Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pingkan Alma Giana Waturandang
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu pengaruh dari iklim organisasi dan keadilan prosedural terhadap penyimpangan perilaku produksi. Penyimpangan perilaku produksi menimbulkan berbagai jenis biaya yang sangat besar bagi perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, dengan jumlah sampel sebanyak 163 responden. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim organisasi terhadap penyimpangan perilaku produksi, sedangkan keadilan prosedural tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyimpangan perilaku produksi.
ABSTRACT
The aim of this study was to investigate the influences of organizational climate and procedural justice towards production deviance behavior. The importance to study about organizational misbehavior is the costs, both direct and indirect costs, for this kind of behavior is high. This research locates in PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. in Jakarta. The respondent for this research are 163 employees. The results of this research shows that there is a significant relationship between organizational climate and production deviance behavior. This research also does not necessarily support the claim that procedural justice has a significant relationship to production deviance behavior.;;
2016
S65349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lilian Dharmahutama
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang peran partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan terhadap intensi pekerja untuk keluar. Lebih lanjut lagi, skripsi ini membahas pengaruh terhadap intensi pekerja untuk keluar yang ditimbulkan oleh keadilan prosedural dan kepuasan kerja. Penelitian ini meggunakan desai penelitian deskriptif konklusif dan single-cross sectional. Kuesioner disebar kepada karyawan Phintraco Group (PT Phintraco Technology, PT Aplikas Servis Persona, PT Relia Telemit Semesta, PT Mitracomm Ekasarana, PT Phintraco Sekuritas, PT Phincon, dan PT Shanata Pratama) mulai dari level staf hingga manajer sejumlah 185 responden yang diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi pekerja untuk keluar. Akan tetapi, keadilan prosedural dan kepuasan kerja berhubungan negatif dengan intensi pekerja untuk keluar. Maka dari itu, agar partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan tidak menjadi sia-sia, diperlukan keadilan prosedural dan kepuasan kerja agar menurunkan intensi pekerja untuk keluar. Pada penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial serta saran untuk penelitian selanjutnya.
ABSTRACT
This study discusses the role of employee participation in decision making to turnover intention. Furthermore, this study also discusses the influence on turnover intention posed by procedural justice and job satisfaction. This research uses descriptive conclusive research design with single-cross sectional method. Questionnaires were distributed to 185 respondents who are the employee of Phintraco Group (PT Phintraco Technology, PT Aplikas Servis Persona, PT Relia Telemit Semesta, PT Mitracomm Ekasarana, PT Phintraco Sekuritas, PT Phincon, dan PT Shanata Pratama) ranging from staff to manager level using convenience sampling. This research resluted in the conclusion that employee participation in decision making positively correlated to turnover intention. However, procedural justice and job satisfaction positively correlated to turnover intention. Thus, to make employee participation in decision making become unwasted, procedural justice and job satisfaction are needed to lower the turnover intention. In this study, there is also a managerial implications and suggestions for further research.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufida Putri
Abstrak :
ABSTRAK Tujuan KUHAP adalah untuk memberikan kepastian hukum sehingga terdapat perlindungan dari tindakan sewenang-wenang penegak hukum, demi tercapainya keadilan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut sering terjadi pertarungan antara keadilan prosedural dan keadilan substantif terutama dalam putusan majelis hakim. Ganti kerugian adalah perlindungan hak serta konsekuensi adanya pelanggaran hak asasi tersangka, terdakwa atau terpidana. Namun pengaturan mengenai ganti kerugian pasca putusan bebas masih mengandung banyak perdebatan. Salah satu contohnya adalah mengenai perbedaan penafsiran jangka waktu pengajuan ganti kerugian. Keadilan substantif dengan keadilan prosedural bertarung mengakibatkan pengajuan ganti kerugian tersebut ditolak karena dianggap telah kadaluarsa. Padahal ganti kerugian itu sendiri telah menjadi hak asasi yang diatur dalam konvensi internasional apabila terjadi pelanggaran hak asasi manusia. Dengan ditolaknya pengajuan tuntutan ganti kerugian maka diperlukan upaya hukum lanjutan atas hal tersebut. Oleh karena itu, dalam Skripsi ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengaturan tuntutan ganti kerugian pasca putusan bebas serta pertentangan antara keadilan prosedural dengan Keadilan Substansial dalam tuntutan ganti kerugian pasca putusan bebas. Skripsi ini menggunakan Bentuk penelitian yuridis normatif, sehingga metode yang digunakan adalah studi kepustakaan
ABSTRACT The purpose of the Criminal Procedure law is to provide legal certainty so that there is a protection from arbitrary acts of law enforcement. In order to achieve this goal, it is often that struggle occurred between procedural justice and substantive justice, especially in the decisions of the judges. Compensation is the protection of rights and the consequences of violations of the rights of suspects, defendants or convicted persons. However, the regulation regarding compensation after the verdict, still contains much debate. One example is the difference in interpretation of the period for submitting compensation. Substantive justice fights with procedural justice resulted in the submission of compensation being rejected because it is considered to be expired. Even though compensation itself has become a human right which is regulated in international conventions in the event of human rights violations. With the rejection of the claim for compensation, further legal remedies are needed for this matter. Therefore, in this paper will be discussed further about the regulation of compensation claims after the verdict and the conflict between procedural justice and Substantial Justice in the claims for compensation after the verdict. This article will also deeply discuss a comparative analysis with Australia and Singapore by revisited the similar judicial decisions on the issue of compensation after acquittal verdicts.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ricky Ananda Nafarin
Abstrak :
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi cara pemolisian akibat adanya pembatasan sosial, namun kemudian berkumpul dan mengeluarkan pendapat di muka publik tidak dapat dicegah, karena hal ini merupakan hak asasi manusia. Pengendalian massa pada masa pandemi, salah satunya pengawalan terhadap konvoi komunitas, kemudian menjadi tugas yang menantang bagi kepolisian. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa penerapan diskresi kepolisian dalam pengawalan konvoi komunitas selama masa Pandemi Covid-19. Metode kualitatif digunakan dalam pengembangan penelitian ini, dengan melakukan studi kepustakaan dan wawancara dalam pengumpulan datanya. Analisa dalam penelitian ini didasarkan pada teori diskresi dan Teori Keadilan Prosedural. Hasil analisa menunjukkan bahwa sekarang ini pemolisian bergeser untuk menyesuaikan kondisi pandemi, salah satu unsur pentingnya adalah perluasan kewenangan diskresi kepolisian dalam penanganan pandemi di lapangan berkaitan dengan penegakan hukum terutama mengenai kebijakan pembatasan sosial. Diskresi ini kemudian perlu diterapkan dalam manajemen ketertiban umum dan pengendalian massa. Cara yang dapat dilakukan polisi dalam pengendalian massa adalah dengan mengembangkan komunikasi yang intens dengan masyarakat untuk menciptakan solusi berbasis dialog yang dengan sukarela akan dipatuhi oleh masyarakat. Implementasi pengawalan konvoi komunitas di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa kepolisian yang melakukan pengawalan masih belum dapat menerapkan diskresi dengan tepat sehingga menyebabkan adanya diskresi diskriminatif dan penyimpangan diskresi non-function. Hal ini kemudian menyebabkan kesangsian masyarakat terhadap kemampuan polisi untuk menerapkan diskresi demi mencapai keadilan. ......The Covid-19 pandemic has affected the way of policing due to social restrictions, but then gathering and expressing opinions in public cannot be prevented, because this is a part of human right. Crowd control during the pandemic, one of which was escorting community convoys, then became a challenging task for the police. This paper aims to analyze the application of police discretion in escorting community convoys during the Covid-19 pandemic. Qualitative methods were used in the development of this research, by conducting literature studies and interviews in collecting data. The analysis in this study is based on discretionary theory and procedural justice theory. The results of the analysis show that currently policing is shifting to adjust to pandemic conditions, one of the important elements is the expansion of the police's discretionary authority in handling pandemics in the field related to law enforcement, especially regarding social restriction policies. This discretion then needs to be applied in public order management and crowd control. The way that the police can do in crowd control is to develop intense communication with the community to create dialogue-based solutions that the community will voluntarily comply with. The implementation of escorting community convoys in the jurisdiction of Polda Metro Jaya shows that the police who carry out escorts are still unable to apply discretion properly, causing discriminatory discretion and non-function discretionary deviations. This then causes public doubts about the ability of the police to exercise discretion in order to achieve justice.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arasy Pradana A Azis
Abstrak :
Abstrak
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 23/2014) mengatur bahwa Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan di tengah masa jabatannya oleh sebab-sebab tertentu. Undangundang tersebut juga mengatur prosesnya secara baku, termasuk melibatkan Mahkamah Agung (MA) di dalamnya. MA befungsi untuk memberikan menguji secara yuridis pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai insiator proses pemberhentian. Pelibatan MA merupakan konsekuensi dari menguatnya legitimasi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang kini dipilih oleh rakyat. Oleh karena itu, pemberhentian Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dirancang sulit. Namun terdapat masalah access to justice dalam proses peradilan di MA ini, terutama disebabkan oleh hukum acara yang kabur. Konsep access to justice selama ini dimaknai secara terbatas sematamata sebagai akses pendampingan hukum bagi masyarakat miskin dan termarjinalkan.
Depok: Badan Penerbit FHUI, 2019
340 JHP 49:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Servina Mariska Abimanyu
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh keadilan prosedural terhadap turnover intention intensi keluar melalui mediasi kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior perilaku kewarganegaraan organisasional di PT XYZ. Pengambilan data dilakukan secara kuantitatif menggunakan kuesioner secara fisik dan tautan kepada 209 karyawan di PT XYZ dengan metode simple random sampling. Pengujian hasil data dilakukan menggunakan SEM melalui Lisrel 8.51. Penelitian ini menemukan bahwa keadilan prosedural memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi keluar, kepuasan kerja, dan perilaku kewarganegaraan organisasional. Kemudian, pengaruh mediasi juga ditemukan pada kepuasan kerja sebagai mediasi parsial di antara keadilan prosedural dan intensi keluar. Dari penelitian ini didapatkan implikasi manajerial bahwa keadilan prosedural merupakan hal yang penting untuk dijalankan di perusahaan yang memiliki pengaruh untuk meningkatkan kepuasan kerja dan perilaku kewarganegaraan organisasional yang kemudian dapat menurunkan intensi keluar. Hal ini juga tidak lepas dari peran atasan sebagai pihak yang umumnya melakukan pengambilan keputusan. Contoh penerapan keadilan prosedural antara lain, melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan membangun komunikasi yang jelas dan terbuka antara atasan dan karyawannya.
ABSTRACT
This study aims to find out the influence of procedural justice on turnover intention through mediation of job satisfaction and organizational citizenship behavior in PT XYZ. Data were collected using quantitative method via questionnaire survey that was filled by 209 employees in PT XYZ using simple random sampling method. Data result was being analyzed using Structural Equation Modelling SEM via Lisrel 8.51. This study found that procedural justice has a significant influence on turnover intention, job satisfaction, and organizational citizenship behavior. Then, the mediation effect was also found in job satisfaction partially between procedural justice and turnover intention. From this research, the managerial implication suggests that procedural fairness is important to be implemented in companies which can influence to improve job satisfaction and organizational citizenship behavior which in result can reduce turnover intention. Also, this practice can not be separated from the role of supervisor whom generally always make decisions in the company. The practical implementations of procedural justice are, such as, involving employees in the decision making process and establishing clear and open communication between supervisors and their subordinates.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library