Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Tesyani
"Disabilitas pasien stroke memengaruhi ketergantungan pada keluarga. Ketergantungan pasien menyebabkan beban keluarga yang terdiri dari beban fisik, psikologis, dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan beban keluarga selama merawat pasien stroke di rumah sakit. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan data teknik purposive sampling di RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta. Karakteristik pasien stroke memiliki dominan berjenis kelamin laki-laki 80.8, ketergantungan total 65.4, dan rata-rata nilai GCS tingkat kesadaran pasien mean=14.15. Karakteristik keluarga lebih banyak pasangan suami-istri yang merawat 61.5, berpenghasilan rendah 84.6, dan lama merawat > 12 jam 57.7. Beban keluarga pasien stroke di rumah sakit menunjukkan tidak atau sedikit terbebani 42.3, beban ringan 34.6, dan beban sedang 23.1. Beban keluarga pasien stroke digambarkan tidak merasakan beban hingga merasakan beban sedang selama merawat di rumah sakit. Peneliti menyarankan aplikasi pelayanan keperawatan untuk mengurangi beban keluarga ringan ke sedang, seperti memberikan edukasi dan melibatkan keluarga dalam perawatan pasien.

Stroke disability affects dependent care for their family. Patient dependence causes caregiver burdens with consist of physical burden, psychological, and economic. The study aimed to describe burden of family caregiver when caring their relatives in the hospital. The study used cross sectional study with purposive sampling method at RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta. The results showed patient characteristics with dominantly male 80.8, dependent 65.4, and consciousness level of GCS mean 14.15. Caregiver characteristics are dominantly female caregiver 84.6, spouse 61.5, and 12 hours day duration for caring 57.7. Respondent describes caregiver burden in hospital which little no burden 42.3, mild burden 34.6, and moderate burden 23.1. Caregiver burden of stroke patient described no burden to moderate burden during inpatient at hospital. Therefore, researcher suggests the application of nursing interventions, such as providing education and involving families in the care of patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Komalasari
"Salah satu masalah yang sering terjadi pada keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia adalah timbulnya beban keluarga, ekspresi emosi dan juga stigma terhadap keluarga. Hal ini dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia yaitu dalam pemberian dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencari hubungan antara tingkat ekspresi emosi, beban keluarga, stigma keluarga dan dukungan keluarga pada pasien dengan skizofrenia di poliklinik psikiatri Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner The Zarith Burden Interview, Family Questionnare (FQ), Stigma items dari schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) dan Kuesioner dukungan keluarga. Desain penelitian adalah cross sectional, teknik sampel menggunakan accidental sampling dengan melibatkan 82 keluarga. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi-square).
Hasil penelitian menunjukan bahwa 48,8% keluarga dengan ekspresi emosi tinggi, 2,4% keluarga dengan beban berat dan 51,2% keluarga dengan tanpa beban, 92,7% keluarga terdapat stigma dan 54,9% keluarga masuk dalam kategori tidak mendukung. Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi emosi dengan dukungan keluarga (p value= 0,028, α=0,05) sedangkan beban keluarga dan stigma tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan dukungan keluarga (p value beban keluarga = 0,992 dan p value stigma =0,685). Hasil penelitian ini menunjukan diperlukan intervensi keluarga yang lebih efektif untuk meningkatkan dukungan keluarga dan menurunkan angka stigma pada keluarga yaitu dengan program edukasi keluarga.

One problem that often occurs in families in treating patients with schizophrenia is the emergence of a family burden, emotional expression and also stigma towards the family. This can affect the family in treating patients with schizophrenia in providing family support. This study aims to identify and explore the relationship between the level of emotional expression, family burden, family stigma and family support in patients with schizophrenia in the psychiatric clinic at Dr. Soeharto Heerdjan Mental Hospital.
This study uses the Zarith Burden Interview questionnaire, Family Questionnare (FQ), Stigma items from the schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) and the family support questionnaire. The study design was cross sectional, the sample technique used accidental sampling involving 82 families. Data analysis used univariate and bivariate analysis (chi-square test).
The results showed that 48,8%  families with high emotional expression, 2,4%  families with heavy burdens and 51,2% families with no burden, 92,7%  families were stigmatized and 54,9%  families included in the category did not support. Correlation test results that there is a significant relationship between emotional expression with family support (p value = 0.028, α = 0.05) while family burden and stigma there is no significant relationship with family support (p value family burden = 0.992 and p value stigma = 0.685). The results of this study indicate that more effective family interventions are needed, to increase family support and reduce stigma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Suwardiman
"Dukungan keluarga merupakan hal yang penting untuk mengatasi beban keluarga. Tujuan penelitian mengidentifikasi 'hubungan dukungan keluarga dengan beban keluarga untuk mengikuti regimen terapeutik pada keluarga klien halusinasi'. Desain penelitian kuantitatif berupa descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional serta sampel yang berjumlah 79 orang. Instrumen dukungan keluarga dan beban keluarga yang sudah dimodifikasi dari Friedman dan WHO serta telah diuji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menemukan bahwa semakin bertambah dukungan keluarga semakin berkurang beban keluarga untuk mengikuti regimen terapeutik (pvalue < 0,05), berarti dengan dukungan keluarga yang tepat menjadikan beban ditanggung bersama dalam keluarga. Penelitian ini memberikan implikasi untuk pengelolaan keluarga dengan mengintensifkan pelaksanaan pendidikan kesehatan dan terapi psikoedukasi keluarga.

Family support is essential to overcome family burden. This research aims to identify 'the relationship between family support and family burden to follow therapeutic regimens on hallucinations client's family'. Quantitative research design using descriptive correlational with cross-sectional approach while the amount of sample are 79 respondents. Instruments of family support and family burden has been modified from Friedman and WHO, and has been tested the validity and reliability. The results found that the increasing of family support would decreasing the family burden to follow therapeutic regimens (pvalue < 0,05), it means with a proper family support makes the burden is shared in the family. This study provides implications for the management of the family by intensifying the implementation of health education and family psychoeducation therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Ake Christianti
"ABSTRAK
Skizofrenia termasuk gangguan jiwa yang banyak terjadi dengan mayoritas pasien mengalami halusinasi. Keluarga pasien skizofrenia dapat merasakan beban saat merawat pasien. Masalah yang sering dialami pasien adalah ketidakpatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara beban keluarga dengan kepatuhan pasien skizofrenia. Beban keluarga diidentifikasi menggunakan Burden Zarith Interviews dan kepatuhan diukur dengan kuisioner yang dikembangkan peneliti. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 88 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas keluarga mengalami beban ringan dan tidak patuh terhadap terapinya. Uji chi square menyatakan adanya hubungan antara beban keluarga dengan kepatuhan minum obat dan kepatuhan mengikuti anjuran keperawatan, sedangkan pada kepatuhan kontrol tidak ditemui hubungan. Hasil penelitian dapat membantu peningkatan layanan keperawatan di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi dengan melibatkan keluarga.

ABSTRAK
Schizophrenia is one of mental disorders that happened a lot with hallucination as a common manifestation. Family of schizophrenic patients can perceived burden when nursing patients. The common problem in patients is recurrent. Aim of this research is to seek the relationship of family burden and schizophrenic patient compliance. Family burden is measured using Burden Zarith Interviews and patient rsquo s compliance is measured using questionnaires developed by researcher. This research is using cross sectional design to 88 respondents. The results showed that most of the families have mild burden and noncompliance to therapies. Chi square test showed that there is relationship between family burden and compliance in medication, and compliance in following nursing intervention, while there is no relationship between family burden and compliance to visit hospital. These results will be beneficial to improve nursing in Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi by involving family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Rahma Dewi
"Keluarga dengan penderita gangguan jiwa merasakan beban selama merawat penderita. Beban dan perilaku penderita menimbulkan intensi keluarga untuk mengambil keputusan pasung. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga FPE dan keputusan perawatan tanpa pasung KPTP terhadap intensi keputusan pasung dan beban keluarga.Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Sebanyak 72 keluarga dengan gangguan jiwa dibagi dalam 2 kelompok menggunakan teknik purposive sampling dan metode random sampling. Kelompok intervensi diberikan FPE dan KPTP, serta kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali. Pengukuran menggunakan the zarit burden interview dan kuesioner keputusan pasung daulima. Analisa data menggunakan uji independent t-test, dependent t-test, korelasi Pearson, dan korelasi Gamma dan Somers rsquo;D. Intensi keputusan pasung dan beban keluarga mengalami penurunan yang signifikan p value < 0,05 setelah mendapatkan terapi FPE dan KPTP, dibandingkan dengan hanya diberikan terapi FPE. Kombinasi terapi FPE dan KPTP menurunkan beban dan intensi sampai ketgori ringan. Kombinasi terapi FPE dan KPTP merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi beban dan intensi keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa, serta sebagi upaya penanggulangan pasung.

Caregiver of schizophrenia patient feel the burden during the patient caring. Caregiver's burden and behaviour of the patient schizophrenia induce the intention of the family to take the decision of the confinement. This study aimed to identify the effect of family psychoeducation FPE and care decision without confinement CDWC therapies on confinement intention and caregiver burden with schizophrenia. Quasi experimental pre test post test with control group was employed in this study. Seventy two family with schizoprenia were devided into two groups, use purposive sampling technique. The intervention group received FPE and CDWC. Data were gathered using The Zarit Burden Interview and Daulima's Pasung Decision Questionnaire. Data were analyzed using dependent t test, independent t test, Chi Square, Pearson, and Gamma Somers'D. The results showed that confinement intention and family burden was significantly lower after FPE and CDWC p 0,05 , compared with FPE. Combination FPE and CDWC therapies decreased the burden and confinement intention to the low level possible. Combination therapy of FPE and CDWC, as an effective therapy for decreasing family burden and Confinement intention in family with schizophrenia, and the effective prevention of confinement. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Puspitasari Sugiyanto
"Beban keluarga adalah respon yang muncul pada keluarga yang memiliki anak tuna grahita. Beban keluarga dipengaruhi oleh koping keluarga dan fungsi keluarga. Tujuan penelitian adalah mengetahui Hubungan Koping Keluarga Dan Fungsi Keluarga Dengan Beban Keluarga Pada Keluarga Yang Memiliki Anak Tuna Grahita Di Yayasan Pendidikan Luar Biasa Kabupaten Demak.Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional,dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 77 orang.
Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan antara koping keluarga, fungsi keluarga, dan beban keluarga, dan pada analisis regresi berganda menghasilkan koping kelarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi beban keluarga. Koping keluarga dapat meningkatkan fungsi keluarga, dan diharapkan saat fungsi keluarga baik maka beban keluarga akan berkurang. Perlu adanya tindakan untuk keluarga dalam mengurangi beban perawatan anak tunagrahita dengan peningkatan koping keluarga dan fungsi keluarga salah satunya melalui psikoedukasi keluarga.

Family burden was a respon in a family with cognitive retardation child. There were many factors affecting the level of family burden including family coping and family function. This study aimed to reveral the relation of family coping and family function towards family burden on family with cognitive retardation children especially at disabilities education foundation, Demak District. The design of the research was corelational descriptive with cross sectional approach. Sample 77 persons.
The result of the research concluded that there was the relation between family function, family coping, and family burden, and Multiple regression analysis showed that there was the significant relation between family coping and family burden. Family burden could be reduced through enhancement of coping ability and family function. It was necessary to empower the family in order to reduce caring burden of cognitive retardation children through enhancement of coping ability and family function with family psychoeducation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library