Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Aryanti
Abstrak :
Likuiditas saham merupakan indikator penting dalam menggambarkan kinerja saham di bursa efek. Secara fundamental likuiditas saham tergantung pada kinerja perusahaan, yang diukur berdasarkan; 1) ROE (Return On Equity), 2) Kebijakan dividen, 3) Pemberian saham bonus. Tingkat likuiditas saham ini diukur berdasarkan nilai frekuensi perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek Jakarta.

Periode penelitian ini adalah dari tahun 1994 sampai dengan 1996. Penelitian ini dilakukan atas; pertama, kelompok emiten yang memberikan sekaligus saham bonus, dividen tunai, dan mengumumkan ROE. Kedua, kelompok emiten yang hanya dilihat pada setiap variabel bebas tanpa mengabaikan ada tidaknya variabel bebas lainnya. Ketiga, kelompok emiten yang hanya dilihat pada setiap variabel dalam kondisi variabel bebas lain tidak muncul.

Dengan menggunakan pendekatan analisis regresi majemuk (sampel kelompok pertama) dan regresi individual (sampel kelompok kedua dan ketiga), penelitian ini membuktikan bahwa secara serentak (regresi majemuk) ROE, dividen tunai dan saham bonus ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan secara individual (regresi dua variabel) hanya dividen tunai yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas saham di Bursa Efek Jakarta, baik dalam kondisi emiten memberikan saham bonus maupun tidak. Pengaruh dividen tunai ini bersifat negatif. Rrtinya kenaikan nilai dividen tunai menyebabkan terjadinya penurunan likuiditas saham.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Andriawati
Abstrak :
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan agar kegiatan operasional perusahaan terus berjalan. Tanggung jawab perusahaan bukan hanya kepada pemilik dan karyawan namun juga pada pemegang saham .Pengukuran kinerja dan prestasi dapat diukur berdasarkan laporan laba rugi dan neraca perusahaan dengan menggunakan analisa rasio. Namun analisa rasio tidak mencerminkan keseluruhan data apakah perusahaan tersebut dapat menambah nilai perusahaan pada tahun tersebut. Untuk dapat mengukur nilai tambah yang diciptakan perusahaan maka dapat digunakan metode Economic Value Added (EVA). Pendekatan EVA merupakan salah satu alat penilaian kinerja perusahaan yang lebih mencerminkan nilai bisnis secara riil dengan mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan kepada investor. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah melakukan analisa perhitungan dengan enggunakan laporan keuangan perusahaan tersebut. Perhitungan dilakukan pada PT. ABC yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan kompetitor yang berada di industri yang sama. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa PT. ABC merupakan perusahaan yang paling stabil dan mempunyai tingkat return yang paling tinggi dibandingkan dengan kompetitornya. Nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan juga paling tinggi ini dibuktikan dengan harga saham PT. ABC di bursa saham paling tinggi dibandingkan kedua kompetitornya. Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa selain analisis rasio, metode EVA merupakan metode yang efektif dalam mengukur kinerja perusahaan. Pendekatan EVA dapat dijadikan tolak ukur tingkat kestabilan perusahaan dan dapat dijadikan rekomendasi dalam melakukan investasi.
The main purpose of the company is to maximize the profit, thereupon the operation of the company will continue smoothly. The company`s responsibility is not limited only to the owner and the employee, but also to shareholder. Performance measurement can be calculated based on financial statement (i.e income statement and balance sheet) with Ratio analysis. However, the result of ratio analysis is not really reflected whether the management can increase the value added or not. In measuring the value added of the company we can use the Economic Value Added (EVA) Method. EVA is an estimate of true economic profit after making particular adjustment, including the opportunity cost of equity capital. The method can be used to value the performance of the company in real amount, so investor could be considered to use it to know the real information of the company. One of the way to measure the company`s performance is doing the financial statement analysis based on Financial Statement from PT. ABC and then compare to the competitor in the same industry. The result shows that PT. ABC is the most effective company and got the highest return on equity among the competitors. Also, PT. ABC successful in creating value added and its shown on the market price . PT ABC got the highest stock market price among the others. The conclusion from the calculation above is the effective method in measuring company performance is Economic Value Added. The EVA method can be used in justifying the company`s return and the imperturbability. The investment recommendation also can fulfill by the EVA method.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyadi Wuliyanto
Abstrak :
Hasil penelitian mengenai default risk dengan menggunakan data saham di Amerika oleh Vassalou dan Xing (2004) secara empirik membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara default risk dengan return saham. Sedangkan, hasil riset dari Gharghori, Chan, Faff. (2009) di Australia dengan menggunakan data Australia membuktikan bahwa antara default risk dengan return saham tidak ada hubungan yang positif. Metode penelitian ini menggunakan metode perhitungan default risk yang dipakai oleh Vassalou dan Xing (2004) yang merupakan pengembangan dari Option based Black-Scholes-Metode Merton (1974). Hasil penelitian dengan menggunakan data saham ASEAN memberikan hasil tidak ada hubungan yang positif antara default risk dan return saham. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa di wilayah ASEAN default risk tidak memberikan hasil positif terhadap return saham ......Vassalou dan Xing (2004) emprical result on default risk in equity returns research in American stocks stated positive relationship between default risk in equity returns. Meanwhile Gharghori, Chan, Faff. (2009) researched on Australian stocks stated negative relationship between default risk in equity returns. This study follows default risk calculation method by Vassalou dan Xing (2004) as further development of Option based Black-Scholes-Metode Merton (1974). Research results on ASEAN stocks market there is negative relationship between default risk and equity returns
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wipratomo Ahmad Kurniansyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh antara financial leverage terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA), return on equity (ROE), return on sales (ROS), dan return on capital employed (ROCE) pada perusahaan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2018. Pada penelitian kali ini penggunaan financial leverage dilihat menggunakan short-term debt to asset dan long-term debt to asset. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan penelitian eksplanatif. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang memiliki laporan keuangan periode 2009-2018. Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi berganda. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Misspesification, dan Uji Signifikansi menggunakan Uji F, Uji T, dan Uji R2. Pada penelitian kali ini menggunakan 4 model yang masing-masing dibedakan dari variabel dependennya, yaitu ROA, ROE, ROS, dan ROCE. Hasil dari penelitian kali ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara financial leverage dengan ROA dan ROE, dan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ROS dan ROCE.
This research have a purpose to analyze the influence of financial leverage on profitability measured using return on assets (ROA), return on equity (ROE), return on sales (ROS), and return on capital employed (ROCE) in non-financial companies in Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2018. In this research the use of financial leverage is seen using the short-term debt to asset dan long-term debt to asset. This research uses a quantitative approach with the aim of explanative research. The sample used is non-financial companies that have financial statements for the period 2009-2018. The analysis technique used is a simple regression analysis with the multiple regression model. The analysis technique used is the Normality Test, Autocorrelation Test, Misspesification Test, and Significance Test using the F Test, T test, and R2 Test. This research uses 4 models, each of which is distinguished from the dependent variable, namely ROA, ROE, ROS, and ROCE. The results of this study indicate that there is a significant relationship between financial leverage with ROA and ROE, and does not have a significant relationship with ROS and ROCE.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Denisa Linggih
Abstrak :
Penelitian ini meneliti apakah keragaman gender dalam dewan direksi meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di Inggris dan untuk menentukan presentase optimum keragaman gender dalam hal ini wanita di ruang rapat direksi. Sampel penelitian ini mencakup perusahaan yang terdaftar di FTSE 100 di tahun 2008 sampai dengan 2010. Untuk menguji hubungan antara keanekaragaman gender dan kinerja keuangan perusahaan, analisis data penelitian diambil dari sebuah panel peserta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) dan Return on Investment (ROI), tetapi menemukan korelasi positif yang signifikan antara leanekaragaman gender dan Return on Assets perusahaan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan U-terbalik antara keanekaragaman gender dan Return on Assets (ROA), hubungan ini menunjukan bahwa ada titik optimum komposisi gender dalam dewan direksi. ......This research investigates whether gender diversity in boards of director enhances the financial performance of the firms in the UK and to determine the optimum percentage of diversity in the boardroom. The sample of this research includes companies listed in FTSE 100 from 2008 to 2010. To examine the relationships between gender diversity and firm financial performance, the research analyses data retrieved from a panel of participants. Results show that gender diversity has no significant effect on firm's Return on Equity (ROE) and Return on Investment (ROI), but find a significant positive correlation between gender diversity and Return on Assets (ROA). Additionally, this research discovers that there exists a U-Inverted relationship between gender diversity and a firm's Return on Assets (ROA), indicating that there is an optimum point of gender composition in the boardroom.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Salsabila Susilo
Abstrak :
Bank BUMN sebagai mitra strategis pemerintah berperan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka pertumbuhan ekonomi, peningkatan kekayaan negara, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat luas. Oleh karena itu, Bank BUMN diperlukan untuk memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Indikator yang mampu merepresentasikan dengan baik kinerja Bank BUMN adalah profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan profitabilitas dengan menguji pengaruh Firm Size, Liquidity, Solvency, Financial Leverage, dan Capital Adequacy terhadap ROA, ROE, danROS. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan teknik penarikan sampel purposive sampling, dan menggunakan model statistik regresi berganda data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, danBank BTN periode 2016-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Firm Size terhadap ROAdan ROS namun negatif terhadap ROE. Liquidity berpengaruh positif terhadap ROEdan ROS namun negatif terhadap ROA. Solvency berpengaruh negatif terhadap ROA, ROE, dan ROS. Financial Leverage berpengaruh positif terhadap ROAnamun negatif terhadap ROEdan ROS. Capital Adequacy berpengaruh positif terhadap ROAdan ROEnamun negatif terhadap ROS. ......As strategic partners of the government, state-owned banks play a role in supporting the implementation of national development in the context of economic growth, increasing the country’s wealth, equitable development, and national stability towards improving living standards. Therefore, state-owned banks must persist to have good performance in all its business activities. An indicator that can represent well the performance of state-owned banks is profitability. This research aims to analyze the determinants of profitability. Those determinants include Firm Size, Liquidity, Solvency, Financial Leverage, and Capital Adequacy while the profitability is evaluated by three different ratios which is ROA, ROE, and ROS. This research is using a quantitative research with a purposive sampling technique and used a multiple regression statistical model of panel data. The data used in this research are the financial statements and annual reports of Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, and Bank BTN for the 2016-2019 period. The research results showed that Firm Size has a positive impact on both ROA and ROS but a negative one on ROE. Liquidity impacts positively on ROE and ROS but negatively on ROA. Solvency impacts negatively on ROA, ROE, and ROS. Financial Leverage has a positive impact on ROA but it has the opposite effect on ROE and ROS. Capital Adequacy has a positive impact on both ROA and ROE but negative on ROS.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Paramita
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana pengaruh tingkat korupsi dan tingkat volatilitas nilai tukar mata uang di suatu negara mempengaruhi return dari Private equity (PE) pada negara tersebut. Penelitian dimulai dengan melihat apakah volatilitas nilai tukar mata uang memiliki pengaruh yang negatif terhadap return private. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan melihat apakah corruption perception index memiliki dampak yang positif terhadap return Private equity.. Untuk menghidari bias, penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol yang juga memiliki pengaruh terhadap return private equity, yaitu: pertumbuhan ekonomi (GDP growth), dan tingkat suku bunga (Rf), dan size investasi (ln size PE). Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel volatilitas mata uang, dan ternyata variabel index persepsi korupsi memiliki dampak yang negatif terhadap return PE. Variabel GDP growth ditemukan tidak memiliki dampak yang signifikan, serta variabel tingkat suku bunga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Variabel size juga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Penelitian ini kemudian memeriksa pengaruh dari variabel-variabel yang sama terhadap investasi PE pada tiga jenis perusahaan investee yang berbeda. Ditemukan bahwa tidak semua variabel berdampak pada performa PE dalam setiap fase. Fase seed/early stage terpengaruhi oleh risk-free rate, tahap growing/expansion dari private equity terpengaruh oleh corruption perception index dan risk-free rate. Dan tahap mature/buyout dari private equity terpengaruh oleh currency volatility index, corruption perception index, dan variabel size. ...... This thesis explores the impact of Corruption Perception Index and Currency Voltility on Private equity returns in several Asian countries. First, this study detects if the Currency Volatility Index of a country has a negative impact towards the return of Private Equities. Secondly, it also detects wether Corruption Perception Index of a country has a positive effect against private equity return. To avoid research bias, this research include several control variables, that are: economic growth (GDP growth), and risk-free rate (Rf), and investment size (size per deal). This research found that there are no significant effect of currency volatility index towards private equity returns. This research also found that the corruption perception index (CPI) has negative impacts to the private equity return, and GDP growth is found to have no significant effects on private equity returns, and risk-free rate is found to have negative impact on private equity returns. Size variable is also found to have negative impact on private equity return. This research also checks the impact of each variables for three different types of private equity investments. We found that not every variables impacts private equity performance in every investment types. The early/seed investment is highly impacted by the risk-free rate, whilst the growing/expansion investment of private equity is highly impacted by the corruption perception index and the risk-free rate. And at last the mature investment of a private equity is highly impacted by the currency volatility index, the corruption index and the size variable.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library