Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriwulan Ferindian Falatehan
"PT PQR merupakan satu-satunya perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) yang bergerak di bidang perkeretaapian di Indonesia. Meskipun memiliki kekhususan bidang kerja di bidang perkeretaapian tersebut, namun kinerja PT PQR dinilai belum memuaskan dari berbagai media. Hal ini disebabkan banyaknya kendala yang ada pada PT PQR seperti kecelakaan, dana pensiun bagi karyawan yang tidak lancar, laporan keuangan yang tidak jelas hingga demonstrasi yang dilakukan karyawannnya sendiri agar mengembalikan satusnya menjadi pegawai negeri kembali. Berbagai kendala tersebut perlu diperhatikan oleh Direksi PT PQR, salah satunya adalah dengan lebih memperhatikan kinerja karyawannya. Kinerja karyawan PT PQR tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal jika karyawannya tidak memiliki keikatan psikologis dengan PT PQR.
Salah satu bentuk keikatan psikologis yang seharusnya dimiliki karyawan PT PQR adalah identifikasi organisasi. Identifikasi organisasi merupakan salah satu bentuk kesatuan anggota dengan visi, misi, dan tujuan organisasinya yang terdiri dari dimensi kognitif, afektif, evaluatif, dan tingkah laku. Identifikasi organisasi penting dimiliki karyawan karena dapat menimbulkan perasaan bangga pada karyawan dengan menjadi bagian dari organisasinya tersebut. Kemenarikan perusahaan memiliki hubungan dengan identifikasi organisasi ketika berkontribusi pada self-continuity, self-distinctiveness, dan self-enhancement anggota organisasi.
Identifikasi organisasi dapat meningkatkan perilaku yang mendukung pencapaian tujuan organisasi dan membuka kesempatan bagi munculnya keikatan psikologis lainnya bagi karyawan, yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis yang menentukan karyawan untuk tetap tinggal di organisasi yang meliputi komponen afektif, kontinuans, dan normatif.
Sebagai organisasi yang besar, apakah semua karyawan di unit kerja PT PQR memiliki hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi yang sama? Terlebih lagi bagi unit kerja yang cakupan pekerjaan yang berbeda dan karakteristik struktural yang jaraknya berbeda terhadap PT PQR Pusat, seperti unit kerja A dan unit kerja X. Unit A bekerja untuk menjalankan suatu daerah operasi kereta api sedangkan unit X lebih pada perawatan kereta api. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus Difference dari dua koefisien korelasi yang tidak berhubungan (Guilford, 1978) ternyata terdapat perbedaan hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan PT PQR di unit kerja A dan unit kerja X.

PT PQR is the only one company in Indonesia train services. Eventhough PT PQR has a uniqueness as a company in train services, but PT PQR performances still have a negative evaluation from media. This is bacause some obstacle helds PT PQR like a train accident, retire-fee are not clear for their employees, their economic proposal is never can be undersood, or form their employees demonstration which is strive for their status to be back in Pegawai Negeri. One way to cope with that obstacle is PT PQR must give more attention to the employee performances. Employee performances is never rise a peak level if they do not have an attachment with their company.
One of the employee attachment to their company is organizational identification. Organizational identification is one belongingness of employee with the company?s vision, mission, and golas which include dimensions of cognitive, afective, evaluatif, and behaviour. Organizational identification is important to be held by employee because it can produce a pride for them with their current organizational citizenship. Organizational attractivenss has correlated too with organizational identification as contribute to self-continuity, selfdistinctiveness, dan self-enhancement of organizational members.
Organizational identifikcation can develop the other organizational attachment like organizational commitment. Organizational commitment is psychological attachment in employee to maintance their membership in organization that include component of afective, continuans, and normative.
As a large organization, are employees of PQR in a whole level have a same correlations between organizatinal identification with organizational commitment? There are characteristic structural and role-related characteristic which influence the correlation between orgnizational identification and organizational commitment. The example is in unit A which has a nearer to PT PQR Pusat than unit X. Unit A responsible to operate one area of train in the other side unit X is responsible to take care a train healthy. Further more this papper has a goals to analyzes the differences between organizational identification and organizational commitment in PT PQR employee in unit A and unit X. Based on statistical analyzes Difference of two uncorrelated coefficient correlations from Guilford (1978) there is a differences between organizational identification and organizational commitment within PT PQR employees in unit A and unit X."
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofi Maulida Hidayat
"Perubahan industri, ekonomi, dan teknologi yang cepat menyebabkan perusahaan kesulitan mempertahankan aktivitas bisnisnya sehingga karyawan dengan performa kerja yang optimal menjadi amat penting. Karyawan dengan tingkat hope yang tinggi akan lebih berdedikasi dan kreatif dalam menyelesaikan tugasnya. Hope dapat dipengaruhi oleh penerapan authentic leadership dan organizational identification yang dirasakan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat peran mediasi organizational identification pada pengaruh authentic leadership terhadap hope pada karyawan Indonesia (N = 111). Analisis mediasi menggunakan PROCESS MACRO dari Hayes (2022) menunjukkan, tidak terdapat peran mediasi dari organizational identification dalam pengaruh authentic leadership terhadap hope. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan authentic leadership dapat secara langsung meningkatkan hope pada karyawan, tanpa perlu mediator organizational identification. Praktisi perusahaan dan masyarakat umum dapat menjadikan hasil hasil penelitian sebagai referensi untuk menyelenggarakan kegiatan pengembangan dengan tema authentic leadership untuk meningkatkan performa karyawan maupun perusahaan.

Rapid changes in industry, economy, and technology make it challenging for companies to maintain business activities, highlighting the importance of employees with optimal performance. Employees with high hope are more dedicated and creative. Hope can be influenced by the implementation of authentic leadership and the organizational identification perceived by employees. This study aims to investigate the mediating role of organizational identification in the impact of authentic leadership on hope among Indonesian employees (N = 111). Using Hayes' (2022) PROCESS MACRO, the analysis reveals that there is no mediating role of organizational identification in the influence of authentic leadership on hope. Thus, authentic leadership can directly enhance employees' hope without needing an organizational identification mediator. These findings suggest that company practitioners and the general public can use this research to guide development activities focused on authentic leadership to improve employee and company performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setyo Nur Fitriani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan perusahaan dalam menerbitkan obligasi, serta pengaruh penerbitan obligasi terhadap firm value. Penerbitan obligasi diukur dengan 1 untuk perusahaan yang menerbitkan obligasi dan 0 sebaliknya. Firm value dalam penelitian ini diukur dengan Tobin rsquo;s Q. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol antara lain size, leverage, liquidity, profitability, interest coverage, foreign capital access, sales growth, dan free cash flow.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik non-keuangan periode 2010 sampai dengan 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa size, profitability, leverage, sales growth, dan foreign capital access berpengaruh positif menentukan probabilitas penerbitan obligasi. Liquidity dan interest coverage berpengaruh negatif menentukan probabilitas penerbitan obligasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan pecking order teory dan static trade-off theory. Selain itu penerbitan obligasi berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap firm value. Sehingga perusahaan hendaknya lebih mempertimbangkan dalam pemilihan sumber pendanaan dengan menerbitkan obligasi.

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that determine the company in issuing bonds, as well as the effect of issuing bonds to firm value. Issuance of bonds is measured by 1 for companies issuing bonds and 0 otherwise. Firm value in this study is measured by Tobin 39 s Q. In addition, this research also uses control variables such as size, leverage, liquidity, profitability, interest coverage, foreign capital access, sales growth, and free cash flow.The sample used in this research is non financial public company period 2010 to 2015. The result of this research shows that size, profitability, leverage, sales growth, and foreign capital access have positive influence to determine the probability of bond issuance. Liquidity and interest coverage negatively influence the probability of issuing bonds. The results of this study are consistent with pecking order theory and static trade off theory. In addition, the issuance of bonds has a negative and insignificant effect on firm value. So the company should be more consider in the selection of funding sources by issuing bonds."
2017
S67652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Ahmad Fadhilah
"ABSTRAK
Mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing secara global merupakan tujuan yang harus dicapai oleh pemerintah Indonesia di bidang pendidikan dan perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan. Oleh karena itu diperlukan berbagai perilaku yang terkait dengan kepuasan kerja, seperti employee engagement dan identifikasi organisasi agar perilaku kerja menjadi lebih baik. Penelitian ini dilakukan pada 318 staf pengajar tetap di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa identifikasi organisasi dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan employee engagement dan employee engagement berperan sebagai mediator antara identifikasi organisasi dan kepuasan kerja. Meningkatkan rasa memiliki tenaga kependidikan dengan menanamkan nilai dan tujuan universitas dapat membantu tenaga kependidikan mengabdikan diri untuk bekerja dan meningkatkan kepuasan kerja.

ABSTRACT
Realizing competent human resources and able to compete globally is a goal that must be achieved by the Indonesian government in the field of education and it is necessary to improve the quality of education carried out by educational personnel. Therefore, various behaviors related to job satisfaction are needed, such as employee engagement and organizational identification so that work behavior can be better. This research was conducted on 318 permanent teaching staff at one of the leading universities in Indonesia. Data processing was performed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The findings in this study explain that organizational identification can have a positive effect on job satisfaction and employee engagement and employee engagement acts as a mediator between organizational identification and job satisfaction. Increasing the sense of belonging to the education staff by instilling the values ​​and goals of the university can help education personnel dedicate themselves to work and increase job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awanis Linati Haziroh
"Runtuhnya organisasi seperti Lehman Brothers dan Enron adalah petunjuk singkat tentang pentingnya perilaku etis. Bukan hanya di perusahaan keuangan saja, perusahaan farmasi di Indonesia juga mengalami kasus yang sama yaitu ketidaksesuain pencatatan laporan keuangan atau penggelembungan dana di mana adanya pelanggaran terhadap etika bisnis. Kepemimpinan adalah faktor paling penting untuk mendorong keterlibatan dan retensi karyawan. Manajemen yang baik sangat penting untuk keberhasilan mempertahankan dan membuat karyawan lebih terlibat dan manajemen yang buruk sering disebut sebagai alasan mengapa karyawan meninggalkan pekerjaan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak ethical leadership pada work engagement dengan organizational identification sebagai variabel mediasi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan mendistribusikan kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Sampel penelitian ini adalah 123 karyawan X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ethical Leadership Survey (ELS) untuk menilai kepemimpinan etis dan Utrecht Work Engagement Survey (UWES) untuk menilai keterlibatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational identification terbukti memediasi antara ethical leadership dan work engagement.

The collapse of organizations such as Lehman Brothers and Enron is a brief guide to the importance of ethical behavior. Not only in financial companies, pharmaceutical companies in Indonesia also experience the same case, namely incompatibility of recording financial statements or inflating funds where there are violations of business ethics. Leadership is the most important factor to encourage employee engagement and retention. Good management is very important for the success of maintaining and making employees more engaged and poor management is often referred to as the reason why employees leave their jobs. This study was conducted to see the impact of ethical leadership on work engagement with organizational identification as a mediating variable. The quantitative approach is used in this study by distributing questionnaires to collect data from respondents. The sample of this study were 123 X employees. The instruments used in this study are the Ethical Leadership Survey (ELS) to asses ethical leadership and the Utrecht Work Engagement Survey (UWES) to assess work engagement. The results of the study show that organizational identification is proven to mediate between ethical leadership and work engagement"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Nur Rochman
"Kepemimpinan dalam hubungan relasional terjadi ketika terdapat klaim dari seorang individu bahwa dirinya mampu memimpin dan klaim tersebut didukung (dalam bentuk pemberian endorsement) oleh individu lain. Dengan menggunakan social identity theory of leadership, penelitian ini bertujuan menguji faktor pemimpin dan bawahan yang memengaruhi pembentukan leader endorsement. Dengan menggunakan teknik convenience sampling, sampel penelitian yang terkumpul adalah 186 pekerja swasta di Indonesia. Data dikumpulkan melalui online survey dengan alat ukur yang memiliki reliabilitas 0.7-0.9.
Hasil analisa moderated regression menunjukkan: (1) bawahan memberikan endorsement kepada pemimpin yang prototipikal, (2) bawahan dengan organizational identification akan memberikan leader endorsement, (3) efektivitas pemimpin memperlemah hubungan positif antara leader prototypicality dengan leader endorsement.
Hasil ini menunjukkan pemimpin dengan prototipikalitas yang rendah tetap berkesempatan mendapatkan endorsement, jika menampilkan perilaku efektif. Penelitian ini berkontribusi menjelaskan bagaimana persepsi atas karakteristik pemimpin dan identifikasi bawahan terhadap organisasinya dapat membentuk leader endorsement. Penelitian ini juga berkontribusi menjelaskan perilaku seperti apa yang sebaiknya ditampilkan pemimpin untuk mendapatkan dukungan dari bawahan.

Relational leadership will be formed when there is a claim from a person that he/she is capable to lead and that claim is supported in the form of endorsement from other person. By using social identity theory of leadership, this study aims to determine what factors from leaders and followers that possibly have an impact on the construction of leader endorsement. By using convenience sampling technique, samples that were collected are 186 private workers across Indonesia. Data were collected through online survey with scales reliability ranging from 0.7-0.9.
Moderated regression analysis shows that: (1) followers will give their endorsement towards prototypical leaders, (2) followers with organizational identification will formed an endorsement towards their leaders, (3) leader effectiveness will weakened the positive relations between leader prototypicality and leader endorsement.
This result indicates that low prototypical leader still has an opportunity to be endorsed if they are showing effective behavior. This study contributes to explain how followers perception towards their leaders prototypicality and followers identification towards their organization will formed leader endorsement. This study also contributes to explain what kind of leadership behavior that could get followers endorsement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setyo Nur Fitriana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari organizational identification terhadap job satisfaction yang dimediasi oleh work engagement pada PT XYZ. Responden dari penelitian ini adalah 120 orang karyawan di kantor pusat PT XYZ. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif serta menggunakan structural equation modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa organizational identification berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap job satisfaction, organizational identification berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap work engagement, work engagement berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap job satisfaction, dan work engagement memediasi pengaruh positif antara organizational identification dan job satisfaction.

The aim of the research is to study the effect of organizational identification on job satisfaction mediated by work engagement on PT XYZ. The respondents of this study were 120 employees in head office of PT XYZ. This research is quantitative descriptive and using structural equation modeling (SEM). The results of this research found that organizational identification have negative and significant effect to job satisfaction, organizational identification have positive and significant effect to work engagement, work engagement have positive and significant effect to job satisfaction, and work engagement have a mediating impact on positive influence between organizational identification and job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Shafa Maudina
"Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis mendorong perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang memiliki kinerja tinggi sebagai strategi untuk bertahan di tengah kondisi yang berubah dengan cepat. Karyawan yang menunjukkan perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) dianggap menjadi aset berharga karena berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Salah satu variabel yang berkorelasi positif secara signifikan dengan OCB yaitu authentic leadership, tetapi hubungannya lemah sehingga perlu dieksplorasi lebih jauh terkait dinamika hubungan antarvariabel. Penelitian ini bertujuan melihat peran organizational identification sebagai mediator dalam hubungan antara authentic leadership dan OCB pada karyawan di Indonesia. Sebanyak 111 karyawan terlibat sebagai partisipan dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan yaitu Authentic Leadership Questionnaire (ALQ), Organizational Citizenship Behavior Scale, dan Organizational Identification Scale (OIS). Hasil analisis mediasi ​​menggunakan PROCESS macro SPSS v.27. menunjukkan bahwa organizational identification tidak memediasi hubungan antara authentic leadership dan OCB. Dengan kata lain, hipotesis penelitian tidak terbukti karena organizational identification tidak dapat memperkuat hubungan antara authentic leadership dan OCB. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa perusahaan perlu merancang pelatihan authentic leadership dan menciptakan lingkungan yang mendukung organizational identification untuk meningkatkan OCB karyawan.

The increasingly competitive business environment drives companies to retain high-performing employees as a strategy to survive amidst rapidly changing conditions. Employees demonstrating Organizational Citizenship Behavior (OCB) are considered valuable assets as they contribute to the company's success. One variable that shows a significant positive correlation with OCB is authentic leadership, although the relationship is weak, indicating the need for further exploration of the dynamics between these variables. This study aims to examine the role of organizational identification as a mediator in the relationship between authentic leadership and OCB among employees in Indonesia. A total of 111 employees participated in this study. The measurement tools used were the Authentic Leadership Questionnaire (ALQ), Organizational Citizenship Behavior Scale, and Organizational Identification Scale (OIS). The results of the mediation analysis using the PROCESS macro in SPSS v.27 showed that organizational identification did not mediate the relationship between authentic leadership and OCB. In conclusion, the research hypothesis is not supported, as organizational identification does not strengthen the relationship between authentic leadership and OCB. The findings suggest that organizations should develop authentic leadership training programs and create an environment that supports organizational identification to improve employee OCB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandapotan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan intervensi untuk meningkatkan kolaborasi dan kompetensi pada karyawan di strategic job family PT XYZ. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi perubahan strategi XYZ dalam meningkatkan daya saing dalam kompetisi global. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur organizational identification pada karyawan di divisi yang akan digabung (merge) yang berdasarkan survey engagement memiliki nilai kolaborasi antar divisi rendah. Secara spesifik, kolaborasi sebagai suatu variable juga terdiri dari beberapa dimensi yang berproses di dalamnya. Ada lima dimensi yang diukur yaitu governance, administration, organizational autonomy, mutuality dan norms.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara organizational identification dan kolaborasi. Selain itu, berdasarkan perhitungan deskriptif didapatkan perbedaan nilai dari dimensi-dimensi yang membentuk kolaborasi. Dimensi yang dianggap rendah yang menjadi dasar rancangan program intervensi ini, yang mengkombinasikan antara intervensi proses kelompok serta beberapa inisiatif knowledge management.

The purpose of this research is to develop interventions to improve employee collaboration and competence in strategic job family at XYZ. This is done in anticipation of strategy changes in the XYZ to increase competitiveness in the global competition. This study used quantitative methods to measure organizational identification on employee in that division will be merged (merge) and also based on a survey of engagement has a low value of collaboration among divisions. Specifically, the collaboration as a variable also consists of several dimensions process in it. There are five dimensions were measured, namely governance, administration, organizational autonomy, mutuality and norms.
The results showed that there was no significant relationship between organizational identification and collaboration. In addition, based on the calculation, it showed differences value of the dimensions that make up the collaboration. Lower perceived dimensions on which to base the design of the intervention program, which combines the intervention group process and knowledge management initiatives.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Putri Nurfida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh involved communication terhadap readiness for change yang dimediasi oleh organizational identification dan change recipients’ beliefs pada pendidik dan tenaga kependidikan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional dan metode purposive sampling dalam mengumpulkan data primer dengan jumlah sampel 211 responden. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa involved communication memiliki pengaruh positif terhadap organizational identification dan change recipients’ beliefs, memiliki pengaruh bersifat negatif terhadap resistance to change, tetapi tidak memiliki pengaruh positif terhadap readiness for change. Kontribusi teoritis penelitian ini adalah dapat menemukan pengaruh positif involved communication terhadap organizational identification, change recipients’ beliefs, dan readiness for change dan disaat yang sama memiliki pengaruh negatif terhadap resistance to change. Selain itu, kontribusi praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menciptakan strategi komunikasi dan keterlibatan tenaga pendidik dan kependidikan perguruan tinggi yang lebih kreatif dan menyesuaikan perkembangan zaman.

This study aims to determine the effect of involved communication on readiness for change mediated by organizational identification and change recipients’ beliefs in the educators and educational staff in state and private universities in Indonesia. This quantitative research uses cross-sectional design and purposive sampling method to collect primary data with a number of 211 respondents. Data processing is performed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that involved communication has a positive influence on organizational identification and change recipients’ beliefs, has a negative effect on resistance to change, but does not have a positive effect on readiness for change. The theoretical contribution of this research is that it can find the positive influence of involved communication on organizational identification, change recipients’ beliefs, and readiness for change and at the same time have a negative influence on resistance to change. Meanwhile, the practical contribution is a material consideration to be able to create a communication strategy and involvement of educators and tertiary education staff who are more creative and adapt to the time."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>