Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmy Soegiman
Abstrak :
ABSTRAK
1. Pokok Permasalahan. Bahwa pertambahan jumlah kandaraan bermotor yang tidak seimbang dengan jumlah atau panjang jalan yang ada banyak menimbulkan problema-problema, khususnya dalam bidang perlela - lintasan di darat, Hal ini tantu saja mandorong kapada Pemerintah baik pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah untuk segera memecahkan atau mengatasi problema-problema tersebut. Salah satu prablema dalam bidang parlalu-lintasan yang mandesak segara diatasi-adalah kemacetan lalu-lintas. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mangatasi problama - kemacetan lalu-lintas tarsebut, yaitu antara lain mamasang - rambu-rambu lalu-lintas pada tempat-tempat di anggap perlu, operasi-operasi penertiban lalu-lintas sampai kapada palebaran maupun panambahan panjang jalan yang talah ada. Termasuk kategori penambahan jalan, adalah pembangunan jalan yang cawang interchange yang hendak dibahas. Metode Research. Karena terbatasnya waktu serta kesibukan sebagai ibu rumah tangga, maka untuk menyusun skripsi ini penulis hanya menggunakan dua metoda, yaitu a. Metoda Perpustakaan. ( Library raaaarch ) b. Metode lapangan/ Wawancara ( Fiald research ). 3. Hal-hal yang dapat ditemukan. Bahwa masalah parjanjian pemborongan di dalam kitab - Undang-undang Hukum Perdata di atur dalam Buku ka III dengan judul Tenteng Perikstan, sedangkan masalah Parjanjian Pemborongan Pekerjaan di atur di dalam Bab VII A Bagian keenam yang barjudul Tentang Pemborongan Pekarjaan yang oleh karena itu pamborongan pekerjaan termasuk Hukum Parjanjian b. Bahwa pangaturan mangenai Parjanjian Pamborongan Pekarjaan sampai sakarang masih tersebar dalam beberapa parundang-undangan, yang antara lain, yang mangenai hak-hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pemborongan pekerjaan, di atur dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam Kitab Undang-undang Hukum - Perdata, sedang yang menganai pelaksanaan pekerjaan pemborongan di atur dalam peraturan standar sebagaimana tercantum dalam AV tahun 1941, D. Bahwa dalam praktek pemborangan dikenal peserta perjanjian pemborongan bangunan seperti : Pemberi tugas ( bouuheer ), pemborong atau kontraktor dan perencana, yang tantunya hal samacam ini tidak akan diketemukan dalam perjanjian-perjanjian lain sebagai parjanjian bertimbal balik pada umumnya, d. Bahwa dalam praktek pemborongan bangunan, jika ai pemborong malakukan uanprastasijmaka kepada pemborong yang barsangkutan d_s pat diparlakukan katantuan pasal 12A6 HUH Par. yaitu diuajibken untuk membayar danda,biaya,rugi dan bunga. a. Bahua dalam praktek aahari-hari pangartian pemborongan pekarja an bukan saja tarbatas pada pangartian pamborongan pakarjaan antara saorang annamar dangan pihak" pamberi pakarjaan dalam pembuatan gedung atau rumah,akBn tetapi juga dalam halnya saorang-pdnjahit yang mambuBt pakaien dan atau sEorang tukang reparasi i yang mampErbaiki sabuah mobil. 4. Sarana. Mangingat bahwa Parjanjian pembangunan Pembuatan Jalan Layang- Cawang Interchanga ini dilaksanakan oleh kontraktor Takenaka - Nippo Utama Joint Oparation, sayangnya dan saharusnya kontrak parjanjiannya dibuat dalam BAHASA INDONESIA hal ini sangat penting untuk manghindari salah tapsir manganai sasuatu istilah khususnya bila tarjadi persalisihan antara kadua belah pihak b. Mawajibkan kapada kontraktor Takanaka Nippo Utama Joint oparsition untuk mandidik tanaga-tanaga Indonasia,agar pada saatnya nanti bukan saja siap malaksanakan sendiri pambangunan jalan - layang yang lBin,tetapi hal inipun harua dimanfaatkan banar-benar sabagai alih takhnologi dari tanaga asing kapada tanaga Indonesia. 0. Mengusahakan semaksimal mungkin agar satiap kerjasama dangan pihak asing kita mamparolah manfaat dan kagunaan baik dalam bi - dang skil non skil,yang tantunya pada masa-masa yang akan datang i . ' n kita tidak bisa sacara terus-menerus manggantung kapada tanaga / tanaga akhli asing dalam membangun jalan layang dan sebagainya. Damikanlah antara lain saran-aaran yang dapat penulis sampaikan dalam hubungannya dangan parjanjian pemborongan pembuatan jalan layang cawang intarchange, semoga barmanfaat bagi kita Semua.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Iswoyo
Abstrak :
Jalan layang dapat mengalami kegagalan konstruksi. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan kurang tertibnya pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu SMM. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi manajemen mutu perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jalan layang berbasis web di lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta. Pengembangan diawali dengan mengumpulkan data SMM di berupa SOP dan Instruksi Kerja, menganalisa kebutuhan organisasi, menganalisa fitur yang dibutuhkan dan mengembangkan perangkat lunak. Prototipe yang telah siap kemudian diuji kinerjanya dari aspek fungsional, efisiensi, reabilitas, kompatibilitas, usability dan keamanan. Perangkat lunak lulus dari semua uji yang dilaksanakan.
Elevated Highway may experience construction. This situation occur due to lack of orderliness in the implementation of the Quality Management System QMS . The purpose of this study is to develop a web based quality management information system in planning, construction and maintenance of elevated highway at the Bina Marga Agency of Provinsi DKI Jakarta. The development begins with collecting QMS rsquo s data, SOP and Work Instructions, analyzing the needs of the organization, analyzing the features and conducting software development. When the prototype ready then tested its performance for functionality, efficiency, reability, compatibility and security. The software passes from all the tests performed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gupita Rahajeng Kusumaningtyas
Abstrak :
Pekerjaan konstruksi jalan layang merupakan hal yang umum berada di negara berkembang dan juga negara maju di seluruh dunia. Jembatan layang dibangun untuk mengatasi kemacetan yang tidak dapat diatasi dengan penggunaan lampu lalu lintas. Dalam proses pembangunan jalan layang, lalu lintas adalah salah satu masalah utama yang selalu terjadi. Untuk meminimalkan masalah itu, pembangunan jalan layang harus direncanakan dan dikelola secara efektif. Dengan pengembangan WBS serta kamus dan checklist WBS, tahapan proyek akan diperoleh secara rinci yang dapat digunakan untuk menganalisis paket pekerjaan, metode yang ditentukan, aktivitas, hingga sumber daya yang akan membantu mengurangi masalah yang terjadi. WBS Work Breakdown Structure merupakan proses awal dari project management yang membagi fase-fase proyek. Melalui WBS akan diperoleh tahapan-tahapan proyek secara mendetail yang dapat digunakan untuk menganalisa paket pekerjaan, aktivitas, hingga sumber daya. Kamus dan checklist dalam makalah ini diolah dari WBS flyover yang terdiri dari enam 6 tingkat termasuk nama proyek, rumpun/divisi pekerjaan, jenis pekerjaan, paket pekerjaan, aktivitas, dan sumber daya. ......The construction works of flyover is common in a developing country as well as developed country all over the world. Flyover is built to overcome the massive congestion that can not be overcome with the use of traffic light. In the contruction process of a flyover, traffic is the one main problem that always occur. To minimize that problem, the flyover construction should be planned and managed effectively. With the development of WBS, dictionary of WBS, and WBS checklist the project stages will be obtained in detail that can be used to analyze work packages, defined methods, activities, to resources that will help decreasing the occuring problem. WBS is the initial process of project management that divides the project phases. Through WBS, project stages will be obtained in detail that can be used to analyze resource needs. The WBS Dictionary and WBS checklist of this paper is developed based from the WBS of Flyover that is consists of six 6 levels including project name, division, sub of works, work packages, activites, and resources.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Kerthina Mela Octavia
Abstrak :
[ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur dalam bidang transportasi untuk menambah kapasitas jalan khususnya proyek Jalan Layang Non Tol merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta. Namun pada pelaksanaan proyek Jalan Layang Non Tol di DKI Jakarta mengalami keterlambatan dari rencana penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapatkan resiko pada penerapan metode konstruksi yang mempengaruhi kinerja waktu pembangunan Jalan Layang Non Tol yang dilihat dari sudut pandang pemilik proyek (owner) dan kontraktor. Resiko yang harus diperhatikan adalah resiko keterlambatan kedatangan alat pada tahapan erection box girder. Dengan melakukan menjadwalkan kedatangan alat dapat digunakan untuk mencegah munculnya resiko tersebut.;
ABSTRACT
Infrastructure development in the transportation sector to increase the road capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to obtain the risk of the application of the construction method that affect the time performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to obtain the risk of the application of the construction method that affect the time performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to obtain the risk of the application of the construction method that affect the time performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to obtain the risk of the application of the construction method that affect the time performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing scheduled arrival of the tools., Infrastructure development in the transportation sector to increase the road capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to obtain the risk of the application of the construction method that affect the time performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing scheduled arrival of the tools.]
Salemba: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbas Monginsidi S
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk memenuhi tuntutan tnasyarakat atas fasilitas-fasilitas baru yang diperlukan, maka perernaiaan kawasan Segi Tiga Senen sangat dibutuhkan.

Segi Tiga Senen terletak dekat persimpanqan utama dan Ja].an Pasar Senen, Jalan Senen Raya, Jalan Kramat Bunder, Jalan Kramat Raya, Jalan Kramat Kwitang, yang mana ruas jalan tersebut telah dibebani arus lalu-lintas yang sangat padat.

Perrnasalahan yang timbul akibat pengembangan Segi Tiga Senen adalah Pertama, jumlah kendaraan yang dibangkitkan relatif besar. Kedua, r-uas ialan di Persimparigan Senen akan nempera1eh tambahan beban lalu-1intas akibat pengembangan Segi Tiga Senen. Ketiga, beban lalu-lintas pada masing-masing ruas jalan di pensimpangan Senen harus dapat diantisipasi oleh jalan yang ada.

Dengan nemperkirakan kebangkitari lalu-lintas dan proyeksi ialu-ljntas d'iadakan perbandingan secara hiphothesis kinerja persiinpangan pada saat sekarang (1991), saat Segi Tiga Senen selesaj (1992) dan saat Jembatan Layang selesai dibangun (1995) dengan inelihat ke1aibatan dan kapasitas jalan berdasarkan Highway Capacity Manual (HCM) 1985.
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesde Asrul Stani
Abstrak :
Pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, namun dalam implementasinya permasalahan pembebasan tanah dan keterbatasan pendanaan menjadi masalah utama dalam mewujudkan pembangunan tersebut. Pembangunan proyek Jalan Layang merupakan salah satu upaya dalam meminimalisasi permasalahan pembebasan tanah, selain itu melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dan menerapkan pembiayaan berbasis Non Cash Loan (NCL) berupa Supply Chain Financing (SCF) pada proyek diharapkan mampu memberikan kinerja proyek menjadi baik, yang dapat tercermin pada Project Cash Flow (PCF) atau arus keuangan proyek positif sehingga dapat menjawab masalah keterbatasan pendanaan proyek. Supply Chain Financing (SCF) adalah instrument keuangan yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan dengan berbagai syarat dan ketentuan berlaku kedalam sebuah rantai pasok yang terjadi antara pembeli dan penjual, yang bertujuan sebagai optimasi manajemen modal kerja dan likuiditas perusahaan. Namun pemilihan skema pembiayaan SCF ini juga memiliki kelemahan dimana ada cost of money (diskonto) yang terjadi pada pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Cost Structure NCL SCF dan mengevaluasi implementasi penggunaan fasilitas SCF terhadap kinerja proyek jalan layang dengan studi kasus proyek KSO pada PT.X. Metodologi penelitian menggunakan metode survey dan metode studi kasus, sedangkan untuk mengetahui cost structure yang terjadi menggunakan analisa statistik deskriptif. Penelitian ini menghasilkan sebuah tabel cost  structure atau komponen biaya utama berupa Bahan, Alat dan Sub Kontraktor yang bisa diimplementasikan dalam proses NCL SCF, serta prosedur implementasi pengadaan SCF sampai dengan penagihannya. ......Indonesia infrastructure road development in recent years has experienced a very significant increase, but in its implementation the issue of land acquisition and limited funding are the main problem in realizing this development. Elevated Road Project is one of the way to minimize the effect land acquisition, and also Joint operation (JO) and applying Non Cash Loan (NCL) at the form Supply Chain Financing (SCF) in project can have good performance effect that can be see positif Project Cash Flow (PCF). Supply Chain Financing (SCF) is a financial instrument issued by financial institutions with various terms and conditions applicable to a supply chain that occurs between buyers and sellers, which aims to optimize the management of working capital and company liquidity. However, the selection of the SCF financing scheme also has a weakness where there is a cost of money that must be spent in the process. The purpose of this study was to determine the NCF SCF Cost Structure and evaluate the implementation of the use of SCF facilities on the elevated road project performance with a JO project case study at PT.X. Research metodology using survey and project cases study, while for the conducted to determine cost structure using statistical descriptive analysis. This study produce cost structure table which is majority for material, equipment, and sub contractor can be implemented using NCL SCF, also implementation procurement procedure using SCF until invoicing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesh Aditya Aryoprawirotama
Abstrak :
DKI Jakarta merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang terus terjadi mengakibatkan alih fungsi ruang terbuka hijau menjadi gedung bertingkat dan jalan layang bersamaan dengan peningkatan emisi gas rumah kaca dari konsumsi bahan bakar mineral. Dampaknya, muncul fenomena pulau bahang perkotaan di berbagai wilayah di DKI Jakarta. Sistem penghijauan vertikal dipilih sebagai upaya mitigasi dan reduksi fenomena tersebut, namun penerapannya belum optimal karena berbagai tantangan yang muncul terutama dari faktor biaya. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merekomendasikan strategi peningkatan penerapan sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta dari segi biaya berdasarkan biaya siklus hidup. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode studi kasus dengan instrumen berupa wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siklus hidup sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta terdiri atas fase persiapan, konstruksi, serta operasi dan pemeliharaan. Ditemukan juga bahwa biaya siklus hidup sistem penghijauan vertikal di DKI Jakarta (Indonesia) lebih rendah dibandingkan biaya siklus hidupnya di Singapura maupun Genoa (Italia). Strategi yang direkomendasikan untuk menghemat biaya siklus hidup sistem penghijauan vertikal tersebut mencakup strategi penggunaan material, alternatif pemasok, seleksi tanaman, sistem irigasi, dan sumber air. ......DKI Jakarta is the most populated city in Indonesia. Population growth that continues to occur has resulted in the conversion of green open spaces into multi-story buildings and flyovers along with an increase in greenhouse gas emissions from the consumption of mineral fuels. As a result, urban heat island phenomenon appeared in various areas in DKI Jakarta. Vertical greening system was chosen as an effort to mitigate and reduce the phenomenon, but its implementation has not been optimal due to various challenges, especially costs. Therefore, this research was conducted to recommend strategies to increase the implementation of vertical greening system in DKI Jakarta from a cost perspective using life cycle cost. The research was carried out by case study method using interviews as instruments. The results of this study indicated that the life cycle of the vertical greening system in DKI Jakarta consisted of the preparation, construction, as well as operation and maintenance phases. It was also found that the life cycle costs of vertical greening system in DKI Jakarta (Indonesia) are lower than those in Singapore and Genoa (Italy). The recommended strategies to economize life cycle costs of the vertical greening system include strategies for using materials, alternative suppliers, plant selection, irrigation systems, and water sources.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maya Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan lalu lintas semakin hari semakin kompleks, dengan bertambahnya jumlah kendaraan, adanya pelebaran jalan dan juga perkembangan teknologi yang membuat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Setiap pengguna kendaraan ingin menempuh perjalanan dalam waktu singkat. Namun sering kali mereka mengabaikan segi keselamatan, baik keselamatan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Hal ini yang menimbulkan terjadinya kecelakaan.

Bagaimana caranya untuk menciptakan suatu lalu lintas yang bisa membuat setiap orang merasa senang, aman dan nyaman dalam berkendara, dimana setiap pengendara dapat menggunakan jalan tanpa rasa takut. Traffic Conflict Technique (TCT) adalah salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dalam berkendara. Cara ini telah diterapkan di negara Swedia, dikembangkan oleh Jurusan Transportasi dan Perencanaan di Lund University. Yang pertama kali dilakukan adalah menentukan lokasi yang beresiko terhadap kecelakaan. Cara TCT ini adalah mendeteksi jumlah kecelakaan yang hampir terjadi (preventive), bukan yang sudah terjadi (curative). Kemudian dilanjutkan dengan analisa tindakan apa yang menyebabkan ter)adi kecelakaan dan dengan cara bagaimana agar kecelakaan itu tidak terjadi. Hasil dari TCT ini bisa berupa peringatan dan larangan dalam bentuk rambu, pemberian bangunan/fasilitas dan lain sebagainya.

Studi ini dilaksanakan di lokasi Jalan Layang UI-Depok, dimana diidentifikasikan memiliki jumlah kecelakaan yang tinggi. TCT merupakan kombinasi dari metode-metode yang telah ada, seperti Study Behavior. Acciddent Analysis, dll. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah menghindari terjadinya kecelakaan, memperkecil jumlah kecelakaan, memperbaiki sikap pengguna jalan, merencanakan lalu lintas yang baik serta membuat pengguna jalan aman dan nyaman.
2000
S35042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Agung Nugraha
Abstrak :
Jalan layang merupakan salah satu struktur yang umum ditemui di perkotaan. Proses konstruksi jalan layang dapat dilakukan dengan berbagai sistem, salah satunya dengan sistem spun pile-slab. Sistem spun pile-slab ini umum digunakan pada area bandar udara dengan kondisi tanah lunak. Selain itu, struktur skala besar seperti jalan layang ini akan sangat terpengaruh apabila terjadi gempa. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada analisis respons dari jalan layang lurus dengan sistem spun pile-slab akibat beban gempa yang diberikan. Pada penelitian ini juga akan dilakukan variasi terhadap jalan layang yaitu variasi panjang ramp, kedalaman spun pile, jenis tanah, jenis perletakan, dan kekakuan elastomer. Hasil analisis yang akan ditampilkan yaitu perpindahan, gaya dalam aksial, gaya geser, dan gaya dalam momen pada spun pile serta reaksi spring tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kaku struktur jalan layang maka gaya dalam yang terjadi pada spun pile akan semakin besar, namun perpindahan yang dialami akan semakin kecil. ......Elevated road are one of the most common structures in cities. Elevated road construction process can be done with various systems, one of which is the spun pile-slab system. Spun pile-slab systems are commonly used in airport area with soft soil condition. In addition, large-scale structures such as elevated road will be very affected by earthquake. Therefore, this study will explain the response analysis of straight elevated road structure with spun pile-slab system due to the seismic load. This study will also feature variations on elevated road such as length of ramp, depth of spun pile, type of soil, type of restraint, and elastomeric stiffness. Results of the analysis that will be showed are displacement, axial force, shear force, and moment of spun pile and reaction of the soil spring. Analysis results show indicate that elevated road structure with more stiffness will have greater internal force but smaller displacement on the spun pile.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Natanael
Abstrak :
ABSTRAK
Jalan layang adalah salah satu solusi untuk masalah persinggungan titik transportasi jalur darat. Namun keberadaan jalan layang berdampak pada munculnya ruang bawah jalan layang tempat kolom-kolom penahan jalan layang tersebut. Jalan layang yang berbeban besar membutuhkan kolom berukuran besar pula, dan kolom berukuran besar membutuhkan ruang yang berukuran besar pula. Pada ruang-ruang bawah jalan layang ini kerap dijumpai tindakan vandalisme. Vandalisme menjadi sampah visual di wajah kota dan menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat kota. Namun dalam beberapa kasus, ruang-ruang bawah jalan layang justru dimanfaatkan sebagai taman graffiti, sebuah tempat berekspresi dan menyampaikan pesan-pesan sosial yang positif bagi masyarakat kota.

Studi kasus dilakukan dengan membandingkan vandalisme dan graffiti yang terjadi di beberapa jalan layang yang terdapat di kota Jakarta. Lokasi, kepadatan lalu lintas, dan kondisi sekitar yang berbeda dari jalan layang ternyata memberikan perbedaan hasil yang mucul di ruang bawah jalan layang, apakah vandalisme atau seni graffiti. Dengan melakukan perbandingan analisis dalam studi kasus antara ruang bawah jalan layang yang mendapat tindakan vandalisme dan seni graffiti, akan didapat jawaban apa faktor dibalik terjadinya vandalisme seni graffiti di ruang bawah jalan layang.
abstrack
Flyover is one of solution for the contiguity of land transportation tracks problem. However, a flyover give an impact for its existence and it is the emergence of space underneath that flyover. Space underneath a flyover is an absolute impact of the flyover?s big columns. A flyover with huge load require a lot of big colums, and a lot of big colums require a big underneath space. It is not a shocking fact if people have seen many vandalism acts in these underneath spaces. Vandalism is visual trashes for urban face and make people feel insecure. But in some cases, spaces underneath the flyovers were used as graffiti parks, places where people express and deliver positive massages for urban people through graffiti art. Writer do the case studies by comparing vandalism act and graffiti art in several flyovers? spaces underneath in Jakarta. Different location, traffic density, and sorrounding environment of each flyover turn out to be some causes of the result difference, whether it is vandalism act or graffiti art. By comparing analysis of the space underneath a flyover with vandalism act and the space underneath a flyover with graffiti art, writer will know the causes behind emergence of vandalism act and graffiti art in space underneath the flyovers.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>