Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Fathonah
"Komunikasi menjadi suatu yang sangat esensial di dalam setiap aktivitas organisasi. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi dapat diteropong dari keberhasilan komunikasi. Rumah sakit telah ditetapkan sebagai organisasi. Salah satu kegiatan pokok rumah sakit adalah rawat inap yang sering dijadikan indikator baik buruknya manajemen rumah sakit. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak dan paling lama di ruang rawat inap, sehingga perawat dapat dikatakan sebagai penentu baik-buruknya pelayanan rumah sakit. Untuk itu di ruang rawat inap harus diciptakan iklim kerja yang kondusif, salah satu yang membentuk iklim kerja adalah iklim komunikasi. lklim komunikasi mempengaruhi cara hidup anggota organisasi dan dapat menjadi salah satu pengaruh yang penting dalam produktivitas anggota organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi.
Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, berdasarkan hasil survei dari rumah sakit rata-rata kepuasan kerja adalah kurang, dimana kepuasan kerja akan berdampak terhadap perilaku pegawai antara lain: produktivitas, absensi, kecelakaan kerja, dan perputaran pegawai. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang produktivitas kerja perawat pelaksana, iklim komunikasi ruang rawat inap dan hubungan antara iklim komunikasi dan produktivitas kerja perawat pelaksana. Metode yang dipakai adalah diskripsi korelasi dan pengumpulan data dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 172 orang, waktu penelitian bulan mei, 2002. Instrumen penelitian terbagi tiga bagian yaitu: karakteristik responden, iklim komunikasi dan produktivitas kerja perawat pelaksana.
Karakteristik responden berumur antara 20 - 54 tahun, paling banyak wanita, pendidikan terakhir D III Kep/Keb, masa kerja antara 6 bulan - 34 tahun. Hasil analisa univariat pada variabel iklim komunikasi menunjukkan rata-rata kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengar dalam komunikas ke atas, dan memperhatikan pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi masuk dalam kategori baik. Untuk variabel dependen yaitu produktivitas kerja perawat pelaksana secara komposit masuk dalam kategori baik. Hasil analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara iklim komunikasi dengan produktivitas kerja perawat pelaksana, dan hasil analisa multivariat sub variabel iklim komunikasi yang paling berperan dalam peningkatan produktivitas kerja adalah memperhatikan pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pimpinan rumah sakit dan bidang keperawatan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan iklim komunikasi, menterjemahkan visi, misi, dan tujuan rumah sakit kedalam uraian tugas, adanya program orientasi pegawai, pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan komunikasi dan manajemen serta memberikan penghargaan bagi pegawai yang produktif. Untuk penelitian selanjutnya disarankan: yang tertarik dengan iklim komunikasi, mengembangkan metode penelitian yang bersifat kualitatif dengan observasi atau wawancara langsung dan penelitian ini sebagai dasar untuk penelitian-penelitian yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T10959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Faustine Valent
"Banyak organisasi atau perusahaan belum menyadari arti penting Hubungan Masyarakat. PT. INKHA BELYAN, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi furniture yang cukup besar adalah salah satu perusahaan tersebut. Hubungan masyarakat diperlukan untuk memelihara komunikasi organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi diantara para karyawan dalam organisasi. Pengalaman-pengalaman komunikasi organisasi ini perlahan-lahan akan membentuk iklim komunikasi organisasi diantara para karyawannya yang berjumlah ratusan orang. Oleh karena itu, skripsi ini membahas tentang hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan PT. INHA BELYAN, di kawasan Tangerang dan Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kultural Organisasi oleh Geertz dan Pacanowsky sebagai dasar teorinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang nyata antara iklim komunikasi organisasi dengan kinerja karyawan di perusahaan itu. Dan hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan dapat lebih mengembangkan iklim komunikasi organisasi yang ada jika menginginkan kinerja karyawannya meningkat dengan memberdayagunakan departemen yang tersedia saat ini dikarenakan tidak adanya departemen Hubungan Masyarakat dalam perusahaan tersebut.

Many organizations or companies have not realized the importance of Public Relations. PT. INKHA BELYAN, a furniture production company, is one big company which also hasn?t realized it. Public Relations is needed to maintain organizational communication, communication that happen among the employees in organization. The experience about organizational communication will form organizational communication climate between hundreds employees in the company. Therefore the focus of this study is about the relation between organizational communication climate and employee's job performance in PT. INKHA BELYAN in Tangerang and Bogor area. This research is quantitative descriptive interpretive. Data will be collected using questionnaire. The theory of this research is based on Geertz and Pacanowsky's Cultural Approach to Organization.
The research result shows that there is significant relation between the organizational communication climate and employee?s job performance. The research suggests that the company could develop the organizational communication climate if they wish to develop their employee?s job performance. The company could utilize available department since there is no Public Relations department in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Edowati
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Inggriani
"Penelitian ini menganalisis pengaruh kepribadian dan iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior pada organisasi JOB XYZ. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 178 sampel pada JOB XYZ. Sampel didapatkan dengan menggunakan probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling untuk mendapatkan proporsi responden dari PT X, PT Y dan JOB XYZ hire. Penelitian ini mengukur organizational citizenship behavior menggunakan Organizational Citizenship Behavior Scale (Podsakof, 2000), kepribadian diukur berdasarkan skala Five Factor Personality Scale (Goldberg, 1999), iklim organisasi diukur menggunakan Organizational Climate Scale (Litwin & Stinger, 1968). Analisis data menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heterokesdatisitas dan multikolaritas kemudian menggunakan inferential multiple regression. Penelitian ini menemukan bahwa kepribadian memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB karyawan. Begitu juga halnya iklim organisasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB karyawan.

This study describes about the influence of personality and organizational climate related to organizational citizenship behavior JOB organization XYZ. This study used a quantitative approach by distributing questionnaires to 178 samples at XYZ JOB. Samples of this study obtained by using probability sampling that is proportionate stratified random sampling to achieve the proportion of respondents from PT X, Y and JOB PT XYZ. This study measured the Organizational Citizenship Behavior by using Organizational Citizenship Behavior Scale (Podsakof, 2000), personality measured by the scale of the Five Factor Personality Scale (Goldberg, 1999), organizational climate is measured by using the Organizational Climate Scale (Litwin and Stinger, 1968). The data is analyzed by using the classical assumption of normality test, heteroskedastic and multicorrelation then using inferential multiple regression. This study found that the personality has significant influence to the OCB of employees. Moreover, the organizational climate has significant influence to the OCB of employees as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswo Purnomo, Author
"Produktivitas pekexja sebagai perbandingan antara keluaran dengan
masukan dalam satuan waktu kelja tertenm setiap pekerja. Iklim organisasi sebagai
suatu lingkungan internal perusahaan dalam bentuk peraturan, kebijakan pimpinan,
prosedur Serta cara pelaksanaan kegiatan perusahaan, relatif bersifat tetap dan
dialami setiap pekcrja dalam dimensi-dimensi tanggung jawab, konformitzs,
semangat kelompok, penghargaan/imbalan, standar, dan kejelasan organisasi
Scbagai lingkun gan internal perusahaan, maka iklim organisasi dapat mempengaruhi
produktivitas peke1ja_ Sedangkan motivasi bemprestasi adalah dorongan yang kuat
dari sescorang untuk senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang produktii
Adapun sebagai ciri-ciri orang yang mempunyai need for achievemen! (motivasi
bcrprcstasi) yang tinggi adalah: mempunyai rasa tanggungjawab tcfhadap pckerjaan,
keinginan iebih unggul dari oran g lair; mempunyai inisiatif, mempunyai daya tarik
terhadap pekeujaan, oricntasi kcpada tugas, dan umpan balik.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
berdasarkan data empiris mengenai besaran dan arah pengaruh iklim organisasi dan
motivasi bemrestasi terh adap produktivitas pekerja. Penelitian ini bersifat ?ex postfacto?, dengan subjek penelitian sebanyak
81 orang (populasi) pekexja operator bagian bracket ass?y PT]-Iarmoni
Nusantara Development di Medan.
Data penelitian diperolch dengan menggunakan panduan produktivitas
dengan metode pengukuran jam henti, kuesioncr iklim organisasi, dan kuesioner
motivasi berprestasi. Kedua macam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Analisis data secara stastistik menggunakan uji korelasi Pearson
menggunakan komputer Program SPSS/PC+7_5_
Hasil penelitian ini menunjukkan :
1. Terdapat hubungan yang positlf dan bermakna antara iklim organisasi
produktivitas pekerja, dimana koetisien korelasinya ( r ) adalah sebesar 0,592.
Kontribusi iklim organisasi terhadap produktivitas pekezja adalah sebesar
35,l%_
2. Terdapat hubungan positif dan bermakna antara motivasi berprestasi terhadap
produktivitas pekerja, dimana koeiisien korelasinya ( r ) sebesar 0.S15_
Kontribusi motivasi berprestasi terhadap produktivitas pekerja sebesar 26,6%.
3. Terdapat hubungan yang positifantara iklim organisasi dan motivasi berprestasi
secara bersama-sama terhadap produktivitas pekeija, dimana koetisien
korelasinya ( r ) sebesar 0,59S. Sementara itu kontribusi kedua variabcl
tersebut terhadap produktivitas adalah sebesar 35,4%.
4. Dari ketiga hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi dan
motivasi berprestasi secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
mempengamhi produkti vitas pekerj a/operator bagian bracket as's?y. Oleh karena
itu untuk meningkatkan, minimal mempertahankan produktivitas yang telah
dicapai pekerja saat ini maka perusahaan perlu mengendalikan dimensi-dimensi
iklim organisasi yang ada Serta memelihara rnotivasi yang telah ada dan dimiliki
oleh pekerja."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Soliany Permata Sari
"Fenomena yang dijadikan obyek penelitian adalah pelaksanaan kinerja pelayanan administrasi kependudukan di Kelurahan Petojo Utara dalam wilayah Kecamatan Gambir Kota Administrasi Jakarta Pusat. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap kinerja pelayanan administrasi kependudukan di kelurahan tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan metode Analisis SEM. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Kepustakaan, Teknik Kuesioner dan Observasi. Sampel penelitian sebanyak 112 responden yang terdiri atas 19 dari unsur pegawai Kantor Kelurahan Petojo Utara dan 93 responden berasal dari warga masyarakat penerima layanan. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan dengan metode sensus. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kompensasi terhadap kinerja pelayanan di Kantor Kelurahan Petojo Utara direfleksikan oleh gaji, tunjangan, insentif, penghasilan tambahan, kecakapan, tanggung jawab, Pertumbuhan pribadi, penghargaan, promosi, tantangan, sifat hasil kerja, dan cuti. Kemudian dari analisis SEM diperoleh hasil bahwa gaji merupakan komponen yang paling utama atau yang paling dominan dari variabel kompensasi. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan iklim organisasi terhadap kinerja pelayanan di Kantor Kelurahan Petojo Utara direfleksikan oleh Otonomi, kebersamaan, kepercayaan, tekanan, dukungan, pengakuan, kewajaran, inovasi, struktur, standar, tanggungjawab, dan komitmen. Selanjutnya dari analisis SEM diperoleh hasil bahwa komponen yang paling dominan dari iklim organisasi adalah indikator pengakuan. Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa ternyata pengaruh kompensasi terhadap kinerja pelayanan lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja pelayanan.

The objective of this research is to examine the influence of compensation and organization climate on Service Performance at Petojo Utara Urban Village Office of Gambir Sub District, Administration City of Center Jakarta. Compensation and organization climate functioned as independent variables, while service performance functioned as dependent variable. Compensation refers to logrolling system that given to personnel as means for reach the organization goals that indicated by wage, allowance, incentive, adding income, proficiency, responsibility, and personal growth. Organization climate refer to all environment aspect that people face in an organization that influenced someone in doing his organization task, which could be measured by indicators of autonomy, cohession, trust, pressure, support, recognition, fairness, innovation. Meanwhile, service performance is a work result that reached by personenl in performing task appropriate with their responsibility with indicator reliability, assurance, tangible, empathy, and responsiveness. This research using quantitative approach and survey method. The samples are 112 and taken by using sensus techniques. Collecting datas were using questionaires and data analysis with SEM. The results shown that compensation and organization climate have a positive and significant influence on Service Performance at Urban Village Office of Gambir Sub District, Administration City of Center Jakarta, either partially or simultaneously. Wage is dominant component from compensation variable, and recognation is the dominant component from organization climate. Based on the result of research, the influence of compensation more dominant than organization climate on Service Performance at Petojo Utara Urban Village Office of Gambir Sub District, Administration City of Center Jakarta."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27609
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darno
"Penelitian Hubungan antara iklim organisasi dengan etos kerja instruktur (Studi Perbandingan 2 BLK di Malang) ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui etos kerja instruktur di BLK Malang; (2) Untuk mengetahui iklim organisasi di BLK Malang (3) Untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan etos kerja instruktur di BLK Malang (4) Untuk mengetahui perbedaan antara iklim organisasi dengan etos kerja instruktur di BLK Malang.
Penelitian ini melibatkan seluruh instruktur di BLK Malang sejumlah 74 responden yang terbagi menjadi dua kelompok; kelompok pertama instruktur BLK Pertanian Wonojati 30 responden dan kelompok kedua instruktur BLK Industri Singosari 44 responden. Dan tentang etos kerja instruktur dan iklim organisasi dikumpulkan melalui angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah : (1) statistik deskriptip; (2) analisis korelasi dan regresi dan (3). analisis uji - t.
Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa etos kerja instruktur di BLK Pertanian Wonojati tergolong katagori tinggi, iklim organisasi tergolong bebas; (2). Hasil deskripsi data tentang etos kerja instruktur di BLK Industri Singosari tergolong katagori tinggi, sedang iklim organisasi tergolong katagori demokratis; (3). Hasil analisis korelasi menunjukkan ada hubungan yang positip antara iklim organisasi di BLK Pertanian Wonojati maupun di BLK Industri Singosari, sedang hasil analisis regresi antara iklim organisasi dengan etos kerja instruktur di BLK Pertanian Wonojati menunjukkan persamaan Y = 18,75 + 0,66 X, dengan koefisien determinasi 15,45%, artinya 15,45 variasi etos kerja instruktur dapat dijelaskan oleh iklim organisasi dan hasil persamaan regresi di BLK Industri Singosari menunjukkan persamaan Y = 29,44 + 0,44 X, dengan koefisien determinasi 11%, artinya, 11% variasi etos kerja instruktur dapat dijelaskan oleh iklim organisasi.; (4). Hasil analisi uji t menunjukan adanya perbedaan baik iklim organisasi maupun etos kerja instruktur. Hasilnya menujukkan bahwa iklim organisasi dan etos kerja instruktur di BLK Singosari Iebih baik dari pada iklim organisasi dan etos kerja instruktur di BLK Wonojati."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Proses caring membentuk karakter perawat yang empati dan tulus dalam melakukan asuhan keperawatan. Tujuan untuk mengetahui faktor komitmen dan iklim organisasi yang paling dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSWH. Desain penelitian menggunakan deskripif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran faktor komitmen dan iklim organisasi menggunakan kuesioner, dan perilaku caring dengan observasi sistematik terhadap 77 perawat pelaksana diambil secara propotional simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara komitemen dan iklim organisasi dengan perilaku caring. Faktor komitmen dan iklim organisasi yang paling dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana adalah masa kerja, komitmen afektif, kultur organisasi, dan pendidikan. Rekomendasi pada rumah sakit sebaiknya melakukan evaluasi terhadap komitmen afektif perawat, perbaikan kultur organisasi, dan meningkatkan pendidikan perawat.

Process of caring are shaping the nurse character to be more emphatic and sincere in performing nursing care. The objective of this research is to determine the commitment factors and the most dominant climate associated with nurses caring behavior in RSWH. The design used in this research was descriptive correlative with cross sectional approach. Commitment factors and organizational climate has been measured by questionnaires, then the caring behavior has observed by systematic observation of 77 nurses which taken by proportional simple random sampling.
The result showed that the most dominant of commitment factors and organizational climate related to the nurses caring behavior in RSWH are; working period, affective commitment, organizational culture, and education. Conclusion The achievements of nurses? organizational commitment at RSWH was 73,3% , organizational climate was 71, 6% and then caring behavior was 87, 3% from total value. Recommendation to Hospital was evaluate the affective commitment of nurses, improving organizational culture, and increase nurse education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>