Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wheelwright, Steven C.
New York: The Free Press, 1992
658.575 WHE r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Crawford, C. Merle
New York: McGraw-Hill/Irwin, 2000
658.575 CRA n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuczmarski, Thomas D.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall International, 1992
658.575 KUC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanung Budya Yuktyanta
Abstrak :
ABSTRACT
Pasar saat ini dicirikan dengan globalisasi perdagangan, munculnya blok-blok perdagangan, perkembangan teknologi yang bersifat cepat dan radikal, ketidakpastian, dan persaingan yang ketat.

Perubahan lingkungan bisnis yang sedemikian cepat berdampak sangat besar pada seluruh aspek bisnis, termasuk semakin meningkatnya peranan pengembangan produk baru dalam menunjang keberhasilan penguasaan pasar.

Pengembangan produk baru adalah kegiatan yang beresiko tinggi, dikarenakan kegiatan ini melibatkan investasi yang sangat besar, baik dari aspek uang, sumber daya lainnya, maupun waktu.

Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa tingkat keberhasilan proses pengembangan produk baru hanya sekitar 59%, dan satu produk baru yang sukses dipasar memerlukan 6,6 ide pengembangan. Sehubungan hal itu, pelaksanaan proses pengembangan produk baru memerlukan pengelolaan yang cermat dan profesional agar dapat menghasilkan produk baru yang memiliki keunggulan komparatif.

Tesis ini membahas mengenai pengembangan produk baru sebagai alat strategis untuk meraih keunggulan dipasar yang bersaing. Pembahasan difokuskan pada 'manajemen' pengembangan produk baru, termasuk elemenelemen terpenting dari suatu pengembangan produk baru yang sukses, diantaranya komitmen pimpinan puncak, kemampuan manajemen R&D, isu-isu teknologi, isu-isu pemasaran, multi-functional teams, dan kepuasan pelanggan.

Tesis ini menelaah dan menganalisa sejumlah studi yang berkaitan dengan pengembangan produk baru yang dilakukan oleh beberapa akademisi dan praktisi di berbagai negara pada berbagai kelompok industri, serta merangkum hasil-hasil studi tersebut menjadi sebuah tesis yang kompak dan padat. Materi penelitian tesis ini dikumpulkan dari berbagai referensi, diantaranya buku, laporan penelitian/studi, jurnal, internet, dan media publikasi lainnya. Beberapa key success factors dan best practices yang dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka didunia, yang dianggap berhasil dalam proses pengembangan produk barunya, juga diidentifikasikan dalam tesis ini.

Sebagai `sari' dari tesis ini dapat disimpulkan bahwa; product advantages, project definition & early predevelopment activities, core product concept, dan sinergi antara aspek pemasaran dengan aspek teknologi adalah merupakan key success factors dari suatu kegiatan pengembangan produk baru.

Sementara itu, mendefinisikan strategi produk, membentuk multi-functional teams, dan adanya komitmen dari pimpinan puncak adalah merupakan best-practices dalam kegiatan pengembangan produk baru.

Dalam tesis ini pengaruh dari strategi pemasaran dalam suatu keberhasilan produk baru tidak ditelaah secara terinci, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut, khususnya untuk mengetahui peranan strategi pemasaran dalam suatu keberhasilan produk baru (terlepas dari keungulan produk maupun strategi dari pengembangan produk barunya).
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryandaru
Abstrak :
Inovasi pengembangan produk baru atau NPD (New Product Development) adalah kunci dalam persaingan dunia industri cat dan coating Indonesia saat ini. Nanoteknologi diprediksi oleh banyak pakar mampu menjadi solusi mutakhir peningkatan nilai tambah dan daya saing produk coating menjadi produk nanocoating (NC). Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan potensi pengembangan produk NC (NPD Mapping), Prioritas pengembangan produk NC (NPD Priority) dan rekomendasi pengembangan produk NC (NPD Recommendation). Setelah dilakukan pengolahan data dengan analisis SWOT-AHP-IPA maka diperoleh 12 kriteria pengembangan dan 5 alternatif produk nanocoating dengan tingkat prioritas adalah NC anti korosi (0,224), NC Anti Suhu Tinggi (0,199), dan NC Anti Fouling (0,197). Berdasarkan analisis dengan metode IPA, diperoleh faktor yang dianggap paling penting (importance) oleh prespektif industri namun memerlukan perbaikan segera (sebagai rekomendasi NPD) karena memiliki tingkat (performance) rendah yaitu, (1) pentingnya ketersediaan fasilitas riset, peralatan, dan infrastruktur, (2) pentingnya pertimbangan industri nasional terhadap biaya produksi aplikasi nanoteknologi, dan (3) pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan kebijakan bagi industri nasional.
The innovation of new product development (NPD) is a key for Indonesia paint and coating industry competitiveness. Nanotechnology is predicted by many experts will be able to becoming a revolutioner solution to make additional value and competitiveness product becoming nanocoating (NC) product. The aims of this research are to know NPD Mapping, NPD Priority, and NPD Recommendation. After data processing using SWOT-AHP-IPA analysis, thus it obtained to 12 development atributs and 5 nanoproduct alternatif with priority level are NC Corrosive resistance (0,224), NC High Temperature resistance (0,199), and NC Fouling resistance (0,197). Based on the analysis of the IPA method, obtained factors considered most important (importance) by the industry perspective, but requires immediate repair (as a recommendation NPD) because it has a level (performance) low ie, (1) the importance of the availability of research facilities, equipment, and infrastructure, (2) the importance of the consideration of the national industrial production costs nanotechnology applications, and (3) the importance of government support for the industry in providing national policy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
Abstrak :
Subsidiaries' new product launching (NPL) in a local market is believed as a source of competitive advantage in MNC operation. However, we still lack many researches to understand how the mechanism of NPL Is happened within subsidiaries' operation. Considering that NPL consist of strategic and tactical decisions, thus it become important to define the task between managers in headquarters and in subsidiaries during NPL process. Overlapping their tasks can create conflict, in one side, and ambiguity, in another side, during NPL in the local market. I argue conceptually that managers in headquarter should define strategic decisions to harmonize and to synchronize to global strategy construction. In contrast, because of subsidiaries whom know very well local environment characteristics, thus tactical decisions should be decided by managers in subsidiaries.
2006
MUIN-XXXV-1-Jan2006-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Abstrak :
Information is an important resource for new product development (NPD) process in subsidiary. However, we still lack of research to analyze NPD process from information perspective in subsidiary context. This research is an exploratory research and it exploited 8 cases of NPD process in consumer goods subsidiaries operating in Indonesian market. Three types of information have been identified and analyzed NPD process; global, regional and local information. The result of this research reveals that new product will be resulted is determined by the type of information used. This research reveals four new product typology using information types. The semi-structured interview and archive studies generate global, regional, integrated and local NPD process. Each process has its own characteristics such as type of information used and interaction pattern among subsidiary-regional office-headquarter.
Depok: University of Indonesia. Faculty of Economics, 2008
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Putri Adinda
Abstrak :
Studi ini berangkat dari munculnya modivikasi produk dan jasa baru yang sukses memasuki pasar lama dengan berbasis pada media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media online yang sesuai untuk mengkomunikasikan new product development agar dapat diadopsi konsumen; serta bagaimana loyalitas konsumen dapat terbangun pada new product development. Analisis dalam penelitian menggunakan Innovation-Decision Process yang digagas Everett M. Rogers. Melalui studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa wawancara, diketahui bahwa media online (khsusunya portal berita online, media sosial dan aplikasi pesan singkat) berperan aktif dalam setiap proses adopsi yang dilakukan konsumen. Sedangkan loyalitas konsumen dibangun di dalam tahap adopsi new product development yaitu tahap konfirmasi. ......The study is constructed based on the arising new product and service modifications that have successfully made an entrance into the existing online-based market. This particular research is objected to figure out which type of online-media that is suitable to communicate the new product development, in order to make the product adoptable by the consumer in the best possible way; also finding the best way of how consumer loyalty can be built for the new product development. The analysis method used in the research is the Innovation-Decision Process, initiated by Everett M. Rogers. Through the study case and collected data in form of direct interview, it can be learned that online media (especially online news portal, general social media, and instant-messaging applications) have a huge impact in every adoption process mentioned before, whereas consumer loyalty is built on confirmation stage, where the adoption process occurs.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sudjaswin E.
Abstrak :
Inovasi merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan persaingan global, yang diwarnai oleh dinamika persaingan berbasis knowledge-networked innovation (Davenport et at., 2006). Dalam konteks tersebut, perusahaan otomotif makin mengandalkan strategi inovasi untuk mencapai keunggulan daya saing berkelanjutan. Namun demikian, keterbatasan sumber daya spesifik yang diperlukan untuk inovasi, memotivasi perusahaan melakukan kerja sama dengan pihak eksternal untuk mempercepat proses inovasi (Best, 2001).

Studi mengenai strategi inovasi telah banyak dilakukan dari segi produk akhir (Takeishi, 2001). Namun masih sedikit studi mengenai strategi inovasi dari sudut proses pengembangan produk baru (new product development, NPD), yang ditunjang oleh sistem kemitraan yang interaktif antara perusahaan dan para pemasok (Hart, 1995; Sage, 2000). Penelitian yang dilakukan terhadap lean production system yang sudah dilakukan sebelumnya telah membuktikan adanya pengaruh cross-functional team dan peran pemasok terhadap kinerja NPD, namun' belum mempertimbangkan aspek perilaku individu yang melaksanakan proses NPD. Perilaku individu tersebut diatur melalui kerangka yang disebut budaya perusahaan (company culture). Untuk mengisi kelangkaan penelitian yang melihat hubungan perilaku dengan NPD, maka penelitian ini mencoba melihat peran company culture terhadap interaksi individu dalam cross-functional team yang melakukan proses NPD.

Penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi proses penciptaan produk baru, fokus pada perusahaan otomotif dan pemanfaatan team production system (Fujimoto dan Takeishi, 2001). Berbagai faktor yang mempengaruhi proses NPD, yaitu peran kemitraan dari pemasok dalam inovasi perusahaan (Penrose, 1959), peran tim pengembangan produk baru (NPD team) yang bersifat cross-functional untuk merealisir NPD (Takeishi, 2001); pengaruh company culture terhadap kerja sama antara pemasok dan NPD team (Dess dan Lumpkin, 2003), dan akhirnya pengaruh NPD team terhadap kinerja proses dan produk baru untuk menciptakan keunggulan daya saing (Hoegl dan Parboteeah, 2003), menjadi vadabel dalam penelitian.

Pengujian model yang dikemukakan dilakukan secara empiris terhadap 202 responden dari sub-industri mobil dan komponennya serta sub-industri motor dan komponennya, yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, dengan ditunjang oleh in depth interview antara pimpinan perusahaan otomotif serta menguji model tersebut dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa baik pemasok maupun company culture memiliki peran yang positif dan signifikan terhadap NPD team, dimana proses yang berlangsung dalam NPD team akan mempengaruhi kinerja NPD. Hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh company culture terhadap NPD team pada sub-industri mobil dan sub-industri motor, menggambarkan pentingnya company culture dalam mendukung proses NPD yang berdampak pada kinerja NPD team. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya perbedaan pengaruh NPD team terhadap kinerja NPD, sekalipun terdapat perbedaan peran pemasok di antara kedua industri tersebut.

Dan hasil penelitian ini, diperoleh konfirmasi mengenai peran pemasok terhadap NPD team dimana pemanfaatan kapabilitas eksternal bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, tetapi dapat menjadi sumber pembelajaran perusahaan. Secara teoritik, hasil penelitian ini mendukung pandangan Eisenhardt dan Martin yang menyatakan "...dynamic capabilities thus are the organizational and straregic routines by which firm achieve new resources coryigiiration as market emerge, collide, split, evolve and die.

Penelitian ini bersifat cross section sehingga tidak dapat melihat pengaruh company culture terhadap NPD team yang bersifat path dependence dan idiosyncratic Secara lebih akurat. Perlu dilakukan penelitian yang bersifat longitudinal untuk mengukur peran company culture dalam NPD leam sebagai manifestasi dari rekonfigurasi internal dan eksternal.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D876
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmanzah
Abstrak :
New product launching (NPL) to the local market by subsidiary managers is a strategic activity, which requires organizational supports from MNC global network. The NPL activity is marked by high level of uncertainty, risk, and market failure. Thus, a headquarter needs to integrate the subsidiary NPL into the global strategy. At the same time, subsidiary managers need to have a certain level of autonomy to ensure that the launching program is adapted to the local specificities. These two pressures have forced the subsidiary managers to take up the roles of ?boundary spanners?. Good working environment between subsidiaries? managers and headquarter is believed to be the determinant factor for the new product performance. However, good working environment between headquarter and subsidiary is not automatically conditioned. The types of coordination developed by the headquarter influence the subsidiary managers and the headquarter working environment, and hence determine the new product success. This research emphasizes that negotiation coordination is more suitable than the hierarchical coordination when building good working environment during NPL process, determines the commercial performance of new products.
Depok: University of Indonesia. Faculty of Economics, 2009
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>