Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cendrawati Suhartono
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah kesenjangan kepuasan (diskrepansi gratifikasi) pada pembaca harian Kompas dan Suara Pembaruan di kalangan mahasiswa FISIP-UI. Pembahasan kesenjangan kepuasan ini mencakup kepuasan yang dicari (gratificatians saught) dan kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) melalui konsumsi kedua suratkabar tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal kepuasan yang dicari (GS), tidak ada perbedaan antara pembaca . Kompas dan Suara Pembaruan. GS bersifat umum, mengutamakan perilaku pencarian kepuasan dengan mengabaikan berbagai nama sura tkabar. Demikian pula halnya dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Tidak ada perbedaan dalam GO berdasarkan pilihan suratkabar responden. Artinya, pembaca Kompas mempunyai tingkat BU yang setara dengan pembaca Suara Pembaruan, lebih disukai (favorit) responden sesuai dengan harian yang tersebut. Sedangkan hasil kesenjangan kepuasan yang didapat dengan cara membandingkan GO harian favorit dengan GO harian pembanding, menunjukkan terdapat kesenjangan kepuasan antara harian Kompas dan bahwa hanya dalam beberapa hal Suara Pembaruan. Ketidaknampakan kesenjangan kepuasan dalam setiap pernyataan yang diuji di penelitian ini disebabkan adanya dalam perilaku konsumsi sehingga mengurangi atau meniadakan diskrepansi. Di terdapat beberapa sebab yang berkaitan dengan hubungan timbal-balik GS dan GO media, samping itu segi teoritis dan responden penelitian ini. jika kesenjangan kepuasan itu diuji dengan membandingkan langsung GS dan GO, barulah kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang dicari (GS) Namun, ditemukan adanya dengan kepuasan yang diperoleh (GO).
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Anggraini Tagor
Abstrak :
Penelitian ini mencoba mencermati perilaku mengkonsumsi majalah dan atau tabloid anak pada anak-anak usia sekolah (middle childhood, school age) Sampel populasi adalah murid-murid Sekolah Dasar (SD) di tiga lingkungan sosial di Jakarta yang diasumsikan SD di lingkungan bawah, menengah dan atas yang ditarik secara purposive. Responden adalah murid-murid SD berusia 7 - 12 tahun (kelas 2 - kelas 6 SD) yang membaca majalah dan atau tabloid anak sebanyak 439 anak, termasuk 3 anak sebagai informan. Penelitian ini merupakan kombinasi studi kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama studi kuantitatif, dan tahap selanjutnya studi kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Sedangkan studi kualititatif secara in-depth interviews. Hasil pengumpulan data kuantitatif diolah menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Dalam analisa hasil penelitian, data kualitatif disampirkan pada data kuantitatif sebagai gambaran pelengkap. Penuturan lengkap para informan disusun tersendiri dalam bentuk narasi. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan lingkungan sosial berpengaruh terhadap inisiatif membaca, cara memperoleh majalah atau tabloid anak, dan waktu membaca anak. Sementara lingkungan sosial tidak berpengaruh terhadap lama dan cara membaca. Lingkungan sosial berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif, integratif personal dan pelepasan tekanan. Anakanak dari sekolah di lingkungan menengah dan atas cenderung berpendapat dengan membaca mereka dapat berimajinasi, memiliki pengetahuan baru dan tidak tegang lagi daripada anak-anak sekolah di lingkungan bawah . Jenis kelamin berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan afektif dan pelepasan tekanan. Anak perempuan cenderung merasa senang sekali saat membaca majalah atau tabloid anak dan tidak merasa tegang lagi dibanding anak laki-laki. Usia berpengaruh terhadap motivasi membaca untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial dan pelepasan tekanan. Anak-anak dalam kategori usia 7 - 8 tahun cenderung membaca untuk pemenuhan kebutuhan kognitif, integratif personal dan integratif sosial. Anak dalam kategori usia 9 - 10 membaca untuk memenuhi kebutuhan afektif. Sedangkan anak-anak dalam kategori usia 11 - 12 tahun membaca untuk pelepasan tekanan. ......Children's Magazines and Tabloids Consumtion by School-Age Children (Research On Uses And Gratifications Approach Among Elementary School (SD) Students in the DKI Jakarta (Special Region Of Jakarta Area)This research attempts to look into the behavior of consuming children's magazines and/or tabloids among school-age (middle childhood, school (age) children). The population sample is Elementary School (SD) students at three social environments in Jakarta assumed to be SD within lower, middle and upper environments drawn purposively. The respondents are SD students of 7 - 12 years of age (level 2 - level 6 SD) reading children's magazines and/or tabloids totaling 439 children including 3 children as informers. This research contitutes a combination of quantitative and qualitative studies conducted gradually. The first phase is quantitative study, and the subsequent phase qualitative study. Collection of quantitative data through survey using questionnaires.Whereas the qualitative study by means of in-depth interviews. The result of collection of quantitative data is processed using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). In the analysis of research result, the qualitative data is attached to quantitative data as supplementary description. Full reports of the informers are compiled separately in the form of narration. The result of chi-square test shows that the social environment affects the initiative to read, method of obtaining the children's magazines or tabloids, and the reading time. Whereas the social environment does not affect the length and method of reading. The social environment affects the motivation to read to meet personal affective, social integrative needs and release of tension. The children from the school within the middle and upper environment tend to be of the opinion that by reading they can imagine, obtain new knowledge and are no longer tense compared to the school students within the lower environment. The type of sex affects the fulfillment of affective needs and release of tension. Girls tend to be very happy when reading children's magazines or tabloids, and no longer feel tense compared to boys. The age affects the motivation to read to fulfill the cognitive, affective, personal integrative, social integrative, and release of tension needs. Children in the age of 7 - 8 years tend to read for fulfillment of cognitive, personal integrative and social integrative needs. Children in the age category of 9 - 10 years read to fulfill the affective needs. Whereas children in the age category of 11 - 12 years read for release of tension.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana hubungan motivasi wanita dewasa muda di Jabodetabek mengikuti fitness influencer di media sosial dengan niat berolahraga. Niat olahraga diprediksi memiliki hubungan dengan media sosial dan sosok fitness influencer. Motivasi digali menggunakan teori uses and gratifications, dengan enam variabel motivasi. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 304 partisipan melalui kuesioner daring. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman. Ditemukan motivasi pencarian informasi memiliki hubungan terkuat dengan perilaku mengikuti fitness influencer. Ditemukan juga hubungan yang signifikan terkuat muncul dalam hubungan antara perilaku mengikuti fitness influencer dengan niat berolahraga, dan hubungan kedua terkuat yaitu antara pencarian informasi dengan niat berolahraga...... This thesis investigates the correlation of motivations of young adult women in Jabodetabek area for following fitness influencer in social media with their exercise intentions. Exercise intention is predicted to have correlation with media social and fitness influencer. Motivations are investigated through the use of uses and gratifications theory, with six motivation variables. Online questionnaire is distributed to 304 respondents, and the data is analyzed with spearman correlation test. Information searching has significant correlation with following fitness influencer and exercise intention. Meanwhile, following fitness influencer has the strongest correlation with exercise intention compared with all tested relation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Aulia Budiany Parady
Abstrak :
Enam tahun terakhir dimana televisi swasta diizinkan di Indonesia, radio mengalami masa perkembangan yang menarik. Ancaman televisi terhadap perebutan khalayak dan pemasang iklan, telah menjadikan radio sebagai media yang spesifik dengan segmentasi khalayak sasaran yang lebih tajam. Usaha mengkhususkan diri pada kelompok pendengar tertentu ini menjadi strategi menghadapi persaingan antara radio dengan televisi atau dengan radio siaran lain yang berkembang pesat. Strategi ini juga dilakukan Radio Delta Insani FM yang memilih format oldies dengan khalayak sasaran usia 40 tahun ke atas. Persaingan antara media massa ini dapat dianalogikan sebagai persaingan antara populasi makhluk hidup yang memiliki slumber penunjang kehidupan yang sama. Analogi ini didasarkan pada suatu teori dari ilmu Ekologi modern; yaitu Teori Niche yang diterapkan dalam penelitian komunikasi massa dengan pendekatan Uses and Gratifications. Pendekatan Uses and Gratifications yang melihat bagaimana khalayak menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan mereka apa harapan terhadap media dan kepuasan yang diperoleh digabungkan dengan teori Niche untuk menganalisa persaingan antara media massa dalam memenuhi kebutuhan khalayaknya. Karena itu, melalui perhitungan superioritas dari teori Niche, dapat diketahui media mana yang lebih unggul dari media saingannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medium televisi lebih unggul pada dimensi kognitif, sementara radio Delta unggul pada dimensi afektif. Sedangkan pada dimensi konatif, radio Delta dan televisi menunjukkan keunggulan yang sama. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa radio Delta dan televisi dalam hal persaingan memenuhi kebutuhan khalayak ini, memiliki hubungan yang disebut interchangeability (sating mengisi satu sama lain).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dino Armando Rachman
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rose Emmaria
Abstrak :
Konteks sosial suatu masyarakat berpengaruh terhadap dinamika aktivitas masyarakatnya. Khusus dalam penelitian ini, konteks sosial masyarakat pada bulan Mei-Juni 1998, menunjukkan satu konteks masyarakat yang berbeda dibanding dengan sebelum dan sesudahnya. Sebelumnya, masyarakat tidak begitu tertarik dengan acara talkshow. Khususnya yang mengulas masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat cenderung mengakses informasi dari media cetak. Disusul kemudian media elektronik, seperti televisi. Namun, pada saat Indonesia mengalami goncangan reformasi, maka masyarakat dari kondisi kurang informasi (lack of information) menjadi masyarakat yang tidak memiliki ketidakpastian informasi (uncertainty). Kondisi ini kemudian mendorong masyarakat untuk memenuhi gratifikasinya akan informasi, yakni untuk mengurangi ketidakpastian situasi yang dihadapinya saat itu. Upaya yang dilakukan masyarakat (khalayak) antara lain, mengakses sejumlah media elektronik dan juga cetak. Hal ini kemudian membuktikan bahwa khalayak tidak pasif tetapi aktif untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi, Pendekatan Uses & Gratifications adalah pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut. Asumsi menunjukkan bahwa, semakin tinggi ekspektasi individu terhadap satu media dan isi media, maka akan semakin tinggi tingkat ketergantungannya terhadap media dan isi media tersebut. Hal ini didukung oleh kondisi sosial masyarakat pada waktu itu. Khususnya mahasiswa yang memang sangat membutuhkan informasi baik politik, ekonomi dan sosial untuk menunjang peranannya sebagai moral force yang harus didukung oleh pengetahuan yang luas khususnya tentang informasi tersebut. Selanjutnya, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat korelasi tetapi tidak signifikan antara derajat ekspektasi dengan ketergantungan. Karena itu, penting menganalisa kembali tipe khalayak dan kondisi khalayak secara spesifik. Khususnya, pada pre, during dan post exposure, Dengan demikian, maka akan diketahui lebih jelas faktor apa sebenarnya yang paling kuat sebagai penyebab ketergantungan khalayak terhadap media televisi dengan program acara talkshow di bulan Mei-Juni 1998 tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakia Virgine Balqis
Abstrak :
Remaja merupakan masa dimana individu mulai mengalami emosi yang intens dan fluktuatif serta meningkatnya kebutuhan akan otonomi dan privasi. Hal ini membuat remaja cenderung memberikan sedikit informasi kepada orang tua atau lebih sedikit melakukan disclosure kepada orang tua. Padahal, proses disclosure tersebut dapat membantu orang tua untuk memonitor aktivitas anak remajanya. Oleh karena itu diperlukan peran orang tua untuk menciptakan lingkungan yang positif seperti melakukan penerimaan, regulasi emosi, dan menyadari kondisi emosi remaja sehingga proses komunikasi dengan remaja dapat tetap berjalan dengan baik. Perilaku orang tua tersebut terangkum dalam konsep mindfulness yang diterapkan dalam pengasuhan atau mindful parenting. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara perceived mindful parenting dengan self disclosure pada remaja. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perceived mindful parenting adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP-31) dari De Bruin (2014) sedangkan self disclosure diukur dengan Jourard Self Disclosure Questionnaire dari Jourard dan Lasakow (1958). Sampel penelitian berjumlah 241 remaja dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived mindful parenting dan self disclosure pada remaja (r=0.442, p< 0.05).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Abdurrahman
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam dunia modern yang semakin kompleks sekarang ini, tampak kebutuhan dan ketergantungan manusia terhadap media massa semakin besar. Kebutuhan dan ketergantungan ini erat kaitannya dengan fungsi media massa yang dirasakan dapat melayani beberapa kebutuhan masyarakat tersebut. Secara Umum fungsi media massa adalah untuk hiburan, informasi, pendidikan dan fungsi editorial. Banyak . ahli-ahli komunikasi yang mengemukakan fungsi media massa dengan istilah yang berbeda, namun artinya sama saja. Bila seseorang menggunakan suatu media, dalam arti memakai suatu isi pesan, tentu ada suatu keinginan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh media dan isi pesannya itu. Apakah itu berhubungan dengan terpenuhinya kebutuhan akan informasi, hiburan atau lainnya, sehingga bukan hal yang mengherankan bila setiap orang mempunyai pilihan media dan isi pesan yang berbeda untuk untuk kebutuhan yang berbeda tergantung dari fungsi media yang ia butuhkan. Kebutuhan seseorang yang bisa dipenuhi oleh media massa, bisa dibagi dalam kebutuhan yang berhubungan dengan fungsi media massa yang dalam penelitian ini dibagi menjadi fungsi Diversi atau fungsi hiburan, personal relationship atau fungsi * personal, fungsi personal identity atau fungsi identitas fungsi hubungan personal dan terakhir fungsi surveillance atau pengawasan (informasi). Jadi apabila seseorang menggunakan suatu media massa atau isi pesan tertentu dari media ini bukanlah suatu hal yang kebetulan, tapi ini memang karena media atau isinya itu memberinya kepuasan atau gratifikasi tertentu untuk dirinya. Pendekatan inilah yang dikenal dengan nama Uses and Gratification. Dengan pendekatan ini penulis berusaha mengungkapkan kegemaran remaja terhadap suatu acara radio, dengan kasus yang dipilih adalah acara Catatan si Boy. Acara ini sangat populer dikalangan remaj a pendengar radio Prambors, terutama anggota Prambors Listeners Club (PLC). Kegemaran anggota PLC terhadapa acara ini bukanlah hal yang kebetulan, mereka mengikuti acara ini karena didorong oleh motif tertentu dan tentu ada Kepuasankepuasan yang mereka dapatkan dari mengikuti acara ini. Dalam penelitian antara motif-motif dan kepuasankepuasan akan dilihat hubungannya yang dikaitkan dengan fungsi media massa tadi di atas. Dari hasil yang diperoleh ternyata antara motif mendengarkan Catatan si Boy dan kepuasan yang diperoleh dari acara itu hanya berhubungan pada fungsi diversi saja. Sedang pada tiga fungsi lainnya yaitu fungsi personal relationship, personal identity dan surveillance, hubungan antara motif dan kepuasan ternyata tidak signifikan atau tidak ada hubungan satu sama lain.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiah Fermana Putri
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang pengaruh entertainment gratifications, sociality gratifications, tantangan, kontrol, dan interaktivitas terhadap consumer loyalty pada pengguna mobile games di wilayah Jabodetabek. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan program SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa entertainment gratifications, tantangan, dan kontrol memiliki hubungan positif dengan consumer loyalty, sementara sociality gratifications dan interaktivitas tidak terbukti memiliki hubungan positif dengan consumer loyalty.
ABSTRACT
This research aims to study the effects of entertainment gratifications, sociality gratifications, challenge, control, and interactivity toward consumer loyalty in mobile games users. This research used multiple regression analysis with SPSS version 22 to analyze the data. The results of this research indicated that entertainment gratifications, challenge, and control have significant effects on consumer loyalty toward mobile games, whilst the relationships between sociality gratifications and interactivity on consumer loyalty toward mobile games are not significantly proven.
2014
S55825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramy Azhar
Abstrak :
Bangkitnya sektor pariwisata setelah pulih dari pandemi membantu kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Pengunjung tempat wisata kerap mencari informasi pariwisata terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat wisata tersebut. Media sosial TikTok menjadi salah satu pilihan yang paling sering digunakan calon pengunjung untuk mencari informasi pariwisata karena faktor pemenuhan kebutuhan (gratifikasi). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut pemenuhan kebutuhan media sosial yang memengaruhi sikap penggunaan media sosial sebagai sumber informasi pariwisata serta faktor yang memengaruhi niat menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang mengombinasikan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner penelitian secara online dan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan lima narasumber untuk melakukan validasi seluruh hipotesis. Penelitian ini dilakukan terhadap 500 responden yang pernah menggunakan media sosial TikTok untuk mencari informasi pariwisata. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode Covariance-Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) menggunakan AMOS 26. Untuk mencari tahu faktor-faktor gratifikasi yang dirasakan oleh pengguna saat menggunakan aplikasi TikTok dan keinginan menggunakan aplikasi, penelitian ini menggunakan Uses and Gratification Theory (UGT) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut gratifikasi ease of use, informativeness, dan personalization memengaruhi attitude penggunaan aplikasi. Sementara itu, atribut gratifikasi entertainment memengaruhi langsung use intention pengguna dalam mencari informasi pariwisata. Selanjutnya, diketahui bahwa use intention memengaruhi visit intention pengguna terhadap suatu tempat wisata. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penyedia layanan media sosial berbasis user generated content (UGC) di Indonesia terutama dalam konteks pariwisata ......The rise of the tourism sector after recovering from the pandemic is helping the economy to get better. Tourist often look for tourism information before visiting the attractions. Social media (TikTok) is the most often choice used by visitors to find tourism information because of the gratification factor. This study aims to analyze the attributes of social media gratification that affect the attitude of using social media as a source of tourism information and the factors that influence the intention to use social media to seek information related to tourism. This study uses a mixed methods approach that combines quantitative approach and qualitative approach. This research was conducted on 500 respondents who had used TikTok social media to find tourism information. Data processing and analysis were carried out using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method using AMOS 26. To find out the factors of gratification felt by users when using the TikTok application and the desire to use the application, this study used the Uses and Gratification Theory (UGT) and Theory of Planned Behavior (TPB). The results of this study indicate that the ease of use, informativeness, and personalization gratification attributes affect the attitude of using the application. Meanwhile, the entertainment gratification attribute directly affects the user's use intention in seeking tourism information. Then, it is known that use intention affects the user's visit intention towards a tourist place. This research is expected to be useful for social media service providers based on user generated content (UGC) in Indonesia, especially in the context of tourism
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>