Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Noor Ariefa
"Skripsi non seminar ini meninjau industri periklanan digital, yang kini berfungsi sebagai metode utama dalam pendanaan internet, melalui lensa pro dan kontra. Penelitian ditujukan untuk mengungkap semua sisi positif dan negatif dari periklanan digital, sehingga dapat mengidentifikasi masalah terbesar dan cara memperbaikinya. Penelitian dilakukan secara studi pustaka, dimana informasi yang dirujuk diambil dari materi bacaan yang disediakan oleh dosen pembimbing. Penelitian menemukan bahwa periklanan digital sangat bermanfaat karena dapat memperoleh penghasilan atas dasar modal yang rendah, dapat menciptakan lapangan kerja melalui industri periklanan digital, dan memberikan kesempatan kepada bisnis-bisnis untuk memperluas jangkauan konsumen, namun periklanan digital juga memiliki dampak negatif yang signifikan, seperti kemungkinan bocornya data pribadi pengguna internet, berkurangnya integritas jurnalisme atas dasar insentif untuk hanya mempublikasikan media yang mengandung unsur viral, dan harga membuat iklan digital yang bisa mencapai tingkat tinggi. Solusi yang di identifikasikan adalah untuk memperketat regulasi periklanan digital, dan untuk menyediakan subsidi pemerintah untuk saluran berita media.

This non-seminar thesis assessed the digital advertisement industry, which now functions as the main method of internet funding, through a pro and cons lens. This research was intended to uncover all the positive and negative sides of digital advertisement, thus identifying its main issue and way to combat it. This research was conducted through literature review, which the information was collected through reading materials provided by the academic supervisor. The research found that digital advertising is highly beneficial, as it generates revenues from minimal capital, allows businesses to expand their market reach, and creates jobs for the specific industry of digital advertising, but it also yields significant negative impacts such as the risk of consumer data breach, threat to journalism integrity as journalists are incentivised to write stories with high virality potential to garner more clicks, and the extreme price wars that digital advertising listings experience. The identified solution is to tighten regulations on digital advertisements, and to provide government subsidies for news media outlets, so journalists aren’t highly reliant on advertising for income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Danis Azwa Safrina
"Dalam budaya konsumer, konsumsi ditandai melalui makna dan tanda yang melekat pada barang yang dikonsumsi. Banyak studi menyebutkan bahwa parfum merupakan salah satu komoditas budaya yang sarat akan makna dan menjadi sarana untuk merepresentasikan identitas sosial individu. Di era digital, saluran online menjadi arena baru yang menawarkan pengalaman konsumsi yang berbeda dengan offline, dimana iklan digital memiliki peran sentral dalam memengaruhi preferensi konsumsi. Iklan digital parfum memfasilitasi membentuk citra yang sangat dekat dengan realitas dunia nyata. Studi ingin mengupas bagaimana preferensi konsumsi parfum konsumer sebenarnya didorong oleh iklan digital yang menuntun konsumsi berdasarkan nilai simbolik untuk representasi identitas. Dengan menggunakan konsep Hiperrealitas dari Baudrillard dan mode of consumption dari Featherstone, peneliti berargumen bahwa nilai spesial parfum yang digunakan iklan digital membuat konsumer melakukan tindakan konsumsi yang didasarkan atas konsumsi nilai simbolik dan kesesuaian dengan identitas diri. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi digital. Hasil penelitian menemukan bahwa iklan digital berkontribusi dalam mengarahkan konsumer untuk memaknai konsumsi parfum sebagai representasi identitas melalui narasi deskripsi dan visual parfum yang sangat dekat dengan realitas dunia nyata. Selain itu, ditemukan juga bahwa saluran online melengkapi ruang belanja offline sebagai saluran eksekusi konsumsi konsumer.

In consumer culture, consumption is marked through the meanings and signs attached to the goods consumed. Many studies mention that perfume is one of the cultural commodities that is loaded with meaning and becomes a means to represent an individual's social identity. In the digital era, online channels have become a new arena that offers a different consumption experience from offline, where digital advertising has a central role in influencing consumption preferences. Digital advertising of perfumes facilitates the shaping of images that are very close to real-world reality. The study aims to explore how consumers' perfume consumption preferences are actually driven by digital advertising that guides consumption based on symbolic values for identity representation. Using the concepts of Baudrillard's Hyperreality and Featherstone's mode of consumption, the researcher argues that the special value of perfume used by digital advertising makes consumers perform consumption actions based on the consumption of symbolic value and conformity to self-identity. Qualitative method was used in this study with data collection techniques of in-depth interviews and digital observation. The results found that digital advertising contributes to directing consumers to interpret perfume consumption as a representation of identity through narrative descriptions and perfume visuals that are very close to real world reality. In addition, it was also found that online channels complement offline shopping spaces as a channel for consumer consumption execution. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anitalia
"Fenomena Facebook dan penggunaan iklannya telah menjadi suatu hal yang krusial bagi para marketer di berbagai penjuru saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh terpaan facebook advertising terhadap consumer purchase intention yang terdapat di Sociolla. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa facebook advertising memiliki pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention di Sociolla dan dimensi information entertainment dari variabel facebook advertising memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap purchase intention di Sociolla.

Phenomenon of Facebook and implication of its online advertising has gained enormous importance for marketers in todays world. The objective of this research is to analyze whether facebook advertising has impact on consumer purchase intention in Sociolla. This research uses quantitative approach with quesionnaire as data collecting technique. The result of this study proved that facebook advertising has significant influence on consumerpurchase intention in Sociolla, and the most highest influence from variabel facebook advertising on purchase intention in Sociolla is information entertaiment."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husna Dhiya Hanifah
"Periklanan digital yang menggunakan media sosial belakangan ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Iklan digital di Instagram sering kali menggunakan influencer sebagai salah satu metode untuk menargetkan target khalayak. Jenis terbaru dari influencer yang baru muncul adalah influencer non manusia. Ayudia Larasati, salah satu tokoh Webtoon Indonesia yang menjadi tokoh utama di Webtoon Lara(s)hati dan Zona Maya, menjadi infuencer non manusia terbaru yang melakukan kolaborasi dengan merek dan influencer manusia lain dalam cakupan periklanan digital. Jurnal ini menganalisis peran Laras sebagai influencer non manusia dalam ranah periklanan digital di Instagram. Laras, yang merupakan pengguna Instagram yang berwujud non manusia, memenuhi beberapa karakteristik dari influencer, yakni memiliki sentralitas jaringan, attractiveness, dan trustworthiness. Ekspansi tokoh Laras dari medium Webtoon ke medium Instagram dianalisis menggunakan analisis multimodalitas, dan terlihat bahwa terdapat konsistensi karakter dalam moda yang berbeda sehingga tercipta adanya konsistensi makna.

Digital advertising using social media is currently experiencing rapid growth. Digital advertising on Instagram often uses influencers as a method to target the target audience. The newest type of influencer that has just emerged is the non-human influencer. Ayudia Larasati, one of the Indonesian Webtoon figures who became the main character in Laras(h)ati and Zona Maya, is the newest non-human influencer to collaborate with brands and other human influencers in the scope of digital advertising. This journal analyzes Laras' role as a non-human influencer in the realm of digital advertising on Instagram. Laras, who is a non-human Instagram user, fulfills several characteristics of influencers, namely having network centrality, attractiveness, and trustworthiness. The expansion of Laras' character from Webtoon to Instagram was analyzed using multimodality analysis, and it can be seen that there is a consistency of character in different modes to create consistency of meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library