Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Augustin Rina Herawati
Abstrak :
Krisis ekonomi yang melanda indonesia, sejak Juli 1997, memukul kehidupan masyarakat. Akibat tekanan krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah membawa dampak yang besar pada tingginya harga kebutuhan sehari-hari dan rendahnya daya beli konsumen. Pola konsumsi mayoritas konsumen terutama bergeser pada barang yang lebih ekonomis dan fungsional. Kondisi menurunnya daya beli konsumen tersebut juga berpengaruh pada hasil penjualan kecap merk Indofood yang diproduksi oleh PT. Indosentra Pelangi. Untuk mengatasi hal itu, maka PT. Indosentra Pelangi melakukan strategi inovasi ukuran produk kecap, dengan menambah ukuran kemasan kecap. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk menjelaskan daya beli konsumen kecap pada masa krisis, menjelaskan kemungkinan strategi yang dilakukan PT. Indosentra Pelangi dapat meningkatkan permintaan konsumen terhadap produk kecap merk Indofood, serta menjelaskan pesaing-pesaing yang ada dalam industri kecap dengan merk lain dapat mempengaruhi konsumsi konsumen kecap merk lndofood. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif analisis. Populasinya adalah seluruh ukuran kecap merk lndofood, dengan sampel penelitian adalah beberapa kecap merk lndofood dengan ukuran 10 ml, 275 ml, dan 300 ml. Respondennya adalah 200 orang konsumen kecap di Kabupaten Daerah Tingkat ll Tangerang. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis produk, menyangkut mutu produk dan rancangan produk; 2. Analisis daya beli konsumen, menyangkut karakteristik responden dan daya bell konsumen kecap; 3. Analisls pesaing, menyangkut identifikasi pesaing dan intensitas persaingan. Analisis dilakukan berdasarkan deskrlpsi data dan fakta aktual. Hasil penelitian tentang daya beli konsumen kecap menunjukkan bahwa konsumen kecap terutama menganggap penting adanya ukuran produk kecap yang bervariasi (94 %). Sedangkan pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi kecap yang dilihat pertama kali adalah kualitas produk (63 %). Munculnya berbagai macam merk kecap yang diperkenalkan kepada konsumen telah mempengaruhi konsumen untuk mencoba-coba menggunakan merk kecap yang ditawarkan tersebut (27 %). Berdasarkan hasil penelitian terhadap merk kecap yang di konsumsi konsumen kecap. terlihat bahwa merk kecap yang paling banyak dikonsumsi responden adalah 1 kecap merk Indofood, ABC, dan Bango. Ketiga merk kecap tersebut dapat dipandang sebagai pesaing-pesaing yang kuat dan masing-masing mempunyai strategi untuk memperebutkan pangsa pasar kecap. PT. Indosentra Pelangi, sebagai produsen kecap merk lndofood, dalam bersaing merebut pelanggan untuk meningkatkan penjualan produknya, sebaiknya bukan melakukan strategi inovasi ukuran produk. Tetapi akan Iebih baik, bila lebih memfokuskan pada peningkatan kualitas produk, dalam ani dari segi rasa, bau dan warna kecap lebih disesuaikan dengan selera konsumen kecap di Indonesia. Strategi memperkenalkan kecap merk Indofood melalui iklan yang gencar, melalui media massa, televisi, radio, yang telah berhasil meningkatkan jumlah konsumen kecap merk lndofood masih perlu dipertahankan dengan tidak mengabaikan strategi yang lain.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T2619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Graphic elements in packaging design for local and export market are suspected to have different kind of purposes. This is why I am interested to analyze the graphic elements in instant noodle packaging produced by Indofood. The analyzes are including what elements are different and why the designer made them difference. There are a lot of factors that customer choose an instant noodle, like cultural factors, buying and consuming habits. Hopefully, through this research the consumer could understand the importance of graphic element in packaging design.
NIJUDKV
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aisyah Hummaira
Abstrak :
Aktivitas corporate social responsibility selain dilakukan dalam rangka menjalankan kewajiban dari pemerintah juga dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan image perusahaan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate social responsibility dan corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA). Pendekatan penelitian dilakukan secara kuantitatif melalui survei kepada 124 penerima beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA). Metode pengambilan data dilakukan dengan probability sampling dan teknik stratified random sampling dengan instrumen kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji statistik regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate social responsibility terhadap corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA), serta tidak terdapat pengaruh pada salah satu dimensi corporate social responsibility yaitu responsibility to environment terhadap corporate image PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA) batch 9 dan batch 10. ......Corporate social responsibility (CSR) is known not only as an obligation of a company from the government but also as an instrument to maintain and to leverage the corporate image. This study aims to investigate the influence of corporate social responsibility to the corporate image of PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk on Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)’s awardees. The method of the research is quantitative through survey to 124 Indofood Sukses Makmur Scholarship (BISMA)’s awardees. The data is taken through probability sampling and stratified random sampling with questionnaire as the research instrument. This study uses linear regression analysis and found that there is a significant influence between corporate social responsibility and one of its dimension (responsibility to environment) has no significant influence towards corporate image of PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. on Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)’s awardees batch 9 and batch 10.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irastuty
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai dengan tahun 1998 penyediaan, distribusi dan harga tepung terigu diatur oleh Bulog, Pemerintah juga menetapkan proteksi untuk berinvestasi di industri ini. Hak monopoli dalam penggilingan gandum hanya diberikan kepada PT Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills serta PT Berdikari Sari Utama Flour Mills. Pemilik kedua perusahaan inipun sama yaitu Grup Salim.

Dicabutnya wewenang Bulog, menyebabkan industri tepung terigu harus melaksanakan semua kegiatannya sendiri, mulai dari menyediakan gandum untuk digiling, pengolahan, pemasaran serta distribusinya. Apalagi dengan ditetapkannya UU No. 5/1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri ini harus menjalankan kegiatannya secara profesional.

Citra Bogasari yang baru yaitu sebagai sebuah perusahaan yang profesional, akan sangat mendukung jalannya kegiatan perusahaan tersebut. Seperti diketahui bahwa selain bersaing dengan perusahaan sejenis di dalam negeri, persaingan juga terjadi dengan perusahaan-perusahaan luar negeri di dalam era globalisasi ini. Akan tetapi citra perusahaan yang lama, yaitu sebagai perusahaan yang erat kaitannya dengan monopoli dan KKN telah melekat dalam pandangan stake holders.

Menyadari pentingnya peranan Humas dalam membentuk opini masyarakat, maka merupakan salah satu tugas Humas Bogasari untuk membentuk citra perusahaan yang baru yaitu bahwa Bogasari merupakan perusahaan yang profesional dan dapat bersaing secara sehat dalam industri ini. Humas harus melakukan riset untuk mencari fakta yang ada pada stakeholders mengenai citra perusahaan saat ini. Kemudian Humas harus menselaraskan antara citra dan reputasi yang perusahaan inginkan ada dalam pandangan stake holders, dengan target publik, cara-cara serta ¡si dari kampanye, sehingga program pembentukan citra berhasil baik.

Karenanya studi ini bertujuan untuk mempelajari peranan kegiatan humas Bogasari dalam membentuk citra perusahaan di mata stake holders , serta memberikan masukan mengenai strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan-kegiatan humas dalam membantu terciptanya citra yang dikehendaki.

Untuk itu metode peneilitian yang dilakukan adalah dengan mempelajari berbagai sumber informasi yang tersedia, teori, data, literatur serta wawancara dengan pihak-pihak yang dapat menjadi nara sumber dalam studi ini. Persepsi stakeholders kepada perusahaan didapatkan dengan meneliti banyaknya jumlah pemberitaan yang positif maupun negatif mengenai perusahaan di 12 media cetak.

Dari studi ini disimpulkan bahwa citra perusahaan yang positif di mata stake/solders mulai terbentuk, terlihat dari semakin berkurangnya pemberitaan negatif mengenai perusahaan dan semakin banyaknya pemberitaan positif. Akan tetapi yang diinginkan bukan sekedar citra positif saja, tetapi citra perusahaan yang profesional yang harus ditanamkan pada stake holders.

Sampai saat ini Humas belum pernah melakukan riset Iangsung dan menyeluruh untuk mengetahui citra perusahaan dalam persepsi stake holders . Penelitian terhadap citra perusahaan hanya dilakukan dengan melihat jumlah pemberitaan yang ada di media masa. Setelah itu Humas Bogasari menjalankan program-program perbaikan maupun program-program baru.

Pemberitaan mengenai profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam suatu program khusus. Profesionalisme terlihat dalam proses menjalankan perusahaan, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan. Salah satu ciri profesionalime perusahaan seperti transparansi memang telah berhasil ditanamkan melalui hubungan baik antara Humas dengan media masa. Media masa dapat memperoleh informasi dengan mudah mengenai perusahaan baik dari Humas maupun top manajemen. Gaya manajemen profesional yang mencerminkan kemandirian usaha serta bersaing secara sehat di pasar sebenarnya juga terdapat pada falsafah perusahaan. Akan tetapi ini tidak disosialisasikan secara khusus kepada semua lapisan stakeholders. Demìkian pula ciri profesional dalam bentuk kerja tim yang tangguh serta kesempatan yang setara dalam jenjang karir serta pelatihan tidak diinformasilcan kepada seluruh stake holders.

Melihat kenyataan diatas, maka tampak bahwa pemberitaan yang menyiratkan profesionalisme perusahaan tidak dilakukan dalam suatu program yang khusus. Tidak ada kesatuan ?wama? profesionalisme yang berkesinambungan dalam pemberitaan yang dilakukan, menyebabkan hasilnya tidak optimal dirasakan oleh stake holders.

Karena itu studi ini merekomendasikan agar apabila memungkinkan dilakukan riset mengenai citra perusahaan saat ini dimata stakeholders, sehingga dapat diketahui sejauh apa perubahan cara itu telah diterima. Dari hasil riset tersebut dibuat pembenahan ke dalam, kemudian dibuat suatu program kampanye yang menyelunuh dan berkesinambungan untuk menunjang cara profesionalisme perusahaan. antara lain dengan memasukkan falsafah perusahaan yang mencerminkan profesionalisme perusahaan sebagai salah satu bahan program.

Walaupun Bogasari telah melakukan spin off untuk menghadapi UU No.5/1999, namun yang masih dipertanyakan oleh stake holders yaitu apakah sebenarnya Bogasari masih ?mencintai? monopoli? Karena itu dibutuhkan kerjasama dengan bagian/departemen lain sehingga tercipta citra profesionalisme yang bebas dari KKN dan monopoli. Bentuk kerjasama itu seperti strategi pemasaran serta periiaku yang profesional dan individu-individu dalam perusahaan untuk menunjang terciptanya citra perusahaan yang diinginkan.
2001
T3262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library