Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muzammil Sanusi
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008
746.92 MUZ k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Poerwanto
Abstrak :
Abstrak
Era Industri 4.0 membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif sehingga kompetensi perancangan produk yang ergonomi menjadi kebutuhan yang cukup penting untuk tuntutan produk yang customize. SMK Muhammadiyah I Temon, kabupaten Kulon Progo merupakan sekolah kejuruan yang letaknya sangat dekat dengan Bandara Internasional baru untuk Yogyakarta, sehingga merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk memberikan pengenalan tentang Industri Penerbangan dan Ergonomi pada Perancangan Produk. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan bekal kepada siswa- siswi lulusan SMK untuk dapat mengetahui persyaratan dan standar produk jasa/barang sehingga dapat di terima di Industri Penerbangan. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar pemahaman siswa tentang standar SDM untuk Industri Penerbangan masih sangat kurang dan pemahaman ergonomi dalam perancangan produk juga masih sangat kurang.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2019
600 JPM 2:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Guntara
Abstrak :
Penderita kelumpuhan tungkai dapat melakukan rehabilitasi gerak dengan menggunakan alat suportif seperti kursi roda, walker, crutches, maupun robot eksoskeleton. Penggunaan robot eksoskeleton memiliki dampak positif terhadap masalah gerak yang mereka hadapi. Meski demikian, robot eksoskeleton juga memiliki beberapa isu terkait dimensi yang besar, terasa tidak natural dan sulit dalam pemakaian. Dari masalah tersebut dicetuskan ide untuk mendesain sebuah implan elektromekanik. Tahapan pengembangan konsep yang dinamakan Endoskeletal Robotic Implant (ERI) mencakup identifikasi kebutuhan pelanggan, menentukan target spesifikasi produk, analisis ekonomi, mencari produk lain sebagai acuan, serta tahap pemodelan. Dari hasil telaah studi desain produk diciptakan beberapa konsep yang didesain secara computer-aided design (CAD) menggunakan software Solidworks. Desain dipilih dengan melihat kemampuan transmisi dalam mengamplifikasi torsi dan melakukan rentang gerak yang diharapkan. Sebuah pemodelan implan berbasis PLA dengan aktuator servo motor telah di realisasikan dengan amplifikasi transmisi yang menghasilkan torsi pada pemodelan sendi lutut menjadi 7,8 Nm. Selain itu pada desain terpilih, baterai bisa digunakan hingga 1 jam 25 menit. Pada desain terpilih terdapat beberapa kendala seperti customer needs yamg tidak bisa terkaji, isu etik dan pemasangan ERI yang cukup invasif. Di masa depan diharapkan isu tersebut akan terjawab dan didapatkan model yang paling efisien. Saat ini, studi desain produk yang dilakukan pada ERI belum dapat menjadi pilihan bagi penderita kelumpuhan. ......Leg paralysis patients can treat by rehabilitation using supportive devices such as wheelchairs, walkers, crutches, and exoskeleton robots. The use of exoskeleton robots has a positive impact on their ambulatory problems. However, the exoskeleton robot also has several issues related to large dimensions, un-natural feelings and difficult to wear. From these issues, raise an idea to design an electromechanical implant inside the human body. The idea called Endoskeletal Robotic Implant (ERI), we do a concept development process includes identifying customer needs, establishing target specifications, economic analysis, benchmarking of competitive products, and modeling stage. From this product design, several concepts were created using computer-aided design (CAD) using Solidworks software. The design was chosen by looking at the transmission's ability to amplify torque and perform the natural joint range of motion. A PLA-based implant modeling with a servo motor actuator has been created with a transmission amplification that generates torque in the knee joint modeling to 7.8 Nm. In addition, ERI’s battery can be used up to 1 hour 25 minutes. However, in the selected design there were several obstacles such as customer needs that could not be assessed, ethical issues and the installation of ERI which was quite invasive. In the future, we hoped that this issue will be answered, and the most efficient model will be obtained. For now, ERI design cannot be an option for people with paralysis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Cahyani Gandesrukma
Abstrak :
Penata rambut adalah sekelompok pekerja yang kemampuan kerja dan kondisi kesehatannya dapat dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan tertentu. Para penata rambut yang bekerja di salon berisiko mengalami Work Related Musculoskeletal Disorder (WMSDs) dan kurangnya kebugaran fisik akibat pekerjaan di salon. Tercatat terdapat beberapa masalah yang dialami oleh penata rambut salon yang ada, hal ini salah satunya dikarenakan postur kerja nya yang canggung. Beberapa ketidaknyamanan tubuh yang dirasakan adalah pada lengan, bahu, dan pergelangan tangan. Ketidaknyamanan yang diidentifikasi ini terjadi khususnya pada proses pengeringan rambut, dimana terdapat postur canggung, repetisi yang tinggi dan durasi yang cukup lama bagi seorang penata rambut mengerjakan proses blow dry. Diidentifikasi ketidaknyamanan dengan Nordic Body Map dan proses kritis yang dilakukan dengan menggunakan Hairdresser Questionnaire. Proses tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode RULA dan REBA untuk menilai keamanan postur penata rambut terhadap risiko cerdera. Diperlukan adanya suatu intervensi ergonomis dalam memperbaiki permasalahan ini. Dalam penelitian ini, rekomendasi yang diberikan adalah dengan merancang Hair Dryer Holder bagi penata rambut yang melakukan blow dry. Perancangan produk ini dilakukan dengan kerangka kerja Nigel Cross. Dalam tahapan perancangan produk ini, software Jack digunakan sebagai evaluasi postur sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan melakukan Digital Human Modeling. Pada penelitian ini, rekomendasi yang diberikan kepada penata rambut dapat menurunkan nilai RULA sehingga mengindikasikan nilai yang aman, dan dapat menyesuaikan operasi Blow Dry yang dilakukan penata rambut di salon. ...... Hairdressers are a group of workers whose work abilities and health conditions can be affected by certain work activities. Hairdressers who work in salons are at risk of experiencing Work Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) and impaired physical fitness due to work in salons. It was noted that there were several problems experienced by existing salon hairdressers, this was due to their awkward working posture. Some of the body discomfort that is felt is in the arms, shoulders, and wrists. This identified discomfort occurs especially in the hair drying process, where there are posture doubts, high repetitions and a long enough duration for a hairdresser to do the blow drying process. Identification of discomfort with the Nordic Body Map and critical processes carried out with the addition of a Hairdresser Questionnaire. The process was then analyzed using the RULA and REBA methods to assess the safety of the hairdresser's posture against the risk of injury. Ergonomic intervention is needed to fix this problem. In this study, the recommendation given is to design a Hair Dryer Holder for hairdressers who do blow drying. The design of this product is done with the Nigel Cross framework. In the design stage of this product, Jack's software is used as a posture evaluation before and after the intervention by doing Digital Human Modeling. In this study, the recommendations given to hairdressers show a safe value and can adjust the Blow Dry operation performed by hairdressers in salons.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya
Abstrak :
Akibat pandemi, terjadi pergeseran perilaku konsumen ke arah daring, khususnya jasa pengantaran makanan. Praktisi bisnis harus berstrategi agar menonjol dari pesaingnya, terutama cloud kitchen. Dengan memasukkan unsur seni atau art infusion, terutama seni urban ke dalam desain kemasan, konsumen berpotensi memiliki evaluasi terhadap produk dan niat membeli yang tinggi. Penelitian ini menggunakan kerangka SOR dengan stimulus tipe karya seni dan nama seniman, kemudian organisme berupa estetika produk dan persepsi kemewahan, serta evaluasi produk dan niat membeli sebagai respon. Hasil penelitian eksperimental menggunakan metode SEM membuktikan efek art infusion yang dimediasi penuh oleh persepsi kemewahan dan estetika secara bersamaan kecuali fine art. Namun penggunaan nama seniman tidak memiliki pengaruh signifikan. Studi ini membuka jalan bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji seni perkotaan dalam bidang komersil. Sementara pemahaman perilaku konsumen dapat memberikan praktisi bisnis keunggulan kompetitif, karena efek dari art infusion dapat menciptakan nilai finansial secara langsung. ......In light of the pandemic, there has been a shift in consumer behavior towards online services, particularly food delivery. It is crucial for business professionals to develop a strategy that helps them stand out, especially in the context of cloud kitchens. By incorporating artistic elements, particularly urban art, into the design of packaging, businesses have the potential to receive favorable evaluations from consumers and increase their intention to make purchases. This research study applies the SOR framework, utilizing artwork type and the artist's name as a stimulus. It examines how consumers perceive the product's aesthetics and luxury, as well as their evaluation of the product and intention to make a purchase as responses. The results of experimental research using the SEM method prove the effect of art infusion, which is fully mediated by the perception of luxury and aesthetics simultaneously except for fine art. However, the use of the artist's name does not have a significant effect. The results of the experiment, conducted using the SEM method, confirm the impact of art infusion effect, which is fully mediated by perceptions of luxury and aesthetics. This study paves the way for future researchers to explore the role of urban art in the realm of commerce. While understanding consumer behavior can offer a competitive edge to businesses, the inclusion of art infusion can immediately generate financial value.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trigaya Ahimsa
Abstrak :
Dengan terus berkembangnya sektor jasa keuangan serta banyaknya aduan konsumen yang diterima, Otoritas Jasa Keuangan selaku pengawas aspek market conduct dan prudential di sektor jasa keuangan telah mengesahkan POJK Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan sebagai bentuk penguatan perlindungan konsumen dan masyarakat. Salah satu substansi pengaturan yang baru adalah terkait dengan desain produk dan/atau layanan. Desain produk dan/atau layanan jasa keuangan sendiri merupakan suatu tahapan yang terdiri dari perancangan dan pengujian produk dan/atau layanan.  Sebagai konsep baru dalam perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan, ketentuan mengenai desain produk dan/atau layanan di Indonesia perlu ditelaah lebih dalam untuk memperkuat pengaturan serta pengawasan implementasi ketentuannya. Dalam penelitian ini, Penulis menggali lebih dalam terkait latar belakang pengaturan desain produk dan/atau layanan serta peran Otoritas Jasa Keuangan dalam melakukan pengaturan dan pengawasan. Penulis juga melakukan komparasi ketentuan dengan Inggris dan Australia. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, Penulis melakukan wawancara dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator dan pengawas di sektor jasa keuangan mengatur mengenai kewajiban melakukan desain produk dan/atau layanan yang dilakukan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen. Selain itu, terdapat beberapa ketentuan terkait desain produk dan/atau layanan pada Inggris dan Australia yang menurut hemat Penulis dapat diimplementasikan di Indonesia. ......With the continuous rise of financial service sector and the amount of consumers’ complaint submitted, Otoritas Jasa Keuangan (Financial Services Authority) as the market conduct and prudential supervisor has enacted regulation regarding Financial Consumer and Public Protection (Regulation No. 6/POJK.07/2022). The enactment of this regulation shows Otoritas Jasa Keuangan’ commitment to strengthen the protection of the financial consumers and the public. One of the new substances in this regulation concerns financial product and/or services design. Financial product and/or services design is a part of product life cycle and it also consists financial product and/or services testing.  Regulation concerning financial product and/or services design needs to be studied deeper to strengthen the regulation and supervisory aspect. In this writing, the Author digs deeper concerning the background of the regulation which oblige the Financial Services Providers to design financial product and/or services and also Otoritas Jasa Keuangan’ role as the regulator and supervisor of financial services sector. The Author tried to compare said regulation to the ones in United Kingdom and Australia. To get the relevant data, the Author conducted an interview with one of Otoritas Jasa Keuangan’ official. The conclusion of this writing is Otoritas Jasa Keuangan regulates financial product and/or services design to ensure that product and/or services are designed having regard to the target market. Moreover, there are some rules regarding financial product and/or services design in United Kingdom and Australia which could be referred to.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indi Galih Handana
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah salah satu pasar otomotif di wilayah ASEAN. Pasar otomotif Di Indonesia juga dapat dikatakan masih sangat potensial.. Ketatnya persaingan mendorong produsen untuk terus berinovasi untuk menjaga ketertarikan pelanggan. Salah satu cara untuk menjaga ketertarikan pelanggan adalah melakukan perubahan desain (facelift). Yang diwujudkan melalui penyempurnaan produk, fitur baru, desain yang lebih atraktif dan peningkatan kualitas. Suatu perubahan desain membutuhkan keputusan tentang apa yang akan harus diubah dan dipertahankan. Salah satu cara untuk mencapai keputusan tersebut adalah melalui analisa dampak perubahan desain terhadap Purchase intention costumer. Analisa terhadap hubungan antara perubahan desain produk otomotif (facelift) dengan Purchase intention akan dilakukan menggunakan metode PLS-SEM, dengan objek penelitian Toyota Kijang Innova tahun 2011. Hasil analisis menunjukan bahwa elemen perubahan desain, yaitu perubahan tampilan eksterior, perubahan tampilah interior, fitur baru, dan teknologi baru berpengaruh positif terhadap penilaian pelanggan (Perceived Value). Diantara keempat perubahan tersebut, perubahan tampilan eksterior adalah perubahan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian pelanggan (Perceived Value). Dalam hubungan ini, Perceived Value berlaku sebagai perantara antara elemen perubahan dan Purchase intention
ABSTRACT
Indonesia is one of the most promising automotive markets in South East Asia. Indonesian automotive market is still very potential, due to large number of population and it continuous growth. The strictness of Indonesian automotive market, urge every brand to keep innovating, in order to maintain customer attractiveness. One way to maintain costumer attractiveness is through product redesign (facelift), which manifested by product enhancement, more attractive design, and quality enhancement. Product design requires a decision on which part should be improved, and which part should be kept. To help reach that decision we analyze the product redesign relation and impact on Purchase intention. This research will analyze relationship between product redesign in automotive (facelift) and Purchase intention, using PLS-SEM method, with Toyota Kijang Innova 2011 version as research object. The result show that product redesign element, new look and feel exterior, new look and feel interior, new feature and New Technology positively related to customer Perceived Value. Between those four product innovation element, new look and feel exterior has the most significant relation with costumer Perceived Value. From the result on the relationship, it can be found that product innovations are not directly influencing Purchase intention, but using Perceived Value as an intermediate construct
2016
S63912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathurrahman Adiasmi
Abstrak :
Perkembangan kebutuhan bisnis mendorong kemunculan antropologi desain. Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan antropologi desain sebagai hasil konvergensi antara ilmu antropologi dan desain dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis dalam bisnis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang menggabungkan antara studi pustaka dan refleksi pengalaman penulis sebagai antropolog yang terlibat dengan bidang desain. Terdapat tiga tahapan dalam perkembangan antropologi desain, yaitu ethnomethodologically informed design, participatory design, dan antropologi desain. Perkembangan ini mendorong antropolog untuk mempraktikkan etnografi desain dengan pendekatan partisipatoris yang menempatkannya sebagai peneliti sekaligus “desainer”. Dalam prosesnya, antropologi desain dilakukan dengan menerapkan prinsip transformatif, holistik, kolaboratif, transformatif, performatif, transdisipliner, terbuka terhadap kemunculan, iteratif dan kritis. Berdasarkan pengalaman penulis dalam proses desain, prinsip dan metode tersebut dioperasikan melalui langkah-langkah: (1) brainstorming dengan tim, (2) penyusunan pertanyaan dan instrumen penelitian (prototype), (3) usability testing dan observasi perilaku pengguna, (4) in-depth interview, (5) analisis data, (6) redesign. Pengalaman penulis dan beberapa studi kasus terdahulu menunjukkan bahwa antropologi desain yang dioperasikan dalam kerangka human-centered design dapat membantu proses desain produk dengan lebih holistik. Praktik antropologi desain ini menunjukkan bahwa antropologi mampu secara adaptif diterapkan dalam bidang bisnis. ......The growth of business encourages the emergence of design anthropology. This paper aims to illustrate the development of design anthropology as a convergence of anthropology and design to solve practical business problems. The methods used for this research are literature review and reflection of writer’s personal experience as an anthropologist who is involved in the design field. There are three stages of design anthropology development: ethnomethodologically informed design, participatory design, and design anthropology. This development encourages anthropologists to practice design ethnography with a participatory approach that put them as a researcher and “designer” at once. In the process, design anthropology practices some principles: transformative, holistic, collaborative, transformative, performative, transdisciplinary, emergent potentiality, iterative and critical. Based on writer’s experience in the design process, those principles and methods are operated in: (1) brainstorming with the teams, (2) setting-up research instruments and questions, (3) usability testing and observing user’s behavior, (4) in-depth interview, (5) data analysis, (6) redesign. This writer’s experience and recent studies show that design anthropology operated within human-centered design could help the design process to be more holistic. Design anthropology practices give us a hint that anthropology can be adaptively practiced in the business world.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arya M.N.
Abstrak :
Adanya kemudahan dalam memiliki sepeda motor mengakibatkan jumlah sepeda motor meningkat pesat. Hal ini kemudian menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan aksesoris untuk sepeda motor yang mana salah satunya adalah box sepeda motor. Box sepeda motor yang ada di pasaran dipergunakan untuk menyimpan barang, terpikirlah suatu ide untuk meningkatkan fungsi box sepeda motor yang dapat dipergunakan untuk menyimpan barang/bahan yang memerlukan kondisi dingin seperti makanan dan minuman dan untuk keperluan delivery darah (blood carrier), vaksin ataupun ASI. Sejauh ini pengembangan coolbox sepeda motor hanya diarahkan untuk mencapai target temperatur yang serendah mungkin. Setelah target temperatur sudah terpenuhi, timbul pertanyaan baru yaitu tentang bagaimana cara membuat coolbox ini layak untuk diterima konsumen. Dalam penulisan skripsi ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut yaitu pembuatan coolbox dengan mempertimbangkan aspek desain untuk manufaktur dan perakitan atau yang lebih dikenal dengan istilah Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) dengan fokus kepada penerapan Design for Manufacturing (DFM) untuk pembuatan part coolbox dengan injection molding. Dari hasil penerapan DFM didapat total waktu pembuatan part dengan injection molding sekitar 3,63 menit, total biaya operasional untuk keseluruhan part sekitar Rp 54.704,29 dan total biaya pembuatan mold untuk injection molding Rp 1.589.824.157,05. ......Acquring motorcycle in Indonesia is relatively very easy, that is why the number of motorcycle in Indonesia is increasing very high. Because of the increase of the number of motorcycle, there are the increase of number of motorcycle accessories and one of them is motorcycle box. Motorcycle box in the market was only used to store some stuff . Then comes an idea to add more value to the motorcycle box to be used as a coolbox that can store goods/stuff that need to be stored in cool condition like food and beverages or maybe as a blood carrier, vaccine carrier or ASI. Until now, the development of motorcycle coolbox is only targeted to make a coolbox that can reach as low as temperature possible. After the target temperatur can be achived, then comes a question on how to make this coolbox acceptable for the market. That is why this writing will answer that questions on how to create a coolbox by considering the principle of Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) mainly on the Design for Manufacturing (DFM) in making motorcycle coolbox parts using injection molding. From the application of DFM it is obtained that the total manufacturing time for a coolbox with injection molding is 3,63 minutes, total operational cost for all parts is Rp 54.704,29 and total mold making cost for injection molding is Rp 1.589.824.157,05.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library