Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlaely Mida Rachmawati
"Latar Belakang: Saat ini diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk terapi penderita alergi, yaitu menghindari alergen, intervensi farmakologis dan imunoterapi (Bratawidjaja, 1998). Cara yang terbaik dan paling aman adalah menghindari alergen, tetapi cara tersebut sulit dilakukan pada alergen yang terdapat di udara. Penggunaan obat anti alergi seperti antihistamin harus memperhatikan banyak hal, yaitu dosis yang digunakan harus tepat, menghindari penggunaan jenis obat lain yang dapat menyebabkan interaksi dengan metabolit hepar, pemberian antihistamin harus lebih hati-hati pada penderita kelainan fungsi hepar atau gangguan jantung (Siregar, 1998). Sedangkan hasil terapi dengan imunoterapi sulit mencapai hasil yang memuaskan kecuali pada penderita yang alergik terhadap satu atau dua jenis alergen. Selain itu jangka waktu terapi relatif lama dan biayanya relatif mahal. Karena itu dirasa perlu dicari alternatif terapi alergi yang lain yang lebih efektif, mudah dan lebih murah dibandingkan terapi yang sudah ada.
Tujuan dan sasaran: Penelitian ini bertujuan memurnikan protein plasmapeksin dan melakukan karakterisasi protein plasmapeksin hasil pemurnian. Dengan diperolehnya protein plasmapeksin murni diharapkan dimasa yang akan datang plasmapeksin murni dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk pengobatan penderita alergi atopik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kumala Devi
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan teori Model Konservasi pada bayi dengan gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri pada bayi perlu mendapat perhatian penting dari perawat karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang. Penatalaksanaan nyeri dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Penatalaksanaan nyeri non farmakologis dapat dilakukan dengan cara pengaturan posisi facilitated tucking pacifier dan sensasi multisensory. Penatalaksanaan nyeri perlu dilakukan oleh seorang perawat yang kompeten yang dilakukan melalui berbagai peran yaitu sebagai pemberi asuhan advokat pendidik penelitidan pemimpin.

This paper aims to describe the application on Levine Conservation Model in thecare of infant experiencing altered comfort pain. Pain should become a nursingconcern since it will have impacts on baby's growth and development in thefuture Pain can be managed by pharmacological and nonpharmacological approaches. Nonpharmacological management can be provided by positioning the baby facilitated tucking position pacifier and multisensory sensations. Nonpharmacological management can be provided by positioning the baby facilitating tucking providing non nutritive sucking and Nurses implement pain management throughout their roles as care giver advocator educator researcher and leader.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darien Alfa Cipta
"Latar Belakang: Gangguan depresi merupakan gangguan jiwa yang lazim pada masyarakat dengan angka kesenjangan pengobatan sebesar 91% dan memiliki prevalensi sebesar 5-20% di layanan kesehatan primer. Untuk mengatasi kesenjangan pengobatan pada gangguan depresi tersebut, integrasi antara layanan kesehatan jiwa ke dalam layanan primer menjadi hal yang penting. Pengetahuan dokter keluarga tentang pengelolaan gangguan depresi diperlukan untuk dapat melakukan deteksi dini dan tatalaksana agar luaran klinis menjadi lebih baik. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dokter keluarga tentang pengelolaan gangguan depresi serta faktor-faktor yang terkait.
Metode: Penelitian merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Sampel sebanyak 83 dokter keluarga didapatkan dari anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner demografis, kuesioner penilaian pengetahuan, dan kuesioner care coordinator scale (CCS). Data dianalisis dengan regresi linier multivariat.
Hasil: Pengetahuan dokter keluarga tentang gangguan depresi pada domain preventif, diagnostik, dan tatalaksana farmakologis belum sesuai harapan. Berdasarkan uji multivariat, didapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan adalah faktor edukasi pengobatan (p=0,006) dan faktor tindak lanjut (p=0,04) pada skala CCS, dengan R2 sebesar 0,077.
Simpulan: Diperlukan intervensi untuk memperkuat kapasitas dokter keluarga dalam melakukan pengelolaan gangguan depresi, dengan fokus pada aspek tatalaksana farmakologis.

Background: Depressive disorder is a common mental disorder with a treatment gap of 91%, with a prevalence of 5-20% in the primary care setting. To address the treatment gap for depressive disorder, integrating mental health services into primary care is essential. Fair knowledge of the management of depressive disorder is required to provide early detection and initial treatment for a better clinical outcome. The aim of this study is to understand the level of knowledge of family physicians about the management of depressive disorders and the factors associated with it.
Methods: This is an observational study with a cross-sectional design. A sample of 83 family physicians was obtained from The Association of Indonesian Family Physician members. Data were collected using a demographic questionnaire, knowledge assessment questionnaire, and care coordinator scale (CCS) questionnaire. Data were analysed using multivariate linear regression.
Results: The knowledge of family physicians of depressive disorder management in the domains of prevention, diagnostic, and pharmacological management, has not met expectations. Medication education (p=0,006), and follow-up care plan (p=0,04) domains of CCS are factors associated with family physicians’ knowledge of the management of the depressive disorder in the multivariate analysis, with R2 of 0,077.
Conclusion: Interventions to strengthen the capacity of family physicians in managing depressive disorder are required, with a focus on the pharmacological management aspect.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Novianti
"Instruksi medis farmakologis atau catatan pemberian dan pemantauan obat merupakan pemantauan dan instruksi pemberian obat selama pasien. Pengisian instruksi dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien dan perawat bertugas memberikan obat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter dan perawat dalam penulisan instruksi medis farmakologis rawat inap teratai RSUP Fatmawati Tahun 2017. Desain penelitian yang cross sectional dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 dokter, 16 57.1 dokter memiliki kepatuhan tinggi dan kepatuhan perawat terhadap penulisan dan penatalaksanaan tinggi 88.6 , hal ini berasal dari faktor individu umur, jenis kelamin, sikap, beban kerja dan faktor organisasi hubungan interpersonal, evaluasi kinerja, motivasi, sistem penghargaan . Tidak ditemukan hubungan antara faktor individu maupun organisasi dengan kepatuhan dokter dalam menuliskan instruksi medis farmakologis, namun ditemuka hubungan antara variabel sikap dan hubungan interpersonal terhadap kepatuhan perawat dalam menulisan dan menatalaksanakan instruksi medis farmakologis.

Pharmacological medical instruction or drug administration and monitoring record is a monitoring and instruction that is used for the patient. The instruction is filed by doctor in charge and carried out by the nurse. This study aims to identify factors that influence the compliance of doctor and nurse in pharmacological medical instruction filing in Teratai inpatient room RSUP Fatmawati 2017. This is a cross sectional study with quantitative approach.
The result shows that from 28 doctors, 16 57.1 have high obedience and nurse rsquo s obedience towards the filing and management is high 88.6 . The result comes from various factors such as individual factors age, gender, attitude, work loads and organizational factors interpersonal relationship, work evaluation, motivation, rewarding system . There is no correlation between individual or organizational factors with doctor rsquo s obedience, but there is a relation between the attitude and interpersonal relationship towards nurse rsquo s obedience in pharmacological medical instruction filing and management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faruq Ainul Yaqin
"Pendahuluan: Nyeri prosedural atau nyeri akibat prosedural invasif merupakan sumber nyeri yang paling ditakuti dan paling umum oleh anak-anak. Sayangnya, banyak prosedur invasif akan diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh VR (Virtual Reality) terhadap perbedan rata-rata skor nyeri prosedural, karakteristik usia sekolah serta jenis kelamin pada anak dengan kanker. Metode: Penelitian menggunakan desain quasy experimental posttest-only pada 19 pasien kelompok kontrol dan 19 pasien kelompok intervensi. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem tidak acak (non-probability sampling) dengan cara convenience sampling. Analisis data menggunakan uji T independen. Hasil: Hasil uji statistika menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan skor nyeri antara kelompok kontrol dengan intervensi (p value 0,019), tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri antara karakteristik usia sekolah dan usia remaja (p value 0.862), tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri antara karakteristik jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan (p value 0.223), sehingga dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwasanya ada perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri antara kelompok intervensi VR (Virtual reality) dan kelompok kontrol terapi standar rumah sakit dengan teknik distraksi nafas dalam, namun tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri antara karakteristik usia sekolah dan usia remaja dan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri antara karakteristik jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Rekomendasi: Diharapkan penelitian selanjutnya meneliti sampel yang lebih besar dan perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh VR (Virtual reality) terhadap nyeri akibat prosedur lainnya, tempat penelitian dan instrumen skor nyeri yang berbeda.

Procedural pain or pain due to invasive procedures is the most feared and most common source of pain for children. Unfortunately, many invasive procedures will be required for the diagnosis and treatment of the disease. The purpose of this study was to determine the effect of VR (Virtual Reality) on the difference in average procedural pain scores, school-age characteristics, and gender in children with cancer. Methods: The study used a quasy experimental posttest-only design with 19 patients in the control group and 19 patients in the intervention group. The sampling technique used is non-random sampling (non-probability sampling) using convenience sampling. Data analysis used an independent t-test. Results: The results of the statistical test showed that there was a significant difference in pain scores between the control and intervention groups (p-value 0.019), there was no significant difference in the average pain score between school-age and adolescent characteristics (p-value 0.862), there was no mean significant difference - average pain score between male and female sex characteristics (p-value 0.223), so it can be concluded from this study that there is a significant difference in the average pain score between the VR (Virtual reality) intervention group and the standard home therapy control group pain with the distraction technique of deep breathing, but there was no significant difference in the average pain score between school-age and adolescent characteristics and there was no significant difference in the average pain score between male and female sex characteristics. Recommendation: It is hoped that further research will examine a larger sample and a study is needed to determine the effect of VR (Virtual reality) on pain due to other procedures, research locations, and different pain score instruments."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Winarto
"ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Secara etiologi,
hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah suatu
kondisi saat penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Terapi nonfarmakologis
harus diberikan kepada semua pasien hipertensi. Intervensi terapi nonfarmakologis yang
menarik untuk dikaji pada pasien hipertensi primer adalah terapi menggunakan hipnosis
(medical hypnosis). Hipnosis menarik untuk diteliti karena aman, meminimalkan biaya
dan telah didukung penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek
hipnosis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang
menjalani rawat jalan di RSU Banyumas. Desain penelitian menggunakan Quasi
eksperimental with pre-post control group, dengan 19 responden pada kelompok
intervensi dan 19 responden pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan simple random sampling. Instrumen penelitian karakteristik
responden menggunakan kuesioner, tingkat kecemasan diukur menggunakan 100mm
Visual Analog Scale(VAS), observasi tingkat sugestibilitas menggunakan Stanford
Hypnosability Sugestibility Scale Form C (SHSS Form C). Tekanan darah sebelum dan
setelah intervensi diukur menggunakan tensimeter digital. Data dianalisis menggunakan
t test dan analisis korelasi regresi linear. Hasil penelitian menunjukan tekanan darah
sistolik turun secara bermakna 17,16 mmHg (p=0,001), tekanan darah diastolik turun
secara bermakna 10,21 mmHg (p=0,000), antara sebelum dan setelah terapi hipnosis.
Faktor usia dan penurunan tekanan darah diastolik setelah terapi hipnosis menunjukan
hubungan yang kuat dan bermakna (r=0,736, p=0,000). Faktor riwayat merokok pasif
menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan penurunan tekanan darah
diastolik pada kelompok intervensi (p=0,043). Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan pelayanan keperawatan di rumah sakit, dan menjadi dasar untuk
penelitian keperawatan selanjutnya terkait dengan hipnosis dalam keperawatan.

ABSTRACT
Hypertension is known as abnormal increases of blood pressure at the arterial. Based on
etiology, hypertension devided into primary and secondary hypertension. Primary
hypertension is a condition when secondary cause of hypertension is not found. Nonpharmacologic
therapy has to be given to all hypertension patients. Intervention of nonpharmacologic
therapy interesting to be studied at primary hypertension patient is
hypnosis (medical hypnosis). Hypnosis became interested to investigate because it is
save, cost minimize and was supported with much study. The objective of this research
is to identify hypnosis effect toward the blood pressure decrease at primary hypertension
patient who were treated in outpatient service in Banyumas General Hospital. Research
design applied Quasi experimental with pre-post control group, using 19 respondents at
intervention group and 19 respondents at control group. Sampling technique in this
research used simple random sampling. Research instrument of respondent characteristic
applied questionnaire; level of anxious is measured by 100mm visual analogue scale;
observation of suggestibility level employed Stanford Hypnosability Sugestibility Scale
Form C ( SHSS FORM C). Blood pressure before and after intervention is measured by
digital tension meter. Data was analyzed by t test and linear regression correlation
analysis. Result of this research shows that systolic blood pressure was significant
decreased 17.16 mmHg (p=0,001), diastolic blood pressure was significant decreased
10.21 mmHg (p=0,000), between before and after interventions with hypnosis. Age
factor and diastolic blood pressure after intervention shows strong and significant
relationship (r=0.736, p=0.000). Passive smoking history factor shows a significant
relationship with diastolic blood pressure in intervention group (p=0,043). The result of
this research is expected to be able in developing nursing care in hospital, and becomes a
basic for the next nursing research related to hypnosis in the nursing area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nursita Rihhadatul Aisy
"Senyawa turunan dihidropiridin telah berhasil disintesis melalui reaksi Hantzsch multi komponen satu pot dengan mereaksikan aldehida aromatik, etil asetoatetat, dan ammonium asetat dengan menggunakan katalis guanidin. Pada penelitian ini dilakukan sintesis dua senyawa turunan dihidropiridin dengan memvariasikan aldehida aromatik yang digunakan yaitu sinamaldehid, dan benzaldehid. Berdasarkan hasil optimasi reaksi diperoleh kondisi optimum pada suhu ruang selama 180 menit waktu reaksi dengan 10 mol jumlah katalis. Persen yield yang didapat pada kondisi optimum tersebut pada produk senyawa 1 sebesar 78,6, terhadap produk senyawa 2 sebesar 56,2. Karakterisasi produk hasil sintesis telah dikonfirmasi dengan KLT, FTIR, Spektrofotometer UV-Vis, dan GC-MS. Pada senyawa turunan dihidropiridin hasil sintesis dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 untuk produk senyawa 1 sebesar 7980 ppm, untuk produk senyawa 2 sebesar 6344 ppm.

Abstract The dihydropyridine derivative compounds have been successfully synthesized through the multi component Hantzsch reaction of one pot by reacting the aromatic aldehyde, ethyl acetoatetate, and ammonium acetate using a guanidine catalyst. In this research, synthesis of two dihydropyridine derivative compounds by varying the aromatic aldehyde used is cinnamaldehyde, and benzaldehyde. Based on the optimization result, the optimum condition was obtained at room temperature for 180 min of reaction time with 10 mole of catalyst. The yield percentage obtained at the optimum condition was in product of compound 1 was 78.6, and product of compound 2 was 56.2 . Characterization of synthesis products have been confirmed with TLC, FTIR, UV Vis Spectrophotometer, and GC MS. In dihydropyridine derivative the result of synthesis was tested by antioxidant activity with IC50 value for product of compound 1 equal to 7980 ppm, for product of compound 2 equal to 6344 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan Firdausy
"Pembangunan pesat yang terjadi di daerah perkotaan membawa berbagai dampak, termasuk dampak terhadap kesehatan. Salah satu dampak terhadap kesehatan adalah meningkatnya jumlah pasien bedah yang membutuhkan operasi. Tahun 2016, 11 dari seluruh penyakit di dunia dapat diselesaikan dengan prosedur pembedahan dan 84 diantaranya adalah kasus pembedahan pada anak. Indonesia, khsususnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo selaku salah satu pusat rujukan bedah anak nasional, lebih dari setengah pasien anak yang dirawat sepanjang tahun 2016 merupakan pasien bedah pencernaan. Tindakan pembedahan biasanya akan disertai keluhan nyeri pasca operasi.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen nyeri non-farmakologis pada anak pasca pembedahan digestif. Metode yang digunakan adalah laporan kasus asuhan keperawatan yang dilakukan pada dua orang anak yang berbeda dengan intervensi utama teknik distraksi audio visual menggunakan kacamata virtual reality VR dan tanpa menggunakan kacamata VR. Hasil evaluasi selama 4 hari dilakukan manajemen nyeri non-farmakologis menunjukkan bahwa teknik distraksi audio visual menggunakan kacamata VR lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan kacamata VR.

Urban developmental have so many effects, including the health. One of the effects is increasing number of surgical patients. In 2016, 11 of all diseases in the world can be solved by surgical procedures and 84 of them are surgical cases in children. Indonesia, especially in Dr. Cipto Mangunkusumo as one of the nation 39;s largest childcare referral centers, more than half of the pediatric patients treated during 2016 are gastrointestinal patients. Surgery usually will be accompanied by postoperative pain management.
This study was conducted to analyze the management of non-pharmacological pain in children after digestive surgery. The method used is case report based on nursing care were gived to two different children with a major intervention of audio visual distraction techniques using virtual reality VR glasses and without the use of VR glasses. The evaluation after 4 day intervention with non-pharmacologic pain management showed that audio visual distraction technique using VR glasses was more effective than without using VR glasses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library