Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasra Murni M.
"Dalam rangka good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem akuntabilitas (pertanggungjawaban) yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Penetitian ini mengamati upaya penerapan good governance di Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan studi kasus di Direktorat Jenderal Anggaran. Pokok Masalah yang dikemukakan adalah :
1.Apakah upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka implementasi penerapan good governance di Direktorat Jenderal Anggaran ?
2.Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi upaya penerapan good governance di Direktorat Jenderal Anggaran?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya penerapan good governance dan mendeskripsikan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi upaya penerapan good governance di Direktorat Jenderal Anggaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskritif kualitatif dan korelasional dengan populasi sebanyak 188 pejabat yang terdiri dari pejabat eselon I, II, III, dan IV.
Karena berbagai keterbatasan, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh populasi tetapi dengan cara mengambil sampel dari populasi sebanyak 58 responden dan teknik yang digunakan adalah proporsionate stratified sampling. Sedangkan metode analisisnya menggunakan metode rating-scale.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas (Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, Sumber Dana/Anggaran, Sarana/Prasarana, Metode Kerja, Kebijakan Pengendalian Manajemen) pengaruh positifnya terhadap upaya penerapan good governance tergolong kecil. Hal ini berarti kontribusi variabel bebas terhadap upaya penerapan good governance masih perlu ditingkatkan.
Sehubungan dengan itu guna mewujudkan good governance, maka disarankan Direktorat Jenderal Anggaran menerapkan kepemimpinan yang efektif. Sedangkan pengembangan sumber daya manusia dengan meningkatkan pendidikan dan pclatihan. Mengenai sarana/prasarana perlu pendataan terhadap alat-alat yang dibutuhkan sehingga dapat dialokasikan dana untuk pengadaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Hikmanudin
"The next agenda for competitiveness : Human Resources". (Ulrich, 1996). Sehingga strategi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan ini akan banyak dipengaruhi oleh kualitas pada sumber daya manusianya.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh TNT Indonesia sebagai perusahaan yang sedang melaksanakan perubahan strategi organisasi yang mencoba mengaplikasikan system Investor in People (Iip). Focus yang menjadi penelitian ini adalah pelaksanaan system tersebut berkaitan terhadap Budaya organisasi, Pengembangan Diri karyawan dan kepemimpinan.
Karena selama ini sumber daya manusia merupakan hal yang esensial dari perkembangan service TNT sebagai penyedia jasa pengiriman dan logistik. Dengan aset sumber daya manusia sebanyak 945 karyawan yang tersebar di 18 kota kota, maka program sumber daya manusia merupakan masalah yang tidak mudah.
Investor in People (IiP) merupakan sistem yang banyak berkaitan dengan pembentukan aspek budaya, training & development dan kualitas kepemimpinan organisasi (Gilliland, 1997).
Hasil penelitian ini menggunakan metode Statistik Deskriptif mengenai pelaksanaan program Investor in People (IiP) dan menggunakan Hasil Survey Opini Karyawan tahun 2001 dan 2002 sebagai indikator pengukuran keberhasilan Sistem IiP dalam mempengaruhi tiga aspek organisasi yang di analisis.
Hasil penelitian dihasilkan nilai Opini Survey karyawan dari tahun 2001 dari 2002 mengalami kenaikan, sejalan dengan adanya program-program IiP berkaitan dengan Sumber daya manusia dan merupakan persyaratan Investor in People (HP).
Dukungan terjadi dapat diakibatkan oleh program-program seperti : The Best Team, Go for Gold training, employee of the month. Regular review yang terarah, team meeting, komitmen perusahaan terhadap Training individu, Go for Gold training, regular coaching.
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk dapat menghasilkan nilai yang diharapkan dapat dilakukan dengan peningkatan informasi kepada karyawan mengenai strategi perusahaan kedepan, program penilaian karyawan yang terkontrol dan pengembangan komunikasi tingkat supervisor dan manager.
Dari hasil ini diharapkan dapat menjabarkan secara eksplisit mengenai apa program IiP sebenarnya dan juga menjadi masukan bagi TNT Indonesia dalam mengetahui perubahan yang dicapai oleh program ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Soerodjo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soerodjo, SR Jakarta. Orientasi kepuasan Klien merupakan faktor yang sangat strategis didalam kehidupan organisasi, mengingat kepuasan merupakan kinerja organisasi kantor notariat.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemberdayaan karyawan, dan kepemimpinan, sedangkan variabel terikat adalah orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soeradjo, SH. Jakarta.

Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara acak kepada 64 karyawan kantor notariat Soerodjo, SH. Analisis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan uji korelasi dan regresi ganda untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan orientasi kepuasan klien dan menguji kontribusi variabel dalam pemberdayaan karyawan dan kepemimpinan terhadap orientasi kepuasan klien.

Nilai koefisien korelasi (r) memberikan gambaran tentang hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara individual. Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan uraian dari orientasi kepuasan klien sebagai variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh semua variabel bebas yang secara persamaan masuk kedalam model regresi.

Hasil analisis uji t digunakan untuk menguji signifikansi korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dan uji F digunakan untuk menganalisa tingkat signifikansi dari model regresi yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan karyawan mempunyai korelasi yang sangat signifikan terhadap orientasi kepuasan klien (r = 529, P(0.01) variabel bebas, kepemimpinan kantor notariat menunjukkan hubungan yang sangat signifikan terhadap orientasi kepuasan klien (r = .518; P (0.01). Secara keseluruhan variabel pemberdayaan karyawan dan kepemimpinan memberikan kontribusi 35 % terhadap orientasi kepuasan klien dan kontribusi kedua variabel tersebut sangat signifikan didalam memprediksi orientasi kepuasan klien pada kantor notariat Irawan Soerodjo, SH."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratanto
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa kinerja perawat berkontribusi bagi mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit. Hasil survei menunjukkan ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja perawat pelaksana sebanyak 43,89%, dan penilaian kinerja perawat pelaksana belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja perawat pelaksana di RS X. Sjahranie. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 216 perawat pelaksana. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disusun peneliti. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi-square dan independent t test) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah: pendidikan (p=0,014), motivasi (p=0,013), persepsi (0,001), kepemimpinan (0,001), dan karier (0,001). Faktor pengembangan karier paling dominan berhubungan dengan kinerja (OR=29,962). Peningkatan kinerja perawat pelaksana harus memperhatikan aspek pendidikan, motivasi, persepsi, kepemimpinan, dan pengembangan karier.
Carreer Development as Determinant Factor to Nurses? Working Performance. Nurses? working performance has contributed to the quality of nursing service in hospitals. A survey has shown that unsatisfied customers related to nurses performance is 43.89%. The purpose of this study was to identify the relationship between internal and external factors and nurses performance in a hospital. This was a descriptive study using a cross sectional approach. The sample consisted of 216 nurses. Data were collected using a modified questionnaire and analyzed using univariate, chi-square and independent t test, and double logistics regression. Results shown that factors such as education, motivation, perception, leadership and career were factors that have significant relationship with nurses performance (p<0.05). It is concluded that nurses career development was the most dominant factor related to nurses working performance (OR=29.962). The results of this study suggested that nurses? carreer development should consider factors such as education, motivation, perception, leadership, and career development."
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 JKI 16:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Heryani Salya
"Tugas Akhir dengan judul Program Pengembangan Manajer Calon Pimpinan Cabang di PT.X disusun berdasarkan masalah yang dihadapi oleh salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia yang secara terus menerus mengalami penurunan dalam kinerjanya selama tahun 2004 sampai dengan saat ini.
Banyaknya pimpinan cabang di perusahaan yang meninggalkan perusahaan dengan turn over yang mencapai angka 11% selama 2 tahun terakhir, memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, terutama cabang-cabang yang ditinggalkan merupakan cabang terbesar di dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Keadaan menjadi bertambah berat bagi perusahaan dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan tidak memiliki manajer potensial yang dapat dijadikan pengganti posisi pimpinan cabang yang kosong, sehingga pada akhirnya perusahaan harus merekrut pimpinan cabang Baru dari luar perusahaan yang pada prosesnya membutuhkan periode waktu tertentu. Proses rekrutmen pimpinan cabang yang relatif membutuhkan waktu tersebut sangat mempengaruhi aktivitas bisnis di cabang, terlebih para manajer di bawah pimpinan cabang tidak kompeten untuk mengelola dan menjalankan bisnis di cabang secara menyeluruh.
Dengan memperhatikan uraian di atas, maka penulis merekomendasikan program pengembangan manajer calon pimpinan cabang dengan menyelenggarakan Pelatihan Guiding The Development Others untuk membantu perusahaan meningkatkan efektivitas para manajer di dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Kumoro
"Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang dapat di salurkan melalui LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) di Indonesia. Khususnya di Yogyakarta belum dapat di capai dengan baik. Lemahnya partisipasi masyarakat ini diduga kuat ada hubunganya dengan faktor gaya kepemimpinan ketua LKMD dan tingkat pendidikan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan pada asumsi tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan: (1) mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan ketua LKMD dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa ini kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta; (2) mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan warga masyarakat dengan partisipasinya dalam pembangunan desa di kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. Selanjutnya ditetapkan empat teori utama sebagai logika berfikir pada tahap pertama penelitian ini., yaitu: Teori pembangunan desa, yang mengacu pada pradigma pembangunan yang mengutamakan manusia (people-centered development) yang di kemukakan oleh David C. Korten.
Pengukuran terhadap variabel gaya kepemimpinan ketua LKMD mempergunakan teorikepemimpinan yang dikembangkan oleh Pusat Studi kepemimpinan, Universitas Iowa. Variabel tingkat pendidikan operasionalisasinya berdasrkan asas pendidikan seumur hidup, yaitu bahwa pendidikan dapat diperoleh melalui jalur sekolah, non-formal maupun informal. Partisipasi masyarakat dalan pembangunan desa sebagai variabel tergantung diukur dengan mempergunakan teori partisipasi prosesional dari Cohen dan Uphoff. Pada tahap kedua; analisis terhadap hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung mempergunakan teknik korelasi product Moment dari Karl Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan ketua KLMD dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. Demikian pula penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta. Oleh karena itulah agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di kecamatan godean, Sleman, Yogyakarta dapat meningkat perlu diterapkan gaya kepemimpinan ketua LKMD yang cenderung ke arah demokratis dan perlu senantiasa diupayakan perbaikan tingkat pendidikan masyarakat.
Berdasarkan pada temuan diatas, maka diajukan saran agar dipertimbangkan materi gaya kepemimpinan sebagai salah satu bahan uji bagi calon kepala desa (ex-officio ketua LKMD). Disamping itu perlu diprogramkan peningkatan pendidikan masyarakat baik melalui pendidikan formal, nonformal maupun informal sehingga diharapkan wawasan dan pemahaman tentang pembangunan dapat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Dewi
"Proporsi wanita di Indonesia yang duduk di manajemen perusahaan hanya sekitar 6% dari jumlah total angkatan kerja. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) percaya bahwa wanita mampu menjadi pemimpin bahkan lebih baik dari laki-laki dan mempunyai aspirasi untuk melipatgandakan jumlah wanita di kalangan Direktur di BUMN. Pentingnya organisasi untuk mempertahankan dan mengembangkan pemimpin wanita dibahas pada tinjauan pustaka. Kemudian, komposisi gender pada manajemen BUMN dianalisa dan ditelaah.
Pada penelitian ini ditemukan angka rasio wanita yang berada di manajemen BUMN rendah tetapi ada optimisme bahwa angka tersebut akan naik. Ditemukan bahwa program pengembangan experiential yang dilakukan para peserta penelitian dilakukan berdasarkan inisiatif mereka; dan investasi BUMN pada program pengembangan kepemimpinan karyawan wanita, rendah.

The proportion of women in Indonesia who sit in the board of directors was only 6% out of the entire women work force. The Minister for State-Owned Enterprise (BUMN) Republic of Indonesia believed that women were capable to be leaders as well or even better than men and had an aspiration to multiply the number of woman in the Director and CEO levels of BUMN. The importance of retaining and developing women leaders for organizations was demonstrated in the literature review. Subsequently, gender composition in BUMNs management and the leadership development of women leaders in BUMNs were explored and analyzed.
In this research, low ratio number of women in BUMNs management team was found but there was optimism that the number will increase. Key points discovered in this research were experiential development programs done by the participantsown initiatives; and BUMNs poor investment on leadership development programs towards women employees."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library