Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Di Indonesia seringkali timbul pertanyaan yang berkaitan dengan
tidak konsistennya sikap dan perbuatan seseorang. Apa yang dinyatakan
oleh seseorang sebagai pernyataan sikapnya seringkali tidak diikuti oleh
perbuatan yang senada. Hal ini seringkali menimbulkan persoalan dalam
hubungan interpersonal karena meniadi amat sulit untuk meramalkan
tingkah laku seseorang hanya dari pernyataan sikapnya. Dalam skala
yang Ieblh luas timbul persoalan yang berkait dengan masalah-masalah
etika, moral, nllai, kebudayaan, dan sebagainya.
"
Jelajah, 2 (1992) : 18-36, 1992
JSPI-2-1992-18
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rezkita Gustarachma Astari Suhendar
"Dalam konteks perkembangan industri media massa, tantangan para fotografer (fotojurnalis) di era digital berhadapan dengan tuntutan nilai objektivitas dan proses manipulasi visual jurnalisme. Representasi pada fotojurnalisme terkandung dalam salah satu bentuk dari estetika jurnalisme. Penulis memandang bahwa hasil karya fotojurnalisme dapat mengupayakan cara para fotografer memilih untuk menggunakan fotografi sebagai 'a different way of seeing'. Tulisan ini menawarkan pentingnya meninjau kembali terhadap membangun sikap intensional dalam proses penciptaan fotografi jurnalistik. Melalui metode distingsi konseptual, tulisan ini menawarkan bagaimana nilai fotojurnalisme tidak terlepas dari pengalaman estetis fotografer dengan melibatkan peran emosi dan narasi dalam sebuah fotografi. Lebih lanjut, tulisan ini akan bertumpu pada pemikiran Mikel Dufrenne mengenai The Phenomenology of Aesthetic Experience sebagai teori utama. Kemudian dengan metode fenomenologi digunakan untuk memperlihatkan bagaimana proses performatif pada karya fotojurnalisme ini dipengaruhi oleh kemampuan seseorang mengeksplorasi gestur secara intensional, diikuti dengan pengalaman estetis sebagai Welstanchauung seorang fotografer. Alhasil, tulisan ini berusaha untuk mengartikulasi peran pengalaman estetis subjektif terlibat dalam membentuk representasi fotojurnalisme yang bekerja secara intersubjektif.

In the context of the development of the mass media industry, the challenges of photographers (photojournalist) in the digital age are faced with demands for objectivity and the process of manipulation of visual journalism. Representation of photojournalism is embodied in one form of journalism aesthetics. The author considers that the work of photojournalism can work out the way photographers choose to use photography as "a different way of seeing". This article offers the importance of revisiting towards building intentional attitudes in the process of creating journalistic photography. Through the conceptual distinction method, this article offers how the value of photojournalism is inseparable from the photographer's aesthetic experience by involving the role of emotion and narrative in photography. Furthermore, this article will rely on Mikel Dufrenne's The Phenomenology of Aesthetic Experience as the main theory. Then, the phenomenological method is used to show how this performative process in photojournalism influenced by one's ability to explore gestures intentionally, followed by aesthetic experience as a photographer’s Welstanchauung. As a result, this article seeks to articulate the role of subjective aesthetic experiences involved in forming photojournalism representation that work intersubjectively."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Dhinda Andini
"ABSTRAK
Jejaring sosial instagram memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk menunjukkan dan menggunakan identitas yang berbeda dengan yang sebenarnya ada pada diri penggunanya. Pembentukan identitas baru dilakukan oleh generasi milenial secara online di jejaring sosial instagram dengan memanfaatkan tren kamera analog. Pada generasi milenial penggunaan pada kamera analog bukan hanya untuk menyalurkan hobi dan minat saja, tetapi ada orientasi lain yang ada di dalamnya. Selain menjadi tempat untuk menunjukkan identitas baru, instagram juga berperan sebagai mediator untuk individu melakukan praktik mimetic terhadap idolanya. Ternyata praktik

ABSTRACT
Instagram social network allows its users to have freedom and latitude to use identities that are different from what they actually have. The formation of new identities is done online by millennials generation on instagram, by utilizing the trend of analog cameras. The use of analog cameras among millenials generation is not only for the sake of hobbies or interests, theres a real orientation behind that. Other than to be a platform to show new identity, instagram also takes mediating role for individuals to do mimetic practice toward their idols. It is found that is mimetic practice that helps individuals to be able to form new identity as an analog photographer in instagram. The forming of online identity turns out to be helpful for individuals to get out of their inconvinience with themselves. Having new identity as an analog photographer in online world is thought to be useful in pursuing their goals, acquire recognition/acknowledgement, and as a mean to be seen as unique individual."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library