Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candra Inge Salyaharini
Abstrak :
Status pekerjaan dapat menentukan tingkat kesejahteraan. Kesejahteraan terlihat dari kualitas hidup dan keadaan ekonomi seseorang. Kesejahteraan merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan seseorang. Kebahagiaan bisa terwujud dari kesejahteraan yang didapatkan dan finansial yang dimiliki. Oleh karena itu seseorang harus bekerja untuk memenuhi kesejahteraan hidup agar dapat bahagia.Penelitian ini akan melihat perbedaan skor kebahagian antarakaryawan kontrak dan karyawan tetap pada usia dewasa muda.Penelitian ini menggunakandesain dantipe penelitian komparatif yang dilakukan pada 84 karyawan (41 karyawan tetap dan 43 karyawan kontrak) mengunakan teknik sampling accidental sampling. Menggunakan alat ukurOxford Happiness Questionnaire (OHQ) untuk mengukur kebahagiaan dengan jumlah 29 item yang bersifat unidimensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan skor kebahagiaan yang signifikan antara karyawan tetap dan karyawan kontrak (t (84) = 0.381,p= 0.705). Hasil penelitian ini memeperlukan penelitian dan diskusi lebih lanjut untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal. ...... Job status can determine the level of well-being. Welfare can be seen from the quality of life and the economic situation of a person. Welfare is one of the determinants of one's happiness. Happiness can be realized from the welfare obtained and financially owned. Therefore someone must work to fulfill the welfare of life in order to be happy. This study will see differences in happiness scores between contract employees and permanent employees at young adulthood. This study uses a comparative research design and type conducted on 84 employees (41 permanent employees and 43 contract employees) using accidental sampling sampling technique. Using the Oxford Happiness Questionnaire (OHQ) measure to measure happiness with 29 unidimensional items. The results showed that there were no significant differences in happiness scores between permanent employees and contract employees (t (84) = 0.381, p = 0.705). The results of this study require further research and discussion to get maximum results.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Amara Queency
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kesejahteraan subjektif berdasarkan gender antara individu yang tidak bekerja, bekerja, dan mengurus rumah tangga di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis regresi logistik biner dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status pekerjaan berhubungan positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Individu yang bekerja dan mengurus rumah tangga memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak bekerja. Perempuan secara keseluruhan memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan berhubungan positif dengan kesejahteraan subjektif di Indonesia dan perempuan cenderung memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan laki-laki, baik dalam konteks pekerjaan maupun peran mengurus rumah tangga. ......This study aims to compare subjective well-being by gender among individuals who are unemployed, employed, and managing household chores in Indonesia. The method used is binary logistic regression analysis using data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). The results showed that employment status was significantly positively associated with subjective well-being. Individuals who are employed or doing household chores have higher subjective well-being compared to those who are unemployed. Overall, women had higher subjective well-being compared to men. It can be concluded that employment status is positively associated with subjective well-being in Indonesia, and women tend to have higher subjective well-being compared to men, both in the context of work and household roles.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Hutami Sundaur
Abstrak :
ABSTRAK
Stimulasi perkembangan anak pra-sekolah lebih difokuskan pada perkembangan motorik dan kognitif dan kurang memperhatikan perkembangan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perkembangan emosional anak pra-sekolah dari ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif komperatif dengan teknik cluster sampling dengan melibatkan 206 responden. Hasil penelitian menggambarkan 42,7 anak mengalami penyimpangan perkembangan emosional, anak dari ibu tidak bekerja memiliki persentase lebih tinggi dari pada ibu bekerja, walaupun secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,387; ? =0,05. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan perkembangan emosional anak p=0,024; ? =0,05 . Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi sekolah untuk mengintegritaskan stimulus perkembangan emosional dengan perkembangan kognitif, motorik, dan sosial dalam proses pembelajaran.
ABSTRACT
Stimulation of pre school development is more focused on mototric and cognitive development and less attention to emotional development. This study ti determine the comparison of emotional development of pre school children from employed mother and unemployed mother. This study used a comparative descriptive research design with cluster sampling technique involving 206 respondents. The result of this study illustrates the 42,7 of children experiencing emotional development disorders, children of unemployed mother have a higher percentage of the employed mother, although not statistically no significant difference p 0.387 0.05. There was a significant correlation between mother education and emotional development children p 0.024 0.05. The result are expected to serve as school information to integrate the stimulus of emotional development with cognitive, motoric, and social development in the learning process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Ahmad
Abstrak :
Pertama kali diberlakukan pada era kolonial, program transmigrasi pernah menjadi salah satu program perpindahan populasi nasional terbesar di dunia. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban populasi di Jawa dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional di luar pulau tersebut. Literatur telah menemukan bahwa program ini tidak efektif, meskipun kesimpulan ini inconclusive karena bergantung pada evaluasi kualitatif dan pengamatan lapangan. Selain itu, beberapa pemukiman transmigrasi melihat perubahan signifikan pada pekerjaan terutama karena perdagangan lokal dengan pemukiman terdekat. Penelitian ini secara kuantitatif memeriksa dan mengevaluasi program transmigrasi dengan melihat perubahan dalam pendapatan dan struktur pekerjaan di antara transmigran yang tetap tinggal versus yang pergi. Selain itu, faktor-faktor di balik perubahan pendapatan juga akan dijelaskan menggunakan variabel kovariat. Perubahan pendapatan akan dianalisis menggunakan regresi OLS difference-in-difference dan regresi random effect data panel pada tingkat individu. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 284 individu yang mengutip transmigrasi sebagai alasan pergerakan mereka dari IFLS Gelombang 1, 2, dan 3. Pada tingkat individu, transmigran yang pergi memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tetap tinggal. Kovariat dalam setiap model menjelaskan alasan dari angka yang didapatkan, menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan seperti jenis kelamin, status pekerjaan, status pernikahan, dan tingkat pendidikan. Disimpulkan bahwa program transmigrasi cenderung tidak efektif berdasarkan IFLS, termasuk setelah dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam pemukiman transmigrasi. ......First enacted during the colonial era, the transmigration program was once one of the world's largest nationwide population movements. It aimed to alleviate the population burden in Java and spur regional economic growth outside the island. Past literature has found the program to be largely ineffective, although these conclusions remain somewhat inconclusive due to their reliance primarily on qualitative evaluations and field observations. Moreover, several transmigration settlements saw a change in employment structure, primarily due to local trade with nearby settlements. This study quantitatively examines and evaluates the transmigration program by looking at changes in income and employment structure among the transmigrants who remain versus those who leave. Furthermore, the factors behind income changes will also be explained using covariate variables. The change in income will be analyzed using a difference-in-difference OLS and panel data random-effect regression at individual levels. The sample consists of 284 individuals who cited transmigration as their reason for movement across IFLS Waves 1, 2, and 3. The covariates in each model explain this discrepancy, highlighting factors such as gender, employment status, marital status, and education level. It is concluded that the transmigration program tends to be ineffective based on IFLS, including after being influenced by factors within transmigration settlements
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Tri Ombun Indah Lestari
Abstrak :
Hasil Survei Angkatan Kerja tahun 2020 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dari 48.653 pekerja yang berhenti bekerja, ada 36,40 persen pekerja yang berhenti bekerja karena alasan pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pekerja yang berhenti bekerja selama pandemi COVID-19, dan juga hubungan antara jenis kelamin, usia, status kawin, wilayah tempat tinggal, status pekerjaan sebelum pandemi, keberadaan anak dengan keputusan berhenti bekerja selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Fokus penelitian ini adalah untuk memahami apakah variabel tersebut mempengaruhi keputusan pekerja untuk berhenti bekerja akibat krisis pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  Metode analisis logistik biner digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap peluang seseorang berhenti bekerja selama krisis pandemi. Data penelitian diambil dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel berpeluang terhadap keputusan berhenti bekerja karena pandemi COVID-19. Dalam analisis data, faktor-faktor ekonomi dan stabilitas pekerjaan menjadi pertimbangan yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan pekerja. Keputusan berhenti bekerja selama pandemi lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil dan ketidakpastian pekerjaan daripada variabel usia itu sendiri. ......The result of the 2020 National Labor Force Survey conducted by the Central Statistics Agency (BPS) indicated that out of 48,653 workers who discontinued their jobs, 36.40 percent of them did so due to the COVID-19 pandemic. This research aims to analyze the characteristics of workers who discontinued their jobs during the COVID-19 pandemic and explore the relationship between gender, age, marital status, residential area, pre-pandemic employment status, and the presence of children with the decision to stop working during the pandemic in Indonesia. The primary focus of this study is to understand whether these variables influence workers' decisions to discontinue their jobs amid the pandemic crisis. A quantitative approach is employed in this research, utilizing binary logistic regression analysis to identify the influence of these variables on the likelihood of a person discontinuing their job during the pandemic crisis. Data for the study is obtained from the 2020 National Labor Force Survey (SAKERNAS). The findings of this study reveal that all the variables have a significant impact on the decision to discontinue jobs during the COVID-19 pandemic. In the data analysis, economic factors and job stability emerge as dominant considerations in workers' decision-making process. The decision to discontinue jobs during the pandemic is more influenced by unstable economic conditions and job uncertainties rather than age as a variable itself
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Soetanto
Abstrak :
Kasus tuberkulosis dan kematian akibat infeksinya merupakan salah satu masalah utama di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai tuberkulosis dengan faktor sosio ekonomi Desain penelitian adalah cross sectional dengan menggunakan kuesioner Sampel penelitian sebesar 2419 ibu yang dipilih secara acak menggunakan sistem polygonal random sampling dari 11 kelurahan terpadat di Jakarta Timur Data yang dikumpulkan diuji dengan chi square untuk menemukan nilai p rasio prevalens dan interval kepercayaan Hasil penelitian menunjukkan hanya 335 responden 14 yang menjawab seluruh pertanyaan dengan benar dan berhubungan dengan status kerja penghasilan keluarga pendidikan terakhir dan sumber informasi Pengetahuan mengenai tuberkulosis yang tinggi berhubungan dengan status ibu yang tidak bekerja p 0 004 RP 0 894 IK95 0 83 0 97 penghasilan keluarga yang tinggi p 0 001 RP 1 33 IK95 1 12 1 15 pendidikan terakhir yang tinggi p 0 001 RP 1 41 IK95 1 31 1 51 dan mendapatkan informasi p 0 001 RP 0 082 IK95 0 037 0 178 Pengetahuan yang benar mengenai tuberkulosis masih terbilang rendah pada ibu di Jakarta Timur Sumber informasi seperti televisi memiliki peran besar dalam meningkatkan pengetahuan mengenai tuberkulosis pada ibu yang berada di Jakarta Timur Disimpulkan kalau pengetahuan mengenai tuberkulosis berhubungan dengan faktor faktor sosioekonomik ibu dan dapat ditingkatkan dengan sumber informasi yang tepat. ...... Tuberculosis cases and deaths caused by its infection is major problem in Indonesia This study was done to describe the association between socio economic factors and tuberculosis rsquo knowledge The design of this study was cross sectional survey Research subjects were 2419 housewives from 11 most populated districts within East Jakarta selected at random by using polygonal random sampling Collected data would be tested with Chi square test to find significance risk prevalence and confidence interval Result showed that 335 respondents 14 answered correct all question regarding etiology curability transmission and length of treatment Chi square test showed that tuberculosis rsquo knowledge was significantly associated with level of formal education employment status monthly income level and information source Better knowledge of tuberculosis was significantly related with unemployment p 0 004 PR 0 894 CI95 0 83 0 97 high level of monthly income p 0 001 PR 1 33 CI95 1 12 1 15 high level of formal education p 0 001 PR 1 41 CI95 1 31 1 51 and receiving information about TB p 0 001 PR 0 082 CI95 0 037 0 178 Overall level of tuberculosis knowledge without misconception on housewives within East Jakarta is low Based on the result level of tuberculosis knowledge related to socioeconomic status and can be improved by effective source of information
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Riviyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Keinginan berhenti kerja (intention to quit) adalah keinginan karyawan untuk berhenti dari pekerjaan yang sekarang, hal tersebut bisa diakibatkan karena faktor pendorong (dari dalam organisasi) ataupun faktor penarik (dari luar organisasi). Apabila tidak terkelola dengan baik akan menyebabkan turnover secara nyata.Hal tersebut menjadi sangat penting karena tingginya angka turnover menunjukkan kurang stabilnya suatu organisasi. Mengingat banyaknya dampak yang akan terjadi yang berkaitan dengan turnover terutama terhadap pelayanan pasien, apabila banyak terjadi pada perawat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berhenti kerja perawat RS An-Nisa Tangerang. Pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari 12 faktor, antara lain : (1) Umur, (2) jenis kelamin (3) tingkat pendidikan, (4) lama kerja, (5) unit kerja, (6) status kepegawaian, (7) jenjang karir, (8) pendidikan-pelatihan, (9) kompensasi, (10) stressor kerja, (11) komunikasi dan (12) supervisi/kepemimpinan. Penelitian ini bersifat kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan desain potong lintang. Sampel penelitian ini 89 perawat yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang didapat menggunakan kuisioner.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RS An-Nisa Tangerang ditemukan bahwa perawat yang memiliki keinginan untuk berhenti kerja sebanyak 18%, angka ini apabila terjadi berarti angka turnover pada tahun 2017 sebesar 12,8% yang berarti menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya yang angkanya selalu mengalami kenaikan. Hasil analisa statistik ditemukan faktor-faktor yang berpengaruh adalah lama kerja, dan kepemimpinan. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah Kepemimpinan.
ABSTRACT
The desire to stop working (intention to quit) is the desire of employees to quit their job now, this can be caused because the driving factor (from within the Organization) or towing factor (from outside the organization). If not managed properly will cause a turnover . It becomes very important because of the high turnover figures showed less relative of an organization. Given the large number of impacts that will occur with regard to turnover especially against patients, when a lot is happening on nurses.

This research aims to know the factors that affect the desire to stop working nurses at RS An-Nisa Tangerang. Measurements in this study consists of 12 factors, among others: (1) Age, (2) gender (3) level of education, (4) long work, a work unit (5), (6) the status of staffing, (7)succession, (8) educationtraining, (9)compensation, (10) a work stressor, (11) communication and (12) supervision/leadership. The study is quantitative-qualitative design using cross sectional. The sample of this research 88 nurses who meet the inclusion criteria and ekslusi. Data obtained using questionnaire.

Based on research conducted at RS An-Nisa Tangerang found that nurses who have a desire to stop working as much as 18%, this figure means in case of turnover in the year 2017 of 12.8% which means being better than the previous years that number is always rising. The results of the statistical analysis found factors that influential work is the length of work and leadership. While the most influential factor is work Leadership.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library