Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhairi As
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa Sekolah Dasar merupakan dasar (fundamen) yang akan memberikan corak, warna, serta arah bagi pendidikan pada tingkat selanjutnya. Faktor utama yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan di tingkat Sekolah Dasar ini adalah guru. Karena itu perhatian yang mendalam terhadap mutu guru sebagai "human faktor" merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Penelitian ini mengkaji hubungan antara kinerja mengajar dengan penguasaan psikologi pendidikan, indeks prestasi, dan mengajar mengingat secara teoritik ketiga aspek tersebut sangat erat kaitannya dengan mutu kinerja mengajar guru. Pentingnya penguasaan psikologi pendidikan karena keterkaitannya yang erat dengan kinerja mengajar sebagai landasan teoritik kepengajaran. Sementara indeks prestasi dan pengalaman merupakan faktor yang dapat lebih memantapkan kualitas kinerja mengajar khususnya pada guru-guru Sekolah Dasar. Berdasarkan kajian teoritik diajukan empat hipotesis guna dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri yang telah berpengalaman mengajar ± 5 tahun. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari sisi penguasaan psikologi pendidikan, ternyata terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja mengajar, namun tingkat penguasaan psikologi pendidikan pada guru-guru SD masih nisbih rendah.

2. Indeks prestasi juga mempunyai hubungan dengan kinerja mengajar. Seperti halnya penguasaan psikologi pendidikan, guru-guru SD lulusan SPG pada umumnya memiliki IP sedang.

3. Pengalaman mengajar tidak memiliki hubungan dengan kinerja mengajar. Artinya meskipun guru tersebut telah mengajar puluhan tahun tetapi tidak mengakibatkan meningkatnya kualitas kinerja mengajarnya.

Dari temuan-temuan tersebut diajukan saran agar pengajaran psikolog pendidikan di lembaga pendidikan guru lebih ditingkatkan, mengingat pentingnya pelajaran tersebut sebagai dasar untuk melakukan tugas-tugas kepengajaran. Sedangkan untuk indeks prestasi, disarankan agar kehadiran PGSD dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya, hingga kelak lulusan PGSD memiliki IP yang tinggi yang sekaligus memproyeksikan kualitas profesional guru SD. Sementara yang berkaitan dengan pengalaman mengajar, disarankan agar pembinaan karier guru SD mengacu pada upaya menjadikan guru SD sebagai profesi yang bermutu tinggi dengan segala aspek keprofesionalannya. Upaya-upaya yang harus dilakukan adalah memantapkan sistem supervise yang objektif. Penataran-penataran yang dilakukan harus melalui analisis yang cermat terhadap kebutuhan nyata di lapangan, sehingga penataran akan mempunyai nilai implikasi yang tinggi.Selain itu perlu diadakan penelitian pengembangan, dengan memperluas jangkauan sampel, penggunaan metode yang lebih cermat dan terpadu, alat ukur yang Baku, dan memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas guru Sekolah Dasar.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Manuela Bianca
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara creative self-efficacy CSE dengan innovative work behavior IWB pada guru sekolah Dasar SD . Terdapat dua dimensi dari creative self-efficacy yaitu creative thinking self-efficacy dan creative performance self-efficacy. Innovative work behavior memiliki lima dimensi yaitu opportunity exploration, idea generation, idea promotion, idea realization dan reflection. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pengambilan data menggunakan survei. Pengukuran CSE menggunakan alat ukur Revised Model of CTSE II and CPSE II yang disusun oleh Abboutt 2010 dan pengukuran IWB menggunakan Innovative Work Behavior Scale yang disusun oleh Messmann dan Mulder 2012 . Partisipan penelitian ini berjumlah 105 guru SD. Teknik statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Pearson Correlation. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dimensi dari creative self-efficacy yatu creative thinking self-efficacy da creative performance self-efficacy secara keseluruhan memiliki hubungan yang signifikan dengan keseluruhan dimensi dari innovative work behavior yang dilihat dari korelasi tiap dimensi. Diharapkan dengan tingginya nilai creative self-efficacy, innovative work behavior pada guru juga semakin tinggi.
ABSTRACT
This research was conducted to examine the relationship between creative self efficacy and innovative work behavior among elementary school teacher. Creative self efficacy consists of two dimensions, creative thinking self efficacy and creative performance self efficacy. Innovative work behavior consists of five dimensions, which is opportunity exploration, idea generation, idea promotion, idea realization, and reflection. Creative self efficacy was measured using Revised Model of CTSE II and CPSE II and innovative work behavior was measured using Innovative Work Behavior Scale. Total participant of this study was 105 elementary school teacher. Pearson Correlation was used to measure the correlation in this research. Results indicated that creative self efficacy rsquo s dimensions, which is creative thinking self efficacy and creative performance self efficacy are related to all of innovative work behavior rsquo s dimensions. Teacher with high creative self efficacy are expected to have high innovative work behavior.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumawijaya
Abstrak :
Sebagai negara yang sangat kaya sumber daya alam, pendidikan harus diprioritaskan agar mampu menggali dan memanfatkannya untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Kekurangan sandang dan pangan yang sangat mengenaskan dialami oleh hampir sebagian besar penduduk Indonesia akibat- krisis moneter, salah satunya diakibatkan oleh sikap ketergantungan terhadap produk negara lain. Di era reformasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memulai pemberdayaan kekayaan alam yang maksimal, yaitu dengan menata sistem pendidikan agar sumber daya Indonesia ahli dan profesional. Menengok ke belakang pemberdayaan pendidikan di era ORBA sudah dilakukan namun tidak tuntas, yaitu hanya sebatas mencanangkan SD masuk desa kalaupun tanpa menitikberatkan pada kwalitas. Sesuatu yang sudah dimulai sekarang harus dituntaskan dimana orientasi pendidikan dan pengajaran mencetak lulusan yang berkwaliatas. Lulusan yang berkwalitas sangat tergantung oleh faktor internal dan faktor eskternal. Faktor internal yaitu: guru SD tidak merata, bangunan gedung dan sarana belajar tidak memadai bahkan rusak parah, kurikulum dalam KBM kurang berjalan dengan baik. Faktor Eksternal, yaitu: peran masyarakat kurang dalam mendukung kemajuan pendidikan. Dalam upaya mewujudkan ketahanan, yang paling mendasar adalah menciptakan ketahanan berlapis dengan mengkondisikan ketahanan individu, ketahanan keluarga dan ketahanan sekolah, dengan tiga ketahanan tersebut akan tercipta ketangguhan, dengan demikian ketahanan Masyarakat dan Ketahanan Nasional akan terwujud.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T11050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jimmy Falmer
Abstrak :
Oksiuriasis atau enterobiasis merupakan suatu masalah kesehatan yang memiliki frekuensi cukup tinggi terutama pada anak-anak dan lebih banyak pada golongan ekonomi lemah. Dari suatu studi, didapatkan 3%-80% angka prevalensi pada berbagai golongan manusia. Di Jakarta, khususnya Jakarta Timur, dilaporkan bahwa kelompok usia yang terbanyak penderita enterobiasis adalah 5-9 tahun dan sebanyak 46 anak dari 85 anak menderita enterobiasis. Untuk menurunkan morbiditas oksiuriasis, guru SD, sebagai orang yang berhubungan langsung dengan anak-anak di sekolah dan memiliki peranan besar dalam kebiasaan anak, perlu diberikan edukasi mengenai Oxyuris vermicularis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan mengenai hubungan antara karakteristik guru SD di Jakarta dengan tingkat pengetahuannya mengenai O. vermicularis agar dapat menentukan cara dan sarana edukasi yang paling efektif. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Survei dilakukan menggunakan kuesioner pada tanggal 12 Oktober 2011. Pada penelitian ini dipilih 86 guru SD sebagai subyek penelitian. Data dianalisis dengan uji chi-square dan Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah guru SD yang memiliki pengetahuan baik 17 orang (19,7%), 27 orang (31,4%) cukup, dan 42 orang (48,8%) kurang. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan responden mengenai O. vermicularis dengan usia, jenis kelamin, sumber informasi, pengalaman cacingan, dan tingkat pendidikan (p>0,05).
Oxyuriasis or enterobiasis is a health problem that has a relatively high frequency, especially in children and more on the economically weak. From the study, it was found 3% -80% prevalence in different human groups. In Jakarta, East Jakarta in particular, it was reported that the largest age group of oxyuriasis patients was 5-9 years and as many as 46 children of 85 children suffering from oxyuriasis. To decrease its morbidity, elementary school teachers, as people who deal directly with children in school and have a major role in the habits of children, should be given education about Oxyuris vermicularis. The purpose of this study is to gain knowledge about the relationship between the characteristics of elementary school teachers in Jakarta with the level of knowledge about the O. vermicularis in order to determine ways and means of education are most effective. The study design is cross-sectional. The survey was conducted using a questionnaire on October 12, 2011. In this study 86 elementary school teachers selected as research subjects. Data were analyzed by chi-square test and the Kolmogorov-Smirnov test using SPSS. The results showed the number of elementary school teachers who have a good knowledge of O. vermicularis are 17 people (19.7%), 27 people (31.4%) fairly, and 42 people (48.8%) poor. There were no significant differences between respondents' level of knowledge of O. vermicularis with age, sex, source of information, experiences worms, and educational level (p> 0.05).
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Hasna Ramadhina
Abstrak :
Guru di sekolah dasar (SD) inklusif menghadapi beragam tantangan yang dapat berdampak pada penurunan performa guru dalam mengajar, termasuk perilaku mengembangkan kreativitas pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion guru SD inklusif dengan creativity fostering teacher behavior (CFTB). Penelitian yang melibatkan 143 partisipan guru ini menggunakan alat ukur CFTIndex untuk mengukur CFTB dan SWD untuk mengukur self-compassion . Hasil penelitian menggunakan Spearman’s rho menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara self-compassion dan CFTB pada guru SD inklusif. Di sisi lain, dimensi self-kindness, self-judgment, common humanity, mindfulness , dan overidentification berhubungan secara signifikan dengan CFTB. Namun, hubungan yang tidak signifikan ditemukan pada dimensi isolation dan CFTB. Implikasi hasil penelitian ini adalah dapat menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya yang serupa dan meningkatkan kesadaran bagi pihak sekolah serta guru SD inklusif akan pentingnya self-compassion dalam pelaksanaan CFTB. ......Playing the role of a teacher in an inclusive elementary school does not rule out the possibility of facing challenges that can impact teacher performance in teaching, including fostering student’s creativity. This study aims to determine the relationship between self-compassion and creativity fostering teacher behavior (CFTB) in inclusive elementary school teachers. This study involved 143 participating class teachers and subject teachers at inclusive primary schools with at least 1 year of teaching experience. The instruments used are CFTIndex to measure CFTB  and SWD to measure self-compassion. The results of the study using Spearman's rho showed that there was a significant relationship between self-compassion and CFTB in inclusive elementary school teachers. In addition, the dimensions of self-kindness, self-judgment, common humanity, mindfulness, and overidentification are significantly related to CFTB. However, no significant relationship was found in the dimension of isolation and CFTB. The implication of the results of this study is that it can become a basis for further similar research and increase awareness for schools and inclusive elementary school teachers of the importance of self-compassion in the implementation of CFTB.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghnia Nur Hamidah
Abstrak :
Kreativitas menjadi salah satu kemampuan yang paling dibutuhkan di masa depan. Oleh karena itu, kreativitas harus dikembangkan sedini mungkin agar dapat memaksimalkan potensi individu. Guru merupakan salah satu tokoh penting dalam mengembangkan kreativitas anak. Sebagai salah satu tokoh penting, guru perlu didukung oleh sekolah dalam mendorong kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perceived school support dan creativity fostering teacher behavior pada guru sekolah dasar inklusif. Sebanyak 143 guru sekolah dasar inklusif dari 6 provinsi di Jawa, Bali, dan Sumatera menjadi partisipan penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah CFTIndex oleh Soh (2000) dan PSSIE oleh Ahmmed (2013). Mayoritas partisipan adalah perempuan (N=126) dengan rentang usia 18-65 tahun (M = 38.71). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara perceived school support dan creativity fostering teacher behavior pada guru sekolah dasar inklusif. Hal ini menunjukkan bahwa apabila persepsi dukungan sekolah yang dimiliki guru meningkat, maka perilaku guru dalam mendorong kreativitas siswa cenderung meningkat. Implikasi dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran guru mengenai perceived school support dan creativity fostering teacher behavior. ......Creativity is one of the skills most needed in the future. Therefore, creativity must be developed as early as possible to maximize individual potential. The teacher is one of the important figures in developing children's creativity. As one of the important figures, teachers need to be supported by schools in encouraging children's creativity. This study analyzed the relationship between perceived school support and creativity fostering teacher behavior in inclusive elementary school teachers. A total of 143 inclusive primary school teachers from 6 provinces in Java, Bali and Sumatra became research participants. The measuring instruments used in this study were CFTIndex by Soh (2000) and PSSIE by Ahmmed (2013). Most participants were women (N=126) with an age range of 18-65 years (M = 38.71). The results of the Spearman correlation analysis showed that there is a significant positive relationship between perceived school support and creativity fostering teacher behavior in inclusive elementary school teachers. This reflects a notion that if the teacher's perception of school support in inclusive education increases, the teacher's behavior in encouraging student creativity tends to increase. The implication of this research is to increase teacher understanding and awareness regarding perceived school support and creativity fostering teacher behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yuli Pertiwi
Abstrak :
ABSTRAK Kualitas guru sangat mempengaruhi pendidikan pada setiap jenjangnya termasuk jenjang sekolah dasar. Profesi guru termasuk salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi. Salah satu penyebab stres adalah kurikulum pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja dan strategi koping guru sekolah dasar negeri dalam implementasi kurikulum 2013 di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif sederhana dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 222 guru di sekolah dasar negeri Kecamatan Bogor Tengah yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebesar 81,5 guru mengalami stres sedang. Penjabaran dari dimensi stres kerja yaitu dimensi peran kerja individu ORQ , dimensi beban kerja individu PSQ , dan dimensi sumber daya yang dimiliki PRQ menunjukkan bahwa mayoritas guru mengalami stres sedang pada ketiga kategori tersebut. Adapun jenis strategi koping yang paling sering digunakan adalah problem focused coping 54,6 . Hasil penelitian ini diharapkan agar perawat dapat bekerja sama dengan pihak sekolah dasar negeri untuk memfasilitasi kegiatan yang dapat meminimalkan kejadian stres kerja dengan penggunaan strategi koping yang tepat.
ABSTRACT Teachers quality is greatly influence education at the whole level of education including elementary school level. Teachers are one of the jobs with high levels of work stress. One of the causes of work stress is educational curriculum. This study aims to determine the level of stress and coping strategy of elementary school teachers in implementation of curriculum 2013 in Bogor Central District, Bogor. The design in this research used descriptive quantitative with cross sectional approach. This study involved 222 elementary schools teachers in Bogor Central District selected by purposive sampling. The results of this study illustrate the majority of elementary schools teachers in Bogor Central District 81,5 experience moderate stress. Each dimension of work stress, occupational role ORQ , personal strain PSQ and personal resources PRQ show that the majority of teachers experience moderate stress. The type of coping strategy that is most often used by elementary schools teachers in Bogor Central Districtis is problem focused coping 54,6 . The results of this study recommend nurses to be able for collaboration with school to facilitate activities that could reduce stress and use appropriate coping strategies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitriana Pangestuti
Abstrak :
Gejala konstipasi fungsional merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan proprosi beberapa faktor risiko dengan gejala konstipasi fungsional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri, wawancara dan pengisian kuesioner. Disain studi yang digunakan crosssectional, dilakukan bulan April hingga Mei 2015,dengan 129 responden, terdiri dari 96 perempuan (74,4%) dan 33 laki-laki 25,6%). Prevalensi gejala konstipasi fungsional adalah 47,3%. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan proporsi antara IMT (p value = 0,021), pengetahuan gizi (p value = 0,020), asupan serat (p value = 0,012), dan aktivitas fisik (p value = 0,029) dengan gejala konstipasi fungsional. Diharapkan guru sekolah dasar dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan olahraga teratur dan mengonsumsi cukup serat untuk mencegah gejala konstipasi fungsional. ......Functional constipation symptom is one for risk factors of decreasing
quality of life. The purpose of the study was to determine differences in the proportion of multiple risk factors with functinal constipation symptom to perform anthropometry measurement, interview and admission questionnaire. This study was conducted with cross sectional design at April until May 2015. Study consisted of 129 respondent consisted of 96 women (74,4%) and 33 men (25,6%).
The prevalence of functional constipation symptom were 47,3%. Bivariate analysis showeed there to the difference betweeen BMI (p value = 0,021), knowledge of nutrition (p value = 0,020), fiber intake (p value = 0,012), and physical activity (p value = 0,029) with functional constipation symptom.
Elementary school teacher was expected to further improve the quality of health, by doing regularly exercise and consumpt adequat fiber intake to prevent functional constipation symptom.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library