Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yongki Yeremia
Abstrak :
ABSTRAK
Rancangan Program Evaluasi Pclatihan Magang Operator Produksi PT.X dibuat sebagai alternatif solusi untuk menjawab pcrmasalahan utama yang dialami PT.X, sebuah perusahaan vendor outsourcing yang saat ini inin melakukan evaluasi terhadap keberhasilan operator mereka sebagai hasil mengikuti pelatihan magaflg yang dilakukan di beberapa perusahaan user (klien) mereka. Dalam rangka pembuatan usulan program evaluasi pelatihan magang operator-»produksi PT.X ini, penulis menggabungkan model evaluasi pelatihan dari Caffarella (1988) dan model evaluasi pelatihan dari Kirkpatrick (1998) untuk mernbuat sebuah rangkaian kegiatan evaluasi yang sistematis. Dari kedua model tersebut, penulis melakukan penyesuaian sehingga menghasilkan rancangan sepuluh langkah kegiatan evaluasi yang terbagi dalam tiga tahap evaluasi pelatihan, yaitu : pcrencanaan, pelaksanaan dan analisis hasi! cvaluasi pelatihan. Dari kesepuluh kegiatan tersebut penulis diiengkapi dengan tujuan, metode dan alat bantu, pihak yang terlibat, waktu, hasil yang diharapkan dan biayé. yang dibutuhkan.
ABSTRACT
Production Operator Apprentiece Training Evaluation Program in PT.X was designed as an alternative solution to resolve cuirent PT.X problem, a new developed outsourcing vendor, that want to evaluate their operator achievement to comply their apprcnticcc training program in their users or clients company. In order to design an apprentice training evaluation program, author combines Caffarelia (1998) evaluation model and Kirkpatrick (1998) evaluation model to build a systematic steps of evaluation program. Modification of both of the models, resulting on ten steps evaluation training programs that was devicled in three preliminaries of apprentiece training evaluation, which are: evaluation plan, evaluation conduct, and evaluation result analysis. The ten evaluation steps designed equipped with objective, method, tools needed, list of people involved in each of the step, time frame, outcome of each step andestimation cost needed to conduct each step ofthe evaluation program.
2007
T34097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ajeng Sanristia
Abstrak :
ABSTRAK
Fokus pada tugas akhir ini adalah membuat desain evaluasi perilaku pelatihan Coaching dan Counselling untuk Penyelia di PT.ITP. Desain evaluasi perilaku yang dibuat terdiri dari tahapan pembuatan dan bentuk evaluasi perilaku yang dapat menjadi blue print untuk pelatihan soft skill lainnya di PT.ITP. Dalam mendesain evaluasi perilaku, penulis menentukan metode pengumpulan data berupa kuesioner, menurunkan indikator perilaku dengan menganalisa tujuan pelatihan dan isi materi pelatihan, meninjau studi pustaka yang berkaitan dengan Coaching dan Counselling, dan melakukan wawancara dengan pihak SDM, peserta pelatihan, atasan, bawahan, dan rekan kerja dari peserta pelatihan. Penilaian mengenai perubahan perilaku peserta dilakukan dengan meminta penilai untuk memberikan penilaian seberapa sering peserta pelatihan menampilkan perilaku-perilaku Coaching dan Counselling di tempat keija. Yang memberikan penilaian pada kusioner ini adalah peserta pelatihan, atasan, dan bawahan dari peserta pelatihan yang sering bekeija sama dan mengamati perilaku peserta pelatihan di tempat keija. Untuk mendapatkan informasi mengenai ada atau tidaknya perubahan atau peningkatan perilaku peserta pelatihan di tempat keija maka evaluasi perilaku dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan.
2009
T37901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermina Larasati
Abstrak :
Skripsi ini membahas desain pelatihan internal pada PT Aetra Air Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan da wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain pelatihan internal yang terdapat pada PT Aetra Air Jakarta mencakup : a) pembuatan kalender pelatihan, b) site pelatihan, c) trainer, d) metode pelatihan, e) materi pelatihan, f) pre test dan post test, dan g) pengamatan pelatihan. Selain itu, juga terdapat analisa kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan pada PT Aetra Air Jakarta. Dari hasil penelitian ini, menyarankan bahwa perlu dilakukan sharing session kepada para manajer unit yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para manajer unit akan pentingnya melakukan evaluasi pelatihan bagi karyawan yang telah mengikuti pelatihan ......The focus of this study is internal training design at PT Aetra Air Jakarta. This research is qualitative, the data were collected by literature study and interview. The result of this study showing that internal training design at PT Aetra Air Jakarta include : a) training calendar, b) training site, c) trainer, d) training method, e) training module, f) pre test and post test, and g) training observer. There were include training need analysis and training evaluation at PT Aetra Air Jakarta. The researcher suggest that should be conduct sharing session for all unit managers in order to realize them to evaluating the employees that finished their training program.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seta Jaladriyanta
Abstrak :
Untuk merespon perkembangan kejahatan, Polri harus senantiasa meningkatkan kemampuan dan kompetensinya salah satunya adalah melalui pendidikan dan latihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan dan latihan pada Diklat Reserse Polri menggunakan model Kirkpatrick variable Reaksi dan Pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode dengan metode campuran dengan 278 responden yang diambil dari seluruh peserta Dikbangspes Diklat Reserse Polri gelombang VI tahun 2018. Dari temuan penulis, memberikan kesan bahwa pelatihan pada Diklat Reserse Polri tidak dilakukan analisa kebutuhan pelatihan (training needs assessment) dengan baik. Pada evaluasi level Reaksi, peserta didik dikbangspes Diklat Reserse Polri memberikan penilaian baik dengan nilai rata-rata keseluruhan 4.15. Pada dimensi Pembelajaran, peningkatan nilai tertinggi yaitu Dikbangspes Bintara Idik Tindak Pidana Siber sebesar 45. 44%. Sedangkan peningkatan nilai paling rendah yaitu Dikbangspes Pama Reserse Mobil dengan tingkat peningkatan 1.61%. Dari kesimpulan yang dapat dilihat dari penelitian ini penulis mengajukan saran diantaranya; dilaksanakan analisis kebutuhan pelatihan (training needs assessment); konsistensi untuk menugaskan anggota sesuai dengan latar belakang pendidikan yang telah dijalani, kebijakan untuk melakukan seleksi dan sertifikasi bagi tenaga pendidik, revisi terhadap kurikulum dikbangspes pada Diklat Reserse Polri untuk disesuaikan dengan karakteristik pendidikan vokasi, dikbangspes reserse mobil diperlukan perhatian khusus, diharapkan kedepanya terjadi kenaikan yang lebih signifikan terhadap hasil pembelajaran. ......To respond to the development of crime, the Indonesian National Police must always improve its capabilities and competencies, one of which is through education and training. This study aims to evaluate the effectiveness of education and training in the Diklat Reserse Polri using the Kirkpatrick model of the Reaction and Learning variable. This study used a mixed method with 278 respondents taken from all participants in Dikbangspes Diklat Reserse Polri batch VI in 2018. The findings give the impression that training at the National Police Training Center did not analyze training needs assessment properly. In the evaluation of the Reaction level, the students of the National Police Training and Education Training Unit gave a good assessment with an overall average score of 4.15. In the dimension of learning, the highest increase was in the Dikbangspes Bintara Idik Tindak Pidana Siber (45. 44%). While the lowest increase in value is Dikbangspes Pama Reserse Mobil with an increase rate of 1.61%. From the conclusions that can be seen from this study the authors make suggestions including; carried out training needs assessment; consistency in assigning members according to the educational background that has been undertaken, the policy to conduct selection and certification for teaching staff, revisions to the curriculum of dikbangspes at the National Police Detective Training Center to be adapted to the characteristics of vocational education, special caring needs, hopefully in the future there will be an increase more significant on learning outcomes.
Jakarta: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T55484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Indrawati
Abstrak :
Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai langkah-langkah dalam melakukan evaluasi program pelatihan. Pentingnya melakukan evaluasi pelatihan erat kaitannya dengan komitmen manajemen untuk membiayai pelaksanaan program pelatihan bagi karyawannya, PT Z, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, sangat membutuhkan kualitas sumberdayanya dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Kinerja organisasi yang cenderung menurun membutuhkan adanya pemecahan masalah. Pilihan untuk mengatasi keadaan tersebut, adalah dengan melakukan pelatihan. Namun dalam pelaksanaannya dibutuhkan adanya informasi mengenai evaluasi terhadap efektivitas program pelatihan 'basic supervisory' bagi para asisten supervisor. Oieh karena itu tulisan ini akan membahas : evaluasi program pelatihan dengan menggunakan evaluasi 4 ienjang dari Kirkpatrick.

Evaluasi pelatihan yang dilakukan menggunakan 4 level (jenjang) evaluasi pelatihan dari Kirkpatrick. Mengingat Sulitnya untuk melakukan evaluasi level 4 di perusahaan Z, maka untuk melengkapi data akan dilakukan perhitungan 'Return On Investment on Training' program pelatihan tersebut. Melalui perhitungan ROI ini, tergambar dengan jelas nilai rupiah keuntungan perusahaan sebagai dampak dilaksanakannya program pelatihan 'basic supervisory' bagi para asisten superviror di perusahaan Z. Hasil ini juga dapat digunakan untuk meyakinkan manajemen dalam menyelenggarakan program pelatihan. Kekhawatiran yang selarna ini berlangsung sebagai akibat tidak adanya informasi yang jelas mengenai manfaat dan efektivitas penyelenggaraan program pelatihan sudah dapat diatasi.

Dengan melakukan evaluasi 4 level program pelatihan dari Kirckpatrick terhadap pelaksanaan program pelatihan, diperoleh gambaran bahwa : 1. Pelatihan telah terselenggara dengan menarik dan berhasil menciptakan iklim yang kondusif untuk tercapainya proses pembelajaran 2.Pemandu berhasil membuat para peserta termotivasi untuk memahami dan mendalami materi yang disampaikan. 3. Telah terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang dibahas. 4. Secara umum telah teljadi perubahan perilaku. 5. Secara spesifik terdapat perilaku yang belum menunjukkan perubahan, yaitu: - Personal Communication - Work Quality 6. Perusahan perilaku perlu didukung dengan kemauan individu dan ditunjang dengan iklim kerja yang kondusif 7. Pelatihan telah memberikan manfaat baik bagi individu maupun bagi organisasi.

Untuk terlaksananya evaluasi program pelatihan, dibutuhkan profesinalisme penyelenggara pelatihan dau komitmen dari perusahaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelywati Idham
Abstrak :
Tulisan ini merupakan suatu analisis terhadap komponen pelatihan dalam upaya mengembangkan perilaku kewiraswastaan pada pengusaha kecil. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu rancangan pelatihan khusus terhadap permasalahan yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil, agar dapat mengubah perilaku mereka ke arah perilaku berwiraswasta yang tangguh, sehingga maju dan mandiri. Untuk mencapai hal ini maka ciri-ciri kepribadian seorang wiraswastawan yaitu: kemandirian, disiplin diri, kreativitas, keinginan dan dorongan yang kuat, berani mengambil risiko serta kepercayaan diri perlu ditingkatkan dan dikembangkan melalui suatu pelatihan yang tepat. Demikian pula pengelolaan usahanya perlu pula ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian komponen penting dalam suatu pelatihan, Yaitu tujan pelatihan, materi pelatihan, metode pelatihan, pelatih, dan orang yang dilatih perlu dianalisis dan dirumuskan dengan seksama agar dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka didapatkan suatu usulan sebagai berikut: setelah dilakukan survey, baik melalui observasi, interview, penyebaran kuesioner, sekaligus mengambil data kewiraswastaan terhadap para pengusaha sepatu wanita. Data yang masuk diolah, sesuai dengan ketentuan yang ada, dibuatkan urutan prioritasnya unluk mendapatkan dan menentukan kebutuhan pelatihan bagi para pengusaha kecil tersebut. Berdasarkan kebutuhan pelatihan, akan dirancang segala hal yang berkaitan dengan komponen pelatihan. Pesertanya adalah para pengusaha kecil yang memproduksi sepatu wanita dan mencapai total skor untuk tes kewiraswastaan sekurang-kurangnya mendapatkan skor 210. Rancangau pelatihan yang diusulkan berisikan 15 materi pelatihan, yang dibutuhkan baik untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan mereka. Selanjutnya usulan pelatihan ini dapat diajukan kepada pemerintah melalui departeman perindustrian, badan usaha, organisasi ataupun peromngan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan pengusaha kecil.
2001
T38775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Ajani
Abstrak :
Panjang badan lahir merupakan ukuran valid dalam memperlihatkan keterhambatan pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan di awal trimester kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model prediksi dan faktor dominan yang memengaruhi panjang badan lahir bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis, laporan bagian kebidanan, dan laporan pertolongan persalinan ibu. Model prediksi panjang badan lahir yang diperoleh adalah z=-9,548 + 1,176 tinggi badan ibu + 0,942 berat badan pra hamil + 0,525 pertambahan berat badan selama kehamilan + 0,822 paritas + 1,25 usia gestasi + 0,315 status pekerjaan + 0,619 total kunjungan antenatal care + 0,952 jenis kelamin bayi. Dari model tersebut, usia gestasi ibu merupakan faktor dominan yang memengaruhi panjang badan lahir bayi, disusul oleh tinggi badan ibu dan jenis kelamin bayi setelahnya. Adapun faktor lain yang memengaruhi panjang badan lahir adalah berat badan pra hamil (BBpH), paritas, total kunjungan antenatal care (ANC), pertambahan berat badan (PBB) selama kehamilan, dan status pekerjaan. Dengan demikian, disarankan agar sektor terkait lebih meningkatkan fokus pada penurunan kejadian prematur melalui perbaikan BBpH dengan melaksanakan penyuluhan gizi seimbang pada remaja dan ibu pra-hamil di karang taruna dan pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), serta perbaikan PBB selama kehamilan melalui kunjungan ANC. ......The focus of this study is internal training design at PT Aetra Air Jakarta. This research is qualitative, the data were collected by literature study and interview. The result of this study showing that internal training design at PT Aetra Air Jakarta include : a) training calendar, b) training site, c) trainer, d) training method, e) training module, f) pre test and post test, and g) training observer. There were include training need analysis and training evaluation at PT Aetra Air Jakarta. The researcher suggest that should be conduct sharing session for all unit managers in order to realize them to evaluating the employees that finished their training program
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulparida
Abstrak :
Dalam pelaksanaan pelatihan 5S yang dilaksanakan di Rumah Sakit Tebet pada tahun 2011, belum ditemukannya data mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan atas pelatihan tersebut terhadap harapan dari manajemen Rumah Sakit Tebet. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelatihan 5S di Rumah Sakit Tebet tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pelatihan belum dilakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Untuk melihat reaksi peserta pelatihan belum dilakukan kegiatan umpan balik dengan pemberian kuesioner kepada peserta. Untuk kedepannya, dalam menilai seberapa signifikan peningkatan pengetahuan sebaiknya menggunakan sistem pre dan post test. Rumah Sakit Tebet sebaiknya melakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan untuk melihat reaksi, pembelajaran, perubahan perilaku dan pengawasan terhadap kepada karyawan setelah mendapat pelatihan untuk melihat hasil yang diberikan karyawan atas pelatihan 5S dilaksanakan Rumah Sakit Tebet. ......In the implementation of 5S training conducted at Tebet Hospital in the year 2011, Have not found data the extent of the success training agains the expectations of Tebet Hospital management. Under these conditions, descriptive qualitative research conducted to find out the description implementation of 5S training at Tebet Hospital in 2011. The results showed that in the implementation of training activities have not been carried out post-training evaluation. To see the reaction of the trainee feedback activity has not been done by administering questionnaires to the participants. For the future, in assessing how significant increase in knowledge should be using pre and post test. Tebet hospital should conduct post-training evaluation to see the reaction, learning, behavior modification and supervision of employees after training to see the results given above employee training implemented 5S in Tebet Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>