Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 9 Document(s) match with the query
cover
Marvianti Hestikartika
"Selama ini, hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja dijelaskan dengan kepuasan kerja menimbulkan unjuk kerja yaitu belief pertama. Namun, bila ditelaah kembali dalam beberapa literatur seperti yang disebut oleh Robbins(2003) hubungan tersebut dapat dijelaskan dengan unjuk kerja yang baik membuat seseorang merasa puas yaitu belief kedua. Penjelasan Robbins tidaklah sepopuler belief pertama. Penelitian ini bermaksud untuk menjajaki kemungkinan adanya kebenaran dalam penjelasan Robbins. Sampel penelitian ini adalah kelompok pekerja usia 25-30 tahun. Pengumpulan data dilakukan terhadap 45 responden yang sesuai dengan karakteristik yang ditentukan peneliti. Karakteristik tersebut adalah berusia 25-30 tahun, berpendidikan minimal D3, dan telah bekerja di perusahaan tersebut minimal satu tahun. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kepuasan kerja, kuesioner untuk identifikasi belief dan kuesioner unjuk kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja hanya dapat dijelaskan dengan belief pertama, tidak ada perbedaan korelasi signifikan dalam hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja antara responden dengan belief pertama dan belief kedua, serta pengukuran kepuasan kerja dengan faset diragukan memiliki hubungan dengan unjuk kerja.

Up till now, the relations between job satisfaction and performance were explained with job satisfaction caused performance; in this research it is called the first belief. But, if we take a look once again in a few literature such as by Robbins (2003) the relations can be explained with a good performance caused someone to feel satisfied, in this research it is called the second belief. Robbins`s explanations are not as popular as the traditional belief. The purpose of this research is to explore the possibilities that the second belief could be true of exist. The samples in this research are the 25-30 years old workers. The data were taken from 45 respondents that are suitable according to the characteristics that the researcher has determined before. The characteristics are ages 25-30 years old, minimum a diploma holder, and have worked in the company for minimum 1 year. The instruments used in this research are the job satisfaction questionnaire, the belief identification questionnaire and the performance appraisal questionnaire. This research concluded that in this research the relations between job satisfaction and performance can only be explained by the first belief, there is no significant difference in the relations between job satisfaction and performance between the first belief and the second belief, and the last conclusion of this research is that the job satisfaction measurement by facets is doubtful have a relation with performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Farida Yosefina
"Salah satu masalah paling pokok dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan adalah yang menyangkut sumber daya tenaga. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Sumber daya terpenting dalam rumah sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang terbesar dari seluruh tenaga yang ada, mereka memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu serta kontak yang konstan dengan pasien. Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa akhir-akhir ini dan persentase rawat inap yang mengalami peningkatan, memerlukan pelayanan yang optimal dari RS Jiwa. Apalagi RS Jiwa Pusat Bogor sebagai pusat rujukan tertinggi dalam bidang kesehatan jiwa dituntut untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusianya secara terus menerus, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kinerja RS Jiwa Pusat Bogor. Secara teori dijelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja adalah terpenuhinya faktor kepuasan dalam pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kinerja menurut persepsi mereka (perawat) di RS Jiwa Pusat Bogor.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Cross sectional", dengan responden seluruh perawat pelaksana fungsional di ruang rawat inap sebanyak 137 orang, dari 172 orang perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis dilakukan dengan univariat, selanjutnya analisis bivariat dengan uji "Kai Kuadrat". Adapun analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan lebih sedikit responden yang mempunyai kinerja yang baik menurut persepsi mereka sendiri yaitu 35.04 % dan hasil uji bivariat diketahui variabel kepuasan kerja tidak ada yang memiliki nilai p value 0.05, berarti tidak ada variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan persepsi kinerja, serta variabel kontrol adalah pendidikan yang memiliki nilai p value < 0.05 (0.003) mempunyai hubungan bermakna dengan persepsi kinerja. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi kinerja. Sesuai dengan hasil penelitian ini. maka disarankan kepada pimpinan RS Jiwa Pusat Bogor untuk mengupayakan program peningkatan kinerja perawat melalui peningkatan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), antara lain dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan keperawatan baik jalur formal dan non formal, sesuai dengan perencanaan rumah sakit.
Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas dan mencakup seluruh variabel kepuasan kerja dari Herzberg serta pengukuran kinerja dengan metoda lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat, reliabel dan tidak bias.

Relationship between Job Satisfaction and Performance Appraisal Perception of the Nurses at the Bogor Mental Hospital 2000. One of the main problems in health service is the human resources. That human resources is an important element is the success of this health services in the hospital. The most important human resources in the hospital is nurses, they give a 24 hour service a day. 7 days service a week, and they make a constant contact with the patients. The increase of mental sickness prevalence and the increase of the patients recently cause an optimum service need in a mental hospital, especially Bogor Mental Hospital is the centre of mental health referral. It this, therefore, demanded to always improve the quality of its human resources continuously. This will also give an impact on the improvement Bogor Mental Hospital performance. Theoretically, its said that one factor Co improve the performance appraisal is the fulfillment of one's satisfaction in doing jobs.
The study was done to find out the relationship between nurses' job satisfaction and performance appraisal Perception in the Bogor Mental Hospital. Cross Sectional approach were used in this study. As many as 137 out of 172 functional nurses become the respondents. Questionnaires the respondents filled in were used to collect the data.
The result of study shows that fewer nurses have a good performance appraisal perception 35.04 %. And bivariat analysis that there is no job satisfaction variables which has p value < 0.05. Control variable is education which has p value <0.05 (p = 0.003) has a significant correlation with a performance appraisal. Multivariat analysis shows that there no independent variables (job satisfaction) correlation with performance appraisal perception.
Considering these promising results, it`s recommended that the ability and motivation improvement be continued, and to other researchers it?s suggested the same study involving a larger population which covers all job satisfaction from Herzberg and the data gained with other methods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubbay Ujziana
"Dalam era globalisasi seperti sekarang pelayanan sangat menentukan suatu organisasi. Oleh karena itu pengeiolaan sumber daya manusia khususnya tenaga sanitasi puskesmas merupakan suatu hal yang utama dalam menunjang pelaksanaan pelayanan program penyehatan lingkungan secara keseluruhan, sehingga pelayanan program penyehatan lingkungan yang efektif dan baik akan dapat diberikan kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi adalah belum diketahuinya hubungan faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka. Dengan demikian tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang hubungan faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Variabel penelitian dibatasi pada faktor kepuasan kerja yang ditinjau dari faktor intrinsik (mencakup kesesuaian togas. prestasi, tanggung jawab, otonomi) dan faktor ekstrinsik (mencakup hubungan antar pribadi, tempat ketja, peralatan kerja, gaji dan upah, promosi, pengembangan karier) terhadap kinerja tenaga sanitasi puskesmas.
Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan survey atau studi penampang dengan pendekatan cross sectional Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan tingkat kinerja tenaga sanitasi puskesmas. Sedangkan analisis data dilakukan melalui uji statistik nonparametric dengan menggunakan uji korelasi Spearman untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja tenaga sanitasi puskesmas.
Penelitian ini dilakukan terhadap 35 orang tenaga sanitasi puskesmas sebagai unit sampel penelitian. Data diambil pada tanggal 15 Mei sampai dengan 25 Juni tahun 2001 di Kabupaten Majalengka.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kepuasan kerja tenaga sanitasi puskesmas adalah 65,65 % dari responden menyatakan puas, 20,9 % responden merasa cukup puas, dan 13,45 % dari responden merasa tidak puas dan tingkat kinerja tenaga sanitasi puskesmas adalah 71,6 % tenaga sanitasi puskesmas berkinerja baik, 21,4 % tenaga sanitasi puskesmas berkinerja cukup baik, dan 7,0 % tenaga sanitasi . puskesmas berkinerja buruk. Dari hasil analisis bivariat hubungan antara faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara faktor kepuasan kerja dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka (p < 0,05).
Berdasarkan analisis multivariat dengan menggunakan uji t, maka subfaktor promosi dan otonomi yang mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka. Dan subfaktor promosi dan otonomi mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan kinerja tenaga sanitasi puskesmas di Kabupaten Majalengka.
Dengan hasil tersebut, dirasa perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang berhubungan dengan kinetja tenaga sanitasi puskesmas, dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan variabel penelitian yang lebih lengkap.
Daftar bacaan : 49 (1955 ? 2000)

Correlation Between Job Satisfaction and Performance of Sanitation Staffs of Public Primary Health Centers in Majalengka 2001In globalization era like today quality of service in an organization is very important matter, so it needs good administration of human resources, In public primary health center, sanitation staffs have moat important fole to de the enviroment sanitation program effectively for community to enhance public health degree.
This research objective is do find out correlation between job satisfaction and performance of sanitation division staffs in public primary health centers in Majalengka regency, Province of West Java. Using variable related to job satisfaction faktor which divided in two, extrinsic (Le task aljiistmtent. achievement, responsibility, and autonomy) and extrinsic (i.e. persoiral relationship, work envirnnient, work instrumens, salary and wages, promotion, aid carrier development.
Research methodology survey by cross sectional approach to determine ! ve I of satisfaction end learn of performance. Data analysis using non parametric chili :tical test wkir-ii is Spearman corelation test to find any correlation between level of ,etietiletiou with performance.
Research sample unit is 35 staffs of sanitation, data collected between 15 May to 25 June 2001 in Majalengka regency, Province of West Java
The results are 65,65 % of respondents were satisfied, 20,9 % respondents were satisfied enough, and 13,45 % respondents were not satisfied, and for the performance, 71,6.% have good performance, 21,4 % average, and 7,0 % have bad performance. From bivariat analysis results there is correlation between job satisfaction with performance (p 0,05).
From multivariate analysis with t test, sub factor promotion and autonomy have close correlation to performance of sanitation stpirs in public primary health centers.
Based on these findings advance research is reccesary to investigate each factors more detail and using mare sample and variabel for the better results.
Bibliography : 48 (1955-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baedhowi
"Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara iklim organisasi, kepuasan kerja dan kinerja sekolah dalam hal ini rata-rata NEM sekolah untuk mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia. Iklim organisasi sekolah yang kondusif diharapkan mampu memberikan suasana sekolah yang mendukung bagi terselenggaranya proses pendidikan dan pengajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di lingkungan sekolahnya. Kepuasan kerja guru terhadap pekerjaannya (Sloane, 1983) merupakan variabel penting di dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai indikator kinerja sekolah SMU.
Sampel penelitian ini melibatkan 161 SMU Negeri se Jabotabek dengan 181 orang guru yang dipilih secara acak. Pemilihan sampel sekolah dilakukan dengan menggunakan purposive random sampling yang terdiri atas 14 SMU Negeri Jakarta Pusat, 15 SMU Negeri Jakarta Utara, 29 SMU Negeri Jakarta Selatan, 37 SMU Negeri Jakarta Timur, 18 SMU Negeri Jakarta Barat, 22 SMU Negeri Bogor, 16 SMU Negeri Tangerang dan 10 SMU Negeri Bekasi.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang hubungan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja dengan kinerja sekolah digunakan analisis korelasi pada tingkat signifikansi p < 0.05. Islam mengkaji sumbangan kedua variabel tersebut terhadap kinerja sekolah digunakan "multiple regression analysis". Hasil coefficient of determination (R2) digunakan untuk menguji besarnya kontribusi iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja sekolah, baik pada kelompok sekolah berkategori baik maupun sekolah berkategori kurang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual kinerja sekolah dipengaruhi oleh iklim organisasi dengan angka korelasi parsial (r=0.356;p<0.01) pada keseluruhan sampel sekolah. Sedangkan pada kategori sekolah baik korelasi parsial menunjukkan angka r=0.4334;p<0.01 untuk kinerja sekolah bidang matematika dan r=0.7336;p<0.01 untuk bidang bahasa Indonesia.
Kepuasan kerja mempunyai korelasi yang cukup kuat terhadap kinerja sekolah pada keseluruhan sampel sekolah (r=0.3616;p<0.01). Korelasi parsial antara kepuasan kerja dan kinerja sekolah pada kelompok sekolah kategori baik untuk matematika sebesar r=0,341;p<0.01 dan untuk bahasa Indonesia sebesar r=0.758;p<0.01.
Pada kelompok sekolah kategori kurang, korelasi antara iklim organisasi dan kinerja sekolah menunjukkan korelasi yang signifikan untuk matematika (r=0.3970;p<0.05), dan untuk bahasa Indonesia (r=0.5453; p<0.05). Sedangkan pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja sekolah menunjukkan pengaruh yang relatif kuat untuk matematika (r=0.4069;p<0.05) dan untuk bahasa Indonesia (r=0.5852;p<0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royal, Mark, 1967-
"There are a lot of frustrated people in most workplaces today. We're not talking about the incorrigible office grump or the permanent slacker. Instead, we're referring to dedicated workers who are being prevented from achieving their peak potential by organizational obstacles. Better enabling these employees to succeed represents an untapped avenue for radically improving productivity. Packed with the latest research findings from the prestigious Hay Group, "The Enemy of Engagement" uncovers the hidden impediments to performance - excessive procedures, lack of resources, overly narrow roles, and more - and outlines best-practice solutions for eliminating them. This is not an insignificant issue facing businesses today. According to Hay Group's study, depending on the industry, between one-third and one-half of employees report work conditions that keep them from being as productive as they could be. "The Enemy of Engagement" gives managers powerful new insights and research-based tools for ensuring their teams are both willing and able to make maximum contributions.;"
New York: [American Management Association, ], 2012
e20437407
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Syafdewiyani
"Upaya peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan tidak terlepas dari peran serta pelaksana pelayanan keperawatan, karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan di rumah sakit. Untuk mendukung tercapainya pelayanan keperawatan yang optimal, perlu adanya tenaga keperawatan yang profesional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatan.
Perawat pada ruang rawat inap RS MH. Thamrin sebagai pelaksana keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebaliknya, keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh aspek-aspek dalam pekerjaan atau suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian faktor tersebut. Untuk itu penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MH. Thamrin Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi individu dan karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit MH. Thamrin yang meliputi 10 (sepuluh) ruang rawat, dengan melibatkan 81 perawat pelaksana sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang dirasa dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang diharapkan, dengan prosentase rata-rata 83 %. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel otonomi/kewenangan (p = 0,001) dan pengembangan diri (p = 0,005) dengan kepuasan kerja. Sedangkan variabel umur (p = 1,000), pendidikan (p = 0,437) dan lama kerja (p - 0,744) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja.
Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel otonomi/kewenangan paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MR. Thamrin
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS MR Thamrin untuk melakukan pengkajian ulang terhadap kesesuaian peran dan fungsi perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akontabilitas yang lebih besar yang mencakup aspek peran perawat profesional. Selain itu diperlukan peningkatan pengembangan karir yang terencana dan terarah dalam rangka menciptakan sumber daya keperawatan yang berkualitas dan loyal terhadap organisasi. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud meneliti kepuasan kerja perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen yang telah memiliki nilai validitas dan reliabilitas baku.
Daftar Pustaka: 57 (1971 - 2002)

An Analysis on Factors Related to the Jobs Satisfaction of the Nurse Associate in Hospital Ward of MH. Thamrin Hospital Jakarta.The efforts to improve the quality and efficiency of the hospital health service cannot be done and achieved without involving nurses, because nursing and medical service are important part of the integrated hospital service. In achieving the optimal nursing and medical service, a hospital needs skilful, reliable and professional nurses to perform the hospital service
A part of their roles as nurses, nurses in MH. Thamrin Hospital as an extended medical performer is responsible for the success of hospital service. On the other hand, the success of this service is influenced by factors of job condition that should satisfy the nurses. Nowadays, there are few studies focusing on the analysis of those factors. For those reasons this study was conducted to determine, an analysis of the factors related to the nurse's satisfaction was done at the MU. Thamrin Hospital Jakarta
This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between individual characteristic demography as well as job characteristic and the nurse?s satisfaction. The study took place in MH Thamrin hospital Jakarta which was participated by 10 wards and included 81 nurses as the respondents.
The study showed that the degree of job satisfaction was measured by the aspects of job satisfaction that was felt and was expected. The average percentage was 83%. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between authority (p--0.401), self development (p=0.005) and jobs satisfaction. And the other hand the age (p=1.000), education (p=0.437) as well as the length of job carrier (0.744) do not have correlation with the satisfaction. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the authority.
Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of MH. Thamrin Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate the role and the function of nurses in conducting the nursing activities, so the nurse will have a wider authority and accountability dealing with the role as professional nurses. Moreover, it is also necessary to improve a controlled and well-planned career development in order to create qualified nurses who would be more loyal to the organization. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurse?s job satisfactions would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments.
Bibliography: 57 ( 1971- 2002 )"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jebul Suroso
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan persepsi tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja dan kinerja perawat. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional melibatkan 100 perawat dengan teknik cluster sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square dan Regresi logistik berganda; Terdapat hubungan persepsi tentang jenjang karir meliputi pengembangan karir (p value 0,000), penghargaan (p value 0,000), pengakuan (p value 0,024), promosi (p value 0,024) dengan kepuasan kerja serta tantangan dengan kinerja (p value 0,001). Pengembangan karir merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja (OR = 7,241) dan tantangan dengan kinerja (OR = 0,196). Disarankan agar temuan ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penerapan jenjang karir perawat di RSUD Banyumas.

This descriptive correlation research aimed to identify the relationship between perception of career path with job satisfaction and with performance. Using crosssectional approach and cluster sampling technique this research has involved 100 nurses. Chi square test and binary logistic regression identified the relationship between career path; career development (p value 0,000), rewards (p value 0,000), recognition (p value 0,024), promotion (p value 0,024) and job satisfaction, on the other hand challenges and performance (p value 0,001). The most related factor on career development was job satisfaction (OR = 7,241), while performance was mostly affected by challenges (OR = 0,196). Career path is to be applied in Banyumas Hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Kurniawan Az
"Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji pengaruh dukungan organisasi, komitmen pada organisasi, dan kepuasan kerja anggota terhadap kinerja anggota penyidik dan penyidik pembantu di Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya. Fenomena kinerja penyidik dan penyidik pembantu sangat penting karena berkontribusi kepada kinerja Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penelitian ini menggunakan metode survey sampel. Data yang digunakan adalah data primer dengan bantuan kuesioner yang diadaptasi dari teori dukungan organisasi, komitmen organisasi, kepuasan kerja (Minnesota Satisfaction Quesioner), dan kinerja (berdasarkan penilaian atasan). Populasi penelitian berjumlah 150 orang (anggota penyidik dan penyidik pembantu Dirkrimsus Polda Metro Jaya). Sampel penelitian yang terjaring sebanyak 101 anggota penyidik dan penyidik pembantu Dirkrimsus Polda Metro Jaya, pengambilan sampel didasarkan pada aturan Roscoe (1982). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Regresi berganda dengan bantuan software SPSS Ver 19,0 dan Microsoft Excell 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dukungan organisasi, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Sedangkan secara parsial terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu pada Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya begitu juga dengan variabel kepuasan kerja hanya variabel komitmen organisasi yang tidak berpengaruh secara signifikan.
Temuan empiris ini mengindikasikan bahwa dukungan organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu pada Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya tapi belum pada komitmen kerja. Demikian pula dimensi dukungan organisasi yang berpengaruh signifikan hanya pada respon terhadap pegawai yang menghadapi masalah. Untuk dimensi kepuasan kerja hanya pada pembayaran dan supervisi Faktor lain yang memiliki peran penting dalam mendukung kinerja yang belum tercakup dalam penelitian ini adalah kepemimpinan, budaya organisasi, iklim, motivasi kerja kinerja berpengaruh positif dan signifikan.

This study aimed to determine the effect of Organizational Support, Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Performance Against Members Investigator and Investigator Assistant Special Criminal Investigation Directorate (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya. The phenomenon of the investigator and the investigator Assistant performance is very important because it contributes to the Special Criminal Investigation Directorate's performance in carrying out its duties and functions.
This study uses a sample survey. The data used are primary data with the help of a questionnaire adapted from the theory of organizational support, organizational commitment, job satisfaction (Minnesota Satisfaction Questionnaire), and performance (based on the assessment supervisor). The population amount 150 people (members of the investigator and the investigator Assistant Dirkrimsus Polda Metro Jaya). The research sample were netted as many as 101 members of the investigator and the investigator assistant Dirkrimsus Polda Metro Jaya, sampling is based on the rule of Roscoe (1982). The analysis technique used in this study is the technique of multiple regression with SPSS Ver 19.0 and Microsoft Excel 2007.
The results showed that there are significant organizational support, organizational commitment, job satisfaction and the performance of the investigator and the investigator assistant at the Dirkrimsus Polda Metro Jaya. Partially, there are significant organizational support to the performance of the investigator and the investigator Assistant at the Dirkrimsus Polda Metro Jaya as well as job satisfaction variables only variable organizational commitment not significant.
The empirical findings indicate that organizational support and job satisfaction affect the performance of the investigator and the investigator Assistant at Dirkrimsus Polda Metro Jaya but not at work commitment. Similarly, the dimensions of the support of society together have significant effect only in response to an employee who has a problem. For the dimensions of job satisfaction only on payment and supervision. Another factor that has an important role in supporting the performance of which is not covered in this study are leadership, organizational culture, climate, work motivation to significant impact performance.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Damaryanti
"Tujuan penelitian yaitu memberikan bukti empiris mengenai faktor kondisi kerja, dan faktor karakteristik organisasi yang mempengaruhi kinerja dengan peran mediasi dukungan organisasi, pemberdayaan dan kepuasan kerja pada industri garmen di Indonesia dan Vietnam. Perilaku organisasi dan lingkungan merupakan fenomena dengan aspek yang multidimensi dalam menentukan kesuksesan perusahaan. Dukungan organisasi, pemberdayaan, dan kepuasan kerja merupakan jembatan antara faktor kondisi kerja dan faktor karakteristik organisasi dan pekerjaan dengan kinerja. Hasil menunjukkan dukungan organisasi dan kepuasan kerja memediasi kondisi kerja dengan kinerja pada data gabungan, Indonesia dan Vietnam. Begitu pula, mediasi pemberdayaan
dan kepuasan kerja terhadap karakteristik organisasi dan pekerjaan dengan kinerja ditemukan pada data gabungan, Indonesia dan Vietnam.

The research objective is to provide empirical evidence regarding factors of work conditions, and factors of organizational characteristics that affect performance with the mediating role of organizational support, empowerment and job satisfaction in the garment industry in Indonesia and Vietnam. Organizational behavior and the environment
are phenomena with multidimensional aspects in determining company success. Organizational support, empowerment, and job satisfaction are bridges between work condition factors and organizational and work characteristics factors and performance. The results show organizational support and job satisfaction mediate working conditions with performance on combined data, Indonesia and Vietnam. Likewise, empowerment mediation and job satisfaction with organizational and work characteristics with performance are found in the combined data, Indonesia and Vietnam.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library