signifikan berpengaruh terhadap perilaku cyberloafing, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh secara negatif terhadap cyberloafing. Selanjutnya praktik sumber daya manusia dan karakteristik pekerjaan ditemukan berhubungan signifikan dengan komitmen organisasi.
Menurut rujukan, jika terjadi hubungan seperti itu maka komitmen organisasi berhasil memediasi secara penuh hubungan antara praktik sumber daya manusia dan karakteristik pekerjaan dengan cyberloafing. Praktik sumber daya manusia dan juga karakteristik pekerjaan tidak berpengaruh secara langsung, melainkan harus melalui komitmen organisasi yang terbukti berhubungan signifikan baik dengan praktik sumber daya manusia, karakteristik pekerjaan maupun cyberloafing.

The purpose of this study is to analyze the effect of human resource practices and job characteristics on cyberloafing behavior, also to seek the role of organizational commitment as a mediator. Data were collected using questionnaire from employees who work at Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) Jakarta with total respondent of 235. Data analysis is conducted using structural equation modelling and LISREL 8.8 application with the presence of mediation effect.
The result of the study shows that human resource practices and job characteristics have no significant effect towards cyberloafing, however organizational commitment is significantly negative with cyberloafing. Human resouce practices and job characteristics shows that they are positively significant with organizational commitment.
Based on literature, if such relationship exist, therefore organizational commitment successfully mediates the relations between human resource practices and job characteristics towards cyberloafing. Both human resource practices and job characteristics has no direct effect to cyberloafing, since organizational commitment inconsistently mediates the relationship.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library